PENDAHULUAN
Pada saat lahir yang dapat dilakukan bayi adalah menggerakan bibir dan
lidahnya berupa gerakan mengisap dan meludah. Bila bayi diberi susu, air yang
manis, dan sebagainya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perkembangan Fisik
Pada masa bayi, perkembangan fisik secara jelas dapat diamati, pada enam
bulan pertumbuhannya terus bertambah dengan pesat. Tahun pertama peningkatan
lebih kepada berat dan tinggi.3 Selama tahun kedua terjadi penurunan. Selain itu,
yang berkembang ialah proporsi, tulang, otot dan lemak, bangun tubuh, gigi,
susunan saraf, dan organ perasa.
2
Pola perkekembangan bayi pria dan wanita sama. 4 Dari 20 gigi seri, kira-
kira 16 telah tumbuh selama masa bayi berakhir. Gigi pertama muncul kira-kira
pada usia 6-8 bulan. Gigi seri bawah muncul terlebih dahulu kemudian menyusul
tumbuhnya gigi seri bagian atas. Pada umur satu tahun, rata-rata bayi mempunyai
4 sampai 6 gigi, dan pada umur dua tahun 16 gigi5 . Seringkali terdapa rambut-
rambut halus di kepala dan punggung, tetapi yang di punggung biasanya akan
segera menghilang.6
B. Perkembangan Psikologis
4 Dr.H.Syamsu Yusuf LN., M.Pd., Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), 151.
5 Dr.H.Syamsu Yusuf LN., M.Pd., Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT Remaja
3
C. Perkembangan Motorik
Perkembangan masa bayi pada aspek motorik ini dapat diamati dan terlihat
reaksi-reaksi spontan yang berulang dilakukan dan tidak dikoordinasi. Namun ini
terlihat pada merangkak, berjalan, dan memainkan benda-benda. Ada tiga unsur
yang memegang peranan, yaitu otot, otak, dan saraf. 9
1. Gerakan instinkif
Instink adalah kemampuan bertindak tepat, tidak mempergunakan pikiran,
diperoleh dari alam sejak dilahirkan. Gerakan instink disebabkan oleh
dorongan dari alam diri untuk memuaskan dorongan itu. Gerak instink
yang pertama dimiliki ialah kepandaian mengisap.
2. Gerakan Refleks
Gerakan refleks disebabkan oleh dorongan yang datang dari luar
berbentuk perangsang. Perangsang itu menimbulkan reaksi seperti mata
berkedip kalau silau, batuk kalau salah telan, muntah kalau merasa pahit,
dan sebagainya. Pada orang dewasa, umpamanya, menyentakkan jari
tangan kalau tersentuh benda yang panas.
Reaksi-reaksi itu kita golongkan menjadi 2 bagian :
a. Reaksi yang bersifat positif. Misalnya gerakan untuk menyatakan rasa
puas, ia mengisap- isap bila mulutnya tersentuh pada payudara ibunya.
9 Drs. Zulkifli L., Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 25.
10 Drs. Zulkifli L., Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 26.
11 Drs. Zulkifli L., Psikologi Perkembangan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), 26.
4
b. Reaksi negatig. Gerakan yang dilakukann untuk menolak perangsang
yang tidak menyenangkan, misalnya meludah-ludah kalau merasa
pahit.
3. Gerakan Spontan (impulsif)
Pada gerakan spontan, dorongan atau perangsangnya datang dari dalam
diri sendiri; mulanya dirasakan sebagai tidak bertujuan, seperti
menggoyang-goyangkan kaki yang tergantung, meremas-remas jari
tangan, ingin menangis, dan sebagainya.
D. Perkembangan Bicara
Sebelum mampu berbicara, bayi lebih dahulu dapat mengerti apa yang
dikatakan tanpa dapat bereaksi dengan kata hanya dengan ekspresi dan gerakan.
Menurut Terman dan Meril rata-rata bayi dapat bereaksi terhadapap perintah-
perintah pada usia kurang lebih dua tahun. 12 Rata-rata bayi belajar menyampaikan
kebutuhan-kebutuhan dan keinginan pada usia tahun-tahun pertama yang disebut
dengan komunikasi prabicara.
Ada tiga bentuk prabicara yang normal pada masa perkembangan bicara,
yakni menangis, mengoceh, dan isyarat. Pada bulan-bulan pertama, bayi hanya
pandai menangis, dalam hal ini tangis dianggap sebagai pernyataan rasa tak
senang.13 Menangis adalah bentuk prabicara yang paling penting karena
merupakan dasar bagi perkembangan bahasa yang sebenarnya. 14
5
E. Perkembangan Emosi
Pada bayi terdapat pola emosi tertentu yang bersifat umum seperti
kemarahan, ketakutan, rasa ingin tahu, kegembiraan dan afeksi. 15
Usia 0,0-8 minggu, kehidupan bayi sangat dikuasai oleh emosi (impulsif).
Emosi anak sangat bertalian dengan perasaan indrawi (fisik), dengan kualitas
perasaan : senang dan tidak senang. Misalnya, bayi senyum atau tidur pulas kalau
merasa kenyang, hangat dan nyaman; dan dia menangis kalau lapar, haus,
kedinginan atau sakit.16
Usia 8 minggu – 1 tahun. Pada usia ini perasaan psikis sudah mulai
berkembang. Anak merasa senang (tersenyum) apabila melihat mainan, atau
melihat orang yang telah dikenalnya. Tidak merasa senang (menangis) terhadap
benda, situasi atau orang asing.17
Usia 1,0 tahun – 3,0 tahun. Pada usia ini emosinya udah mulai terarah pada
sesuatu (orang, benda, atau makhluk lain), sejajar dengan perkembangan bahasa
yang sudah dimulai, maka anak dapat menyatakan perasaannya dengan
menggunakan bahasa. Sifat perasaan anak pada fase ini labil dan mudah tersulut
tapi tidak bertahan lama dan sifatnya dangkal. 18
17 Dr.H.Syamsu Yusuf LN., M.Pd., Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), 157
18 Dr.H.Syamsu Yusuf LN., M.Pd., Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), 157.
6
F. Perkembangan Kognitif
Perkembangan konsep merupakan hasil asosiasi dari arti dengan benda dan
orang-orang. Piaget menamakan tahap perkembangan ini tahap ‘sensomotorik’
dalam perkembangan konsep. Pada akhir pasa perkembangan ini bayi mulai
menyusun kata-kata menjadi kalimat sederhana yang dimulai dengan “siapa”
“apa” dan “dimana”.20
19 Dr.H.Syamsu Yusuf LN., M.Pd., Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), 155.
7
4. Tahap Operasional Formal (Formal Operational Stage)
Pada tahap ini, individu usia antara kurang lebih 11 – 15 tahun bertindak
melebihi dunia pengalaman yang aktual dan nyata dalam berpikir lebih
abstrak dan logis.
G. Perkembangan Moral
Bayi belum memiliki nilai dan suara hati. Lambat laun bayi mempelajari
kode moral dari orang tuanya dan orang-orang yang dekat dengannya. Bayi
menilai benar atau salah suatu perbuatan berdasarkan kesakitan atau kesenangan
yang dirasakannya.
22 Dr.H.Syamsu Yusuf LN., M.Pd., Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), 160-161.
8
H. Perkembangan Kesadaran Beragama
Menurut Arnold Gessel, anak pada usia bayi sudah mempunyai perasaan
ketuhanan. Perasaan ini sangat memegang peranan penting dalam diri pribadi
anak. Perasaan ketuhanan pada usia ini merupakan fundamen bagi pengembangan
perasaan ketuhanan periode berikutnya. Orang tua sebagai lingkungan pertama
bagi anak dalam mengenal agama, sebaiknya orang tua melakukan hal berikut 23 :
23 Dr.H.Syamsu Yusuf LN., M.Pd., Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2011), 161-162.
9
2.4. Peran Lingkungan Terhadap Perkembangan Bayi
Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan tidak berdaya belum dapat makan,
baru punya refleks mengisap dan menelan. Sebagaimana terlihat pada aspek-aspek
perkembangan, tampak bahwa peran lingkungan sangat penting.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Masa bayi dianggap sebagai masa dasar, karena merupakan dasar periode
kehidupan yang sesungguhnya karena pada saat ini banyak pola perilaku, sikap,
dan pola ekspresi emosi terbentuk.
3.2. Saran
11
DAFTAR RUJUKAN
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/196605162000122-
HERLINA/DD-TM4_KARAKTERISTIK_TAHAPAN_PERKEMBANGAN.pdf
12