Anda di halaman 1dari 68

KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3)

L/O/G/O
• Laboratorium……. adalah tempat riset
ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium
biasanya dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan
tersebut secara terkendali
PENGERTIAN K3
Secara Etimologis :

Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga


kerja dan orang lain di tempat kerja (contoh Laboratorium)
selalu dalam keadaan selamat dan sehat dan agar setiap sumber
produksi perlu dipakai dan digunakan secara aman dan efisien

Secara Filosofi :

Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin


kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya
beserta hasil karya dan budaya dalam upaya mencapai adil,
makmur dan sejahtera

Secara Keilmuan :

Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang


Mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di
tempat kerja, contoh : di Laboratorium
TUJUAN K3
• Menciptakan tempat kerja yang
aman, nyaman , sehat
• Menjamin setiap sumber produksi
dipakai secara aman dan efisien
• Menjamin proses produksi berjalan
lancar

SASARAN K3
• Nihil kecelakaan dan penyakit akibat kerja

3
Keselamatan (Safety)

1. Mengendalikan kerugian dari kecelakaan


(control of accident loss)

2. Kemampuan untuk mengidentifikasikan


dan menghilangkan (mengontrol) resiko
yang tidak bisa diterima (the ability to
identify and eliminate unacceptable risks)
Kesehatan (Health)

Derajat/tingkat keadaan fisik dan


psikologi individu (the degree of
physiological and psychological well
being of the individual)
adalah suatu kondisi dimana
atau kapan munculnya
sumber bahaya telah dapat
dikendalikan ke tingkat yang
memadai, dan ini adalah
lawan dari bahaya (danger).
Merupakan tingkat
bahaya dari suatu
kondisi dimana atau
kapan muncul sumber
bahaya.
Danger adalah lawan dari aman
atau selamat.
Incident :
Suatu kejadian/peristiwa yang tidak
direncanakan dengan kemungkinan besar
menimbulkan konsekuensi-konsekuensi yang
tidak diinginkan dan dapat merugikan
institusi
Accident :

₰ Sebagai suatu peristiwa yang tidak diharapkan, tidak


direncanakan, dapat terjadi kapan saja dan di mana
saja,
₰ rangkaian peristiwa yang terjadi karena berbagai
sebab,
₰ mengakibatkan kerugian fisik (luka atau penyakit)
terhadap seseorang, rusaknya harta milik institusi,
terjadinya gangguan usaha atau setiap kombinasi
dari efek tersebut.
Incident and Accident

“All accidents are incidents,


but not all incidents are accidents”
Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja : kecelakaan yang terjadi


di tempat kerja atau dalam hubungannya
dengan pekerjaan
Kecelakaan yang dialami oleh seorang
pekerja, semenjak ia meninggalkan rumah
kediamannya menuju ke tempat pekerjaan,
selama jam kerja dan istirahat, maupun
sekembalinya dari tempat kerjanya menuju
rumah kediamannya dengan melalui jalan
yang biasa ditempuh atau wajar
Terjadinya Kecelakaan dapat
terjadi bila seseorang berada
pada paparan bahaya
Hazard + Exposure => Accident

Bahaya + Paparan => Kecelakaan


DANGER
hampir putus
putus
INSIDENT

ACCIDENT
SEJARAH PERKEMBANGAN K3
 Abad 17 SM  Raja Hamurabi (Babilonia) Perkembangan K3 mengikuti
 5 abad kmd  Zaman Mosai penggunaan teknologi (APD,safety
 Yunani & Romawi device dan alat-alat pengaman)

ZAMAN
PURBA INDUSTRIALISASI

REVOLUSI INDUSTRI ERA

TH 1931
ABAD 18

 Revolusi listrik & mekanisasi MANAJEMEN


 Revolusi Inggris
 Compesation Law (AS)
 Indonesia (Pemerintah Hindia
Belanda.
 Perubahan sistem kerja - Heirich (1931), teori domino
Penggunaan tenaga mesin - Bird and German, teori Loss
Pengenalan metode baru pengolahan Causation Model
bahan baku - ISO, SMK3 dll
Pengorganisasian pekerjaan
Muncul penyakit yg berhubungan
dgn pemajanan
TENAGA
KERJA

KESEHATAN KESELAMATAN

PROSES

BAHAN ALAT
ASSET & LINGKUNGAN

KECELAKAAN DAPAT TERJADI DIMANA SAJA, KAPAN SAJA DAN


SIAPA SAJA
Logika terjadinya kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan, ada hubungan mata
rantai sebab-akibat (Domino Squen)

BASIC
LACK OF CAUSES INSIDENT
IMMIDIATE
CONTROL CAUSES LOSSES
LEMAHNYA SEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG
(Kontak)
PROGRAM
TAK SESUAI FAKTOR PERBUATAN <KEJADIAN> KECELAKAAN
PERORANGAN TAK AMAN KONTAK
STANDAR ATAU
& DENGAN
TAK SESUAI FAKTOR KONDISI ENERGI KERUSAKAN
KERJA TAK AMAN ATAU YANG TAK
KEPATUHAN BAHAN/ ZAT
DIHARAPKAN
PELAKSANAAN

THE ILCI LOSS CAUSATION MODEL


Bird & German, 1985
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

KERUGIAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
KONTROL DASAR LANGSUNG INSIDEN KERUGIAN

 STRUCK AGAINST  menabrak/bentur benda diam/bergerak


 STRUCK BY  terpukul/tabrak oleh benda bergerak
 FALL TO  jatuh dari tempat yang lebih tinggi
 FALL ON  jatuh di tempat yang datar
 CAUGHT IN  tusuk, jepit, cubit benda runcing
INSIDEN

 CAUGHT ON  terjepit,tangkap,jebak diantara obyek besar


 CAUGHT BETWEEN  terpotong, hancur, remuk
 CONTACT WITH  listrik, kimia, radiasi, panas, dingin
 OVERSTRESS  terlalu berat, cepat, tinggi, besar
 EQUIPMENT FAILURE  kegagalan mesin, peralatan
 EVIRONMENTAL RELEASE  masalah pencemaran
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 OPERASI TANPA OTORISASI  PELINDUNG/PEMBATAS TIDAK LAYAK


 GAGAL MEMPERINGATKAN  APD KURANG, TIDAK LAYAK
 GAGAL MENGAMANKAN  PERALATAN RUSAK
 KECEPATAN TIDAK LAYAK SEBAB LANGSUNG
 RUANG KERJA SEMPIT/TERBATAS
 MEMBUAT ALAT PENGAMAN
TIDAK BERFUNGSI  SISTEM PERINGATAN KURANG
 PAKAI ALAT RUSAK  BAHAYA KEBAKARAN
 PAKAI APD TIDAK LAYAK  KEBERSIHAN KERAPIAN KURANG
 PEMUATAN TIDAK LAYAK  KEBISINGAN
 PENEMPATAN TIDAK LAYAK  TERPAPAR RADIASI
 MENGANGKAT TIDAK LAYAK
 TEMPERATUR EXTRIM
 POSISI TIDAK AMAN
 SERVIS ALAT BEROPERASI  PENERANGAN TIDAK LAYAK
 BERCANDA, MAIN-MAIN  VENTILASI TIDAK LAYAK
 MABOK ALKOHOL, OBAT  LINGKUNGAN TIDAK AMAN
 GAGAL MENGIKUTI PROSEDUR
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 KEMAMPUAN FISIK ATAU PENGAWASAN /


PHISIOLOGI TIDAK LAYAK SEBAB DASAR KEPEMIMPINAN
 KEMAMPUAN MENTAL TIDAK  ENGINEERING
LAYAK  PENGADAAN (PURCHASING)
 STRESS FISIK ATAU PHISIOLOGI  KURANG PERALATAN
 STRESS MENTAL  MAINTENANCE
 KURANG PENGETAHUAN  STANDAR KERJA
 KURANG KEAHLIAN  SALAH PAKAI/SALAH
 MOTIVASI TIDAK LAYAK MENGGUNAKAN
LEMAHNYA PENYEBAB PENYEBAB
INSIDEN KERUGIAN
KONTROL DASAR LANGSUNG

 PROGRAM TIDAK SESUAI


 STANDARD TIDAK SESUAI
LACK OF CONTROL

 KEPATUHAN TERHADAP
STANDAR
Penyebab Kecelakaan

 Tindakan yang tidak aman (Unsafe Action)

 Kondisi tidak aman (Unsafe Condition)


 GOD WILL
Unsafe Condition
Kondisi tidak aman ....
Suatu kondisi yang berpotensi menimbulkan
kecelakaan, antara lain :
 Pengaman yang tidak sempurna
 Peralatan kerja yang rusak
 Tata kelola (housekeeping) yang jelek
 Penerangan yang kurang
 Lingkungan kerja dengan paparan B3 atau radiasi
 Lingkungan kerja dengan kebisingan tinggi
 Tempat kerja yang kotor, licin
Unsafe Condition
Kondisi tidak aman ....
o Ruangan dengan ventilasi yang kurang
o Alat pelindung diri yang tak memenuhi standard
o Mesin atau alat kerja yang tak cocok
o Suhu udara yang terlalu panas atau dingin
o Tidak adanya tanda peringatan / label
Unsafe action
Tindakan tidak aman.......
Tingkah laku/tindakan yang berpotensi
menimbulkan kecelakaan, antara lain :
Mengoperasikan mesin/peralatan yang bukan
menjadi tanggung jawabnya
Menggunakan peralatan yang tidak sesuai
Bekerja sambil bergurau
Bersikap acuh/masa bodoh
Bekerja dalam kondisi mabuk
Unsafe action
Tindakan tidak aman ....
Tidak mentaati prosedur/peraturan
Melepaskan alat pengaman
Menjalankan mesin melebihi kecepatan yang
ditetapkan
Mengangkat/mengangkut berlebihan
Tidak memakai alat pelindung diri
Kerugian Kecelakaan
 Kerugian ekonomis

 Kerugian non ekonomis


Kerugian bagi Pekerja
• Kematian, cacat tetap, cedera ringan.
• Masalah kejiwaan yang diakibatkan oleh cacat tetap,
kerusakan anggota tubuh atau kehilangan harta
benda.
• Kesedihan dan penderitaan keluarga.
• Beban masa depan.

30
PEMILIHAN ALAT
PELINDUNG DIRI

I. DAPAT MEMBERIKAN PERLINDUNGAN TERHADAP BAHAYA YANG


DIHADAPI OLEH PEKERJA
II. MEMENUHI STANDARD
III. UKURAN YANG SESUAI
IV. BENTUK DAN WARNA MENARIK
V. BERATNYA SERINGAN MUNGKIN
VI. TIDAK MENIMBULKAN BAHAYA TAMBAHAN
VII.TIDAK MEMBATASI GERAK SI PEMAKAI
VIII.SUKU CADANGNYA MUDAH DIDAPAT

58
Peringatan :

Apabila kita sudah memakai alat pelindung


diri yang sesuai, kita masih dituntut untuk selalu
berhati-hati karena alat pelindung diri yang kita
pakai mempunyai keterbatasan.

59
KETERBATASAN ALAT
PELINDUNG DIRI

a. Terbatas daerah yang dilindungi


b. Terbatas kemampuannya
c. Terbatas jenis bahaya yang dilindungi
d. Terbatas waktu pemakaiannya

60
JENIS ALAT
PELINDUNG DIRI
1. ALAT PELINDUNG KEPALA
2. ALAT PELINDUNG
PERNAFASAN
3. ALAT PELINDUNG TELINGA
4. ALAT PELINDUNG MATA
DAN MUKA
5. ALAT PELINDUNG BADAN
6. ALAT PELINDUNG
ANGGOTA BADAN
7. ALAT PENCEGAH JATUH
8. ALAT PENCEGAH
TENGGELAM

61
62
1. ALAT PELINDUNG KEPALA
( SAFETY HELMET )
Alat pelindung diri yang berfungsi untuk
melindungi tempurung / batok kepala dari
benturan atau jatuhan benda – benda keras, dan
mengurangi kejutan listrik bila kepala terpapar
dekat penghantar listrik
Pakailah selalu Safety Helmet pada area
dengan tanda wajib memakai pelindung
kepala

63
PENGELOMPOKAN HELM SAFETY
Berdasarkan standar ANSI Z89.1 (2003) safety Head diklasifikasikan menjadi dua type, antara lain:
 Type 1 : untuk menanggulangi resiko bahaya dari atas
 Type 2 : untuk menanggulangi resiko bahaya dari atas sekaligus dari samping
Selain itu Safety head juga digolongkan menjadi beberapa kelas, yaitu kelas G,E, dan C yang didasarkan
pada hubungan dengan kelistrikan.
 Kelas E (Electrical) untuk mengurangi resiko bahaya dari voltase tinggi dengan tegangan 20.000 Volt.
Test dengan tegangan 20,000V AC, 60 Hertz selama 3 menit, kebocoran arus tidak lebih dari 9 mill
ampere
 Kelas G (General) untuk mengurangi resiko bahaya dari voltase tinggi dengan tegangan 2.200 Volt.
Test dengan tegangan 2, 200V AC, 60 Hertz selama 1 menit, kebocoran arus tidak lebih dari 3 mill
ampere.
 Kelas C (Conductive) untuk safety head yang tidak dapat digunakan melindungi dari bahaya
kelistrikan
Sedangkan menurut ANSI Z89.1 1969 Terdapat
• kelas A untuk limited voltage protection
• kelas C untuk no voltage protection
• kelas D untuk limited voltage protection, untuk fire fighter service
64
65
PENGUJIAN SAFETY HELMET

1. Uji kekuatan :
Helmet dipasang pada kepala buatan
kemudian besi dijatuhkan yang dapat
memberi benturan 4 – 8 kg, lekukan yang
terjadi tidak boleh melebihi jarak antara
helmet dengan anyaman penyangga.

2. Uji kekakuan
Tepi helmet ditekan dengan gaya 90 N
selama 8 – 10 detik, lekukan tidak boleh
melebihi 5 mm.

66
2. ALAT PELINDUNG PERNAFASAN
( RESPIRATORY PROTECTION EQUIPMENT )

1. Purifying respirator
Orang yg memakai alat ini,
udara pernafasannya diambil
dari hasil proses pemurnian
udara lingkungan yang
terkontaminasi.

Cara kerja alat ini dibagi tiga :


a. Secara kimia / chemical
B. Secara mekanik / mechanical
C. Kombinasi / combination

67
2. ALAT PELINDUNG
PERNAFASAN
2. Supplying Respirator
Orang yang memakai alat ini
udara
pernafasannya disuplai dari luar
sehingga
relatif tidak terpengaruh oleh
kondisi
udara lingkungan yang dihadapi.

Jenis ini ada dua type :


1. Air line
2. SCBA ( self contained
breathing apparatus )

68
Respiratory
Protection

69
Respirator tidak sesuai dengan kumis dan
jenggot panjang

70
3. ALAT PELINDUNG TELINGA
ALAT INI DIGUNAKAN UNTUK
MERENDAM SUARA YANG TIDAK
DIKEHENDAKI / BISING.

ALAT INI ADA DUA JENIS :


a. EAR PLUG lebih murah,
disposable, NRR cukup tinggi,
kadang-kadang susah
berbicara dengan si pemakai.
b. EAR MUFF lebih mahal,
lebih tahan lama, NRR lebih
tinggi daripada ear plug

71
Ear plug

ear muff

72
Dasar Perlindungan
Telinga
1. Kebisingan menyebabkan
berkurangnya pendengaran bila
terpapar pada kebisingan >90 dBA
2. Perlindungan telinga harus
dilakukan bila paparan >85dBA
3. Apabila tingkat kebisingan semakin
tinggi maka waktu paparan makin
singkat

73
Tingkat kebisingan dan waktu
Kebisingan (dBA) Paparan (Jam)

• 90 •8
• 92 •6
• 95 •4
• 100 •2
• 105 •1
• 110 • 0.5
• 115 • 0.25
74
4. ALAT PELINDUNG MATA DAN
MUKA
ALAT PELINDUNG MATA ( GOGGLES ) BERFUNGSI
UNTUK MELINDUNGI MATA DARI :

a. SINAR INFRA MERAH ATAU SINAR ULTRA VIOLET

PADA PEKERJAAN PENGELASAN / SPECTROS.

b. BUTIRAN KERAS PADA PEKERJAAN LOGAM

c. BUTIRAN DEBU ATAU BUTIRAN PADAT LAINNYA.

75
Eye Protection

76
GOOGLES
Goggles melindungi mata dengan
karateristik terpasang dekat wajah dan
mengitari area mata. APD ini melindungi
lebih baik jika terjadi kecelakaan seperti
percikan cairan, uap logam uap, serbuk dan
debu agar tetap aman dan kecelakaan dapat
diminimalkan.

77
PELINDUNG MUKA ( FACE SHIELD )

Face shield memberikan


perlindungan wajah
menyeluruh dan sering
digunakan pada operasi
peleburan logam, percikan
bahan kimia atau partikel
yang melayang. Peralatan ini
hanya melindungi wajah
sehingga pemakaian safety
glasses pengaman harus
dikombinasi.

78
PELINDUNG MUKA ( FACE SHIELD )

Alat pelindung wajah yang


lain adalah welding helmets
(topeng las) berfungsi
memberikan perlindungan
pada wajah dan mata.

• Welding Helmets digunakan


pada proses pengelasan yang
berfungsi sebagai pelindung
sekunder untuk melindungi diri
dari UV, panas dan tubrukan.

79
PENCUCI MUKA DAN WAJAH
Beberapa langkah perlindungan mata dan wajah yaitu
pencucian mata dengan peralatan sesuai standar peraturan
Amerika Serikat (AS) : 29 CFR 1910.151(c) dan ANSI Z358.1- .
Jenis peralatan pencucian mata dan wajah

1. Pencucian Mata dan muka


Prinsip alat pencuci yaitu kran
dinyalahkan dan pastikan air kran
diarahkan ke kelopak mata yang
terkena percikan. Pencucian dilakukan
hingga tidak terasa lagi perih akibat
kotoran ataupun zat lain.

80
PENCUCI MUKA DAN WAJAH
2. Shower
Prinsip alat ini cukup
menarik bandle dan air akan
keluar. Standar : ANSI
Z358.1-2004

3. Drench hose
Alat ini memiliki kemiripian
dengan alat pencuci mata,
drench hose pencucian
langsung diarahkan ke mata
bermasalah.

81
5. ALAT PELINDUNG BADAN
1. Appron dari bahan kulit, digunakan
untuk melindungi badan dari bahan-
bahan panas pada pengelasan atau
pengecoran logam
2. Appron dari bahan PVC, untuk
melindungi badan dari bahan kimia
pada pekerjaan laboratorium atau
instalasi pencampuran tel
3. Appron dari bahan Pb, untuk
melindungi badan dari bahaya radiasi

82
83
ALAT PELINDUNG ANGGOTA BADAN
1. SARUNG TANGAN (GLOVES), DIGUNAKAN UNTUK MELINDUNGI
JARI TANGAN SAMPAI BATAS DIBAWAH SIKU TERHADAP
BAHAYA :
A. Bahaya panas • DARI KULIT

B. BAHAYA RADIASI MENGION • DARI PB

C. BAHAYA BAHAN KIMIA • DARI PVC

D. BAHAYA BAHAN KIMIA DARI KULIT

E. BAHAYA BAHAN KIMIA DARI KARET

F. BAHAYA BAHAN KIMIA DARI KATUN

84
2. Alat pelindung lengan

Seperti pada sarung tangan, alat ini


terbuat dari beraneka macam bahan
yang sesuai dengan bahaya yang
dilindungi

85
GLOVES

86
Alat pelindung kaki
( safety shoes )
Sepatu keselamatan kerja dipergunakan melindungi
kaki dari bahaya kejatuhan benda berat, percikan
cairan dan tertusuk oleh benda-benda tajam.
Pelindung kaki harus memenuhi standar ANSI dengan
syarat :
a.Sepatu berujung baja tahan tubrukan, penetrasi,
tekanan, dll.
b. Sepatu dengan sol anti gelincir dan non-skid.
c.Tahan kimia (karet, vinil, plastik jahitan sintesis
untuk menolak penetrasi kimia) Anti-statis, tahan
suhu tinggi, pelindung listrik dan kedap air.
87
Alat pelindung
kaki

88
7. ALAT PENCEGAH JATUH
1. FULL BODY HARNESS,
BERFUNGSI UNTUK MELINDUNGI SI PEMAKAI
DARI KEMUNGKINAN JATUH DARI SUATU
KETINGGIAN , DIGUNAKAN PADA PEKERJAAN
YANG MEMILIKI PERBEDAAN KETINGGIAN DAN
MEMPUNYAI RISIKO CIDERA.
2. FBH UNTUK PENOLONG, DIGUNAKAN UNTUK
MENOLONG KORBAN PADA SUATU
KETINGGIAN.
3. Life-Safety Harness
FULL BODY HARNESS

90
8. ALAT PENCEGAH TENGGELAM

Alat pencegah tenggelam (life jacket )


berfungsi untuk melindungi pemakai
dari kemungkinan bahaya tenggelam
pada pekerjaan diatas air

91
ALAT PELINDUNG DIRI
MOTTO
PERLU

Satu menit untuk menulis konsep keselamatan


Satu jam untuk melaksanakan pertemuan keselamatan

Satu minggu merencanakan program keselamatan

Satu bulan untuk menerapkannya di tempat kerja

Satu tahun untuk mendapatkan penghargaan keselamatan

Sepanjang hidup untuk membudayakan kerja selamat

NAMUN HANYA MEMERLUKAN


Waktu sesaat untuk menghancurkan itu semua dengan

KECELAKAAN
Terima Kasih

L/O/G/O
www.themegallery.com

Anda mungkin juga menyukai