Anda di halaman 1dari 10

Bab III

TEKS ENEKDOT UNTUK KRITIK SOSIAL

Identitas sekolah : ....


Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/semester : X/1
Materi pokok : Menganalisis dan mengontruksi teks anekdot
Alokasi waktu : 6 x 40 menit (3 pertemuan)

A. Kompetensi Dasar
3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot
4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam sebuah teks anekdot .

B. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan memperhatikan model-model anekdot, siswa dapat menjelaskan pengertian dan
karakteristik teks itu; dapat pula menjelaskan makna yang tersirat di dalamnya dengan
benar.
2. Dengan membaca suatu model anekdot, siswa dapat menceritakan kembali dan
memberikan komentar secara lisan dan tulis makna yang tersirat tentang pengalaman
atau kejadian yang tertuang dalam teks itu.

C. Indikator Ketercapaian Kompetensi


1. Menjelaskan pengertian dan karakteristik anekdot
2. Menjelaskan maksud tersirat dalam anekdot
3. Membandingkan anekdot dengan isi jenis teks lainnya
4. Menemukan dan menceritakan kebaikan dan kekurangan suatu anekdot

D. Materi Pelajaran
1. Fakta
(Contoh teks anekdot dengan judul “Khotbah Nasrudin” )

2. Konsep
anekdot, yakni sebuah cerita lucu atau menggelitik yang bertujuan untuk memberikan
suatu pelajaran tertentu. Kisahnya biasanya melibatkan tokoh tertentu yang bersifat
faktual ataupun terkenal. Dengan demikian, anekdot tidak semata-mata menyajikan hal-
hal yang lucu-lucu, guyonan, ataupun humor. Akan tetapi, terdapat pula tujuan lain di
balik cerita lucunya itu, yakni berupa pesan yang diharapkan bisa memeberikan kritik
pada pihak tertentu ataupun pelajaran kepada khalayak. Hampir mirip dengan anekdot
adalah satire, yakni ungkapan yang berupa sindirian pada diri seseorang ataupun pihak
tertentu. Satire pada umumnya berupa pernyataan-pernyataan biasa dan ada pula yang
berbentuk puisi; tidak berbentuk cerita sepertyi halnya anekdot.

3. Prinsip
a. Anekdot merupakan cerita ataupun narasi singkat. Di dalamnya ada tokoh, alur, dan
latar.
1) Tokohnya berasifat faktual, biasanya orang-orang terkenal.

1
2) Alur berupa rangkaian peristiwa yang benar-benar terjadi ataupun sudah
mendapat polesan ataupun tambahan-tamabahan dari pembuat anekdot itu
sendiri.
3) Latar berupa waktu, tempat, ataupun suasana yang mendasari terjadinya suatu
peristiwa dalam anekdot. Latar diharapkan bersifat faktual; artinya benar-benar
ada di dalam kenyataan yang sesungguhnya.
b. Anekdot berbentuk lelucon dan terkandung pula kritikan yang bisa menjadi bahan
pelajaran bagi khalayak.

4. Prosedur
Untuk menceritakan dan mengevalusi (mengrkitisi) suatu anekdot, kita dapat
mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti berikut.
a. Apakah tokohnya itu berasifat faktual atau orang terkenal?
b. Apakah rangkaian peristiwanya logis?
c. Apakah latarnya ada di dalam kehidupan nyata?
d. Apakah anekdot itu lucu?
e. Apakah anekdot itu memberikan pelajaran atau kesadaran tertentu?
Pertanyaan-pertanyaan itu tentu saja bukan satu-satunya perangkat untuk menganalisis
kebaikan ataupun kekurangan dari suatu anekdot. SIswa dapat mengajukan pertanyaan-
pertanyaan lainnya, misalnya berkaitan dengan temanya dan penggunaan bahasanya.

E. Metode, Media, dan Sumber Belajar


1. Metode : Observasi, tanya jawab, diskusi, presentasi.
2. Media : gambar karikatur beranekdot
3. Sumber : a. Buku Cerdas Berbahasa Indonesia X, h. ….
b. Buku/cerita anekdot

F. Langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan Pertama
a. Siswa memperhatikan dua contoh anekdot.
b. Secara berdiskusi, mereka buktikan bahwa kedua teks itu termasuk ke dalam anekdot
berdasarkan karakteristik utamanya!
c. Sisiwa menyajikan hasil diskusi kelompoknya dalam rubrik seperti di bawah ini!
Pelajara
Sebagai Cerita Kelucua
Anekdot n
n
Tokoh Alur Latar
I
II
d. Siswa mempresentasikan laporan tersebut di depan teman-temannya untuk
mendapatkan penilaian.
e. Siswa memberikan penilaian terhadap presentasi kelompok temannya dengan
menggunakan rubrik penilaian berikut.
Aspek Nilai (1-10) Penjelasan
1) Kelengkapan jawaban
2) Ketepatan isi laporan
3) Kejelasan penyampaian
f. Secara berkelompok, siswa menjelaskan maksud Karikatur I dan Karikatur II.
Maksud
Karikatur
Peristiwa Kelucuan Kritikan/Pesan

2
h. Siswa mempresentaskan pendapat kelompoknya untuk mendapatkan tanggapan dari
kelompok lainnya.
Kelompok
Isi Tanggapan
Penanggap

i. Siswa merumukakan kesimpulan kelas berkenaan dengan nama peristiwa, keluciuan,


dan kritikan/pesan yang ada pada kedua karikatur tersebut.
Kesimpulan Kelas
Karikatur
Peristiwa Kelucuan Kritikan/Pesan
I
II
k. Siswa membaca teks “Tolong Terima Ganti Ruginya, Aku Buru-Buru”
l. Siswa menawab sejumlah pertanyaan secara berkelompok
m. Siswa mempresentasikan jawaban-jawaban untuk disamakan!
n. Secara berdiskusi bersama 3-4 teman, siswa menjelaskan maksud anekdot lainnya
dan dikaitkan dengan nilai-nilai kebenaran yang terkandung di dalamnya!
o. Siswa mempresentasia hasil diskusi kelompoknya untuk mendapatkan tanggapan dari
kelompok yang lain.

2. Pertemuan Kedua
a. Siswa merumuskan persamaan dan perbedaan dari isi yang biasa disampaikan dalam
anekdot dengan isi dari teks laporan, prosedur kompleks, dan negosiasi.
b. Siswa menyajikan pendapat-pendapatnya dalam rubrik berikut.
Isi Teks
Jenis Teks
Persamaan Perbedaan

1) Anekdot

2) Laporan

3) Prosedur kompleks

4) Negosiasi

c. Secara berdiskusi kelompok, siswa membahas karakteristik dua anekdot terkait


dengan kebaikan ataupun kekurangan (jika ada) dari masing-masing anekdot
tersebut!
d. Siswa menyajikan hasil analisis kelompoknya dan memprsentasikannya
Komentar
Teks Karakterstik Isi Teks
(Kebaikan/Kekurangan)

3
I

II
e. Siswa memberikan tanggapian atas presentasi teman-temannya dan memberikan
penilaian terhadap mereka dengan menggnakan rubrik penilaianberikut.
Nilai
Aspek Keterangan
(1-10)
1) Kelengkapan
jawaban
2) Ketepatan analisis
3) Daya tarik
penyampaian

3. Pertemuan Ketiga
a. Siswa memilih h salah dua dari contoh-contoh anekdot yang tersaji dalam pelajaran
sebelumnya. Siswa pun dapat menggunakan anekdot-anekdot lainnya.
b. Bersama 3-4 orang teman, siswa menganalisis anekdot-anekdot tersebut dengan
menggunakan kelima pertanyaan itu!
c. Siswa mempresentasikanlah jawaban-jawabannya di depan kelompok lain dengan
format seperti berikut.
Judul Anekdot
Pertanyaan
... ....
1) Apakah tokohnya
itu berasifat
faktual atau orang
terkenal?
2) Apakah rangkaian
peristiwanya
logis?
3) Apakah latarnya
ada di dalam
kehidupan nyata?
4) Apakah anekdot
itu lucu?
5) Apakah anekdot
itu memberikan
pelajaran atau
kesadaran
tertentu?

G. Penilaian
1. Penilaian pengetahuan
a. Jenis : tes lisan/tertulis
b. Bentuk instrumen : lembar soal uraian
c. Pedoman penilaian
Penilaian dilakukan berdasarkan ketepatan jawaban siswa tentang isi dan
perbandingan beberapa jenis teks

4
2. Penilaian keterampilan
a. Jenis : penilaian kinerja/praktik
b. Bentuk instrumen : format observasi terhadap kecakapan siswa di dalam
mengomentari dan mempresentasikan pendat-pendapatnyaa.
c. Pedoman penilaian
Format dan Pedoman Penialain
Kecakapan Mengidentifikasi dan Mengomentari Teks Anekdot
Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai Keterangan
1) Penguasaan materi 3
2) Kejelasan dalam 2
penyampaian
3) Daya kritis 3
4) Kesantunan berbahasa 2
Jumlah 10

Identitas sekolah : ....


Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/semester : X/1
Materi pokok : Menganalisis dan menciptakan kembali teks anekdot.
Alokasi waktu : 6 x 40 menit (3 pertemuan)

A. Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks anekdot.
3.2 Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan.

B. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati suatu model teks anekdot, siswa dapat menganalisis isi, struktur,
dan kaidah kebahasaannya dengan benar.
2. Dengan memperhatikan langkah-langkah penuyusunanya, siswa dapat dapat
menciptakan kembali teks anekdot dengan memperhatikan isi, struktur, dan kebahasaan;
dapat pula melakukan penyuntingan terhadap hasilnya.

C. Indikator Ketercapaian Kompetensi


1. Menjelaskan isi Anekdot.
2. Memerinci struktur anekdot.
3. Menunjukkan kaidah-kaidah kebasaaan teks anekdot.
4. Menyusun teks anekdot dengan langkah-langkah yang tepat.
5. Menyunting teks anekdot.

D. Materi Pelajaran
1. Fakta
a. Contoh analisis terhadap teks anekdot.
b. Contoh model penyusunan teks anekdot.
c. Contoh hasil penyuntingan terhadap teks anekdot.
2. Konsep
Analisis teks anekdot merupakan pengenalan lebih jauh terhadap isi, struktur, dan kaidah
kebahasaan suatu teks nekdot.

5
3. Prinsip
a. Isi anekdot menyanggkut bermacam-macam tema. Ada yang berkenaan dengan tema
politik; ada pula yang terkait dengan masalah hukum. Banyak pula anekdot yang
berkenaan dengan kebiasaan masyarakat sehari-hari. Tema-tema itu dapat kita
ketahui melalui tokoh utamanya dan kata-kata yang dominan muncul pada anekdot
itu.
b. Struktur anekdot dibentuk oleh bagian-bagian seperti berikut: abstraksi, orientasi,
krisis, reaksi, dan koda.
1) Abstraksi merupakan pendahuluan yang menyatakan latar belakang atau
gambaran umum tentang isi suatu teks.
2) Orientasi merupakan bagian cerita yang mengarah pada terjadinya suatu krisis,
konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya
krisis.
3) Krisis atau komflikasi merupakan bagian dari inti peristiwa suatu anekdot. Pada
bagian itulah adanya kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa.
4) Reaksi merupakan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan
sebelumnya. Reaksi yang dimaksud dapat berupa sikap mencela atau
menertawakan. Bagian ini sering kali mengejutkan, sesuatu yang tidak terduga;
mencengangkan.
5) Koda merupakan penutup atau kesimpulan sebagai pertanda berakhirnya cerita.
Di dalamnya dapat berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas
maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai
oleh kata-kata, seperti itulah, akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat
opsional; bisa ada ataupun tidak ada.
c. Kaidah kebahasaan teks anekdot
1) Banyak menggunakan kalimat langsung yang bervariasi dengan kalimat-
kalimat tidak langsung. Kalimat-kalimat langsung merupakan petikan dari
dialog para tokohnya, sedangkan kalimat tak langsung merupakan bentuk
penceritaan kembali dialog seorang tokoh.
2) Pada umumnya menggunakan nama tokoh utama orang ketiga tunggal,
baik dengan menyebutkan langsung nama tokoh faktual atau tokoh yang
disamarkan.
3) Banyak menggunakan keterangan waktu. Hal ini terkait dengan bentuk
anekdot yang berupa cerita; disajikan secara kronologis atau mengikuti
urutan waktu.
4) Banyak pula menggunakan konjungsi penerang atau penjelas, seperti
bahwa. Ini terkait dengan dialog para tokohnya yang diubah dari bentuk
langsung ke kalimat tak langsung.
5) Banyak menggunakan kata kerja material, yakni kata yang menunjukkan
suatu aktivitas. Hal ini terkait dengan tindakan tokohnya dan alur yang
membentuk rangkaian peristiwa ataupun kegiatan.
6) Banyak pula menggunakan kata kerja mental, yakni kata yang menyatakan
sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan seorang tokoh.
7) Banyak menggunakan kata penghubung (konjungsi) yang bermakna
kronologis (temporal), seperti akhirnya, kemudian, lalu.

E. Metode, Media, dan Sumber Belajar


1. Metode : observasi, diskusi, silang baca, praktikum
2. Media : a. bagan alur tentang langkah-langkah menulsi teks anekdot

6
b. tayangan tentang model-model teks anekdot
3. Sumber : a. Buku Cerdas Berbahasa Indonesia X, h. ….
b. Berbagai referensi terkait masalah penulisan teks

F. Langkah Kegiatan Pembelajaran


1. Pertemuan pertama
a. Siswa secara berkelompok, berlatij pasangkanlah cuplikan-cuplikan teks t
dengan nama-nama bagiannya.
b. Siswa menyamakan jawaban kelompok Anda dengan jawaban dari kelompok
lainnya. Jawaban dari kelompok mana saja yang paling tepat?
c. Siswa memperhatikanlah dua bauh contoh anekdot.
d. Bersama 3-4 temannya, siswa menjelaskan struktur masing-masing anekdot tersebut!
e. Siswa membandingkanlah anekdot-anekdot itu berdasarkan kelengkapan strukturnya.
f. Siswa menyajikan hasil diskusi kelompoknya itu dalam forma laporan seperti
berikut!
Contoh Teks
Struktur Teks
I II
a. Abstraksi
b. Orientasi
c. Konflikasi
d. Reaksi
e. Koda
Kesimpulan
....
g. Siswa secara berkelompok engubah kalimat-kalimat langsung ke dalam
bentuk tidak langusung! Kegiatan ini sebagai bagian dari pengenalan atas
kaidah kebahasaan teks anekdot.
h. Siswa membaca kembali teks anekdot berjudul “Upah untuk Seminggu”.
Kemudian, mereka mencatat kalimat yang mengandung keterangan waktu dan
tunjukkkan pula keterangan yang dimaksukan itu.
i. Sisa menentukan suatu jenis kara kerja dan mencontohkan penggunananya
dalam kalimat.
j. Siswa mencermati kembali anekdot berjudul “Tolong Terima Ganti Ruginya,
Aku Buru-buru”.
k. Bersama 3-4 orang teman, siswa menjelaskan kaidah kebahasaan yang
menandai teks tersebut!
l. Siswa menyajikan h hasil diskusi kelompoknya itu dalam format berikut.
Judul anekdot: ....
Kaidah
Bukti Kutipan
Kebahasaan

m. Siswa membacakan hasil diskusi kelompokna di depan kelompok lainnya


untuk ditanggapi dan disamakan dengan kelompok lainnya.

7
n. Siswa merumuskan kesimpulan bersama tentang kaidah kebahasaan teks
tersebut.

2. Pertemuan kedua
a. Secara berdiskusi kelompok, siswa memilih topik-topik tertentu mulai dari yang
sangat penting kepada yang tidak penting.
b. Siswa juga mendiskusikan daya tarik suatu topik dengan disertai sejumlah alasan.
c. Siswa didorongong untuk mengamati masalah-masalah di lingkungan sekitarnya
yang layak menjadi bahan penulisan teks anekdot.
d. Siswa menentukan sebuah teks anekdot yang dengan topik/masalah yang menurut
mereka sangat penting, menarik, dan betul-betul dikuasai.
e. Siswa membaca berbagai sumber, baik itu berupa surat kabar, laman-laman internet,
buku-buku, e-book yang menjelaskan tentang masalah kesantunan berbahasa.
f. Siswa melakukan pula pengamatan lapangan secara lebih mendalam untuk
melengkapi fakta-faktanya yang dapat memerkuat argumen-argumennya..
g. Siswa mencatat hal-hal penting, baik yang mereka dapatkan melalui membaca
ataupun kegiatan pengamatan itu.
Catatan-catatan Penting
....

h. Siswa menyusun catatan itu ke dalam kerangka yang berlaku di dalam teks anekdot,
yakni terdiri atas tesis, rangkaian argumen, dan penegasan ulang.
Stuktur Teks Catatan (Subtopik)
1) Tesis
2) Rangkaian
argumen
3) Penegasan ulang
i. Siswa mengembangkan kerangka itu menjadi sebuah teks anekdot yang lengkap
dengan memperhatikan pula kaidah-kaidah kebahasaannya.

3. Pertemuan ketiga
a. Siswa menunjukkan kesalahan penggunaan ejaan/tanda baca dalam kalimat-
kalimat berikut. Kemudian, siswa memperbaikinya.
b. Siswa memperhatikan penggunaan kata kerja di dalam kalimat-kalimat
tertetu; kemudian memperbaikinya.
c. Siswa menjelaskan penyebab kesalahan kalimat-kalimat terntentu; kemudian
memperbaikinya.
d. Siswa memperhatikan kembali anekdot yang telah mereka buat pada pelajaran
yang lalu..
e. Siswa melakukan h silang baca bersama teman sebangku untuk saling memberikan
koreksi dengan menggunakan rubrik penilaian berikut
Rubrik Penilaian Teks Anekdot
Y Tida Keterangan
Aspek Deskripsi
a k
1. Isi a. Apakah
topiknya jelas?
b. Apakah

8
ceritanya lucu?
c. Apakah ada
masalah yang
dikritisi?
d. Apakah tidak
bertentangan
dengan
SARA?
a. Apakah bagian-
bagiannya
lengkap?
b. Apakah
2. Struktur
hubungan
bagian-
bagiannya itu
padu?
a. Apakah
kalimat-
kalimatnya
3. Bahasa sudah efektif?
b. Apakah pilihan
katanya sudah
benar?
a. Apakah
penggunaan
tanda bacanya
sudah tepat?
4. Ejaan
b. Apakah
penulisan
ejaannya sudah
benar?

G. Penilaian
1. Penilaian pengetahuan
a. Jenis : tes lisan/tertulis
b. Bentuk instrumen : lembar soal isian dan uraian tentang kemampuan analisis siswa
terhadap suatu teks anekdot.
c. Pedoman penilaian
Penilaian brdasarkan pemahaman siswa dalam menguraikan isi anekdot, memerinci
struktur dan kaidah teks teks anekdot.
2. Penilaian keterampilan
a. Jenis : penilaian portofolio
b. Bentuk instrumen : format observasi tentang kemampuan siswa dalam menulis dan
melakukan penyuntingan terhadap teks anekdot.
c. Pedoman penilaian
Format dan Pedoman Penialain
Kemampuan Menulis dan Menyunting Teks Anekdot
Aspek Penilaian Bobot Skor Nilai Keterangan
1) Daya tarik isi 2
2) Kelengkapan struktur 3

9
3) Ketepatan kaidah 3
kebahasaan
4) Kebakuan ejaan 2
Jumlah 10

10

Anda mungkin juga menyukai