Analisis Pada Rasio-rasio Laporan Keuangan Neraca Publikasi PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kwartal 3 tahun 2017
1. Non Performing Loan (NPL)
NPL adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar perbandingan kredit macet dengan total kredit yang diberikan kepada debitur. NPL Menurut Bank Indonesia, rasio NPL ideal bagi sektor perbankan adalah 5%, di mana angka rasio yang semakin tinggi dari 5% menandakan tingginya kredit macet dalam sebuah perbankan. Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) memiliki NPL gross sebesar 2,22% dan NPL net sebesar 1,18% yang dimana angka rasio menandakan NPL dikategorikan ideal. 2. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) KPMM adalah rasio modal terhadap ATMR yang wajib disediakan oleh BPR. BPR wajib menyediakan modal minimum yang dihitung dengan menggunakan rasio KPMM paling rendah sebesar 12% (dua belas perseratus) dari ATMR. Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) memiliki KPMM sebesar 21,88% yang menandakan bahwa KPMM dikategorikan sehat. Angka tersebut dinilai yang sehat karena bank mampu mengatur biaya dan pendapatan opersional yang dimilkinya. 3. Beban Opersional Terhadap Pendapatan Opersional (BOPO) BOPO merupakan ukuran profitabilitas perbankan. BOPO membandingkan beban opersional dibagi pendapatan operasional. Menurut Bank Indonesia Jika rasio BOPO melebihi 90%, bank dianggap tidak efisien dalam menjalankan operasionalnya, Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) memilki BOPO sebesar 71,5% yang menandakan bahwa BOPO dikategorikan efisien. Angka tersbut dinilai efisien karena menunjukkan kinerja bank dalam memanfaatkan semua faktor produksinya secara efisien dan tepat sasaran (efektif). 4. Net Interest Margin (NIM) NIM yaitu membandingkan pendapatan bunga bank dengan asset produktif. Adapun Standar yang ditetapkan Bank Indonesia untuk ratio Net Interst Margin (NIM) adalah 6 % keatas. Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) memiliki NIM sebesar 8,24% yang menandakan bahwa NIM dikategorikan sehat. Angka tersebut dinilai sehat karena meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva yang produktif.. Semakin besar ratio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. 5. Loan To Deposit Ratio (LDR) LDR merupakan ukuran likuiditas perbankan. LDR membandingkan total kredit yang diberikan dengan total dana pihak ketiga (giro,tabungan,deposito) plus modal inti dan laba ditahan. Bank Indonesia (BI) menilai rasio penyaluran kredit atau Loan to Deposit Ratio (LDR) yang ideal bagi perbankan adalah kisaran 75% hingga 80%. Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) memilki LDR sebesar 90,68% yang menandakan bahwa LDR dikategorikan tidak ideal. Angka tersebut dinilai tidak ideal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus belum memenuhi unsur kesehatan bank (risiko). 6. CKPN merupakan cadangan yang dipersiapkan oleh bank untuk menghadapi risiko kerugian penurunan nilai (impairment losses) aset seperti kredit dan surat berharga. Bila bank tidak mempunyai CKPN (Cadangan Kerugian Penurunan Nilai) maka pengelola bank tidak mampu untuk mengatisipasi yang namanya risiko kerugian aktiva produktif dimana risiko kerugian aktiva produktif itu merupakan faktor penyebab bank mengalami krisis keuangan. Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) memilki CKPN sebesar 2,89% 7. ROA ROA atau Return On Assets adalah salah satu jenis rasio profitabilitas yang mampu menilai kemampuan perusahaan dalam hal memperoleh laba dari aktiva yang digunakan. Ditinjau dari nilai standar ROA yang baik yaitu harus di atas nilai 2%.Pada PT. Bank Rakyat Indonesia memiliki ROA sebesar 3,59% yang menandakan bahwa ROA dikategorikan baik. Angka tersebut dinilai baik karena kemammpuan untuk mendapatkan laba bersih semakin tinggi dibandingkan aktiva perusahan yang digunakan. 8. ROE Rumus ROE (Return On Equity) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Rasio Pengambilan Ekuitas adalah Rasio Profitabilitas yang mengukur suatu kemampuan pada sebuah perusahaan, untuk menghasilkan laba dari investasi pemegang saham dari perusahaan tersebut. Ditinjau dari nilai standart ROE yang baik yaitu harus di atas nilai 8,32%. Pada PT. Bank Rakyat Indonesia memiliki ROE sebesar 23,97% yang menandakan bahwa ROE dikategorikan baik. Angka tersebut dinilai baik karena adanya penghasilan bersih yang sedang dalam performa yang baik.