Anda di halaman 1dari 12

MODUL I

RANGKAIAN SERI DAN PARALEL DENGAN SUMBER DC

Destia Rani (F1B019038)


Asisten : Muhamad Rizki Perdamaian (F1B118031)
Tanggal Percobaan : 24 April 2021

ES2232 – Praktikum Rangkaian Listrik


LAB. LISTRIK DASAR - TEKNIK ELEKTRO – UNRAM

Abstrak
Praktikum rangkaian listrik pada modul 1 berjudul rangkaian seri dan paralel dengan sumber dc. Pada
percobaan ini dilakukan 2 percobaan utama , dengan setiap percobaan mempunyai 2 sub percobaan,
yaitu percobaan pertama untuk mengetahui dan mengenal rangkaian seri dan perancangan, dengan
sub percobaannya yaitu rangkaian seri dan perancangan rangkaian seri, kemudian percobaan dua
mengetahui dan mengenal rangkaian paralel dan perancangan, dengan adapun sub percobaannya
yaitu rangkaian paralel dan perancangan rangkaian paralel.
Kata kunci : seri, paralel, perancangan.

1. PENDAHULUAN 1.2 Rangkaian Paralel dan Perancangan


1.1 Rangkaian Seri dan Perancangan A. Rangkaian Paralel
A. Rangkaian Seri Tujuan:
Tujuan : 1. Untuk membuktikan arus total dalam
1. Untuk menentukan nilai resistansi total rangkaian paralel lebih besar daripada
(Rt) pada sirkuit dimana resistor R1, R2, arus dalam setiap cabang.
R3 dll terhubung secara seri. 2. Untuk membuktikan arus total dalam
2. Untuk mengembangkan formula, rangkaian paralel adalah sama dengan
berdasarkan hasil percobaan, dan jumlah arus di setiap cabang paralel.
menentukan resistor (R) total secara seri 3. Untuk mengetahui hubungan antara
resistansi cabang dan total hambatan
B. Perancangan Rangkaian Seri rangkaian paralel.
Tujuan : B. Perancangan Rangkaian Paralel
1. Untuk memenuhi rangkaian seri yang Tujuan:
dapat memenuhi nilai tahanan yang 1. Untuk merancang rangkaian paralel yang
ditentukan. akan memenuhi tegangan, arus, dan
2. Untuk merancang rangkaian seri yang persyaratan ketahanan yang ditentukan.
akan memenuhi nilai tegangan dan nilai 2. Untuk membangun, menguji rangkaian
arus yang ditentukan. dan untuk melihat bahwa rangkaian
memenuhi persyaratan desain.

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


2. DASAR TEORI C.2 Rangkaian Paralalel
2.1 Rangkaian Seri Secara sederhana, rangkaian paralel
Dalam kelistrikan, rangkaian seri merupakan diartikan sebagai rangkaian listrik yang semua
satu diantara dua jenis rangkaian yang umum bagian-bagiannya dihubungkan secara
dikenal sekarang ini. Rangkaian seri berfungsi bersusun. Akibatnya, pada rangkaian paralel
untuk memperbesar hambatan dan berfungsi terbentuk cabang di antara sumber arus listrik.
sebagai pembagi tegangan. Rangkaian ini Oleh karna itu, rangkaian ini disebut juga
dibedakan dengan rangkaian listrik lainnya dengan rangkaian bercabang. Dalam rangkaian
berdasarkan pada cara suatu komponen listrik ini, semua percabangan yang ada dapat dilalui
tersusun. Rangkaian seri memiliki pola susunan oleh arus listrik. Di setiap cabang itulah
tersendiri dan menjadi ciri khas dari rangkaian komponen listrik terpasang, sehingga masing-
tersebut. Sehingga Rumus untuk mencari arus, masing komponen itu memiliki cabang dan arus
hambatan dan tegangan akan sama dengan : tersendiri. Arus tersebut mengaliri semua
komponen listrik yang terpasang secara
I = I1 = I2 bersamaan. Rangkaian paralel diperlukan jika
RT = R1+ R2+ R3 kita akan melakukan pengaturan arus listrik,
VT = V1+ V2+ V3 = IR1+ IR2+ IR3 dengan membagi arus listrik dengan cara
merubah beban yang lewat di tiap percabangan.
Keuntungan menggunakan rangkaian seri Pada rangkaian paralel arus yang mengalir pada
adalah dapat mengurangi biaya pemakaian setiap cabang berbeda besarnya. Setiap
kabel listrik. Sedangkan kelemahannya, energi komponen terhubung dengan kutub positif dan
yang diserap masing-masing alat listrik menjadi kutub negatif dari sumber tegangan, artinya
semakin kecil. Contoh: lampu menjadi redup semua komponen mendapat tegangan yang
jika dirangkai seri. Jika salah satu dari sama besar. Sedangkan, hambatan totalnya
komponen listrik putus/rusak maka semua menjadi lebih kecil dari hambatan tiap-tiap
komponen tidak dapat bekerja. Selain itu, komponen listriknya. Semuanya dapat ditulis
hambatan listrik jika komponen dirangkai seri dalam bentuk rumus matematis:
akan semakin besar.
Berikut ini kami tampilkan gambar yang V=V_1+V_2+V_3
memperlihatkan susunan komponen yang
dirangkaian secara seri: I=I_1+I_2+I_3

1 1 1 1
= + +
𝑅𝑃 𝑅1 𝑅2 𝑅3

Kelebihan menggunakan rangkaian paralel


adalah apabila saklar dimatikan, maka tidak
Gambar 2.1 Rangkaian Seri Resistor semua komponen mati kecuali komponen yang
dihubungkan dengan saklar yang dimatikan,

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


misalnya lampu. Selain itu, Jika ada salah satu • Masukkan angka langsung dari kode warna
cabang atau komponen listrik yang putus atau Gelang ke-1 (pertama)
rusak, maka komponen yang lain tetap • Masukkan angka langsung dari kode warna
berfungsi. Sebab masih ada cabang lain yang Gelang ke-2
dapat dialiri arus listrik dan komponen yang • Masukkan Jumlah nol dari kode warna
tidak rusak itu masih mempunyai hubungan Gelang ke-3 atau pangkatkan angka
dengan kedua kutub sumber tegangan. tersebut dengan 10 (10n)
Sedangkan, kelemahan rangkaian paralel adalah • Merupakan Toleransi dari nilai Resistor
dibutuhkan lebih banyak kabel atau penghantar tersebut
listrik untuk menyusun seluruh rangkaian.
Berikut ini adalah gambar dari beberapa alat Contoh :
listrik yang dirangkai secara paralel: • Gelang ke 1 : Coklat = 1
• Gelang ke 2 : Hitam = 0
• Gelang ke 3 : Hijau = 5 nol dibelakang
angka gelang ke-2; atau kalikan 105
• Gelang ke 4 : Perak = Toleransi 10%
• Maka nilai resistor tersebut adalah 10 * 105
= 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan

Gambar 2.2 Rngkaian Paralel Lampu toleransi 10%.

Cara menghitung arus menggunakan hukum Berikut adalah table pita dari resistor :

ohm :
V=IxR
I=V/R

C.3 Cara Menghitung Nilai Resistor

C.4 Khirchoff’s Current Law


Hukum Kirchhoff saat ini (disingkat KCL)
menyatakan bahwa jumlah aljabar dari arus
yang memasuki setiap node adalah nol.
Pertimbangkan simpul yang ditunjukkan pada
Gambar yang dipaparkan sebagaia berikut.

Gambar 2.3 Perhitungan Nilai Resistor

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


Oleh karena itu jika kita menelusuri rangkaian
tertutup, jumlah aljabar dari tegangan di seluruh
elemen individu di sekitarnya harus nol. Jadi,
kita bisa menulis :

Gambar 2.3 Kirchoff’s Current Law v1 + v2 + v3 + ·· · + vN = 0

Jumlah aljabar dari empat arus memasuki node


3. METODOLOGI
harus nol:
3.1 Spesifikasi Alat dan Komponen
1. Bread Board
iA + iB + (−iC) + (−iD) = 0 2. Kabel Konektor
(−iA) + (−iB) + iC + iD = 0 3. Digital Multimeter
4. Resistor 100 Ω
iA + iB = iC + iD 5. Resistor 220 Ω
6. Resistor 1 KΩ
7. Resistor 1.2 KΩ
Atau dapat ditulis secara matematis hukum
Kirchhoff saat ini : 3.2 Rangkaian Seri dan Perancangan
𝑁
A. Rangkaian Seri
∑ 𝑖𝑛 = 0 - Gambar rangkaian
𝑛=1

C.5 Khirchoff Voltage Law


Berikut adalah ulasan mengenai Hukum
tegangan Kirchhoff atau dapat di singkat dengan
sebutan KVL):
Gambar 3.2.1 Rangkaian kombinasi 3 resistor.
Jumlah aljabar dari voltase di sekitar
rangkaian tertutup adalah nol.

Gambar 2.4 Kirchoff Voltage Law Gambar 3.2.2 Rangkaian kombinasi 4 resistor

Sehingga sesuai dengan hukum


kirchoff tegangan untuk jumlah tegangan
pada gambar di atas akan sama dengan :

v1 = v2 − v3

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


- Langkah percobaan - Langkah percobaan

1. Kombinasi 3 Resistor 1. Rancangan Kombinasi 3 Resistor


• Merangkai sesuai gambar 3.2.1
• Input sumber DC 15 Volt • Merangkai sesuai gambar 3.2.3
I I
• Melakukan pengukuran tahanan • Mengukur nilai tahanan total
total dan arus II
II
• Mencatat hasil percobaan
III
• Mencatat hasil percobaan
III

2. Rangkaian Kombinasi 2 Resistor


2. Kombinasi 4 Resistor
• Merangkai sesuai gambar 3.2.4
• Merangkai sesuai gambar 3.2.2 I
I • Input sumber DC 15 Volt • Mengukur nilai resistor total dan arus
II
• Melakukan pengukuran tahanan • Mencatat hasil percobaan
II total dan arus III

• Mencatat hasil percobaan 3. Rangkaian Kombinasi 3 Resistor


III
• Merangkai sesuai gambar 3.2.5
I
• Mengukur nilai resistor total dan arus
II
B. Perancangan Rangkaian Seri
• Mencatat hasil percobaan
- Gambar rangkaian III

3.3 Rangkaian Paralel dan Perancangan


Gambar 3.2.3 Rancangan kombinasi 3 resistor.
A. Rangkaian Paralel
- Gambar rangkaian

Gambar 3.2.4 Rangkaian kombinasi 2 resistor.


Gambar 3.3.1 Rangkaian kombinasi 3 resistor.

Gambar 3.2.5 Rangkaian kombinasi 4 resistor.


Gambar 3.3.2 Rangkaian kombinasi 4 resistor.

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


- Langkah percobaan

1. Rangkaian kombinasi 3 resistor

• Merangkai sesuai gambar 3.3.1


I

• Mengukur nilai tahanan total, arus tiap


resistor dan arus total
II

• Mencatat hasil percobaan


III

Gambar 3.3.5 Rangkaian peranangan untuk arus.


2. Rangkaian kombinasi 4 resistor

• Merangkai sesuai gambar 3.3.2 - Langkah Percobaan


I

1. Rangkaian kombinasi 3 resistor


• Mengukur nilai tahanan total, arus tiap
resistor dan arus total
II • Merangkai sesuai gambar 3.3.3
I
• Mengukur nilai tahanan total
II
• Mencatat hasil percobaan
III • Mencatat hasil percobaan
III

2. Rangkaian kombinasi 4 resistor

B. Perancangan Rangkaian Paralel • Merangkai sesuai gambar 3.3.4


I
-Gambar Rangkaian
• Mengukur nilai tahanan total
II

• Mencatat hasil percobaan


III

3. Rangkaian perancangan untuk


arus

• Merangkai sesuai gambar 3.3.5


Gambar 3.3.3 Rangkaian kombinasi 3 resistor. I

• Mengukur nilai tahanan total dan arus total


II

• Mencatat hasil percobaan


III

Gambar 3.3.4 Rangkaian kombinasi 4 resistor.

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


4. HASIL DAN ANALISIS 4.1.2 Analisis
4.1 Rangkaian Seri dan Perancangan A. Rangkaian Seri
4.1.1 Hasil dan Perhitungan 1. Mencari nilai persentase error setiap resistor

A. Rangkaian Seri Rn terbaca -Rn ukur


Tabel 4.1 Hasil pengukuran I % error = | | x 100%
Rn terbaca
Resistor R1 R2 R3 R4
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
390-382
Baca 390 820 1000 1200 =| | x 100%
Ukur 382 669 982 1700 390

Tabel 4.2 Hasil pengukuran II = 2,05 %


Kombi Resistor (Ω) Rtotal (Ω)
nasi Perhitungan data selanjutnya disajikan pada
R1 R2 R3 R4 Ukur Hitun
g
tabel berikut:
A 363 605 844 - 1447 1820

B 368 622 618 1773 5000 3753 Tabel 4.8 Hasil perbandingan nilai Rbaca
terhadap nilai Rukur.
Tabel 4.3 Hasil pengukuran III Resistor R terbaca R ukur error
V I Rtotal (Ω) (R) (Ω) (Ω) (%)
Kombinasi (Volt) (mA) R1 390 382 2,05
Ukur Hitung
R2 680 669 1,61
A 15 6,5 2037 2329
R3 1000 982 1,8
B 15 4,5 2250 3367 R4 1200 1700 41,6

B. Perancangan Rangkaian Seri Pada tabel diatas merupakan perbandingan


Tabel 4.4 Hasil pengukuran IV nilai Rbaca dan Rukur , dimana nilai Rbaca cendrung
Rt R1 R2 R3 Rt lebih besar dari Rukur kecuali pada resistor ke-
Kombinasi (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) Ukur 4.semakin besar nilai Rbaca maka nilai Rukur juga
(Ω) akan semakin besar sehingga persentase erornya
A 1170 382 360 357 934
yang didapat bersifat fluktuatif hal tersebut
B 2040 665 665 665 1990 dikarenakan adanya kesalahan dalam
C 3000 982 981 866 2957 pembacaan alat ukur atau human error dan alat
yang kurang presisi.
Tabel 4.5 Hasil pengukuran V
Resistor (Ω) V I Rtotal 2. Mencari nilai % error dari Rtotal kombinasi
Kombinasi (Volt) (mA) (Ω)
R1 R2 R3 R t hitung-R t ukur
% error = | | x 100%
A 386 996 - 12 8 1382 R t hitung
B 386 996 996 12 5 2378
1820 − 1447
= | | x 100%
Tabel 4.6 Hasil pengukuran VI 1820
V I
Kombinasi = 20,49 %
(Volt) (mA)
3 Resistor 15 20 Perhitungan data selanjutnya disajikan pada
tabel berikut :

Tabel 4.7 Hasil pengukuran VII Tabel 4.9 Hasil perbandingan resistansi total
Resistor (Ω) V I R hubungan seri metode ohm – meter.
Kombinasi Kombinasi Resistor (Ω) R total (Ω) %
R1 R2 R3 total error
R1 R2 R3 R4 Ukur Hitun (%)
2R 359 596 - 15 8 916 g

3R 361 603 780 15 5 1376 A 363 605 844 - 1447 1820 20,49
B 368 618 982 1773 5000 3753 24,94

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


Pada tabel hasil perbandingan resistansi error arus total yang dihasilkan juga semakin
total hubungan seri diatas dapat dianalisa bahwa besar. hal tersebut dikarenakan kurangnya
nilai % error Rtotal Kombinasi A lebih kecil presisi alat.
dibandingakan nilai % error B, karena semakin
besar resistor yang diukur, maka semakin besar B. Perancangan Rangkaian Seri
pula nilai % errornya 1. Merancang kombinasi resistor
Mencari Rtotal hitung kombinasi A, B, C
- Rtotal kombinasi A
3. Resistansi total hubungan seri metode ohm RtA = R1 + R2 + R3
meter = 382 + 360 + 357
Mencari nilai Rtotal hitun = 1099 Ω
Rtotal kombinasi A
RtA = R1 + R2 + R3 - Rtotal kombinasi B
= 363+ 605 + 844 RtB = R1 + R2 + R3
= 1820 Ω = 665 + 665 + 665
= 1995 Ω
Rtotal kombinasi B
RtB = R1 + R2 + R3 - Rtotal kombinasi C
= 368 + 618+ 982 + 1773 RtC = R1 + R2 + R3
= 3753 Ω = 982 + 981 + 866
= 2829 Ohm
4. Resistansi total hubungan seri dengan
metode hukum ohm 2. Mencari nilai % error dari Rtotal kombinasi
Mencari nilai Itotal pada Rtotal kombinasi A A, B, C
dengan hukum ohm : Rt hitung-Rt ukur
𝑉 % error = | | x 100%
𝐼= Rt hitung
𝑅𝑡
1099 - 934
15 = | | x 100%
= 1099
2329
= 15,01 %
= 6,44 𝑚𝐴
Untuk data lainnya didapatkan dengan
5. Mencari nilai %error Itotal kombinasi A: perhitungan yang sama disajikan pada tabel
It hitung-It ukur
% error =| | x 100% berikut
It hitung
Tabel 4.11 Hasil perbandingan Rtotal hitung
6,44 - 6,5 dengan Rtotal ukur .
= | | x 100% Resistor (Ω) Rtotal (Ω)
6,44
Kombinasi error
R1 R2 R3 hitung Ukur
(%)
= 0,93 % A 382 360 357 1099 934 15,0
B 665 665 665 1995 1990 0,25
Tabel 4.10 Hasil perbandingan resistansi total C 982 981 866 2829 2957 4,52
hubungan seri metode hukum
ohm. Dari tabel 4.11 dapat dilihat bahwa ketiga
rangkaian kombinasi masing – masing
menggunakan tiga resistor dengan kombinasi C
memiliki nilai tahanan total terbesar sehingga
didapatkan nilai % error yang lumayan besar
pula, sedangkan nilai tahanan total terkecil
Pada tabel diatas merupakan hasil merupakan kombinasi A sehingga didapatkan
perbandingan resistansi total hubungan seri nilai % error yang besar pula .
rangkaian kombinasi A dan B, pada tabel diatas
memiliki persentase error yang berbeda, karena
beda jumlah resistor, sehingga membuat nilai
persentase error pada resistor total semakin
besar, hal yang sama terjadi pada persentase

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


3. Mencari Itotal dari tegangan dan tahanan Untuk data lainnya didapatkan dengan
𝑉 perhitungan yang sama disajikan pada tabel
𝐼=
𝑅 berikut

15 Tabel 4.12 Hasil perhiungan.


=
2374

= 6,03 𝑚𝐴

4. Mencari % error dari Itotal

It hitung-Itukur
% error =| | x 100%
It hitung
Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa pada
6,03-5 rangkaian kombinasi 2 resistor dan 3 resistor
=| | x 100% memiliki nilai tegangan yang sama dikarenakan
6,03 nilai tegangan sudah diatur dari sumber agar
tetap konstan. Untuk nilai arus didapatkan
= 0,8 % perbedaan dimana arus pada kombinasi 2
resistor lebih besar karena memiliki tahanan
5. Mencari nilai Ihitung dan Vhitung dari total yang lebih kecil dibandingkan kombinasi
rangkaian kombinasi 3 resistor sehingga % error untuk kombinasi 3
resistor lebih besar dari % error kombinasi 2
V 15 resistor karena tahanan totalnya lebih besar.
I= = = 6,03 𝑚𝐴
R 2374
4.2 Rangkaian Paralel dan Perancangan
V= I.R = 6,03 x 10−3 . 2374 = 1 4,31 V 4.2.1 Hasil Dan Perhitungan
A. Rangkaian Pralel
6. Mencari nilai % error dari arus dan tegangan
- Arus Tabel 4.2.1 Hasil Pengukuran Tahanan
Ithitung-It ukur Resistor R1 R2 R3 R4 R5
% error = | | x 100% (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
Ithitung
Baca 390 680 820 1000 1700
Ukur 169.3 241.7 227.9 987 1773
6,03− 5
=| | x 100%
6,03 Tabel 4.2.2 Hasil Penguuran Arus
Resistor (Ω) V I (mA)
= 0,8 % (volt)
R1 R2 R3 I1 I2 I3 ITotal

- Tegangan 220 440 660 12 2.3 2.14 1.54 10


Vhitung-Vukur
% error =| | x 100% Tabel 4.2.3 Hasil Pengukuran Nilai R Total
Vhitung
R1 (Ω) R2 R3 R4 RT
14,31-15 (Ω) (Ω) (Ω) (Ω)
=| | x 100% 390 680 820 1000 180
14,31
390 680 820 1000 152
= 4,8%
Tabel 4.2.4 Hasil Pengukuran R Total dengan
metode arus dan tegangan
V ITotal
(volt) (mA)
12 90
12 90

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


B. Perancangan Rangkaian Paralel 2. Mengukur dan menghitung nilai-nilai arus
Tabel 4.2.5 Hasil Pengukuran Kombinasi pada rangkaian parallel
Resistor Untuk Menghasilkan R Total Tertentu -Diketahui :
R1 R2 R3 R4 RT RT V = 12 V
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) ukur hitung R1 = 220 Ω
(Ω) (Ω) R2 = 440 Ω
667 162.7 163.3 - 130 974 R3 = 660 Ω
125 379 187 379 100 534 IT ukur = 10 mA

Tabel 4.2.6 Hasil I Total dengan V Diketahui -Ditanyakan :


R1 R2 RT V IT IT IT hitung = .....?
(Ω) (Ω) (Ω) (volt) (mA) ukur %Error I Total = .....?
(mA)
231 246 243 12 7.5 7.5 -Mengukur Tahanan Total (RT) :

4.2.2 Anlisis 1 1 1 1
= + +
A. Rangkaian Paralel Rt R1 R2 R3
1 1 1 1
1. Membandingkan nilai hambatan (resistor) = + +
Rt 220 440 660
yang terbaca dengan yang terukur
(menghitung persen error) sesuai dengan 1 1 1 1
tabel dibawah ini. = + +
Rt 220 440 660

R baca − R Ukur 1
%error = | | × 100% = 120
R baca Rt

-Menghitung Arus Total (IT)


390 − 165.3 V
=| | × 10 It =
390 R
12
= 57.61 % It =
120

It = 10 mA
Tabel 4.2.1.a Perhitungan data selanjutnya
dapat dilihat pada tabel berikut :
Resistor R R Ukur % error -Menghitung Arus Tiap Resistor :
(R) Terbaca (Ω) R (%)
(Ω) R paralel
R1 390 165.3 57.61 IR1 = x It
R paralel + R1
R2 680 241.7 64.45
R3 820 227.9 72.2 120
R4 1000 987 1.3 IR1 = x 10
120 + 220
R5 1700 1773 4.29
120
IR1 = x 10
Pada tabel diatas merupakan perbandingan 340
nilai Rbaca dan Rukur pada 5 buah resistor dimana
nilai Rbaca cendrung lebih besar dari Rukur kecuali IR1 = 2.3 mA
pada resistor ke-4.semakin besar nilai Rbaca
maka nilai Rukur juga akan semakin besar
sehingga persentase erornya yang didapat
bersifat fluktuatif hal tersebut dikarenakan
adanya kesalahan dalam pembacaan alat ukur
atau human error dan alat yang kurang presisi.

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


-Menghitung Persentase error : B. Perancangan Rangkaian Paralel

It hit − It ukur Tabel 4.2.5 Hasil Pengukuran Kombinasi


%error = | | × 100%
It hit Resistor Untuk Menghasilkan R Total Tertentu
R1 R2 R3 R4 RT RT
10 − 10 (Ω) (Ω) (Ω) (Ω) ukur hitung
%error = | | × 100%
10 (Ω) (Ω)
667 162.7 163.3 - 130 974
%error = 0 % 125 379 187 379 100 534

Tabel 4.2.6 Hasil I Total dengan V Diketahui


Tabel 4.2.1.b Hasil perhitungan arus tiap resistor
R1 R2 RT V IT IT
Arus Ukur Hitung % Error (Ω) (Ω) (Ω) (volt) (mA) ukur
(mA) (mA) (%) (mA)
231 246 243 12 7.5 7.5
I1 2.3 2.3 0
I2 2.14 2.14 0
I3 1.54 1.54 0 1. Merancang kombinasi resistor untuk
menghasilkan RT tertentu.
IT 10 10 0 -Menghitung tahanan total :
.
Pada tabel diatas merupakan perbandingan 1 1 1
= +
nilai Iukur dan Ihitung , dimana nilai Iukur dan Ihitung Rt 231 246
sama atau konstan .dengan nilai arus yang
Rt = 119.13
konstan persentase eror yang didapat bersifat
konstan juga karena tidak ada selisih antara arus
ukur dan arus hitung . -Menghitung Arus Total :
V
3. Mencari nilai RT dari rangkaian dengan formula It =
Rt
Tabel 4.2.1.c Pengukuran R total
12
R1 R2 (Ω) R3 R4 RT It =
(Ω) (Ω) (Ω) (Ω) 119.13
390 680 820 1000 2890 It = 0.100
390 680 820 1000 2890
-Menghitung persentase error :
4. Mencari Nilai RT dengan metode arus dan
tegangan
Rt ukur − Rt hitung
Tabel 4.2.1.d Hasil nilai RT dengan metode Arus %error = | | × 100%
Rt ukur
dan Tegangan
R Tegangan Arus 243 − 119.13
Kombinasi (V) Total %error = | | × 100%
243
(mA)
%error = 50.90 %
3 Resistor 12 90
4 Resistor 12 90 It ukur − It hit
%error = | | × 100%
It ukur

7.5 − 0.100
%error = | | × 100%
7.5

%error = 98,6 %

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021


Tabel 4.2.1.e Perbandingan anatara nilai R total dan 5.2 Rangkaian Paralel dan Perancangan
I total A. Rangkaian Paralel
1. Nilai arus total pada rangkaian paralel lebih
besar dari pada arus percabangan, hal ini
disebabkan arus total terbagi dalam
percabangan. Nilai arus total pada rangkaian
paralel lebih besar dibandingkan seri karena
Pada tabel diatas merupakan perbandingan nilai tahanan yang telah diparalelkan
antara nilai R total dan I total dimana nilai mempunyai nilai yang kecil dari tahanan
tegangan sudah diatur sebesar 12 V. dengan rangkaian seri, sehingga didapatkan
tegangan 12 V tersebut nilai semakin besar nilai persamaan untuk arus total pada rangkaian
tahanan juga R total yang dihasilkan lebih besar paralel
dibandingkan nilai arusnya baik R ukur maupun IT = I1+I2+ I3+...+In.
R hitung dan arus ukur maupun arus hitung Dimana pada arus total didapatkan sebesar
sehingga persentase erornya yang didapat lebih sebesar 10 mA sedangkan arus percabangan
besar persen error dari arus total dibandingkan tiap resistor sebesar 7,5 mA.
dengan persen error bersifat fluktuatif hal
tersebut dikarenakan adanya kesalahan dalam B. Perancangan Rangkaian Paralel
pembacaan alat ukur atau human error dan alat 1. Untuk mendapatkan nilai resistor yang
yang kurang presisi. diinginkan dapat dengan mengombinasikan
resistor secara paralel dan untuk
mementukan nilai tegangan dan arus yang di
5. KESIMPULAN butuhkan dapat dilakukan dengan cara
pembagian tegangan dan arus yang harus
5.1 Rangkaian Seri dan Perancangan disesuaikan dengan besarnya nilai resistansi.
A. Rangkaian Seri
1. Nilai resistansi total pada rangkaian seri 2. Dengan merancang resistor secara
dimana nilai resistor yang digunakan adalah paralelnilai resistansi total yang diperoleh
sebesar 390 ohm, 820 ohm, 1000 ohm, dan lebih kecil dari nilai resistor yang
1200 ohm, adalah sebesar 3753 ohm, hal ini diparalelkan.
menunjukkan bahwa nilai resistansi total
merupakan hasil penjumlahan dari beberapa
resistansi yang dihubungkan. DAFTAR PUSTAKA

2. Pada kombinasi A dan B didapatkan nilai Hyat, William, 1972, Engineering Circuit
resistansi total untuk kombinasi A sebesar Analysis, Mc Graw Hill., Singapore.
1820 ohm dan untuk kombinasi B sebesar
3753 ohm dan arus total yang berbeda Ramdhani , Mohamad . 2005 . Rangkaian
disebabkan bedanya jumlah resistor pada Listrik (Revisi) . Laboratorium Sistem
rangkaian A dan B. Elektronika . Jurusan Teknik Elektro .
Sekolah Tinggi Teknologi Telkom
B. Perancangan Rangkaian Seri Bandung.
1. Untuk menentukan berapa besar nilai nilai
resistor yang di seri sehingga dapat Tim Lab Listrik Dasar. 2017 .Penuntun
terpenuhi dalam mengombinasikan suatu Praktikum Rangkaian Listrik,
resistor perlu diperhatikan berapa besar Laboratorium Listrik Dasar. FT UNRAM.
resistansi total yang akan digunakan.

2. Untuk mendapatkan nilai resistor yang


diinginkan dapat dilakukan dengan
mengombinasikan resistor secara seri dan
untuk menentukan nilai tegangan dan arus
yang di butuhkan dapat dilakukan dengan
cara pembagian tegangan dan arus yang
harus disesuaikan dengan besarnya nilai
resistansi.

MODUL 1 | Praktikum Rangkaian Listrik 2021

Anda mungkin juga menyukai