Anda di halaman 1dari 14

1

Ide :
Villa Tua

Premis :
Audie, Alvin dan teman-temannya berniat mendaki gunung
namun terjebak oleh hujan dan membuat mereka menginap disebuah
villa yang cukup tua.

Sinopsis :
Terkadang rencana tidak sesuai dengan kenyataan.
Bermula dari Audie, Alvin dan teman-temannya yang ingin
mendaki gunung di Gunung Semeru, namun Audie tidak mendapat izin
dari Ibunya karena satu kejadian yang membuat beliau trauma.
Tetapi Audie menentang Ibunya ia akan tetap ke Gunung Semeru
karena tidak ingin teman-temannya kecewa.
Saat ingin mendaki gunung Audie, Alvin dan teman-temannya
terjebak oleh hujan yang mengharuskan mereka menginap di sebuah
villa yang cukup tua yang berada ditengah hutan, terdapat banyak
hal aneh yang terjadi dalam villa tersebut. Apakah Audie, Alvin
dan teman-temannya akan baik-baik saja?
2

VILLA CEMPAKA

1. INT. RUMAH AUDIE – PAGI


Audie berpamitan pada ibunya yang duduk di kursi ruang tamu.
AUDIE
"Ma, aku pergi dulu ya."

IBU AUDIE
"Perlengkapannya udah lengkap?"

ALVIN & AUDIE


"Udah kok ma"

IBU AUDIE
"Hati-hati dan Alvin jaga Audie baik-baik" (berjalan ke kamar)

Audie dan Alvin menatap kepergian Ibu


ALVIN
"Ibu masih marah?"

AUDIE
"Menurut lo?"

ALVIN
"Udah yuk, yang lain udah nungguin kita diluar"

2. EXT. DI DEPAN RUMAH - PAGI


Reza, Hisyam, Hilwa, dan Eriska menunggu Audie dan Alvin di
dalam mobil.
Alvin dan Audie langsung masuk ke dalam mobil
3

REZA
"Akhirnya lo berdua kelar juga"

AUDIE
"Berisik lo"

Alvin langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan normal.


Dari atas, Ibu hanya diam dan menatap kepergian putrinya.
IBU
"semoga aja kejadian dulu gak keulang lagi." (gumam)

3. INT. DI DALAM MOBIL - PAGI


Reza membuat vlog di handycam miliknya
REZA
"Hai Gaes! Hari ini gua lagi on the way ke Gunung Semeru nih,
gunung tertinggi di Pulau Jawa. Nih teman-teman gua gaes, weh
say hai dong."

AUDIE
"Dih.. alay banget lo" (nada sinis)

ALVIN
"Semoga aja tuh handycam lo rusak" (sambil fokus menyetir)

REZA
"Bodo amat punya gua ni" (nada cuek dan tidak peduli)

Hisyam melihat raut wajah Eriska yang terlihat sangat khawatir,


Hisyam langsung menegurnya
HISYAM
“Ris, Lo gapapa?”
“Kok kayak khawatir gitu?”
4

ERISKA
“G..gue gapapa kok”

4. EXT. GUNUNG SEMERU - PETANG


Setelah melakukan perjalanan panjang akhirnya mereka tiba di
gunung Semeru pukul 16:35.
Baru saja mereka menghirup udara segar di pegunungan, Reza
langsung membuat ulah.
REZA
"Hai guys! Yuhuu.. akhirnya kita sampai juga di gunung Semeru,
lihat guys baguskan gunungnya? Apalagi kalau kita udah ada di
puncak, pasti wow! And ini teman-teman gua guys."

ALVIN
"Woy! Udahan kek jangan bikin vlog mulu! Kesel gua." (nada
jengkel)

REZA
"Bodo" (nada cuek)

HILWA
"Eh, itu ke puncaknya jauh loh. Kita bisa nggak ya sampe
kesana?" (nada ragu)

AUDIE
"Ya semoga aja nyampe" (nada santai)

5. EXT. GUNUNG SEMERU - HUTAN - PETANG


Hari semakin gelap dan mereka semakin jauh menelusuri hutan.
Pemandangan di sekeliling mereka indah. Setelah cukup lama
mereka berjalan, mereka memutuskan untuk beristirahat dan
mendirikan tenda ditengah hutan.
HILWA
"Berapa lama lagi sih kita sampai di puncaknya?" (wajah kesal)
5

HISYAM
"Bawa santai aja, nggak lama lagi pasti kita nyampe kok.
Sekarang kita istirahat dulu di sini."

HILWA
"Duh.. gini amat sih tempatnya! Ewwhh.. nyesel gua ke sini!
Mendingan kita ke gunung Salak"

ERISKA
"Ssstt! Jaga omongan, jangan ngomong sembarangan!" (tatapan
tajam)

AUDIE
"Ehh.. udah-udah ayo kita dirikan tendanya"

Saat mereka mendirikan tenda tiba-tiba saja, seorang kakek-kakek


datang secara misterius, memakai blangkon hitam, baju putih,
celana hitam dan membawa tongkat. Jalannya sedikit bungkuk dan
jenggotnya lumayan panjang. Bisa dilihat, bahwa sepertinya kakek
itu adalah penduduk sekitar atau kemungkinan di dalam hutan itu
terdapat sebuah desa.
KAKEK
"Kalian dari mana?" (nada dingin dan misterius)

ALVIN
"Kami mahasiswa dari Jakarta, Kek"

KAKEK
"Saya ingatkan pada kalian, jika kalian menemukan sebuah villa
jangan coba-coba masuk! Itu berbahaya!"

HISYAM
"Lah? mana ada kek, villa di tengah hutan. Duh si kakek ada-ada
aja nih. Ayo cepetan, kita bangun tenda lagi! Ngaco si kakek
nih"
6

Eriska menatap kakek itu serius. Ia yakin bahwa tempat ini


memanglah berbahaya dan firasatnya pasti memang benar. Rasa
takut terus menyelimuti dirinya.
Eriska ingin sekali pergi dari tempat itu namun tidak mungkin
meninggalkan teman-temannya begitu saja. Tapi kalau dia
memberitahukan teman-temannya, belum pasti mereka akan percaya.
Yang ada Eriska dianggap berhalusinasi.

AUDIE
"Kek, kita mau bangun tenda dulu ya, kalau kakek mau gabung
sama kita, silahkan"

KAKEK
"Ya silahkan kalian bangun tenda tapi jangan sampai lupa sama
pesan kakek"

Saat itu juga, Kakek pergi meninggalkan sekelompok remaja itu.


ALVIN
"Eh!"

ERISKA
"Kenapa?" (nada ragu)

ALVIN
"Itu anak kecil kenapa ada di tengah hutan? Apa gak dicariin
orang tuanya?"

HISYAM
"Mana?"

Alvin mengejar anak kecil itu, saat dia mencari anak kecil itu
dia kehilangan jejak anak kecil itu, Alvin langsung balik
ketempat teman-temannya dan dia sama sekali tidak sadar kalau
7

anak kecil itu sedang menatapnya dari balik pohon sambil


menyeringai menyeramkan.
Alvin, Audie, dan juga Hisyam pergi mencari kayu. Reza, Hilwa,
dan juga Eriska kembali membuat tenda. Sedang Audie, Alvin, dan
juga Hisyam mencari kayu bakar yang letaknya tak jauh dari tenda
mereka, mereka mencari kayu bakar untuk menghangatkan tubuh
mereka untuk nanti malam.
Saat mereka sedang mencari kayu bakar, Audie terfokus kepada
seorang anak kecil. Anak kecil tersebut melirik kearah Audie dan
kemudian kembali memegang mainannya.

AUDIE
"Dek!"

HISYAM
"Audie? Lo manggil siapa?"

AUDIE
"Dek, jangan ke sana! Ada jurang!"
Teriak sambil mengejar anak kecil

ALVIN & HISYAM


"Audie! Mau kemana?" (Teriak)

Audie berlari mengikuti anak kecil tersebut. Hilwa mendengar


teriakan Audie dan juga yang lainnya sepertinya sedang mengejar
Audie, Hilwa mengkerutkan keningnya dan mulai timbul rasa
penasarannya.
HILWA
"Eh.. Kok pada teriak-teriak manggil Audie sih?"

ERISKA
"Audie ngejar anak kecil yang tadi Alvin lihat"
8

6. EXT. TEPI JURANG


Sementara itu, Audie terus berlari mengejar anak kecil tersebut.
Alvin dan juga Hisyam mengejar dari belakang. Dia mulai merasa
lelah namun rasa penasarannya dengan anak kecil itu lebih besar
dari segalanya. Ia berdiri kebingungan.
ALVIN & HISYAM
"Audie!!" (Teriak)

Audie melihat anak tersebut yang hendak turun ke dalam jurang.


Anak kecil itu tersenyum kepada Audie dan membuat Audie semakin
panik dengannya.

ALVIN
"Audie! Itu di depan jurang, Lo mau kemana, sih!" (Teriak
dengan nada panik)

AUDIE
"Dek! Awas itu jurang!"

Alvin berlari mengejar Audie yang masih mengejar anak kecil,


dengan sigap Alvin menarik tangan Audie yang hampir saja
terpeleset ke dalam jurang. Bersamaan dengan hal itu, anak
kecil itupun menghilang entah kemana.

7. INT. TENDA - MALAM


Audie melihat Eriska yang sedang duduk di dalam tenda sambil
ketakutan
AUDIE
"Ris, lo kenapa?"

ERISKA
" Ki-kita nggak a-kan se-selamat" (nada panik)"
9

AUDIE
"Kenapa? Kenapa sih lo dari tadi berpikiran kayak gitu terus
sih? Ini udah malem dan gua minta lo jangan berpikiran kayak
gitu lagi."

ERISKA
"Because i saw her"

AUDIE
"Lo. . .indigo?" (kaget)

ERISKA
"Gue. .emang indigo dari lahir"

AUDIE
"Tapi selama mendaki nggak pernah tuh lo kayak gini"

ERISKA
"Kita itu udah melakukan banyak kesalahan di sini, contohnya,
lo itu nekad kan berangkat ke sini? Dan.. kita juga nggak bisa
jaga ucapan, di sini memang bahaya. .makanya gua takut"

Tiba-tiba Hilwa masuk ke dalam tenda


HILWA
"Ada apa ini? Kenapa lo berdua kayak ribut gitu?"

Langsung saja Audie mengalihkan topik pembicaraan


AUDIE
"Alvin mana?"

HILWA
"Ada tuh diluar"
10

Setelah menjawab pertanyaan Audie, Hilwa langsung keluar dari


tenda karena kegerahan

8. EXT. TENGAH HUTAN – PAGI


Hilwa bangun lalu saat keluar dari tenda, ia melihat Alvin yang
sampai saat ini masih berjaga dekat tenda.
HILWA
"Eh. .Vin, lo begadang?"

ALVIN
"Iya"

Tak lama kemudian semuanya keluar dari tenda masing-masing


HILWA
"Audie lo bantuin gue masak, dan Eriska lo beresin tenda"

ERISKA
"Oke"

REZA
"Ya udah yuk yang cowok-cowoknya kita cuci muka dulu di sungai
dekat sini"

Mereka mulai melakukan aktivitasnya masing-masing, yang cowok


pergi ke sungai, Audie dan Hilwa memasak, dan Eriska
membersihkan tenda
Setelah hampir 1 jam Audie dan Hilwa pun menyiapkan makanan yang
mereka buat.
AUDIE
"Guys, makanannya udah siap nih makan dulu yuk abis itu kita
lanjutin perjalanan kita"
11

Setelah tenda dan area sekitar dibersihkan, mereka langsung


bersiap untuk mendaki kembali.
HILWA
"Guys..menurut peta yang dari tim SAR, kita jalan kesana"

REZA
"Ya udah ayo"

Setelah beberapa lama mereka berjalan, tiba-tiba hujan turun


dengan sangat deras. Kali pertama mereka mengalami hujan saat
mendaki seperti ini sehingga membuat baju mereka basah kuyup.
HILWA
"Duh hujan lagi"

9. EXT. DEPAN VILLA


Sesaat kemudian, mereka menemukan sebuah villa cukup tua namun
besar, bangunan tersebut seperti berpenghuni.
REZA
"Masuk aja yuk"

ALVIN
"Villa Cempa. .ka, villa cempaka! Wah bagus juga namanya"

HISYAM
"Ayo kita masuk"

ERISKA
"Jangaan!!"

HISYAM
"Kenapa?"
12

ERISKA
"Bahaya!" (dengan nada keras)

AUDIE
"Eh.. tapi... lo pada inget nggak sih yang dibilangin sama
kakek-kakek kemarin? Kan kata dia kalo kita lihat sebuah villa,
kita jangan masuk! Mungkin villa ini yang dia maksud"

HILWA
"Lo mau mati kedinginan?! Ini hujan loh! Terus anginnya kenceng
banget! Lo aja ya! Gua nggak mau mati kedinginan di sini"

REZA
"Udah deh nggak usah dengerin si cewek horor itu! Ayo kita
masuk" (nada tinggi)

Audie melirik ke arah Eriska kemudian melirik Alvin lalu


mengiyakan. Mereka meninggalkan Eriska dan Hisyam. Hisyam
berusaha membujuk Eriska untuk masuk karena ia sudah kedinginan
dan takut kalau Eriska sakit.
ERISKA
"Syam, di dalam itu nggak aman. Kita bisa celaka, ini tempatnya
dia dan dia gak suka kalau ada orang yang masuk ke dalam
tempatnya" (dengan nada ketakutan)

HISYAM
"Tapi lo bakal kedinginan disini Ris, sekarang kita harus masuk
sebelum lo sakit"
Eriska pun mengangguk pasrah.

10. EXP. DEPAN PINTU


Setelah mereka sudah berada di depan pintu mereka pun masuk ke
dalam villa tersebut.
13

HILWA
"Yaudah yuk masuk.”

11. INT. RUANG TAMU VILLA


Sesaat setelah mereka masuk ke dalam villa tiba-tiba ada seorang
wanita paruh baya...
IBU RAHAYU
"Karena saat ini cuaca sedang memburuk, kalian boleh menginap
di sini secara gratis. Nama saya Suarti Rahayu, kalian bisa
memanggil saya ibu Rahayu. Kalian dari daerah mana ya?"

HISYAM
“Kami pelajar dari Jakarta, Bu”

REZA
“Dua, bu”

IBU RAHAYU
“Kamar nomor berapa dan nomor berapa? Disini ada 20 ruang kamar
tidur. Kalian tidak boleh memilih kamar 15, tidak ada yang boleh
menempati kamar tersebut”

AUDIE
“Kalau begitu, kami pilih nomor 19 dan 20 saja bu”

IBU RAHAYU
“Ini kuncinya, kamarnya ada di lantai atas sebelah sana ya”

AUDIE
“Terimakasih bu”
14

Setelah Bu rahayu pergi dan mereka masuk ke kamar masing-masing.


Kamar perempuan berada di nomor 19 sedangkan kamar laki-laki ada di
nomor 20. Mereka berjalan menaiki setiap anak tangga di sana dan
mulai mencari kamar mereka.
HISYAM
“Eh itu, kan? Kamarnya?”

REZA
“Eh iya, yaudah gais selamat istirahat”

Mereka semua pun masuk ke dalam kamar mereka masing-masing,


sebelum itu Eriska sempat melihat ke lantai dasar ia melihat Bu
Rahayu yang melihat kearahnya. Bu Rahayu menatapnya sambil
menyeringai.
Saat mereka semua benar-benar sudah berada di dalam kamar
mereka, mereka mendengar suara Bu Rahayu yang sedang tertawa dan
berkata
BU RAHAYU
“Villa ini gratis,tapi kalian harus menukar dengan nyawa kalian”
“Hahahahahaha”

Dan mereka semua pun sudah terjebak di dalam villa tua yang
mereka sebut, Villa Cempaka.

Anda mungkin juga menyukai