Anda di halaman 1dari 9

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN

BIMBINGAN KLASIKAL

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 102 JAKARTA


Kelas / semester : VII / GANJIL
JumlahPertemuan : 1 pertemuan (1 x 40 menit)

A Komponen Layanan LayananDasar


B Bidang Layanan Belajar
C Topik Layanan Meraih Cita-cita dengan konsep “D-U-I-T”
D Fungsi Layanan Pemahaman dan pengembangan
E Tujuan Umum Peserta didik dapat mamahami dan menerapkan konsep
“DU-IT” dalam dirinya
F Tujuan Khusus 1. Peserta didik dapat memahami pengertian cita-cita
2. Peserta didik dapat menentukan cita-cita
3. Peserta didik dapat memahami konsep “DU-IT”
4. Peserta didik dapat menentukan langkah-langkah untuk
meraih cita-cita dengan konsep “DU-IT”
G Sasaran layanan Kelas VII
H Pokok-pokok materi layanan yang akan diberikan
Materi layanan 1. Pengertian cita-cita
2. Faktor yang mempengaruhi cita-cita
3. Langkah-langkah untuk meraih cita-cita dengan
konsep “DU-IT”
I Waktu Selasa, 17 Agustus 2019
J Sumber 1. Iman.,Setia. “Cita-cita siswa”,https://repository.usd.ac.id.
(Diakses 15 Agustus 2019)
2. Iskandar., “Konsep DUIT untuk meraih
sukses”https://www.iskandarst.com/konsep-duit-untuk-
meraih-sukses. (Diakses 15 Agustus 2019)
L Metode/Teknik Picture and picture, mind mapping, student teams-
achievment division (STAD), diskusi dan tanya jawab
M Media/Alat Power Point/Laptop, LCD, Audio Visual, Lembar Kerja
N Pelaksanaan
1. TahapAwal/Pendahuluan
a. Pernyataan 1. Guru BK menyampaikan salam, berdoa dan presensi
Tujuan 2. Membina hubungan baik (tanya kabar, kegiatan
sebelumnya, dll)
3. Mengadakan Ice Breaking (tepuk semangat)
4. Menyampaikan tujuan layanan Bimbingan dan Konseling
b. Penjelasan tentang Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan yang meliputi
langkah-langkah 1. Mengamativideo/gambar
kegiatan 2. Brainstorming/curah pendapat
3. Membagi kelas menjadi 4 kelompok diskusi
4. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok
5. Menyimpulkan materi layanan Bimbingan dan Konseling
6. Refleksi dan Evaluasi
c. Mengarahkan Guru BK menyampaikan pokok-pokok materi layanan
kegiatan yang akan diberikan
(konsolidasi) 1. Pengertian cita-cita
2. Faktor yang mempengaruhi cita-cita
3. Langkah-langkah untuk meraih cita-cita dengan
konsep “DU-IT”
2.Tahap Inti
a. Kegiatan peserta 1. Peserta didik mengamati tayangan video/gambar yang
didik telah disiapkan
2. Peserta didik berpendapat tentang tayangan video/gambar
yang telah disiapkan
3. Peserta didik mengungkapkan perasannya tentang
video/gambar yang dimaksud
4. Peserta didik mendiskusikan dari video/gambar yang telah
ditayangkan
5. Peserta didik dalam kelompok mempraktekan benda yang
sudah disiapkan dan menyimpulkan
b. Kegiatan guru BK 1. Guru BK menayangkan video/gambar yang berhubungan
dengan layanan materi meraih cita-cita dengan konsep
“DU-IT”
2. Guru BK mengajak peserta didik untuk curah pendapat
3. Guru BK membagi kelas menjadi 4 kelompok
4. Guru BK membagi benda (benang dan bola tenis meja)
kedalam 4 kelompok
5. Guru BK menjelaskan cara mengerjakan benda tersebut
6. Guru mengevaluasi hasil diskusi peserta didik
3. Penutup 1. Peserta didik menyimpulkan hasil kegiatan
2. Peserta didik mencatat cita-cita di kertas bewarna dan
membentuknya menjadi pesawat terbang dan
menerbangkan pesawatnya sambil bernyanyi bersama lagu
“Laskar Pelangi by Nidji”
3. Peserta didik merefleksi kegiatan dengan mengungkapkan
kemanfaatan dan kebermaknaan kegiatan secara lisan.
4. Guru BK menutup kegiatan layanan dengan mengajak
peserta didik bersyukur/berdoa dan mengakhiri dengan
salam
O Evaluasi
1. Evaluasi proses Guru BK melakukan evaluasi dengan memperhatikan proses
yang terjadi :
a. Peserta didik dapat berfikir langkah-langkah untuk meraih
cita-cita dengan konsep “DU-IT”
b. Dapat merasakan manfaat dari materi meraih cita-cita
dnegan konsep “DU-IT”
c. Peserta didik dapat bertindak dengan baik dalam
menghadapi rintangan
d. Bersikap lebih pantang menyerah memiliki semangat yang
tinggi
e. Peserta didik dapat mengaplikasikannya dan bertanggung
jawab dengan apa yang dilakukan oleh dirinya.
2. Evaluasi hasil Evaluasi hasil setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara
lain:
a) Laiseg : Memberikan format laiseg yang harus diisi
oleh peserta didik tentang pemahaman materi
(langsung setelah memberi layanan).
b) Laijapen : Mengevaluasi sejauh mana peserta didik
dapat mengaplikasikan (setelah siswa
melaksanakan layanan).
c) Laijapang : Mengevaluasi sejauh mana peserta didik
benar-benar konsisten dalam melaksanakan
layanan bimbingan klasikal (Jangka panjang).

Lampiran
1. Materidan games

Jakarta, 18 Juni 2019


Guru Pamong Guru BK

Triyanto, S.Pd. Siti Qodariah


Lampiran 1
Materi dan Games

Meraih Cita-cita dengan Konsep “DU-IT”

1. Pengertiancita-cita
Hurlock (1979), mengartikan cita-cita sebagai keinginan meraih sesuatu yang lebih
tinggi dari keadaan sekarang. Menurut (Mohamad Ngajenan, 1987:63) cita-cita merupakan
suatu hak yang dipikirkan oleh seseorang untuk dicapai. Menurut (Mulyaning tyas,
2007:40), cita-cita adalah keinginan yang selalua dada lampikiran atau tujuan yang
ditetapkan seseorang untuk diri sendiri dan hendak dicapainya. Sedangkan menurut kamus
besar bahasa indonesia, cita-cita adalah suatu keinginan (kehendak) yang selalu ada dalam
pikiran. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa cita-cita merupakan suatu keinginan meraih
impian atau harapan seseorang akan masa depannya.
Manfaat mempunyai cita-cita: a)Hidup mempunyai jalana tauarah yang jelas dengan
mempunyai cita-cita, kita akan tahu kemana arah hidup yang akan kita jalani, dan kita pun
tahu tujuan kita belajar, menuntut ilmu, bersekolah, dan segala macamnya. Tujuannya itu
mengejar cita-cita dan berusaha sekuat mungkin untuk mengejar cita-cita tersebut.
b)Mental dan niat semakin terasa dengan adanya cita-cita yang kuat, mental untuk
melawan segala hambatanakan terasah, misalnya melawan rasa malas, kantuk, dan godaan
bermain game akan teratasi. Hal ini biasa melanda anak SMP atau sederajat, tapi ini akan
mudah teratasi jika kita sudah tahu bahwa semua itu hanya akan menghambat niatnya
mengejar cita-cita.

2. Faktor yang mempengaruhi cita-cita


Menurut Mulyaning tyas (2007:41), ada beberapa faktor yang mempengaruhi cita-cita:
a. Latihan dan lingkungan sejak kecil
Misalnya, seseorang anak yang sejak kecil dilatih menggambar besar kemungkinan
akan bercita-cita sebagai seorang arsitek atau desainer. Begitu juga dengan anak yang
tumbuh dalam lingkungan pencinta seni akan berkeingin menjadi seniman atau
setidaknya akan mencintai seni.
b. Ambisi orang tua
Ambisi orang tua seringkali disebabkan oleh cita-cita pribadi yang tidak berwujud,
persaingan antar orang tua, atau pengalaman pribadi. Ambisi orang tua seringkali
menyebabkan seorang anak sudah diarahkan untuk memilih cita-cita tertentu sejak
kecil.
c. Tokoh idola
Seorangan akan sangat mengidolakan negarawan atau politisi tertentu seperti Adam
Malik biasanya berkeinginan mengikuti jejak tokoh idolanya tersebut, misalnya ingin
menjadi diplomat atau politisi.
d. Persaingan dengan orang lain
Persaingan dengan teman sebaya sering menyebabkan seorang remaja tidak mau kalah
dalam hal cita-cita.
e. Tradisi, norma, adat dan kebiasaan yang berlaku
Profesi tertentu sering mendapat penghargaan tinggi di masyarakat daerah tertentu
sehubungan dengan adat yang di sana. Hal ini dapat mendorong remaja untuk bercita-
cita meraihnya, misalnya banyak remaja di Flores ingin menjadi pastor karena ini
profesi ini mempunyai status social tinggi di masyarakat Flores. Pengalaman-
pengalaman masa lalu Seseorang bercita-cita menjadi psikolog ,misalnya karena ia
sendiri pernah menderita penyakit phobia (takut yang tak beralasanakan sesuatu) seperti
takut akan ketinggian (altophobia).
f. Minat dan nilai-nilai yang dianut
Nilai kehidupan yang dianut oleh seorang, seperti nilai keadilan sosial, dapat
membuatnya bercita-cita menjadi relawan Lembaga Swadaya Masyarakat, hakim, dan
lain-lain. Cara menentukan cita-cita Hurlock (1979) mengatakan, kekuatan cita-cita
dipengaruhi oleh realita yaitu bagaimana seseorang itu menetapkan cita-citanya
berdasarkan pada realita yang ada.

3. Konsep DUIT (Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal)


a. Konsep Pertama adalah Doa
Doa adalah sebuah permohonan seorang hamba kepada pencipta alam semesta ini
yaitu Allah swt. Sebagaimana yang tercantum dalam surat Al-Fatiha bahwa Allah swt
berfirman yang artinya “Hanya kepda Mu lah kami menyembah dan hanya kepada
Mulah kami memohon pertolongan ”.Konsep doa untuk meraih kesuksesan merupakan
prinsip yang harus kita biasakan, sebab segala bentuk doa yang kita inginkan akan
dikabulkan oleh Allah swt. Akan tetapi, hal yang perlu kita ingat adalah setiap doa yang
kita tujukan kepada Allah swt tidak semuanya akan dikabulkan sesegera mungkin,
Mengapa? sebab Allah Maha tahu kapan permintaan itua kan diijabah oleh Allah swt.
b. Konsep Kedua adalah Usaha
Berdoa merupakan hal utama yang harus kita lakukan dalam mencapai kesuksesan,
setelah itu lakukan usaha semaksimal mungkin sebagai bukti keseriusan kita untuk
menuju apa yang menjadi tujuan. Mustahil adanya bagi manusia jika kesuksesan akan
terjadi tanpa ada nyai khtiar atau usaha, sebab di alam semesta ini Allah swt masih
menetapkan hukum kautsal (sebab akibat). Contoh sederhana nya adalah seorang anak
yang ingin naik kelassertamendapat ranking 1,
tentudiaharusberusahasemaksimalmungkinuntukgiatbelajar agar
siapmenghadapisegalabentukujian yang
akanditempuhsebagaisyaratkenaikankelassertamemperolehperingkatpertama. Lalu,
biasakahanaktadipintar, naik kelas dan rangking 1 tanpabelajar?
jawabnyaadalahtidak.Jikakitamaumeraihkesuksesan, makalakukanusaha yang
maksimalsesuaidengankemampuan yang kitamiliki,
sebabusahaadalahbuktikalaukitamemangbenar-benaringinmenjadi orang yang sukses
dan berhasilmenggapaicita-citauntuk masa depannanti.

c. KonsepKetigaadalah Ikhtiar (Keyakinan)


Doa dan usahaadalahduapasangmata, tangan dan kaki yang tidakdapatdipisahkan.
Namunsetelahkitaberdoa dan berusahauntukmeraihkesuksesantersebut,
makayakinkandirisebenar-benarnyabahwadoa dan usahakitaakandijawab dan
dikabulkan oleh Allah swt.Keyakinan dan keimanan yang kokohhanyakepada Allah
swtmerupakankonsepsejati yang haruskitatanamkan, sebabsemuaurusan yang ada di
alamsemestainitidakakanluputdariketentuan Allah swt. Oleh
karenaitulahbahwadengankeyakinan yang
tinggiitutentuakanmenghantarkankitauntukmenjadihamba yang selalutaat dan
tundukakansegalaperintahNya, dan halitulah yang akanmewujudkansegalaapa yang
menjadikeinginankitadalammeraihkesuksesan.

d. KonsepKeempatadalahTawakkal
Tawakkalartinyaberserahdirikepada Allah swt. Setelah
kitapanjatkanpermintaankitakepada Allah, diiringidenganusahasemaksimalmungkin
dan dikuatkandengankeyakinanbahwadoa dan usahakitaakandikabulkanNya,
makainilahjalanterakhir yang haruskitatanamkanyaitupasrahatauberserahdiri.Apapun
yang kitaminta, apapun yang kitausahakan dan apapun yang kitayakini,
makasemuaitukembalikepada Allah swtsebagaiTuhan yang MahaKuasa. Hanya Allah
saja yang mampumewujudkansegalakeinginankita,
sebabkitasebagaiHambahanyabisaberencana, tapi Allah lah yang bisamengabulkan dan
sebagaipenentunya.

Konsep DUIT (Doa, Usaha, Ikhtiar dan Tawakkal) adalahjalanbagikitasebagaihamba


yang selaluberharapuntukmendapatkankebahagiaanbaik di dunia dan akhirat.
NamunyakinlahbahwajikaKonsep DUIT untukmeraihsuksesinikitalakukandenganbaik,
benarsertamaksimal, makasegalaapa yang menjadikeinginankitaInsyaAllahakanTerwujud.

Games 1
Permainanbenang dan bola tenis meja.Permainan ini berfungsiuntuk membentuk
pengetahuan peserta didik untuk mencapai cita-cita dengan konsep “DU-IT” (Doa, Usaha,
Ikhtiar, Tawakal) melalui permainan benang dan bola tenis meja. Selain itu permainan ini
dapat melatihkonsentrasi, fokus pada tujuan dan kalimatperintah. Cara bermain sebagai
berikut.
1. Guru BK membagi peserta didik menjadi empat kelompok
2. Guru BK membagikan empat benangke setiap kelompok
3. Guru BK membuat garis start dan finish
4. Menyimpan keranjang kosong digaris finish
5. Guru BK menjelaskan cara bermain. Anggota kelompok masing-masing memegang satu
benang, dan setiap kelompok memegang satu bola tenis meja.
6. Anggota kelompok memindahkan bola tenis dengan bantuan benang ke keranjang kosong
dalam waktu 5 menit.

Games 2
Permainan pesawat cita-cita. Permainan ini berfungsi untuk melatih peserta didik dapat
menuliskan cita-cita dikertas bewarna dan menerbangkannyasambil bernyanyi bersama lagu
“Laskar Pelangi by grup band Nidji”. Selain itu peserta didik dapat fokus pada tujuan yang
akan di capai dan mengetahui cara meraihnya.
Ikhtiar secara bahasa artinya memilih. Secara istilah ikhtiar adalah usaha seorang hamba
untuk memperoleh apa yang di kehendakinya. orang yang berikhtiar berarti dia memilih
suatu pekerjaan kemudian dia melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh agar
dapat berhasil dan sukses.

Tawakal dalam bahasa Arab tawakkul berarti mewakilkan atau menyerahkan. Dalam agama
Islam, tawakal berarti berserah diri sepenuhnya kepada Allah dalam menghadapi atau
menunggu hasil suatu pekerjaan, atau menanti akibat dari suatu keadaan

ecara bahasa sederhana, arti passion adalah perasaan yang sangat kuat seseorang


pada sesuatu. Passion seringkali menjadi akar dari berbagai hal sebelum seseorang
melakukan sesuatu. Begitu kuatnya hingga terkadang orang bersedia melakukan
apa pun meski dengan pengorbanan yang cukup besar.
Tapi jangan salah, passion tidak selalu sama dengan hobi. Tak selalu orang yang
hobi menyanyi atau menggambar berarti mereka memiliki passion untuk menjadi
penyanyi atau desainer.
Passion memang seringkali bermula dari hobi. Mulai dari sekadar suka pada
sesuatu yang kemudian didalami, dan selanjutnya, mereka tenggelam di dalamnya
yang kemudian bertransformasi menjadi passion. Dengan adanya passion,
seseorang seringkali terdorong berinisiatif melakukan sesuatu walaupun tanpa
diminta.
Seringkali mereka pun bersedia menginvestasikan waktu, tenaga, pikiran, atau
bahkan secara finansial untuk mewujudkannya. Dengan passion yang besar,
mereka bahkan seringkali tidak dapat mengontrol diri untuk melakukan sesuatu. Ada
perasaan seperti “haus” untuk terus menjalankan sesuatu sesuai passion.
Maka tak heran bila ada seseorang yang memiliki passion besar terhadap sesuatu.
Orang ini seringkali dianggap memiliki ambisi tinggi dan seakan-akan memiliki energi
tak terbatas untuk melakukan sesuatu. Berangkat dari hal tersebut, semakin lama
semakin banyak orang yang meyakini bahwa passion sangat penting untuk mereka
meraih keberhasilan hidup.
Beberapa waktu terakhir, santer terdengar anjuran orang dalam memilih pekerjaan.
Banyak di antara mereka yang berujar “Bekerjalah sesuai Passion, bukan bekerja
untuk uang” atau “Tinggalkan pekerjaan Anda, ikutilah Passion Anda!”.
Sayangnya, banyak yang salah menerjemahkan ungkapan ini. Misalnya, ada orang
yang sangat hobi memasak, lalu ia menuruti hobi -yang ia anggap
sebagai passion- tersebut untuk kemudian memilih karir sebagai koki atau membuka
usaha kuliner dan meninggalkan karirnya sekarang yang mungkin sedang menanjak.
Padahal, passion ini sebenarnya bukan sesuatu yang terjadi dengan sendirinya.
Passion seringkali terbentuk dengan perlahan-lahan, seringkali melalui tahap
pengembangan yang rumit dan berliku. Jadi, seseorang bisa jadi
menemukan passion-nya di tengah pekerjaan yang ia tekuni. Dan, untuk menjadi
benar-benar mahir, ia pun perlu menyempurnakan dirinya yang bisa jadi memakan
waktu bertahun-tahun dan jerih payah yang sangat besar.
Inilah yang menjadi jebakan bagi banyak orang. Seperti contoh di atas, ia boleh saja
gemar memasak, namun sebenarnya ia belum tentu cocok menjalankan bisnis
kuliner. Setelah menyadari kesulitan menjalani bisnis memasak, ia baru sadar
bahwa dirinya tidak memiliki passion di bisnis kuliner. Hobinya memang memasak,
tapi passion-nya ternyata tidak, hal ini banyak terjadi.

Anda mungkin juga menyukai