Anda di halaman 1dari 67

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR DAN MENCERITAKAN

KEMBALI ISI TEKS NARASI

(RENCANA AKSI 2)

NAMA : Verina Ajeng Kartika, S.Pd.

NO. PESERTA PPG : 201800312161

BIDANG STUDI : Bahasa Indonesia

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG TAHUN 2022


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Rencana Aksi 2)

Satuan Pendidikan : SMP Kamandaka


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/ Semester : VII/ Ganjil
Materi Pokok : Memahami Teks Narasi (Cerita Imajinasi)
Alokasi Waktu : 6 x 40 menit (2 pertemuan)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang teori

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.3 Mengidentifikasi unsur- 3.3.1 Menjelaskan pengertian dan unsur teks
unsur teks narasi (cerita cerita imajinasi yang dibaca dan
imajinasi) yang dibaca dan didengar.
didengar. 3.3.2 Menguraikan unsur intrinsik cerita
imajinasi (tema, latar, alur, tokoh/
penokohan, sudut pandang, amanat dan
gaya bahasa) dengan menunjukkan
buktinya pada teks cerita imajinasi yang
dibaca dan didengar.
3.3.3 Menguraikan unsur ekstrinsik (nilai-
nilai, latar belakang pengarang, dan
situasi sosial) dengan menunjukkan
buktinya pada teks cerita imajinasi yang
dibaca dan didengar.
3.3.4 Menyimpulkan unsur-unsur
pembangun pada teks cerita imajinasi
yang dibaca dan didengar.
4.3 Menceritakan kembali isi 4.3.1 Menjelaskan langkah-langkah
teks narasi (cerita imajinasi) menceritakan kembali isi teks imajinasi
yang didengar dan dibaca secara lisan, tulis dan visual.
secara lisan, tulis, dan visual. 4.3.2 Menceritakan kembali isi teks cerita
imajinasi secara tertulis.
4.3.3 Menceritakan kembali isi teks cerita
imajinasi secara lisan dan visual.

C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama

1. Melalui pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan TPACK, model pembelajaran


Discovery Learning dan Talking Stick serta penggunaan media video animasi, peserta
didik mampu menjelaskan pengertian dan unsur teks cerita imajinasi yang dibaca dan
didengar dengan tepat.
2. Melalui pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan TPACK, model pembelajaran
Discovery Learning dan Talking Stick serta penggunaan media video animasi, peserta
didik mampu menguraikan unsur intrinsik cerita imajinasi (tema, latar, alur, tokoh/
penokohan, sudut pandang, amanat dan gaya bahasa) dengan menunjukkan buktinya
pada teks cerita imajinasi yang dibaca dan didengar.
3. Melalui pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan TPACK, model pembelajaran
Discovery Learning dan Talking Stick serta penggunaan media video animasi, peserta
didik mampu menguraikan unsur ekstrinsik (nilai-nilai, latar belakang pengarang, dan
situasi sosial) dengan menunjukkan buktinya pada teks cerita imajinasi yang dibaca dan
didengar.
4. Melalui pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan TPACK, model pembelajaran
Discovery Learning dan Talking Stick serta penggunaan media video animasi, peserta
didik mampu menyimpulkan unsur-unsur pembangun pada teks cerita imajinasi yang
dibaca dan didengar.

Pertemuan Kedua

5. Melalui pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan TPACK, dengan menggunakan


model Problem Based Learning dan media video animasi, peserta didik mampu
menjelaskan langkah-langkah menceritakan kembali isi teks imajinasi secara lisan, tulis
dan visual.
6. Melalui pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan TPACK, dengan
menggunakan model Problem Based Learning dan media video animasi, peserta didik
mampu menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi secara tertulis.
7. Melalui pembelajaran dengan pendekatan Saintifik dan TPACK, dengan
menggunakan model Problem Based Learning dan media video animasi, peserta didik
mampu menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi secara lisan dan visual.
D. Penguatan Pendidikan Karakter
1. Religius
2. Nasionalis
3. Mandiri
4. Teliti
5. Percaya diri

E. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
a. Konseptual : Pengertian, dan unsur-unsur cerita imajinasi.
b. Faktual : Contoh teks cerita imajinasi.
c. Prosedural : Langkah- langkah menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi.
d. Metakognitif : Kaitan teks cerita imajinasi dengan kehidupan sehari-hari.

2. Materi Pengayaan
a. Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan
pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi
(kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan
tingkat kesulitan lebih tinggi.
b. Membuat rangkuman tentang unsur-unsur cerita imajinasi dari buku referensi.
c. Mengerjakan soal-soal tentang mengidentifikasi unsur-unsur teks cerita
imajinasi.

3. Materi Remedial
a. Mengulang kembali materi yang sudah dipelajari sesuai dengan yang belum dipahami.
b. Memberikan soal-soal latihan terkait materi yang belum dipahami (teks cerita imajinasi).
c. Memberi tugas yang sesuai dengan mengidentifikasi dan menceritakan kembali isi teks
cerita imajinasi.

F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik-TPACK
Model :
a. Pertemuan pertama : Discovery Learning dan Talking Stick
b. Pertemuan kedua : Problem Based Learning

G. Media, Alat, dan Bahan Pembelajaran


1. Media
a. Teks cerita imajinasi
b. Video cerita imajinasi ”Berlian Tiga Warna”, “Ruang Dimensi Alpha”, “Aladin dan
Lampu Wasiat”, “Ruang Dimensi Alpha” yang diunduh dari Youtube.
c. Salindia materi pengertian, unsur-unsur, serta langkah-langkah menceritakan kembali isi
teks cerita imajinasi.
d. Google form
e. Talking stick
F. Alat peraga dan pangggung imajinasi sederhana.
2. Alat
Laptop, proyektor, gawai, talking stick, panggung imajinasi sederhana.
3. Bahan
a. Talking stick.
Potongan kayu yang dibentuk seperti tongkat, karton/kertas warna, pernak-pernik.
b. Gambar dan panggung imajinasi sederhana.
Gambar-gambar tokoh yang digunakan dibuat dalam bentuk cetak, lalu ditempelkan pada
kardus dan diberikan pegangan yang terbuat dari bambu untuk memudahkan ketika
digunakan. Untuk panggung imajinasi terbuat dari styrofoam yang diberikan hiasan untuk
menggambarkan latar cerita.

H. Sumber Belajar
a. Buku
1. Kemdikbud. 2017. Bahasa Indonesia SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Kemdikbud.
2. Kemdikbud. 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTS Kelas VII. Jakarta:Kemdikbud.
b. Jurnal
3. Rahman. 2022. Teks Cerita Imajinasi. https://repository.unja.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tema
4. Mahmud, dkk. 2017. Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Pendek Siswa
Kelas V SDN 16 Banda Aceh. http://www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/article/view/4399
5. Sutianti. 2017. Pembelajaran Menceritakan Kembali Secara Tulis Isi Teks Narasi (Cerita
Imajinasi) yang Dibaca Secara Lisan dengan Menggunakan Model Somatic, Auditory,
Visualitation, Intellectualy (SAVI) Di Kelas VII SMPN 1 Cidaun Tahun Pelajaran
2017/2018. http://repository.unpas.ac.id/30629/
6. Faqih. 2019. Moralitas Teks Sastra dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas VII SMP.
https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JBPD/article/view/2806.
Tayangan Video
7. Daun Terakhir | The Last Leaf Story in Indonesian - YouTube.
8. “Berlian Tiga Warna”. https://youtu.be/LOBFyTm-MeE.
9.“Aladin dan Lampu Wasiat” https://www.youtube.com/watch?v=UvoubS0YqAo.
10. “Ruang Dimensi Alpha” https://youtu.be/O4KcFollVXo.
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pengembangan Alokasi


PPK, Literasi, 4C Waktu
dan HOTS
Pendahuluan Orientasi 15 menit
1. Pendidik mengucapkan salam.
2. Pendidik dan peserta didik berdoa bersama. Religius/PPK
3. Pendidik menanyakan kabar peserta didik.
4. Pendidik mengecek daftar kehadiran.
5. Peserta didik mengondisikan kesiapan diri
sebelum pembelajaran dimulai dan bersikap Integritas,
disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran. mandiri/PPK
6. Pendidik dan peserta didik menyanyikan lagu
Indonesia Raya/lagu nasional untuk menanamkan Nasionalis/ PPK
rasa nasionalisme.
Apersepsi
7. Pendidik dan peserta didik bertanya jawab
mengenai materi yang sudah dipelajari Communication
sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang Collaboration
akan dipelajari.
Motivasi
8. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Pemberian Acuan
9. Peserta didik menyimak penjelasan pendidik TPACK
mengenai tujuan, ruang lingkup materi, dan
langkah pembelajaran yang akan dilakukan
melalui media salindia. (Langkah pembelajaran
menggunakan model discovery learning dan
talking stick serta penggunaan media video
animasi). Critical Thinking
10. Peserta didik mengerjakan pretes untuk TPACK
menguji kemampuan awal tentang materi
pengertian dan unsur-unsur dalam cerita
imajinasi melalui Google form.
Inti Pembiasaan Pengembangan Literasi 90 menit
Peserta didik melaporkan hasil membaca atau tugas
membaca di depan kelas secara bergantian. Literasi
Mengamati/ stimulus.
1. Peserta didik menyaksikan penggalan video
animasi (film imajinasi/fantasi) yang berjudul
“Daun Terakhir” yang diunduh dari Youtube
melalui tautan berikut Daun Terakhir | The Last TPACK
Leaf Story in Indonesian - YouTube. Peserta Literasi digital
didik mengamati peristiwa dan unsur-unur cerita
dari video tersebut.
Menanya/ Identifikasi masalah.
2. Peserta didik mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan tentang tayangan video
animasi (film imajinasi/fantasi).
3. Pendidik dan peserta didik mengamati materi Critical thinking
teks deskripsi yang dibagikan melalui salindia. Literasi digital
Mengumpulkan informasi/Pengumpulan data.
4. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok.
Disajikan video dan teks cerita narasi dengan
judul “Berlian Tiga Warna” yang dapat dibaca
atau disimak melalui buku paket Bahasa TPACK
Indonesia halaman 56-57 atau melalui Youtube Literasi digital
dengan tautan berikut
https://youtu.be/LOBFyTm-MeE. Peserta didik
diberikan tugas untuk mengumpulkan informasi Collaboration
dari berbagai sumber mengenai unsur-unsur teks Literasi membaca
narasi (cerita imajinasi). Critical thinking
Mengolah data.
5. Peserta didik secara berkelompok
mendiskusikan jawaban dari soal-soal terkait
ciri tokoh, latar, alur, dan tema pada cerita
imajinasi dan menunjukkan buktinya pada Collaboration
video/teks animasi yang disajikan. Critical thinking
Pembuktian/Verification.
6. Peserta didik dipantau pendidik memperdalam Teliti
pengetahuan untuk membuktikan bahwa hasil
pekerjaannya sudah tepat.
Menarik kesimpulan.
7. Berdasarkan hasil pembuktian atau verification,
pendidik dan peserta didik menyimpulkan hal-
hal penting berkaitan dengan unsur-unsur Collaboration
(tema, latar, alur, tokoh/ penokohan, sudut Critical thinking
pandang, amanat dan gaya bahasa) pada teks
cerita imajinasi.
Mengomunikasikan.
8. Peserta didik mempresentasikan hasil
pekerjaannya dengan menggunakan model
talking stick. Pendidik menyiapkan sebuah
tongkat. Peserta didik dan pendidik bernyanyi
bersama, tongkat dikelilingkan searah jarum Percaya diri
jam. Ketika pendidik mengatakan “berhenti”, Critical thinking
peserta didik yang memegang tongkat harus Communication
menjawab pertanyaan pendidik tentang unsur-
unsur dari teks narasi/cerita imajinasi.
Kelompok lain mengomentari jawaban.

Penutup 1. Peserta didik dan pendidik menyimpulkan materi Communication 15 menit


pembelajaran yang telah dilakukan tentang
mengidentifikasi unsur-unsur teks cerita
imajinasi.
2. Peserta didik merefleksi hasil pembelajaran
dengan bimbingan pendidik tentang Communication
mengidentifikasi unsur-unsur teks cerita
imajinasi.
3. Peserta didik mengerjakan postes tentang
mengidentifikasi unsur-unsur teks cerita Critical thinking
imajinasi sebagai bentuk evaluasi.
4. Pendidik memberikan umpan balik dan tindak
lanjut dari pembelajaran mengidentifikasi unsur-
unsur teks cerita imajinasi dengan memberikan
tugas.
5. Sebelum pelajaran ditutup pendidik meminta
peserta didik melakukan refleksi kesimpulan
kegiatan hari ini. Kegiatan refleksi berikut ini:
a. Apa yang telah kamu pelajari hari ini?
b. Apa yang paling kalian sukai dari Critical thinking
pembelajaran hari ini? Communication
c. Apa yang belum kalian pahami pada
pembelajaran hari ini?
6. Pendidik menyampaikan materi yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya mengenai
menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi.
7. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa Religius
bersama.
Pertemuan Kedua
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Pengembangan Alokasi
PPK, Literasi, 4C Waktu
dan HOTS
Pendahuluan Orientasi 15 menit
1. Pendidik mengucapkan salam.
2. Pendidik dan peserta didik berdoa bersama. Religius/PPK
3. Pendidik menanyakan kabar peserta didik.
4. Pendidik mengecek daftar kehadiran.
5. Peserta didik mengondisikan kesiapan diri Integritas
sebelum pembelajaran dimulai dan bersikap Mandiri/PPK
disiplin dalam setiap kegiatan pembelajaran.
6. Pendidik dan peserta didik menyanyikan lagu
Indonesia Raya untuk menanamkan rasa Nasionalis/ PPK
nasionalisme.
Apersepsi
7. Pendidik dan peserta didik bertanya jawab Collaboration
mengenai materi yang sudah dipelajari Communication
sebelumnya dan mengaitkan dengan materi yang
akan dipelajari.
Motivasi
8. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
Pemberian Acuan
9. Peserta didik menyimak penjelasan pendidik
mengenai tujuan, ruang lingkup materi, dan
langkah pembelajaran yang akan dilakukan
melalui media salindia. (Langkah pembelajaran TPACK
menggunakan model Problem Bases Learning
dan media video animasi serta panggung
imajinasi).
10. Peserta didik mengerjakan pretes untuk
menguji kemampuan awal tentang materi
struktur dan unsur kebahasaan teks deskripsi Critical thinking
melalui Google form. TPACK
Inti Pembiasaan Pengembangan Literasi 90 menit
Peserta didik melaporkan hasil membaca atau tugas Literasi
membaca di depan kelas secara bergantian.
Mengamati/ stimulus
1. Peserta didik menyaksikan penggalan video
animasi (film imajinasi/fantasi) yang berjudul
“Aladin dan Lampu Wasiat” yang diperoleh dari TPACK
Youtube melalui tautan berikut Literasi digital
https://www.youtube.com/watch?v=UvoubS0Y
qAo. Peserta didik mengamati peristiwa dan
unsur-unur cerita dari video tersebut.
2. Pendidik dan peserta didik mengamati materi
teks deskripsi yang dibagikan melalui salindia. Collaboration
Menanya
3. Peserta didik menuliskan dan mengajukan
pertanyaan terkait langkah-langkah Literasi Digital
menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi. TPACK
Mengumpulkan informasi
4. Peserta didik mengumpulkan informasi dengan
membaca bahan ajar dan sumber yang relevan
serta menggunakan gawai dan perangkat
internet yang membahas langkah-langkah Critical thinking
menceritakan kembali isi teks narasi.
Mengolah data
5. Peserta didik dibagi dalam beberapa kelompok.
Peserta didik menerima teks narasi cerita Critical thinking
imajinasi yang diberikan pendidik. Disajikan TPACK
video dan teks cerita narasi dengan judul “Ruang Literasi digital
Dimensi Alpha” yang dapat dibaca atau disimak
melalui buku paket Bahasa Indonesia halaman
56-57 atau melalui Youtube dengan tautan
berikut https://youtu.be/O4KcFollVXo.
Orientasi peserta didik pada masalah
6. Pendidik menyampaikan masalah yang akan Literasi membaca
dipecahkan. Peserta didik mengamati dan Critical thinking
memahami teks yang disajikan.
Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar
7. Setelah mengamati teks cerita imajinasi yang Critical thinking
telah diberikan, peserta didik dalam kelompok Teliti
menyusun kerangka teks cerita imajinasi sebagai
salah satu langkah untuk menceritakan kembali
isi teks cerita imajinasi.
Membimbing penyelidikan kelompok Collaboration
8. Pendidik memantau kegiatan peserta didik Critical thinking
dalam. Peserta didik mencari data dari teks cerita
imajinasi yang telah diberikan seperti, judul,
unsur intrinsik dan gagasan pokok setiap
paragraf.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Collaboration
9. Pendidik memantau dan membimbing Critical thinking
pengerjaan LKPD. Peserta didik menceritakan
kembali isi teks cerita imajinasi dengan bahasa
sendiri sesuai dengan data dan kerangka yang
telah disusun.
Mengomunikasikan/Menganalisis dan
mengevaluasi proses Communication
10. Peserta didik melakukan presentasi dengan cara Percaya diri
menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi
dengan memanfaatkan media alat peraga dan
panggung imajinasi yang telah disediakan.
Peserta didik yang lain memberikan apresiasi
dan masukan.
11. Pendidik memberikan penghargaan dalam
berbagai bentuk untuk peserta didik yang
paling baik dala menceritakan kembali isi teks
cerita imajinasi.
Penutup 1. Peserta didik dan pendidik menyimpulkan Communication 15 menit
materi pembelajaran yang telah dilakukan
tentang langkah menceritakan kembali isi teks
cerita imajinasi.
2. Peserta didik merefleksikan hasil pembelajaran Communication
dengan bimbingan pendidik tentang
menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi.
3. Peserta didik mengerjakan postes tentang
menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi Critical thinking
sebagai bentuk evaluasi.
4. Pendidik memberikan umpan balik dan tindak
lanjut dari pembelajaran menceritakan kembali
isi teks cerita imajinasi dengan memberikan
tugas.
5. Sebelum pelajaran ditutup pendidik meminta
peserta didik melakukan refleksi kesimpulan
kegiatan hari ini. Kegiatan refleksi berikut ini: Critical thinking
a. Apa yang telah kamu pelajari hari ini? Communication
b. Apa yang paling kalian sukai dari
pembelajaran hari ini?
c. Apa yang belum kalian pahami pada
pembelajaran hari ini?
6. Pendidik menyampaikan materi yang akan
dibahas pada pertemuan berikutnya mengenai teks
prosedur.
7. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan doa Religius
bersama.

J. Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran


1. Penilaian Sikap
a. Sikap Spiritual

No. Teknik Bentuk Contoh Waktu Keterangan


instrumen bentuk pelaksanaan
instrumen
1. Nontes Observasi Lembar Saat Penilaian dan
pengamatan pembelajaran pencapaian
berlangsung pembelajaran
(assesmen as
learning)

b. Sikap Sosial

No. Teknik Bentuk Contoh Waktu Keterangan


instrumen bentuk pelaksanaan
instrumen
1. Nontes Observasi Lembar Saat Penilaian dan
pengamatan pembelajaran pencapaian
berlangsung pembelajaran
(assesmen as
learning)

c. Pengetahuan

No. Teknik Bentuk Contoh Waktu Keterangan


instrumen bentuk pelaksanaan
instrumen
1. Tes Tes tertulis Uraian Sebelum Penilaian dan
pembelajaran pencapaian
berlangsung pembelajaran
(assesmen as
learning)
2. Tes Tes tertulis Uraian Setelah Penilaian dan
pembelajaran pencapaian
berlangsung pembelajaran
(assesmen as
learning)
d. Keterampilan

No. Teknik Bentuk Contoh Waktu Keterangan


instrumen bentuk pelaksanaan
instrumen
1. Tes Tertulis Lembar Setelah Penilaian dan
penugasan pembelajaran pencapaian
berlangsung pembelajaran
(assesmen as
learning)
2. Tes Unjuk kerja Lembar Saat Penilaian dan
pengamatan pembelajaran pencapaian
berlangsung pembelajaran
(assesmen as
learning)

e. Remedial dan Pengayaan


1. Penilaian Remedial
Kegiatan yang dilakukan antara lain dalam bentuk:
a. pembelajaran ulang;
b. bimbingan perorangan;
c. belajar kelompok;
d. pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar sesuai hasil analisis penilaian.

2. Penilaian Pengayaan
Penilaian Pengayaan Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah
mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk
perluasan dan/atau pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas
mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku
referensi dan mewawancarai narasumber.

Bogor, September 2022


Mengetahui,
Kepala SMP Kamandaka Bogor Guru Mapel

Didin Supriadi Ingka, S.Pd., M.Si. Verina Ajeng Kartika, S.Pd.


BAHAN AJAR
(Pengertian, Unsur-unsur, dan Langkah Menceritakan Kembali Isi Teks Cerita Imajinasi )

NAMA : Verina Ajeng Kartika, S.Pd.

NO. PESERTA PPG : 201800312161

BIDANG STUDI : Bahasa Indonesia

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG TAHUN 2022


Bahan Ajar

Pengertian, Unsur-unsur dan Langkah Menceritakan Kembali Isi Teks


Cerita Imajinasi

I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
Pada kegiatan ini kalian akan mempelajari tentang:
1. Pengertian teks cerita imajinasi.
2. Unsur-unsur cerita imajinasi.
3. Contoh teks cerita imajinasi.
3. Langkah-langkah menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi.
Bahan ajar ini diharapkan dapat membantu kalian dalam memahami materi teks cerita imajinasi
khususnya mengenai pengertian, unsur-unsur, contoh, serta langkah-langkah menceritakan
kembali isi teks imajinasi. Sebagai gambaran, di dalam bahan ajar ini juga disajikan beberapa
contoh soal yang dapat dimanfaatkan sebagai latihan untuk memperdalam pemahaman tentang
teks cerita imajinasi.

B. Petunjuk Belajar
Pada bahan ajar ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kalian dapat memahami
dengan mudah dan dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Bacalah dengan cermat materi tentang pengertian, unsur-unsur, contoh, serta langkah-langkah
menceritakan kembali isi teks imajinasi yang terdapat pada bahan ajar ini agar kalian dapat
memahami setiap konsep yang disajikan.
2. Setelah selesai membaca bahan ajar ini, cobalah untuk mencatat hal-hal penting.
3. Untuk menambah pengetahuan dan pemahamanmu terhadap isi bahan ajar ini, cobalah
kerjakan latihan dan tugas yang terdapat pada bahan ajar ini. Selamat belajar!
II. URAIAN MATERI

Sumber:
Rahman.
2022. Teks
Cerita
Imajinasi.
https://repos
itory.unja.
ac.id/3359
8/7/BAB%
20II.pdf

A. Pengertian Teks Cerita Imajinasi

Imajinasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (Kementerian Pendidikan


dan Kebudayaan 2017, 2017) berarti daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan)
atau khayalan. Sejalan dengan hal tersebut, (Widuroyekti, 2016) mengungkapkan bahwa cerita
imajinasi merupakan cerita khayalan yang bersifat fiktif dan muncul dari daya cipta pengarang
dengan menuangkan imajinasinya ke dalam teks cerita. Cerita imajinasi adalah bagian dari
cerita naratif. Cerita imajinasi adalah karya tulis yang dibangun dengan menggunakan alur
cerita biasa, tetapi hanya bersifat imajinatif dan khayalan semata. Jenis cerita ini membutuhkan
kreativitas dari penulisnya. Dengan berimajinasi secara aktif dapat melatih kreativitas
sesorang. Cerita Imajinasi pada saat ini dapat ditemukan dan dinikmati dalam berbagai
tayangan film, kartun atau animasi, serta cerita manusia yang mempunyai ilmu sihir seperti
pada film Harry Potter.
Teks cerita imajinasi merupakan jenis karangan yang memaparkan rangkaian kejadian yang
unik dan menghibur, hasil imajinasi atau perpaduan fakta dengan khayalan penulis. Jenis teks
cerita ini banyak melatih kreativitas penulisnya. Hal itu karena dengan berimajinasi, seseorang
akan secara aktif dapat mengasah kreativitas. Sementara, para pembaca cerita imajinasi umumnya
merasakan kesan yang menyenangkan karena bisa membayangkan kejadian-kejadian dan hal-hal
yang tidak bisa dilihat di dunia nyata. Angan-angan seseorang akan terasa terbang mengikuti
imajinasi sang penulis. Selain itu, banyak pelajaran dan hikmah yang dapat dipetik setelah
membaca cerita imajinasi.
B. Unsur-unsur Teks Cerita Imajinasi

Sumber: Mahmud,
dkk. 2017.
Kemampuan
Mengidentifikasi
Unsur Intrinsik
Cerita Pendek Siswa
Kelas V SDN 16
Banda Aceh.
http://www.jim.unsyi
ah.ac.id/pgsd/article/
view/4399

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari dalam. Berikut ini adalah unsur
intrinsik dalam cerita imajinasi:
1. Tema
Tema adalah suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam
membuat suatu tulisan. Pada setiap tulisan psastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam
sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Jadi jika
diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah pondasinya. Tema juga hal yang paling
utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan
memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.
2. Latar
Latar atau setting adalah tempat, waktu serta susasana yang digunakan dalam sebuah cerita.
3. Tokoh
Tokoh adalah pelaku cerita. Setiap tokoh memiliki watak atau karakter. Watak atau karakter
setiap tokoh berbeda-beda. Tokoh berdasarkan tingkat penting dan perannya terdiri dari
tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh paling diutamakan pada
sebuah cerita yang dimuat dalam sebuah cerita. Tokoh utama adalah tokoh yang paling
banyak diceritakan dan disorot dalam sebuah cerita, baik itu dari segi pelaku kejadian
maupun dari segi pelaku yang dikenai kejadian dalam sebuah cerita. Sedangkan tokoh
tambahan adalah tokoh yang dimuat lebih sedikit disbanding tokoh utama. Tokoh tambahan
akan dimunculkan jika kejadian dalam sebuah cerita secara langsung berkaitan dengan
tokoh utama.
Penokohan/watak
Penokohan/watak adalah Penokohan adalah penggambaran seorang tokoh yang ada di dalam
cerita. Penulis atau pengarang cerita menggambarkan tokoh ini dengan berbagai sifat dan
karakter. Selain itu, dalam penokohan juga akan digambarkan tentang emosi tokoh
serta pemikiran-pemikirannya. Unsur ini sangat penting dalam cerita, agar pembaca mengerti
seperti apa watak atau karakter tokoh tersebut. Penokohan juga penting untuk membuat cerita
semakin menarik. Berikut ini adalah penokohan dalam sebuah cerita:
a. Tokoh protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki karakter baik/positif seperti, suka
menolong, pandai, setia kawan, dan perilaku baik lainnya.
b. Tokoh antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh yang memiliki karakter jahat/negatif seperti, sombong,
licik, iri hati dan perilaku buruk lainnya.
c. Tokoh tritagonis
Tokoh tritagonis adalah tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonis dan antagonis .
Tokoh tritagonis digambarkan sebagai tokoh yang bersifat netral, yang terkadang bisa berpihak
kepada tokoh protagonis, begitu pula sebaliknya.
4. Alur
Alur adalah rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun secara kronologis atau
sederhananya, alur adalah rangkaian cerita dari awal sampai akhir. Adapun jenis-jenis alur
adalah sebagai berikut:
a. Alur Maju atau Progresif.
Alur maju adalah alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa dalam cerita secara
kronologis. Cerita diawali dengan tahap pengantar dan diakhiri tahap penyelesaian.
b. Alur Sorot Balik atau Regresif.
Alur sorot balik adalah alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa dalam cerita secara
terbalik. Cerita tidak harus dimulai dari tahap pengantar. Cerita dapat dimulai dari tahap
penampilan masalah, puncak ketegangan, atau penyelesaian. Alur ini disebut juga alur
flash back.
c. Alur Gabungan.
Alur gabungan merupakan perpaduan antara alur maju dan alur sorot balik.

Secara umum, tahapan alur sebuah cerita dibagi atas beberapa bagian seperti berikut:
a. Pengantar atau Pengenalan.
Berupa lukisan keadaan yang menuntun pembaca untuk mengikuti jalan cerita.
Pengarang memperkenalkan tokoh dengan lingkungannya. Waktu dan tempat terjadinya
cerita juga dipaparkan pada bagian ini.
b. Penampilan Masalah (Complication).
Pengarang mulai memunculkan masalah atau persoalan yang dihadapi oleh pelaku.
c. Puncak Ketegangan atau Pemuncakan Masalah (climax).
Menggambarkan masalah dalam cerita yang sudah sangat mengkhawatirkan dan gawat.
d. Ketegangan Menurun atau Penurun Masalah (anti-climax).
Ketegangan masalah yang dihadapi tokoh berangsur-angsur dapat teratasi.
e. Penyelesaian (conclution).
Masalah yang dialami tokoh dapat terselesaikan.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara seorang pengarang menampilkan para tokoh atau pelaku dalam
cerita. Adapun jenis-jenis sudut pandang adalah sebagai berikut:
a. Sudut Pandang Orang Pertama
Sudut pandang orang pertama biasanya menggunakan kata ganti “aku” atau “saya” atau juga
“kami” (jamak). Penggunaan sudut pandang ini seolah-olah menjadikan pembaca adalah
tokoh dalam cerita dan akan melakoni setiap adegan yang ada di dalamnya.
Sudut pandang orang pertama dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang orang pertama-tokoh
utama dan sudut pandang orang pertama-tokoh sampingan.
b. Sudut Pandang Orang Ketiga
Pada sudut pandang orang ketiga, kata ganti yang digunakan adalah “dia” “ia” atau nama
tokoh dan juga mereka (jamak). Selain penggunaan kata ganti antara sudut pandang orang
pertama dan ketiga, perbedaan lainnya yaitu kebebasan peran di dalam cerita.
Pada sudut pandang orang pertama, penulis dapat dengan bebas menunjukkan sosok dirinya
di dalam cerita. Sementara hal ini tidak berlaku pada sudut pandang orang ketiga yang
berada ‘di luar’ isi cerita dan hanya mengisahkan tokoh “dia”.
Sudut pandang orang ketiga juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu sudut pandang orang
ketiga serba tahu/mahatahu dan sudut pandang orang ketiga pengamat.
c. Sudut Pandang Campuran
Secara umum ada satu jenis sudut pandang tambahan yaitu sudut pandang campuran. Dalam
sudut pandang ini, penulis dapat menggabungkan antara sudut pandang orang pertama dan
orang ketiga. Penulis dapat sewaktu-waktu masuk ke dalam cerita tetapi tidak sebagai tokoh
utama, kemudian ada kalanya penulis berada di luar cerita sebagai sosok yang serba tahu.
6. Amanat
Amanat adalah pesan kebaikan yang disampaikan pengarang melalui cerita.
7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang dipergunakan oleh penulis dalam cerita imajinasi tidak terikat pada gaya
bahasa yang baku atau juga formal. Bahkan, penulis cerita fiksi sering mempergunakan
campuran gaya bahasa yang formal serta tidak formal.

Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari luar. Beberapa hal yang termasuk
unsur ekstrinsik adalah:
1. Nilai-nilai
Nilai-nilai cerita dalam hal ini berkaitan dengan nilai sosial, nilai budaya, nilai nasionalis/cinta
tanah air, nilai moral dan lain-lain.
2. Latar Belakang Kehidupan Pengarang
Latar belakang kehidupan pengarang berkaitan dengan faktor-faktor yang berasal dari dalam
diri pengarang yang memengaruhi atau memotivasi pengarang untuk menulis sebuah cerita.
3. Situasi Sosial Ketika Cerita Diciptakan
Situasi sosial berkaitan dengan kapan karya tersebut diciptakan dan dalam kondisi sosial seperti
apa cerita tersebut diciptakan.

C. Langkah-langkah Menceritakan Kembali Isi Teks Cerita Imajinasi

Sumber: Sutianti.
2017. Pembelajaran
Menceritakan Kembali
Secara Tulis Isi Teks
Narasi (Cerita
Imajinasi) yang
Dibaca Secara Lisan
dengan Menggunakan
Model Somatic,
Auditory,
Visualitation,
Intellectualy (SAVI) Di
Kelas VII SMPN 1
Cidaun Tahun
Pelajaran 2017/2018.
http://repository.unpas
.ac.id/30629/

Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam menceritakan kembali secara tertulis dan lisan
yang harus diperhatikan:
1. Bedahlah teks terlebih dahulu, langkah ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memahami
unsur pembangun cerita yang harus sampai kepada pendengar atau pembaca.
2. Mencatat unsur instrinsik yang terdapat pada cerita, seperti tema, latar, alur, amanat,
tokoh/penokohan, sudut pandang dan gaya bahasa.
3. Mencatat hal-hal penting sesuai dengan urutan (kronologi) cerita.
5. Mengembangkan hal-hal penting tersebut menjadi sebuah narasi dengan kalimat sendiri, baik
secara lisan maupun tulis.
D. Contoh Teks Cerita Fantasi dan Hasil Analisisnya

Cinderella dan Sepatu Kaca


Oleh Istihanah

Sumber: https://www.orami.co.id/magazine/dongeng-cinderella

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang anak perempuan cantik dan manis
bernama Cinderella. Ia tinggal bersama ibu dan dua orang saudara tiri yang sangat
kejam. Setiap hari, Cinderella harus mengerjakan pekerjaan rumah. Ia juga mendapat
siksaan dari ibu dan saudara tirinya. Namun, ia tetapi tidak pernah membenci atau
marah kepada ibu atau saudara tirinya. Ia juga tidak pernah mengeluh atau merasa
lelah dengan semua pekerjaan yang diberikan. Suatu hari, sebuah sayembara pesta
dansa datang dari istana. Sang pangeran sedang mencari gadis untuk menjadi
pendamping hidup. Ibu dan dua saudari tirinya sangat antusias untuk datang ke acara
tersebut.
“Aku ingin datang ke pesta itu. Aku akan berdansa dengan p angeran,” ujar
sang kakak sulung. “Hai, jangan mimpi kak. Pangeran pasti akan memilih aku,
karena ku lebih cantik darimu. Ibu pasti akan bangga dan bahagia jika aku menjadi
putri raja,” kata kakak kedua dengan wajah berseri.
“Ibu pasti akan sangat bahagia, jika diantara kalian berdua bisa menikah
dengan Pangeran dan kita akan menjadi keluarga terpandang,” kata si ibu tiri.
Sayembara pesta dansa juga terdengar oleh Cinderella. Ia pun meminta izin kepada
ibu tirinya untuk ikut hadir ke pesta dansa istana itu. “Bolehkan aku ikut ke pesta
dansa bersama kalian bu?” tanya Cinderella. Ibu dan dua kakak tirinya tertawa dan
memandang Cinderella dengan rendah. “Hai gadis muda, kau hanya akan menghinaku
saat datang ke pesta,” kata ibu tiri. “Kau benar, bu. Orang-orang hanya akan tertawa
melihatmu di sana!” ujar dua saudara tirinya.
Hari pesta dansa pun tiba. Semua orang di rumah Cinderella sibuk menata
rambut dan mencoba gaun indah untuk pergi ke acara tersebut, kecuali dirinya.
Kedua kakak Cinderella merasa kesulitan untuk mengenakan gaunnya. Padahal
mereka berdua sudah mengurangi makan agar tubuhnya terlihat indah di pesta dansa
tersebut. Ibu dan dua kakak tiri Cinderella pergi ke pesta dansa. Cinderella masuk ke
dalam kamarnya dan menangis. Ia sangat ingin datang ke pesta dansa kerajaan itu
sama seperti gadis-gadis lain.
Saat Cinderella sedang sedih karena tidak bisa pergi ke pesta dansa,
muncullah seorang peri dari jendela kamarnya. “Berhentilah menangis anak baik,”
ucapnya. Cinderella merasa terkejut dengan kehadiran ibu peri di kamarnya. Ia pun
menghapus air matanya. “Aku sangat ingin pergi ke pesta dansa,” katanya sambil
menangis. “Ayo pergi ke taman dan bawakan aku sebuah labu,” jawab ibu peri.
Tanpa memikirikan apapun, Ia membawakan sebuah labu terbaik ke taman dan
memberikannya pada ibu peri. Semua isi labu dikeluarkan oleh ibu peri hingga
menyisakan kulitnya.
Setelah itu, ibu peri memukul sisa kulit labu dengan tongkat sihirnya dan
berubah menjadi sebuah kereta berlapis emas. Ibu peri kemudian menyuruh
Cinderella untuk membuka tikus yang ada diperangkap dan menyihirnya menjadi
enam kuda yang sia menarik kereta labunya. Namun, Cinderella merasa ada yang
kurang, yaitu kusir untuk menjalankan kereta kudanya. Kemudian ia menemukan
sebuah tikus besar dan ibu perli menyulapnya menjadi seorang kusir.
Setelah itu, ibu peri menyuruh Cinderella untuk mencari enam kadal yang ada
di belakang air mancur. Kemudian, mereka disihir menjadi enam pria yang akan
mengiring kereta kuda untuk ke pesta dansa. “Nah, kamu lihat di sini ada kereta yang
cocok untuk pergi ke pesta, apakah kamu tidak senang dengan itu?" tanya ibu peri.
"Oh ya!" dia menangis, "tapi haruskah aku pergi dengan pakaian compang-camping
ini?" Ibu peri menyentuhnya dengan tongkat sihir, seketika pakaian lusuhnya menjadi
gaun yang indah. Ibu peri juga memberikan sepasang sepatu kaca terbaik di dunia.
Dengan pakaian yang sangat indah dan kereta kuda, Ia berangkat ke istana untuk ikut
dalam persta dansa. Namun, sebelum pergi ibu peri menitip pesan bahwa ia harus
meninggalkan pesta dansa tepat pukul 12 malam.
Kehadiran Cinderella sukses menarik perhatian semua tamu di pesta dansa,
termasuk pangeran. Dengan tangannya sendiri, Pangeran meminta Cinderella untuk
berdansa bersamanya. Mereka berdua menari sangat anggun dan sangat serasi. Ibu
dan dua kakak tiri Cinderella sangat iri dengan wanita yang tak dia kenali itu.
Mereka benar-benar sangat kesal melihatnya. Lalu, suara lonceng tanda tengah
malam berbunyi. Cinderella pun bergegas untuk keluar dari pesta dansa. Pangeran
mencoba menahannya, tetapi ia tetap berlari keluar dan tanpa sad ar meninggalkan
sepatu kacanya.
Pangeran yang sangat penasaran dengan gadis cantik di pesta dansa. Ia
kembali melakukan pengumuman bahwa sedang mencari gadis yang memiliki sepatu
kaca dan datang ke pesta dansa. Satu demi satu rumah didatangi langsung oleh
pangeran dan pengawalnya, tetapi tidak ada yang cocok dengan sepatu yang ia bawa.
Sampai akhirnya, saat berada di rumah Cinderella, sang pangeran berkata.
“Apakah tidak ada gadis lain di sini?” tanya Pangeran. “Tidak ada, hanya ada
dua putriku ini,” jawab sang ibu tiri. “Baiklah, kalau begitu aku akan mencari ke
tempat lain,” ujar pangeran. Saat Pangeran dan dua pengawalnya keluar, tiba-tiba ia
melihat seorang gadis dari jendela. Kemudian, ia mengatakan hal itu kepada si Ibu
Tiri dan akhirnya ia membiarkan Cinderella keluar dari kamarnya. Pangeran sangat
terkejut, karena sepatu kaca yang ia bawa sangat pas dengan Cinderella. Kemudian,
Cinderella mengeluarkan sepatu yang ia miliki. Sesuai janjinya, Pangeran menikahi
gadis pemilih sepatu kaca dan menjadikannya sebagai putri di kerajaan miliknya.
Cinderella pun hidup bahagia selamanya.

Hasil Analisis.

Unsur Hasil Analisis


Tema Percintaan dan kebaikan
Latar 1. Latar waktu: Pada zaman dahulu, hari pesta dansa, pukul
12 malam.
2. Latar tempat: Rumah, kamar, istana, dan taman.
3. Latar suasana: Senang (Saat Cinderella akan pergi ke
pesta dansa, saat bertemu pangeran, saat
menikah dengan pangeran), sedih (saat
Cinderella dimanfaatkan oleh Ibu dan
saudari tirinya, dan saat Cinderella tidak
diizinkan untuk ikut ke pesta dansa).
Alur Dalam cerita ini alur yang digunakan adalah alur maju.
Tokoh/Penokohan 1. Cinderella = Memiliki sifat baik, setia, tak mudah
menyerah, penyabar, jujur, penyayang,
bijaksana dan berani.
2. Ibu tiri = Memiliki sifat jahat, angkuh, pandai
bersandiwara, dan licik.
3. Kedua saudari tiri =Memiliki sifat angkuh dan pemalas.
4. Ibu peri = Memiliki sifat baik hati.
5. Pangeran = Memiliki sifat baik, bijaksana, dan tidak
mudah menyerah.
Sudut Pandang Sudut pandang orang pertama tunggal, sudut pandang orang
kedua, dan sudut pandang orang ketiga.
Amanat Amanat yang bisa diperoleh dari cerita ini yaitu:
1. kita harus memiliki keberanian;
2. kita harus berbuat baik kepada siapa saja;
3. kita harus sabar;
4. jangan pantang menyerah; dan
5. harus bisa memaafkan orang lain.
Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan dalam cerita ini adalah bahasa
yang tidak formal, bahasa sehari-hari.
III. PENUTUP
Rangkuman

Teks cerita imajinasi merupakan jenis karangan yang memaparkan rangkaian kejadian yang
unik dan menghibur, hasil imajinasi atau perpaduan fakta dengan khayalan penulis. Jenis teks
cerita ini banyak melatih kreativitas penulisnya. Hal itu karena dengan berimajinasi, seseorang
akan secara aktif dapat mengasah kreativitas. Sementara, para pembaca cerita imajinasi umumnya
merasakan kesan yang menyenangkan karena bisa membayangkan kejadian-kejadian dan hal-hal
yang tidak bisa dilihat di dunia nyata. Angan-angan seseorang akan terasa terbang mengikuti
imajinasi sang penulis. Selain itu, banyak pelajaran dan hikmah yang dapat dipetik setelah
membaca cerita imajinasi.
Ada dua unsur pembangun dalam teks cerita imajinasi yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik meliputi tema, latar, alur, amanat, tokoh/penokohan, sudut pandang, dan gaya
bahasa. Unsur ekstrinsik meliputi nilai-nilai, latar belakang pengarang dan situasi sosial. Adapun
langkah-langkah dalam menceritakan kembali secara tertulis dan lisan yang harus diperhatikan
yaitu bedahlah teks terlebih dahulu, langkah ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memahami
unsur pembangun cerita yang harus sampai kepada pendengar atau pembaca. Mencatat unsur
instrinsik yang terdapat pada cerita, seperti tema, latar, alur, amanat, tokoh/penokohan, sudut
pandang dan gaya bahasa. Mencatat hal-hal penting sesuai dengan urutan (kronologi) cerita.
Mengembangkan hal-hal penting tersebut menjadi sebuah narasi dengan kalimat sendiri, baik
secara lisan maupun tulis.

Latihan Soal

Simpulkanlah unsur-unsur pembangun dalam teks cerita imajinasi yang disajikan dan tuliskan dalam
tabel berikut ini!

KEKUATAN EKOR BIRU NATAGA


Oleh Ugi Agustono

Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga membagi tugas kepada seluruh
panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo
tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah
besar Tana Modo akan terukir di hati seluruh binatang. Mereka akan berjuang hingga titik darah
penghabisan untuk membela tanah air tercinta.
Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak
keluar dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Nataga dan seluruh panglima memberi isyarat
untuk tidak panik.
Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susul menyusul bagai air.
Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah mereka penuh dengan angkara
murka dan kesombongan,disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air hujan.
Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap tenang
menunggu aba-aba dari Nataga.
“Serbuuuu …!” teriak Nataga sambung-menyambung dengan seluruh panglima.
Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan
lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh
di pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala
langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka tertawa
mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh
mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah
mereka.
“Hai ....! Tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan
sorot mata merah penuh amarah.
Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalamjumlah dua kali lipat
bahkan lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-
binatang yang mengepung. Binatang-binatang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan
gertakan para serigala.
“Gunakan kekuatan ekormu, Nataga!” bisik Dewi Kabut di telinga Nataga.
Nataga sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang
padam, Nataga segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh
pasukan.
Tiba-tiba, Nataga, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat
menyeret ekor birunya. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api besar. Nataga mengibaskan
api pada ekornya yang keras, membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh semut, rayap,
dan para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam api panas.
Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan si ekor biru.
Teriakan panik dan kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar. Nataga tidak
memberi ampun kepada para serigala licik itu.
Selesai pertempuran Nataga segera menuju ke atas bukit, bergabung dengan seluruh
panglima. Levo, Goros, Lamia, Sikka, dan Mora memandang. Nataga dengan haru dan
tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia.

1. Uraikanlah unsur intrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut dan tunjukkanlah bukti
kalimatnya!

Unsur Intrinsik Keterangan Bukti dalam Kalimat


“Kekuatan Ekor Biru Nataga”
1. Tema

2. Latar
3. Alur

4. Amanat

5. Tokoh/Penokohan

6. Sudut Pandang

7. Gaya Bahasa

2. Uraikalah unsur ekstrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut dan tunjukkanlah bukti
kalimatnya! :

Unsur Esktrinsik Keterangan Bukti dalam Kalimat


1. Nilai Nasionalis Cinta tanah air.
2. Nilai Sosial Ulet/pekerja keras.
3. Nilai sosial Menghargai orang
lain.

Kunci Jawaban
Simpulkanlah unsur-unsur pembangun dalam teks cerita imajinasi yang disajikan dan tuliskan dalam
tabel berikut ini!

KEKUATAN EKOR BIRU NATAGA


Oleh Ugi Agustono

Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga membagi tugas kepada seluruh
panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo
tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah
besar Tana Modo akan terukir di hati seluruh binatang. Mereka akan berjuang hingga titik darah
penghabisan untuk membela tanah air tercinta.
Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak
keluar dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Nataga dan seluruh panglima memberi isyarat
untuk tidak panik.
Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susul menyusul bagai air.
Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah mereka penuh dengan angkara
murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air hujan.
Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap tenang
menunggu aba-aba dari Nataga.
“Serbuuuu …!” teriak Nataga sambung-menyambung dengan seluruh panglima.
Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan
lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh
di pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala
langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka tertawa
mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh
mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah
mereka.
“Hai ....! Tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan
sorot mata merah penuh amarah.
Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalamjumlah dua kali lipat
bahkan lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-
binatang yang mengepung. Binatang-binatang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan
gertakan para serigala.
“Gunakan kekuatan ekormu, Nataga!” bisik Dewi Kabut di telinga Nataga.
Nataga sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang
padam, Nataga segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh
pasukan.
Tiba-tiba, Nataga, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat
menyeret ekor birunya. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api besar. Nataga mengibaskan
api pada ekornya yang keras, membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh semut, rayap,
dan para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam api panas.
Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan si ekor biru.
Teriakan panik dan kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar. Nataga tidak
memberi ampun kepada para serigala licik itu.
Selesai pertempuran Nataga segera menuju ke atas bukit, bergabung dengan seluruh
panglima. Levo, Goros, Lamia, Sikka, dan Mora memandang. Nataga dengan haru dan
tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia

1. Uraikanlah unsur intrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut dan tunjukkanlah bukti
kalimatnya!

Unsur Intrinsik Keterangan Bukti dalam Kalimat


“Kekuatan Ekor Biru Nataga”
1. Tema Peperangan atau Hari itu, sejarah Tana
pertempuran. Modo akan terukir di
hati seluruh binatang.
Mereka akan berjuang
hingga titik darah
penghabisan untuk
membela tanah air
tercinta.
2. Latar a. Latar tempat: Tana a. Pasukan siluman
Modo, bukit. serigala mulai
menginjak Pulau
Tana Modo, selesai
pertempuran Nataga
segera menuju ke
atas bukit.

b. Seluruh pasukan
b. Latar waktu: hari itu. Nataga sudah siap
hari itu.

c. Tubuh mereka besar-


besar dengan sorot
c. Latar suasana: mata tajam. Raut
menegangkan wajah mereka penuh
dengan angkara
murka dan
kesombongan,
disertai lolongan
panjang saling
bersahutan di bawah
air hujan. Mereka
tidak menyadari
bahaya yang sudah
mengepung.
3. Alur Mengisahkan urutan
Maju kejadian (kronologi)
mulai dari tahap
pengantar sampai ke
tahap penyelesaian.
4. Amanat a. Sebagai seorang a. Tiba-tiba, Nataga,
pemimpin harus pemimpin perang
mampu melindungi seluruh binatang di
rakyatnya, bersikap Tana Modo, segera
bijaksana dan berani melesat menyeret
mengambil risiko. ekor birunya.
Mendadak, ekor
Nataga mengeluarkan
api besar.

b. Ketika menghadapi b. Mulia terlihat


masalah sesulit bayangan serigala-
apapun kita tidak serigala yang hendak
boleh takut. ke luar dari kabut.
Jumlah pasukan
cukup banyak.
c. Tidak boleh putus Nataga dan seluruh
asa. panglima memberi
isyarat untuk tidak
panik. Binatang-
binatang tidak putus
asa.

d. Jangan gentar dan d. Binatang-binatang


tetap berusaha. yang pantang
menyerah juga tidak
takut dengan
gertakan para
serigala.
5. Tokoh/Penokohan a. Nataga = gagah, a. Mendadak, ekor
pantang menyerah dan Nataga mengeluarkan
bertanggung jawab. api besar. Nataga
mengibaskan api
pada ekornya yang
keras, membentuk
lingkaran sesuai
tanda yang dibuat
oleh semut, rayap
dan para tikus. Lalu
ia melompat bagai
kilat dan mengepung
serigala dalam api
panas. Nataga tidak
memberi ampun
kepada para serigala
licik itu.
b. Dewi Kabut = baik
hati. b. “Gunakan kekuatan
ekormu, Nataga!”
bisik Dewi Kabut di
telinga Nataga.

c. Serigala = jahat, c. “Hai ….! Taka da


sombong, licik, dan gunanya kalian
pemarah. melemparkan bola
api kepada kami !”
Seru serigala dengan
sorot mata merah
penuh amarah.
6. Sudut Pandang a. Sudut pandang orang a. Nataga membagi
ketiga. tugas kepada seluruh
panglima dan
pasukannya.

b. Sudut pandang orang b. Hai ….! Taka da


pertama jamak. gunanya kalian
melemparkan bola
api kepada kami !”
7. Gaya Bahasa a. Menggunakan kata a. Tubuh mereka besar-
konkret untuk besar dengan sorot
menggambarkan mata tajam. Raut
tokoh dan situasi wajah mereka penuh
dalam cerita. dengan angkara
murka dan
kesombongan,
disertai lolongan
panjang saling
bersahutan di bawah
air hujan.

b. Menggunakan kata b. Mereka akan


konotasi. berjuang hingga titik
darah penghabisan
untuk membela tanah
air tercinta.

2. Uraikanlah unsur ekstrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut dan tunjukkanlah bukti
kalimatnya!

Unsur Esktrinsik Keterangan Bukti dalam Kalimat


1. Nilai Nasionalis Cinta tanah air. Hari itu, sejarah Tana
Modo akan terukir di
hati seluruh binatang.
Mereka akan berjuang
hingga titik darah
penghabisan untuk
membela tanah air
tercinta.
2. Nilai Sosial Ulet/pekerja keras. Binatang-binatang tidak
putus asa. Namun,
pasukan serigala dalam
jumlah dua kali lipat
bahkan lebih dari
pasukan binatang, mulai
bergerak maju, seolah
hendak menelan
binatang-binatang yang
mengepung. Binatang-
binatang yang pantang
menyerah juga tidak
takut dengan gertakan
para serigala.
3. Nilai sosial Menghargai orang lain. Selesai pertempuran
Nataga segera menuju
ke atas bukit, bergabung
dengan seluruh
panglima. Levo , Goros,
Lamia, dan Mora
memandang Nataga
dengan haru dan
tersenyum
mengisyaratkan hormat
dan bahagia.
Daftar Pustaka

Kemdikbud. 2018. Buku Bahasa Indonesia Kelas IX SMP/MTs. Jakarta: Kemdikbud.


Kemdikbud. 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Kemdikbud.
Rahman. 2022. Teks Cerita Imajinasi. https://repository.unja.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tema
Mahmud, dkk. 2017. Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Pendek Siswa Kelas V
SDN 16 Banda Aceh. http://www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/article/view/4399
Sutianti. 2017. Pembelajaran Menceritakan Kembali Secara Tulis Isi Teks Narasi (Cerita
Imajinasi) yang Dibaca Secara Lisan dengan Menggunakan Model Somatic, Auditory,
Visualitation, Intellectualy (SAVI) Di Kelas VII SMPN 1 Cidaun Tahun Pelajaran
2017/2018. http://repository.unpas.ac.id/30629/
Faqih. 2019. Moralitas Teks Sastra dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas VII SMP.
https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JBPD/article/view/2806.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD 1)

NAMA : Verina Ajeng Kartika, S.Pd.

NO. PESERTA PPG : 201800312161

BIDANG STUDI : Bahasa Indonesia

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG TAHUN 2022


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1
MENGIDENTIFIKASI UNSUR-UNSUR TEKS CERITA IMAJINASI

A. Petunjuk
1. Pada bagian ini telah disediakan lembar kerja peserta didik yang harus kalian isi untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan yaitu dapat mengidentifikasi unsur-unsur teks
cerita imajinasi.
2. Bacalah teks cerita imajinasi yang disajikan lalu kerjakanlah latihan soal yang telah
disiapkan dengan teliti.
3. Latihan soal yang disediakan dikerjakan secara individu dan silakan dikerjakan dengan
teliti dan penuh tanggung jawab.
4. Sebelum mulai mengerjakan latihan soal, isilah terlebih dahulu identitasmu.
5. Sebagai materi pendukung, kalian dapat membuka buku yang dipersiapkan oleh
Pemerintah yaitu Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan pada halaman 45-53.

B. Informasi Pendukung
Kalian telah mempelajari materi teks cerita imajinasi yang meliputi pengertian, unsur-unsur
serta langkah-langkah menceriakan kembali isi teks cerita imajinasi. Apabila ada materi yang
belum dipahami, silakan lihat dan pelajari kembali bahan ajar yang sudah dibagikan.

C. Amatilah teks cerita imajinasi berikut ini!


Simpulkanlah unsur-unsur pembangun dalam teks cerita imajinasi yang disajikan dan tuliskan dalam
tabel berikut ini!
BERLIAN TIGA WARNA
Oleh Fanisa Miftah Riani

Anika menemukan tiga kotak berwarna ungu, biru, dan kuning di kamar Ibunya. Kata
Ibunya jika ada tiga sahabat yang menyukai warna seperti pada kotak itu akan mendapatkan
petualangan indah dan sekaligus mendapatkan berlian itu. Tapi waktu yang diberikan untuk
berpetualang hanya satu jam. Anika menyukai warna ungu. Tamika, teman dekat Anika,
menyukai warna biru dan Chika menyukai warna kuning.
“Saya ingin mencoba petualangan indah itu, Bu. Saya punya sahabat yang menyukai
warna itu,” Anika meyakinkan ibunya.
Dengan kesepakatan ketiga sahabat itu berkumpul di rumah Anika. Minggu pukul 6
mereka semua masuk ke kamar Anika yang serba biru. Di kamar Anika serasa di langit.
“Ayo kita buka kotak masing-masing sesuai dengan warna kesukaan. Sekarang kita buka
satu …. Dua …. Tiga!!”
“WAAAWWW,” lima detik kemudian mereka terlempar di gerbang sebuah kerajaan.
Mereka terkejut karena di hadapannya berdiri seorang ratu yang seluruh tubuhnya dihiasi
berlian.
“Selamat datang di negeri kami, peramal kerajaan mengatakan bahwa akan datang tiga
anak yang akan menyelamatkan putri kami. Saya mempunyai anak yang Bernama Candy. Ia
tertidur sejak dua tahun yang lalu dikarenakan ia memakai tiga kalung berlian sekaligus,” setetes
air mata pun jatuh dari wajah Sang Ratu. “Tolong selamatkan puteriku.”
“Ta … ta … tapi …” Chika dan Tamika memprotes bersamaan karena mereka berdua
membayangkan akan bersenang-senang dalam petualangannya.
“Chika, Tamika ayo kita tolong Puteri, mereka sedang menghadapi masalah,” Anika
mantap menjawab sambil menarik dengan paksa kedua tangan sahabatnya yang masih ragu.
“Itu puteri Candy,” Anika berlari menuju tempat tidur Candy. Dengan ragu Tamika dan
Chika ikut mendekat.
“Ayo kita ambil sesuai warna!” Anika menjelaskan. “Baik!” jawab Tamika dan Chika
serempak. Setelah itu ….
“Hoaaaaiii …..” Putri Candy menguap. Pelan-pelan matanya terbuka.
“Oh! Terima kasih! Terima kasih! Sebagai hadiahnya ambil ini!” Ratu memeluk ketiga
gadis itu lalu memberikan tas yang lumayan besar.
“Terimalah ini sebagai ungkapan terima kasih kami,” Ratu berucap penuh haru. Dengan
cepat Tamika dan Chika mengambil tas yang diberikan Ratu. Tapi mereka berdua tidak kuat
mengangkat tas besar itu.
"“Waktu kita tinggal 15 menit lagi kita harus segera pergi,” Anika berteriak.
“Tapi tas berisi berlian ini tidak bisa kita bawa,” kata Tamika dan Chika hampir
bersamaan.
“Tinggalkan saja tas itu yang penting kita harus ke luar dari kerajaan ini,” tegas Anika.
Anika menarik kedua tangan sahabatnya untuk menyatukan ketiga kotak berlian tiga
warna.
Dan buummm …! Mereka terlempar kembali ke atas tempat tidur Anika.
“Gagal total petualangan kita karena kita akan meninggalkan satu tas besar isi berlian
itu,” Tamika berteriak ke arah Anika.
“Kamu menyia-nyiakan rezeki yang ada di depan kita,” Chika menimpali dengan keras.
Anika dengan tenang memegang kedua tangan sahabatnya.
“Kita tidak gagal dan kita tidak sia-sia. Kita telah berhasil menolong orang dan
menyelamatkan diri kita sendiri. Untuk apa setumpuk berlian tapi riwayat kita tamat?” Anika
menggenggam erat tangan sahabatnya. Tamika dan Chika menyambut erat genggaman tangan
Anika. Ketiga sahabat itu saling merangkul.

1. Uraikanlah unsur intrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut dan tunjukkanlah bukti
kalimatnya!

Unsur Intrinsik Keterangan Bukti dalam Kalimat


“Berlian Tiga Warna”
1. Tema

2. Latar

3. Alur

4. Amanat
5. Tokoh/Penokohan

6. Sudut Pandang

7. Gaya Bahasa

2. Uraikalah unsur ekstrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut dan tunjukkanlah bukti
kalimatnya!

Unsur Esktrinsik Keterangan Bukti dalam Kalimat


1. Nilai karakter Rasa ingin tahu

2. Nilai Sosial Rasa peduli dan selalu


ingin membantu.

3. Nilai sosial Setia kawan.


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

(LKPD 2)

NAMA : Verina Ajeng Kartika, S.Pd.

NO. PESERTA PPG : 201800312161

BIDANG STUDI : Bahasa Indonesia

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG TAHUN 2022


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2
MENCERITAKAN KEMBALI ISI TEKS CERITA IMAJINASI

A. Petunjuk
1. Pada bagian ini telah disediakan lembar kerja peserta didik yang harus kalian isi untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan yaitu menceritakan kembali isi teks cerita
imajinasi secara lisan, tulis dan visual.
2. Amati dan bacalah teks cerita imajinasi yang telah disediakan!
3. Berdasarkan teks cerita imajinasi tersebut, catatlah unsur intrinsik yang terdapat dalam
ceritanya seperti tema, latar, alur, amanat, tokoh/penokohan, sudut pandang dan gaya
bahasa!
4. Catatlah urutan kejadian dalam cerita dan tuliskan semuanya pada format kerangka
menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi yang telah disediakan!
5. Setelah kerangka menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi telah siap, kembangkan
hal-hal penting tersebut menjadi sebuah narasi dengan kalimatmu sendiri!
6. Setelah narasimu selesai disusun, silakan kamu presentasikan hasilnya di depan kelas
dengan memanfaatkan alat peraga sesuai dengan tokoh dan panggung imajinasi sederhana
yang telah disiapkan!
7. Sebagai materi pendukung, kalian dapat membuka buku yang dipersiapkan oleh
Pemerintah yaitu Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan pada halaman 54-59.

B. Informasi pendukung
Kalian telah mempelajari materi teks cerita imajinasi yang meliputi pengertian, unsur-unsur
serta langkah menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi. Apabila ada materi yang belum
dipahami, silakan lihat dan pelajari kembali bahan ajar yang sudah dibagikan.
C. Amati dan baca teks cerita imajinasi berikut ini. Kemudian, catat unsur instrinsik dan
urutan kejadian yang kalian temukan dalam cerita. Tuangkan dalam format yang telah
disediakan!

Ruang Dimensi Alpha


Oleh Ratna Juwita

“Kau harus membawanya kembali!” Erza berteriak kalang kabut. Aku gugup. Bingung.
Tak tau apa yang harus kuperbuat, sedangkan manusia dengan wajah setengah kera itu
memandang sekeliling. Manusia purba itu menemukanku ketika aku memasuki dimensi alpha.
Tanpa kusadari ia mengikutiku. Manusia purba itu akan mati jika tidak kembali dalam waktu 12
jam.
“Aku harus membawa dia kembali!” teriakku.
Erza menghempaskan tubuhnya pada meja kontrol laboratorium dengan kesal. Ardi
berteriak lantang "Jangan main-main Don!” Ardi menatapku dengan tajam. “Padahal..,” Erza
tercekat, “Aku tahu Er kita tinggal punya waktu 8 jam”. Aku terus berusaha meyakinkan
sabahat-sahabatku.
“Jika kamu mengembalikan manusia purba melebihi 8 jam, berarti tamat riwayatmu.”
Kembali Erza dan Ardi menatapku tajam.
Aku mengotak-atik komputer Luminaku dengan cepat. Aku memutuskan untuk tetap
mengembalikan manusia purba itu.
“Sistem oke!”
Manusia purba itu harus hidup. Setiap mahkluk berhak untuk hidup. Aku yang
membawanya, aku juga yang harus mengembalikannya. Orang tuaku tak pernah mengajarkanku
untuk melarikan diri sesulit apapun masalah yang kuhadapi.
Ku klik tombol ‘run’ pada layar monitor Lumina di depanku dan diikuti gelombang
biru mirip Aurora memenuhi ruangan. Pagar Asteroid terbuka lebar, memberikan ruang cukup
untuk kulewati bersama manusia purba itu. Ruangan penuh asap dengan pohon-pohon yang
meranggas. Hampir 8 jam, manusia purba tetap memegang tanganku. Kurang 10 menit aku
lepaskan tangan manusia purba. Kujabat erat dan aku lari menuju lorong dimensi alpha. Kurang
10 menit lagi waktu yang tersisa dan aku masih di lorong dimensi alpha. Aku berpikir ini takdir
akhir hidupku. Tiba-tiba kudengar teriakan keras dan goncangan hebat. Aku terlempar kembali
ke laboratoriumku.
Alarm berbunyi. Gelombang dimensi alpha semakin mengecil.
Badanku lemas seakan rontok semua sendiku. Aku menengadah dan kulihat sahabat-
sahabatku mengelilingiku. Semua alat di laboratorium ini pecah berantakan. Tinggal laptop
Luminaku yang masih menyala.
“Ardi maafkan aku! Maaf telah merusak labolatorium untuk penelitian ini,” kataku
mengiba.
“Gak apa-apa asalkan dirimu bisa selamat,” Ardi memelukku dengan erat. Kulihat Erza
membawa air minum untukku. Tidak menyangka aku bisa berhasil dikembalikan dan hidup lagi
secara biasa. Manusia purba itu juga berhasil kembali ke habitatnya pada 500 tahun sebelum
masehi. Aku dapat melihatnya dengan jelas di layar laptop. Manusia purba itu tersenyum sambil
melambaikan tangan ke arahku.

1. Uraikanlah unsur intrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut!

Unsur Penjelasan
Tema
Latar
Alur
Tokoh/Penokohan
Sudut Pandang
Gaya Bahasa
Amanat

2. Catatlah hal-hal penting dan urutan kejadian dalam cerita imajinasi tersebut!

No. Hal penting/urutan kejadian


1.

2.

3.

4.

5.
6.

7.

8.

9.

10.

3. Kembangkanlah hal-hal penting tersebut (unsur intrinsik dan urutan kejadian) menjadi sebuah
narasi dengan kalimat sendiri!

Judul : ………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………..

………………………………………………………………………………...

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

………………………………………………………………………………….

4. Setelah narasimu selesai dibuat, selanjutnya ceritakan kembali secara lisan dan secara
individu teks cerita imajinasi yang berjudul Ruang Dimensi Alpha tersebut dengan
menggunakan alat peraga dan panggung imajinasi sederhana yang telah disiapkan!

Kelompok :
Nama Anggota : 1. 3.
2. 4.
Kelas :
MEDIA PEMBELAJARAN

NAMA : Verina Ajeng Kartika, S.Pd.

NO. PESERTA PPG : 201800312161

BIDANG STUDI : Bahasa Indonesia

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG TAHUN 2022


Erza Doni Ardi
INSTRUMEN PENILAIAN

NAMA : Verina Ajeng Kartika, S.Pd.

NO. PESERTA PPG : 201800312161

BIDANG STUDI : Bahasa Indonesia

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG TAHUN 2022


A. Penilaian Sikap
1. Kisi-kisi Sikap Spiritual
No. Teknik Bentuk Contoh Waktu
instrumen bentuk pelaksanaan
instrumen
1. Nontes Observasi Lembar Saat
pengamatan pembelajaran
berlangsung

Kisi-kisi Sikap Sosial


No. Teknik Bentuk Contoh bentuk Waktu
instrumen instrumen pelaksanaan
1. Nontes Observasi Lembar Saat
pengamatan pembelajaran
berlangsung

2. Instrumen Penilaian Sikap

No. Nama Sikap Jumlah


Skor
Religius Nasionalis Mandiri Teliti Percaya
diri
1.
2.
3.
4.
5.
Dst.

3. Rubrik Penskoran

No. Aspek yang Indikator Skor Kriteria


dinilai
1. Religius Berdoa saat memulai dan 4 Skor 4 :Jika peserta didik
mengakhiri pembelajaran berdoa secara lengkap
(2 kali secara khidmat).

Skor 3 : Jika Peserta didik


berdoa lengkap (2 kali
namun tidak khidmat).

Skor 2 : Jika Peserta didik


berdoa hanya satu kali
saja.

Skor 1 : Jika Peserta didik tidak


berdoa.
2. Nasionalis Menyangikan Lagu 4 Skor 4 : Jika Peserta didik
Indonesia Raya sebelum menyanyikan lagu
materi pembelajaran Indonesia raya dengan
khidmat.

Skor 3 : Jika Peserta didik


menyanyikan lagu
Indonesia Raya secara
penuh namun tidak
khidmat.

Skor 2 : Jika Peserta didik


menyanyikan lagu
Indonesia Raya tidak
secara penuh.

Skor 1 : Jika Peserta didik tidak


menyanyikan lagu
Indonesia Raya.
3. Mandiri Mampu bekerja sendiri 4 Skor 4 : Jika Peserta didik
mampu bekerja sendiri
dengan sangat baik.

Skor 3 : Jika Peserta didik


mampu bekerja sendiri
dengan baik.

Skor 2 : Jika Peserta didik


mampu bekerja sendiri
dengan cukup baik.

Skor 1 : Jika Peserta didik tidak


mampu bekerja sendiri
dengan kurang baik.
4. Teliti Mengikuti pembelajaran 4 Skor 4 : Jika Peserta didik
dengan fokus dan penuh mengikuti
perhatian pembelajaran dengan
ketelitian (91- 100%).

Skor 3 : Jika Peserta didik


mengikuti
pembelajaran dengan
ketelitian (75-90%).

Skor 2 : jika Peserta didik


mengikuti
pembelajaran dengan
ketelitian (50-74%).

Skor 1 : Jika peserta didik tidak


teliti dalam
pembelajaran.

5. Percaya diri Melaksanakan kegiatan 4 Skor 4: Jika Peserta didik


pembelajaran dengan melaksanakan aktivitas
percaya diri dalam pembelajaran
dengan percaya diri (91-
100%).

Skor 3 : Jika Peserta didik


melaksanakan aktivitas
dalam pembelajaran
dengan tingkat percaya
diri (75-90%).

Skor 2 : Jika Peserta didik


melaksanakan aktivitas
dalam pembelajaran
dengan tingkat percaya
diri (50-74%).

Skor 1 : Jika Peserta didik tidak


percaya diri dalam
pembelajaran
Jumlah 20

4. Pedoman Penilaian
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus berikut:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = 𝑥4
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (20)

Kategori: 4 = Sangat baik


3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang
0 = Kurang sekali
B. Penilaian Pengetahuan
1. Kisi- kisi Penilaian Pengetahuan
No. KD IPK Materi Teknik Bentuk Indikator Soal Tingkat Kognitif Nomor
Penilaian Soal
1. 3.3 3.3.1 Menjelaskan Pengertian Tes Tertulis 1. Menjelaskan C2 1, 2
Mengidentifikasi pengertian dan unsur- Uraian pengertian dan
unsur-unsur teks dan unsur unsur unsur-unsur
narasi (cerita teks cerita pembangun pembangun
imajinasi) yang imajinasi (intrinsik dan (intrinsik dan
dibaca dan yang dibaca ekstrinsik) ekstrinsik) teks
didengar. dan didengar. teks cerita cerita imajinasi
imajinasi.
2. 3.3.2 Menguraikan 2. Menguraikan C4 3
unsur unsur intrinsik
intrinsik cerita imajinasi
cerita (tema, latar, alur,
imajinasi tokoh/ penokohan,
(tema, latar, sudut pandang,
alur, tokoh/ amanat dan gaya
penokohan, bahasa) dengan
sudut menunjukkan
pandang, buktinya pada
amanat dan teks cerita
gaya bahasa) imajinasi yang
dengan dibaca dan
menunjukkan didengar.
buktinya pada
teks cerita
imajinasi
yang dibaca
dan didengar.
3. 3.3.3 Menguraikan 3. Menguraikan C4 4
unsur unsur ekstrinsik
ekstrinsik (nilai-nilai, latar
(nilai-nilai, belakang
latar belakang pengarang, dan
pengarang, situasi sosial)
dan situasi dengan
sosial) menunjukkan
dengan buktinya pada
menunjukkan teks cerita
buktinya pada imajinasi yang
teks cerita dibaca dan
imajinasi didengar.
yang dibaca
dan didengar.
4. 3.3.4 Menyimpul- 4. Menyimpulkan C5 5
kan unsur- unsur-unsur
unsur pembangun pada
pembangun teks cerita
pada teks imajinasi yang
cerita dibaca.
imajinasi
yang dibaca
dan didengar.
2. Instrumen Penilaian
Perhatikan teks cerita imajinasi “Anak Rembulan (Negeri Misteri di Balik Pohon Kenari)” berikut ini !

Anak Rembulan (Negeri Misteri di Balik Pohon Kenari)


Oleh Djokolelono

Sumber: https://www.kompasiana.com/wavesandsatellites/550d93d4a333119f1e2e3e7b/resensi-buku-anak-
rembulan-negeri-misteri-di-balik-pohon-kenari

Nono, Si Anak Rembulan, berangkat sendiri berlibur ke Wlingi, tempat tinggal Mbah Sastro. Ia
selalu suka liburan di sana, karena ia bisa bersepeda keliling Wlingi dan bermandi-mandi di
sungai Lekso yang menyegarkan. Tak jarang juga Nono membantu Mbah Mas yang punya warung
makan di Stasiun Wlingi. Suatu hari, Nono ditugaskan untuk membeli tahu goreng ke Njari, ke
tempat Mbah Pur, kakek buyutnya. Nono pun berangkat dengan sepeda. Nono mengambil jalan
pintas menuju Njari. Di tengah perjalanan, ia berhenti sejenak untuk melihat sebatang pohon
kenari besar di tepi Kali Njari yang pernah diceritakan oleh Mbah Pur. Menurutnya, dahulu ada
seorang anak yang bernama Trimo yang menghilang di dalam pohon kenari itu. Trimo menghilang
ketika ia sedang berlindung dari serangan Belanda. Ia lenyap begitu saja, seolah-olah pohon besar
itu telah menelannya. Nono beristirahat dan merendam kakinya di Kali Njari yang dangkal.
Sepedanya diparkirkan di pohon kenari tadi. Namun, Ketika ia kembali, sepeda itu tidak ada. Ia
pun dikejutkan dengan kedatangan seorang anak bernama Trimo yang mengingatkannya untuk
bersembunyi. Akan tetapi, Kapitan d’Jaree dengan mudahnya dapat menemukan tempat
persembunyian mereka. Sadarlah Nono bahwa ia sedang berada di zaman Belanda. Pohon kenari
besar tadi menghilang, digantikan oleh tenda-tenda, gerobak, kuda, serta orang-orang dan pasukan
Belanda yang tiba-tiba berdiri mengelilinginya. Nono nyaris dihukum gantung gara-gara kaus
Manchester United yang dikenakannya saat itu. Setelah itu, dia tertangkap di Warung Mbok
Rimbi yang merupakan jelmaan iblis, berkawan dengan kelompok Semut Hitam yang ternyata
adalah segerombolan pencuri. Nono juga bertemu legenda Gunung Kelud, Mahesasuro dan
Lembusuro, berjumpa dengan Saarce si putri Belanda yang dapat mengubah dirinya menjadi
burung kenari, dan berhadapan dengan Sri Ratu yang dijuluki ‘setan merah’karena kekejamannya.
Tiba-tiba Nono diminta untuk memimpin perang yang disebabkan oleh konspirasi orang-orang
dalam kerajaan.
Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian teks cerita imajinasi!
2. Jelaskan unsur-unsur pembangun teks cerita imajinasi!
3. Uraikanlah unsur intrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut dan tunjukkanlah bukti
kalimatnya!

Unsur Intrinsik Keterangan Bukti dalam Kalimat


“Anak Rembulan”
1. Tema

2. Latar a. Latar tempat:

b. Latar waktu:

c. Latar suasana:

3. Alur

4. Amanat
5. Tokoh/Penokohan
6. Sudut Pandang

7. Gaya Bahasa

4. Uraikanlah unsur ekstrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut dan tunjukkanlah bukti
kalimatnya!

Unsur Esktrinsik Keterangan Bukti dalam Kalimat


1. Nilai Moral

2. Nilai Sosial

3. Nilai Nasionalis

4. Nilai Budaya

5. Buatlah simpulan unsur-unsur pembangun pada teks cerita imajinasi tersebut!

3. Kunci Jawaban
1. Teks cerita imajinasi adalah sebuah genre teks atau jenis karangan yang memaparkan rangkaian
kejadian yang unik dan menghibur, hasil imajinasi atau perpaduan fakta dengan khayalan penulis.

2. Unsur-unsur teks cerita imajinas terdiri atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik
meliputi tema, latar, alur, amanat, tokoh/penokohan, sudut pandang, dan gaya bahasa.
Sedangkan, untuk unsur ekstrinsik meliputi nilai-nilai, latar belakang pengarang, dan situasi
sosial.

3.
Unsur Intrinsik Keterangan Bukti dalam Kalimat
“Anak Rembulan”
1. Tema Misteri Menurutnya, dahulu ada seorang
anak yang bernama Trimo yang
menghilang di dalam pohon
kenari itu.
Namun, Ketika ia kembali,
sepeda itu tidak ada. Ia pun
dikejutkan dengan kedatangan
seorang anak bernama Trimo
yang mengingatkannya untuk
bersembunyi
2. Latar a. Latar tempat: Wlingi, a. Nono, Si Anak Rembulan,
Sungai Lekso, Stasiun berangkat sendiri berlibur ke
Wlingi, Njari, kali Wlingi.
Njari, Pohon kenari. karena ia bisa bersepeda
keliling Wlingi dan bermandi-
mandi di sungai Lekso yang
menyegarkan.
Tak jarang juga Nono
membantu Mbah Mas yang
punya warung makan di Stasiun
Wlingi.
Di tengah perjalanan, ia
berhenti sejenak untuk melihat
sebatang pohon kenari besar di
tepi Kali Njari yang pernah
diceritakan oleh Mbah Pur.
Sepedanya diparkirkan di
pohon kenari tadi.

b. Latar waktu: suatu b. Suatu hari, Nono ditugaskan


hari, di zaman untuk membeli tahu goreng ke
Belanda. Njari, ke tempat Mbah Pur,
kakek buyutnya.
Sadarlah Nono bahwa ia sedang
berada di zaman Belanda.

c. Latar suasana: c. Namun, Ketika ia kembali,


mengejutkan. sepeda itu tidak ada. Ia pun
dikejutkan dengan kedatangan
seorang anak bernama Trimo
yang mengingatkannya untuk
bersembunyi. Akan tetapi,
Kapitan d’Jaree dengan
mudahnya dapat menemukan
tempat persembunyian mereka.
Sadarlah Nono bahwa ia sedang
berada di zaman Belanda
3. Alur Alur campuran (maju Nono, Si Anak Rembulan,
dan mundur) berangkat sendiri berlibur ke
Wlingi, tempat tinggal Mbah
Sastro. Ia selalu suka liburan di
sana, karena ia bisa bersepeda
keliling Wlingi dan bermandi-
mandi di sungai Lekso yang
menyegarkan.
Sadarlah Nono bahwa ia sedang
berada di zaman Belanda. Pohon
kenari besar tadi menghilang,
digantikan oleh tenda-tenda,
gerobak, kuda, serta orang-orang
dan pasukan Belanda yang tiba-
tiba berdiri mengelilinginya.
4. Amanat a. Jadilah anak yang a. Tak jarang juga Nono
berbakti kepada orang membantu Mbah Mas yang
tua. punya warung makan di
Stasiun Wlingi. Suatu hari,
Nono ditugaskan untuk
membeli tahu goreng ke Njari,
ke tempat Mbah Pur, kakek
buyutnya.

b. Jangan mudah putus b. Nono nyaris dihukum gantung


asa. gara-gara kaus Manchester
United yang dikenakannya
saat itu. Setelah itu, dia
tertangkap di Warung Mbok
Rimbi yang merupakan
jelmaan iblis, berkawan
dengan kelompok Semut
Hitam yang ternyata adalah
segerombolan pencuri.
Tiba-tiba Nono diminta untuk
memimpin perang yang
disebabkan oleh konspirasi
orang-orang dalam kerajaan.
5. Tokoh/Penokohan Nono = pemberani, Tokoh utama dalam cerita ini
rajin, senang membantu adalah Nono, sehingga yang
orang tua. Mbak Sastro, banyak diceritakan dan yang
Mbah Pur, Trimo. dapat diidentifikasi wataknya
adalah Nono.
6. Sudut Pandang Sudut pandang orang Nono, Si Anak Rembulan.
ketiga. Setelah itu, dia tertangkap di
Warung Mbok Rimbi yang
merupakan jelmaan iblis,
berkawan dengan kelompok
Semut Hitam yang ternyata
adalah segerombolan pencuri.

7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang Ini terlihat dari seluruh isi cerita
digunakan bebas. yang menggunakan kata-kata
yang bebas. Tidak menggunakan
bahasa formal.
4.
Unsur Esktrinsik Keterangan Bukti dalam Kalimat
1. Nilai Moral Berbakti kepada orang Tak jarang juga Nono membantu
tua. Mbah Mas yang punya warung
makan di Stasiun Wlingi. Suatu
hari, Nono ditugaskan untuk
membeli tahu goreng ke Njari, ke
tempat Mbah Pur, kakek
buyutnya.
2. Nilai Sosial Saling tolong menolong Ia pun dikejutkan dengan
kedatangan seorang anak
bernama Trimo yang
mengingatkannya untuk
bersembunyi.
3. Nilai Nasionalis Cinta tahan air/berjuang Tiba-tiba Nono diminta untuk
memimpin perang yang disebabkan
oleh konspirasi orang-orang dalam
kerajaan.
4. Nilai Budaya Kehidupan masyarakat Ia selalu suka liburan di sana,
yang damai, masih karena ia bisa bersepeda keliling
tradisional. Wlingi dan bermandi-mandi di
sungai Lekso yang menyegarkan.
Tak jarang juga Nono membantu
Mbah Mas yang punya warung
makan di Stasiun Wlingi. Suatu
hari, Nono ditugaskan untuk
membeli tahu goreng ke Njari, ke
tempat Mbah Pur, kakek
buyutnya. Nono pun berangkat
dengan sepeda.

5. Kesimpulan dari cerita ini adalah Nono seorang anak yang mengalami kejadian misterius. Ia
tiba-tiba beada di zaman Belanda. Semua keadaan di sekelilingnya berubah. Ia juga bertemu
dengan tokoh-tokoh misterius dan pada akhirnya ia diminta untuk memimpin perang. Secara
unsur intrinsik, cerita tersebut memiliki unsur yang lengkap mulai dari tema, latar, alur, amanat,
tokoh/penokohan, sudut pandang dan gaya Bahasa. Untuk unsur intrinsiknya yang paling
menonjol adalah nilai moral. Tokoh Nono menggambarkan tokoh yang rajin dan senang
membantu orang tua.
4. Rubrik Penilaian

No. Aspek Skor Kriteria


1. Menjelaskan pengertian teks 2 Skor 2: Apabila peserta didik mampu
cerita imajinasi. menjelaskan pengertian teks
cerita imajinasi dengan
lengkap dan tepat.

Skor 1: Apabila peserta didik


menjelaskan pengertian teks
cerita imajinasi dengan
kurang lengkap dan kurang
tepat.

Skor 0: Apabila peserta didik tidak


menjawab.
2. Menjelaskan unsur-unsur 4 Skor 4: Apabila peserta didik mampu
pembangun teks cerita imajinasi. menjelaskan 8-10 unsur
Unsur intrinsik (intrinsik dan ekstrinsik)
a. Tema dalam teks cerita imajinasi
b. Latar dengan tepat.
c. Alur
d. Amanat Skor 3: Apabila peserta didik mampu
e. Tokoh/penokohan menjelaskan 5-7 unsur
f. Sudut pandang (intrinsik dan ekstrinsik)
g. Gaya bahasa dalam teks cerita imajinasi
Unsur ekstrinsik dengan tepat.
a. Nilai-nilai
b. Latar belakang pengarang Skor 2: Apabila peserta didik mampu
c. situasi sosial menjelaskan 3-4 unsur
(intrinsik dan ekstrinsik)
dalam teks cerita imajinasi
dengan tepat.

Skor 1: Apabila peserta didik mampu


menjelaskan 1-2 unsur
(intrinsik dan ekstrinsik)
dalam teks cerita imajinasi
dengan tepat.

Skor 0 : Apabila peserta didik tidak


menjawab.
3. Menguraikan unsur intrinsik 7 Skor 7 : Apabila peserta didik
cerita imajinasi (tema, latar, alur, mampu menguraikan 7
tokoh/ penokohan, sudut unsur intrinsik teks dengan
pandang, amanat dan gaya tepat.
bahasa) dengan menunjukkan
buktinya pada teks cerita Skor 6 : Apabila peserta didik
imajinasi yang dibaca dan mampu menguraikan 6
didengar. unsur intrinsik dengan
tepat.

Skor 5 : Apabila peserta didik


mampu menguraikan 5
unsur intrinsik dengan
tepat.
Skor 4 : Apabila peserta didik
mampu menguraikan 4 unsur
intrinsik dengan tepat.

Skor 3 : Apabila peserta didik


mampu menguraikan 3 unsur
intrinsik dengan tepat.

Skor 2 : Apabila peserta didik


mampu menguraikan 2 unsur
intrinsik dengan tepat.

Skor 1: Apabila peserta didik mampu


menguraikan 1 unsur
intrinsik dengan tepat.

Skor 0 : Apabila peserta didik tidak


menjawab.

4. Menguraikan unsur ekstrinsik 4 Skor 4: Apabila peserta didik mampu


(nilai-nilai, latar belakang menguraikan 4 nilai dalam
pengarang, dan situasi sosial) teks cerita imajinasi yang
dengan menunjukkan buktinya dibaca dengan tepat.
pada teks cerita imajinasi yang
dibaca dan didengar. Skor 3: Apabila peserta didik mampu
a. Nilai moral menguraikan 3 nilai dalam
b. Nilai sosial teks cerita imajinasi yang
c. Nilai nasionalis/cinta tanah air dibaca dengan tepat.
d. Nilai budaya
Skor 2: Apabila peserta didik mampu
menguraikan 2 nilai dalam
teks cerita imajinasi yang
dibaca dengan tepat.

Skor 1: Apabila peserta didik mampu


menguraikan 1 nilai dalam
teks cerita imajinasi yang
dibaca dengan tepat.

Skor 0 : Apabila peserta didik tidak


menjawab.

5. Menyimpulkan unsur-unsur 3 Skor 3: Apabila peserta didik mampu


pembangun pada teks cerita menyimpulkan 3 unsur dalam
imajinasi yang dibaca. teks cerita imajinasi dengan
a. Unsur intrinsik tepat.
b. Unsur ektrinsik
c. isi cerita imajinasi Skor 2 : Apabila peserta didik
mampu menyimpulkan 2
unsur dalam teks cerita
imajinasi yang dibaca dengan
tepat.

Skor 1 : Apabila peserta didik


mampu menyimpulkan 1
unsur dalam teks cerita
imajinasi yang dibaca dengan
tepat.

Skor 0 : Apabila peserta didik tidak


menjawab.
Jumlah 20

Penghitungan skor akhir menggunakan rumus berikut:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = 𝑥100 (Standar Nilai)
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (20)

C. Penilaian Keterampilan
1. Kisi-kisi Penilaian Keterampilan

No. KD IPK Materi Teknik Bentuk Indikator Tingkat


Penilaian Soal Kognitif
1. 4.3 4.3.2 Menceritakan Langkah- Tes Produk 1. Menceritakan C3
Menceritakan kembali isi langkah kembali isi teks
kembali isi teks cerita menceritakan cerita imajinasi
teks narasi imajinasi kembali isi secara tertulis.
(cerita secara teks cerita
imajinasi) yang tertulis. imajinasi.
didengar dan
dibaca secara
lisan, tulis, dan
visual.
2. 4.3.3 Menceritakan Langkah- Tes Unjuk 2. Menceritakan C3
kembali isi langkah kerja kembali isi
teks cerita menceritakan teks cerita
imajinasi kembali isi imajinasi
secara lisan teks cerita secara lisan
dan visual. imajinasi. dan visual.
2. Instrumen Penilaian
Rincilah terlebih dahulu unsur intrinsik dan urutan kejadian dalam teks cerita imajinasi yang telah
disediakan, lalu kembangkan kerangka tersebut menjadi sebuah narasi dengan bahasamu sendiri!
Setelah itu, ceritakan narasimu di depan kelas dengan menggunakan gambar dan panggung
imajinasi sederhana yang telah disediakan!

3. Kunci Jawaban
a. Menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi secara tertulis dengan memerhatikan isi cerita,
pilihan kata, ketepatan logika cerita dan .
b. Menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi secara lisan dan visual dengan memerhatikan isi
cerita, pilihan kata, ekspresi dan tingkah laku, volume dan kelancaran.

4. Rubrik Penskoran Menceritakan Kembali Isi Teks Cerita Imajinasi


a. Tulis

No. Aspek Skor Kriteria


1. Memerhatikan Isi Cerita. 5 Skor 5 : Apabila isi cerita terkonsep
dengan sangat baik dan
mudah dipahami.

Skor 4 : Apabila isi cerita terkonsep


dengan baik dan mudah
dipahami.

Skor 3: Apabila isi cerita terkonsep


dengan baik namun kurang
bisa dipahami.

Skor 1 : Apabila isi cerita tidak


terkonsep dengan baik dan
tidak bisa dipahami.

Skor 0 : Apabila peserta didik tidak


menceritakan kembali isi teks
cerita imajinasi secara tertulis.
2. Pilihan Kata. 5 Skor 5: Apabila penggunaan kata,
istilah dan ungkapan sesuai
dengan cerita dan bervariatif.

Skor 4: Apabila penggunaan kata,


istilah, dan ungkapan sesuai
dengan cerita namun kurang
variatif.

Skor 3: Apabila penggunaan kata,


istilah, dan ungkapan
terpengaruh dialek.

Skor 2: Apabila penggunaan kata,


istilah, dan ungkapan sesuai
dengan cerita namun terbatas.

Skor 1: Apabila penggunaan kata,


istilah, dan ungkapan tidak
sesuai dengan cerita dan
terbatas.

Skor 0 : Apabila peserta didik tidak


menceritakan kembali isi teks
cerita imajinasi secara tertulis.
3. Ketepatan Logika Cerita. 5 Skor 5: Apabila penyampaian dan
pengungkapan cerita mudah
dipahami dan sesuai dengan
cerita aslinya.

Skor 4: Apabila penyampaian dan


pengungkapan cerita dapat
dipahami sesuai dengan cerita
aslinya.

Skor 3: Apabila penyampaian dan


pengungkapan cerita kurang
dapat dipahami namun sesuai
dengan cerita aslinya.

Skor 2: Apabila penyampaian dan


pengungkapan cerita tidak
dapat dipahami namun sesuai
dengan cerita aslinya.

Skor 1: Apabila penyampaian dan


pengungkapan cerita tidak
dapat dipahami dan tidak
sesuai dengan cerita aslinya.

Skor 0 : Apabila peserta didik tidak


menceritakan kembali isi teks
cerita imajinasi secara tertulis.
4. Ejaan dan tata tulis. 5 Skor 5: Apabila peserta didik
menguasai EYD, menguasai
tanda baca, dan menguasai
kaidah penulisan.

Skor 4: Apabila peserta didik


menguasai EYD, terdapat
sedikit kesalahan tanda baca,
dan menguasai kaidah
penulisan.
Skor 3: Apabila peserta didik
menguasai EYD, ejaan sesuai
hanya terdapat sedikit
kesalahan dan tidak
menimbulkan kesalahan
makna.

Skor 2: Apabila ejaan sering terjadi


kesalahan dan menimbulkan
kesalahan makna.

Skor 1: Apabila ejaan terdapat banyak


kesalahan dan tidak sesuai
aturan.

Skor 0 : Apabila peserta didik tidak


menceritakan kembali isi teks
cerita imajinasi secara tertulis.
Jumlah 20

Penghitungan skor akhir menggunakan rumus berikut:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = 𝑥100 (Standar Nilai)
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (20)

b. Lisan dan Visual


a.
No. Aspek Skor Kriteria
1. Kesesuaian Isi Cerita. 5 Skor 5 : Apabila isi cerita terkonsep
dengan sangat baik dan
mudah dipahami.

Skor 4 : Apabila isi cerita terkonsep


dengan baik dan mudah
dipahami.

Skor 3: Apabila isi cerita terkonsep


dengan baik namun kurang
bisa dipahami.

Skor 1 : Apabila isi cerita tidak


terkonsep dengan baik dan
tidak bisa dipahami.

Skor 0 : Apabila peserta didik tidak


menceritakan kembali isi teks
cerita imajinasi secara lisan.
2. Pilihan Kata. 5 Skor 5: Apabila penggunaan kata,
istilah dan ungkapan sesuai
dengan cerita dan bervariatif.

Skor 4: Apabila penggunaan kata,


istilah, dan ungkapan sesuai
dengan cerita namun kurang
variatif.

Skor 3: Apabila penggunaan kata,


istilah, dan ungkapan
terpengaruh dialek.

Skor 2: Apabila penggunaan kata,


istilah, dan ungkapan sesuai
dengan cerita namun terbatas.

Skor 1: Apabila penggunaan kata,


istilah, dan ungkapan tidak
sesuai dengan cerita dan
terbatas.

Skor 0 : Apabila peserta didik tidak


menceritakan kembali isi teks
cerita imajinasi secara lisan.
3. Ekspresi dan Tingkah Laku. 5 Skor 5: Apabila peserta menunjukkan
a. Ekspresif sikap sangat ekspresif, percaya
b. Percaya diri diri, gerak-gerik wajar, tenang
C. Tenang dan tidak grogi.

Skor 4: Apabila peserta didik


menunjukkan sikap ekspresif,
percaya diri, gerak-gerik
sesekali kurang wajar, tenang,
dan tidak grogi.

Skor 3: Apabila peserta didik


menunjukkan sikap cukup
ekspresif, kurang percaya diri,
gerak-gerik beberapa kali
kurang wajar, kurang tenang,
dan sedikit grogi.

Skor 2: Apabila peserta didik


menunjukkan sikap kurang
ekspresif, kurang percaya diri,
gerak-gerik beberapa kali tidak
wajar, kurang tenang dan
grogi.
Skor 1: Apabila peserta didik
menunjukkan sikap kaku, tidak
ekspresif, tidak percaya diri,
tidak tenang dan grogi.

Skor 0 : Apabila peserta didik tidak


menceritakan kembali isi teks
cerita imajinasi secara lisan.
4. Volume dan Kelancaran. 5 Skor 5: Apabila volume suara
terdengar dengan jelas dan
lantang.

Skor 4: Apabila volume suara


terdengar jelas namun kurang
lantang.

Skor 3: Apabila suara terdengar


namun belum seluruh ruang
kelas dapat mendengar.

Skor 2: Apabila volume suara kurang


terdengar dan kurang lantang.

Skor 1: Apabila volume suara tidak


terdengar jelas dan tidak
lantang.

Skor 0 : Apabila peserta didik tidak


menceritakan kembali isi teks
cerita imajinasi secara lisan.
Jumlah 20

Penghitungan skor akhir menggunakan rumus berikut:

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


Nilai = 𝑥100 (Standar Nilai)
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 (20)
D. Pembelajaran Remedial
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan mengulang kembali materi yang sudah dipelajari
sesuai dengan yang belum dipahami, peserta didik mengerjakan soal-soal latihan terkait materi
yang belum dipahami dan memberi tugas yang sesuai dengan pengertian, unsur dan langkah-
langkah menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi.

Program Remedial

Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Indikator :
Pelaksanaan Hari/Tanggal :
Perseorangan/Kelompok :

No. Nama Peserta Bentuk Kegiatan


Didik Pembelajaran Bimbingan Belajar Pemanfaatan Tutor
Ulang Perorangan Kelompok Sebaya
1.
2.
3.
4.
5.

E. Pembelajaran Pengayaan
a. Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar melakukan aktivitas dalam
pembelajaran pengayaan sebagai berikut.
b. Mengerjakan soal-soal tentang pengertian dan unsur-unsur dalam teks cerita imajinasi.
c. Membaca di perpustakaan atau artikel daring mengenai unsur-unsur teks cerita imajinasi.

Program Pengayaan

Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Indikator :
Pelaksanaan Hari/Tanggal :
Perseorangan/Kelompok :

No. Nama Peserta Bentuk Kegiatan


Didik Meringkas Buku Mewawancarai Belajar Pemanfaatan
Narasumber Kelompok Tutor Sebaya
1.
2.
3.
4.
5.

Anda mungkin juga menyukai