Anda di halaman 1dari 6

UJI EFEKTIVITAS SPRAY EKSTRAK Sansevieria trifasciata laurentii (Lidah

Mertua) TERHADAP PENURUNAN JUMLAH PAPARAN RADIASI


ELEKTROMAGNETIK HANDPHONE

Nadia Aulia

Kesehatan Masyarakat UNSOED

Email: nanad170620@gmail.com

Ringkasan

Handphone sudah menjadi barang yang merupakan sangat dibutuhkan saat ini dari
berbagai kalangan. Dalam penggunaan handphone sendiri digunakan dalam berbagai
hal khususnya komunikasi. Namun, seringkali masyarakat tidak mengetahui bahwa
bahaya yang akan timbul dari penggunaan handphone yang sangat lama. Beberapa
masalah kesehatan telah muncul karena penggunaan handphone yang terlalu lama
sehingga paparan radiasi elektromagnetik yang dihasilkan handphone dapat
mengganggu sel-sel yang ada dalam tubuh. Maka dari itu perlu adanya tindakan
preventif dalam mencegah terjadinya beberapa masalah kesehatan yang akan timbul.
Lidah mertua atau Sansevieria trifasciata Laurentii dalam beberapa penelitiannya dapat
mengurangi paparan radiasi elektromagnetik yang dihasilkan oleh handphone.
Kata kunci: radiasi elektromagnetik, lidah mertua, Sansevieria trifasciata Laurentii

PENDAHULUAN teknologi (globalisasi). Dalam


Era abad ke-20 telah terjadi penggunaan internet misalnya, yang
perkembangan teknologi yang dilakukan oleh anak-anak yang dibawah
signifikan. Banyak sekali teknologi umur apabila tidak diimbangi dengan
muktahir yang telah diciptakan. monitoring oleh orang tua dan
Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dilakukan secara kontinyu maka
dipisahkan dari kehidupan masyarakat. dikhawatirkan dapat menyebabkan
Berbagai informasi yang terjadi di beberapa dampak negatif yang akan
berbagai belahan dunia kini telah dapat muncul. Penggunaan teknologi digital
langsung kita ketahui berkat kemajuan telah berkembang pesat selama
beberapa decade terakhir. Saat elektromagnetik, gelombang bunyi,
digunakan, ponsel memancarkan radiasi gelombang lenting, penyinaran
frekuensi radio (RF). Tingkat dan [CITATION KEM16 \l 2057 ]. Radiasi
keparahan resiko kesehatan jangka adalah perambatan energi dari sumber
panjang secara total belum diamati, energi tanpa membutuhkan medium. Di
seperti tumor otak, kanker lain, dan kenal dua jenis radiasi, yaitu radiasi
penyakit neurologis (neurode-penyakit pengion dan radiasi nonpengion.
generatif) yang membutuhkan waktu Radiasi pengion adalah energi radiasi
bahkan menahun dapat muncul dan yang dapat mengeluarkan elektron dari
terdeteksi (Hardell, 2017). inti atom. Sisa atom ini menjadi positif
Radiasi yang dikeluarkan oleh dan disebut ion positif. Elektron yang
handphone atau perangkat digital dikeluarkan dapat tinggal bebas atau
lainnya seperti laptop, tablet, dsb dapat mengikat atom netral lainnya dan
menyebabkan beberapa masalah membentuk ion negatif. Peristiwa
kesehatan yang timbul jika digunakan pembentukan ion positif dan ion negatif
secara terus-menerus dalam jangka inilah yang disebut sebagai ionisasi.
panjang. Dalam jangka pendek dapat Melalui proses ionisasi ini, jaringan
menyebabkan mata lelah, berair, pupil tubuh akan mengalami kelainan atau
mata lambat bereaksi terhadap cahaya. kerusakan pada tingkat sel (Ganes,
Adapun jangka radiasi dapat 2010).
menyebabkan katarak, dermatitis, Radiasi dideskripsikan sebagai
epilepsy dan cacat bawaan bayi proses dimana energi bergerak melalui
[ CITATION JHG05 \l 2057 ]. media atau melalui ruang, dan akhirnya
diserap oleh benda lain [ CITATION
TINJAUAN PUSTAKA
BAT08 \l 2057 ]. Orang awam sering
Radiasi
menghubungkan kata radiasi ionisasi
Menurut WHO, salah satu ruang
(misalnya, sebagaimana terjadi pada
lingkup kesehatan lingkungan adalah
senjata nuklir, reaktor nuklir, dan zat
pengendalian radiasi. Radiasi
radioaktif), tetapi juga dapat merujuk
merupakan pemancaran dan kerambatan
kepada radiasi elektromagnetik (yaitu,
gelombang yang membawa tenaga
gelombang radio, cahaya inframerah,
melalui ruang atau zantara, msl
cahaya tampak, sinar ultra violet, dan
pemancaran dan perambatan gelombang
X-ray), radiasi akustik, atau untuk dan peralatan yang bermuatan listrik
proses lain yang lebih jelas. Beberapa [ CITATION BAT08 \l 2057 ].
radiasi dapat berbahaya. Radiasi Elektromagnetik Pada
Medan elektromagnetik adalah Handphone
medan listrik dan medan magnet yang Radiasi elektromagnetik adalah
dihasilkan oleh alam maupun peralatan kombinasi medan listrik yang berisolasi
elektronik yang bermuatan listrik. dan medan magnet merambat lewat
Manusia sebagai salah satu sistem ruang dan membawa energi dari satu
biologi di antara sistem biologi lainnya, tempat ke tempat yang lain (Idayati,
selalu terpajan oleh medan 2011). Ponsel mengubah suara menjadi
elektromagnetik. Radiasi gelombang elektromagnetik seperti
elektromagnetik mempunyai spektrum halnya radio. Secara umum sistem yang
sangat luas, namun yang terpenting digunakan ponsel terbagi menjadi dua
berasal dan listrik, yaitu frekuensi 60 yaitu GSM yang menggunakan
Hz. Berbagai penelitian epidemiologi frekuensi 800 MHz, 900 MHz dan
telah dilakukan untuk mengetahui efek 1.800 MHz, dan CDMA yang
medan elektromagnetik terhadap menggunakan frekuensi 450 MHz, 800
kesehatan. Medan elektromagnetik MHz dan 1.900 MHz . Pada frekuensi
berpotensi menimbulkan berbagai 1.800 MHz, banyak keuntungan yang
gangguan, antara lain terhadap sistem didapat, terutama pada perambatan
darah, sistem kardiovaskular, sistem gelombang (Husain et al., 2012).
saraf maupun sistem reproduksi serta Radiasi elektromagnetik yang
bersifat karsinogenik. Tetapi hasil dipancarkan oleh ponsel adalah sejenis
penelitian tersebut masih kontroversial, gelombang microwave yang termasuk
karena pemilihan populasi dan jenis radiasi non-ionisasi, dan levelnya
metodologi penelitian yang tidak tergolong rendah (low level radiation).
konsisten. Upaya pengendalian radiasi Dari puluhan kajian ilmiah yang telah
medan elektromagnetik dapat dilakukan dilakukan sampai sekarang ini, belum
dengan cara pengendalian kuat medan terdapat bukti ilmiah hasil olahan kajian
listrik dan kuat medan magnet maupun yang skala cakupan dan secara
pengaturan jarak dan lama pemaparan komprehensif dapat meyakinkan bahwa
efek radiasi non-ionisasi pada
pemakaian ponsel berakibat serupa posisi peletakan sansevieria yang paling
dengan efek pancaran radiasi tinggi efektivitasnya yaitu di belakang
gelombang elektromagnetik jenis sumber radiasi dan menghasilkan
ionisasi yang telah dinyatakan positif penurunan tingkat radiasi sebesar
sebagai salah satu penyebab tumor otak 16,01% [ CITATION Ret161 \l 2057 ].
atau pun kerusakan DNA pada sel
jaringan tubuh manusia. Menurut salah TUJUAN DAN MANFAAT
satu jurnal disebutkan bahwa radiasi Penelitian ini bertujuan untuk
elektromagnetik dalam jumlah kecil mengetahui pengaruh pemberian
tidak berbahaya, namun kalau dalam ekstrak lidah mertua terhadap
jumlah yang besar akan menimbulkan pengurangan tingkat paparan radiasi
efek negative (Nurhayati, 2014). elektromagnetik yang dihasilkan oleh
Lidah Mertua (Sansevieria trifasciata handphone.
laurentii) Sebagai Penyerap Paparan
Radiasi METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Waktu dan Tempat Penelitian
oleh Retno [CITATION Ret16 \l 2057 ] Penelitian akan dilakukan di
didapati hasil bahwa Sansevieria Laboratorium Kesehatan Lingkungan,
trifasciata laurentii efektif menurunkan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
radiasi mencapai 13,74% dalam jarak 3 Universitas Jenderal Soedirman
cm. Pada penelitian yang dilakukan oleh Purwokerto selama 3 bulan.
Mardlia dkk [ CITATION Hal181 \l
2057 ] didapatkan bahwa Sansevieria Tahapan Penelitian
trifasciata laurentii efektif dapat Perhitungan radiasi yang dihasilkan
mengurangi paparan radiasi sebesar handphone
25,50 µW/cm2 dalam konsentrasi 20%. Dilakukan perhitungan radiasi
Dalam penelitian mengenai tingkat handphone dengan menggunakan
paparan, didapati bahwa Sansevieria pencacah Geiger-Muller.
spp. yang paling efektif dalam Pembuatan ekstrak lidah mertua
mengurangi tingkat paparan radiasi Dalam pembuatannya daun lidah
adalah Sansevieria trifasciata mertua dijadikan bubuk terlebih dahulu
‘Laurentii’ yaitu sebesar 15,89% dan kemudian dilakukan maserasi dengan
menggunakan etanol 96% selama 24
jam. Ekstrak etanol diuapkan di bawah
tekanan yang dikurangi untuk membuat
residu setengah padat (100g) Kemudian
diencerkan dengan 100mL air dan
dibuat beberapa ekstrak dengan
konsentrasi 20%, 30% dan 50%.
Kemudian dikemas dalam botol spray.
Pengaplikasian ekstrak lidah mertua
Disemprotkan pada sekeliling
handphone yang telah digunakan dan
dihitung tingkat radiasinya sebelum
diberikan perlakuan. Pertama dengan
konsentrasi 20% dengan 10 semprotan
kemudian dihitung radiasi setelah
perlakuan. Kemudian dilakukan
perlakuan yang sama dengan
menggunakan ekstrak dengan
konsentrasi 30% dan 50%.
Pengamatan dan pengambilan data
Variabel yang diamati adalah hasil
dari tingkat radiasi setelah diberi
perlakuan penyemprotan ekstrak dengan
menggunakan pencacah Geiger-Muller
dari masing masing konsentrasi.

ANGGARAN DANA
Rp. 2.750.000,-

Referensi
APJII, 2019. Buletin APJII: Mengawali Integritas Era Digital. 33rd ed. Jakarta: Bidang
Event dan Media Management.
BATAN, 2008. Jenis Dan Mekanisme Radiasi. [Online]
Available at: batan.go.id
[Accessed 26 April 2020].
Gill, J., 2005. Buku Saku Kesehatan Kerja. 3rd ed. Jakarta: Buku Kedokteran.
KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 5th ed. Jakarta: Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa KEMENDIKBUD.
Kemkominfo, 2014. Kemkominfo: Pengguna Internet di Indonesia Capai 82 Juta.
[Online]
Available at: https://kominfo.go.id
[Accessed 5 December 2019].
Mardlia, H. S., Cahyono, T. & Yuliato, 2018. PEMAKAIAN PERASAN LIDAH
MERTUA (Sansevieria Trifasciata Laurentii) TERHADAP PENGURANGAN
PAPARAN RADIASI ELEKTROMAGNETIK ELEKTRONIK. Jurnal Riset
Kesehatan, 7(2), pp. 72-79.
Mulyani, R. P., Abdullah, S. & Yulianto, 2016. PENGARUH Sansevieria spp.
TERHADAP PENURUNAN TINGKAT RADIASI ELEKTROMAGNETIK DI
LABORATORIUM JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO. pp.
463-469.
Retno, P., 2016. Pengaruh Sansevieria terhadap Penurunan Radiasi Elektromagnetik di
Jurusan Kesehatan Lingkungan. s.l.:s.n.

Anda mungkin juga menyukai