Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH SATISFACTION, TRUST, DAN COMMITMENT TERHADAP WORD

OF MOUTH GENERASI Z PADA KEDAI KOPI BERKONSEP GRAB & GO

VIANY DJIEMESHA
KLEMENS WEDANAJI PRASASTYO

Trisakti School Of Management, Jl. Kyai Tapa No. 20, Jakarta Barat, Indonesia
vianydjiemesha@yahoo.com, klemens@stietrisakti.ac.id

Abstract: The purpose of this study is to test the influence of beverage quality, personal interaction quality, and
perceived quality on satisfaction and the influence of satisfaction, trust, and commitment on word-of-mouth from
Generation Z customers of grab & go concept coffee shop. This research used primary data to obtained the
information needed, by distributing the questionnaires at grab & go concept coffee shops in three cities (Bandung,
Jakarta, and Surabaya) directly from January until April 2020 through purposive sampling. The data collected from
483 respondents is processed with Structural Equation Modeling method using WarpPLS 6.0 as a tool. The result
of this study shows that beverage quality, personal interaction quality, and perceived quality have a significant
effect on satisfaction, and satisfaction, trust, and commitment have a significant effect on word-of-mouth.

Keywords: beverage quality, personal interaction quality, perceived quality, satisfaction, trust, commitment, word-
of-mouth, Structural Equation Modeling, and WarpPLS 6.0.

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dari beverage quality, personal interaction
quality, dan perceived quality terhadap satisfaction, dan pengaruh satisfaction, trust, dan commitment terhadap
word-of-mouth Generasi Z pada kedai kopi berkonsep grab & go. Penelitian ini menggunakan data primer guna
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan, dengan menyebarkan kuesioner secara langsung pada kedai kopi
berkonsep grab & go di 3 kota (Bandung, Jakarta, dan Surabaya) dari bulan Januari hingga April 2020 dengan
purposive sampling. Data-data yang telah diperoleh dari 483 responden diproses dengan metode Structural
Equation Modeling menggunakan aplikasi Warp PLS 6.0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa beverage
quality, personal interaction quality, dan perceived quality memiliki pengaruh yang signifikan terhadap satisfaction,
dan satisfaction, trust, dan commitment memiliki pengaruh yang signifikan terhadap word-of-mouth.

Kata kunci: kualitas minuman, kualitas interaksi personal, nilai terkait, kepuasan, kepercayaan, komitmen, WOM,
Model Persamaan Struktural, dan WarpPLS 6.0.

PENDAHULUAN
Kopi merupakan salah satu hasil konsumsi kopi di Indonesia sebesar 4.300.000
perkebunan yang mempunyai peranan yang dan mengalami kenaikkan pada tahun
cukup penting dalam kegiatan perekonomian di 2019/2020 menjadi 4.900.000.
Indonesia. Berdasarkan data dari International Seiring dengan bertambahnya tingkat
Coffee Organization (ICO) menyatakan bahwa konsumsi kopi di Indonesia, cafe-cafe yang
Indonesia merupakan penghasil kopi terbesar menyajikan berbagai macam kopi juga semakin
ke-4 setelah Brazil, Vietnam, dan Colombia. banyak bermunculan. Menurut Toffin, pada
Berdasarkan data dari Global Agriculture tahun 2019 kedai kopi di Indonesia diperkirakan
Information Network (GAIN), produksi kopi di hampir mencapai 3000 gerai dibandingkan
Indonesia pada tahun 2019/2020 sebesar tahun 2016 yang hanya sebanyak 1058 gerai.
10.700.000, mengalami peningkatan sebanyak Hal ini didukung dengan data dari Badan Pusat
100.000 dibandingkan dari tahun 2018/2019 Statistik (BPS) mengenai Industri Minuman
dan konsumsi kopi di Indonesia juga mengalami yang juga mengalami peningkatan dari tahun
kenaikkan, yaitu pada tahun 2018/2019 jumlah 2018 sebesar 16.04% menjadi 17.11% pada
tahun 2019. Industri Minuman juga termasuk padat, mereka tidak lagi menikmati kopi di kedai
dalam tiga besar industri yang memiliki kopi, namun lebih memilih untuk take away
permintaan yang cukup tinggi. untuk di minum di tempat yang ingin dituju
Berdasarkan survei dari Toffin, dalam seperti kantor atau kampus. Konsumen kopi
satu tahun terakhir kedai kopi berkonsep grab & sangat beragam mulai dari anak muda hingga
go merupakan tempat yang paling banyak dipilih orang tua. Berdasarkan data dari Technomic
oleh penikmat kopi dibandingkan dengan yang dikutip oleh CSP Daily bahwa Generasi Z
tempat-tempat yang menjual minuman serupa cenderung untuk membeli minuman iced coffee
seperti international coffee shop chain, local dibandingkan minuman-minuman lainnya, di
coffee chain, bakery & pastry, independent mana presentase untuk iced coffee sebesar
coffee shop, dan specialty coffee. Dari 56%, hot coffee 54%, smoothies 48%, sports
banyaknya kedai kopi berkonsep grab & go drinks 47%, soft drinks 45%, dan energy drinks
yang bertebaran di Indonesia, terdapat 44%.
beberapa nama yang sudah tidak asing lagi di Generasi Z menurut Schiffman &
telinga masyarakat, seperti Kopi Janji Jiwa, Kopi Wisenblit (2019, 332-334) adalah kelompok
Kenangan, dan Kopi Soe. yang memiliki kelahiran dari tahun 1997 hingga
Janji Jiwa adalah salah satu contoh dari saat ini. Generasi ini merupakan kelompok yang
kedai kopi berkonsep grab & go yang akan telah mengenali penggunaan teknologi
digunakan dalam penelitian ini, di mana memiliki komunikasi dan media sejak dini seperti
konsep konsumen hanya dapat membeli kopi internet, smartphones, instant messenger, dan
secara take-away dan tidak memiliki tempat masih banyak lagi, di mana pada generasi
untuk duduk bersantai dengan teman dan sebelumnya belum pernah terjadi. Menurut dari
keluarga, Janji Jiwa merupakan salah satu kedai artikel Kumparan, Generasi Z suka mencari
kopi yang sedang naik daun di kalangan solusi yang lebih mudah. Jarang meluangkan
masyarakat Indonesia dikarenakan rasanya proses panjang untuk menyelesaikan suatu
yang sesuai dengan lidah anak muda, harga masalah. Seperti dalam hal makan dan minum,
yang terjangkau, dan juga mudah ditemukan Generasi Z cenderung untuk memilih segala
dimana-mana. Kedai kopi ini telah memiliki sesuatu yang serba praktis dan cepat.
banyak outlet di seluruh Indonesia, berdasarkan Berdasarkan Marketeers, kelompok yang lahir
data yang diperoleh dari Instagram Janji Jiwa pada tahun 1990an lebih cenderung untuk
(@KopiJanjiJiwa), sejak 19 Agustus 2020, membeli barang yang memberikan mereka
cabang Kopi Janji Jiwa sudah mencapai lebih support atau pengalaman yang baru, setelah itu
dari 900 gerai dan kota Bandung, Jakarta, dan mengumpulkan informasi mengenai produk
Surabaya merupakan kota dengan jumlah gerai yang telah mereka gunakan dan suka dengan
Janji Jiwa terbanyak di Indonesia. Selain itu, kinerjanya untuk dibagikan dan diulas kepada
Janji Jiwa telah menerima penghargaan dari teman-temannya. Menurut OC&C, kaum
MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) dengan Generasi Z mudah dipengaruhi oleh teman-
rekor "Pertumbuhan Kedai Kopi Tercepat dalam temannya dan juga selebriti dibandingkan
Satu Tahun" pada tahun 2019 generasi-generasi yang lebih tua terutama
(Tribunnews.com, 2019). dalam hal pembelian.
Tumbuhnya kedai kopi berkonsep grab Jalilvand et al. (2017) menjelaskan
& go, terutama di kota-kota besar menurut bahwa satisfaction yang tinggi akan
Marketeers dikarenakan seiring dengan meningkatkan keinginan pelanggan untuk
meningkatnya aktivitas manusia yang semakin membeli kembali dan merekomendasikan
produk tersebut. Kedai kopi berkonsep grab & mengeluarkan menu-menu yang menarik, dan
go harus selalu memberikan layanan yang juga menyesuaikan produk yang dijualnya
maksimal agar pelanggan akan merasa puas dengan tren yang sedang ada di masyarakat
dengan apa yang mereka beli, sehingga mereka agar pelanggan dapat merasakan bahwa
akan terus membeli di masa yang akan datang. perusahaan perduli dengan pembelinya.
WOM merupakan hal yang penting dalam dunia Dikarenakan masih sedikitnya
bisnis. Saat ini masyarakat sudah tidak mudah penelitian mengenai word-of-mouth pada kedai
terpengaruh oleh iklan-iklan tradisional lagi, kopi berkonsep grab & go di kalangan Generasi
mereka lebih mempercayai ulasan yang bagus Z maka penelitian ini memilih kelompok
dari orang-orang yang mereka kenal karena Generasi Z untuk menjadi responden dengan
dianggap lebih akurat. Satisfaction memiliki range umur 18 - 23 tahun yang di mana saat ini
peran yang penting terhadap WOM konsumen merupakan mahasiswa/i, dan juga dikarenakan
pada sebuah perusahaan. Jika pelanggan puas kelompok umur tersebut sudah dapat membuat
dengan kopi yang dibelinya mereka akan keputusan sendiri.
dengan senang hati menceritakan pengalaman Berdasarkan penjelasan di atas,
mereka kepada orang-orang terdekatnya penelitian ini dilakukan untuk menguji
(keluarga dan teman) dengan terjadinya WOM "Pengaruh Satisfaction, Trust, Commitment
positif itu secara tidak langsung akan terhadap Word-of-Mouth Generasi Z pada Kedai
memberikan promosi kepada kedai kopi Kopi Berkonsep Grab & Go".
berkonsep grab & go. Wirtz & Lovelock (2016,
75) menjelaskan bahwa jika konsumen puas Beverage Quality
(delighted) maka mereka akan repurchase dan Kualitas dari makanan dan minuman
melakukan WOM yang positif mengenai memiliki pengaruh yang kuat dan penting dalam
perusahaan. Sedangkan jika pelanggan merasa hubungan antara pelanggan dan restoran, di
kecewa (disappointed) mereka akan komplain mana dapat membentuk kepuasan dan
ke perusahaan, tidak melakukan apa-apa, atau loyalitas. Pelanggan akan merasa senang jika
beralih ke penyedia jasa lainnya. minuman yang dibeli sesuai dengan ekspetasi
Pelanggan yang puas akan perfoma mereka, seperti harga yang masuk akal,
dari kedai kopi berkonsep grab & go akan tampilan kemasan yang menarik, dan rasa yang
menjadi percaya kepada perusahaan dan enak (Meng & Elliot, 2008). Kualitas dari
memberikan ulasan atau word of mouth yang makanan dan minuman merupakan penentu
positif seperti yang dijelaskan oleh Jalilvand et yang penting pada persepsi pelanggan dan
al. (2017) "As a customer trust improves in a perilaku sikap terhadap restoran. Jika kualitas
service provider, positive WOM communication makanan dan minuman bagus maka pelanggan
about the company is more likely to increase". akan memberikan ulasan yang baik (Yang et al.,
Pelanggan yang loyal memiliki keterikatan yang 2017).
kuat dan commitment penuh. Mereka akan Menurut Aadil et al. (2019), beverage
membuat WOM yang positif dan mereka quality dapat didefinisikan sebagai, produk yang
mungkin kurang sensitif terhadap harga telah memenuhi permintaan dari manufaktur
(Baloglu, 2002). Untuk mempertahankan dan juga dari pelanggan, seperti performance,
komitmen dari pelanggan, kedai kopi berkonsep quality standards, preferences, excellency,
grab & go harus bisa menjaga kualitas safety, and healthy. Berdasarkan dari beberapa
minumannya agar selalu bagus, memberikan penelitian sebelumnya (El-Said & Fathy, 2015;
layanan yang baik, ramah dan profesional, Smith et al., 2019) berpendapat bahwa kualitas
dari makanan dan minuman memiliki pengaruh Penyedia barang atau jasa yang
signifikan terhadap kepuasan. Oleh karena itu, memberikan relationship benefits yang bagus
penelitian ini memunculkan hipotesis sebagai lebih dihargai, dan pelanggan akan membangun
berikut: dan menjaga hubungan jangka panjang dengan
H1: Beverage quality memiliki perusahaan (Jalilvand et al., 2017). Vesel &
pengaruh terhadap satisfaction. Zakbar (2010) mensugestikan bahwa personal
interaction quality dengan pelanggan
Personal Interaction Quality merupakan elemen yang paling penting dalam
Hal utama dalam hubungan pemasaran melakukan penjualan dan interaksi ini akan
adalah hubungan interpersonal antara penjual mengarah pada trust, satisfaction, commitment,
dan pembeli (Harker & Egan, 2006). Tujuannya dan customer loyalty. Menurut Gremler et al.
untuk membangun hubungan jangka panjang (2001) membangun hubungan interpersonal
dengan pelanggan, karena lebih murah dengan pelanggan akan memiliki pengaruh
daripada mencari pelanggan yang baru (Yu & positif pada kecenderungan pelanggan untuk
Dean, 2001; Harker & Egan, 2006). Chen et al. membuat ulasan yang baik mengenai
(2012) mendefinisikan interaction quality perusahaan kepada orang lain. Berdasarkan
sebagai interaksi dua arah antara penyedia hasil penelitian sebelumnya (Jalilvand et al.,
barang atau jasa dengan pelanggan. 2017; Choi & Kim, 2013; Hijir, 2015)
Jayachandran et al. (2005) mengatakan bahwa menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
dengan penyampaian informasi antar penjual signifikan interaction quality terhadap customer
dan pembeli yang membuat pelanggan untuk satisfaction. Berdasarkan penjelasan ini dapat
lebih mudah berkomunikasi dengan perusahaan dibuat hipotesis sebagai berikut:
(mendapatkan feedback & menyampaikan H2: Personal interaction quality
keluhan) cenderung meningkatkan kepuasan memiliki pengaruh terhadap satisfaction.
pelanggan.
Perceived Value
dikeluarkan dibandingkan dengan pengalaman
Perceived Value yang diperoleh pelanggan dari restoran.
Perceived value telah dinyatakan Perusahaan menggunakan elemen-
sebagai hal yang penting untuk memprediksi elemen pemasaran lainnya seperti, advertising,
consumer behavior, satisfaction, purchase sales force, dan Internet untuk berkomunikasi
intentions, word-of-mouth dan loyalty dan meningkatkan perceived value pada benak
(Hernandez-Ortega et al., 2017). Adelia & pelanggan. (Kotler & Keller, 2016, 499).
Prasastyo (2019) mendeskripsikan perceived Joung et al. (2016) menyatakan semakin
value sebagai "Evaluasi atau penilaian besarnya perceived value pelanggan terhadap
konsumen terhadap barang atau jasa jasa perusahaan maka semakin besar juga
berdasarkan persepsi bahwa apa yang tingkat kepuasannya. Perusahaan harus
diterima konsumen sepadan dengan biaya yang menyampaikan nilai yang telah dijanjikan dan
dikeluarkan." Jalilvand et al. (2017) menyatakan pelanggan harus menerima dan merasakan
bahwa semakin tinggi harga makan persepsi value tersebut. Berdasarkan penelitian
akan nilai juga meningkat, sehingga perceived sebelumnya (Jalilvand et al., 2017; Joung et al.,
value dalam sebuah restoran dianggap sebagai 2016; Ryu et al., 2008) menyatakan bahwa
penilaian mengenai waktu dan uang yang perceived value memiliki pengaruh signifikan
dan diterima sebagai prediktor yang reliabel
terhadap customer satisfaction. Oleh karena itu, puas dan cenderung untuk memakai lagi produk
penelitian ini membuat hipotesis sebagai atau jasa tersebut di kemudian hari.
berikut: Berdasarkan penelitian sebelumnya, trust dan
H3: Perceived value memiliki pengaruh commitment dipengaruhi secara positif oleh
terhadap satisfaction. kepuasan pelanggan (Jalilvand et al., 2017;
Hegner et al., 2016; Fatima et al., 2016; Hennig-
Satisfaction Thurau et al., 2002). Berdasarkan dari
Kepuasan dapat terjadi saat pelanggan penjelasan ini, hipotesa dapat dirumuskan
yang telah menggunakan produk atau layanan sebagai berikut:
perusahaan merasa bahwa kinerja dari produk H4: Satisfaction memiliki pengaruh
atau jasa melebihi ekspetasi mereka (Wirtz & terhadap word of mouth.
Lovelock, 2016, 97). Dalam industri restoran H5: Satisfaction memiliki pengaruh
kepuasan dapat digunakan untuk meningkatkan terhadap trust.
customer loyalty (Han & Ryu, 2009). Jalilvand et H6: Satisfaction memiliki pengaruh
al. (2017) menjelaskan kepuasan sebagai terhadap commitment.
evaluasi dari pelanggan akan produk dan jasa
apakah sesuai dengan ekspetasinya. Trust
Pelanggan yang sangat puas biasanya akan Trust dianggap sebagai salah satu hal
menjadi loyal, membeli produk-produk baru yang penting dalam hubungan pemasaran
yang dikeluarkan dan di-upgrade oleh (Nartheh et al., 2013; Hennig-Thurau et al.,
perusahaan, memberikan ulasan yang baik 2002). Perusahaan memenuhi janji yang diberi
mengenai perusahaan dan produknya kepada kepada pelanggan untuk menjaga loyalitas
orang lain, tidak berpindah pada merek jangka panjang dengan pelanggan (Nartheh et
kompetitor, tidak sensitif pada harga, dan al., 2013). Kepercayaan penting untuk
memberikan ide produk atau jasa kepada membangun hubungan jangka panjang dengan
perusahaan (Kotler & Keller, 2016, 155; Han & pelanggan, produk atau jasa yang telah
Ryu, 2009). Berdasarkan penelitian Casaló et al. dipercaya oleh pelanggan akan mempengaruhi
(2008) dinyatakan bahwa satisfaction adalah sikap pelanggan terhadap perusahaan dan juga
penentu utama dari WOM positif di mana akan memicu mereka untuk menyebarkan WOM
semakin puas konsumen maka WOM yang akan yang positif mengenai barang atau jasa yang
dilakukan oleh pelanggan semakin besar. Hasil telah dibeli (Hegner et al., 2016). Menurut
yang sama juga ditemukan pada penelitian Jalilvand et al. (2017), trust didefinisikan
sebelumnya (Jalilvand et al., 2017; Wang et al., sebagai kepercayaan seseorang bahwa pihak
2017; Getty & Thompson, 1995) yang lain akan memenuhi kebutuhannya, dalam hal
menyatakan bahwa WOM dipengaruhi secara jasa trust adalah opini yang dimiliki oleh
positif oleh satisfaction. pelanggan bahwa penyedia jasa akan
Pelanggan yang puas dianggap memberikan jasa yang sesuai dengan apa yang
memiliki kepercayaan yang cukup besar dibutuhkan. Meningkatnya kepercayaan
terhadap perusahaan dan hal ini mempengaruhi pelanggan terhadap penyedia jasa maka WOM
mereka untuk melakukan pembelian ulang yang positif mengenai perusahaan cenderung
(Fatima et al., 2016). Hernandez-Ortega et al. akan meningkat juga (Gremler et al., 2001;
(2017) berpendapat bahwa, jika konsumen Jalilvand et al., 2017). Berdasarkan penelitian
mendapatkan pengalaman yang baik pada sebelumnya dinyatakan bahwa trust memiliki
sebuah barang atau jasa maka mereka akan pengaruh terhadap WOM (Marcos & Coelho,
2018; Barreda et al., 2015; Rajaobelina et al., dua tipe yaitu, affective commitment yang berarti
2014). keterikatan emosional dari pelanggan terhadap
Menurut Fatima et al. (2016) trust dan perusahaan terjadi akibat pelanggan yang telah
commitment dianggap memiliki hubungan yang percaya dan ingin untuk menjadi loyal
saling bergantung satu sama lain (dependent± (Evanschitzky et al., 2006). Sebaliknya
outcome relationship) dan trust memiliki calculative commitment yang pada Allen &
pengaruh terhadap commitment karena trust Meyer (1996) disebut sebagai continuance
meningkatkan long-term orientation dan commitment adalah keterikatan pelanggan yang
mengurangi biaya transaksi. Pelanggan yang dikarenakan mereka tidak ada alternatif lain
sudah puas akan performa suatu barang atau atau switching cost ke perusahaan lain lebih
jasa menjadi percaya kepada perusahaan dan tinggi. Berdasarkan penelitian sebelumnya
membeli secara berulang atau memiliki (Jalilvand et al., 2017; Marcos & Coelho, 2018;
komitmen. Berdasarkan penelitian sebelumnya Hennig-Thurau et al., 2002; Teo & Soutar, 2012)
(Jalilvand et al., 2017; Faryabi et al., 2015; commitment memiliki pengaruh yang signifikan
Marcos & Coelho, 2018) bahwa trust memiliki terhadap WOM. Berdasarkan dari penjelasan
pengaruh positif terhadap commitment. ini, hipotesa dapat dirumuskan sebagai berikut:
Berdasarkan penjelasan ini dapat dibuat H8: Commitment memiliki pengaruh
hipotesis sebagai berikut: terhadap word-of-mouth.
H7: Trust memiliki pengaruh terhadap
commitment. Word-of-Mouth
H8: Trust memiliki pengaruh terhadap Schiffman & Wisenblit (2015, 234)
word-of-mouth. mendefinisikan word-of-mouth sebagai
informasi yang diberikan pelanggan yang puas
Commitment akan suatu bisnis, barang, jasa atau acara
Hennig-Thurau et al. (2002) (informasi yang diberikan dapat juga negatif).
menganggap commitment sebagai bagian dari WOM merupakan cara yang paling efektif untuk
kualitas hubungan. Fehr (1988) melihat menyebarkan opini karena biasanya dilakukan
commitment sebagai tujuan untuk secara langsung atau face-to-face dalam
mempertahankan hubungan dengan partner sebuah percakapan antara dua orang atau lebih
bisnis. Teori dari relationship marketing yang mengenal satu sama lain. WOM dianggap
menjelaskan bahwa pelanggan yang memiliki lebih kredibel dan autentik karena terdapatnya
komitmen emosional merasa terhubung dengan bahasa tubuh dan intonasi suara yang akan
perusahaan, mereka cenderung tidak membeli memperkuat penyampaian pesan (Jalilvand et
dari perusahaan lain dan akan tetap loyal al., 2017; Whiting et al., 2019) dan lebih
(Jalilvand et al., 2017). Pelanggan yang loyal dipercaya daripada electronic word-of-mouth
memiliki keterikatan yang kuat dan komitmen yang merupakan ulasan secara daring di media
penuh. Mereka akan membuat WOM yang sosial karena ulasan dalam e-WOM bisa saja
positif dan mereka mungkin kurang sensitif palsu dan dibuat-buat oleh perusahaan.
terhadap harga (Baloglu, 2002). Kebanyakan WOM tidak dilakukan
Dalam hubungan bisnis commitment secara daring namun 90% dilakukan secara
adalah emosi psikologis dari pikiran pelanggan langsung (Kotler & Keller, 2016, 646-647). WOM
yang akan membentuk sikap mengenai dapat mempengaruhi pikiran, pandangan, dan
kelanjutan hubungan dengan perusahaan keputusan seseorang dan jika digunakan
(Jalilvand et al., 2017). Commitment terdiri dari dengan baik maka WOM dapat memasarkan
barang atau jasa dalam jangka waktu yang tidak bias. (Wang et al., 2017). Sulit untuk
panjang (Ahmad et al., 2014). WOM termasuk menilai layanan dari restoran sebelum
sumber informasi yang sangat berguna dan kuat melakukan pembelian, sehingga peran WOM
karena dapat membantu pembeli untuk sangatlah penting. Restoran dengan anggaran
mengetahui informasi yang lebih jelas mengenai promosi yang terbatas biasanya bergantung
barang atau jasa sebelum melakukan kepada WOM di mana pelanggan yang telah
keputusan pembelian, dan pelanggan puas dengan layanan di restoran akan
cenderung akan lebih mempercayai informasi membantu membagikan WOM yang positif
dari orang yang dikenalnya (keluarga, teman, dengan cuma-cuma (Jalilvand et al., 2017).
dll) daripada iklan tradisional karena dianggap

Metoda Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data primer dengan menyebarkan
kuesioner kepada responden di gerai kopi
berkonsep grab & go Skala yang digunakan
dalam penelitian ini adalah skala likert dengan 7
poin (1 = Sangat Tidak Setuju, 2 = Tidak Setuju,
3 = Cukup Tidak Setuju, 4 = Netral, 5 = Cukup
Setuju, 6 = Setuju, dan 7 = Sangat Setuju).
Indikator pertanyaan dalam penelitian ini
dikembangkan oleh Jalilvand et al. (2017)
Populasi dalam penelitian ini adalah
Generasi Z yang berumur 18-23 tahun
Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah non-
probability sampling, dengan metode purposive
sampling. Jumlah sampel yang diambil dalam
penelitian adalah sebanyak 483 responden,
(Bandung 100 sampel, Jakarta 159 sampel dan
Surabaya 224 sampel).
Metode analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode SEM-
Software yang digunakan untuk menguji data
yang diperoleh adalah WarpPLS 6.0.

HASIL PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini diperoleh
responden sebanyak 483 (Bandung 100
responden, Jakarta 159 responden dan
Surabaya 224 responden) dengan karakteristik
sebagai berikut:
Tabel 1 Karakteristik Responden

Keterangan Jumlah
Jenis Kelamin Laki-laki 202
Perempuan 281
Usia 18 Tahun 6
19 Tahun 25
20 Tahun 163
21 Tahun 157
22 Tahun 100
23 Tahun 32
Kunjungan (Per Minggu) 1x / Minggu 308
2x / Minggu 122
3x / Minggu 33
> 3x / Minggu 20
Biaya yang Dikeluarkan Rp 10.000 - Rp 15.000 48
Rp 15.001 - Rp 20.000 169
Rp 20.001 - Rp 25.000 192
Rp 25.001 - Rp 30.000 64
> Rp 30.000 10
Mengetahui Kedai Grab Ya 483
& Go Tidak 0
Pernah Mengunjungi Kedai Grab Ya 483
& Go Tidak 0

Tabel 2 Uji Validitas Diskriminan

Variabel BQ PIQ PV S T C WOM


BQ (0.716) 0.588 0.442 0.555 0.550 0.511 0.507
PIQ 0.588 (0.844) 0.424 0.566 0.489 0.624 0.532
PV 0.442 0.424 (0.846) 0.517 0.418 0.415 0.449
S 0.555 0.566 0.517 (0.860) 0.756 0.580 0.559
T 0.550 0.489 0.418 0.756 (0.873) 0.610 0.549
C 0.511 0.624 0.415 0.580 0.610 (0.879) 0.643
WOM 0.507 0.532 0.449 0.559 0.549 0.643 (0.926)
Tabel 3 Uji Reliabilitas

Variabel Composite Realiability Cronbach's Alpha


BQ 0.839 0.759
PIQ 0.881 0.797
PV 0.883 0.801
S 0.895 0.823
T 0.906 0.843
C 0.910 0.852
WOM 0.947 0.916

Tabel 4 Uji Inner Model

Variabel R-Square Q-Square


S 0.468 0.467
T 0.572 0.570
C 0.432 0.429
WOM 0.471 0.470

Tabel 5 Uji Goodness of Fit

Model Fit and Quality Analysis Result


No Fit Criteria
Indices Result Description
Average Path Coefficient 0.341
1 p < 0.05 Good
(APC) P<0.001
Average R-Squared 0.486
2 p < 0.05 Good
(ARS) P<0.001
Average Adjusted R- 0.483
3 p < 0.05 Good
Squared (AARS) P<0.001
$FFHSWDEOH LI ” LGHDOO\
4 Average Block VIF (AVIF) 2.068 Ideal

Average Full Collinearity $FFHSWDEOH LI ” LGHDOO\
5 2.201 Ideal
VIF (AFVIF) ”
6PDOO •
6 Tenenhaus GoF (GoF) 0HGLXP • 0.593 Large
/DUJH •
6\PSVRQ¶V 3DUDGR[ Acceptable if • 0.7,
7 1.000 Ideal
Ration (SPR) ideally =1
R-Squared Contribution Acceptable if • 0.9,
8 1.000 Ideal
Ratio (RSCR) ideally = 1
Statistical Suppression
9 Acceptable if • 0.7 1.000 Acceptable
Ratio (SSR)
Nonlinear Bivariate
10 Casuality Direction Acceptable if • 0.7 1.000 Acceptable
Ration (NLBCDR)
Tabel 6 Uji Hipotesis

Variabel Variabel Path


P-Value Kesimpulan
Independen Dependen Coefficient
BQ S 0.256 <0.001 Highly Significant
PIQ S 0.313 <0.001 Highly Significant
PV S 0.273 <0.001 Highly Significant
S WOM 0.215 <0.001 Highly Significant
S T 0.756 <0.001 Highly Significant
S C 0.255 <0.001 Highly Significant
T C 0.440 <0.001 Highly Significant
T WOM 0.110 0.007 Highly Significant
C WOM 0.448 <0.001 Highly Significant

Gambar 4.1 Hasil Uji Model Struktural

Berdasarkan tabel 6 menunjukkan bahwa 1. Terdapat pengaruh beverage quality


beverage quality, personal interaction quality, terhadap satisfaction Generasi Z pada
dan perceived value memiliki pengaruh kedai kopi berkonsep grab & go.
terhadap satisfaction. Lalu, satisfaction memiliki 2. Terdapat pengaruh personal interaction
pengaruh terhadap trust, commitment, dan quality terhadap satisfaction Generasi Z
word-of-mouth. Kemudian, trust memiliki pada kedai kopi berkonsep grab & go.
pengaruh terhadap commitment dan word-of- 3. Terdapat pengaruh perceived value
mouth. Selanjutnya, commitment memiliki terhadap satisfaction Generasi Z pada
pengaruh terhadap word-of-mouth. kedai kopi berkonsep grab & go.
4. Terdapat pengaruh satisfaction
PENUTUP terhadap word-of-mouth Generasi Z
Berdasarkan hasil dari penelitian diatas, pada kedai kopi berkonsep grab & go.
dapat disimpulkan bahwa: 5. Terdapat pengaruh satisfaction
terhadap trust Generasi Z pada kedai
kopi berkonsep grab & go.
6. Terdapat pengaruh satisfaction aplikasi WarpPLS dikarenakan belum pernah
terhadap commitment Generasi Z pada digunakan sebelumnya pada saat kuliah, dan
kedai kopi berkonsep grab & go. (3) Keterbatasan dalam menyebarkan kuesioner
7. Terdapat pengaruh trust terhadap di kota-kota lainnya.
commitment Generasi Z pada kedai Terdapat beberapa saran dari peneliti
kopi berkonsep grab & go. untuk penelitian selanjutnya, yaitu: (1) Penelitian
8. Terdapat pengaruh trust terhadap word- selanjutnya disarankan untuk menambah
of-mouth Generasi Z pada kedai kopi jangkauan wilayah responden sehingga hasil
berkonsep grab & go. dari penelitian dapat lebih baik, (2) Penelitian
9. Terdapat pengaruh commitment selanjutnya disarankan untuk menambah
terhadap word-of-mouth Generasi Z jumlah responden sehingga hasil dari penelitian
pada kedai kopi berkonsep grab & go ini bisa lebih baik lagi, dan (3) Penelitian
Peneliti memiliki beberapa selanjutnya disarankan untuk menguji mediasi
keterbatasan selama proses pembuatan variabel lainnya (beverage quality, personal
penelitian ini, yaitu: (1) Keterbatasan dalam interaction quality dan perceived value) yang
mengumpulkan data kuesioner dikarenakan belum diuji dalam penelitian ini.
keadaan (Covid-19) sehingga memerlukan
waktu yang lebih lama dari yang seharusnya, (2)
Kekurangan pengetahuan dalam menggunakan

Referensi

Aadil, Rana.M., Ghulam M.M., Ume R., Ubaid ur R., and Xin-An Z. 2019. Quality Control in the
Beverage Industry. Elsevier Inc. Volume 17: the Science of Beverages.
https://doi.org/10.1016/B978-0-12-816681-9.00001-1
Adelia, Josephine dan Klemens Wedanaji Prasastyo. 2019. Pengaruh Service Quality, Perceived
Value, Corporate Image, Customer Satisfaction Pada Behavioral Intention. Jurnal Bisnis dan
Akuntansi. Vol. 21, No. 1a-2, Nov 2019, Hlm. 193-202 Akreditasi Sinta3 SK No. 23/E/KPT/2019.
Ahmad, Nawaz. Jolita V., and Rizwan R.A. 2014. Impact of Word of Mouth on Consumer Buying Decision.
European Journal of Business and Management. Vol.6, No.31, 2014.
Allen, N. J., & John P. M. 1996. Affective, Continuance, and Normative Commitment to the
Organization: An Examination of Construct Validity. Journal of Vocational Behavior, 49(3), 252±
276. doi:10.1006/jvbe.1996.0043.
Baloglu, S. 2002. Dimensions of Customer Loyalty: Separating Friends from Well Wishers. The Cornell
Hotel and Restaurant Administration Quarterly, 43(1), 47±59. doi:10.1177/0010880402431005.

Barreda, A. A., Anil Bilgihan, & Yoshimasa K. 2015. The Role of Trust in Creating Positive Word of Mouth
and Behavioral Intentions: The Case of Online Social Networks. Journal of Relationship
Marketing, 14(1), 16±36. doi:10.1080/15332667.2015.1006002.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Indonesia 2019.
https://www.bps.go.id/publication/2019/07/04/daac1ba18cae1e90706ee58 a/statistik-indonesia-
2019.html.
Badan Pusat Statistik. 2020. Statistik Indonesia 2020.
https://www.bps.go.id/publication/2020/04/29/e9011b3155d45d70823c14 1f/statistik-
indonesia-2020.html.
Badan Pusat Statistik. 2019. Statistik Kopi 2018.
https://www.bps.go.id/publication/2019/12/06/b5e163624c20870bb3d644 3a/statistik-kopi-
indonesia-2018.html.
Badan Pusat Statistik. 2020. Perkembangan Beberapa Indikator Utama Sosial- Ekonomi Indonesia.
Jakarta: BPS Edisi Februari 2020.
https://www.bps.go.id/publication/2020/05/27/2919cf4a7d021e97b8ce803 0/perkembangan-
beberapa-indikator-utama-sosial-ekonomi-indonesia- edisi-februari-2020.html.
Badan Pusat Statistik. 2020. Provinsi DKI Jakarta dalam Angka 2020.
https://jakarta.bps.go.id/publication/2020/04/27/20f5a58abcb80a0ad2a887 25/provinsi-dki-
jakarta-dalam-angka-2020.html.
Badan Pusat Statistik. 2020. Kota Bandung dalam Angka 2020.
https://bandungkota.bps.go.id/publication/2020/04/27/0a1cfa49906db067b 3fb7e5e/kota-
bandung-dalam-angka-2020.html.
Badan Pusat Statistik. 2020. Kota Surabaya dalam Angka 2020.
https://surabayakota.bps.go.id/publication/2020/05/19/4b5506b7a089a61c 75ef6cc9/kota-
surabaya-dalam-angka-2020.html.
Casaló, L.V., Carlos F., and Miguel G. 2008. The role of satisfaction and website usability in developing
customer loyalty and positive word-of-mouth in the e-banking services. International Journal of
Bank Marketing, Vol. 26 Iss 6 pp. 399 - 417.
Chen, L. H., Mei-Yen C., Yun-Ci Y., I-Wu T., Chih-Fu C., & Shen T. 2012. Perceived service quality and
OLIH VDWLVIDFWLRQ WKH PHGLDWLQJ UROH RI WKH DFWRU¶V VDWLVIDFWLRQ-with-event. International Journal of
Sports Marketing and Sponsorship, 13(4), 7±24. doi:10.1108/ijsms-13-04-2012-b003.
Choi, Beom Joon, & Kim Hyun Sik. 2013. The impact of outcome quality, interaction quality, and peeræ
toæpeer quality on customer satisfaction with a hospital service. Managing Service Quality: An
International Journal, Vol. 23 Issue: 3, pp.188-204.
Clow, Kenneth E and Donald Baack. 2018. Integrated Advertising, Promotion, and Marketing
Communications 8th Edition. United Kingdom: Pearson Education.
Coffee.Org. 2019. Top Reasons Why People Drink Coffee. https://coffee.org/pages/top-reasons-why-
people-drink-coffee
&63 'DLO\ :KDW¶V *HQ = 6LSSLQJ 2Q" KWWSV ZZZ FVSGDLO\QHZV FRP IRRGVHUYLFH ZKDWV-gen-z-
sipping.
El-Said, Osman and Islam Ahmed Fathy. 2015. Assessing university students' satisfaction with on-
campus cafeteria services. Tourism Management Perspectives. 16.
Evanschitzky, H., Gopalkrishnan R.I., Hilke P., Joerg N., & Heribert M. 2006. The relative strength of
affective commitment in securing loyalty in service relationships. Journal of Business Research,
59(12), 1207±1213. doi:10.1016/j.jbusres.2006.08.005.
Faryabi, Mohammad, Kousar Sadeghzadeh, dan Abdolnaser Zakeri. 2015. The Relationship Continuity
Model and Customer Loyalty in the Banking Industry: A Case Study of the Maskan Bank of Iran.
Journal of Relationship Marketing, 14(1), 37±52. doi:10.1080/15332667.2015.1006018.
Fatima, J.K., Mohammed A.R., and Rita D.M. 2016. Modelling satisfaction-commitment relationship in
developing country context. International Journal of Quality & Reliability Management, Vol.
33(7), 985-1001. doi:10.1108/ijqrm-01-2014-0013.
Fehr, Beverly. 1988. Prototype Analysis of the Concept of Love and Commitment. Interpersonal Relation
and Group Process. Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 55, No.4, 557-579.
Getty, J. M., & Kenneth N. T. 1995. The Relationship Between Quality, Satisfaction, and Recommending
Behavior in Lodging Decisions. Journal of Hospitality & Leisure Marketing, 2(3), 3±
22. doi:10.1300/j150v02n03_02.
Global Agriculture Information Network. 2019. Indonesia Coffee Annual Report 2019. Report Number:
ID1911.https://apps.fas.usda.gov/newgainapi/api/report/downloadreportbyfilename?filename=C
offee%20Annual_Jakarta_Indonesia_5-15-2019.pdf.
Gremler, D. D., Kevin P. G., & Stephen W. B. 2001. Generating positive wordæofæmouth communication
through customeræemployee relationships. International Journal of Service Industry
Management, 12(1), 44±59. doi:10.1108/09564230110382763.
Hair, Joseph F., G. Tomas M. H., Christian M. R., and Marko S. 2017. A Primer on Partial Least Squares
Structural Equation Modeling (PLS-SEM) Second Edition. Los Angeles: SAGE.
Han, H., & Kisang R. 2009. The Roles of the Physical Environment, Price Perception, and Customer
Satisfaction in Determining Customer Loyalty in the Restaurant Industry. Journal of Hospitality &
Tourism Research, 33(4), 487±510. doi:10.1177/1096348009344212.
Harker, M. J., & John Egan. 2006. The Past, Present and Future of Relationship Marketing. Journal of
Marketing Management, 22(1-2), 215±242. doi:10.1362/026725706776022326.
Hegner, S. M., Ardion D. B., & Nienke K. L. 2016. +HUH¶V RQH IRU WKH next show. Arts and the Market, Vol.
6 Iss 1, pp 52±67.
Hennig-Thurau, T., Kevin P. G. and Dwayne D. G. 2002. Understanding relationship marketing outcomes:
an integration of relational benefits and relationship quality. Journal of service research, 4(3),
pp.230-247.
Hernandez-Ortega, B., Joaquin A., Carla R., Silvia S. 2017. Perceived value of advanced mobile
messaging services. A cross-cultural comparison of Greek and Spanish users. Information
Technology & People, Vol. 30 Issue:2.
Hijir, Putri. 2015. Efek Customer Customer Interaction Terhadap Satisfaction dan Word Of Mouth Pada
Hotel Mandarin Oriental. Jurnal Manajemen dan Pemasaran Jasa Trisakti, Vol 8, No 2.

IDN Times. 2019. 10 Rekomendasi Es Kopi Susu Lokal Terbaik di Jakarta, Kamu Sudah Coba?.
https://www.idntimes.com/food/dining-guide/prila- arofani/rekomendasi-es-kopi-susu-lokal-
terbaik-di-jakarta.
Instagram. 2020. instagram.com.kopijanjijiwa
International Coffee Organization. 2019. Total Production by All Exporting Countries.
http://www.ico.org/historical/1990%20onwards/PDF/1a-total- production.pdf.
Jalilvand, M. R., Sirous S., Mehdi E., Mehdi M. 2017. Factors Influencing Word of Mouth Behavior in the
Restaurant Industry. Marketing Intelligence & Planning, Vol. 35 Iss 1 pp. 81 - 110.
Jayachandran, S., Subhash S., Peter K., dan Pushkala R. 2005. The role of relational information
processes and technology use in customer relationship management. Journal of
marketing, 69(4), 177-192.
Joshi, A., Saket K., Satish C., and D. K. Pal. 2015. Likert Scale: Explored and Explained. British Journal
of Applied Science & Technology 7(4): 396-403, 2015, Article no.BJAST.2015.157.
Joung, Hyun-Woo, Choi Eun-Kyong, and Eugene Wang. 2016. Effects of Perceived Quality and
Perceived Value of Campus Foodservice on Customer Satisfaction: Moderating Role of Gender.
Journal of Quality Assurance in Hospitality & Tourism, 17(2), 101±113.
Kotler, Phillip and Kevin Lane Keller. 2016. Marketing Management 15 th Edition. England: Pearson
Education.
Kumparan. 2017. 7 Karakteristik Generasi Z yang Perlu Kamu Tahu.
https://kumparan.com/kumparannews/7-karakteristik-generasi-z-yang- perlu-kamu-tahu.
Latan, Hengky dan Imam Ghozali. 2017. Partial Least Squares Konsep, Metode dan Aplikasi
Menggunakan Program WarpPLS 5.0 Thrid Edition. Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Lovelock, Christopher dan Jochen Wirtz. 2016. Services Marketing 8 th Edition. New Jersey: World
Scientific.
Marcos, Anabela M. B. F and Arnaldo Fernandes de Matos Coelho. 2018. "Communication relational
outcomes in the insurance industry", Asia Pacific Journal of Marketing and Logistics,
https://doi.org/10.1108/APJML-10-2017-0235.
MarkPlus. 2018, May. Research Report On Generation Now. Jakarta: Marketeers.
MarkPlus. 2019, October. What's Trending in F&B Business. Jakarta: Marketeers.
Meng, Juan & Kevin M. Elliot. 2008. Predictors of relationship quality for luxury restaurants. Journal of
Retailing and Consumer Services 15 (2008) 509± 515.

Narteh, B., George G. A., Prince Kodua, and Mahama B. 2013. Relationship marketing and customer
loyalty: Evidence from the Ghanaian luxury hotel industry. Journal of Hospitality Marketing &
Management, 22(4), pp.407-436.
OC & C. 2019. A Generation Without Borders. https://www.occstrategy.com/media/1806/a-generation-
without- borders.pdf.
Rajaobelina, L., Line Ricard, Jasmine B., & Élissar T. 2014. An integrative model of installed online
trust in the financial services industry. Journal of Financial Services Marketing, 19(3), 186±
197. doi:10.1057/fsm.2014.18.
Ryu, K., Heesup H., & Tae-Hee K. 2008. The relationships among overall quick-casual restaurant image,
perceived value, customer satisfaction, and behavioral intentions. International Journal of
Hospitality Management, 27(3), 459±469. doi:10.1016/j.ijhm.2007.11.001.
Schiffman, Leon G dan Joe Wisenblit. 2019. Consumer Behavior 12 th Edition. England: Pearson
Education.
Sekaran, Uma and Roger Bogie. 2016. Research Methodes for Business 7 th Edition. United Kingdom:
John Wiley and Sons.
Sholihin, Mahfud dan Dwi Ratmono. Analisis SEM-PLS dengan WarpPLS 3.0 untuk Hubungan Nonlinier
dalam Penelitian Sosial dan Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi
Smith, Ruth Annette, Andrea White-McNeil, and Faizan Ali. 2019. StudHQWV¶ SHUFHSWLRQV DQG EHKDYLRU
toward on-campus foodservice operations. International Hospitality Review. Volume: 32. DOI
10.1108/IHR-06-2019-0010.
Solimun, MS., Adji A. R. Fernandes, dan Nurjannah. 2017. Metode Statistika Multivariat Permodelan
Persamaan Struktural (SEM) Pendekatan WarpPLS. Malang: UB Press Group.
Teo, Raymond & Geoffrey N. Soutar. 2012. Word of mouth antecedents in an educational context: a
Singaporean study. International Journal of Educational Management, 26(7), 678±695.
Toffin. 2019. 2020 Brewing in Indonesia: Insightful for Successful Coffee Shop for Business.
https://toffin.id/index.php/pages/2020-brewing-in- indonesia-2/.
Tribun News. 2019. Prestasi Kopi Kekinian Indonesia, Janji Jiwa Dapat Rekor MURI sampai Kopi
Kenangan Dimodalin Jay-Z. https://www.tribunnews.com/lifestyle/2019/12/23/prestasi-kopi-
kekinian-indonesia-janji-jiwa-dapat-rekor-muri-sampai-kopi-kenangan-dimodalin-jay-z?page=2.
Vesel, P., & Vesna Z. 2010. 5HODWLRQVKLS TXDOLW\ HYDOXDWLRQ LQ UHWDLOHUV¶ UHODWLRQVKLSV ZLWK FRQVXPHUV
European Journal of Marketing, 44(9/10), 1334±1365. doi:10.1108/03090561011062871.
Wang, T.L., Phuong T.K.T., Vinh T.T. 2017. Destination perceived quality, tourist satisfaction and word-
of-mouth. Tourism Review, 72(4), 392±410. https://doi.org/10.1108/TR-06-2017-0103.
Wartakota. 2018. Kedai Kopi Terus Tumbuh, di Jakarta dan Sekitarnya Diperkirakan Ada 1.500 Kedai
Kopi. https://wartakota.tribunnews.com/2018/07/06/kedai-kopi-terus-tumbuh-di-jakarta-dan-
sekitarnya-diperkirakan-ada-1500-kedai-kopi.
Whiting, A., David W., & Joe H. 2019. Praise or revenge: why do consumers post about organizations
on social media. Qualitative Market Research: An International Journal, 00±00. doi:10.1108/qmr-
06-2017-0101.
Yang, S.-B., Sungyoung H., Jimin L., & Chulmo K. 2017. An empirical examination of online restaurant
reviews on Yelp.com. International Journal of Contemporary Hospitality Management, 29(2),
817±839. doi:10.1108/ijchm-11-2015-0643.
Yu, Y. T., & Alison Dean. 2001. The contribution of emotional satisfaction to consumer
loyalty. International journal of service industry management.

Anda mungkin juga menyukai