Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUUAN

HEMORAGIK POST PARTUM

Oleh:
NAMA : Indri Astuti Dewi Andriani
NIM : 20020042

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER
YAYASAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL
2020/2021
1.1 Pengertian
Pengertian Perdarahan post partum adalah perdarahan 500-1000 cc setelah
selesai (setelah plasenta lahir). Pengukuran darah yang keluar dihitung secara
tepat. Perdarahan post partum yang melebihi 500 cc setelah bayi lahir. Pada
praktisnya tidak perlu mengukur jumlah perdarahan sampai sebanyak itu sebab
menghentikan perdarahan lebih dini akan memberikan prognosis lebih baik.
Pada umumnya bila terdapat perdarahan yang lebih normal, apabila telah
menyebabkan perubahan tanda vital (menurun kesadaran, pucat, keringat dingin,
sesak nafas, tensi <90mmHg dan nadi >100/menit) maka penanganan harus
segera dilakukan (Wiknjosastro, 2018).
Kondisi dalam persalinan menyebabkan kesulitan untuk menentukan
jumlah perdarahan yang terjadi, maka batasan jumlah perdarahan disebutkan
sebagai perdarahan yang lebih dari normal dimana telah menyebabkan
perubahan tanda vital, antara lain pasien mengeluh lemah, limbung,
berkeringat dingin, menggigil, hiperpnea, tekanan darah sistolik <90 mmHg,
denyut nadi> 100 x/menit, kadar Hb < 8 g/dL. Perdarahan pascapersalinan
adalah perdarahan melebihi 500 ml pasca persalinan setelah bayi lahir
(Ambar Dwi, 2010).

1.2 Klasifikasi
Klasifikasi klinis perdarahan postpartum yaitu (Manuaba, 2012) :
1. Perdarahan Postpartum Primer yaitu perdarahan postpartum yang terjadi
dalam 24 jam pertama kelahiran. Penyebab utama perdarahan postpartum
primer adalah atonia uteri, retensio plasenta, sisa plasenta, robekan jalan
lahir dan inversio uteri.
2. Perdarahan Postpartum Sekunder yaitu perdarahan postpartum yang terjadi
setelah 24 jam pertama kelahiran. Perdarahan postpartum sekunder
disebabkan oleh infeksi, penyusutan rahim yang tidak baik, atau sisa
plasenta yang tertinggal.
1.3 Etiologi
Menurut(Astikawati & Dewi, 2017)secara etiologi perdarahan post partum lebih
diingat dengan 4T, yaitu:
a. Tone Diagnosis antonio uteri ditegakan setelah
bayi lahir dan plasenta lahir dan ternyata perdarahan masih aktif dan
banyak, bergumpul serta pada palpasi didapatkan fundus uteri masihsetinggi
pusat atau lebih, kontraksi uterus lembek. Antonio uteri disebabkan akibat
partus cepat, persalinan karena induksi oksitoksin pada kelahiran
sebelumnya.
b. Tissue Bila plasenta tertinggal dalam uterus
setengah jam setelah anak lahir disebut retensio plasenta. Sisa plasenta
disebabkann karena kotiledon atau selaput ketuban tersisa.
c. Trauma persalinan menyebabkan laserasi atau
hematoma sehingga dapat menyebabkan perdarahan post partum. Trauma
dapat disebabkan karena episiotomi yang melebar, ruptur uteri, robekan
pada perineum, vagina dan serviks.
d. Thrombin karena gangguan pembekuan darah.
Pada pembekuan darah akan terjadi perdarahan setiap dilakukan penjahitan,
perdarahan merembes atau timbul hematoma pada bekas jahitan.

1.4. Manifestasi klinis


Tanda dan gejala yang terdapat pada patofisiologi dan pathway yaitu
kontraksi uterus yang melambat dan lembek setelah bayi lahir yang
mengakibatkan perdarahan. Bayi lahir mengakibatkan robekan pada jalan lahir
mengakibatkan perdarahan segera, plasenta baik, kadang timbul pucat, lemah,
menggigil. Pada retensio plasenta, plasenta belum lahir 30 menit perdarahan
segera, tali pusat putus akibat tarikan. Tertinggalnya plasenta mengakibatkan
perdarahan segera, uterus berkontraksi dan tinggi fundus tidak berkurang.
Inversio uterus tidak teraba, perdarahan segera, pucat dan nyeri sedikit atau berat
(Nurarif & Kusuma, 2018).
1.5. Patofisiologi

1.6 Pathway/ WOC

1.7 Komplikasi
Komplikasi perdarahan post partum (Sulaiman Sastrawinata, 2005 adalah :
1. Sindrom Sheehan
Perdarahan banyak kadang-kadang diikuti dengan sindrom Sheehan yaitu :
kegagalan laktasi, amenor, atrofi payudara, rambut rontok pubis dan aksila,
superinvolusi uterus, hipotiroid dan infusiensi korteks adrenal.
2. Diabetes insipidus
Perdarahan banyak pasca persalinan dapat mengakibatkan diabetes insipidus
tanpa disertai defisiensi hipofisis interior
Komplikasi yang paling berat dari perdarahan postpartum primer adalah syok.
Bila terjadi syok yang berat dan pasien selamat, komplikasi lanjutan adalah
anemia dan infeksi dalam nifas.Infeksi dalam keadaan anemia biasa berlangsung
berat sampai sepsis.Pada perdarahan yang disertai pembekuan intravaskuler
merata dapat terjadi kegagalan fungsi organ-organ seperti gagal ginjal
mendadak. Pada sebagian penderita terjadi komplikasi lambat dalam bentuk
sindrom Sheehan.

1.8 Pemeriksaan Penunjang


a. Darah : kadar hemoglobin, hematokrit, masa perdarahan, masa
pembekuan.
b. USG : bila perlu untuk menentukan adanya sisa jaringan konsepsi
intrauterine.

1.9 Penatalaksanaan
1. Pencegahan : obati anemia dalam kehamilan. pada pasien dengan riwayat
perdarahan pasca persalinan sebelumya, persalinan harus bersalangsung di
rumah sakit. jangan memijat dan mendorong uterus kebawah sebelum
plasenta lepas. berikan 10 unit oksitosinim setelah anak lahir dan 0,2 mg
ergometrin im setelah plasenta lahir.2.Penanganan : Tentukan apakah terdapat
syok, bila ada segera berikan transfuse cairan, atau darah, kontrol perdarahan
dan berikan oksigen. bila ada keadaan umum telah membaik , lakukan
pemeriksaan untuk menentukan etiolagi.Pada retensio plasenta, bila plasenta
belum lahir dalam 30 menit, lahirkan plasenta dengan plasenta manual. bila
terdapat plasenta akreta, segera hentikan plasenta manual dan lakukan
histerektomi.
a. bila hanya sisa plasenta, lakukan pengeluaran plasenta dengan digital/
kuratase, sementara infus oksitosin diteruskan.
b. Pada trauma jalan lahir, segera lakukan reparasi.
c. Pada atonia uteri, lakukan masase dan penyuntikan 0,2 ml ergometrin
intravena dan prostaglandin parenteral. jika tidak berhasil lakukan
kompresi bimanual pada uterus dengan cara memasukan tangan kiri
kedalam vagina dan dalam posisi mengepal diletakan diforniks anterior,
tangan kanan diletakan didinding perut memegang fundus uterui. bila
tetap gagal dapat dipasang tampon uterovaginal dengan cara mengisi
kavum uteri dengan kasa sampai padat selama 24 jam, atau dipasang
kateter folley. bila tindakan tersebut tidak dapat menghentikan perdarahan
juga, terapi defenitif yang diberikan adalah histeroktom atau ligasi uterine
d. Bila disebabkan ganguan pembekuan darah, berikan transfusi plasma
segaraPada perdarahan pasca persalinan sekunder : kompresi bimanual
sedikitnya selama 30 menit antibiotik sprektum luas oksitosin 10 U
intramuscular tiap 4 jam atau 10-20 U/IV dengan tetesan lambat 15 smetil
PGF 0,25 mg IM tiap 2 jam atau ergot alkalaoid tiap 6 jam sedikitnya
selama 2 hari.
1.10 KONSEP KEPERAWATAN

a. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan. Pengkajian
yang benar dan terarah akan mempermudah dalam merencanakan tindakan
dan evaluasi, dari tidakan yang dilakasanakan. Pengkajian dilakukan secara
sistematis, berisikan informasi subjektif dan objektif dari klien yang
diperoleh dari wawancara dan pemeriksaan fisik.
Pengkajian terhadap klien post partum meliputi :
1. Identitas pasien Data diri klien meliputi : nama, umur, pekerjaan,
pendidikan, alamat, medical record dan lain lain
2. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat penyakit jantung, hipertensi, penyakit ginjal kronik,
hemofilia, riwayat pre eklampsia.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Yang meliputi alasan klien masuk rumah sakit, keluhan yang
dirasakan saat ini yaitu: kehilangan darah dalam jumlah banyak
(>500ml), Nadi lemah, pucat, lokea berwarna merah, haus, pusing,
gelisah, letih, tekanan darah rendah, ekstremitas dingin , mual.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Adanya riwayat keluarga yang pernah atau sedang menderita
hipertensi, penyakit jantung, pre eklampsia, penyakit keturunan
hemopilia dan penyakit menular.
d. Riwayat menstruasi meliputi:Menarche,lamanya siklus, banyaknya,
baunya , keluhan waktu haid, HPHT
e. Riwayat perkawinan meliputi : Usia kawin, kawin yang keberapa,
Usia mulai hamil, Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu
f. Riwayat hamil meliputi: Waktu hamil muda, hamil tua, apakah ada
abortus, retensi plasenta, Riwayat persalinan meliputi: Tua kehamilan,
cara persalinan, penolong, tempat bersalin, apakah ada kesulitan
dalam persalinan anak lahir atau mati, berat badan anak waktu lahir,
panjang waktu lahir,Riwayat nifas meliputi: Keadaan lochea, apakah
ada pendarahan, ASI cukup atau tidak dan kondisi ibu saat nifas,
tinggi fundus uteri dan kontraksi
g. Riwayat Kehamilan sekarang
Hamil muda, keluhan selama hamil muda, Hamil tua, keluhan selama
hamil tua, peningkatan berat badan, tinggi badan, suhu, nadi,
pernafasan, peningkatan tekanan darah, keadaan gizi akibat mual,
keluhan lain
h. Riwayat antenatal care meliputi : Dimana tempat pelayanan, beberapa
kali, perawatan serta pengobatannya yang didapat
3. Pola aktifitas sehari-hari
a. Makan dan minum, meliputi komposisi makanan, frekuensi, baik
sebelum dirawat maupun selama dirawat. Adapun makan dan minum
pada masa nifas harus bermutu dan bergizi, cukup kalori, makanan yang
mengandung protein, banyak cairan, sayur-sayuran dan buah – buahan.
b. Eliminasi, meliputi pola dan defekasi, jumlah warna,konsistensi. Adanya
perubahan pola miksi dan defeksi.BAB harus ada 3-4 hari post partum
sedangkan miksi hendaklah secepatnya dilakukan sendiri
c. Istirahat atau tidur meliputi gangguan pola tidur karena perubahan peran
dan melaporkan kelelahan yang berlebihan.
d. Personal hygiene meliputi : Pola atau frekuensi mandi, menggosok gigi,
keramas, baik sebelum dan selama dirawat serta perawatan mengganti
balutan atau duk.

2 DIAGNOSA
Diagnosa keperawatan yang muncul yaitu :
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume
secara aktif akibat perdarahan. (D.0036)
2. Nyeri Akut berhubungan dengan proses penyakit (penekanan/kerusakan
jaringan , infiltrasi) (D.0077)
3. Ansietas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan penyebab
penyakit.(D.0080)
4. Resiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan, Stasis cairan tubuh.
(D.0142)
3. Intervensi

NO. Diagnosa Outcome Intervensi


1. Kekurangan volume cairan Keseimbangan cairan. Sebagai Manajemen cairan
b.d kehilangan volume 1. Monitor tanda-tanda vital
indikator adalah:
secara aktif akibat 2. Monitor status hidrasi(membrane mukosa
perdarahan. (D.0036) 1.Tekanan darah normal lembab,132.Turgor kulit elastis Membran
mukosa lembab tekanan darah, nadi)
2.Turgor kulit elastis
3. Berikan terapi IV dan cairan IV
3.Membran mukosa lembab 4. Berikan cairan dengan tepat
2. Nyeri Akut berhubungan 1. Tanda dan gejala nyeri Manajemen nyeri
dengan proses penyakit (PQRST) 1. Lakukan pengkajian lokasi, frekuensi,
(penekanan/kerusakan 2. Teknik posisi yang efektif beratnya nyeri
jaringan , infiltrasi) 3. Informasi tentang nyeri 2. Kolaborasi pemberian analgesic
(D.0077) 4. Kolaborasi dengan tim medis 3. Ajarkan penggunaan metode non
untuk pemberian obat farmakologi (nafas dalam)
4. Dukung istirahat/tidur untuk penurunan
nyeri
3. Ansietas berhubungan Tingkat kecemasan. Sebagai Pengurangan kecemasan
dengan kurangnya indikator adalah: 1. Gunakan pendekatan yang tenang dan
pengetahuan penyebab 1. Perasaan gelisah menyakinkan.
penyakit. (D.0080) berkurang 2. Berada disisi klien untuk meningkatkan
2. Frekuensi nafas normal rasa aman dan mengurangi ketakutan.
3. Frekuensi nadi normal. 3. Dorong keluarga untuk mendampingi
4. Wajah tidak tegang lagi klien dengan cara yang tepat.
4. Intruksikan klien untuk menggunakan
teknik relaksasi
4. Resiko infeksi Keparahan infeksi. Sebagai Perlindungan infeksi
berhubungan dengan indikator adalah: 1. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi
trauma jaringan, Stasis 1. Tidak ada kemerahan sistemik dan lokal.
cairan tubuh. (D.0142) 2. Nyeri berkurang 2. Periksa kulit dan selaput lendir adanya
3. Tidak ada demam kemerahan
4. Tidak ada luka yang 3. .Anjurkan istirahat
berbau busuk 4. Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian obat
DAFTAR PUSTAKA

Astikawati & Dewi, 2017. . Ilmu Kandungan Edisi 2. EGC: Jakarta.

Chyintia.2018, diagnosis keperawatan.EGC :jakarta WHO, 2017.perdarahan post

partum online http// depyulianti blogspot. Com

H.M. Sjaeffollah Noer, dkk., 2018.Buku Ajar Penyakit Dalam. Edisi ketiga, balai

penerbit FKUI, Jakarta.

Manuaba I. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta: EGC

Nurarif & Kusuma, 2018. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa

Medis& NANDA NIC-NOC. jilid 1, Jogjakarta: MediAction

Reader Martin,2019. Keperwatan Maternitas.EGC : Jakarta

Wiknjosastro, 2018. kapita selekta kedokteran UI. Media aesculapiuus :Jakarta

Anda mungkin juga menyukai

  • LP Trauma Abdomen
    LP Trauma Abdomen
    Dokumen20 halaman
    LP Trauma Abdomen
    Muhammad Farid Ariful Hadi
    Belum ada peringkat
  • LP Cos
    LP Cos
    Dokumen22 halaman
    LP Cos
    Muhammad Farid Ariful Hadi
    Belum ada peringkat
  • LP Apb
    LP Apb
    Dokumen13 halaman
    LP Apb
    Muhammad Farid Ariful Hadi
    Belum ada peringkat
  • LP Abses Hepar Fix
    LP Abses Hepar Fix
    Dokumen23 halaman
    LP Abses Hepar Fix
    Muhammad Farid Ariful Hadi
    100% (1)