Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH STATUS GIZI TERHADAP PROSES KEHAMILAN

DOSEN:

Christin jayanti S.ST,M.Kes

DISUSUN OLEH:

FESHA YACINTA ROSALIN

FICHA MALINI DEWI

FIKA PUSPITA ANGRAENI

AKADEMI KEBIDANAN RSPAD GATOT SOEBROTO

Jl. Abdul Rachman Saleh no.24, Jakarta Pusat

TAHUN AJARAN 2017/2018


DAFTAR ISI

Daftar isi..........................................................................................................

Kata pengantar................................................................................................

A. Kesehatan pada ibu hamil...................................................................

B. Gizi ibu hamil........................................................................................

C. Kebutuhan gizi ibu hamil.....................................................................

D. Tanda kecukupan gizi pada ibu hamil (Nadesul, 2004)....................

E. Kebutuhan makanan ibu hamil per hari (sumber : widya karya pangan dan zat
gizi indonesia).................................................................................................

F. Tanda kecukupan gizi pada wanita dewasa dan  ibu hamil...............

G. Angka kecukupan gizi pada ibu menyusui...........................................


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas taufik, rahmat dan hidayah-Nya,
makalah ini dapat kami selesaikan tepat waktu.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah

ILMU GIZI. Adapun pembahasan kami dalam makalah ini mengenai PENGARUH STATUS
GIZI TERHADAP PROSES KEHAMILAN

Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta menjadi referensi
khususnya bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami sadar bahwa makalah ini jauh
dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan untuk
memperbaiki karya tulis kami selanjutnya.

Jakarta,18 Maret 2018


A. Kesehatan pada ibu hamil

Kesehatan adalah suatu hal dalam kehidupan yang dapat membuat keluarga bahagia.
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami dimana para calon ibu
harus sehat dan mempunyai kecukupan gizi sebelum dan setelah hamil. Agar kehamilan
berjalan sukses, keadaan gizi ibu pada waktu konsepsi harus dalam keadaan yang baik dan
selama hamil mendapatkan tambahan protein, minimal seperti zat besi dan kalsium, vitamin,
asam folat dan energi.

B. Gizi ibu hamil

Didalam kandungan terjadi proses tumbuh kembang (tumbang) dalam waktu 40


minggu, yang dimulai dari 2 sel yang kemudian menjadi bayi sempurna dengan BB 2,5-4 Kg.
Sejumlah otot, tulang, darah dan alat tubuh lain dibuat dari zat-zat gizi yang berasal dari
makanan ibu. Zat-zat gizi tersebut dialirkan melalui plasenta kedalam tubuh janin.

Kekurangan atau kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik
bagi ibu, janin yang dikandung serta jalannya persalinan. Oleh karena itu, perhatian terhadap
gizi dan pengawasan berat badan (BB) selama hamil merupakan salah satu hal penting dalam
pengawasan kesehatan pada masa hamil.

Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi daripada wanita yang
tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk dirinya dan janin yang
dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap menyerap persediaan makanan ibu
sehingga ibu menjadi kurus, lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.

Demikian pula,  bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan terganggu,
terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah buruk pula. Keadaan ini dapat
mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat
bersalin dapat mengakibatkan persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang
mungkin memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula mengakibatkan
terjadinya preeklampsi (keracunan kehamilan). Bila makanan ibu kurang, kemudian
diperbaiki setelah bayi lahir, kekurangan yang dialami sewaktu dalam kandungan tidak dapat
sepenuhnya diperbaiki.

Makanan ibu sebelum dan selama kehamilan berperan penting dalam ketersediaan asam
lemak essensial pada simpanan jaringan lemak ibu. Jenis asam lemak :

 Asam lemak omega 3, yaitu asam lemak linoleat, yang terdiri dari asam
eikosapentaenoat (EPA) dan asam dekosahektaenoat (DHA)
 Asam lemak omega 6, yaitu asam lemak linoleat (LNA), yang didalam tubuh
dikonversi menjadi asam lemak arakidonat.

Fungsi asam lemak omega 3 pada ibu hamil (bumil) dan ibu meneteki (buteki)

 DHA merupakan 50% dari asam lemak di jaringan otak dan retina
 DHA merupakan 2/3 dari asam lemak di sel penerima cahaya pada retina
 Mempengaruhi fungsi membran sel-sel syaraf
 Termasuk fungsi enzim, aktivitas reseptor dan hantaran rangsang yang akan
mempengaruhi fungsi otak untuk pertumbuhan dan perkembangan plasenta dan fetus

Fungsi lain asam lemak omega 3

 Mencegah asterosklerosis dan penyakit jantung koroner


 Penyembuhan penyakit nefritis dan arthritis

Fungsi asam lemak omega 6

 Pertumbuhan dan janin bayi


 Kesehatan kulit ibu, janin dan bayi

Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang otak dan kecerdasan anak

 Faktor genetik
 Faktor lingkungan

Otak manusia mulai dibentuk pada awal kehamilan dan berkembang terus sampai
lahir

 Berat otak saat lahir 400 gram


 Berat otak pada usia 6 bulan 1000 gram
 Otak tumbuh pesat pertama pada kehamilan 25 minggu sampai bayi berusia 6 bulan
 Pertumbuhan otak sempurna hingga anak berusia 2-3 tahun

Faktor yang mempengaruhi gizi ibu hamil

 Umur
 Berat badan
 Suhu lingkungan
 Pengetahuan ibu hamil dan keluarga tentang zat gizi dalam makanan
 Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
 Aktivitas
 Status kesehatan
 Status ekonomi

Trimester pertama (usia kehamilan 1-3 bulan)

 Merupakan masa penyusunan ibu terhadap kehamilannya


 Pertumbuhan janin masih berlangsung lambat sehingga kebutuhan gizi untuk
pertumbuhan janin belum banyak
 Kebutuhan gizi ibu hamil pada masa ini masih sama dengan wanita dewasa biasa
 Diketahui bahwa keluhan yang timbul pada trimester 1 adalah kurang nafsu makan,
mual, pusing, halusinasi, ingin makan yang aneh-aneh, mual muntah dan lain-lain.
 Dalam batas tertentu hal ini masih wajar, yang perlu dianjurkan adalah makan berupa
makanan yang mudah dicerna dalam porsi sedikit tapi sering
 Bahan makanan yang baik diberikan adalah makanan kering dan segar seperti roti
panggang, biskuit dan sereal serta buah-buahan segar atau sari buah
 Keluhan emesis (muntah) dapat dihindari dengan tidak makan dan minum secara
bersamaan atau sebaiknya diberi jarak sekitar 15-30 menit.

Trimester kedua (4-6 bulan) dan ketiga (7-9 bulan)

 Pertumbuhan janin berlangsung cepat pada masa ini


 50% dari penambahan BB terjadi pada bulan keenam dan ketujuh
 Nafsu makan meningkat
 Kemampuan mencerna makanan bertambah baik
 Pada masa ini tambahan  zat gula diperlukan untuk memelihara kesehatan yang baik

Dampak kekurangan gizi ibu hamil

 Anemia gizi besi

Kekurangan zat besi banyak terdapat di Indonesia sehingga ibu hamil dinajurkan agar
mengkonsumsi tambahan zat besi atau makanan yang mengandung zat besi. Seperti hati
ayam dan lain-lain.

 Kenaikan BB yang rendah selama hamil

Di negara maju rata-rata kenaikan BB selama hamil 12-14 kg. Bila ibu hamil kurang gizi
kenaikan BB hanya 7-8 kg berakibat melahirkan bayi BBLR. Tapi, berdasarkan
perkembangan terkini juga disampaikan bahwa ternyata penambahan BB selama kehamilan
tidak terlalu mempengaruhi BB janin, karena ada kalanya ibu yang penambahan BB nya
cukup ternyata BB janinnya masih kurang dan ada juga ibu yang penambahan berat badannya
kurang selama kehamilan tapi BB janinnya sesuai.

 Ngidam (pica) dan mual muntah berlebihan selama kehamilan (hiperemesis


gravidarum)

Mual muntah yang berlebihan yang sampai menyebabkan ibu pingsan dan lemah
memerlukan penanganan khusus. Namun , biasanya emesis ini hanya terjadi pada awal-awal
kehamilan saat kebutuhan gizi janin belum terlalu besar.

C. Kebutuhan gizi ibu hamil

Kebutuhan energi

Kebutuhan energi pada bumil tergantung pada BB sebelum hamil dan pertambahan
BB selama kehamilan, karena adanya peningkatan basal metabolisme dan pertumbuhan janin
yang pesat terutama pada trimester II dan III, direkomendasikan penambahan jumlah kalori
sebesar 285-300 kalori pada trimester II dan III. Dampak kekurangan energi adalah
pertumbuhan dalam janin terhambat (IUGR) bahkan dampak lebih parah dapat
mengakibatkan kematian.  Pada trimester 1 energi masih sedikit dibutuhkan, pada trimester 2 
energi dibutuhkan untuk penambahan darah, perkembangan uterus, pertumbuhan massa
mammae/payudara, dan penimbunan lemak, sedangkan pada trimester 3 energi dibutuhkan
untuk pertumbuhan janin dan plasenta. Sumber energi adalah hidrat arang seperti beras,
jagung, gandum, kentang, ubi-ubian dan lain-lain.

Protein

Tambahan protein diperlukan untuk pertumbuhan janin, uterus, jaringan payudara,


hormon, penambahan cairan darah ibu serta persiapan laktasi. 2/3 dari protein yang
dikonsumsi sebaiknya berasal dari protein hewani yang mempunyai nilai biologi tinggi.
Tambahan protein yang diperlukan selama kehamilan sebanyak 12 gr/hari. Sumber protein
hewani terdapat pada daging, ikan, unggas, telur, kerang dan sumber protein nabati banyak
terdapat pada kacang-kacangan.

Vitamin

 Asam folat dan vitamin B12 (sianokobalamin)

Berfungsi untuk memenuhi kebutuhan volume darah janin dan plasenta (pembentukan sel
darah), vitamin B12 merupakan faktor penting pada metabolisme protein. Dalam bahan
makanan asam folat dapat diperoleh dari hati, sereal, kacang kering, asparagus, bayam, jus
jeruk dan padi-padian.

Asam folat dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak 300-400mcg/hari. Berfungsi untuk


mencegah anemia megaloblastik, mengurangi resiko defek tabung neural jiak dikonsumsi
sebelum dan selama 6 minggu pertama kehamilan.

 Vitamin B6 (piridoksin)

Penting untuk pembuatan asam amino dalam tubuh. Vitamin B6 juga diberikan untuk
mengurangi keluhan mual-mual pada ibu hamil.

 Vitamin C (asam askorbat)

Jika kekurangan/defisiensi vitamin C dapat mengakibatkan keracunan kehamilan, ketuban


pecah dini (KPD). Vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya ruptur membran, sebagai
bahan semen jaringan ikat dan pembuluh darah. Fungsi lain dapat mengakibatkan absorbsi
besi non hem, meningkatkan absorbsi suplemen besi dan profilaksis perdarahan post partum.
Kebutuhannya 10 mg/hari lebih tinggi dari ibu tidak hamil.

 Vitamin A

Berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan, pertumbuhan gigi dan pertumbuhan tulang,
penting untuk mata, kulit, rambut dan mencegah kelainan bawaan. Bila kelebihan vitamin A
dapat mengakibatkan cacat tulang wajah dan kepala, otak, jantung. Sumber vitamin A banyak
terdapat pada minyak ikan,kuning telur, wortel, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan
berwarna merah. Bumil sebaiknya tidak mengkonsumsi bahan kosmetik yang mengandung
vitamin A dosis tinggi. Kebutuhan vitamin A ibu hamil 200 RE/hari lebih tinggi daripada ibu
tidak hamil.

 Vitamin D
Selama kehamilan akan mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan kalsium dan
fosfor, mineralisasi tulang dan gigi. Sumber vitamin D banyak terdapat pada kuning telur,
susu, produk susu dan juga dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari. Dapat
menembus plasenta sehingga dapat memasuki tubuh bayi. Bila terjadi defisiensi, gigi tidak
normal dan lapisan luar gigi anak buruk.

 Vitamin E

Jarang terjadi defisiensi. Berfungsi pada pertumbuhan sel dan jaringan dan integrasi sel
darah merah. Dinajurkan dikonsumsi melebihi 2 mg/hari. Pada binatang percobaan defisiensi
vitamin E menyebabkan keguguran.

 Vitamin K

Jarang terjadi defisiensi. Bila terjadi kekurangan dapat mengakibatkan gangguan


perdarahan pada bayi.

Mineral

 Kalsium (Ca)

Jumlah Ca janin sekitar 30 gram, terutama diperlukan pada 20 minggu terakhir


kehamilan. Rata-rata setiap hari penggunaan Ca pada bumil 0,08 gram dan sebagian besar
untuk perkembangan tulang janin. Bila intake Ca kurang, maka kebutuhan ca akan diambil
dari gigi dan tulang ibu. Sehingga tak jarang bagi bumil yang kurang asupan Ca giginya
menjadi caries atau pun keropos serta diikuti dengan nyeri pada tulang dan persendian.

Metabolisme Ca memerlukan vitamin D yang cukup. Namun demikian, ibu yang sering
hamil cenderung terjadi defisiensi, akibatnya janin menderita kelainan tulang dan gigi.
Sumber kalsium terdapat pada susu dan produk susu (yoghurt, keju), ikan, kacang-kacangan,
tahu, tempe dan sayuran berdaun hijau. Konsumsi Ca yang dianjurkan untuk ibu hamil
sebanyak 900-1200 mg/hari.

 Fosfor

Fosfor berhubungan erat dengan Ca. Fosfor berfungsi pada pembentukan rangka dan gigi
janin serta kenaikan metabolisme kalsium ibu. Jika jumlah didalam tubuh tidak seimbang
sering mengakibatkan kram pada tungkai.

 Zat besi (Fe)

Sangat esensial, berhubungan dengan meningkatnya jumlah eritrosit ibu (kenaikan


sirkulasi darah ibu dan kenaikan kadar Hb) diperlukan untuk mencegah terjadinya anemia.
Intake yang tinggi dan berlebihan pada Fe juga tidak baik, karena dapat mengakibatkan
konstipasi (sulit BAB) dan nausea (mual muntah).

Zat besi paling baik dikonsumsi diantara waktu makan bersama jus jeruk. Sedangkan
kopi, teh dan susu dapat mengurangi absorbsi zat besi nonhem, sehingga sebaiknya
menghindari minum kopi, teh ataupun susu jika akan mengkonsumsi FE. Sumber zat besi
banyak terdapat pada daging merah, ikan, unggas, kacang-kacangan, kerang, sea food dan
lain-lain.

 Seng (Zn)

Berkaitan dengan pembentukan tulang selubung syaraf tulang belakang. Hasil study
menunjukkan bahwa rendahnya kadar Zn pada ibu ditemukan padapersalinan abnormal dan
BBLR (berat bayi lahir rendah <2500gram). Sumber Zn terdapat pada kerang dan daging.
Kadar Zn yang dibutuhkan pada bumil yaitu sebanyak 20mg/hari atau lebih besar 5 mg dari
pada kadar wanita dewasa yang hanya 15 mg/hari.

 Fluor

Dalam air minum sebenarnya cukup mengandung fluor. Fluor diperlukan untuk
pertumbuhan tulang dan gigi. Bila kurang dari kebutuhan gigi tidak terbentuk sempurna. Dan
jika kadar fluor berlebih warna dan struktur gigi tidak normal.

 Yodium

Defisisensi yodium mengakibatkan kretinisme. Jika kekurangan terjadi kemudian,


pertumbuhan anak akan terhambat. Tambahan yaodium yang diperlukan sebanyak 25 ug/hari.

 Natrium

Kebutuhan natrium meningkat sejalan dengan meningkatnya kerja ginjal. Memegang


peranan penting dalam metabolisme air dan bersifat emngikat cairan dalam jaringan sehingga
mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh pada ibu hamil. Natrium pada  ibu hamil
bertambah sekitar 3,3 gram per minggu sehingga ibu hamil cenderung menderita edema.

Contoh menu makanan ibu hamil

Makan pagi
Nasi 150 gram = 1 gelas

Telur 60 gram = 1 butir

Tempe 50 gram = 2 potong

Sayuran 50 gram = 1/2 gelas

Minyak 5 gram = 1/2 sendok makan

Susu 200 cc = 1 gelas

Pukul 10 : bubur kacang hijau 1 gelas

Makan siang/sore

Nasi 200 gram = 1 1/2 gelas

Ikan 50 gram = 1 potong

Tempe 50 gram = 2 potong

Sayuran 100 gram = 1 gelas

Pepaya 100 gram = 1 potong

Minyak 10 gram = 1 sendok makan

Pukul 16.00 : susu 1 gelas


D. Tanda kecukupan gizi pada ibu hamil (Nadesul, 2004)

Kategori Penampilan
Keadaan umum Responsive, gesit
Berat badan Normal sesuai dengan tinggi badan dan bentuk tubuh
Postur tubuh Tegak, tungkai dan lengan lurus
Otot Kenyal, kuat, sedikit lemak dibawah kulit
Syaraf Perhatian baik, tidak mudah tersinggung, refleks normal, mental stabil
Pencernaan Nafsu makan baik
Jantung Detak dan irama normal, tekanan daran normal
Vitalitas umum Ketahanan baik, energik, cukup istirahat, penuh semangat
Rambut Mengkilat, kuat, tidak mudah rontok, kulit kepala normal
Kulit Licin, lembab, segar
Muka dan leher Warna sama (tidak ada perubahan warna), licin, tampak sehat, segar
Bibir Licin, lembab, tidak pucat, tidak bengkak
Mulut Tidak ada luka, selaput merah
Gusi Merah normal, tidak ada perdarahan
Lidah Merah normal, licin, tidak ada luka
Gigi Tidak berlubang, tidak nyeri, mengkilat, bersih, tidak ada perdarahan,
lurus dagu normal
Mata Bersinar, bersih, konjungtiva tidak pucat, tidak ada perdarahan
Kelenjar Tidak ada perdarahan dan pembesaran
Kuku Keras dan kemerahan
Tungkai Kaki tidak bengkak
E. Kebutuhan makanan ibu hamil per hari (sumber : widya karya pangan dan zat gizi
indonesia)

Jenis makanan Jumlah yang dibutuhkan Jenis zat gizi


Sumber zat tenaga 10 porsi nasi/pengganti Karbohidrat
(karbohidrat)
2 sdm gula

4 sdm minyak goreng


Sumber zat 7 porsi terdiri dari: Protein, vitamin
pembangun dan
mineral 2 ptg ikan/daging, @ 50 gr

3 ptg tempe/tahu, @50-75 gr

1 porsi kacang hijau/merah


Sumber zat pengatur 7 porsi terdiri dari : Vitamin dan mineral

4 porsi sayuran berwarna @ 100 gr

3 porsi buah2an @ 100 gr


Susu 2-3 gelas Karbohidrat, lemak, protein,
vitamin dan mineral

F. Tanda kecukupan gizi pada wanita dewasa dan  ibu hamil

Zat gizi Satuan Wanita dewasa Ibu hamil


Energi Kal 2200 2485
Protein Gr 48 60
Vitamin A RE 500 700
Vitamin D Ug 5 15
Vitamin E Mg 8 18
Vitamin K Mg 65 130
Thiamin Mg 1,0 1,2
Riboflavin Mg 1,2 1,4
Niacin Mg 9 9,1
Vitamin B12 Mg 1,0 1,3
Asam folat Ug 150 300
Piridoksin Mg 1,6 3,8
Vitamin C Mg 60 70
Kalsium Mg 500 900
Fosfor Mg 450 650
Zat besi Mg 26 46
Seng Mg 15 20
Yodium Ug 150 175
Selenium Ug 55 70

G. Angka kecukupan gizi pada ibu menyusui

Zat gizi Satuan Ibu Ibu


menyusu menyusu
i (0-6 i
bln)
(7-12
bln)
Energi Kal 2900 2700
Protein Gr 64 60
Vitamin A RE 850 800
Vitamin D Ug 15 15
Vitamin E Mg 20 18
Vitamin K Mg 130 130
Thiamin (vit B1) Mg 1,3 1,3
Riboflavin (vit B2) Mg 1,6 1,5
Niacin Mg 12 12
Vitamin B12 Mg 1,3 1,3
Asam folat Ug 200 190
Piridoksin (vit B6) Mg 3,7 3,7
Vitamin C Mg 85 70
Kalsium Mg 900 900
Fosfor Mg 750 650
Zat besi Mg 28 28
Seng Mg 25 25
Yodium Ug 200 200
Selenium Ug 80 75

Anda mungkin juga menyukai