Anda di halaman 1dari 21

BUPATI ACEH UTARA

PROVINSI ACEH
PERATURAN BUPATI ACEH UTARA
NoMoR '16 TAHUN 2021
TENTANG
DAFTAR KEWENANGAN GAMPONG BERDASARKAN
HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN TOKAL BERSKAI-A. GAMPONG
DI KABUPATEN ACEH UTARA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIU
DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI Ivf,{HA PENY, YANG
ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

BUPATI ACEH UTARA,


Menimba-ng bahwa untuk melaksenal<an ketentuan Pasal 21 ayat {f)
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2O16
tentang Kewenangan Desa, perlu menetapkan Peraturan
Bupati Aceh Utara tentang Daftar Kewenangan Gampong
Berdasarkal Hak Asat Usul dan Kewenaagan Lokal Berskala
Gampong di Kabupaten Aceh Utara;
Mengingat 1. Undang-Undang Darurat Nomor 7 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Katrupaten dalam
Linglungan Daera-h Propinsi Sumatera Utara (l,embaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik lndonesia Nomor
to92l;;
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Keistirnewaan Propinsi Daerah Istimewa
Aceh {kmbaran Negara Republik Ildonesia 1999 Nomor
172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
38e3);
3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pemerintahan Aceh {Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun zAOb Nomor 62, Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4633);
4. Undang-Undamg Nomor 6 Ta}:'ur. 2Al4 tentartg Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 7,
Tambahan lcmbaran Negara Republik Indonesia Nomor
sa9s];
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 Tentang
Pemerintahan Daerah {lembaran Negara Repubiik Indonesia
Tahun 2O14 Nomor 244, Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9
Tahun 2O15 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang Pemerintahan Daerah
(kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O15 Nomor
58, Tarrrbahal l,embaran Negara Republik Indonesia Nomor
5679r';

ffin
,

6- Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah {L,embaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2O19 Nomor 42, Tamba}'an kmbaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6322);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2O14 tentang Desa {l,embaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2O14 Nomor 123, Tambahan kmbaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43
Tahun 2A14 tentang Peraturan Pelalsanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa lembaran
Negara Republik Indonesia ?atrun 2Ol4 Nomor 157,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
s71711'
8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2O14
Tentang Pedoman Teloeis Peraturan Di Desa {Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2Ol4 Nomor 2O91);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor
44 Tahun 2016 Tentang Kewenangan Desa {Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037).

Menetapkan: PERATURAN BUPATI ACEH UTARA TENTANG DAMAR


KEWENANGAN GAMPONG BERDASARKAN HAK ASAL
USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA GAMPONG DI
KABUPATEN ACEH U'TARA

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal I
Dalam Peraturarr Bupati ini, yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Daerah yang selanjutnya disebut Pemerintah
Kabupaten Aceh Utara adalah Unsur Pen5relenggaraan
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara yang terdiri atas Bupati
dan Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Utara.
2. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Utara.
3. Bupati adalah Bupati Aceh Utara.
4. Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Penduduk
dan Keluarga Berencana ].ang selanjutnya disingkat
DPMPPKB adalah Dinas Pemberdal-aan Masyarakat
Pengendalian Penduduk dan Keluarga. Berencana
Kabupaten Aceh Utara.
5. Kecamatan adalah Wilayah kerja Camat sebagai Perangkat
Pemerintah Kabupaten Aceh Utara.
6. Camat adalah Pimpiaan dan Koordinator Penyelenggaraan
Pemerintahan di Wilayah kerja Kecamatan yang dalam
Pelaksanaan Tugasnya memperoleh Pelimpahan
Kewenangan Pemerintahan dari Bupati untuk Menangani
sebagian Urusan otoaomi daerah dan menvelenggarakan
tugas urusan pemedntahan.

N
{*
3

7. Geuchik adalah Pimpinan suatu Gampong yang memiliki


kewenangan untuk menyelenggarakan urusan Rumah
tangga sendiri.
8. Gampong adalah kesatuan Masyarakat hukum yang
memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengums uflrsan pemeriniahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul, dan / atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pernerintahan negara kesatuan
Republik Indonesia.
9. Kewenangan Gampong adalah Kewenangan yang dimiliki
Garnpong metputi Kewenangan di bidang penyelenggaraan
pemerintahan Gampong, pelaksanaan pembangunan
Gampong, pembinaan kemasyarakatan Gampong dan
pemberdayaan masyarakat Gampong berdasarkan pral<arsa
masyarakat, hak asal usul dan adat istiadat Gampong.
10. Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul adalah hak yang
merupakan warisan yang masih hidup dan prakarsa
Gampong atau prakarsa masyarakat Gampong sesuai
dengan perkembangan kehidupan masyarakat.
11. Kewenangan Lokal Berskala Gampong adalah kewenangan
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
Gampong yang telah dijalankan oleh Gampoag atau mampu
dan efektif dijalankan oleh Gampoag atau yang muncul
karena Gampong dan prakarsa masyarakat Garnpong.
12. Pemerintahan Gampong adalah penyelenggaraan urusa-ll
pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat dalam
sistem pemeriniahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
13. Pemerintah Gampong adalah Geuchik yang dibantu
perangkat Gampong sebagai unsur penyelenggara
pemerintahan Gampong.
14. Musl'awarah Gampong adalah musyarx.rarah antara Tuha
Peut Gampong, Pemerintah Gampong dan unsur
masyarakat yang diselenggar:akan oleh Tuha Peut Garnpong
untuk menyepakati hal yang bersifat strategis.
15. Qanun Gampong adalah peraturan perundangan-undangal
yang ditetapkan oleh Geuchik setelah dibahas dan di
sepakati bersama Tuha Peut Gampong.
16. Pembangunan Gampong adalah upaya peningkatan
kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya
kesejahteraan masyarakat Gampong.
17. Dana gampong, adalah dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapata-n dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi
Gampong yang di transfer melalui Anggaran Pendapatan
dan Belanja Kabupaten Aceh Utara dan digunakan untuk
membia-vai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaa-n
pembangunan, pembinaan masyarakat dan pemberdayaan
mas1,'arakat.
18. Alokasi Dana Gampong selanjutnya disingfat ADG adalah
dana perimbangan yang diterima Kabupaten Aceh Utara
Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Utara
setelah dikurangi Dana Alokasi khusus.

A
+

19. Pmgram Gamp,ong adalah Penjabaran Ketr*akasr Gampong


dalam bentuk upaya 3rang berisi satu atau lebih kegiatan
untuk mencapai hasil yang terukur sesuai dengal misi
pemerintah Gampoag.
20. Kegiatan Gampong adalah bagiarrdari Program Gampong
yang dilaksanakaa sieh perangkat Gampong dengan
mengarahkan sumber daya manusia, peralatan,dana
sebagai masukan untuk menghasilkan keluaran dalam
bentuk barangl jasa.
21. Badan Usaha Milik Gampong, selanjutnya disebut BUMG
adalah Badan usaha y-ang selurrih atau setiagian besar
modelnya dimiliki oleh Gampong melalui Penyertaan secara
langsung 5iang berasal dari kekayaan Gampong yang
dipisahkan guna mengelola asetjasa pelayanan dan usaha
lainn-t-a uatuk sebesa.r-besam3;a kesejahter*an rrrasyamkat
Gampong.
22. Keuangan Gampong adalah semua hak dan kewajiban
dalam rangka mer4;elenggaraan pemerintahan Gampong
yang dapat dinilai dengan uarrg temrasuk didalamnya
segala bentuk kekayaan yang berhubungan de.ngan hak
dan kewajiban Garnpong tersebut.
23. Dana ga,mpong adalah dana yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi
Gampong yang di transfer melalui Anggaran Pendapatan
dan Belanja Habupaten Aceh Utara dan digunakan untuk
membiay-ai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan
pembangunan. pembina.an masyarakat dan pemberdayaan
mas5,'arakat.
ADG adalah
24. Alokasi $srra Garripoag seialjutn3'a disingkat
dana perimbangan yang diterima Kabupaten ,{ceh Utara
Anggaran Pendapatai darr Belanja Kabupaten Aceh Utara
setelah dikurangi Dana Alokasi khusus.
25. Anggaran Pendapatan dan Belanja Ga-mpong yang
selanjutnS-a di singhat APBG adaiah rencana keualgan
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara,Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Kabupaten, Pendapatan Asli
Daerah dan Sumber lainnya yang sah, dibahas dan
disetujui Lrersama oleh pemerintahan Gampong darr Tuha
Peut yang di tetapkan dengan Qanun Gampong.
26. Program Gampong adalah Penjabaran Kebijakan Gampong
dalam bentuk upaya yang berisi satu atau lebih kegiatan
untuk meacapai hasii _vang terukur sesuai dengan misi
pemerintah Gampong.
27. Kegiatan Gampong adalah bagran dari Program Gampong
yang dilaksanakan oleh perangkat Gampong dengan
mengaratrkan sumber daya manusia, peralatan,dana
sebagai rnasukan uniuk menghasilkan keluaran dalam
bentuk barangy' jasa.
28. Badan Usaha Milik Gampong, selanjutnya disebut BUMG
adalah Badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh Gampong melalui Penyertaan secara
langsung yang berasal dari keka3:aan Gampong yang

A
r+
dipisahkan guna r*engelola asetjasa pelayaEsn d*rr usaha
lainnya untuk sebesar-besarnya keseja-hteraan masyarakat
Gampong.
29. Keuangan Gampng adalah semua hak dan kewajiban
dalam rangka menS,elenggaraan pmerintahan Gampong
5,ang dapa.t dirilai <iengan uang termasuk didalamnya
segala bentuk kekayaan 1,a:rg berhutrungan dengan hak
dan kewajiban Gaaapong tersebut.
30. Mukim adalah kesatuan masyarakat hukum di trawah
Kecarflr.tan yalg terdiri atae gabungan ireberapa Gampong
yang mempunyai batas wiia;rah tertentu yang dipimpin oleh
Imum Mukim atau nama lain yang berkedudukan langsung
diba*-ah Carrrat.
31.Imum Mukim atau nama lain adalah Kepala Pemerintahan
Mukim.
32. Tuha Peut adalah unsur Pemerintahan Gampong yang
berfungsi sebagai badan permusyawaratan Gampong
33. Peraturan Geuchik adalah Peraturan yang ditetapkan oleh
Geuchik dan bersifat merrgatur.
34. Keputusan Geuchik adalah penetapan yang bersifat konkrit,
individual, dan final.
35. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong yang
selanjutn-va disingkat RPJM Gamporrg adalah Dokumen
Perencanaan Gampong untuk periode 6 {enam} tahun.
36. Rencana Kerja Pemerintah Gampong, selanjutnya disebut
RKPGampong, adalah penjabaran dari Rencana
Pembangunarr Jangka Menengah Gampong untuk jangka
waktu I {satu} tahun ditetapkan dengan Qanun Campong.

BAB II
RUANG UNGKUP
Pasat 2
Ruang lingkup Peraturan ini adalah:
a. ke*'enangan berdasarkan hali asal usul;
b. kewenangan lokal berskala Gampong;
c. mekanisme pelaksanaan keu'enangan Gampong;
d. pembinaan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan kewenangan Garnpong;
e. pembiayaan;
f. pungutan Gampong;
g. ketentua-n peralihen; dan
h. ketentuan penutup.

b
t+
6

BAB III
KEWENANGAN GAMPONG
BERDASARKAN HAK ASAL USUL
Pasal 3
(l) Kewenangan Gampong berdasarkan hak asai usul
meliputi:
a. sistem organisasi masyarakat adat;
b. pembirraan kelemtragael mas,'arakat;
c. pembinaan lembaga dan hukum adat;
d. pengelolaan tanah kas Gampong; dan
e. pengembangan peran mas;,arakat Garrpong,
(2) Kervenangan giampong berdasarkan hak asal usul
berdasarkan hasil idenfifrkasi dan inveatarisasi meliputi:
a. pembinaan, pemberdal'aan dan pengembangan
masyarakat adat;
b. pembinaan kehidupan keagamaar, sosi*l |ud2y4,
ekonomi, dan keamanan, dan lingkungan;
c. pembinaan kelembagaan kemasyarakatan lokal
berskala Gampong; dan
d. pembinaan kelembagaan kerjasama antar Gampong.
e. pembinaen, pemberdayaan dan pengembangan
struktur lembaga adat;
f. memberikan pemtrinaan, pemberdayaan dan
pengembangan terhadap lembaga adat.
g. penyelenggaraan administrasi pengeloiaan tanah kas
Gampong l.ang dikuasai dan atas rrama Pemerintah
Gampong;
h. pengelolaan dan pemanfaatan tanah kas Gampong;
i. fasilitasi pendataan tarah-tanah kas Gampong,
pensertifikasian dan pengadaan tanah kas Gampong;
j. pembinaan, pemb'erdayaan, dan pengembaagan peran
masyarakat. dalam membangun Gampong;
k. penyelenggaraan gotong-royong masyarakat; dan
l. pembinaan kerukunan hidup bermasyarakat.
m. pembinaan adat istiadat, seni dan buda3-a setempat;
n. penyelesaian sengketa antar masyarakat sesuai tradisi
di luar peradilan perdata dal pidana;
o. pengelclaan kekayaan dan aset Gampong;
p. pengelolaan pe.makaman dan tempat bersejarah
berskala Gampong;
q. pengeloiaan upaya kesehatan tradisional;
r. pengemtrangan lembaga.-lembaga. keuangan Gampong;
dan
s. pembinaan keteotraman dan ketertiban masyarakat;

b
H
BAB IV
KEWENANGAN LOKAL BERSKA],A GAMPONG
Pasal 4
(i) Rincian kewenangan lokal berskala Gampong meliputi:
a. pengelolaan tambaten perahu;
b. pengelolaan pasar gampong;
c. pengelolaan tempat pemandian;
d. pengelolaan jaringan irigasi;
e. pengelolaan lingkungan permukiman masyarakat
gampong:
f. pemtrinaan kesehatan masyarakai dan pengeloiaan
pos pelayanan terpadu;
g. pengembangan dan pembinaan sanggar seai dan
belajar;
h. pengelolaen perpustakaan garrrpong dan taman
bacaan;
i. pengelolaan embung gampng;
j. pengelolaan air miaum berskala gampong;
k. pembuatan jalan gampong antar pemukiman ke
r:.ila5.eh pertaniaa

(2) Kewenangan lokal berskaia Gampong setelah dilakukan


identifikasi dan inventarisasi meliputi:
a. pen]'usunan laporan LKPJ dan LPPD akhir masa
jabata:l:;
b. pernyusunan darr penetapan Peraturan Gampong;
c. pendataan dan pemutakhiran data penduduk;
d. pengelolaan sanitasi air bersih dan kesehatan
ling\ungan;
e. penetapan dan peaegasan batas Gampng;
f. pengembangan sistem administrasi dan informasi
Gampong;
g. penyediaan dan pengembangan informasi Gampong
berbasis wetrsite;
h. penerbitan status sosial masyarakat;
i. pengembangan sistem pe-ngelolaan keuangan
Gampong berbasis aplikasi sistem informasi
keuangan Gampong;
j. pengembangan tata ruang dan peta sosial Gampong;
k. penataan kesenjangan sosial berskala Gampong;
l. pembentukan organisasi Pemeri*tah Gampong;
m. pembentukan Tuha Peut;
n. pen5zelenggaraan Pernilihan Geuchik;
o. pelaksanaan seleksi perangkat Gampong dan
penetapan perangkat
p. Pengelolaan BUMGampong;
q. pen!-usunan riai penetapafl APBGampong;
r. penetapan kerjasama antar-Gampong dan
penyelenggaraan kerjasama antar Gampong dan/atau
dengan pihak ketiga;
s. pemberian izin penggunaan gedung perterauan atau
A
{+
8

balai Gampong pengelalae* sarana pras*raca milik


Gampong;
t. pendataan peagelol,aan potensi Gampong dan
pengembangan hasil-hasil usa-tra ekonomi industri
Gampong;
u. pemberian iein hak pengelolaan atas tanah Gampong;
v. penetapan Gampong dalam keadaan darurat seperti
kejadian bencana, kon{lik, ra$.an pangan, r*'abah
penyakit, gangguan keamanan, dan kejadian luar
biasa lainnya dalsrn skala Gampong Pengelolaan
bencana skala Gampong;
w. pengembangan sumber daya manusia berskala
Gampong;
x. pengelolaan keuangan Gampong;
y. pengelolaan pungrrta-n Campoag;
z. pengelolaan aset Gampong;
aa. pembentukan dan fasilitasi tim pendataan penduduk
miskin;
bb. pengadaan dan lr,ngelolaan perpustakaan Gampong;
cc. pengelolaan sistem informasi Gampong;
dd. iasilitasi penghargaan purna tugas perangkat
Gampong;
ee. pemberian rekomendasi; dan
ff. bidang penyelenggaraan pemerintahan lainya sesuai
dengan kondisi Gampong.
gg. Pengemtrangan Pos Kesehatan dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan di Campong atau Upaya
Kesehatan Bersumberda5'a Masy-arakat {UKBM) ;
hh. pengembangan tenaga kesehatan Gampong setelah
berkoordinasi dengan SKPK terkait;
ii. pengelolaan dan pembinaan Posyandu melalui:
jj. pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini {PAUD),
Taman Kanak-ikflak, Taman Pengajian Al-Qur'an,
dan pendidikan informal lainnya milik Gampong;
kk. pembinaac Gampong KB;
11- pemtrinaan dan pengawasan upaya kesehatan
tradisional;
mm.pemantauan dan pencegairan penyalahgunaan
narkodka dan zat adiktif di Gampong;
nn. pembinaan dan pengelolaan pendidikan anak usia
dini;
oo. pembangunan gedung Pendidikal Anak Usia Dini
(PAUDI Garnpong;
pp. pembinaan dan penyuluhan penundaan usia
perkawinan;
qq. pengadaan dan pengelolaan sanggar bel4iar, sanggar
seni budaya dan perpustakaan Gampong;
rr. pengadaan sarana dan prasarana keamanan
Gampong {postkamling/ gardu} l
ss. fasilitasi dan mo si terhadap kelompok-kelompok
A
0

belajar di Gampng;
tt. penyuluhan sederharra tentang penyakit menular dan
penyakit tidak menular;
uu. pengelolaan kegiatan tanaman oht keluarga {toga};
vv. pengadaan sarana kesehatan tingkat Gampong:
ww. penyelenggaraan upaJ.a promosi kesehatan;
:or. fasilitasi penyelenggaraan Gampong Siaga;
yy. pembentukan dan Penguatan Kelompok Warga Peduli
AIDS;
zz. iasilitasi penyelenggaraan Pendidikan Non Formal
dan Informal;
aaa. fasilitasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat;
bbb. fasilitasi Taman Bacaan Mas_yarakat;
ccc. pendataan pendidikan di Garapong;
ddd. pemantauan darr pencegahan tindalan kekerasan
terhadap perempuan dan anak;
eee. menerbitkan surat keteranga"n miskin;
fff. barrtuan sisu.a miskia;
gglg, penanganan bagr Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial;
hhh. fasilitasi pengumsan orang terlafltar dan difabel;
iii. penarggulangan kemiskir an trngS.at Gampong; dal.
iij pelayanan dasar Gampong lainn1'a sesuai kondisi
Gampong.
kkk. pembanguaan dan pemeliharaan sarana dan
prasarana kantor dan balai Gampoag;
i11. pembangunan dan pemeliharaan jembatan dan jalan
Gampong (rincian jenis jalan akan disesuaikan
dengan data dari BMCK):
mmm. pembangunan dan pemeiitraraan jalan lingkungan
pemuki*an;
nnn.pembangunan dan pemeliharaan jalan usaha tani;
ooo. pembangunan dan pemeliharaan embung Gampong;
ppp. pembangurari erergi baru dan terbarukan;
qqq. Pengelolaari inovasi Gknologi tepat guna dan eaergi
baru terbarukan;
rrr. fasilitasi pemeliharaan sar€rna dan prasarana
keagamaan;
sss. pengelolaan pemakarflari Gampong dan petilasan;
ttt. pembangunan dan pengelolaan air bersih berskala
Gampong;
uuu.pembangunan dan pemeliharaan irigasi tersier;
vvv. pemtlanguna-n dan pemeliharaan lapangarr olahraga
Gampong
www. Penataan pemuda dan olalxraga skala Gampong;
:ooc. pembangunan dan pemeliharaan taman Gampong;
11ty. pembangunan dan pemeliharaan ser'ta pe,ngelolaan
saluran untuk Pengelolaan budidaya perikanal,

p
10

peternaka;r, pertaliae, perketrunan krskala


Gampong;
z,zz. pengembangaJr sarula dan prasarana produksi di
Gampong;
aaaa. pembangunan rumah tidak la5'ak huni;
bbbb. pembangunan dan pemeiiharaan fasilitas
cccc. penerangan jalan Gampong dan sarana umum
lainnya;
dddd. fasilitasi pembangunan rumah karena bencana;
eeee. fasilitasi pefirbangunan dan pengelolaan tempat
Mandi, Cuci dan Kakus umum;
flff. pengadaan Sarana dan Prasarana Pemerintahan
Gampong;
gggg. pembangunan dan Pemeliharaan Saluran
Pembuaagan Air Limbah dan Drainase Gampong;
hhhh.penanggulangan bencana tingkat Garnpong; dan
iiii. sarana dan prasarana lainnya ssuai dengan kondisi
Gampong sepanjang tidak bertentatrgan dengan
perundangan-undangan iainn5ra-
iiij. pembangrrnan dan pengelolaan pasar Gampong dan
kios Gampong;
kkkk. pembangunan dan pengeloliaan tempat pelelangan
ikan milik Gampong;
llll. pengembangan usaha milso berbasis Gampong;
mmmrn. pendayagunarrn keuangan mikro trerbasis Gampong;
nnnn.pembangunan dan pengelolaan keramba jaring apung
ikan;
oooo. pembangunan dan pengeiolaan lumbung pangan dan
penetapan cadangan pangan Gampong;
pppp. penetapan komoditas unggulan pertanian dan
perikanan Gampong;
qqqq. pengaturan pelaksanaan penanggui,angan hama dan
pnyakit pertanian dan perikanan secara terpadu;
rrrr. penetapan jenis pupuk dan pakan organik untuk
pertanian dan perikanan;
ssss. pengembangan benih lokal;
tttt. pengembangan ternak secara kolektif;
uuuu. pembangunaa dan pengelolaan energi maldiri;
ww. pendirian dan pengelolaan Badan Usaha Milik
Garnpong;
wrr,,wrr. pembangunan dan pengelolaan tambatan perahu;
>oco<. pengelolaan padang gembala;
5ryyy. Pengelolaan pengembangan *{sata berskaia Gampong
diluar rencana induk pengembangan pariwisata
KabupaGn;
zz?2. pengelolaan benih ikan;
aaaaa. pengembangan teknologi tepat guna pengolahan hasil
pertanian dal perikanan;
bbbbb. pengembangan sistem usaha produksi pertanian;
4
0(t
a+A
11
I
II

ccccc- perlgelolaan hutan negara berskala Gampang;


ddddd. penghiiaual dal konservasi tanah yang disediakan
dari kebun bibit Gampong;
eeeee. pelestarian kebun bibit Gampong;
fffff. pengembangan ekonomi tceatif Gampong;
gggqg. pengembangan hasil hutan bukan kayu sesuai
potensi lokal Gampong yang berlokasi pada hutan
ral<yat / huian Garnpong / x'anawisata Gampong;
hhhhh. pengembangan ekonomi lokal lainnya sesuai dengan
potensi Gampong.
iiiii. pelestarian lingkungan hidup melalui:
iiiij. komoditi tambang mineral bukan logam;
kkkkk. komoditas tambang tratuan;
1H1. pecgelolaan usaha hutan Garnpong;
mrnfirmm. pengelolaan persampahan Gampong;
nnnnn. fasilitasi pembentukan Kelompok Peduli Lingkunga.n
di Gampong;
o(mo. melestarikan ekosistem dan lingkungan hidup:
ppppp. pengawasal terhadap kegiatan dan usaha yang
berdampak terhada.p lingktlngan hidup Garnpong;
qqqqq. pengaturafl, pengendalian, pelestarian lingkungan
dan tata $rna galian Gampong;
rTrrr. Fngembangan pemanfaatan sumberdal-a alan &
ling!<ungan Gampcng lainnya sesuai kondisi
Gampong;
sssss. membina keamanan, ketertitran dan ketenteraman
wila-vah dan masy'arakat Garnpong;
ttttt. membina kerukunan warga masyarakat Gampong;
uuuuu, memelihara perdamaian, menangani kon{Iik dan
melakukan mediasi di Gampong;
aelestarikan dan mengeabangkarl gotong rolaong
masyarakat Gampong;
wwwww. pelaksanaan penyuluhal tentang keluarga
berencana;
roao*. pelaksanaan pembinaan akseptor keluarga
berencana;
yy]'Jr!'. pengelolaankelompokbinakeluarga;
zzzzz. fasilitasi keikutsertaan rumah talgga miskin dalam
program keluarga berencana;
aaaaaa. fasilitasi keterampilan prduktif bagi keluarga
prasejahtera; fasilitasi bantuan pelayanan kesehatan
keluarga bagi rumah tangga miskinl
tlbbtlbb. fasilitasi pembinaan organisasi dan kegiatan pemuda
Gampong;
cccccc. pengembangan sarana dan prasarana olah raga
Gampong;
dddddd. peningkatan sumberdaya manusia bidang olah raga;
eeeeee. Pembinaan dan pengembangan Taman Pendidikan
Qur'an (TPQ);

A
ifti{L Pengemtr**ga* kemasyaraka+-an lairrnya sesuai
dengan kondisi Gampong;
cccgcc. pengembangan seni budaya lokal;
hhhhhh. pengorganisasian melalui pembentukan dan fasilitasi
kemasl'arakatan 6sn lsrn$a ga adati
1111U- fasiiitasi pengurusan oralg terlantar dan difabei
Pengelolaan kelompok rentan berskala desa;
llir. fasilitasi kelompok-kelompok masyarakat melalui:
kkkkkk. pemberian santunan sosial kepada keluarga fakir
miskin;
t t, fasilitasi terhadap kelompok-kelompok rentan,
kelompok masyarakat miskin, perempuan, anak,
mas5.arakat adat, dart difabel;
mmmmmm- pengorganisasian melalui pembentukan dan fasilitasi
para legal untu& memtrerikan baltuan hulr.-um
pemerintahan Gampong dan w.arga
kepada aparatur
masyarakat Gampong;
nnnnnn. analisis kemiskinan secara partisipatif di Gampong;
oocooo. penyelenggaraan promosi kesehatan dan gerakan
hidup bersih dan sehat;
pppppp. pengorgalisasian melalui pembentukan dan fasilitasi
kader pembanguna:r dan pemberdayaan masyarakat;
qqqqqq. peningkatan kapasitas melalui pelatihan usaha
ekonomi Gampong;
pendayagunaan teknologi tepat guna;
ssssss. pengelolaan teknologi sarritasi yang berkelar{utan;
tttttt. penl.elenggaraan pembinea* sanitasi mas3arakat;
penyelenggaraan Perencanaai: Pembangunan
Garnpoag;
monitoring, evaluasi, dan pengendalian
pembangunan Gampong;
\,1rvr'w_\a.E_E-- pembentukan darr penguatan kader pemberdayaan
masyarakat;
x)coco( pembentukan dan penguatan organisasi
kemasyarakatan di Gampong;
,vyyyyy peniagfutan peran serta masyarakat dalam kebijakan
pemerin ta}l an Carnpong;
pembenhrkan dan fasilitasi kelompok perlindungan
anak Gampong;
aaaaaazr. pembentukan dan fasilitasi forum anak Gampong;
bbbbbbb. pemberdayaan mas_l-arakat berbasis gender;
ccccccc. perlindungan korban kekerasan berbasis gender dan
anak di Gampong;
ddddddd. pengelolaan pemberdayaal dan kesejahteraan
keluarga;
eeeeeee. pengelolaan obyek wisata milik Gampong;
fffffff. fasilitasi pelaku usaha pariwisata di Gampong; dan
pemberdalraan masyarakat Gampong lainnya sesuai
dengan kondisi Gampong.

D
{+
iJ

hhhhhhh. Dukungan terhadap siswa tidak Erarnpu di luar


pmgram pemerintah;dan
iiiiiii. Pembinaaa tenaga ke{a berskala Gampoag,

BAB V
DAFTAR KE'dNENANGAN i'I{,q.L EERSXALA GAMPONG
Bagian Kesatu
Bidang Penl.elenggaraan Pemerintahan
Pasal 5
Penyediaan dana untuk urusan penl,elenggaraan
pemerintahan Gampong meliputi antara lain:
1. Bidang Pelaksanaan Pembangunan
a. Pel,ayacan dasar Gampong;
b. sarana darr prasarana Gampong:
c. pengembangan ekonomi lokal Gampong:
d- Pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan
Gampong.
2. Bidang pembinaan kemasyarakatan Gamporg
3. Bidang pemberdayaen masyarakat

BAB VI
MEKANISME PELAKSANAAN KEWENANGAN GAMPONG
Bag,an kesatu
Umum
Pasal 6

{i} Pemerintah Garnpong menetapkan Qanun Gampong


teniBnE Kewetangen Besdasarkan Hak Asai Usui dasr
Kewenangan l,okal Ekrskala Gampong sesuai 6sng4n
situasi, kondisi, dan kebutuhan lokal.
(2) Peaetapan Qanun Gampong sebagaimana dimaksud
pada a-vat {t} berdasarkan hasil pemba}rasan dan
kesepakatan musyawarah Gampong.

Pasal 7

Penaiaan Kernrenangan Garlrpong Berdasarkaq Hak Asal Usul


dan Kewenangan hkal Berskala Gampong dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut:
a. pemilihan jenis Ke*'enangan berdasarkan daftar yang
telah ditetapkan dalam Peraturan Bupati ini;
b. penyusunan, pembahasan, peaetapal, dan
pengundangan Qanun Gampong tentang Kewenangan
Gampong Berdasarkan Hak AsaI Usul dan Kewenangan
Lokal Berskala Gampong;
c. klarifikasi Qalrun Gampng; danl
d. pelaksalaal

ffi F
t=

Eagian Kedua
Pemilihan Jenis Kewenangan
Pasal 8

(1! Perailih Ke-we-langan Gampong dilakukaa dalau forum


lVfusyawarah Gprnpong yarig diselenggarakan oleh Tuha
Peut dan dihadiri dari unsur Pemerintah Gampo*g, Tuha
Peut, lembaga kemasyarakatal Gempong dan unsur
masyaral<at.
(2) Hasil keputusan Musl-awarah Gampong sebagairnana
dimal<sud pada a3rat (1) dituangkan dalam berita acara
yang ditandaiangani oleh Ceuchik, TUha Peut dan
per*"akilan peserta Musyau.arah Gampong.
(3) Keputusan hasil musl.at'arah Campong sebagaimana
dirnaksud pada a1ral {2} dijadikan dasar oleh Trrha Peut
dan Pemerintah Campong dalam pefiyusunan Qanun
Gampong teritang Ker*'enangan Gampong Berdasarkan
Hak Asal UsuI da* Ke.ureaangan Lakal Berskala
Gampong-
(4) Format berita acara da Qanun Gampong sebagaimana
dimaksud pada a,'at (3) tercantum dalam t^ampiran III
yang merupakari bagian tidak terpisahkan dari Peraturafl
Bupati ini.
Bagian Kettga
Penyusunan, Pembahasa,n, Penetapan dan
Peagundangan
Pasal 9
(1) Pemerintah Gampong men1ausun rarlca{rgan Qanun
Gampong berdasarkan keputusan hasil Musyawarah
Gampong setragaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat {21.
(2) Rancangarr Qanun Gampong yang telah disusun,
dikonsultasikan kepada masyarakat Gampong dan
Camat untuk mendapatkan masukan,
{3) Tuha Peut menampung dan menyalurkan aspirasi
mas5,'arakat Gampong daJam rangka memastikan
keputusao hasil Musyawarah Gampong sebagaimana
dimaksud dala:n Pasa1 9 ayat {3} meajadi dassr dalam
penyusunan rancangar! Qalun Gaapong. Rancangan
Qanun Gampong yarrg telah dikonsultasikan
sebagaimana dimaksud pada ayat {2}, disanpaikan oleh
Geuchik kepada T\rha Peut untuk dibahas dan
disepakati bersaa*a,
(4) Rancangan Qanun Gampong yang telah disepakati
bers,ama oleh Tuha Peut dan Geuchik disampaikan oleh
Ketua Peut kepada Geuchik untuk ditelapkan menjadi
Qanun Gampong.
(5) Penyampai€rn rarcangan Qanun Gampong sebagaimana
dirnaksud pada ayat (5) dilakukan dalam jangka waktu
paling lama 7 {tujuh} hari sejak tanggat kesepakatan
bersama. geuchik merretapkan rancangan Qanun
Gampong sebagaiaana dimaksud pada a,-at {6} menjadi

A
_t ._t

Qanun Gampong paling lama 15 (lima belas) hari sejak


diterimanya rancangan Qanun Gampong dari pimpinan
Tuha Peut, Sekretaris Gampong mengundangkan Qanun
Gampng sebagaimana dimaksud pada ayat {7) dalam
Lembaran Gampong.

Bagian Keempat
Klarifikasi
Pasal 1O

(1) Qanun Gampong 1-ang tel,ah diundangkan sebasaimana


dimaksud dalam Pasal 10 ayat (5) disampaikan oleh
geuchik kepada Bupati paling lama 7 {tujuh} hari sejak
diundalgkal untuk diklarifi kasi,
{2) Bupati melakukan klarifikasi Qanun Gampong paling
lama 3O {tiga puluh} hari sejak diterima.
(3) Dalam melakukan klarifikasi sebagaimana dirnaksud
pada ayat {2}, Bupati da.pat membentuk tim klarifikasi
Qalun garnpong atau mendelegasikan kepada Camat.
(4| Hasil klarifiis.:asi *bagaimana dimaksud pada ayat (2)
dapat berupa:
a. hasil klariEkasi yang sudah sesuai dengan
kepentingan umum, kesusilaan, dan/atau ketentuan
peiaturan perundang-undangaa yang lebih tinggi; dan
b. hasil klarifikasi yang bertentangan dengan
kepentingan umum, kesusilaan, da-n/atau ketentuan
peratrran perundareg-undangan yang lebih tinggi.
(5) Dalam hal hasil kladflkasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (4i Qalun Gampong tidak bertentangan dengan
kepentingan umum? kesusilaan, dan,/atau ketentuan
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, Bupati
menerbitkan surat hasil klarifrkasi 1.ang berisi hasil
klarifrkasi yang tela} sesuai.
(6) Dalam hal hasil kfarifikas'i sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) bertentanga! dengan kepentingan umum,
kesusilaan, dan/atau ketentuan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi, Bupati membatalkan Qanun
Gampong tersebut dengan Keputusan Bupati.
(7) Pemerintah Gampong yang masih memberlakukan
Qanun Gampong yang dibatalkan oleh Bupati
sebagai*ana dimaksud pada a]'at {3}, dikenai sanksi
administratif sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Bagian Kelima
Pelaksanaan
Pasal 11
ili Qafiufl Garapong tentang Keltenangan Gampong
Berdasarkan Hak Asat Usul darr Kewenangan l,okal
Berskala Gampong menjadi dasar bagi Campong untuk
mengatur dan melaksanakan pembangunan dan
anggaran Gampong melalui penl,.usunan RPJMGampong,
RKEampong dan APBGampong.

b
r+
16

{'J} Pelaksanaan Ker*'enangan Berdasarkan }lak Asal Usul


dan Kewenangan lokal Berskala Gampong menganut
prinsip transparansi dan akuntabilitas dan dilakukan
oleh Pemerintah Gampong dengan mengikuti ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(3) Ruang tingi.up plaksartaarr meliputi:
a. realisasi pelaksanaan;
b. tingkat pencapaian;
c. sumber dan jumiah anggaran yang digunakan;
d. sarana dan prasaraaa; dan
e. permasaiaham -r,ang dihaciapi serta peny-eieseiann_1,4.

Pasal 12

{ 1} Pemerintah Daerah melakuka:r sosialissi daftar


ker*-enangan Gampong berdasarkan hak asal usul dan
kewenangan lokal berskala Gampong kepada pemerintah
Gampong dan Tuha Peut-
i2) Pemerintah Gampong Tuha Peut mengadakan
musyawarah Gampoag menetapkan peratuian Gampong
tentang kerr.enangan Gampong berdasarkan hak asai
usul dan kewenangan lokal berskala Gampong yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Bupati ini.

BAB VII
EVALUASI DAN PELAPORAN PELAKSANAAN
KEWENANGAN GAMPONG
Bagian Kesatu
Evaluasi
Pasal 13
(1) Bupati melakukan evaluasi terhadap Fiaksanaan
Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan [,oka-l Berska]a Gampong.
{2} Daiam melaksanakan elraluasi sebagaimana dimaksud
pada ayat {f), Bupati membentuk tim evaluasi.
(3) Tim evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (21
ditetapkan dengan Keputusan Eupati terdiri atas:
a. Wakil Bupati, sebagai koordinator;
b. Selretaris Daerah, sebagai ketua; dan
c. Unsur Perangkat Daerah terkait. sebagai anggota
dengan jumlah sesuai kebutuhan.
(a) Tim evaluasi bertugas memberikan rekomendasi kepada
Bupati sesuai dengan hasit kajian dan disertai dengan
data pendukung yang dapat diperlanggungiawabkan.
(5) Isi rekomendasi sebagaimarra dinaksud pada ayat (4)
dapat berupa:
a. pelaksanaan Kewenangan Gampong telah sesuai
dengaa Ke.r*'enargan yang disdliki Can dapat
dilakukan penambahan Kewenangan baru;
b, pelaksanaan Kewenangan Gampong telah sesuai
dengan Kewenangan yang dirniliki dan tidak periu
dilakukan peoarnbahaa Kewenangan baru; atau

b
f+
c. pelaksaraan Ke:*'enanga* Gampong perlu dilakukaa
perubahan sebagian Kewenalgan oleh Pemerintah
Ga-rnpong guna revitalisasi kemampuan dan kesiapan
Garnpong dalam mels lrsanaken Kewenangannya.
{6} Revitalisasi kemampua:r dan kesiapan sebagaimana
dirnaksud pada ayat {5} huruf c dilai<ui<an dniam kurun
walrtu paling sedikit 2 {dua} tahun r*elalui upaya
pembinaan dan penguatan Gampong-

Pasal 14
(1) Evaluasi dilakukan paling sedikit daiam *.aktu 2 (dua)
tahun terhitung sejak penetapan Qanun Gampong
tentang Ker*'enangan berdasarkan hak asal usul dan
Ker*'enangan lokal berskala Gampong.
{2} Ruang lingkup evaluasi 1xlaksarraarr Kervenangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. realisasi pelaksanaan;
h. tingkat pencapaian;
c. sumber dan jumlah anggaran y-a:rg digunakan;
d- sarana dan prasarana; dar
e. permasalahan yang dihadapi dan penyelesaiannya.
{3} Standar prosedur pelaksanaan evaluasi sebagaimana
dimaksud pada ayat {2} ditetapkan dengan Keputusal
Bupati.
Pasa-l 15

(1) Gampong dapat menambah Ke*-enangan baru diluar


daftar Kewenangan yarg telah ditetapkan pada lampiran
Peratuiafl Bupad ini.
(2) Penambahan Kewenangan 6rr',, sabagaimana dimaksud
pada ayat {1} yakni penamba}ran Kewenangan setelah
ditetapkannya Qanun G*rnpang tent€ng Kewenangan
Gampong berdasarkan da-ftar Ke*-enangan Gampong
dalam Peraturan Bupati ini.
(3) Penambah Kewenangan sebagaimana dimaksud pada
ayat {1} ditetapkan setelah mendapatkan hasil evaluasi
sebagaimana dimaksud dplam Pasal 13.
(4) Garnpong yar:g melakukal penambaham Ker+enamgal
baru ditetapkan sebagai Gampong percontohan bagi
Gampong-Gampng iainnya yang masih/belum mampu
melalisanakan Kewenangar Gampong.
(5) Gampong yaxg ditetapkan sebagai Ga:rrpong percontohan
sebagaim-ana dimsk*ud pada ay'a-t {2} berkervajiban
memberikan pembelajaran dan arahan dalam
pencapaian pelaksanaa-n Kewenangan Gampong bagi
Gampong-Gampong 3'-ang *asihlbelum mampu
melatsanalan Kewenangannya.
(6) lvlekanisme penambahan Kewenangan bani sgfoagei
berikut:
a. Pemerintatr Gampong dan T\rha Peut melakukan
pembahasan terhadap penambahan Kewenangan
baru. karena:

A
18

i. ker*-enangan yang climiliki oleh Gampong dalam


kurun waktu 2 {dua} tahun tela}r berjalan secara
efektif; dan
2. pemeriniah gampong memperoleh penilaian
sebagaimaca rtimaksud rt*lam Pasal 13 ayat {5)
hurufa.
b. penambahan Kewenangan baru ditetapkan dengan
Qanun Gampong.
c. ketentuan mengenai penetapan Qanun Gampong
tentang Keu.enangan Gampong berlaku secara
mutatis mutandis untuk penetapan Qanun Gampong
tentang penambahan Kewenangan Gampong,

Pasal 16

(l) Gampong melakukan perubahan sebagian atau seluruh


Kewenangan dalam hal:
a. Kewenangan yang dimiliki oleh Gampong dalam
kurun walctu 2 {dua} tahun tidak belialan secara
efektif; dan
b. Pemerintah Garnpong memperoleh penilaian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (5).
(2) Perubahan Kewenangan Gampong ditetapkan dengan
Qanun Gampong.

Bagian Kedua
Pelaporan
PasaI 17
(1) Geuchik melaporkan kepada Camat pel,aksanaan
penataan Kewenangan Gampong di Gampong.
(2) Camat melaporkan kepa.da Bupati pelaksanaan penataan
Kewenangan Gampong di wilaya-}.nya-
{3} Pelaporan sebagaimarra dimaksud pada ayat {1} dan ayat
(2) dilakukan secara tertulis dan disampaikan paling
sedikit satu kali dalam satu tahun atau sesuai
kebutuhan.
(a) Hasil pelapomn sebagaimana rlimaksud pada ayat (3)
dijadikan bahan Bupati untuk men]'usun ketrijakan
terkait
(5) pelaksanaan penataan Kewenangan Gampong.

BAB VIII
PEMBINAAN, PENGAWASAN, EVALUASI DAN
PELAPORAN PEI-AKSANAAN KEWENANGAN GAMPONG
Bagian Kesatu
Pembinaan dan Pengawasan
Pasal 18
(1) Camat, Perangkat Daerah yang menangani urusan
Pemerintahan Gampong, darr pejabat pengawas

A
{+
19

fungsional me-lakukan pmbinaan dan penga\Jvasan


dalam pelal<sanaan kewenangan Gampong.
(2) Pembinaan dan penga.wasan yang dilakukan peralgkat
daerah sebagaimana dimaksud pada ayat {1} melalui:
a, fasilitasi dan koordiaasi; dan
b. bimbingal teknis.
(3) Pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh Camat
sebagaimana dimaksud pada ayat {1} melalui monitoring
dan evaluasi pelaksanaan kewenangan GArnpong.
(4) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dan ayat {3} dilakukan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Bagian Kedua
Evaluasi
Pasai 19
(1) Camat dan Perangkat Daerah y'aflg menangani urusan
pemerintahan Gampong melakukan evaluasi terhadap
penetapan dan pelai<sanaarr ke*"enangart Gampong,
(2) Pelaksanaan evaluasi sebagaimana dimaksud ayat (1)
paling sedikit dilakukan setahun sekali.

Bagian Ketiga
Pelaporan
Pasal 2O
(1) Kepala Gampoag melaporkan pelaksanaan kewenangan
Gampong kepada Bupati melalui Camat.
(2) Laporan pelaksaaaan kex'enangan Gampong
sebagaimana dimaksud pa.da ayat (1) merupakan bagian
dari Laporan Penyelenggaraal Pemerintahal Gampong.

BAB IX
PEMBIAYAAN
Pasal 21
(1) Pembiayaan untuk pelaksanaan Kewenangan
Berdasarkan Hak AsaI Usul dan Ker*'enangan l,okal
Berskela C*rnpong bersumber dari Aaggaraa Pendapatan
dan Belanja Gampong.
(2) Selain pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Gampong sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dibia-vai dari:
(3) Penyelenggaraan kewenangan Gampong berdasarkaa hak
asal usul dan kewenangaa lokai berskala Gampong
dibiayai dengan:
a. arlggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan
b. anggaran Pendapa.tan dan Belanja Gampong: dan
c. sumber l,ainnya yang sah dan tidak mengikat sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.

b
ffi
20

BAB X
PUNGUTAN GAMPONG
Pasal22
(1) Gampong dapat melakukan pungutan datam rangka
peningkatan Pendapatan Asli Gampoog *suai dengan
Ker*'enangan Gampong berdasarkan Peraturan
Perundang-undangan;
(2) Pungutaa sebagaimana dirneksud pada ayat (1)
dimasukan ke dalam rekening Gampng.
(3) Pungutan seiragaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dalam Peraturan Gampong.

BAB XI
KETENTUAN I-AIN-I-AIN
Pasal 23
(1) Selain kewenangan Gampong sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2, Gampong memiliki kewenangan yang
ditugaskan oleh pemerintah, Pemerintah Provinsi atau
Pemerintah Kabupaten sesuai deagan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
(2) Pelaksanaan Kewenangan sebagaimana dimaksud pada
ayat {1) diurus oleh Gampong dan disertai dengan
pembiayaan dari pemerintah, Pemerintah Provinsi atau
Pemerintah Habupaten selaku pemberi tugas.

BAB XII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 24
(1| Kev.enangan Campong Elerdasarkan Hak AsaI Usul dan
Kewenangan lokal Berskala Gampong yang telah ada
dan sudah dilaksanakan oleh Gampong sebelum
Peraturan Bupati ini mulai berlaku dinyatakan tetap
berlaku;
(2) Kewenangan Gampong Berdasarkan Hak Asal Usul dan
Kewenangan l,okal Berskala Gampong yarrg sedang
dilaksanakan oleh Gampong w4jib menvesuaikan
dengan Peraturan Bupati ini.

BAB XIIT
KETENTUAN PENUruP
Pasal 25

Pada Saat Peraturan Bupati i*i berlaks rrraka Pemturan


Bupati Aceh Utara Nomor 19 Tahun 2O19 tentang Daftar
Kewenangan Lokal Berskala Gampong (Berita Kabupaten
Aceh Utara ?allun 2019 Nomor 19) dicabut daa dinyatakarr
tidak berlaL-u.

b
2t

Pasal 26
Peraturan Bupati ioi Bulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap oralg mengetahuinya, memerintahkan
pengu.ndangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupatea Aceh Utara.

Ditetapkan di Lhoksukon
2021M
1442 H
EH UTARA,
t
oo TF{AIB

Diundangkal di Lhoksukoa.
pada tanggal 2O Anril 2O21 M
8 Ramadhan 1442tI

FlrK
DAERAH
NACEH UTAR.4.

E
UJ
g
t ,A,. MURTALA
4c I F
EH U

,(O
BERITA KABUPATEN ACEH UTARATAHUN 2021 NOMOR

Anda mungkin juga menyukai