PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI, 2017
FORMAT PENULISAN
ii
IMPLEMENTASI KOMPETENSI PROFESIONAL BIDAN: STUDI KASUS
PADA JURUSAN KEBIDANAN DI SALAH SATU POLTEKKAS JAMBI
Diajukan oleh
Sri Murni
P2A.....
iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Proposal berjudul “Implementasi Kompetensi Profesional Bidan: Studi Kasus Pada Jurusan
Kebidanan di Salah Satu Poltekkas Jambi” yang disusun oleh : Sri Murni, NIM: P2A213001,
disetujui pembimbing untuk diseminarkan.
Pembimbing II
iv
PERNYATAAN
NIM : P2A....
Merupakan hasil karya saya sendiri dengan dibimbing oleh Komisi Dosen Pembimbing yang
ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Pascasarjana Universitas Jambi.
Proposal Tesis ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik pada program
sejenis di perguruan tinggi lain. Semua informasi, data, dan hasil pengolahan yang digunakan,
telah dinyatakan secara jelas sumbernya dan dapat diperiksa kebenarannya.
Sri Murni
v
DAFTAR ISI
vi
3.4. 3 Validitas dan Relibilitas ........................................................................................
3.5 Analisa Data (Descriptive Statistics atau SPSS).................................................................
3.6 Penyajian Hasil Data...........................................................................................................
REFERENSI......................................................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL
Tabel I. The comparison between Indonesian and the U.S. culture dimension Scores based on
Hofstede’s (1986) national cultural dimensions...................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
x
BAB I
PENDAHULUAN
Dengan demikian latar belakang tersebut menguraikan kondisi, keadaan, atau peristiwa yang
sedang terjadi pada objek penelitian/pengkajian, tetapi sekarang ini nampaknya terjadi
penyimpangan-penyimpangan dari “standar” yang bersifat keilmuan maupun aturan-aturan. Atau
terjadi penyimpangan dari rencana dengan pelaksanaan, atau ketidak selarasan antara teori
dengan praktek, atau antara aturan dengan pelaksanaan. Latar belakang ini mengarah ke suatu
permasalahan, sehingga masalah yang akan dikaji menjadi jelas dan fokus. Semua uraian latar
belakang harus dilandasi sumber pustaka dan data yang jelas dan “up to date” (sumber harus di
tuliskan sebagai suatu sitiran/kutipan dan tahun diterbitkannya). Jadi bukan hasil pendapat
(“karangan”) peneliti semata. Uraian latar belakang dibatasi maksimum 4 halaman.
1.2 Rumusan Masalah
Merumuskan masalah penelitian/pengkajian dengan memperhatikan:
Menyatakan dengan jelas, tegas, dan kongkrit masalah yang akan diteliti.
Relevan dengan waktu.
Berhubungan dengan suatu persoalan teoritis atau praktis.
Berorientasi pada teori (teori merupakan body of knowledge).
Dinyatakan dalam kalimat tanya atau pernyataan yang mengandung masalah.
Dalam menulis rumusan masalah, mahasiswa minimal harus dapat menjawab dengan jelas:
“apa yang menjadi masalah?” dan “kenapa masalah tersebut menarik perhatian saya?”
Berbagai masalah yang ada pada objek yang diteliti, baik yang akan diteliti maupun yang
tidak, sedapat mungkin dikemukakan. Namun untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan
baik, maka mahasiswa perlu melakukan studi/survey pendahuluan (pra studi pustaka, dan atau
observasi) ke objek yang diteliti.
Berdasarkan berbagai masalah yang telah diketahui, kemudian dikemukakan hubungan satu
masalah dengan masalah lainnya, untuk mengetahui kedudukan masalah yang akan diteliti.
Dengan adanya keterbatasan (kendala) waktu, biaya, tenaga, dan teori, maka agar penelitian/
akademis tersebut dapat dilakukan, penyusun tesis harus membatasi masalah yang diteliti/dikaji.
1
Supaya masalah dapat dijawab dengan baik dan benar, maka masalah perlu dirumuskan secara
spesifik. Rumusan masalah yang baik adalah yang dinyatakan dalam bentuk kalimat tanya.
Menurut Johnson dan Christensen (2008): ”a quantitative research question is an
interrogative sentence that askes a question about the relationship that exists between two or
more variables” (p. 78). Berikut adalah contoh pertanyaan dalam penelitian yang dikutip dari
Johnson dan Christensen (2008):
Pertanyaan Penelitian yang bersifat DESKRIFTIF:
- How frequently do Kindergarden children engage in aggressive acts on the playground?
- What is the relationship between the amount of time (variable 1) and the grades
(variable 2) students make?
2
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat tesis harus mampu menggambarkan kontribusi apa yang akan diberikan oleh
penyusun tesis dari hasil penelitian/pengkajiannya, sedangkan kegunaan tesis mengungkapkan
secara spesifik kegunaan yang hendak dicapai dari:
Aspek teoritis/akademis (keilmuan) dengan menyebutkan kegunaan teoritis apa yang dapat
dicapai dari masalah yang diteliti/dikaji.
Aspek praktis (guna laksana) dengan menyebutkan kegunaan apa yang dapat dicapai dari
penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian/pengkajian akademis ini.
Memuat batasan penelitian sebagai konsekuensi dari fokus penelitian. Dengan adanya
keterbatasan (kendala) waktu, biaya, dan tenaga, pembatasan Penelitian tesis harus mampu
mengambarkan secara jelas lokasi subjek penelitian, topik penelitian, kapan penelitian dilakukan,
metode yang dipakai, dan teori yang dipakai.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Rangkaian penalaran dalam suatu kerangka (ditampilkan dalam bentuk bagan alur pemikiran).
Secara khusus, pada bab ini dikemukakan hasil telaah atau kajian teori atau unsur-unsur teori
(konsep, proposisi, dsb.) atau hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan permasalahan
dan tujuan penelitiannya secara sistematis dan analitik. Artinya, bab ini tidaklah sekedar berisi
kutipan atau pencantuman teori-teori, konsep, proposisi dan paradigma, secara berjajar dan
runtut yang diambil dari pelbagai sumber (cut and paste), tetapi merupakan hasil ramuan dari
proses persandingan, perbandingan dan dialog antar teori, konsep, proposisi, paradigma yang ada
(mulai dari yang klasik sampai yang mutakhir) yang kemudian peneliti menarik benang
merahnya.
Rangkuman kajian pustaka harus disajikan dan dihubungkan dengan mengapa perlu dilakukan
penelitian terhadap topik yang dipilih setelah melihat fenomena dari hasil kajian pustaka baik itu
kerangka teori maupun penelitian yang relevan.
4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN (KUALITATIF)
Dalam bagian ini disajikan ulasan apa metode penelitian yang dipakai untuk menjawab
pertanyaan/permasalahan penelitian dan mengapa kualitatif yang dipakai. Dalam bagian ini harus
disajikan pendapat para ahli untuk mendukung pemilihan metode penelitian kualitatif yang
terbaru.
Dalam bagian ini diulas apa dan mengapa misalnya dipilih Case Study sebagai salah satu jenis
pendekatan dalam penelitian kualitatif untuk menjawab pertanyaan/permasalahan penelitian. Apa
kelebihan dari case study dibandingkan pendekatan lain sehingga cocok dipilihan dalam
penelitian anda. Dalam bagian ini harus disajikan pendapat para ahli untuk mendukung
pemilihan case study yang terbaru
Dalam penelitian kualitatif yang perlu dijelaskan adalah mengapa lokasi atau partisipan tertentu
dipilih untuk menjawab permasalahan penelitian. Ulasan yang cermat perlu disajikan dalam
prosedur sampling dan peserta penelitian
5
atau dokumen atau audio visual untuk mengumpulkan data demi menjawab permasalahan
penelitian dengan didukung oleh pendapat para ahli kualitatif terbaru.
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN (KUANTITATIF)
Dalam bagian ini diulas apa dan mengapa misalnya dipilih Survey sebagai salah satu jenis
pendekatan dalam penelitian kuantitatif untuk menjawab pertanyaan/permasalahan penelitian.
Apa kelebihan dari Survey dibandingkan pendekatan lain sehingga cocok dipilihan dalam
penelitian anda. Dalam bagian ini harus disajikan pendapat para ahli untuk mendukung
pemilihan Survey yang terbaru
Dalam sub bab ini membahas mengenai penentuan populasi penelitian (siapa atau apa
populasinya?), sampel (Satuan analisis yang mau diteliti apakah orang, teks, iklan, dll), Jumlah
sampel, dan Teknik penarikan sampel. Dalam bagian ini harus disajikan pendapat para ahli untuk
mendukung pemilihan populasi penelitian dan teknik penarikan sampel yang terbaru. Silakan
merujuk ke Creswell (2007, 2011), Christensien and Johnson (2008)
7
3.4. 1 Angket (atau Instrumen yang lain)
Dibagian ini harus dijelaskan mengapa angket dipilih demi menjawab permasalahan penelitian
dengan didukung oleh pendapat para ahli terbaru. Silakan merujuk ke Creswell (2007, 2011),
Christensien and Johnson (2008)
Tulisan pada bagian ini berisi uraian tentang teknik analisis yang digunakan beserta alasan
penggunaan teknik tersebut, sesuai dengan tujuan penelitian, hipotesis, dan jenis data penelitian.
Asumsi-asumsi statistik yang mendasari teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian
perlu disebutkan secara eksplisit. Silakan merujuk ke Creswell (2007, 2011), Christensien and
Johnson (2008).
Tulisan pada bagian ini berisi uraian tentang bagaimana data hasil angket atau hasil akan
disajikan, apakah dalam bentuk tabel, gambar dan uraian.
8
REFERENSI
9
LAMPIRAN (SAMPEL)
LAMPIRAN A
Judul Penelitian: Implementasi Kompetensi Profesional Bidan: Studi Kasus pada Jurusan
Kebidanan di Salah Satu Poltekkas Jambi
Dengan hormat,
Saya, Sri Murni, mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Pendidikan
Pascasarjana Universitas Jambi bermaksud memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudari/Saudara
untuk berpartisipasi secara sukarela dalam penelitian tesis S2 saya berjudul, “IMPLEMENTASI
KOMPETENSI PROFESIONAL BIDAN: STUDI KASUS PADA JURUSAN KEBIDANAN
DI SALAH SATU POLTEKKAS JAMBI.” Adapun Tujuan dari penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus ini adalah untuk mengkaji implementasi sembilan kompetensi profesional
demi mencapai kompetensi profesional bidan di jurusan kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi.
Dalam penelitian ini, Bapak/Ibu/Saudari/Saudara akan diundang untuk berpartisipasi
dalam wawancara dan melengkapi angket demografik. Jika Bapak/Ibu/Saudari/Saudara bersedia,
saya akan mengirimkan SURAT KESEDIAAN (INFORMED CONSENT FORM) dan angket
demografik. Data Bapak/Ibu/Saudari/Saudara akan dirahasiakan dan kesediaan
Bapak/Ibu/Saudari/Saudara dalam penelitian ini sangat saya harapkan dan hargai.
Terimakasih atas perhatiannya dan kesediannya.
Salam Hormat,
Sri Murni
10
LAMPIRAN B
SURAT KESEDIAN
(INFORMED CONSENT FORM)
Judul Penelitian: Implementasi Kompetensi Profesional Bidan: Studi Kasus pada Jurusan
Kebidanan di Salah Satu Poltekkas Jambi
Dengan hormat,
Saya, Sri Murni, mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Pendidikan
Pascasarjana Universitas Jambi bermaksud memohon kesedian Bapak/Ibu/Saudari/Saudara untuk
berpartisipasi secara sukarela dalam penelitian Tesis S2 saya berjudul, “IMPLEMENTASI
KOMPETENSI PROFESIONAL BIDAN: STUDI KASUS PADA JURUSAN KEBIDANAN
DI SALAH SATU POLTEKKAS JAMBI.” Adapun Tujuan dari penelitian kualitatif dengan
pendekatan studi kasus ini adalah untuk mengkaji implementasi sembilan kompetensi profesional
demi mencapai kompetensi profesional bidan di jurusan kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi.
Dalam penelitian ini, Bapak/Ibu/Saudari/Saudara akan diundang untuk berpartisipasi
dalam wawancara dan melengkapi angket demografik. Data hasil wawancara dan angket
demografik Bapak/Ibu/Saudari/Saudara akan dirahasiakan dan akan disimpan dimana hanya
peneliti yang bisa mengakses data tersebut. Selain itu data Bapak/Ibu/Saudari/Saudara akan
dimusnahkan setelah penelitian ini selesai dilaksanakan.
Kesediaan Bapak/Ibu/Saudari/Saudara untuk terlibat dalam penelitian ini sepenuhnya
sukarela. Bapak/Ibu/Saudari/Saudara setiap saat bisa mengundurkan diri atau tidak bersedia
diwawancari atau menjawab pertanyaan dalam penelitian ini. Juga keterlibatan dalam penelitian
ini tidak akan berdampak finansial dan tidak membahayakan keselamatan
Bapak/Ibu/Saudari/Saudara. Mohon Bapak/Ibu/Saudari/Saudara simpan Salinan surat ini dan
kapan saja memerlukan penjelasan tentang penelitian ini silakan kontak saya.
PERNYATAAN KESEDIAAN
Saya sudah membaca diskripsi tentang penelitian ini dan saya sudah diyakinkan oleh peneliti
bisa mengajukan pertanyaan di masa yang akan datang dan bisa mengundurkan diri kapan saja.
Dengan ini saya menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian ini dan saya akan simpan
Salinan surat kesediaan ini.
11
LAMPIRAN C
Wawancara
Kesedian untuk diwawancarai Ya Tidak
Kemungkinan waktu yang tepat untuk diwawancari jika Pagi Sore
bersedia
Kemungkinan lokasi wawancara yang nyaman Kampus/kantor Rumah
Lama wawancara jika bersedia 15-30 menit 30-45 menit
Terimakasih
FORMAT PENULISAN
12
A. Bahan dan Ukuran
Baik naskah proposal tesis maupun tesis dicetak satu muka pada kertas HVS 80 g dengan ukuran
kertas yang digunakan ialah A4 (297 x 210 mm). Naskah tesis diserahkan ke Bagian Akademik
dalam bentuk belum dijilid.
B. Pengetikan
1. Jenis Huruf
Naskah diketik dengan huruf Times New Roman ukuran 12.
Istilah asing, apabila tidak diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia, ditulis menggunakan
huruf miring.
2. Spasi Baris
Naskah harus ditulis dengan 2 spasi. Satu spasi hanya digunakan pada halaman judul,
tabel, kutipan panjang, dan pada daftar pustaka.
3. Batas Tepi
Batas-batas pengetikan, ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut:
Tepi atas : 4 cm
Tepi bawah : 3 cm
Tepi kiri : 4 cm
Tepi kanan : 3 cm
4. Jumlah Kata
Tesis yang diajukan untuk diujikan hendaknya berjumlah ±30.000 kata (tidak termasuk
intisari (abstract), kata pengantar, dan lampiran).
5. Pengisian Ruang
Ruang terdapat pada halaman naskah harus diisi penuh, artinya pengetikan harus dari batas
tepi kiri hingga batas tepi kanan, dan jangan sampai ada ruangan yang terbuang-buang
kecuali akan mulai dengan alinea baru, daftar persamaan, gambar, subjudul, atau hal-hal
yang khusus.
7. Rincian ke Bawah
13
Jika pada penulisan naskah terdapat rincian yang harus disusun ke bawah, gunakan nomor
urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian. Penggunaan bullet atau garis
penghubung “-” tidaklah dibenarkan.
C. Penomoran Halaman
Semua nomor halaman ditulis pada posisi tengah bawah dengan jarak 1 cm dari tepi
bawah.
Nomor halaman ditulis dengan ukuran 12.
Bagian awal laporan, mulai dari halaman judul sampai ke intisari, diberi nomor
menggunakan angka Romawi kecil (i, ii, iii, dst.).
Bagian utama dan akhir, mulai dari Pendahuluan (Bab I) sampai ke halaman terakhir,
menggunakan angka Arab (1, 2, 3, dst.)
2. Gambar
Gambar, seperti halnya tabel, ditempatkan di tengah halaman dan diberi judul sesuai
dengan bab terkait. Dengan demikian, sebagai contoh, tabel pada Bab 3 diberi nomor
secara berurutan: Gambar 3.1, Gambar 3.2, dst. Gambar memuat grafik, ilustrasi atau foto
dan judulnya ditulis di bawah gambar (menggunakan format yang sama dengan tabel).
Jika gambar mencakup lebih dari satu halaman, gambar lanjutan pada halaman berikutnya
harus menunjukkan bahwa itu adalah lanjutan gambar sebelumnya: sebagai contoh,
‘Gambar 3.7, lanjutan’. Jika pada gambar mengandung kutipan, sumber referensi ditulis di
bawah judul.
D. Bahasa
1. Bahasa yang Dipakai
14
Naskah tesis Program Reguler ditulis dalam Bahasa Indonesia, sedangkan Program
Internasional ditulis dalam Bahasa Inggris.
Bahasa Indonesia yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang baku (ada subyek dan
predikat, dan supaya lebih sempurna, ditambah dengan obyek dan keterangan) sesuai Ejaan
yang Disempurnakan (EYD).
2. Bentuk Kalimat
Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan orang pertama dan orang kedua (saya, aku,
kami, engkau), tetapi dibuat berbentuk kalimat pasif. Pada penyajian ucapan terima kasih
pada kata pengantar, saya diganti dengan penulis.
15
E. Pengutipan dan Penulisan Daftar Pustaka
Mahasiswa sangat direkomendasikan untuk menggunakan model kutipan dan penulisan daftar
pustaka sesuai standar American Psychological Association (APA) Style. Untuk keterangan lebih
lengkap, mahasiswa dapat merujuk ke halaman Web
http://owl.english.purdue.edu/owl/resource/560/01/ atau merujuk ke sumber-sumber lain yang
tersedia di Internet mengenai APA style. Beberapa contoh diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Kutipan
Sumber kutipan harus dicantumkan pada badan tulisan dengan mengutip nama penulis dan
tanggal sumber.
a) Jika nama penulis sebuah sumber adalah bagian dari struktur formal kalimat, tahun
publikasi muncul dalam tanda kurung setelah nama penulis. Contoh:
Wirth dan Mitchell (1994) menemukan bahwa walaupun terdapat pengurangan dosis
insulin dalam perioda dua minggu pada terhadap kelompok perlakuan terhadap
kelompok kontrol, perbedaan yang muncul tidak secara statistik signifikan.
Catatan: “dan” digunakan jika para penulis merupakan bagian dari struktur formal
kalimat. Bandingkan dengan contoh pada bagian B berikut.
b) Jika penulis sebuah sumber tidak merupakan bagian dari struktur formal kalimat, baik
nama penulis maupun tahun publikasinya muncul di dalam tanda kurung. Contoh:
Kajian-kajian atas penelitian terhadap agama dan kesehatan menunjukkan bahwa
setidaknya beberapa tipe perilaku keagamaan memiliki hubungan terhadap tingkat
kesehatan fisik dan mental yang lebih tinggi (Gartner, Larson, & Allen, 1991; Koenig,
1990; Levin & Vanderpool, 1991; Maton & Pargament, 1987; Paloma & Pendleton,
1991).
Catatan: tanda “&” digunakan ketika para penulis ditulis dalam tanda kurung.
Perhatikan juga ketika beberapa sumber dikutip menggunakan tanda kurung, mereka
harus diurutkan secara abjad melalui nama belakang penulis pertama dan dipisah
menggunakan titik koma.
c) Apabila sebuah sumber memiliki dua penulis, maka kedua penulis dicantumkan setiap
kali sumber dikutip.
d) Apabila sebuah sumber memiliki tiga, empat, atau lima penulis, semua penulis
dicantumkan ketika sumber tersebut pertama kali dikutip. Selanjutnya, ketika sumber
tersebut dikutip kembali, digunakan nama belakang penulis pertama dan “et al.”.
Contoh:
Memahami bagaimana keberlanjutan (sustainability) telah menjadi prioritas bisnis pada
tingkat manajemen adalah hal yang penting (Senge, Smith, Kruschwitz, & Schley,
2008). Senge et al. (2008) menunjukkan bahwa …
e) Ketika sebuah sumber dengan penulis enam atau lebih, maka nama belakang penulis
pertama dan “et al.” digunakan setiap kali sumber tersebut dikutip (termasuk pada
pengutipan pertama kali).
16
f) Pastikan Anda hanya mengutip sumber yang benar-benar telah Anda baca. Jika memang
perlu mengutip sumber yang belum Anda baca (“Grayson” dalam contoh berikut) yang
dikutip pada sumber yang Anda baca (“Murzynski & Degelman” pada contoh berikut),
gunakan format berikut untuk mengutip dan hanya tulis sumber yang dicantumkan pada
Daftar Pustaka. Contoh:
h) Untuk mengutip dokumen Web, gunakan format penulis-tanggal. Jika tidak ada penulis
yang diketahui, gunakan beberapa kata dari judul Web sebagai pengganti penulis. Jika
tidak ada tanggal yang tersedia, gunakan “n.d.” sebagai tanggal. Contoh:
Degelman (2009) merangkum panduan penggunaan model penulisan APA.
Perubahan persepsi warga Amerika Serikat atas perbedaan status jender telah
terdokumentasi (Gender and Society, n.d.).
i) Ketika menulis kutipan langsung, selalu cantumkan penulis, tahun, dan halaman sebagai
bagian dari pengutipan. Contoh:
Menurut Jones (1998), “Siswa seringkali menemui kesulitan dalam menggunakan
model APA, khususnya ketika hal tersebut merupakan pengalaman pertama bagi
mereka” (p. 199).
j) Kutipan yang terdiri dari 40 kata atau lebih sebaiknya ditulis (tanpa tanda kutip) secara
terpisah dari kalimat utama, dalam format blok, dengan tiap barisnya diberi jarak lima
spasi dari margin kiri. Contoh:
17
F. Penulisan Daftar Pustaka
a) Artikel pada jurnal
Satu penulis:
Fornell, C. (1992). A national customer satisfaction barometer: The Swedish
experience. Journal of Marketing, 56(1), 6-21.
Dua penulis:
Wegener, D. T., & Petty, R. E. (1994). Mood management across affective states: The
hedonic contingency hypothesis. Journal of Personality & Social Psychology,
66, 1034-1048.
d) Halaman Web
Parker-Pope, T. (2008, May 6). Psychiatry handbook linked to drug industry. The New
York Times. Retrieved from http://www.nytimes.com
18
5.2 Etika Penelitian
Etika penelitian meliputi semua permasalahan moral dan profesional yang terkait dengan
penelitian. Pelanggaran paling berat terhadap standar etika pada penulisan
penelitian/tesis/disertasi adalah praktik plagiarisme, yakni perampasan kekayaan intelektual
orang lain. Termasuk sebagai plagiarisme ialah penggunaan hasil karya, ide, atau tulisan orang
lain, tanpa menyebutkan sumber aslinya.
Mahasiswa atau lulusan yang diketahui bahwa dalam naskah tesisnya terdapat praktik
plagiarisme akan disidang oleh Dewan Etika MMP UNJA yang kemudian diproses oleh
Pengelola MMP UNJA untuk dikenakan sanksi mulai dari mengulang pembuatan tesisnya
hingga berupa pencabutan gelar Sarjana S-2 oleh Universitas Jambi.
19