(RPP)
A. Kompetensi Inti
No. KI Kompetensi Inti
KI-1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
KI-3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI-4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang
dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
D. Materi Pembelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
a.Fakta
1) Beragam contoh teks narasi (cerita imajinasi)Contoh teks cerita fantasi
“Kekuatan Ekor Biru Nataga” dan “Anak rembulan (Ngeri Misteri di Balik
Kamar)”
2) Contoh lain (Lihat Lampiran 1)
b. Konsep
Pengetahuan:
1) Pengertianceritaimajinasi/fantasi
2) Jenisceritaimajinasi/fantasi
3) Tujuankomunikasiceritaimjinasi/fantasi
4) Polapengembanganisipadaceritaimajinasi/fantasi
5) Karakteristik kata/ kalimatpadaceritafantasi
Keterampilan:
1) Praktikmemahamiisiceritaimajinasi/fantasi (menjawab pertanyaan hal yang
dideskripsikan, apa saja informasi rincian
2) Praktikmenentukanpolapengembangan isi teks (menggambarkan alur cerita).
c. Prosedur
Cara menyusun garis besar isi teks narasi/fantasi/imajinasi
d. Metakognitif
Mengapresiasi isi teks cerita imajinasi dan membandingkan dengan kehidupan
sehari-hari.
2. Materi Pembelajaran Pengayaan
Mengidentifikasi unsur intrinsik cerita imajinasi/fantasi
E. Metode Pembelajaran
a. Metode Ilmiah (Saintifik)
b. Inkuiri
G. Sumber Belajar
Priyatni, Endah Tri. 2016. Bahasa Indonesia Kelas VII. Jakarta: Bumi aksara.
Harsiati, Titik. 2016. Buku Siswa Bahasa Indonesia Kelas VII SMP/M.Ts. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Hlm. 43—60.
Harsiati, Titik. 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP/M.Ts. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Hlm. 34—38.
https://m.youtube.com. Doraemon... Serial terbaru dalam animasi.
Permendikbud No 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia.
30 Novemner 2015.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama (3 JP)
2. Instrumen penilaian
a. Jurnal
Nama Sekolah : SMP Plus Ma’arif Al Muslihun
Kelas/Semester : VII/Semester I
Tahun pelajaran :2018/2019
b.Test tertulis
Bacalah teks narasi(cerita imajinasa) berikut kemudian kerjakan sesuai dengan
perintah!
Mesin Waktu
karya Arleen dan Tyagita
Rudy dan Freddy adalah dua murid yang nakal. Mereka sering mengerjai teman
dan guru mereka.
Suatu hari, keduanya tertangkap basah tidur di kelas Mr. Brown. Akibatnya,
Mr. Brown menyuruh mereka mencuci mobil terbangnya sebagai hukuman.
“Ayo kita balas Mr. Brown!” kata Rudy. “Kamu punya ide?” tanya Freddy.
“Tentu!” kata Rudy. Ia menarik sahabatnya ke ruang mesin waktu. Mesin waktu
bisa membawa pengendaranya pergi ke masa lalu. Mesin waktu ini sebenarnya
hanya digunakan untuk keperluan penyelidikan dan keadaan darurat. Tapi, Rudy
dan Freddy punya ide lain! Mereka menggunakannya untuk pergi ke masa lalu,
masa saat Mr. Brown masih kecil!
Lalu mereka menggodanya. “Kembalikan rotiku!” kata Mr. Brown kecil.
“Kejar kami kalau kau bisa!”kat Rudy dan Freddy sambil berlari. Mereka senang
bisa melakukan hal itu. Maka, keesokan harinya mereka memutuskan untuk
melakukannya lagi ...dan lagi....
Gambar Mr. Brown kecil mengejar
Rudy dan Fredy hendak meminta
rotinya
Pada hari keempat, Rudy dan Fredy lagi-lagi pergi ke masa lampau untuk
menggoda Mr. Brown kecil. Mereka bersembunyi di dekat lemari, menanti Mr.
Brown kecil lewat. Tiba-tiba ...dua remaja memegangi mereka dan tidak
melepaskan mereka!
“Lepaskan aku!” kata Rudy. “Kamu siapa?” tanya Freddy. “Kamu benar-
benar tidak tahu siapa kami?” tanya salah satu dari mereka. Rudy dan Freddy
menggeleng.
“Kami adalah kalian berdua!” kata remaja yang satunya. “Apa?” tanya Rudy
dan Freddy. “Kami adalah kalian berdua setelah kalian lebih besar! Kami datang
dari masa depan!”jelas Rudy besar.
“Kalian begitu sering menggunakan mesin waktu untuk mengerjai banyak
orang sehingga kami tidak punya teman setelah besar! Percayalah, itu tidak
enak!” kata Freddy besar. “Jadi kami datang untuk menghentikan kalian sebelum
terlambat!” kata Rudy besar.
Rudy dan Freddy saling memandang. “Jangan lakukan lagi, ya! Ini demi
kebaikanmu sendiri. Demi kebaikan kita!” kata Freddy besar. Setelah menekan
sebuah tombol, Rudy dan Freddy besar pun menghilang.
Mr. Brown kecil lewat. Tapi, Rudi dan Freddy hanya memandangnya.
Mereka tidak mengerjainya hari itu. Mereka kembali ke masa mereka dan tidak
pernah menggunakan mesin waktu lagi.
(Sumber: Kumpulan DongengFuturistikoleh Arleen A., 2011).
c. Praktik
Ceritakan kembali isi teks yang telah kalian baca!
Pembelajaran Remedial
Menentukan jenis teks (teks imajinatif total ataukah teks faktual-imajinatif)
Pengayaan
Mengidentifikasi unsur teks cerita imajinasi karya Ugi Agustono dan Joko
Lelono yang lainnya.
Lampiran 1
Teks 1
MALAM YANG SUKAR DIPERCAYA
Oleh Franz Hohler
Anina berusia sepuluh tahun. Dalam keadaan setengah tertidurpun ia dapat
menemukan jalan dari kamar tidurnya menuju kamar mandi. Pintu kamarnya
selalu dibiarkan sedikit terbuka, dan cahaya malam dari lorong memberi cukup
cahaya untuk sampai di kamar mandi melewati meja telepon.
Suatu malam, saat ia melintasi meja telepon menuju ke kamar mandi,
Anina mendengar sesuatu yang berbunyi seperti desis pelan. Tetapi, karena ia
setengah tertidur, ia tidak begitu memperhatikannya. Lagi pula, suara itu
terdengar dari kejauhan.Belum juga ia sampai ke kamar, ia menemukan
darimana suara itu berasal. Di bawah meja telepon, terdapat tumpukan koran
dan majalah tua, dan tumpukan itu sekarang mulai bergerak. Dari sanalah
suara-suara itu berasal. Tiba-tiba tumpukan itu mulai bergerak ke kanan, ke
kiri, ke depan, ke belakang.Tak lama kemudian, koran dan majalah-majalah itu
mulai berserakan di lantai. Anina tidakdapat mempercayai penglihatannya saat
ia melihat seekor buaya yang menggeram dan mendengkur keluar dari bawah
meja telepon.
Anina diam terpaku. Matanya terbelalak lebar. Ia melihat seekor buaya
merangkak keluar dari tumpukan koran dan perlahan mengamati sekitarnya.
Kelihatannya ia baru saja keluar dari air karena seluruh tubuhnya basah. Ke
mana pun buaya itu melangkah, karpet di bawahnya menjadi basah.
Buaya itu menggerakkan kepalanya ke belakangdan ke depan,
mengeluarkan desisan yang amat keras. Anina menelan ludah ketika menatap
moncong buaya dengan taringnya yang panjang dan mengerikan. Buaya itu
menggoyangkan ekornya dengan pelan ke belakang dan ke depan. Anina
pernah membaca tentang buaya di “Majalah Binatang”–bagaimana seekor
buaya mencambukkan ekornya ke air untuk mengusir atau menyerang musuh-
musuhnya.
Pandangannya jatuh pada judul terbaru “majalah Binatang”, yang terjatuh
dari tumpukan dan tergeletak di samping kakinya. Ia kembali terkejut. Sampul
majalah itu sebelumnya bergambar seekor buaya besar di pinggir sebuah
sungai. Pinggir sungai itu sekarang kosong! Bagaimana mungkin?
Anina membungkuk dan mengambil majalah itu. Pada saat bersamaan
buaya itu mencambukkan ekornya dengan keras sehingga memecahkan pot
bunga matahari yang besar di lantai dan bunga-bunga itu berhamburan kemana-
mana.Dengan secepat kilat Anina melompat ke dalam kamarnya.Ia membanting
pintu, menarik tempat tidur dan mendorongnya ke balik pintu. Ia membuat
penghalang yang dapat menyelamatkannya dari buaya itu. Dengan lega, ia
menghembuskan nafas panjang.
Tetapi sesaat kemudian ia ragu-ragu. Bagaimana bila binatang buas itu
hanya lapar? Mungkinkah, untuk mengusir buaya itu aku harus memberinya
makan?
Anina kembali memperhatikan majalah itu. Jika buaya itu dapat merangkak
keluar dari gambar,berarti binatang-binatangyang lainpun bisa.Anina dengan
terburu-buru membolik-balik majalah dan berhenti pada gambar sekelompok
burung bangau di sebuah hutan rawa. “Ini dia”, pikirnya. Burung-burung itu
tampak seperti kue ulang tahun bagi buaya.
Tiba-tiba terdengar suara retakan keras dan ujung ekor buaya itu terlihat di
balik retakan pintu.Dengan cepat, Anina membawa gambar bangau itu ke
lubang yang ada di pintu dan berteriak sekeras mungkin, “Keluar dari
rawa! Keluaaar! Hus! Hus!” Lalu ia melemparkan majalah itu lewat lubang
ke arah lorong, bertepuk tangan, berseru dan berteriak dengan keras.
Ia hampir tak percaya apa yang terjadi setelahnya. Sepanjang lorong itu
tiba-tiba dipenuhi oleh suara burung bangau yang dengan liar mengepakkan
sayap mereka dan berlarian di sekeliling ruangan dengan kakinya yang panjang
dan langsing. Anina melihat seekor burung dengan setangkai bunga matahari di
paruhnya dan seekor lagi menyambar topi ibunya dari gantungan. Ia juga
melihat seekor bangau menghilang ke dalam mulut buaya. Dengan dua kali
gigitan saja, buaya itu menelan burung bangau.Selanjutnya, seekor bangau
lainnya yang membawa bunga matahari pun ditelannya.
Setelah menghabiskan dua ekor burung bangau, buaya itu tampak merasa
kenyang dan berbaring di tengah lorong. Saat buaya itu menutup mata dan tidak
bergerak lagi, Anina perlahan-lahan membuka pintu dan melangkah menuju
lorong melewati buaya itu. Ia menghadapkan sampul majalah yang kosong ke
depan hidung buaya. “Tolong,” ia berbisik, “Tolong pulanglah.” Ia merangkak
kembali ke kamarnya dan mengintai dari lubang pintu.
Iamelihatbuayaitukembalikedalamsampulmajalah.Ia pun segera
menujuruangtengah, tempatburung-burungbangaumemenuhikursidanberdiri di
atastelevisi. Aninamembukahalamanmajalah yang kosong.
“Terimakasih,” katanya pada burung-burung itu,
“Terimakasihbanyak.Kaliansekarangbolehkembalikerawa.”
Di pagihari,
sangatsulitbaginyauntukmenjelaskantumpahanairdilantaidanpintu yang
rusakkepada orang tuanya.
Merekatakpercayatentangbuayaituwalaupuntopiibunyatakbisaditemukan lagi.
Teks 2
Berlian Tiga Warna Oleh Fanisa Miftah Riani
Anika menemukan tiga kotak berwarna ungu, biru, dan kuning di kamar ibunya. Kata ibunya
jika ada tiga sahabat yang menyukai warna seperti pada kotak itu akan mendapatkan
petualangan indah dan sekaligus mendapatkan berlian itu. Tapi waktu yang diberikan untuk
ber pe tua lang hanya satu jam. Anika menyukai warna ungu. Tamika, teman dekat Anika,
menyukai warna biru. Dan Chika menyukai warna kuning.
“Saya ingin mencoba petualangan indah itu Bu. Saya punya sahabat yang menyukai
warna itu,” Anika meyakinkan ibunya.
Dengan kesepakatan ketiga sahabat itu berkumpul di rumah Anika. Minggu pukul 6
mereka semua masuk ke kamar Anika yang serba Biru. Di kamar Anika serasa ada di langit.
“Ayo kita buka kotak masing-masing sesuai dengan warna kesukaan. Sekarang kita
buka satu… dua… tiga!!!”
“WAWWWWW,” lima detik kemudian mereka ter lempar di gerbang sebuah
kerajaan. Mereka terkejut karena di hadapannya berdiri seorang ratu yang seluruh tubuhnya
dihiasi berlian.
“Selamat datang di negeri kami, peramal kerajaan mengatakan bahwa akan datang tiga
anak yang akan menyelamatkan putri kami. Saya mempunyai anak yang bernama Candy. Ia
tertidur sejak dua tahun yang lalu dikarenakan ia memakai tiga kalung berlian sekaligus,”
Setetes air mata pun jatuh dari wajah Sang Ratu.
“Tolong selamatkan puteriku,” “Ta…ta…tapi…” Cika dan Tamika memprotes
bersamaan karena mereka berdua membayangkan akan bersenang-senang dalam
petualangannya.
“Cika, Tamika ayo kita tolong Puteri, mereka sedang menghadapi masalah,” Anika
mantap menjawab sambil menarik dengan paksa kedua tangan sahabatnya yang masih ragu.
“Itu puteri Candy,” Anika berlari menuju puteri tempat tidur Candy. Dengan ragu
Tamika dan Cika ikut mendekat.
“Ayo kita ambil sesuai warna!” Anika menjelaskan. “Baik!” Jawab Tamika dan Cika
serempak. Setelah itu…
“Hoooaaii…” Putri Candy menguap. Pelan-pelan matanya terbuka.
“Oh! Terima kasih! Terima kasih! Sebagai hadiahnya ambil ini!” Ratu memeluk
ketiga gadis itu lalu memberikan tas yang lumayan besar.
“Terimalah ini sebagai ungkapan terima kasih kami,” Ratu berucap penuh haru.
Dengan cepat Tamika dan Chika menyahut tas yang diberikan Ratu. Tapi mereka berdua tidak
kuat mengangkat tas besar itu.
“Waktu kita tinggal 15 menit lagi kita harus segera pergi,” Anika berrteriak. “Tapi tas
berisi berlian ini tidak bisa kita bawa,” kata Tamika dan Chika hampir bersamaan.
“Tinggalkan saja tas itu yang penting kita harus keluar dari kerajaan ini,” tegas Anita.
Anika menarik kedua tangan sahabatnya untuk menyatukan ketiga kotak berlian tiga warna.
Dan buuumm...! Mereka terlempar kembali ke atas tempat tidur Anika.
“Gagal total petualangan kita karena kita meninggalkan satu tas besar isi berlian itu,”
Tamika berteriak ke arah Anika.
“Kamu menyia-nyiakan rejeki yang ada di depan kita,” Chika menimpali dengan
keras. Anika dengan tenang memegang kedua tangan sahabatnya.
“Kita tidak gagal dan kita tidak sia-sia. Kita telah berhasil menolong orang dan
menyelamatkan diri kita sendiri. Untuk apa setumpuk berlian tapi riwayat kita tamat?” Anika
menggenggam erat tangan sahabatnya. Tamika dan Chika menyambut erat genggaman tangan
Anika. Ketiga sahabat itu saling merangkul.
Teks 3
Mesin Waktu
Karya Arleen dan Tyagita
Rudy dan Freddy adalah dua murid yang nakal. Mereka sering mengerjai
teman dan guru mereka.
Suatu hari, keduanya tertangkap basah tidur di kelas Mr. Brown.
Akibatnya, Mr. Brown menyuruh mereka mencuci mobil terbangnya sebagai
hukuman.
“Ayo kita balas Mr. Brown!” kata Rudy. “Kamu punya ide?” tanya
Freddy.
“Tentu!” kata Rudy. Ia menarik sahabatnya ke ruang mesin waktu. Mesin
waktu bisa membawa pengendaranya pergi ke masa lalu. Mesin waktu ini
sebenarnya hanya digunakan untuk keperluan penyelidikan dan keadaan
darurat. Tapi, Rudy dan Freddy punya ide lain! Mereka menggunakannya
untuk pergi ke masa lalu, masa saat Mr. Brown masih kecil!
Lalu mereka menggodanya. “Kembalikan rotiku!” kata Mr. Brown kecil.
“Kejar kami kalau kau bisa!”kat Rudy dan Freddy sambil berlari. Mereka
senang bisa melakukan hal itu. Maka, keesokan harinya mereka memutuskan
untuk melakukannya lagi ...dan lagi....
Pada hari keempat, Rudy dan Fredy lagi-lagi pergi ke masa lampau untuk
menggoda Mr. Brown kecil. Mereka bersembunyi di dekat lemari, menanti Mr.
Brown kecil lewat. Tiba-tiba ...dua remaja memegangi mereka dan tidak
melepaskan mereka!
“Lepaskan aku!” kata Rudy. “Kamu siapa?” tanya Freddy. “Kamu benar-
benar tidak tahu siapa kami?” tanya salah satu dari mereka. Rudy dan Freddy
menggeleng.
“Kami adalah kalian berdua!” kata remaja yang satunya. “Apa?” tanya
Rudy dan Freddy. “Kami adalah kalian berdua setelah kalian lebih besar! Kami
datang dari masa depan!”jelas Rudy besar.
“Kalian begitu sering menggunakan mesin waktu untuk mengerjai banyak
orang sehingga kami tidak punya teman setelah besar! Percayalah, itu tidak
enak!” kata Freddy besar. “Jadi kami datang untuk menghentikan kalian
sebelum terlambat!” kata Rudy besar.
Rudy dan Freddy saling memandang. “Jangan lakukan lagi, ya! Ini demi
kebaikanmu sendiri. Demi kebaikan kita!” kata Freddy besar. Setelah menekan
sebuah tombol, Rudy dan Freddy besar pun menghilang.
Mr. Brown kecil lewat. Tapi, Rudi dan Freddy hanya memandangnya.
Mereka tidak mengerjainya hari itu. Mereka kembali ke masa mereka dan tidak
pernah menggunakan mesin waktu lagi.
(Sumber: Kumpulan DongengFuturistikoleh Arleen A., 2011).
Lampiran 2
Lembar Kerja Siswa 1
Menemukan Tokoh dan watak Tokoh Teks Narasi
Judul :
Tokoh Perilaku Simpulan Watak Tokoh