(RENCANA AKSI 2)
(Rencana Aksi 2)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian
tampak mata
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan
ranah abstrak sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang teori
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Pertemuan Kedua
E. Materi Pembelajaran
1. Materi Reguler
a. Konseptual : Pengertian, dan unsur-unsur cerita imajinasi.
b. Faktual : Contoh teks cerita imajinasi.
c. Prosedural : Langkah- langkah menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi.
d. Metakognitif : Kaitan teks cerita imajinasi dengan kehidupan sehari-hari.
2. Materi Pengayaan
a. Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan
pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman materi
(kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan
tingkat kesulitan lebih tinggi.
b. Membuat rangkuman tentang unsur-unsur cerita imajinasi dari buku referensi.
c. Mengerjakan soal-soal tentang mengidentifikasi unsur-unsur teks cerita
imajinasi.
3. Materi Remedial
a. Mengulang kembali materi yang sudah dipelajari sesuai dengan yang belum dipahami.
b. Memberikan soal-soal latihan terkait materi yang belum dipahami (teks cerita imajinasi).
c. Memberi tugas yang sesuai dengan mengidentifikasi dan menceritakan kembali isi teks
cerita imajinasi.
H. Sumber Belajar
a. Buku
1. Kemdikbud. 2017. Bahasa Indonesia SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Kemdikbud.
2. Kemdikbud. 2016. Buku Guru Bahasa Indonesia SMP/MTS Kelas VII. Jakarta:Kemdikbud.
b. Jurnal
3. Rahman. 2022. Teks Cerita Imajinasi. https://repository.unja.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tema
4. Mahmud, dkk. 2017. Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerita Pendek Siswa
Kelas V SDN 16 Banda Aceh. http://www.jim.unsyiah.ac.id/pgsd/article/view/4399
5. Sutianti. 2017. Pembelajaran Menceritakan Kembali Secara Tulis Isi Teks Narasi (Cerita
Imajinasi) yang Dibaca Secara Lisan dengan Menggunakan Model Somatic, Auditory,
Visualitation, Intellectualy (SAVI) Di Kelas VII SMPN 1 Cidaun Tahun Pelajaran
2017/2018. http://repository.unpas.ac.id/30629/
6. Faqih. 2019. Moralitas Teks Sastra dalam Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas VII SMP.
https://ejournal.unikama.ac.id/index.php/JBPD/article/view/2806.
Tayangan Video
7. Daun Terakhir | The Last Leaf Story in Indonesian - YouTube.
8. “Berlian Tiga Warna”. https://youtu.be/LOBFyTm-MeE.
9.“Aladin dan Lampu Wasiat” https://www.youtube.com/watch?v=UvoubS0YqAo.
10. “Ruang Dimensi Alpha” https://youtu.be/O4KcFollVXo.
I. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama
b. Sikap Sosial
c. Pengetahuan
2. Penilaian Pengayaan
Penilaian Pengayaan Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah
mencapai ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk
perluasan dan/atau pendalaman materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas
mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku
referensi dan mewawancarai narasumber.
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
Pada kegiatan ini kalian akan mempelajari tentang:
1. Pengertian teks cerita imajinasi.
2. Unsur-unsur cerita imajinasi.
3. Contoh teks cerita imajinasi.
3. Langkah-langkah menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi.
Bahan ajar ini diharapkan dapat membantu kalian dalam memahami materi teks cerita imajinasi
khususnya mengenai pengertian, unsur-unsur, contoh, serta langkah-langkah menceritakan
kembali isi teks imajinasi. Sebagai gambaran, di dalam bahan ajar ini juga disajikan beberapa
contoh soal yang dapat dimanfaatkan sebagai latihan untuk memperdalam pemahaman tentang
teks cerita imajinasi.
B. Petunjuk Belajar
Pada bahan ajar ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kalian dapat memahami
dengan mudah dan dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
1. Bacalah dengan cermat materi tentang pengertian, unsur-unsur, contoh, serta langkah-langkah
menceritakan kembali isi teks imajinasi yang terdapat pada bahan ajar ini agar kalian dapat
memahami setiap konsep yang disajikan.
2. Setelah selesai membaca bahan ajar ini, cobalah untuk mencatat hal-hal penting.
3. Untuk menambah pengetahuan dan pemahamanmu terhadap isi bahan ajar ini, cobalah
kerjakan latihan dan tugas yang terdapat pada bahan ajar ini. Selamat belajar!
II. URAIAN MATERI
Sumber:
Rahman.
2022. Teks
Cerita
Imajinasi.
https://repos
itory.unja.
ac.id/3359
8/7/BAB%
20II.pdf
Sumber: Mahmud,
dkk. 2017.
Kemampuan
Mengidentifikasi
Unsur Intrinsik
Cerita Pendek Siswa
Kelas V SDN 16
Banda Aceh.
http://www.jim.unsyi
ah.ac.id/pgsd/article/
view/4399
Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari dalam. Berikut ini adalah unsur
intrinsik dalam cerita imajinasi:
1. Tema
Tema adalah suatu gagasan pokok atau ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam
membuat suatu tulisan. Pada setiap tulisan psastilah mempunyai sebuah tema, karena dalam
sebuah penulisan dianjurkan harus memikirkan tema apa yang akan dibuat. Jadi jika
diandaikan seperti sebuah rumah, tema adalah pondasinya. Tema juga hal yang paling
utama dilihat oleh para pembaca sebuah tulisan. Jika temanya menarik, maka akan
memberikan nilai lebih pada tulisan tersebut.
2. Latar
Latar atau setting adalah tempat, waktu serta susasana yang digunakan dalam sebuah cerita.
3. Tokoh
Tokoh adalah pelaku cerita. Setiap tokoh memiliki watak atau karakter. Watak atau karakter
setiap tokoh berbeda-beda. Tokoh berdasarkan tingkat penting dan perannya terdiri dari
tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama adalah tokoh paling diutamakan pada
sebuah cerita yang dimuat dalam sebuah cerita. Tokoh utama adalah tokoh yang paling
banyak diceritakan dan disorot dalam sebuah cerita, baik itu dari segi pelaku kejadian
maupun dari segi pelaku yang dikenai kejadian dalam sebuah cerita. Sedangkan tokoh
tambahan adalah tokoh yang dimuat lebih sedikit disbanding tokoh utama. Tokoh tambahan
akan dimunculkan jika kejadian dalam sebuah cerita secara langsung berkaitan dengan
tokoh utama.
Penokohan/watak
Penokohan/watak adalah Penokohan adalah penggambaran seorang tokoh yang ada di dalam
cerita. Penulis atau pengarang cerita menggambarkan tokoh ini dengan berbagai sifat dan
karakter. Selain itu, dalam penokohan juga akan digambarkan tentang emosi tokoh
serta pemikiran-pemikirannya. Unsur ini sangat penting dalam cerita, agar pembaca mengerti
seperti apa watak atau karakter tokoh tersebut. Penokohan juga penting untuk membuat cerita
semakin menarik. Berikut ini adalah penokohan dalam sebuah cerita:
a. Tokoh protagonis
Tokoh protagonis adalah tokoh yang memiliki karakter baik/positif seperti, suka
menolong, pandai, setia kawan, dan perilaku baik lainnya.
b. Tokoh antagonis
Tokoh antagonis adalah tokoh yang memiliki karakter jahat/negatif seperti, sombong,
licik, iri hati dan perilaku buruk lainnya.
c. Tokoh tritagonis
Tokoh tritagonis adalah tokoh yang menjadi penengah antara tokoh protagonis dan antagonis .
Tokoh tritagonis digambarkan sebagai tokoh yang bersifat netral, yang terkadang bisa berpihak
kepada tokoh protagonis, begitu pula sebaliknya.
4. Alur
Alur adalah rangkaian kejadian dalam cerita yang disusun secara kronologis atau
sederhananya, alur adalah rangkaian cerita dari awal sampai akhir. Adapun jenis-jenis alur
adalah sebagai berikut:
a. Alur Maju atau Progresif.
Alur maju adalah alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa dalam cerita secara
kronologis. Cerita diawali dengan tahap pengantar dan diakhiri tahap penyelesaian.
b. Alur Sorot Balik atau Regresif.
Alur sorot balik adalah alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa dalam cerita secara
terbalik. Cerita tidak harus dimulai dari tahap pengantar. Cerita dapat dimulai dari tahap
penampilan masalah, puncak ketegangan, atau penyelesaian. Alur ini disebut juga alur
flash back.
c. Alur Gabungan.
Alur gabungan merupakan perpaduan antara alur maju dan alur sorot balik.
Secara umum, tahapan alur sebuah cerita dibagi atas beberapa bagian seperti berikut:
a. Pengantar atau Pengenalan.
Berupa lukisan keadaan yang menuntun pembaca untuk mengikuti jalan cerita.
Pengarang memperkenalkan tokoh dengan lingkungannya. Waktu dan tempat terjadinya
cerita juga dipaparkan pada bagian ini.
b. Penampilan Masalah (Complication).
Pengarang mulai memunculkan masalah atau persoalan yang dihadapi oleh pelaku.
c. Puncak Ketegangan atau Pemuncakan Masalah (climax).
Menggambarkan masalah dalam cerita yang sudah sangat mengkhawatirkan dan gawat.
d. Ketegangan Menurun atau Penurun Masalah (anti-climax).
Ketegangan masalah yang dihadapi tokoh berangsur-angsur dapat teratasi.
e. Penyelesaian (conclution).
Masalah yang dialami tokoh dapat terselesaikan.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara seorang pengarang menampilkan para tokoh atau pelaku dalam
cerita. Adapun jenis-jenis sudut pandang adalah sebagai berikut:
a. Sudut Pandang Orang Pertama
Sudut pandang orang pertama biasanya menggunakan kata ganti “aku” atau “saya” atau juga
“kami” (jamak). Penggunaan sudut pandang ini seolah-olah menjadikan pembaca adalah
tokoh dalam cerita dan akan melakoni setiap adegan yang ada di dalamnya.
Sudut pandang orang pertama dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang orang pertama-tokoh
utama dan sudut pandang orang pertama-tokoh sampingan.
b. Sudut Pandang Orang Ketiga
Pada sudut pandang orang ketiga, kata ganti yang digunakan adalah “dia” “ia” atau nama
tokoh dan juga mereka (jamak). Selain penggunaan kata ganti antara sudut pandang orang
pertama dan ketiga, perbedaan lainnya yaitu kebebasan peran di dalam cerita.
Pada sudut pandang orang pertama, penulis dapat dengan bebas menunjukkan sosok dirinya
di dalam cerita. Sementara hal ini tidak berlaku pada sudut pandang orang ketiga yang
berada ‘di luar’ isi cerita dan hanya mengisahkan tokoh “dia”.
Sudut pandang orang ketiga juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu sudut pandang orang
ketiga serba tahu/mahatahu dan sudut pandang orang ketiga pengamat.
c. Sudut Pandang Campuran
Secara umum ada satu jenis sudut pandang tambahan yaitu sudut pandang campuran. Dalam
sudut pandang ini, penulis dapat menggabungkan antara sudut pandang orang pertama dan
orang ketiga. Penulis dapat sewaktu-waktu masuk ke dalam cerita tetapi tidak sebagai tokoh
utama, kemudian ada kalanya penulis berada di luar cerita sebagai sosok yang serba tahu.
6. Amanat
Amanat adalah pesan kebaikan yang disampaikan pengarang melalui cerita.
7. Gaya Bahasa
Gaya bahasa yang dipergunakan oleh penulis dalam cerita imajinasi tidak terikat pada gaya
bahasa yang baku atau juga formal. Bahkan, penulis cerita fiksi sering mempergunakan
campuran gaya bahasa yang formal serta tidak formal.
Unsur ekstrinsik adalah unsur yang membangun cerita dari luar. Beberapa hal yang termasuk
unsur ekstrinsik adalah:
1. Nilai-nilai
Nilai-nilai cerita dalam hal ini berkaitan dengan nilai sosial, nilai budaya, nilai nasionalis/cinta
tanah air, nilai moral dan lain-lain.
2. Latar Belakang Kehidupan Pengarang
Latar belakang kehidupan pengarang berkaitan dengan faktor-faktor yang berasal dari dalam
diri pengarang yang memengaruhi atau memotivasi pengarang untuk menulis sebuah cerita.
3. Situasi Sosial Ketika Cerita Diciptakan
Situasi sosial berkaitan dengan kapan karya tersebut diciptakan dan dalam kondisi sosial seperti
apa cerita tersebut diciptakan.
Sumber: Sutianti.
2017. Pembelajaran
Menceritakan Kembali
Secara Tulis Isi Teks
Narasi (Cerita
Imajinasi) yang
Dibaca Secara Lisan
dengan Menggunakan
Model Somatic,
Auditory,
Visualitation,
Intellectualy (SAVI) Di
Kelas VII SMPN 1
Cidaun Tahun
Pelajaran 2017/2018.
http://repository.unpas
.ac.id/30629/
Berikut ini merupakan langkah-langkah dalam menceritakan kembali secara tertulis dan lisan
yang harus diperhatikan:
1. Bedahlah teks terlebih dahulu, langkah ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memahami
unsur pembangun cerita yang harus sampai kepada pendengar atau pembaca.
2. Mencatat unsur instrinsik yang terdapat pada cerita, seperti tema, latar, alur, amanat,
tokoh/penokohan, sudut pandang dan gaya bahasa.
3. Mencatat hal-hal penting sesuai dengan urutan (kronologi) cerita.
5. Mengembangkan hal-hal penting tersebut menjadi sebuah narasi dengan kalimat sendiri, baik
secara lisan maupun tulis.
D. Contoh Teks Cerita Fantasi dan Hasil Analisisnya
Sumber: https://www.orami.co.id/magazine/dongeng-cinderella
Pada zaman dahulu, hiduplah seorang anak perempuan cantik dan manis
bernama Cinderella. Ia tinggal bersama ibu dan dua orang saudara tiri yang sangat
kejam. Setiap hari, Cinderella harus mengerjakan pekerjaan rumah. Ia juga mendapat
siksaan dari ibu dan saudara tirinya. Namun, ia tetapi tidak pernah membenci atau
marah kepada ibu atau saudara tirinya. Ia juga tidak pernah mengeluh atau merasa
lelah dengan semua pekerjaan yang diberikan. Suatu hari, sebuah sayembara pesta
dansa datang dari istana. Sang pangeran sedang mencari gadis untuk menjadi
pendamping hidup. Ibu dan dua saudari tirinya sangat antusias untuk datang ke acara
tersebut.
“Aku ingin datang ke pesta itu. Aku akan berdansa dengan p angeran,” ujar
sang kakak sulung. “Hai, jangan mimpi kak. Pangeran pasti akan memilih aku,
karena ku lebih cantik darimu. Ibu pasti akan bangga dan bahagia jika aku menjadi
putri raja,” kata kakak kedua dengan wajah berseri.
“Ibu pasti akan sangat bahagia, jika diantara kalian berdua bisa menikah
dengan Pangeran dan kita akan menjadi keluarga terpandang,” kata si ibu tiri.
Sayembara pesta dansa juga terdengar oleh Cinderella. Ia pun meminta izin kepada
ibu tirinya untuk ikut hadir ke pesta dansa istana itu. “Bolehkan aku ikut ke pesta
dansa bersama kalian bu?” tanya Cinderella. Ibu dan dua kakak tirinya tertawa dan
memandang Cinderella dengan rendah. “Hai gadis muda, kau hanya akan menghinaku
saat datang ke pesta,” kata ibu tiri. “Kau benar, bu. Orang-orang hanya akan tertawa
melihatmu di sana!” ujar dua saudara tirinya.
Hari pesta dansa pun tiba. Semua orang di rumah Cinderella sibuk menata
rambut dan mencoba gaun indah untuk pergi ke acara tersebut, kecuali dirinya.
Kedua kakak Cinderella merasa kesulitan untuk mengenakan gaunnya. Padahal
mereka berdua sudah mengurangi makan agar tubuhnya terlihat indah di pesta dansa
tersebut. Ibu dan dua kakak tiri Cinderella pergi ke pesta dansa. Cinderella masuk ke
dalam kamarnya dan menangis. Ia sangat ingin datang ke pesta dansa kerajaan itu
sama seperti gadis-gadis lain.
Saat Cinderella sedang sedih karena tidak bisa pergi ke pesta dansa,
muncullah seorang peri dari jendela kamarnya. “Berhentilah menangis anak baik,”
ucapnya. Cinderella merasa terkejut dengan kehadiran ibu peri di kamarnya. Ia pun
menghapus air matanya. “Aku sangat ingin pergi ke pesta dansa,” katanya sambil
menangis. “Ayo pergi ke taman dan bawakan aku sebuah labu,” jawab ibu peri.
Tanpa memikirikan apapun, Ia membawakan sebuah labu terbaik ke taman dan
memberikannya pada ibu peri. Semua isi labu dikeluarkan oleh ibu peri hingga
menyisakan kulitnya.
Setelah itu, ibu peri memukul sisa kulit labu dengan tongkat sihirnya dan
berubah menjadi sebuah kereta berlapis emas. Ibu peri kemudian menyuruh
Cinderella untuk membuka tikus yang ada diperangkap dan menyihirnya menjadi
enam kuda yang sia menarik kereta labunya. Namun, Cinderella merasa ada yang
kurang, yaitu kusir untuk menjalankan kereta kudanya. Kemudian ia menemukan
sebuah tikus besar dan ibu perli menyulapnya menjadi seorang kusir.
Setelah itu, ibu peri menyuruh Cinderella untuk mencari enam kadal yang ada
di belakang air mancur. Kemudian, mereka disihir menjadi enam pria yang akan
mengiring kereta kuda untuk ke pesta dansa. “Nah, kamu lihat di sini ada kereta yang
cocok untuk pergi ke pesta, apakah kamu tidak senang dengan itu?" tanya ibu peri.
"Oh ya!" dia menangis, "tapi haruskah aku pergi dengan pakaian compang-camping
ini?" Ibu peri menyentuhnya dengan tongkat sihir, seketika pakaian lusuhnya menjadi
gaun yang indah. Ibu peri juga memberikan sepasang sepatu kaca terbaik di dunia.
Dengan pakaian yang sangat indah dan kereta kuda, Ia berangkat ke istana untuk ikut
dalam persta dansa. Namun, sebelum pergi ibu peri menitip pesan bahwa ia harus
meninggalkan pesta dansa tepat pukul 12 malam.
Kehadiran Cinderella sukses menarik perhatian semua tamu di pesta dansa,
termasuk pangeran. Dengan tangannya sendiri, Pangeran meminta Cinderella untuk
berdansa bersamanya. Mereka berdua menari sangat anggun dan sangat serasi. Ibu
dan dua kakak tiri Cinderella sangat iri dengan wanita yang tak dia kenali itu.
Mereka benar-benar sangat kesal melihatnya. Lalu, suara lonceng tanda tengah
malam berbunyi. Cinderella pun bergegas untuk keluar dari pesta dansa. Pangeran
mencoba menahannya, tetapi ia tetap berlari keluar dan tanpa sad ar meninggalkan
sepatu kacanya.
Pangeran yang sangat penasaran dengan gadis cantik di pesta dansa. Ia
kembali melakukan pengumuman bahwa sedang mencari gadis yang memiliki sepatu
kaca dan datang ke pesta dansa. Satu demi satu rumah didatangi langsung oleh
pangeran dan pengawalnya, tetapi tidak ada yang cocok dengan sepatu yang ia bawa.
Sampai akhirnya, saat berada di rumah Cinderella, sang pangeran berkata.
“Apakah tidak ada gadis lain di sini?” tanya Pangeran. “Tidak ada, hanya ada
dua putriku ini,” jawab sang ibu tiri. “Baiklah, kalau begitu aku akan mencari ke
tempat lain,” ujar pangeran. Saat Pangeran dan dua pengawalnya keluar, tiba-tiba ia
melihat seorang gadis dari jendela. Kemudian, ia mengatakan hal itu kepada si Ibu
Tiri dan akhirnya ia membiarkan Cinderella keluar dari kamarnya. Pangeran sangat
terkejut, karena sepatu kaca yang ia bawa sangat pas dengan Cinderella. Kemudian,
Cinderella mengeluarkan sepatu yang ia miliki. Sesuai janjinya, Pangeran menikahi
gadis pemilih sepatu kaca dan menjadikannya sebagai putri di kerajaan miliknya.
Cinderella pun hidup bahagia selamanya.
Hasil Analisis.
Teks cerita imajinasi merupakan jenis karangan yang memaparkan rangkaian kejadian yang
unik dan menghibur, hasil imajinasi atau perpaduan fakta dengan khayalan penulis. Jenis teks
cerita ini banyak melatih kreativitas penulisnya. Hal itu karena dengan berimajinasi, seseorang
akan secara aktif dapat mengasah kreativitas. Sementara, para pembaca cerita imajinasi umumnya
merasakan kesan yang menyenangkan karena bisa membayangkan kejadian-kejadian dan hal-hal
yang tidak bisa dilihat di dunia nyata. Angan-angan seseorang akan terasa terbang mengikuti
imajinasi sang penulis. Selain itu, banyak pelajaran dan hikmah yang dapat dipetik setelah
membaca cerita imajinasi.
Ada dua unsur pembangun dalam teks cerita imajinasi yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik.
Unsur intrinsik meliputi tema, latar, alur, amanat, tokoh/penokohan, sudut pandang, dan gaya
bahasa. Unsur ekstrinsik meliputi nilai-nilai, latar belakang pengarang dan situasi sosial. Adapun
langkah-langkah dalam menceritakan kembali secara tertulis dan lisan yang harus diperhatikan
yaitu bedahlah teks terlebih dahulu, langkah ini dimaksudkan sebagai upaya untuk memahami
unsur pembangun cerita yang harus sampai kepada pendengar atau pembaca. Mencatat unsur
instrinsik yang terdapat pada cerita, seperti tema, latar, alur, amanat, tokoh/penokohan, sudut
pandang dan gaya bahasa. Mencatat hal-hal penting sesuai dengan urutan (kronologi) cerita.
Mengembangkan hal-hal penting tersebut menjadi sebuah narasi dengan kalimat sendiri, baik
secara lisan maupun tulis.
Latihan Soal
Simpulkanlah unsur-unsur pembangun dalam teks cerita imajinasi yang disajikan dan tuliskan dalam
tabel berikut ini!
Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga membagi tugas kepada seluruh
panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo
tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah
besar Tana Modo akan terukir di hati seluruh binatang. Mereka akan berjuang hingga titik darah
penghabisan untuk membela tanah air tercinta.
Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak
keluar dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Nataga dan seluruh panglima memberi isyarat
untuk tidak panik.
Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susul menyusul bagai air.
Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah mereka penuh dengan angkara
murka dan kesombongan,disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air hujan.
Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap tenang
menunggu aba-aba dari Nataga.
“Serbuuuu …!” teriak Nataga sambung-menyambung dengan seluruh panglima.
Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan
lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh
di pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala
langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka tertawa
mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh
mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah
mereka.
“Hai ....! Tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan
sorot mata merah penuh amarah.
Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalamjumlah dua kali lipat
bahkan lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-
binatang yang mengepung. Binatang-binatang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan
gertakan para serigala.
“Gunakan kekuatan ekormu, Nataga!” bisik Dewi Kabut di telinga Nataga.
Nataga sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang
padam, Nataga segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh
pasukan.
Tiba-tiba, Nataga, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat
menyeret ekor birunya. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api besar. Nataga mengibaskan
api pada ekornya yang keras, membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh semut, rayap,
dan para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam api panas.
Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan si ekor biru.
Teriakan panik dan kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar. Nataga tidak
memberi ampun kepada para serigala licik itu.
Selesai pertempuran Nataga segera menuju ke atas bukit, bergabung dengan seluruh
panglima. Levo, Goros, Lamia, Sikka, dan Mora memandang. Nataga dengan haru dan
tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia.
1. Uraikanlah unsur intrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut dan tunjukkanlah bukti
kalimatnya!
2. Latar
3. Alur
4. Amanat
5. Tokoh/Penokohan
6. Sudut Pandang
7. Gaya Bahasa
2. Uraikalah unsur ekstrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut dan tunjukkanlah bukti
kalimatnya! :
Kunci Jawaban
Simpulkanlah unsur-unsur pembangun dalam teks cerita imajinasi yang disajikan dan tuliskan dalam
tabel berikut ini!
Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga membagi tugas kepada seluruh
panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo
tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah
besar Tana Modo akan terukir di hati seluruh binatang. Mereka akan berjuang hingga titik darah
penghabisan untuk membela tanah air tercinta.
Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak
keluar dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Nataga dan seluruh panglima memberi isyarat
untuk tidak panik.
Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo, susul menyusul bagai air.
Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah mereka penuh dengan angkara
murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di bawah air hujan.
Mereka tidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap tenang
menunggu aba-aba dari Nataga.
“Serbuuuu …!” teriak Nataga sambung-menyambung dengan seluruh panglima.
Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan
lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh
di pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala
langsung mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka tertawa
mengejek binatang-binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh
mereka. Bahkan dengan kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah
mereka.
“Hai ....! Tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan
sorot mata merah penuh amarah.
Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalamjumlah dua kali lipat
bahkan lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-
binatang yang mengepung. Binatang-binatang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan
gertakan para serigala.
“Gunakan kekuatan ekormu, Nataga!” bisik Dewi Kabut di telinga Nataga.
Nataga sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang
padam, Nataga segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh
pasukan.
Tiba-tiba, Nataga, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat
menyeret ekor birunya. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api besar. Nataga mengibaskan
api pada ekornya yang keras, membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh semut, rayap,
dan para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam api panas.
Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan si ekor biru.
Teriakan panik dan kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar. Nataga tidak
memberi ampun kepada para serigala licik itu.
Selesai pertempuran Nataga segera menuju ke atas bukit, bergabung dengan seluruh
panglima. Levo, Goros, Lamia, Sikka, dan Mora memandang. Nataga dengan haru dan
tersenyum mengisyaratkan hormat dan bahagia
1. Uraikanlah unsur intrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut dan tunjukkanlah bukti
kalimatnya!
b. Seluruh pasukan
b. Latar waktu: hari itu. Nataga sudah siap
hari itu.
2. Uraikanlah unsur ekstrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut dan tunjukkanlah bukti
kalimatnya!
(LKPD 1)
A. Petunjuk
1. Pada bagian ini telah disediakan lembar kerja peserta didik yang harus kalian isi untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan yaitu dapat mengidentifikasi unsur-unsur teks
cerita imajinasi.
2. Bacalah teks cerita imajinasi yang disajikan lalu kerjakanlah latihan soal yang telah
disiapkan dengan teliti.
3. Latihan soal yang disediakan dikerjakan secara individu dan silakan dikerjakan dengan
teliti dan penuh tanggung jawab.
4. Sebelum mulai mengerjakan latihan soal, isilah terlebih dahulu identitasmu.
5. Sebagai materi pendukung, kalian dapat membuka buku yang dipersiapkan oleh
Pemerintah yaitu Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan pada halaman 45-53.
B. Informasi Pendukung
Kalian telah mempelajari materi teks cerita imajinasi yang meliputi pengertian, unsur-unsur
serta langkah-langkah menceriakan kembali isi teks cerita imajinasi. Apabila ada materi yang
belum dipahami, silakan lihat dan pelajari kembali bahan ajar yang sudah dibagikan.
Anika menemukan tiga kotak berwarna ungu, biru, dan kuning di kamar Ibunya. Kata
Ibunya jika ada tiga sahabat yang menyukai warna seperti pada kotak itu akan mendapatkan
petualangan indah dan sekaligus mendapatkan berlian itu. Tapi waktu yang diberikan untuk
berpetualang hanya satu jam. Anika menyukai warna ungu. Tamika, teman dekat Anika,
menyukai warna biru dan Chika menyukai warna kuning.
“Saya ingin mencoba petualangan indah itu, Bu. Saya punya sahabat yang menyukai
warna itu,” Anika meyakinkan ibunya.
Dengan kesepakatan ketiga sahabat itu berkumpul di rumah Anika. Minggu pukul 6
mereka semua masuk ke kamar Anika yang serba biru. Di kamar Anika serasa di langit.
“Ayo kita buka kotak masing-masing sesuai dengan warna kesukaan. Sekarang kita buka
satu …. Dua …. Tiga!!”
“WAAAWWW,” lima detik kemudian mereka terlempar di gerbang sebuah kerajaan.
Mereka terkejut karena di hadapannya berdiri seorang ratu yang seluruh tubuhnya dihiasi
berlian.
“Selamat datang di negeri kami, peramal kerajaan mengatakan bahwa akan datang tiga
anak yang akan menyelamatkan putri kami. Saya mempunyai anak yang Bernama Candy. Ia
tertidur sejak dua tahun yang lalu dikarenakan ia memakai tiga kalung berlian sekaligus,” setetes
air mata pun jatuh dari wajah Sang Ratu. “Tolong selamatkan puteriku.”
“Ta … ta … tapi …” Chika dan Tamika memprotes bersamaan karena mereka berdua
membayangkan akan bersenang-senang dalam petualangannya.
“Chika, Tamika ayo kita tolong Puteri, mereka sedang menghadapi masalah,” Anika
mantap menjawab sambil menarik dengan paksa kedua tangan sahabatnya yang masih ragu.
“Itu puteri Candy,” Anika berlari menuju tempat tidur Candy. Dengan ragu Tamika dan
Chika ikut mendekat.
“Ayo kita ambil sesuai warna!” Anika menjelaskan. “Baik!” jawab Tamika dan Chika
serempak. Setelah itu ….
“Hoaaaaiii …..” Putri Candy menguap. Pelan-pelan matanya terbuka.
“Oh! Terima kasih! Terima kasih! Sebagai hadiahnya ambil ini!” Ratu memeluk ketiga
gadis itu lalu memberikan tas yang lumayan besar.
“Terimalah ini sebagai ungkapan terima kasih kami,” Ratu berucap penuh haru. Dengan
cepat Tamika dan Chika mengambil tas yang diberikan Ratu. Tapi mereka berdua tidak kuat
mengangkat tas besar itu.
"“Waktu kita tinggal 15 menit lagi kita harus segera pergi,” Anika berteriak.
“Tapi tas berisi berlian ini tidak bisa kita bawa,” kata Tamika dan Chika hampir
bersamaan.
“Tinggalkan saja tas itu yang penting kita harus ke luar dari kerajaan ini,” tegas Anika.
Anika menarik kedua tangan sahabatnya untuk menyatukan ketiga kotak berlian tiga
warna.
Dan buummm …! Mereka terlempar kembali ke atas tempat tidur Anika.
“Gagal total petualangan kita karena kita akan meninggalkan satu tas besar isi berlian
itu,” Tamika berteriak ke arah Anika.
“Kamu menyia-nyiakan rezeki yang ada di depan kita,” Chika menimpali dengan keras.
Anika dengan tenang memegang kedua tangan sahabatnya.
“Kita tidak gagal dan kita tidak sia-sia. Kita telah berhasil menolong orang dan
menyelamatkan diri kita sendiri. Untuk apa setumpuk berlian tapi riwayat kita tamat?” Anika
menggenggam erat tangan sahabatnya. Tamika dan Chika menyambut erat genggaman tangan
Anika. Ketiga sahabat itu saling merangkul.
1. Uraikanlah unsur intrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut dan tunjukkanlah bukti
kalimatnya!
2. Latar
3. Alur
4. Amanat
5. Tokoh/Penokohan
6. Sudut Pandang
7. Gaya Bahasa
2. Uraikalah unsur ekstrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut dan tunjukkanlah bukti
kalimatnya!
(LKPD 2)
A. Petunjuk
1. Pada bagian ini telah disediakan lembar kerja peserta didik yang harus kalian isi untuk
mencapai kompetensi yang diharapkan yaitu menceritakan kembali isi teks cerita
imajinasi secara lisan, tulis dan visual.
2. Amati dan bacalah teks cerita imajinasi yang telah disediakan!
3. Berdasarkan teks cerita imajinasi tersebut, catatlah unsur intrinsik yang terdapat dalam
ceritanya seperti tema, latar, alur, amanat, tokoh/penokohan, sudut pandang dan gaya
bahasa!
4. Catatlah urutan kejadian dalam cerita dan tuliskan semuanya pada format kerangka
menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi yang telah disediakan!
5. Setelah kerangka menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi telah siap, kembangkan
hal-hal penting tersebut menjadi sebuah narasi dengan kalimatmu sendiri!
6. Setelah narasimu selesai disusun, silakan kamu presentasikan hasilnya di depan kelas
dengan memanfaatkan alat peraga sesuai dengan tokoh dan panggung imajinasi sederhana
yang telah disiapkan!
7. Sebagai materi pendukung, kalian dapat membuka buku yang dipersiapkan oleh
Pemerintah yaitu Buku Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas VII Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan pada halaman 54-59.
B. Informasi pendukung
Kalian telah mempelajari materi teks cerita imajinasi yang meliputi pengertian, unsur-unsur
serta langkah menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi. Apabila ada materi yang belum
dipahami, silakan lihat dan pelajari kembali bahan ajar yang sudah dibagikan.
C. Amati dan baca teks cerita imajinasi berikut ini. Kemudian, catat unsur instrinsik dan
urutan kejadian yang kalian temukan dalam cerita. Tuangkan dalam format yang telah
disediakan!
“Kau harus membawanya kembali!” Erza berteriak kalang kabut. Aku gugup. Bingung.
Tak tau apa yang harus kuperbuat, sedangkan manusia dengan wajah setengah kera itu
memandang sekeliling. Manusia purba itu menemukanku ketika aku memasuki dimensi alpha.
Tanpa kusadari ia mengikutiku. Manusia purba itu akan mati jika tidak kembali dalam waktu 12
jam.
“Aku harus membawa dia kembali!” teriakku.
Erza menghempaskan tubuhnya pada meja kontrol laboratorium dengan kesal. Ardi
berteriak lantang "Jangan main-main Don!” Ardi menatapku dengan tajam. “Padahal..,” Erza
tercekat, “Aku tahu Er kita tinggal punya waktu 8 jam”. Aku terus berusaha meyakinkan
sabahat-sahabatku.
“Jika kamu mengembalikan manusia purba melebihi 8 jam, berarti tamat riwayatmu.”
Kembali Erza dan Ardi menatapku tajam.
Aku mengotak-atik komputer Luminaku dengan cepat. Aku memutuskan untuk tetap
mengembalikan manusia purba itu.
“Sistem oke!”
Manusia purba itu harus hidup. Setiap mahkluk berhak untuk hidup. Aku yang
membawanya, aku juga yang harus mengembalikannya. Orang tuaku tak pernah mengajarkanku
untuk melarikan diri sesulit apapun masalah yang kuhadapi.
Ku klik tombol ‘run’ pada layar monitor Lumina di depanku dan diikuti gelombang
biru mirip Aurora memenuhi ruangan. Pagar Asteroid terbuka lebar, memberikan ruang cukup
untuk kulewati bersama manusia purba itu. Ruangan penuh asap dengan pohon-pohon yang
meranggas. Hampir 8 jam, manusia purba tetap memegang tanganku. Kurang 10 menit aku
lepaskan tangan manusia purba. Kujabat erat dan aku lari menuju lorong dimensi alpha. Kurang
10 menit lagi waktu yang tersisa dan aku masih di lorong dimensi alpha. Aku berpikir ini takdir
akhir hidupku. Tiba-tiba kudengar teriakan keras dan goncangan hebat. Aku terlempar kembali
ke laboratoriumku.
Alarm berbunyi. Gelombang dimensi alpha semakin mengecil.
Badanku lemas seakan rontok semua sendiku. Aku menengadah dan kulihat sahabat-
sahabatku mengelilingiku. Semua alat di laboratorium ini pecah berantakan. Tinggal laptop
Luminaku yang masih menyala.
“Ardi maafkan aku! Maaf telah merusak labolatorium untuk penelitian ini,” kataku
mengiba.
“Gak apa-apa asalkan dirimu bisa selamat,” Ardi memelukku dengan erat. Kulihat Erza
membawa air minum untukku. Tidak menyangka aku bisa berhasil dikembalikan dan hidup lagi
secara biasa. Manusia purba itu juga berhasil kembali ke habitatnya pada 500 tahun sebelum
masehi. Aku dapat melihatnya dengan jelas di layar laptop. Manusia purba itu tersenyum sambil
melambaikan tangan ke arahku.
Unsur Penjelasan
Tema
Latar
Alur
Tokoh/Penokohan
Sudut Pandang
Gaya Bahasa
Amanat
2. Catatlah hal-hal penting dan urutan kejadian dalam cerita imajinasi tersebut!
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
3. Kembangkanlah hal-hal penting tersebut (unsur intrinsik dan urutan kejadian) menjadi sebuah
narasi dengan kalimat sendiri!
Judul : ………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………...
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
4. Setelah narasimu selesai dibuat, selanjutnya ceritakan kembali secara lisan dan secara
individu teks cerita imajinasi yang berjudul Ruang Dimensi Alpha tersebut dengan
menggunakan alat peraga dan panggung imajinasi sederhana yang telah disiapkan!
Kelompok :
Nama Anggota : 1. 3.
2. 4.
Kelas :
MEDIA PEMBELAJARAN
3. Rubrik Penskoran
4. Pedoman Penilaian
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus berikut:
Sumber: https://www.kompasiana.com/wavesandsatellites/550d93d4a333119f1e2e3e7b/resensi-buku-anak-
rembulan-negeri-misteri-di-balik-pohon-kenari
Nono, Si Anak Rembulan, berangkat sendiri berlibur ke Wlingi, tempat tinggal Mbah Sastro. Ia
selalu suka liburan di sana, karena ia bisa bersepeda keliling Wlingi dan bermandi-mandi di
sungai Lekso yang menyegarkan. Tak jarang juga Nono membantu Mbah Mas yang punya warung
makan di Stasiun Wlingi. Suatu hari, Nono ditugaskan untuk membeli tahu goreng ke Njari, ke
tempat Mbah Pur, kakek buyutnya. Nono pun berangkat dengan sepeda. Nono mengambil jalan
pintas menuju Njari. Di tengah perjalanan, ia berhenti sejenak untuk melihat sebatang pohon
kenari besar di tepi Kali Njari yang pernah diceritakan oleh Mbah Pur. Menurutnya, dahulu ada
seorang anak yang bernama Trimo yang menghilang di dalam pohon kenari itu. Trimo menghilang
ketika ia sedang berlindung dari serangan Belanda. Ia lenyap begitu saja, seolah-olah pohon besar
itu telah menelannya. Nono beristirahat dan merendam kakinya di Kali Njari yang dangkal.
Sepedanya diparkirkan di pohon kenari tadi. Namun, Ketika ia kembali, sepeda itu tidak ada. Ia
pun dikejutkan dengan kedatangan seorang anak bernama Trimo yang mengingatkannya untuk
bersembunyi. Akan tetapi, Kapitan d’Jaree dengan mudahnya dapat menemukan tempat
persembunyian mereka. Sadarlah Nono bahwa ia sedang berada di zaman Belanda. Pohon kenari
besar tadi menghilang, digantikan oleh tenda-tenda, gerobak, kuda, serta orang-orang dan pasukan
Belanda yang tiba-tiba berdiri mengelilinginya. Nono nyaris dihukum gantung gara-gara kaus
Manchester United yang dikenakannya saat itu. Setelah itu, dia tertangkap di Warung Mbok
Rimbi yang merupakan jelmaan iblis, berkawan dengan kelompok Semut Hitam yang ternyata
adalah segerombolan pencuri. Nono juga bertemu legenda Gunung Kelud, Mahesasuro dan
Lembusuro, berjumpa dengan Saarce si putri Belanda yang dapat mengubah dirinya menjadi
burung kenari, dan berhadapan dengan Sri Ratu yang dijuluki ‘setan merah’karena kekejamannya.
Tiba-tiba Nono diminta untuk memimpin perang yang disebabkan oleh konspirasi orang-orang
dalam kerajaan.
Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian teks cerita imajinasi!
2. Jelaskan unsur-unsur pembangun teks cerita imajinasi!
3. Uraikanlah unsur intrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut dan tunjukkanlah bukti
kalimatnya!
b. Latar waktu:
c. Latar suasana:
3. Alur
4. Amanat
5. Tokoh/Penokohan
6. Sudut Pandang
7. Gaya Bahasa
4. Uraikanlah unsur ekstrinsik dalam teks cerita imajinasi tersebut dan tunjukkanlah bukti
kalimatnya!
2. Nilai Sosial
3. Nilai Nasionalis
4. Nilai Budaya
3. Kunci Jawaban
1. Teks cerita imajinasi adalah sebuah genre teks atau jenis karangan yang memaparkan rangkaian
kejadian yang unik dan menghibur, hasil imajinasi atau perpaduan fakta dengan khayalan penulis.
2. Unsur-unsur teks cerita imajinas terdiri atas unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik
meliputi tema, latar, alur, amanat, tokoh/penokohan, sudut pandang, dan gaya bahasa.
Sedangkan, untuk unsur ekstrinsik meliputi nilai-nilai, latar belakang pengarang, dan situasi
sosial.
3.
Unsur Intrinsik Keterangan Bukti dalam Kalimat
“Anak Rembulan”
1. Tema Misteri Menurutnya, dahulu ada seorang
anak yang bernama Trimo yang
menghilang di dalam pohon
kenari itu.
Namun, Ketika ia kembali,
sepeda itu tidak ada. Ia pun
dikejutkan dengan kedatangan
seorang anak bernama Trimo
yang mengingatkannya untuk
bersembunyi
2. Latar a. Latar tempat: Wlingi, a. Nono, Si Anak Rembulan,
Sungai Lekso, Stasiun berangkat sendiri berlibur ke
Wlingi, Njari, kali Wlingi.
Njari, Pohon kenari. karena ia bisa bersepeda
keliling Wlingi dan bermandi-
mandi di sungai Lekso yang
menyegarkan.
Tak jarang juga Nono
membantu Mbah Mas yang
punya warung makan di Stasiun
Wlingi.
Di tengah perjalanan, ia
berhenti sejenak untuk melihat
sebatang pohon kenari besar di
tepi Kali Njari yang pernah
diceritakan oleh Mbah Pur.
Sepedanya diparkirkan di
pohon kenari tadi.
7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang Ini terlihat dari seluruh isi cerita
digunakan bebas. yang menggunakan kata-kata
yang bebas. Tidak menggunakan
bahasa formal.
4.
Unsur Esktrinsik Keterangan Bukti dalam Kalimat
1. Nilai Moral Berbakti kepada orang Tak jarang juga Nono membantu
tua. Mbah Mas yang punya warung
makan di Stasiun Wlingi. Suatu
hari, Nono ditugaskan untuk
membeli tahu goreng ke Njari, ke
tempat Mbah Pur, kakek
buyutnya.
2. Nilai Sosial Saling tolong menolong Ia pun dikejutkan dengan
kedatangan seorang anak
bernama Trimo yang
mengingatkannya untuk
bersembunyi.
3. Nilai Nasionalis Cinta tahan air/berjuang Tiba-tiba Nono diminta untuk
memimpin perang yang disebabkan
oleh konspirasi orang-orang dalam
kerajaan.
4. Nilai Budaya Kehidupan masyarakat Ia selalu suka liburan di sana,
yang damai, masih karena ia bisa bersepeda keliling
tradisional. Wlingi dan bermandi-mandi di
sungai Lekso yang menyegarkan.
Tak jarang juga Nono membantu
Mbah Mas yang punya warung
makan di Stasiun Wlingi. Suatu
hari, Nono ditugaskan untuk
membeli tahu goreng ke Njari, ke
tempat Mbah Pur, kakek
buyutnya. Nono pun berangkat
dengan sepeda.
5. Kesimpulan dari cerita ini adalah Nono seorang anak yang mengalami kejadian misterius. Ia
tiba-tiba beada di zaman Belanda. Semua keadaan di sekelilingnya berubah. Ia juga bertemu
dengan tokoh-tokoh misterius dan pada akhirnya ia diminta untuk memimpin perang. Secara
unsur intrinsik, cerita tersebut memiliki unsur yang lengkap mulai dari tema, latar, alur, amanat,
tokoh/penokohan, sudut pandang dan gaya Bahasa. Untuk unsur intrinsiknya yang paling
menonjol adalah nilai moral. Tokoh Nono menggambarkan tokoh yang rajin dan senang
membantu orang tua.
4. Rubrik Penilaian
C. Penilaian Keterampilan
1. Kisi-kisi Penilaian Keterampilan
3. Kunci Jawaban
a. Menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi secara tertulis dengan memerhatikan isi cerita,
pilihan kata, ketepatan logika cerita dan .
b. Menceritakan kembali isi teks cerita imajinasi secara lisan dan visual dengan memerhatikan isi
cerita, pilihan kata, ekspresi dan tingkah laku, volume dan kelancaran.
Program Remedial
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Indikator :
Pelaksanaan Hari/Tanggal :
Perseorangan/Kelompok :
E. Pembelajaran Pengayaan
a. Peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan belajar melakukan aktivitas dalam
pembelajaran pengayaan sebagai berikut.
b. Mengerjakan soal-soal tentang pengertian dan unsur-unsur dalam teks cerita imajinasi.
c. Membaca di perpustakaan atau artikel daring mengenai unsur-unsur teks cerita imajinasi.
Program Pengayaan
Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Indikator :
Pelaksanaan Hari/Tanggal :
Perseorangan/Kelompok :