Anda di halaman 1dari 25

LK-5.

Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

TujuanKegiatan:
Mereviu bahan pembelajaran dari unit materi pembelajaran dan
mengembangkan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.

LangkahKegiatan:
1. Siapkandokumenkurikulum, bukuteksmatapelajaran,
danpetunjukpengembangan RPP;
2. Siapkan unit materi yang dipilihbesertarangkuman unit materiberupamind
map yang telahSaudarabuatpadakegiatan 1. KonsepdanPendalamanMateri
HOTS sebagaisumberbelajar;
3. Simaklahdanpahamilangkah-langkahpembelajaranberorientasi HOTS
daricontoh video pembelajaransebagaiinspirasi; dan
4. Buatlah RPP untuktopikterpilihmengacupedomanpenyusunan RPP yang
berlaku.

1
LK- Pengembangan RPP

Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP )


Satuan Pendidikan : SMP Negeri.... Palembang
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
(Tema/Sub Tema) : Teks Narasi/ Teks Imajinasi
Kelas/ Semester : VII/ Ganjil
Materi Pokok : Teks Narasi (Cerita Fantasi)
Alokasi Waktu : 6 jp (2 x pertemuan)
A.Kompetensi Inti (KI)
KI-1  :    Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI-2  :    Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong
royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI-3  :    Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI-4  :    Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori

B.Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.3 Mengidentifikasi unsur- 3.3.1Menjelaskan ciri tokoh, latar, alur, dan tema pada
unsur teks narasi (cerita cerita imajinasi dan menunjukkan buktinya pada
imajinasi) yang dibaca dan teks yang dibaca/didengar.
didengar 3.3.2Menentukan jenis cerita imajinasi dan
menunjukkan bukti pada teks yang
dibaca/didengar.
4.3 Menceritakan kembali isi 4.3.1Menyimpulkan tokoh dan latar cerita imajinasi.
teks narasi (cerita 4.3.2Menyimpulkan urutan cerita imajinasi.
imajinasi) yang didengar 4.3.3Menceritakan kembali cerita imajinasi isi cerita
dan dibaca secara lisan, imajinasi lisan/ tulis.
tulis, dan visual

A. Tujuan Pembelajaran

FoFokus Penguatan Karakter : jujur dan tanggung jawab


PePertemuan 1
.     1. Peserta didik dapat menjelaskan ciri tokoh,  latar, alur, dan  tema  pada cerita fantasi  dan
Me menunjukkan  buktinya pada teks yang dibaca/didengar  dengan cermat.
2.    2.Peserta didik dapat menentukan  jenis cerita fantasi dan menunjukkan  bukti pada teks  yang
dibaca/didengar dengan tepat.

Pertemuan 2
1.Peserta didik dapat menceritakan kembali isi teks narasi  (cerita fantasi) yang dibaca secara
lisan.

Pertemuan 3
.      1.Peserta didik dapat menentukan unsur-unsur teks fantasi dengan menunjukkan bukti
teks dengan tepat. 2
2.      2. Peserta didik dapat menceritakan kembali isi cerita fantasi secara tulis
B. Materi Pembelajaran
1.      Contoh Teks Narasi (Cerita Fantasi) berjudul Kekuatan Ekor Biru
Nataga dan Anak Rembulan (Terlampir)
2.      Contoh Tayangan Singkat Hary Potter
3.      Fungsi Sosial Teks Cerita Fantasi
4.      Karakteristik Teks Cerita Fantasi
5.      Jenis Teks Cerita Fantasi
6.      Penceritaan Kembali Teks Cerita Fantasi

C. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

D. Media, Alat, dan Bahan Pembelajaran


1.        Tayangan contoh  cerita fantasi berjudul Harry Potter
2.        Contoh teks cerita fantasi berjudul ….
3.        Kertas hvs sejumlah Peserta didik; 
4.        Kertas pos-it, dan plano
5.        Laptop dan pengeras suara
6.        LCD

E. Sumber belajar
1.     Kemdikbud. …Bahasa Indonesia …Kelas VII. Jakarta: Kemdikbud buku guru
2.     Kemdikbud. …Bahasa Indonesia …Kelas VII. Jakarta: Kemdikbud buku siswa
3.     Alwi, Hasan. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
4. Buku referensi yang relevan,
5. Lingkungan setempat
F. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan Ke-1

ALOKA
TAHAP
KEGIATAN PEMBELAJARAN SI
PEMBELAJARAN
WAKTU
A. Kegiatan Pendahuluan

Pendahuluan  Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,


(persiapan/orientasi) memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan 5
3
berdoa untuk memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap
disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam
mengawali kegiatan pembelajaran

 Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran


Apersepsi yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta
didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan
bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya
dengan pelajaran yang akan dilakukan

Motivasi  Memberikan gambaran tentang manfaat


mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.
 Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan
baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan
baik, maka peserta didik diharapkan dapat
menjelaskan tentang materi Pengertian teks
narasi (cerita imajinasi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada
pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan

B. KegiatanInti

Sintak Model  Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan


Pembelajaran 1 untuk memusatkan perhatian pada topik materi
Pengertian teks narasi (cerita imajinasi) dengan
Stimulation cara :
(stimullasi/  Melihat (tanpa atau dengan Alat)
pemberian Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.
rangsangan)  Mengamati
Lembar kerja materi Pengertian teks narasi
(cerita imajinasi)
 Pemberian contoh-contoh materi Pengertian
teks narasi (cerita imajinasi) untuk dapat
dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif, dsb
 Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah
dengan membaca materi dari buku paket atau buku-
buku penunjang lain, dari internet/materi yang
berhubungan dengan Pengertian teks narasi (cerita
imajinasi)

 Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan
terkait Pengertian teks narasi (cerita imajinasi)
4
 Mendengar
Pemberian materi Pengertian teks narasi (cerita
imajinasi) oleh guru

 Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global
tentang materi pelajaran mengenai materi
Pengertian teks narasi (cerita imajinasi
untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan
kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.
Problem  Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
statemen mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang
(pertanyaan/ berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan
identifikasi dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya
masalah)
 Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Pengertian teks narasi (cerita imajinasi)
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan
faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar
sepanjang hayat.
Data  Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan
collection untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi
(pengumpulan melalui kegiatan
data)
 Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Pengertian teks
narasi (cerita imajinasi) yang sedang dipelajari dalam
bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan
dan mencoba menginterprestasikannya.

 Membaca sumber lain selain buku teks


Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan
mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai
sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman
tentang materi Pengertian teks narasi (cerita imajinasi)
yang sedang dipelajari.

 Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum
dapat dipahami dari kegiatan mengamati dan membaca
yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan
materi Pengertian teks narasi (cerita imajinasi) yang
sedang dipelajari.

 Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber


Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi
Pengertian teks narasi (cerita imajinasi) yang telah
disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

 Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas
contoh dalam buku paket mengenai materi Pengertian
teks narasi (cerita imajinasi)
5
 Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Pengertian
teks narasi (cerita imajinasi) yang telah diperoleh pada
buku catatan dengan tulisan yang rapi dan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri
Pengertian teks narasi (cerita imajinasi) sesuai dengan
pemahamannya.

 Saling tukar informasi tentang materi :


Pengertian teks narasi (cerita imajinasi)
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari
kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah
pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan
peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan
dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,
sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan
berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang hayat.
Data Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah
processing data hasil pengamatan dengan cara
(pengolahan
Data)  Berdiskusi tentang data dari Materi

Pengertian teks narasi (cerita imajinasi)

 Mengemukakan pendapat atas presentasi


yang dilakukan tentang materi Pengertian teks
narasi (cerita imajinasi) dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan.

 Bertanya atas presentasi tentang materi


Pengertian teks narasi (cerita imajinasi) yang
dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.

 Menyimpulkan tentang point-point penting


yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
yang baru dilakukan berupa :

 Laporan hasil pengamatan secara tertulis


tentang materi :
Pengertian teks narasi (cerita imajinasi)

 Menjawab pertanyaan tentang materi


Pengertian teks narasi (cerita imajinasi) yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan.

 Bertanya tentang hal yang belum dipahami, 6


atau guru melemparkan beberapa pertanyaan
kepada siswa berkaitan dengan materi
Pengertian teks narasi (cerita imajinasi) yang
akan selesai dipelajari

 Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi


Pengertian teks narasi (cerita imajinasi) yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa
terhadap materi pelajaran.

Catatan : Selama pembelajaran Pengertian teks narasi (cerita imajinasi) berlangsung, guru
mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme, disiplin, rasa
percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
C. KegiatanPenutup

 Peserta didik :

 Membuat resume (CREATIVITY) dengan


bimbingan guru tentang point-point penting
yang muncul dalam kegiatan pembelajaran
tentang materi Pengertian teks narasi (cerita
imajinasi) yang baru dilakukan.

 Mengerjakan pekerjaan rumah untuk materi


pelajaran Pengertian teks narasi (cerita
imajinasi) yang baru diselesaikan.

 Guru :
 Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai
langsung diperiksa untuk materi pelajaran
Pengertian teks narasi (cerita imajinasi)

 Peserta didik yang selesai mengerjakan tugas


projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan
benar diberi paraf serta diberi nomor urut
peringkat, untuk penilaian tugas

 Memberikan penghargaan untuk materi


pelajaran Pengertian teks narasi (cerita
imajinasi) kepada kelompok yang memiliki
kinerja dan kerjasama yang baik.

G. Penilaian
Jurnal Perkembangan Sikap Sosial
Nama Sekolah      :
Kelas/Semester     : VII/Satu
Tahun pelajaran    : 2019/2020

Nama
No Waktu Peserta Catatan Perilaku Butir Sikap
didik
1 Amir          dua kali tidak Kurang 7
mengerjakan tugas bahasa
Nama
No Waktu Peserta Catatan Perilaku Butir Sikap
didik
indonesia bertanggung
jawab

                                                              Instrumen Teknik Tes Tertulis

Bacalah teks berikut dengan saksama kemudian kerjakan soal yang tersedia dengan tepat!
KEKUATAN  EKOR BIRUNATAGA
oleh  UgiAgustono

Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga membagi tugas kepada seluruh  panglima dan 
pasukannyadi titik-titik  yang sudah ditentukan.  Seluruh binatang  di Tana Modo tampak  gagah d
engan keyakinan di dalam
hati, mempertahankan  milik mereka. Hari itu,  sejarah besar  Tana  modo  akan  terukir  di  hati  se
luruh
binatang..  Mereka  akan berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercint
a ...........................................

Kisi-kisi dan Pedoman Penilaian Tes Uraian


Nama Sekolah                            :
Kelas/Semester                           : VII/I
Tahun pelajaran                          : 2019/2020
Mata Pelajaran                            : Bahasa Indonesia
Teknik
no. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1.  3.3  Mengidentifikasiunsur Disajikan teks fantasi, peserta
-unsur teks narasi (cerita Teksnarasi,dan didik dapat
fantasi) yang dibaca dan unsur- menjelaskan  ciri tokoh, Penugasan
didengar. unsur teks pesert a di di k dapat
narasi menent ukan   latar  cerita.Peserta
didik dapat menentukan  alur.
Peserta didik  dapat
menentukan  tema  padacerita fantas
i  denganmenunjukkan    buktinyapad
a teks yangdibaca/didengar.

Peserta didik dapat


menentukan  jenis ceritafantasi dan 
menunjukkanbukti  pada teks yang di
baca.
           
 Rubrik Penilaian 3.3
No Aspek/ Kriteria Skor

8
1.   Tokoh :
a.Menentukan  ciri  tokoh minimal 2  tiap teks dengan memberikan bukti 12—8
pendukung yang tepat.
b. Menentukan  satu ciri tokoh tiap teks disertai bukti yang tepat 7—4
c. Menentukan satu ciri tokoh tiap teks tetapi bukti kurang mendukung
3
2.   Latar :
a.    Menentukan minimal dua latar tiap teks disertai bukti pendukung yang tepat. 12—8
b.    Menentukan satu latar tiap teks disertai bukti pendukung yang tepat.
c.    Menentukan satu latar tiap teks disertai bukti pendukung yang tepat 7—4

3
3.   Alur
a. Menentukan 3 alur  disertai alasan atau bukti dengan tepat. 6
b. Menentukan  2 alur disertai alasan atau bukti yang tepat
c. Menentukan 1 alur disertai alasan 4
      
2
    4. Tema
a. Menentukan 3 tema  disertai alasan atau bukti dengan tepat. 6
b. Menentukan  2 tema disertai alasan atau bukti yang tepat
c. Menentukan 1 tema disertai alasan 4

5. Jenis Teks
a. Menentukan 3 jenis teks disertai alasan dengan benar. 8--6
b. Menentukan 2 jenis teks dengan alasan yang benar
a. Menentukan 1 jenis teks dengan alasan 4

2
                                                Jumlah skor                                                    50
                        Nilai = (Jumlah skor yang didapat / 50 ) X 100

            Kisi-kisi Keterampilan
Teknik
No. Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. 4.3  Menceritakan Teks narasi1)      Disajikan teks fantasi, peserta
kembali isi teks (fantasi), isi Tes uraian
narasi (cerita fantasi) yang teks
didik menentukan isi teks .
dibaca dan didengar. Tes uraian
      Disajikan
teks fantasi , peserta
didik  menyajikan dalam bentuk pemetaan
konsep berdasarkan ide pokok teks baik
lisan maupun tulis

  Bacalah cerita fantasi berikut!

Cerita Fantasi  1
Ruang Dimensi  Alpha
Karya: Ratna  Juwita
“Kau harus  membawanya kembali!” Erza berteriak kalang kabut. Aku
gugup. Bingung. Tak tau  apayang harus  kuperbuat,  sedangkan  manusia dengan  wajah  setengah  kera  itu  meman
dang  sekeliling.Manusia  purba itu menemukanku  ketika aku memasuki dimensi alpha. Tanpa kusadari ia mengik
utiku.Manusia purba itu akan mati jika tidak kembali dalam waktu 12 jam.

Isilah tabel berikut berdasarkan pemahamanmu!
Uraikan isi cerita fantasi dengan bahasa sendiri denga menjawab pertanyaan- pertanyaan  di bawah ini!

a.    Urutkan  kejadian yang dialami Doni pada cerita tersebut!


b.    Bagaimana proses terlemparnya  Doni ke lorong dimensi Alpha?
c. Termasuk jenis cerita fantasi apakah cerita tersebut?

            No. Aspek yang Dinilai Skor Bobot


9
1 Isi sesuai dengan cerita     50
       Disajikan secara lengkap dan runtut
       Bahasanya mudah dan enak dipahami

2 Penampilan     50
       Suaranya menjangkau seluruh ruangan
   
       Intonasi dan pelafalannya sesuai
       Ekpresinya sesuai dengan pemeranan
   

Skor maksimum 100

3.       Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a.      Pembelajaran Remedial
Remedial dilakukan dengan pembelajaran ulang dan bimbingan perorangan
                                     i.      Pembelajaran ulang
                                   ii.      Bimbingan perorangan

b.         Pembelajaran Pengayaan
Pengayaan dilakukan dengan memberikan teks fantasi dengan kompleksitas lebih untuk ditelaah
peserta didik

Mengetahui                                                                            Palembang
Kepala Sekolah,                                                                          Guru Mata Pelajaran
LAMPIRAN LK  1
Lembar Kerja Peserta Didik 3.3. 1

1. Bacalah ketiga teks berikut!


2. Jawablah pertanyaan-pertanyaannya dengan tepat!

TEKS 1
KEKUATAN EKOR BIRU NATAGA
oleh Ugi Agustono

Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga membagi tugas kepada seluruh
panglima dan pasukannya di titik-titik yang sudah ditentukan. Seluruh binatang di Tana
Modo tampak gagah dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka.
Hari itu, sejarah besar Tana Modo akan terukir di hati seluruh binatang.. Mereka akan
berjuang hingga titik darah penghabisan untuk membela tanah air tercinta.

Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala yang hendak
keluar dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Nataga dan seluruh panglima memberi
isyarat untuk tidak panik. Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo,
susul menyusul bagai air. Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut
wajah mereka penuh dengan angkara murka dan kesombongan,disertai lolongan
panjang saling bersahutan di bawah air hujan. Mereka tidak menyadari bahaya yang
sudah mengepung. Semua binatang tetap tenang menunggu aba-aba dari Nataga.

“Serbuuuu …!” teriak Nataga sambung-menyambung dengan seluruh panglima. Pasukan


terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan
lemparan bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak
korban yang jatuh di pihak serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin
10
pasukan tiap kelompok serigala langsung mengatur kembali anak buahnya pada
posisi siap menyerang. Mereka tertawa mengejek binatang-binatang ketika
banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan
kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah mereka.

“Hai ....! Tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan
sorot mata merah penuh amarah. Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan
serigala dalamjumlah dua kali lipat bahkan lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak
maju, seolah hendak menelan binatang-binatang yang mengepung. Binatang-binatang
yang pantang menyerah juga tidak takut dengan gertakan para serigala.

“Gunakan kekuatan ekormu, Nataga!” bisik Dewi Kabut di telinga Nataga. Nataga
sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang padam,
Nataga segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh
pasukan. Tiba-tiba, Nataga, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera
melesat menyeret ekor birunya. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api
besar.Nataga mengibaskan api pada ekornya yang keras, membentuk lingkaran sesuai
tanda yang dibuat oleh semut, rayap, dan para tikus. Lalu, ia melompat bagai kilat dan
mengepung serigala dalam api panas.

Kepungan api semakin luas. Serigala-serigala tak berdaya menghadapi kekuatan si ekor
biru. Teriakan panik dan kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar. Nataga
tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu. Selesai pertempuran Nataga segera
menuju ke atas bukit, bergabung dengan seluruh panglima. Levo, Goros, Lamia, Sikka,
dan Mora memandang. Nataga dengan haru dan tersenyum mengisyaratkan hormat dan
bahagia.

TEKS 2
Misteri Sumur Tua
Oleh :Syaharani

Di sebuah desa terpencil bernama Tasikmadu tinggallah keluarga pak Banu yang
terdiri dari pak Banu, bu Dian, dan Kinar. Mereka dianggap aneh oleh sebagian warga
desa. Kehidupan mereka selalu dihadapkan oleh misteri-misteri desa. Salah satunya
adalah misteri sumur tua yang terletak di belakang rumah mereka.
Sumur tua itu sudah lama tidak berfungsi. Konon sumur itu dihuni oleh sebuah
makhluk berambut putih, bertubuh sangat tinggi, dan bermuka datar. Ia selalu
mengeluarkan suara dan menampakkan bayangan yang menyeramkan pada malam hari.
Pak Banu dan keluarganya selalu dapat memecahkan berbagai misteri yang ada. Akan
tetapi, misteri yang satu ini sungguh sulit untuk dipecahkan. Bahkan mereka merasa
sangat risau dan ingin pindah rumah. Tetapi, ketika mereka bersiap untuk pindah rumah,
tiba-tiba terdengar suara misteri.
“HEMMMRR..Janganlah kalian pergi dari rumah ini!” Makhluk itu bersuara aneh
tapi Kinar masih mampu mendengar kata-katanya.
“Siapa kau?” tanya Kinar penasaran.
“Aku adalah makhluk sumur tua itu yang selama ini menjadi misteri.
Sebenarnya, aku telah dikutuk oleh penyihir jahat menjadi penghuni sumur tua itu untuk
selamanya. Maafkan aku yang selama ini selalu menampakkan bayangan dan bersuara
menyeramkan. Aku tidak bermaksud untuk membuat kalian risau. Aku hanya meminta
tolong supaya kalian dapat membebaskanku dari sumur tua itu karena aku ingin
hidup bebas, ” jawab si makhluk. 11
“Kami dapat mengerti hal itu. Tetapi bagaimana cara kami
membebaskanmu?” tanya pak Banu.
“Kalian dapat membebaskanku dengan melakukan tiga perbuatan baik. Akan
tetapi, jika kalian melakukan satu saja perbuatan buruk maka aku akan terus menjadi
penghuni sumur tua itu untuk selamanya. Tolong bantu aku, aku tidak ingin melihat
orang-orang risau,” jawab si makhluk.
“Baik, kami akan membantumu.” jawab bu Dian.
“Terima kasih banyak,” tambah si makhluk.
Setelah mendengar jawaban pak Banu dan keluarganya, makluk itu merasa sangat
senang.
            Matahari terbit di sebelah timur, suara ayam berkokok, langit cerah pun datang,
Keluarga pak Banu mulai menjalankan misi berbuat baik mereka dengan mencari orang
yang menbutuhkan pertolongan. Perbuatan baik yang pertama dilakukan oleh Kinar. Ia
bertemu dengan seorang nenek tua yang kesulitan untuk menyeberang jalan. Ia pun
menolong nenek itu dan mengantarkannya sampai tiba di rumah. Perbuatan baik yang
kedua dilakukan oleh pak Banu. Ia bertemu dengan  seorang pengemis. Ia pun memberi
makanan dan sedikit uang kepada pengemis itu. Perbuatan baik yang ketiga dilakukan
oleh bu Dian. Ia menemukan orang asing yang sedang bingung mencari alamat tempat
yang dituju. Bu Dian mencoba untuk berkomunikasi dengan orang itu, lalu
mengantarkannya ke tempat tujuan.
            Setelah matahari mulai terbenam dan langit yang cerah pun berubah menjadi
gelap, saat itulah misi telah diselesaikan. Kemudian mereka memutuskan untuk segera
pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, mereka sangat terkejut karena tidak ada lagi
suara dan bayangan yang menakutkan dalam sumur tua itu.
            “Ternyata benar yang dikatakan makhluk itu,” gumam Kinar dalam hati.
Tiba-tiba terdengar suara makhluk itu lagi.
            “Sekali lagi aku sangat berterima kasih kepadamu dan keluargamu,”
            “Sama-sama. Tetapi, ke mana kamu akan tinggal setelah ini?” tanya Kinar
penasaran.
            “Mungkin aku akan kembali ke tempat asalku,” jawab si Makhluk.
            “Dimana itu?” tanya Kinar lagi.
            “Di sebuah alam yang sangat bebeda dengan alam manusia. Tetapi maaf, aku
tidak dapat menceritakan lebih dalam lagi mengenai hal itu,” jelas si makhluk.
            “Tidak apa-apa. Aku mengerti,” tambah Kinar.
            “Kalau begitu, aku akan pergi sekarang. Selamat tinggal,” ucap si makhluk.
            “Selamat tinggal juga, jaga dirimu baik-baik,” tambak Kinar.
Akhirnya, si makhluk misterius dapat terbebas dari sumur tua itu. Keluarga pak Banu dan
tetangga mereka tidak merasa risau lagi dan dapat tinggal dengan nyaman.
                                                        TAMATt
TEKS
Mukenah Nenek
Azizah Putri

            Mukenah itu, mukenah peninggalan nenekku. Sejak kepergian nenek 100 hari
yang lalu, mukenah kesayangan nenek yang telah disimpan selama kurang lebih 25
tahun lamanya kini diwariskan kepada ibuku. Mukenah itu tetap indah meski warna
putihnya sudah mulai kusam. Motif bunga – bunga mengkilapnya menambahkan kesan
anggun. Tidak ada bagian yang robek, terkena noda, atau kerusakan lain pada mukenah
tua itu.
                Aku jarang melihat nenek memakai mukenah itu. Mukenah itu selalu 12
disimpan di suatu kotak tua bersama tasbih dan Al – Qur’an nenek dari Makkah.
Aku pernah sekali melihat nenek sholat tahajjudmengenakan mukenah itu saat
nenek dirawat inap di rumah sakit. Saat itu nenek sholat dalam posisi duduk diatas kasur
pasien. Beliau sholat dengan sangat khusyu’. Entah mengapa nenek terlihat bersinar
saat mengenakan mukenah itu. Seketika hatiku merasa tenang, tentram,
dan damai seakan melihat malaikat sedang sholat di depan mataku. Aku terus
memperhatikan nenek sholat hingga salam terakhir. Di akhir sholatnya, nenek bersujud
dalam waktu yang sangat lama. Mungkin jarum jam telah melewati 2 angka menunggu
nenek bersujud. Ketika nenek bangkit dari sujudnya, kudapati mata nenek sembab
seperti habis menangis. Aku penasaran. Sangat penasaran. Apa yang nenek lakukan di
dalam sujudnya? Berdo’akah? Memikirkan sesuatu? Atau hanya tertidur? Ingin sekali
aku menanyakannya pada nenek. Tapi, waktu seakan tidak mengizinkanku untuk
menanyakannya. Nenek sudah lebih dulu dipanggil ke Rahmatullah 2 hari setelah aku
melihat nenek sholat tahajjud pada malam itu.
@@@
Malam ini aku sedang ingin tidur bersama ibu. Kebetulan ibu juga sedang mau
menemaniku tidur. Jarang – jarang ibu mau tidur bersamaku tanpa harus aku  merengek
memohon seperti bayi. Kugunakan kesempatan kecil ini untuk menanyakan
tentang mukenah dan sholat tahajjud nenek pada malam itu.
                “Mengapa nenek hanya menyimpannya di kotak tua itu? Kenapa tidak dipakai
saja?” tanyaku memecah keheningan malam.
                “Karena mukenah itu istimewa bagi nenek” jawab ibu singkat.
                “Jika istimewa, kenapa tidak nenek pakai saat shalat ied?”
aku kembali bertanya layaknya polisi yang sedang mengintrogasi tersangka.
Aku sudah terlalu penasaran. Aku ingin segera mendapat jawaban dari semua
pertanyaanku.
                “Mukenah itu lebih dari istimewa”  ibu kembali menjawab dengan jawaban
yang hampir samadan singkat. Cukup sederhana. Intinya adalah ‘istimewa’
                Berbagai pertanyaan muncul di benakku. Lebih dari istimewa? Seistimewa apa?
Apa yang membuat mukenah itu sangat istimewa? Otakku seakan dihujani ribuan tanda
tanya. Hingga akhirnya ibu menceritakan sejarah mukenah itu padaku.
                “Mukenah itu mukenah buatan tangan dari buNyai nenek sewaktu nenek
mengabdi di pondokselama 15 tahun. Mukenah itu diberikan kepada nenek sebagai
tanda terimakasih karena telah membantu mengajar dan membesarkan pesantrennya.
Subhaanallah.. mukenah penuh barokah”
                Puas dengan jawaban ibu, aku terdiam. Semua pertanyaan di benakku gugur
seketika. Suasana kembali hening. Kini aku merenungkan tentang keistimewaan
mukenah nenek. Barokah dari mengabdi selama 15 tahun di pesantren. Entah sedahsyat
apa barokah itu. Mungkin lebih dahsyat dari pahala orang yang haji 10 kali.
Angin malam berhembus menerobos ventilasi kamarku. Malam semakin larut.
Udara terasa semakin dingin. Tapi aku masih belum mengantuk. Aku masih enggan
menyelimuti badanku dan membiarkan otakku beristirahat. Masih memikirkan sesuatu.
Ya, tentang shalat malam nenek. Itu yang kini menjadi topik baru di otakku.
                “Ibu, apa ibu pernah melihat nenek shalat dengan memekai mukenah itu?”
                “...”
                Hening.
                “Ahh.. Mengapa ibu sudah tidur?” gerutuku melihat ibu telah tertidur pulas
disamping bantalku.
                Apa waktu masih belum mengizinkan? Baiklah, aku akan menunggu hingga
waktu memberiku jawaban sambil merangkai mimpi indah.
@@@
                “Ibu, apa ada yang bisa aku bantu?” tanyaku saat melihat ibu sedang
13
mengemasi barang – barang di kamar nenek.
                “Alhamdulillah.. akhirnya ada yang menawarkan bantuan” ibu mengembangkan
senyummanisnya.
                “Minta tolong barang – barang di sini dikemas di kerdus itu ya..” perintah ibu
sambil menunjuk lemari baju nenek kemudian menunjuk kardus disamping pintu.
                “Siap bu!” tegasku. Tanganku mulai bekerja. Belum sampai 10 menit, separuh
barang di lemari telah terkemas di dalam kardus. Kuakui, aku memang pekerja cepat.
Tapi tetap saja Gundala Putra Petirlah yang tercepat.
Di tengah – tengah mengemas, aku teringat akan sesuatu. Mukenah
nenek!  Pandanganku berputar ke seluruh penjuru ruangan. Mencari – cari kotak coklat
tua yang mengemas mukenah istimewa itu. Dan.. mataku kini tertuju pada meja murmer
di sudut ruangan.kulihat ada kotak coklat tua diatasnya. Aku segera berlari menuju
kotak itu. Rasanya tangan ini sudah tidak sabar menyentuh benda penuh barokah itu.
Ketika tanganku sudah hanya berjarak 1 cm..
                “Ehem.. mengemasinya sudah selesai?” suara ibu menghentikan gerakanku.
                “He.. he.. tinggal dikit kok bu..” jawabku cengengesan. Aku kembali ke posisi
awalku. Kembali bekerja sesuai perintah ibu. Mengambil.. memasukkan.. mengambil
lagi.. memasukkan lagi. Akhirnya semua barang di lemari baju nenek selesai dikemas 10
menit kemudian.
                “Ibu.. aku sudah selesai..” aku terlonjak kegirangan. Sekarang aku tak mau
menunda lagi. Aku cepat – cepat kembali ke tempat kotak tua tadi di sudut ruangan.
Tapi.. kotak itu kini sudah tidak berada di atas meja murmer lagi. Ibu sudah lebih dulu
memindahkannya entah kemana. Wajahku yang tadinya berseri dihiasi pelangi, kini
murung tertutup awan gelap.
                “Ibu.. apa aku tidak boleh menyentuhnya? Sebentaaar saja..” rengekku.
                “Maaf ya sayang, ibu masih repot. Kapan – kapan saja ya..” jawab ibu terlihat
buru – buru. Hmm.. kasihan juga ibu. Mondar – mandir, kesana kemari. Sepertinya
sekarang bukan waktunya untuk merengek seperti bayi yang minta susu. Lebih baik
dan seharusnya aku membntu ibu.
                “Baiklah.. apa lagi yang bisa aku bantu?”  aku menwarkan jasa. Lagi – lagi ibu
mmbalas dengan senyum keibuannya. Ibu memintaku memindahkan kardus - kardus
yang sudah terkemas rapi ke dalam gudang. Tugasku kini beralih dari ‘mengambil dan
memmasukkan’ menjadi ‘mengangkat dan memindahkan’. Yang ini akan memeras lebih
banyak tenaga. Jadi sepertinya porsi makan siangku hari ini akan bertambah.
                Siang berganti malam. Sekarang waktunya beristirahat. Aku langsung terjun
bebas di atas kasur empukku. Mataku sudah ingin menutup rasnya. Samar – samar aku
mendengar suara halus ibu di telinga kananku.
                “Terimakasih ya nak, sudah mau bersabar..” aku tidak terlalu mengerti apa
maksudnya. Tapi tetap saja aku menjawab, “Sama – sama bu..” kemudian tidur.
@@@
                “Nduk.. bangun nduk.. yuk sholat tahajjud..” suara yang tak asing
membngunkanku. Ini bukan suara ibu. Tapi.. suara nenek. Mataku terbelalak. Kantukku
hilang seketika.
                “Nenek?” mulutku menganga. Tak percaya akan apa yang sedang kulihat saat
ini. Kini di depan mataku, nenek memakai mukenah putihnya dan mengajakku
sholat tahajjud berjama’ahh. Aku mencubit pipi kananku. Aww.. sakit! Ini bukan mimpi.
                “Ndang wudhu, nenek tunggu di kamar” dawuhnya sambil melangkah keluar
menuju kamar beliau. Aku tak peduli ini mimpi atau nyata. Aku segera mengambil
wudhu dan bergegas menuju kamar nenek. Disana nenek sudah siap berdiri di
atas sajadah merah marunnya sambil membawa mukenah putih yang serupa
dengan yang beliau pakai.
14
                “Pakai ini.. ini mukenah nenek saat mondok dulu” beliau memakaikan
mukenah itu ke kapalaku sambil mengembangkan senyum.
                “Allaahuakbar” kamipun memulai sholat tahajjud berjama’ah.
                “Assalaamu’alaikum warahmatullah..” ucap nenek fasih. Seperti yang pernah
kulihat sebelumnya, nenek kemudian bersujud. Akupun ikut bersujud mengikuti
nenek. Tiba – tiba..
                “Labbaikallahh humma labbaiik.. Labbaikallah syariikalakalbbaiik..” suara ramai
orang berthawaf memekakkan telingaku. Mataku sulit terbuka karena silaunya cahaya
putih yang menyentrong. Aku merasa sesak. Terdempet orang – orang di sekitar.
Dimana ini? Aku mulai panik. Merasa asing di tengah keramaian.        
                “Nenek.. nenek.. nenek dimana?”  teriakku mencari – cari sosok wanita
tua yang tadi sholat bersamaku. Sreet. Ada yang meraih tanganku. Kemudian menarik
dengan sedikit keras. Alhamdulillah. Ternyata itu nenek. Kepanikanku kini sudah
mereda.
                “Nenek, kita ada dimana?” tanyaku sambil mengerutkan dahi, tak kuat
melawan silaunya matahari.  Nenek hanya tersenyum dan memalingkan wajahnya ke
bangunan kubus hitam yang sangatbesar di depannya. Aku memaksakan mata
memandang lebih jelas apa kubus hitam kokoh itu. Samar – samar aku melihat kain
hitam mewah dihiasi rangkaian kalimat syahadat berwarna emas menyelimuti bangunan
itu. Di sisi depan, pintu besar dari emas terpampang indah. Salah satu sudutnya terdapat
lubang perak membungkus batu hitam. Bangunan itu dikelilingi oleh berjuta, bahkan
bemilyar – milyar manusia berihram putih. Mereka berebutan mendekati pintunya,
menyentuh temboknya, dan mencium batunya.
                “Ka’.. Ka’.. Ka’bah?” mulutku menganga, tak sanggup berkata – kata.
“Ini  Makkah?” lanjutku masih belum bisa percaya dengan apa yang ada di depanku ini.
                Iiya, sekarang kita berthawaf, jangan lepaskan tanganmu dari genggaman
nenek ya..” nenek menggandeng tanganku erat- erat. Menuntunkun mengelilingi ka’bah
sambil mengumandangkan tarbiah.
                Subhaanallah. Sulit dipercaya. Aku mengingat – ingat kembali apa yang terakhir
aku lakukan beberpa menit yang lalu. Terakhir, aku bersujud setelah salam sholat
tahajjud. Ya, sujud terakhir. Jadi ini jawaban dari rasa penasaranku akan sujud diakhir
sholat malam nenek. Senyum lebar terukir di mulutku. Waktu akhirnya mengizinkanku
untuk tahu. Setelah selama ini waktu mengulur – ulur dirinya, memenjara rasa
penasaranku. Mungkin nenek yang ingin aku langsung meraskan sendiri. Merasakan
sendiri apa yang nenek rasakan di akhir sujudnya itu.
                “Nduk, sampaikan pesan nenek pada ibumu.. setelah 100 hari
nenek, tolong sumbangkan barang – barang ke beberapa panti jompo. Buku – buku
nenek yang tidak terpakai kirmkan ke pondok – pondok” pesan nenek saat kami hendak
wukuf di Arofah.
                “Lalu bagaimana dengan mukenah nenek?” tanyaku sambil membulatkan
mata.
                “Itu akan diwariskan ke ibumu, kemudian padamu, kemudian anakmu, hingga
anak cucumu” jawab nenek. Matanya mulai berkaca – kaca. Nenek kemudian
menyerahkan tasbih Makkah yang biasa beliau simpan bersama mukenahnya di kotak
tua itu kepadaku.
                “Nenek harap kamu mau mondok kayak nenek dan ibumu dulu.
Tirakat. Nyari barokahnya para kyai. Kalau bisa mondok itu jadi adat di keluarga kita.
Wes, InyaaAllah berokahe numplek” amanah nenek membuat hatiku terenyuh.
Insyaallah aku akan mengemban amanah ini dengan baik. Aku bertekad akan
membuat nenek tersenyum puas di syurga nanti.
                “Baik nek.. aku janji aku akan jadi santri yang tawadhu’ seperti nenek”
15
janjiku pada nenek. Mataku mulai meneteskan air mata. Tetesan air mata ini akan
menjadi saksi atas janji yang kuucap dari hatiku yang paling dalam untuk sosok wanita
motivator yang kubanggakan.
                Nenek membelai kepalaku dengan lembut. Kemudian merangkulku dengan
kehangatan kasih sayangnya. Aku berbalik merangkulnya dengan lebih erat. Sangat erat.
Hingga akhirnya lenganku tak meraskan apa – apa. Tubuh renta nenek yang kurangkul
seketia menghilang bagai angin malam yang berhembus.
                Aku bangkit dari sujudku. Kini aku berada di kamar nenek sendirian. Jarum jam
menunjukkan angka 3. Tepat pada jam saat nenek mengakhiri sholat Tahajjudnya 102
malam yang lalu.
                “Apa aku tadi bermimipi?” gumamku. “Tapi ini sajadah yang tadi nenek pakai!”
aku menarik sajadah merah marun di depanku. Mataku beralih ke mukenah yang
kupakai sekarang.
                “Ini mukenah nenek yang tadi nenek pakai, lalu ini.. tasbih yang nenek berikan
saat di Arofah tadi!” aku mengingat – ingat kembali apa saja yang kulakukan bersama
nenek beberapa jam yang lalu. Bertemu dgan nenek, kemudian sholat tahajjud
berjama’ah. Sujud di akhir sholat kemudian.. aku ada di Makkah! Thawaf bersama nenek
mengelilingi Ka’bah, lalu sholat di Masjidil Haram. Meminum air zam – zam. Mengelilingi
pasar Makkah, dan yang terakhir wukuf di Arofah. Nenek menitip pesan untuk ibu,
memberikan tasbihnya sambil berpesan padaku. Memelukku kemudian.. aku kembali ke
kamar nenek lagi.
                “Sayang..” suara lembut ibu mngejutkanku. Ibu memasuki kamarkemudian
duduk di sampingku. “Wah, anak ibu sudah mulai belajar sholat malam” pujinya sambil
membelai lembut kepalaku.
                “Ibu tahu, aku tadi sholat tahajjud berjama’ah bersama nenek” ceritaku. Mata
ibu terbelalak. Beliau sangat terkejut akan apa yang barusan aku katakan. “Kemudian
kami bersujud dan tiba–tiba kami berada di Makkah” lanjutku. Aku menceritakan semua
yang kualami 2 jam yang lalu bersama nenek.  Dari mimik wajahnya, aku bisa tahu kalau
ibu percaya padaku. Dan memeag seharusnya ibu percaya, karena ini memang benar -
benar terjadi. Terakhir, aku menyampaikan pesan nenek yang dititipkan untuk ibu. Mata
ibu mulai berkaca – kaca. Teringat kembali pada sosok ibu yang selama bertahun –
tahun merawatnya.
                “Ibu, aku telah berjanji pada nenek kalau aku akan mondok, tirakat dengan
untuk cari barokahnya para kyai!” tegasku.
                “Ya nak.. nenek pasti sangat bangga padamu”
@@
I.                    Jawablah pertanyaan berikut dengan  mengisi tabelnya!
No Unsur  Teks Deskripsi/Ciri Bukti
1. Tokoh Teks 1
a.       Nataga: Binantang, Pimpinanperang, Nataga membagi tugas
…………………………………………. kepada seluruh panglima dan
pasukannya di titik-titik yang
sudah ditentukan  (Kalimat
kedua paragraf 1)

b.  Siluman Serigala :

c.       ….

Teks 2
a.       Kiran : ………………………………….
…………………………………………….. 16
b.      Makhluk aneh :  ….
………………………………………………..

Teks 3
Aku : …………………

Nenek : ………………..

Ibu : ………………………..

2. Latar    Teks 1 :
(tempat dan Di Tanah Modo ………………………….
waktu)
  ………………………..

    ……………………….
--------------------------------

Teks 2 :
 ………………………….
……………………………

Teks 3

…………………………………..
……………………………………..

3 Alur Teks 1
………………………………

Teks 2
……………………………….

Teks 3
Lintas waktu dan ruang

4 Teks 1 :
Tema
…………………………………..

Teks 2
……………………………………

Teks 3
………………………………….

II.                  Setelah Kalian mengisi secara individu, diskusikanlah dengan kelompok Kalian!


*Hal yang kalian diskusikan adalah keajaiban tokoh, latar, dan peristiwa yang
dialami tokoh
* Tentukan jenis fantasi dalam ketiga teks tersebut! 17
III.               Tuliskan hasil kerja kelompokmu di kertas plano!
IV.               Presentasikan hasil kerja kelompok Kalian secara melingkar!
V.                  Mintalah tanggapan dari kelompok lain (tulis di kertas pos-it, tempelkan di plano)

H. Bahan Ajar

Pengertian, Ciri ciri, Struktur dan Contoh Teks Cerita Fantasi

Cerita fantasi merupakan sebuah karya tulis yang dibangun menggunakan alur cerita
yang normal, namun memiliki sifat imajinatif dan khayalan semata. Umumnya unsur
unsur dan struktur cerita fantasi ini seperti setting, alur, penokohan, konflik, ending dan
lain sebagainya akan dibuat berlebihan dan terkesan tidak akan pernah terjadi di dunia
nyata.
Teks cerita fantasi ini pada dasarnya termasuk kedalam kategori teks narasi yang
notabennya merupakan sebuah teks karangan fiksi semata yang alur atau rangkaian
peristiwa umumnya menggunakan pola sebab akibat. Meskipin teks ini termasu dalam
karangan fiksi dan bersifat khayalan namun cerita ini umumnya menceritakan
perkembangan kejadian atau peristiwa yang berawal dari prologue hingga epilogue yang
telah melalui beberapa tahapan seperti awal konfik, puncak permasalahan dan
penyelesaian.

Ciri ciri cerita fantasi dan struktur cerita fantasi sendiri juga hampir sama dengan teks
narasi yang terdiri dari orientasi atau pengenalan, konflik dan resolusi yang akhirnya
merujuk ke ending (epilogue), Ending sendiri umumnya terdiri dari dua jenis ending yakni
happy ending dan sad ending.

Baik teks narasi maupun teks cerita fantasi memiliki ide dan tema dasar yang menjadi
orientasi pusat pengebangan cerita. Dalam teks ini umumnya tidak terdapat amanat
karena tujuan cerita fantasi pada dasarnya adalah sebatas untuk menghibur pembacanya
saja. Namun tidak sedikit pula teks cerita fantasi ini memiliki amanat yang bersifat tersirat
yang disisipkan oleh pengarang dalam alur ceritanya.

Contoh cerita fantasi sendiri juga dapat anda temukan dalam kehidupan sehari hari anda,
terlebih lagi jika anda adalah orang yang suka membaca novel maupun menonton fiilm.
Hal ini disebabkan karena film film dan novel yang tengah beredar saat ini umumnya
didominasi oleh cerita yang bertemakan fantasi.

Pengertian, Ciri ciri, Struktur dan Contoh Teks Cerita Fantasi


Sama seperti teks pada umumnya khususnya teks narasi. Selain memiliki pengertian,
teks cerita fantasi ini juga memiliki ciri ciri, struktur dan contoh cerita fantasi. Adapun
penjelasan dari struktur cerita fantasi dan ciri ciri cerita fantasi beserta contohnya adalah
sebagai berikut ini.

Pengertian Cerita Fantasi


Teks cerita fantasi merupakan teks yang hampir sama dengan teks narasi jika dilihat dari
ciri ciri dan strukturnya, yakni sebuah cerita karangan yang memiliki alur normal namun
bersifat imajinatif. Umumnya teks ini dibuat dengan alur, unsur unsur dan struktur
cerita yang terkesan dilebih lebihkan yang jika dilogika dengan pikiran tidak akan 18
pernah terjadi di dunia nyata.
Ciri ciri Cerita Fantasi
Sama seperti jenis teks pada umumnyam cerita fantasi ini dapat dikatakan sebagai teks
cerita fantasi apabila memenuhi beberapa unsur dan ciri ciri dibawah ini. Ciri ciri cerita
fantasi yang umum beredar adalah sebagai berikut:

Ide cerita yang terbuka


Ide cerita dalam cerita fantasi umumnya tidak memiliki batasan realita (kenyataan) dan
dapat kembangkan sesuka pengarang. Tema dan ide yang diusung oleh cerita fantasi
biasanya adalah mistis, supranatural, sci-fi, futuristik dan lain sebagainya.

Terdapat keanehan, misterius, dan keajaiban


Jika anda mendapati sebuah teks cerita mengandung unsur keanehan, bersifat misterius
seperti mengandung unsur mistis maupun terdapat keajaiban yang tidak dapat dilogika
oleh pikiran maka itu dapat menjadi ciri ciri cerita fantasi. Umunya segala keanehan dan
keajaiban yang timbul dalam cerita bersifat berlebihan seperti anda sedang
membayangkan manusia bersayap dan bisa terbang tinggi atau lain sebagainya.

Cerita fantasi adalah cerita yang dapat merubah apapun yang tidak mungkin menjadi
mungkin dengan cara menghidupkannya dalam bentuk cerita. Hal ini disebabkan karena
teks cerita fantasi merupakan sebuaht teks karangan cerita yang bersifat imajinatif
(imajinasi yang diciptakan oleh pengarang).

Latar
Latar yang digunakan dalam cerita fantasi dapat menembus ruang dan waktu.
Menembus ruang dan waktu disini dalam artian adalah terjadi di suatu tempat dan suatu
waktu tertentu seperti contoh cerita guardian of the galaxy yang memiliki latar cerita di
planet Jupiter di jaman masa depan. Padahal jika dilogika lebih cermat, di planet jupiter
tidak terdapat udara sama sekali. Namun dengan cerita fantasi ini segala yang tidak
mungkin dapat menjadi mungkin.

Tokoh yang unik


Tokoh dalam teks cerita fantasi umumnya memiliki kelebihan tersendiri yang unik dan
berbeda dari yang lain, Seperti dalam cerita superman yang tokoh utamanya yakni clark
kent (superman) memiliki kekuatan super untuk terbang, mengangkan beban jutaan
kilogram dan mengeluarkan laser dari matanya.

Fiksi atau khayalan


Kerena bersifat fiksi dan merupakan cerita khayalan semata, maka cerita fantasi ini tidak
akan bisa dinalar oleh akal pikiran jika dibandingkan dengan kehidupan di dunia nyata.

Gaya bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam cerita ini umumnya tidak harus selalu terikat
menggunakan bahasa yang formal. Melainkan menggunakan bahasa yang bervariasi.

Struktur Cerita Fantasi


Struktur cerita fantasi umumnya hampir sama dengan struktur teks narasi yakni terdiri
dari orientasi, konflik, resolusi dan ending. Adapun penjelasan dari masing masing
struktur adalah sebagai berikut:
1. Orientasi : Pengenalan atau orientasi merupakan sebuah bagian dimana pengarang
memberikan pengenalan tentang penokohan, tema, dan sedikit alur cerita kepada
pembacanya.
2. Konflik : Konflik sendiri merupakan bagian dimana terjadi permasalahan dimulai dari
awal permasalahan hingga menuju ke puncak permasalahan.
3. Resolusi : Resolusi merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik
yang tejadi. Resolusi sendiri merupakan bagian penentu yang akan mengarah 19
pada ending.
4. Ending : Ending merupakan penutup cerita fantasi. Ending sendiri dapat dibedakan
menjadi dua yakni happy ending dimana tokoh utama menang dan hidup bahagia. Dan
yang lain adalah sad ending dimana tokoh utama tewas setelah mencapai tujuan dan
sebagainya.

Contoh Cerita Fantasi


Pada dasarnya contoh cerita fantasi dapat dibedakan menjadi cerita fantasi total dan
cerita fantasi irisan. Berikut adalah contoh cerita fantasi yang dapat anda simak.

KEKUATAN EKOR BIRU NATAGA


oleh Ugi Agustono
 
Seluruh pasukan Nataga sudah siap hari itu. Nataga membagi tugas kepada seluruh panglima dan
pasukannya di titik-titik yang sudahditentukan. Seluruh binatang di Tana Modo tampak gagah
dengan keyakinan di dalam hati, mempertahankan milik mereka. Hari itu, sejarahbesar Tana modo
akan terukir di hati seluruh binatang.. Mereka akanberjuang hingga titik darah penghabisan untuk
membela tanah air tercinta.

Saat yang ditunggu pun tiba. Mulai terlihat bayangan serigala-serigala


yang hendak keluar dari kabut. Jumlah pasukan cukup banyak. Nataga dan seluruh panglima
memberi isyarat untuk tidak panik.Pasukan siluman serigala mulai menginjak Pulau Tana Modo,
susulmenyusulbagai air. Tubuh mereka besar-besar dengan sorot mata tajam. Raut wajah mereka
penuh dengan angkara murka dan kesombongan, disertai lolongan panjang saling bersahutan di
bawah air hujan. Merekatidak menyadari bahaya yang sudah mengepung. Semua binatang tetap
tenang menunggu aba-aba dari Nataga.

“Serbuuuu …!” teriak Nataga sambung-menyambung dengan seluruhpanglima.

Pasukan terdepan dari binatang-binatang hutan segera mengepung para serigala dengan lemparan
bola api. Pasukan serigala sempat kaget, tak percaya. Cukup banyak korban yang jatuh di pihak
serigala karena lemparan bola api. Namun, pemimpin pasukan tiap kelompok serigala langsung
mengatur kembali anak buahnya pada posisi siap menyerang. Mereka tertawa mengejek binatang-
binatang ketika banyak bola api yang padam sebelum mengenai tubuh mereka. Bahkan dengan
kekuatan mereka, mereka meniup bola api yang terbang menuju arah mereka.

“Hai ….! Tak ada gunanya kalian melempar bola api kepada kami!” Seru serigala dengan sorot
mata merah penuh amarah.

Binatang-binatang tidak putus asa. Namun, pasukan serigala dalam jumlah dua kali lipat bahkan
lebih dari pasukan binatang, mulai bergerak maju, seolah hendak menelan binatang-binatang yang
mengepung. Binatang-binatang yang pantang menyerah juga tidak takut dengan gertakan para
serigala.

“Gunakan kekuatan ekormu, Nataga!” bisik Dewi Kabut di telinga Nataga.

Nataga sempat bingung dengan kata-kata Dewi Kabut. Karena banyak bola api yang padam,
Nataga segera memberi aba-aba berhenti melempar dan mundur kepada seluruh pasukan.

Tiba-tiba, Nataga, pemimpin perang seluruh binatang di Tana Modo, segera melesat menyeret ekor
birunya. Mendadak, ekor Nataga mengeluarkan api besar.Nataga mengibaskan api pada ekornya
yang keras, membentuk lingkaran sesuai tanda yang dibuat oleh semut, rayap, dan para tikus. Lalu,
ia melompat bagai kilat dan mengepung serigala dalam api pana. Kepungan api semakin luas.
Srigala-srigala tak berdaya menghadapi kekuatan si ekor biru. Teriakan panik dan
kesakitan terdengar dari serigala-serigala yang terbakar. Nataga tidak memberi ampun
kepada serigala yang terbakar. Nataga tidak memberi ampun kepada para serigala licik itu. 20
Selesai pertempuran Nataga segera menuju ke atas bukit, bergabung dengan seluruh
panglima. Levo, Goros, Sikka, dan Mora memandang Nataga dengan haru dan tersenyum
mengisyaratkan hormat dan bahagia.
 

I.

21
LK-Telaah RPP

Tujuan
PesertadapatmenelaahdandapatmemperbaikiRPP.

NamaPenyusunRPP :
NamaPenelaahRPP :

FORMAT TELAAHRPP

HasilPenilaian/Sa
No. Komponen Indikator
rantindaklanjut
A. IdentitasMataPel 1. Menuliskannamasekolah.
ajaran/ Tema 2. Menuliskanmatapelajaran.
3. Menuliskankelasdansemester.
4. Menuliskanalokasiwaktu.

B. KompetensiInti MenuliskanKI denganlengkapdanbenar.

C. KompetensiDasa MenuliskanKDdenganlengkapdanbenar.
r
D. IndikatorPencapa 1. Merumuskanindikatoryang
ianKompetensi mencakupkompetensipengetahuan,
keterampilan,dansikapsesuaidengan KD.
2. Menggunakan kata
kerjaoperasionalrelevandengan
KDyangdikembangkan.
3. Merumuskanindikatoryang
cukupsebagaipenandaketercapaianKD.
E Nilai Karakter 1. Menuliskan nilai-nilai karakter yang akan
dimunculkan dalam pembelajaran
2. Butir karakter yang dituliskan adalah butir
karakter operasional

F TujuanPembelaja 1. Tujuanpembelajarandirumuskansatuataulebihun
ran tuksetiapindikatorpencapaiankompetensi.
2. Tujuanpembelajaranmengandungunsur:
audience(A), behavior(B),condition(C),
dandegree(D).
3. Tujuanpembelajarandirumuskanuntuksatu
pencapaian KD.

G. MateriPembelajar 1. Memilihmateripembelajaranreguler,remedialdanpeng
an ayaansesuaidengankompetensiyang dikembangkan.
2. Cakupanmateripembelajaranreguler,remedial,danpe
ngayaansesuaidengantuntutan KD,
ketersediaanwaktu,danperkembanganpesertadidik.
3. Kedalamanmaterikemampuanpesertadidik.

22
HasilPenilaian/Sa
No. Komponen Indikator
rantindaklanjut
H. MetodePembelaj 1. Menerapkansatuataulebihmetodepembelajaran.
aran 2. Metodepembelajaranyangdipilihadalahpembelajaran
aktifyangefektifdanefisienmemfasilitasipesertadidik
mencapaiindikator-
indikatorKDbesertakecakapanabad 21.

I. Media danBahan 1. Memanfaatkanmedia sesuaidenganindikator,


karakteristikpesertadidikdankondisisekolah.
2. Memanfaatkanbahansesuaidenganindikator,
karakteristikpesertadidikdankondisisekolah
3. Memanfaatkanmediauntukmewujudkanpembelajara
ndenganpendekatansaintifikataumodelmemadai.
4. Memanfaatkanbahanuntukmewujudkanpembelajara
ndenganpendekatansaintifikataumodelmemadai.
5. Memilihmediauntukmenyampaikanpesanyangmena
rik,
variatif,dansesuaidenganindikatorpencapaiankomp
etensi.
6. Memilihbahanuntukmenyampaikanpesanyangmena
rik,
variatif,dansesuaidenganindikatorpencapaiankomp
etensi.

J SumberBelajar 1. Memanfaatkanlingkunganalamdan/atausosial..
2. Menggunakanbukutekspelajarandaripemerintah(Bu
kuPesertadidikdanBukuGuru).
3. Merujukmateri-materi
yangdiperolehmelaluiperpustakaan.
4. MenggunakanTIK/merujukalamatweb
tertentusebagaisumberbelajar.

K Penilaian 1. Mencantumkanteknik,bentuk,dancontohinstrumenpe
nilaianpadaranahsikap,pengetahuan,danketerampil
ansesuaidenganindikator.
2. Menyusunsampelbutirinstrumenpenilaiansesuaikaid
ahpengembanganinstrumen
3. Mengembangkanpedomanpenskoran(termasukrubri
k)sesuaidenganinstrumen.

23
HasilPenilaian/Sa
No. Komponen Indikator
rantindaklanjut
L PembelajaranRe 1. Merumuskankegiatanpembelajaranremedialyangse
medial suaidengankarakteristikpesertadidik,alokasiwaktu,s
aranadanmediapembelajaran.
2. Menuliskansalahsatuataulebihaktivitaskegiatanpem
belajaranremedial,berupa:
 pembelajaranulang,
 bimbinganperorangan
 belajarkelompok
 tutor sebaya

M PembelajaranPe Merumuskankegiatanpembelajaranpengayaanyang
ngayaan sesuaidengankarakteristikpesertadidik,alokasiwaktu
,saranadanmediapembelajaran.

N Bahan Ajar Menguraikan bahan ajar sesuai dengan KD

24
R-5 Pengembangan RPP

Rubrikinidigunakanfasilitatoruntukmenilaihasilpengembangan RPP

Langkah-langkahpenilaianhasilkajian:
1. Cermatitugas yang diberikankepadapesertapembekalanpada LK-4!
2. BerikannilaipadahasilkajianberdasarkanpenilaianAndaterhadaphasilkerjapesertasesuair
ubrikberikut!

KegiatanPraktik
1. Menuliskan KD pengetahuandanketerampilandengantepat.
2. MenuliskanTujuanPembelajarandengantepat.
3. Menuliskanmateri, metode, media, bahan,dansumberpembelajarandengantepat.
4. Menuliskanlangkah-langkahpembelajaran yang runutsesuaisintak model
pembelajaran.
5. Mengintegrasikansaintifik, dimensipengetahuan, aspek HOTS,dankecakapanabad 21
dalamkegiatanpembelajaran.
6. Menuliskanpenilaiandengantepat.
7. Menuliskanbahandengantepat.

RubrikPenilaian:
Nilai Rubrik
90 nilai100 Tujuhaspeksesuaidengankriteria
80 nilai90 Enamaspeksesuaidengankriteria, satuaspekkurangsesuai
70 nilai80 Lima aspeksesuaidengankriteria, duaaspekkurangsesuai
60 nilai70 Empataspeksesuaidengankriteria,tigaaspekkurangsesuai
<60 Tigaaspeksesuaidengankriteria, empataspekkurangsesuai

25

Anda mungkin juga menyukai