BUPATI SAMBAS,
Menimbang : a. bahwa penyebaran Corona Virus Disease 2019
(COVID-19) di Kabupaten Sambas cenderung
meningkat dan meluas lintas wilayah dan lintas
negara;
b. bahwa dalam rangka memutus mata rantai
penularan COVID-19 perlu meningkatkan
kedisiplinan masyarakat untuk menjalankan
protokol kesehatan yang ketat di berbagai aspek
kehidupan;
c. bahwa dalam percepatan upaya mencegah dan
penanganan penyebaran COVID-19, diperlukan
pedoman pengaturannya;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c,
perlu menetapkan Peraturan Bupati Sambas
tentang Pedoman Tatanan Kebiasaan Baru dalam
Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) di Kabupaten Sambas;
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang
penetapan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1953
tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di
Kalimantan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1953 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 352) sebagai Undang-
Undang (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun
1959 Nomor 72, Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 1820);
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1970 Nomor 1, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2918);
3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang
Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3273);
4. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 66
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4723);
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah dua kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5679);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991
tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3447);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2008
tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4828);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012
tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 100, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5309);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 88 Tahun 2019
tentang Kesehatan Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 251,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 6444);
11. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Penyelenggaraan Kedaruratan Bencana Pada
Kondisi tertentu (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 34);
12. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2O2O tentang
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coronauints
Disease 19 (Covid-l9) sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2O2O
tentang Perubahan atas Keputusan Presiden Nomor
7 Tahun 2O2O tentang Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Coronauirus Disease 19 (Covid-19);
13. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang
Penetapan Bencana Nonalam Penyebaran
Coronauirus Disease 2019 (COVID-19);
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
949/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini
Kejadian Luar Biasa;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 82 Tahun
2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 1755);
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 1508), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 30 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 945);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun
2O2O tentang Percepatan Penanganan Coronavirus
Disease 2019 di Lingkungan Pemerintah Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 29l;
18. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18
Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi
dalam rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2O2O Nomor 61);
19. Keputusan Kepala Badan Nasional Penanggulangan
Bencana Nomor 9.A Tahun 2020 tentang Penetapan
Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah
Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia
sebagaimana telah diubah dengan Keputusan
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana
Nomor 13.A Tahun 2020 tentang Perpanjangan
Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah
Penyakit Akibat Virus Corona di Indonesia;
20. Peraturan Daerah Kabupaten Sambas Nomor 4
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten
Sambas Tahun 2016 Nomor 4, Tambahan
Lembaran Daerah Kabupaten Sambas Nomor 28);
21. Peraturan Bupati Kabupaten Sambas Nomor 37
Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi, dan Tata Kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas (Berita
Daerah Kabupaten Sambas Tahun 2016 Nomor 37)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Bupati Sambas Nomor 61 Tahun 2018 tentang
Perubahan Bupati Sambas Nomor 37 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Sambas (Berita Daerah Kabupaten
Sambas Tahun 2018 Nomor 62);
MEMUTUSKAN :
BAB II
TUJUAN
Pasal 2
RUANG LINGKUP
Pasal 3
BAB IV
PROTOKOL PERCEPATAN PENCEGAHAN CORONA VIRUS DISEASE
2019 (COVID-19)
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 4
(1) Setiap penduduk, Badan, Desa dan Perangkat Daerah wajib
melaksanakan Protokol Pencegahan COVID-19.
(2) Pemberlakuan Protokol Pencegahan COVID-19 meliputi :
a. Bidang Pemerintahan dan Pelayanan Publik;
b. Bidang Pariwisata;
c. Bidang Pendidikan;
d. Bidang Perindustrian;
e. Bidang Transportasi;
f. Bidang Keagamaan dan Sosial; dan
g. Bidang Kemasyarakatan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Protokol Pencegahan COVID-19
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(4) Kepala Perangkat Daerah sesuai bidang tugasnya dapat mengatur
lebih lanjut teknis pelaksanaan Protokol Pencegahan COVID-19.
Bagian Kedua
Kewajiban
Pasal 5
(1) Setiap penduduk wajib menggunakan masker saat beraktifitas di
luar rumah, berinteraksi sosial dan aktifitas lainnya yang berpotensi
terjadinya penularan COVID-19.
(2) Aktifitas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi pelayanan
konsumen, transaksi keuangan, penyajian makanan/minuman,
olahraga, aktifitas di rumah ibadah, aktifitas di kantor pemerintah,
swasta dan aktifitas lainnya.
(3) Setiap penduduk selaku penanggungjawab tempat usaha/ tempat
kerja/ fasilitas kesehatan/ lembaga pendidikan/ rumah ibadah/
tempat kegiatan atau layanan publik lain dalam lingkup
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), wajib menyediakan :
a. Tempat cuci tangan beserta sabun dengan air mengalir atau
hand sanitizer lainnya;
b. alat pengukur suhu tubuh;
c. papan informasi atau bentuk media informasi lain terkait
protokol COVID-19; dan/atau
d. petugas untuk melakukan kontrol fungsi atau kegiatan pada
huruf a, dan huruf b.
(4) Badan selaku pengelola, penanggungjawab tempat usaha/ tempat
kerja/ fasilitas kesehatan/ lembaga pendidikan/ rumah ibadah/
tempat kegiatan atau layanan publik lain dalam lingkup
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2), wajib :
a. mengatur dan mengawasi pelaksanaan pembatasan sosial/fisik
di lingkungannnya;
b. membatasi pelaksanaan kegiatan yang melibatkan interaksi fisik
langsung; dan
c. mendapat izin kegiatan sosial masyarakat/ pesta pernikahan dan
kegiatan lain dari gugus tugas (gugus tugas Kecamatan untuk di
Kecamatan atau gugus tugas Kabupaten untuk tingkat
Kabupaten).
Bagian Ketiga
Sanksi
Pasal 6
(1) Bupati berwenang mengenakan sanksi administratif terhadap
pelanggaran pelaksanaan Protokol Percepatan Pencegahan dan
pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis;
c. tindakan paksa Pemerintah Daerah berupa :
1. Penghentian atau penutupan sementara usaha
2. Pembubaran paksa kegiatan
3. Pembatasan usaha
d. tindakan paksa lainnya
e. sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
(3) Bupati dalam mengenakan sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dapat melimpahkan kewenangan
pengenaan sanksi kepada Perangkat Daerah yang membidangi
sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing.
BAB V
PARTISIPASI MASYARAKAT
Pasal 7
BAB VI
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENERTIBAN
Bagian Kesatu
Pembinaan dan Pengawasan
Pasal 8
(1) Pembinaan atas pelaksanaan pedoman tatanan kebiasaan baru
dimasa Pandemi COVID-19 di Daerah dilakukan oleh Kepala
Perangkat Daerah sesuai bidang tugas kewenangannya di bawah
koordinasi Gugus Tugas COVID-19.
(2) Pengawasan atas pelaksanaan pedoman tatanan kebiasaan baru
dimasa Pandemi COVID-19 di Daerah dilakukan oleh Kepala
Perangkat Daerah/instansi vertikal di Daerah sesuai
kewenangannya melalui koordinasi dengan Perangkat Daerah yang
membidangi pengawasan dan Gugus Tugas COVID-19.
(3) Kepala Perangkat Daerah/instansi vertikal di Daerah melaporkan
pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dan ayat (2) kepada Bupati selaku Ketua Gugus Tugas
COVID-19 paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan.
Bagian Kedua
Penertiban
Pasal 11
BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 12
Pembiayaan pelaksanaan pedoman tatanan kebiasaan baru dalam
pencegahan COVID-19 di Daerah, dibebankan pada:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan
b. Sumber biaya lain yang sah dan tidak mengikat.
BAB IX
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 13
Kegiatan yang telah dilakukan dalam pelaksanaan tatanan kebiasaan
baru yang telah berjalan sebelum Peraturan Bupati ini diundangkan,
tetap berlaku.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Sambas
pada tanggal
BUPATI SAMBAS,
BUPATI SAMBAS,