TujuanKegiatan:
Mereviu bahan pembelajaran dari unit materi pembelajaran dan
mengembangkan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.
LangkahKegiatan:
1. Siapkandokumenkurikulum, bukuteksmatapelajaran,
danpetunjukpengembangan RPP;
2. Siapkan unit materi yang dipilihbesertarangkuman unit materiberupamind
map yang telahSaudarabuatpadakegiatan 1. KonsepdanPendalamanMateri
HOTS sebagaisumberbelajar;
3. Simaklahdanpahamilangkah-langkahpembelajaranberorientasi HOTS
daricontoh video pembelajaransebagaiinspirasi; dan
4. Buatlah RPP untuktopikterpilihmengacupedomanpenyusunan RPP yang
berlaku.
1
LK- Pengembangan RPP
A. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan 2
1.Peserta didik dapat menceritakan kembali isi teks narasi (cerita fantasi) yang dibaca secara
lisan.
Pertemuan 3
. 1.Peserta didik dapat menentukan unsur-unsur teks fantasi dengan menunjukkan bukti
teks dengan tepat. 2
2. 2. Peserta didik dapat menceritakan kembali isi cerita fantasi secara tulis
B. Materi Pembelajaran
1. Contoh Teks Narasi (Cerita Fantasi) berjudul Kekuatan Ekor Biru
Nataga dan Anak Rembulan (Terlampir)
2. Contoh Tayangan Singkat Hary Potter
3. Fungsi Sosial Teks Cerita Fantasi
4. Karakteristik Teks Cerita Fantasi
5. Jenis Teks Cerita Fantasi
6. Penceritaan Kembali Teks Cerita Fantasi
C. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran
E. Sumber belajar
1. Kemdikbud. …Bahasa Indonesia …Kelas VII. Jakarta: Kemdikbud buku guru
2. Kemdikbud. …Bahasa Indonesia …Kelas VII. Jakarta: Kemdikbud buku siswa
3. Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
4. Buku referensi yang relevan,
5. Lingkungan setempat
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke-1
ALOKA
TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN SI
PEMBELAJARAN
WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan
B. KegiatanInti
Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi
Pengertian teks narasi (cerita imajinasi
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
statemen mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
(pertanyaan/ berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
identifikasi dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya
masalah)
Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Pengertian teks narasi (cerita imajinasi)
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat.
Data Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
collection untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
(pengumpulan melalui kegiatan
data)
Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Pengertian teks
narasi (cerita imajinasi) yang sedang dipelajari dalam
bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan
dan mencoba menginterprestasikannya.
Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengamati dan membaca
yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan
materi Pengertian teks narasi (cerita imajinasi) yang
sedang dipelajari.
Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
contoh dalam buku paket mengenai materi Pengertian
teks narasi (cerita imajinasi)
5
Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Pengertian
teks narasi (cerita imajinasi) yang telah diperoleh pada
buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri
Pengertian teks narasi (cerita imajinasi) sesuai dengan
pemahamannya.
Catatan : Selama pembelajaran Pengertian teks narasi (cerita imajinasi) berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
C. KegiatanPenutup
Peserta didik :
Guru :
Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai
langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Pengertian teks narasi (cerita imajinasi)
G. Penilaian
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah :
Kelas/Semester : VII/Satu
Tahun pelajaran : 2019/2020
Nama
No Waktu Peserta Catatan Perilaku Butir Sikap
didik
1 Amir dua kali tidak Kurang 7
mengerjakan tugas bahasa
Nama
No Waktu Peserta Catatan Perilaku Butir Sikap
didik
indonesia bertanggung
jawab
Bacalah teks berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal yang tersedia dengan tepat!
KEKUATAN EKOR BIRUNATAGA
oleh UgiAgustono
Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga membagi tugas kepada seluruh panglima dan
pasukannyadi titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo tampak gagah d
engan keyakinan di dalam
hati, mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarah besar Tana modo akan terukir di hati se
luruh
binatang.. Mereka akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercint
a ...........................................
8
1. Tokoh :
a.Menentukan ciri tokoh minimal 2 tiap teks dengan memberikan bukti 12—8
pendukung yang tepat.
b. Menentukan satu ciri tokoh tiap teks disertai bukti yang tepat 7—4
c. Menentukan satu ciri tokoh tiap teks tetapi bukti kurang mendukung
3
2. Latar :
a. Menentukan minimal dua latar tiap teks disertai bukti pendukung yang tepat. 12—8
b. Menentukan satu latar tiap teks disertai bukti pendukung yang tepat.
c. Menentukan satu latar tiap teks disertai bukti pendukung yang tepat 7—4
3
3. Alur
a. Menentukan 3 alur disertai alasan atau bukti dengan tepat. 6
b. Menentukan 2 alur disertai alasan atau bukti yang tepat
c. Menentukan 1 alur disertai alasan 4
2
4. Tema
a. Menentukan 3 tema disertai alasan atau bukti dengan tepat. 6
b. Menentukan 2 tema disertai alasan atau bukti yang tepat
c. Menentukan 1 tema disertai alasan 4
5. Jenis Teks
a. Menentukan 3 jenis teks disertai alasan dengan benar. 8--6
b. Menentukan 2 jenis teks dengan alasan yang benar
a. Menentukan 1 jenis teks dengan alasan 4
2
Jumlah skor 50
Nilai = (Jumlah skor yang didapat / 50 ) X 100
Kisi-kisi Keterampilan
Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 4.3 Menceritakan Teks narasi1) Disajikan teks fantasi, peserta
kembali isi teks (fantasi), isi Tes uraian
narasi (cerita fantasi) yang teks
didik menentukan isi teks .
dibaca dan didengar. Tes uraian
Disajikan
teks fantasi , peserta
didik menyajikan dalam bentuk pemetaan
konsep berdasarkan ide pokok teks baik
lisan maupun tulis
Bacalah cerita fantasi berikut!
Cerita Fantasi 1
Ruang Dimensi Alpha
Karya: Ratna Juwita
“Kau harus membawanya kembali!” Erza berteriak kalang kabut. Aku
gugup. Bingung. Tak tau apayang harus kuperbuat, sedangkan manusia dengan wajah setengah kera itu meman
dang sekeliling.Manusia purba itu menemukanku ketika aku memasuki dimensi alpha. Tanpa kusadari ia mengik
utiku.Manusia purba itu akan mati jika tidak kembali dalam waktu 12 jam.
Isilah tabel berikut berdasarkan pemahamanmu!
Uraikan isi cerita fantasi dengan bahasa sendiri denga menjawab pertanyaan- pertanyaan di bawah ini!
2 Penampilan 50
Suaranya menjangkau seluruh ruangan
Intonasi dan pelafalannya sesuai
Ekpresinya sesuai dengan pemeranan
b. Pembelajaran Pengayaan
Pengayaan dilakukan dengan memberikan teks fantasi dengan kompleksitas lebih untuk ditelaah
peserta didik
Mengetahui Palembang
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran
LAMPIRAN LK 1
Lembar Kerja Peserta Didik 3.3. 1
TEKS 1
KEKUATAN EKOR BIRU NATAGA
oleh Ugi Agustono
Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga membagi tugas kepada seluruh
panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana
Modo tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka.
Hari itu, sejarah besar Tana Modo akan terukir di hati seluruh binatang.. Mereka akan
berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.
Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak
keluar dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Nataga dan seluruh panglima memberi
isyarat untuk tidak panik. Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo,
susul menyusul bagai air. Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut
wajah mereka penuh dengan angkara murka dan kesombongan,disertai lolongan
panjang saling bersahutan di bawah air hujan. Mereka tidak menyadari bahaya yang
sudah mengepung. Semua binatang tetap tenang menunggu aba-aba dari Nataga.
“Hai ....! Tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan
sorot mata merah penuh amarah. Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan
serigala dalamjumlah dua kali lipat bahkan lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak
maju, seolah hendak menelan binatang-binatang yang mengepung. Binatang-binatang
yang pantang menyerah juga tidak takut dengan gertakan para serigala.
“Gunakan kekuatan ekormu, Nataga!” bisik Dewi Kabut di telinga Nataga. Nataga
sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang padam,
Nataga segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh
pasukan. Tiba-tiba, Nataga, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera
melesat menyeret ekor birunya. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api
besar.Nataga mengibaskan api pada ekornya yang keras, membentuk lingkaran sesuai
tanda yang dibuat oleh semut, rayap, dan para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan
mengepung serigala dalam api panas.
Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan si ekor
biru. Teriakan panik dan kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar. Nataga
tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu. Selesai pertempuran Nataga segera
menuju ke atas bukit, bergabung dengan seluruh panglima. Levo, Goros, Lamia, Sikka,
dan Mora memandang. Nataga dengan haru dan tersenyum mengisyaratkan hormat dan
bahagia.
TEKS 2
Misteri Sumur Tua
Oleh :Syaharani
Di sebuah desa terpencil bernama Tasikmadu tinggallah keluarga pak Banu yang
terdiri dari pak Banu, bu Dian, dan Kinar. Mereka dianggap aneh oleh sebagian warga
desa. Kehidupan mereka selalu dihadapkan oleh misteri-misteri desa. Salah satunya
adalah misteri sumur tua yang terletak di belakang rumah mereka.
Sumur tua itu sudah lama tidak berfungsi. Konon sumur itu dihuni oleh sebuah
makhluk berambut putih, bertubuh sangat tinggi, dan bermuka datar. Ia selalu
mengeluarkan suara dan menampakkan bayangan yang menyeramkan pada malam hari.
Pak Banu dan keluarganya selalu dapat memecahkan berbagai misteri yang ada. Akan
tetapi, misteri yang satu ini sungguh sulit untuk dipecahkan. Bahkan mereka merasa
sangat risau dan ingin pindah rumah. Tetapi, ketika mereka bersiap untuk pindah rumah,
tiba-tiba terdengar suara misteri.
“HEMMMRR..Janganlah kalian pergi dari rumah ini!” Makhluk itu bersuara aneh
tapi Kinar masih mampu mendengar kata-katanya.
“Siapa kau?” tanya Kinar penasaran.
“Aku adalah makhluk sumur tua itu yang selama ini menjadi misteri.
Sebenarnya, aku telah dikutuk oleh penyihir jahat menjadi penghuni sumur tua itu untuk
selamanya. Maafkan aku yang selama ini selalu menampakkan bayangan dan bersuara
menyeramkan. Aku tidak bermaksud untuk membuat kalian risau. Aku hanya meminta
tolong supaya kalian dapat membebaskanku dari sumur tua itu karena aku ingin
hidup bebas, ” jawab si makhluk. 11
“Kami dapat mengerti hal itu. Tetapi bagaimana cara kami
membebaskanmu?” tanya pak Banu.
“Kalian dapat membebaskanku dengan melakukan tiga perbuatan baik. Akan
tetapi, jika kalian melakukan satu saja perbuatan buruk maka aku akan terus menjadi
penghuni sumur tua itu untuk selamanya. Tolong bantu aku, aku tidak ingin melihat
orang-orang risau,” jawab si makhluk.
“Baik, kami akan membantumu.” jawab bu Dian.
“Terima kasih banyak,” tambah si makhluk.
Setelah mendengar jawaban pak Banu dan keluarganya, makluk itu merasa sangat
senang.
Matahari terbit di sebelah timur, suara ayam berkokok, langit cerah pun datang,
Keluarga pak Banu mulai menjalankan misi berbuat baik mereka dengan mencari orang
yang menbutuhkan pertolongan. Perbuatan baik yang pertama dilakukan oleh Kinar. Ia
bertemu dengan seorang nenek tua yang kesulitan untuk menyeberang jalan. Ia pun
menolong nenek itu dan mengantarkannya sampai tiba di rumah. Perbuatan baik yang
kedua dilakukan oleh pak Banu. Ia bertemu dengan seorang pengemis. Ia pun memberi
makanan dan sedikit uang kepada pengemis itu. Perbuatan baik yang ketiga dilakukan
oleh bu Dian. Ia menemukan orang asing yang sedang bingung mencari alamat tempat
yang dituju. Bu Dian mencoba untuk berkomunikasi dengan orang itu, lalu
mengantarkannya ke tempat tujuan.
Setelah matahari mulai terbenam dan langit yang cerah pun berubah menjadi
gelap, saat itulah misi telah diselesaikan. Kemudian mereka memutuskan untuk segera
pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, mereka sangat terkejut karena tidak ada lagi
suara dan bayangan yang menakutkan dalam sumur tua itu.
“Ternyata benar yang dikatakan makhluk itu,” gumam Kinar dalam hati.
Tiba-tiba terdengar suara makhluk itu lagi.
“Sekali lagi aku sangat berterima kasih kepadamu dan keluargamu,”
“Sama-sama. Tetapi, ke mana kamu akan tinggal setelah ini?” tanya Kinar
penasaran.
“Mungkin aku akan kembali ke tempat asalku,” jawab si Makhluk.
“Dimana itu?” tanya Kinar lagi.
“Di sebuah alam yang sangat bebeda dengan alam manusia. Tetapi maaf, aku
tidak dapat menceritakan lebih dalam lagi mengenai hal itu,” jelas si makhluk.
“Tidak apa-apa. Aku mengerti,” tambah Kinar.
“Kalau begitu, aku akan pergi sekarang. Selamat tinggal,” ucap si makhluk.
“Selamat tinggal juga, jaga dirimu baik-baik,” tambak Kinar.
Akhirnya, si makhluk misterius dapat terbebas dari sumur tua itu. Keluarga pak Banu dan
tetangga mereka tidak merasa risau lagi dan dapat tinggal dengan nyaman.
TAMATt
TEKS
Mukenah Nenek
Azizah Putri
Mukenah itu, mukenah peninggalan nenekku. Sejak kepergian nenek 100 hari
yang lalu, mukenah kesayangan nenek yang telah disimpan selama kurang lebih 25
tahun lamanya kini diwariskan kepada ibuku. Mukenah itu tetap indah meski warna
putihnya sudah mulai kusam. Motif bunga – bunga mengkilapnya menambahkan kesan
anggun. Tidak ada bagian yang robek, terkena noda, atau kerusakan lain pada mukenah
tua itu.
Aku jarang melihat nenek memakai mukenah itu. Mukenah itu selalu 12
disimpan di suatu kotak tua bersama tasbih dan Al – Qur’an nenek dari Makkah.
Aku pernah sekali melihat nenek sholat tahajjudmengenakan mukenah itu saat
nenek dirawat inap di rumah sakit. Saat itu nenek sholat dalam posisi duduk diatas kasur
pasien. Beliau sholat dengan sangat khusyu’. Entah mengapa nenek terlihat bersinar
saat mengenakan mukenah itu. Seketika hatiku merasa tenang, tentram,
dan damai seakan melihat malaikat sedang sholat di depan mataku. Aku terus
memperhatikan nenek sholat hingga salam terakhir. Di akhir sholatnya, nenek bersujud
dalam waktu yang sangat lama. Mungkin jarum jam telah melewati 2 angka menunggu
nenek bersujud. Ketika nenek bangkit dari sujudnya, kudapati mata nenek sembab
seperti habis menangis. Aku penasaran. Sangat penasaran. Apa yang nenek lakukan di
dalam sujudnya? Berdo’akah? Memikirkan sesuatu? Atau hanya tertidur? Ingin sekali
aku menanyakannya pada nenek. Tapi, waktu seakan tidak mengizinkanku untuk
menanyakannya. Nenek sudah lebih dulu dipanggil ke Rahmatullah 2 hari setelah aku
melihat nenek sholat tahajjud pada malam itu.
@@@
Malam ini aku sedang ingin tidur bersama ibu. Kebetulan ibu juga sedang mau
menemaniku tidur. Jarang – jarang ibu mau tidur bersamaku tanpa harus aku merengek
memohon seperti bayi. Kugunakan kesempatan kecil ini untuk menanyakan
tentang mukenah dan sholat tahajjud nenek pada malam itu.
“Mengapa nenek hanya menyimpannya di kotak tua itu? Kenapa tidak dipakai
saja?” tanyaku memecah keheningan malam.
“Karena mukenah itu istimewa bagi nenek” jawab ibu singkat.
“Jika istimewa, kenapa tidak nenek pakai saat shalat ied?”
aku kembali bertanya layaknya polisi yang sedang mengintrogasi tersangka.
Aku sudah terlalu penasaran. Aku ingin segera mendapat jawaban dari semua
pertanyaanku.
“Mukenah itu lebih dari istimewa” ibu kembali menjawab dengan jawaban
yang hampir samadan singkat. Cukup sederhana. Intinya adalah ‘istimewa’
Berbagai pertanyaan muncul di benakku. Lebih dari istimewa? Seistimewa apa?
Apa yang membuat mukenah itu sangat istimewa? Otakku seakan dihujani ribuan tanda
tanya. Hingga akhirnya ibu menceritakan sejarah mukenah itu padaku.
“Mukenah itu mukenah buatan tangan dari buNyai nenek sewaktu nenek
mengabdi di pondokselama 15 tahun. Mukenah itu diberikan kepada nenek sebagai
tanda terimakasih karena telah membantu mengajar dan membesarkan pesantrennya.
Subhaanallah.. mukenah penuh barokah”
Puas dengan jawaban ibu, aku terdiam. Semua pertanyaan di benakku gugur
seketika. Suasana kembali hening. Kini aku merenungkan tentang keistimewaan
mukenah nenek. Barokah dari mengabdi selama 15 tahun di pesantren. Entah sedahsyat
apa barokah itu. Mungkin lebih dahsyat dari pahala orang yang haji 10 kali.
Angin malam berhembus menerobos ventilasi kamarku. Malam semakin larut.
Udara terasa semakin dingin. Tapi aku masih belum mengantuk. Aku masih enggan
menyelimuti badanku dan membiarkan otakku beristirahat. Masih memikirkan sesuatu.
Ya, tentang shalat malam nenek. Itu yang kini menjadi topik baru di otakku.
“Ibu, apa ibu pernah melihat nenek shalat dengan memekai mukenah itu?”
“...”
Hening.
“Ahh.. Mengapa ibu sudah tidur?” gerutuku melihat ibu telah tertidur pulas
disamping bantalku.
Apa waktu masih belum mengizinkan? Baiklah, aku akan menunggu hingga
waktu memberiku jawaban sambil merangkai mimpi indah.
@@@
“Ibu, apa ada yang bisa aku bantu?” tanyaku saat melihat ibu sedang
13
mengemasi barang – barang di kamar nenek.
“Alhamdulillah.. akhirnya ada yang menawarkan bantuan” ibu mengembangkan
senyummanisnya.
“Minta tolong barang – barang di sini dikemas di kerdus itu ya..” perintah ibu
sambil menunjuk lemari baju nenek kemudian menunjuk kardus disamping pintu.
“Siap bu!” tegasku. Tanganku mulai bekerja. Belum sampai 10 menit, separuh
barang di lemari telah terkemas di dalam kardus. Kuakui, aku memang pekerja cepat.
Tapi tetap saja Gundala Putra Petirlah yang tercepat.
Di tengah – tengah mengemas, aku teringat akan sesuatu. Mukenah
nenek! Pandanganku berputar ke seluruh penjuru ruangan. Mencari – cari kotak coklat
tua yang mengemas mukenah istimewa itu. Dan.. mataku kini tertuju pada meja murmer
di sudut ruangan.kulihat ada kotak coklat tua diatasnya. Aku segera berlari menuju
kotak itu. Rasanya tangan ini sudah tidak sabar menyentuh benda penuh barokah itu.
Ketika tanganku sudah hanya berjarak 1 cm..
“Ehem.. mengemasinya sudah selesai?” suara ibu menghentikan gerakanku.
“He.. he.. tinggal dikit kok bu..” jawabku cengengesan. Aku kembali ke posisi
awalku. Kembali bekerja sesuai perintah ibu. Mengambil.. memasukkan.. mengambil
lagi.. memasukkan lagi. Akhirnya semua barang di lemari baju nenek selesai dikemas 10
menit kemudian.
“Ibu.. aku sudah selesai..” aku terlonjak kegirangan. Sekarang aku tak mau
menunda lagi. Aku cepat – cepat kembali ke tempat kotak tua tadi di sudut ruangan.
Tapi.. kotak itu kini sudah tidak berada di atas meja murmer lagi. Ibu sudah lebih dulu
memindahkannya entah kemana. Wajahku yang tadinya berseri dihiasi pelangi, kini
murung tertutup awan gelap.
“Ibu.. apa aku tidak boleh menyentuhnya? Sebentaaar saja..” rengekku.
“Maaf ya sayang, ibu masih repot. Kapan – kapan saja ya..” jawab ibu terlihat
buru – buru. Hmm.. kasihan juga ibu. Mondar – mandir, kesana kemari. Sepertinya
sekarang bukan waktunya untuk merengek seperti bayi yang minta susu. Lebih baik
dan seharusnya aku membntu ibu.
“Baiklah.. apa lagi yang bisa aku bantu?” aku menwarkan jasa. Lagi – lagi ibu
mmbalas dengan senyum keibuannya. Ibu memintaku memindahkan kardus - kardus
yang sudah terkemas rapi ke dalam gudang. Tugasku kini beralih dari ‘mengambil dan
memmasukkan’ menjadi ‘mengangkat dan memindahkan’. Yang ini akan memeras lebih
banyak tenaga. Jadi sepertinya porsi makan siangku hari ini akan bertambah.
Siang berganti malam. Sekarang waktunya beristirahat. Aku langsung terjun
bebas di atas kasur empukku. Mataku sudah ingin menutup rasnya. Samar – samar aku
mendengar suara halus ibu di telinga kananku.
“Terimakasih ya nak, sudah mau bersabar..” aku tidak terlalu mengerti apa
maksudnya. Tapi tetap saja aku menjawab, “Sama – sama bu..” kemudian tidur.
@@@
“Nduk.. bangun nduk.. yuk sholat tahajjud..” suara yang tak asing
membngunkanku. Ini bukan suara ibu. Tapi.. suara nenek. Mataku terbelalak. Kantukku
hilang seketika.
“Nenek?” mulutku menganga. Tak percaya akan apa yang sedang kulihat saat
ini. Kini di depan mataku, nenek memakai mukenah putihnya dan mengajakku
sholat tahajjud berjama’ahh. Aku mencubit pipi kananku. Aww.. sakit! Ini bukan mimpi.
“Ndang wudhu, nenek tunggu di kamar” dawuhnya sambil melangkah keluar
menuju kamar beliau. Aku tak peduli ini mimpi atau nyata. Aku segera mengambil
wudhu dan bergegas menuju kamar nenek. Disana nenek sudah siap berdiri di
atas sajadah merah marunnya sambil membawa mukenah putih yang serupa
dengan yang beliau pakai.
14
“Pakai ini.. ini mukenah nenek saat mondok dulu” beliau memakaikan
mukenah itu ke kapalaku sambil mengembangkan senyum.
“Allaahuakbar” kamipun memulai sholat tahajjud berjama’ah.
“Assalaamu’alaikum warahmatullah..” ucap nenek fasih. Seperti yang pernah
kulihat sebelumnya, nenek kemudian bersujud. Akupun ikut bersujud mengikuti
nenek. Tiba – tiba..
“Labbaikallahh humma labbaiik.. Labbaikallah syariikalakalbbaiik..” suara ramai
orang berthawaf memekakkan telingaku. Mataku sulit terbuka karena silaunya cahaya
putih yang menyentrong. Aku merasa sesak. Terdempet orang – orang di sekitar.
Dimana ini? Aku mulai panik. Merasa asing di tengah keramaian.
“Nenek.. nenek.. nenek dimana?” teriakku mencari – cari sosok wanita
tua yang tadi sholat bersamaku. Sreet. Ada yang meraih tanganku. Kemudian menarik
dengan sedikit keras. Alhamdulillah. Ternyata itu nenek. Kepanikanku kini sudah
mereda.
“Nenek, kita ada dimana?” tanyaku sambil mengerutkan dahi, tak kuat
melawan silaunya matahari. Nenek hanya tersenyum dan memalingkan wajahnya ke
bangunan kubus hitam yang sangatbesar di depannya. Aku memaksakan mata
memandang lebih jelas apa kubus hitam kokoh itu. Samar – samar aku melihat kain
hitam mewah dihiasi rangkaian kalimat syahadat berwarna emas menyelimuti bangunan
itu. Di sisi depan, pintu besar dari emas terpampang indah. Salah satu sudutnya terdapat
lubang perak membungkus batu hitam. Bangunan itu dikelilingi oleh berjuta, bahkan
bemilyar – milyar manusia berihram putih. Mereka berebutan mendekati pintunya,
menyentuh temboknya, dan mencium batunya.
“Ka’.. Ka’.. Ka’bah?” mulutku menganga, tak sanggup berkata – kata.
“Ini Makkah?” lanjutku masih belum bisa percaya dengan apa yang ada di depanku ini.
Iiya, sekarang kita berthawaf, jangan lepaskan tanganmu dari genggaman
nenek ya..” nenek menggandeng tanganku erat- erat. Menuntunkun mengelilingi ka’bah
sambil mengumandangkan tarbiah.
Subhaanallah. Sulit dipercaya. Aku mengingat – ingat kembali apa yang terakhir
aku lakukan beberpa menit yang lalu. Terakhir, aku bersujud setelah salam sholat
tahajjud. Ya, sujud terakhir. Jadi ini jawaban dari rasa penasaranku akan sujud diakhir
sholat malam nenek. Senyum lebar terukir di mulutku. Waktu akhirnya mengizinkanku
untuk tahu. Setelah selama ini waktu mengulur – ulur dirinya, memenjara rasa
penasaranku. Mungkin nenek yang ingin aku langsung meraskan sendiri. Merasakan
sendiri apa yang nenek rasakan di akhir sujudnya itu.
“Nduk, sampaikan pesan nenek pada ibumu.. setelah 100 hari
nenek, tolong sumbangkan barang – barang ke beberapa panti jompo. Buku – buku
nenek yang tidak terpakai kirmkan ke pondok – pondok” pesan nenek saat kami hendak
wukuf di Arofah.
“Lalu bagaimana dengan mukenah nenek?” tanyaku sambil membulatkan
mata.
“Itu akan diwariskan ke ibumu, kemudian padamu, kemudian anakmu, hingga
anak cucumu” jawab nenek. Matanya mulai berkaca – kaca. Nenek kemudian
menyerahkan tasbih Makkah yang biasa beliau simpan bersama mukenahnya di kotak
tua itu kepadaku.
“Nenek harap kamu mau mondok kayak nenek dan ibumu dulu.
Tirakat. Nyari barokahnya para kyai. Kalau bisa mondok itu jadi adat di keluarga kita.
Wes, InyaaAllah berokahe numplek” amanah nenek membuat hatiku terenyuh.
Insyaallah aku akan mengemban amanah ini dengan baik. Aku bertekad akan
membuat nenek tersenyum puas di syurga nanti.
“Baik nek.. aku janji aku akan jadi santri yang tawadhu’ seperti nenek”
15
janjiku pada nenek. Mataku mulai meneteskan air mata. Tetesan air mata ini akan
menjadi saksi atas janji yang kuucap dari hatiku yang paling dalam untuk sosok wanita
motivator yang kubanggakan.
Nenek membelai kepalaku dengan lembut. Kemudian merangkulku dengan
kehangatan kasih sayangnya. Aku berbalik merangkulnya dengan lebih erat. Sangat erat.
Hingga akhirnya lenganku tak meraskan apa – apa. Tubuh renta nenek yang kurangkul
seketia menghilang bagai angin malam yang berhembus.
Aku bangkit dari sujudku. Kini aku berada di kamar nenek sendirian. Jarum jam
menunjukkan angka 3. Tepat pada jam saat nenek mengakhiri sholat Tahajjudnya 102
malam yang lalu.
“Apa aku tadi bermimipi?” gumamku. “Tapi ini sajadah yang tadi nenek pakai!”
aku menarik sajadah merah marun di depanku. Mataku beralih ke mukenah yang
kupakai sekarang.
“Ini mukenah nenek yang tadi nenek pakai, lalu ini.. tasbih yang nenek berikan
saat di Arofah tadi!” aku mengingat – ingat kembali apa saja yang kulakukan bersama
nenek beberapa jam yang lalu. Bertemu dgan nenek, kemudian sholat tahajjud
berjama’ah. Sujud di akhir sholat kemudian.. aku ada di Makkah! Thawaf bersama nenek
mengelilingi Ka’bah, lalu sholat di Masjidil Haram. Meminum air zam – zam. Mengelilingi
pasar Makkah, dan yang terakhir wukuf di Arofah. Nenek menitip pesan untuk ibu,
memberikan tasbihnya sambil berpesan padaku. Memelukku kemudian.. aku kembali ke
kamar nenek lagi.
“Sayang..” suara lembut ibu mngejutkanku. Ibu memasuki kamarkemudian
duduk di sampingku. “Wah, anak ibu sudah mulai belajar sholat malam” pujinya sambil
membelai lembut kepalaku.
“Ibu tahu, aku tadi sholat tahajjud berjama’ah bersama nenek” ceritaku. Mata
ibu terbelalak. Beliau sangat terkejut akan apa yang barusan aku katakan. “Kemudian
kami bersujud dan tiba–tiba kami berada di Makkah” lanjutku. Aku menceritakan semua
yang kualami 2 jam yang lalu bersama nenek. Dari mimik wajahnya, aku bisa tahu kalau
ibu percaya padaku. Dan memeag seharusnya ibu percaya, karena ini memang benar -
benar terjadi. Terakhir, aku menyampaikan pesan nenek yang dititipkan untuk ibu. Mata
ibu mulai berkaca – kaca. Teringat kembali pada sosok ibu yang selama bertahun –
tahun merawatnya.
“Ibu, aku telah berjanji pada nenek kalau aku akan mondok, tirakat dengan
untuk cari barokahnya para kyai!” tegasku.
“Ya nak.. nenek pasti sangat bangga padamu”
@@
I. Jawablah pertanyaan berikut dengan mengisi tabelnya!
No Unsur Teks Deskripsi/Ciri Bukti
1. Tokoh Teks 1
a. Nataga: Binantang, Pimpinanperang, Nataga membagi tugas
…………………………………………. kepada seluruh panglima dan
pasukannya di titik-titik yang
sudah ditentukan (Kalimat
kedua paragraf 1)
b. Siluman Serigala :
c. ….
Teks 2
a. Kiran : ………………………………….
…………………………………………….. 16
b. Makhluk aneh : ….
………………………………………………..
Teks 3
Aku : …………………
Nenek : ………………..
Ibu : ………………………..
2. Latar Teks 1 :
(tempat dan Di Tanah Modo ………………………….
waktu)
………………………..
……………………….
--------------------------------
Teks 2 :
………………………….
……………………………
Teks 3
…………………………………..
……………………………………..
3 Alur Teks 1
………………………………
Teks 2
……………………………….
Teks 3
Lintas waktu dan ruang
4 Teks 1 :
Tema
…………………………………..
Teks 2
……………………………………
Teks 3
………………………………….
H. Bahan Ajar
Cerita fantasi merupakan sebuah karya tulis yang dibangun menggunakan alur cerita
yang normal, namun memiliki sifat imajinatif dan khayalan semata. Umumnya unsur
unsur dan struktur cerita fantasi ini seperti setting, alur, penokohan, konflik, ending dan
lain sebagainya akan dibuat berlebihan dan terkesan tidak akan pernah terjadi di dunia
nyata.
Teks cerita fantasi ini pada dasarnya termasuk kedalam kategori teks narasi yang
notabennya merupakan sebuah teks karangan fiksi semata yang alur atau rangkaian
peristiwa umumnya menggunakan pola sebab akibat. Meskipin teks ini termasu dalam
karangan fiksi dan bersifat khayalan namun cerita ini umumnya menceritakan
perkembangan kejadian atau peristiwa yang berawal dari prologue hingga epilogue yang
telah melalui beberapa tahapan seperti awal konfik, puncak permasalahan dan
penyelesaian.
Ciri ciri cerita fantasi dan struktur cerita fantasi sendiri juga hampir sama dengan teks
narasi yang terdiri dari orientasi atau pengenalan, konflik dan resolusi yang akhirnya
merujuk ke ending (epilogue), Ending sendiri umumnya terdiri dari dua jenis ending yakni
happy ending dan sad ending.
Baik teks narasi maupun teks cerita fantasi memiliki ide dan tema dasar yang menjadi
orientasi pusat pengebangan cerita. Dalam teks ini umumnya tidak terdapat amanat
karena tujuan cerita fantasi pada dasarnya adalah sebatas untuk menghibur pembacanya
saja. Namun tidak sedikit pula teks cerita fantasi ini memiliki amanat yang bersifat tersirat
yang disisipkan oleh pengarang dalam alur ceritanya.
Contoh cerita fantasi sendiri juga dapat anda temukan dalam kehidupan sehari hari anda,
terlebih lagi jika anda adalah orang yang suka membaca novel maupun menonton fiilm.
Hal ini disebabkan karena film film dan novel yang tengah beredar saat ini umumnya
didominasi oleh cerita yang bertemakan fantasi.
Cerita fantasi adalah cerita yang dapat merubah apapun yang tidak mungkin menjadi
mungkin dengan cara menghidupkannya dalam bentuk cerita. Hal ini disebabkan karena
teks cerita fantasi merupakan sebuaht teks karangan cerita yang bersifat imajinatif
(imajinasi yang diciptakan oleh pengarang).
Latar
Latar yang digunakan dalam cerita fantasi dapat menembus ruang dan waktu.
Menembus ruang dan waktu disini dalam artian adalah terjadi di suatu tempat dan suatu
waktu tertentu seperti contoh cerita guardian of the galaxy yang memiliki latar cerita di
planet Jupiter di jaman masa depan. Padahal jika dilogika lebih cermat, di planet jupiter
tidak terdapat udara sama sekali. Namun dengan cerita fantasi ini segala yang tidak
mungkin dapat menjadi mungkin.
Gaya bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam cerita ini umumnya tidak harus selalu terikat
menggunakan bahasa yang formal. Melainkan menggunakan bahasa yang bervariasi.
Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan lemparan
bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh di pihak
serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala langsung
mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka tertawa mengejek binatang-
binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan
kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah mereka.
“Hai ….! Tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan sorot
mata merah penuh amarah.
Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalam jumlah dua kali lipat bahkan
lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-binatang yang
mengepung. Binatang-binatang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan gertakan para
serigala.
Nataga sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang padam,
Nataga segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh pasukan.
Tiba-tiba, Nataga, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat menyeret ekor
birunya. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api besar.Nataga mengibaskan api pada ekornya
yang keras, membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh semut, rayap, dan para tikus. Lalu,
ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam api pana. Kepungan api semakin luas.
Srigala-srigala tak berdaya menghadapi kekuatan si ekor biru. Teriakan panik dan
kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar. Nataga tidak memberi ampun
kepada serigala yang terbakar. Nataga tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu. 20
Selesai pertempuran Nataga segera menuju ke atas bukit, bergabung dengan seluruh
panglima. Levo, Goros, Sikka, dan Mora memandang Nataga dengan haru dan tersenyum
mengisyaratkan hormat dan bahagia.
I.
21
LK-Telaah RPP
Tujuan
PesertadapatmenelaahdandapatmemperbaikiRPP.
NamaPenyusunRPP :
NamaPenelaahRPP :
FORMAT TELAAHRPP
HasilPenilaian/Sa
No. Komponen Indikator
rantindaklanjut
A. IdentitasMataPel 1. Menuliskannamasekolah.
ajaran/ Tema 2. Menuliskanmatapelajaran.
3. Menuliskankelasdansemester.
4. Menuliskanalokasiwaktu.
C. KompetensiDasa MenuliskanKDdenganlengkapdanbenar.
r
D. IndikatorPencapa 1. Merumuskanindikatoryang
ianKompetensi mencakupkompetensipengetahuan,
keterampilan,dansikapsesuaidengan KD.
2. Menggunakan kata
kerjaoperasionalrelevandengan
KDyangdikembangkan.
3. Merumuskanindikatoryang
cukupsebagaipenandaketercapaianKD.
E Nilai Karakter 1. Menuliskan nilai-nilai karakter yang akan
dimunculkan dalam pembelajaran
2. Butir karakter yang dituliskan adalah butir
karakter operasional
F TujuanPembelaja 1. Tujuanpembelajarandirumuskansatuataulebihun
ran tuksetiapindikatorpencapaiankompetensi.
2. Tujuanpembelajaranmengandungunsur:
audience(A), behavior(B),condition(C),
dandegree(D).
3. Tujuanpembelajarandirumuskanuntuksatu
pencapaian KD.
G. MateriPembelajar 1. Memilihmateripembelajaranreguler,remedialdanpeng
an ayaansesuaidengankompetensiyang dikembangkan.
2. Cakupanmateripembelajaranreguler,remedial,danpe
ngayaansesuaidengantuntutan KD,
ketersediaanwaktu,danperkembanganpesertadidik.
3. Kedalamanmaterikemampuanpesertadidik.
22
HasilPenilaian/Sa
No. Komponen Indikator
rantindaklanjut
H. MetodePembelaj 1. Menerapkansatuataulebihmetodepembelajaran.
aran 2. Metodepembelajaranyangdipilihadalahpembelajaran
aktifyangefektifdanefisienmemfasilitasipesertadidik
mencapaiindikator-
indikatorKDbesertakecakapanabad 21.
J SumberBelajar 1. Memanfaatkanlingkunganalamdan/atausosial..
2. Menggunakanbukutekspelajarandaripemerintah(Bu
kuPesertadidikdanBukuGuru).
3. Merujukmateri-materi
yangdiperolehmelaluiperpustakaan.
4. MenggunakanTIK/merujukalamatweb
tertentusebagaisumberbelajar.
K Penilaian 1. Mencantumkanteknik,bentuk,dancontohinstrumenpe
nilaianpadaranahsikap,pengetahuan,danketerampil
ansesuaidenganindikator.
2. Menyusunsampelbutirinstrumenpenilaiansesuaikaid
ahpengembanganinstrumen
3. Mengembangkanpedomanpenskoran(termasukrubri
k)sesuaidenganinstrumen.
23
HasilPenilaian/Sa
No. Komponen Indikator
rantindaklanjut
L PembelajaranRe 1. Merumuskankegiatanpembelajaranremedialyangse
medial suaidengankarakteristikpesertadidik,alokasiwaktu,s
aranadanmediapembelajaran.
2. Menuliskansalahsatuataulebihaktivitaskegiatanpem
belajaranremedial,berupa:
pembelajaranulang,
bimbinganperorangan
belajarkelompok
tutor sebaya
M PembelajaranPe Merumuskankegiatanpembelajaranpengayaanyang
ngayaan sesuaidengankarakteristikpesertadidik,alokasiwaktu
,saranadanmediapembelajaran.
24
R-5 Pengembangan RPP
Rubrikinidigunakanfasilitatoruntukmenilaihasilpengembangan RPP
Langkah-langkahpenilaianhasilkajian:
1. Cermatitugas yang diberikankepadapesertapembekalanpada LK-4!
2. BerikannilaipadahasilkajianberdasarkanpenilaianAndaterhadaphasilkerjapesertasesuair
ubrikberikut!
KegiatanPraktik
1. Menuliskan KD pengetahuandanketerampilandengantepat.
2. MenuliskanTujuanPembelajarandengantepat.
3. Menuliskanmateri, metode, media, bahan,dansumberpembelajarandengantepat.
4. Menuliskanlangkah-langkahpembelajaran yang runutsesuaisintak model
pembelajaran.
5. Mengintegrasikansaintifik, dimensipengetahuan, aspek HOTS,dankecakapanabad 21
dalamkegiatanpembelajaran.
6. Menuliskanpenilaiandengantepat.
7. Menuliskanbahandengantepat.
RubrikPenilaian:
Nilai Rubrik
90 nilai100 Tujuhaspeksesuaidengankriteria
80 nilai90 Enamaspeksesuaidengankriteria, satuaspekkurangsesuai
70 nilai80 Lima aspeksesuaidengankriteria, duaaspekkurangsesuai
60 nilai70 Empataspeksesuaidengankriteria,tigaaspekkurangsesuai
<60 Tigaaspeksesuaidengankriteria, empataspekkurangsesuai
25