Anda di halaman 1dari 10

Tugas Rangkuman Materi Kegawatdaruratan 1

Nama : Muhammad Rifqhi Nurkahfi


NIM : 201911031
Tingkat/Kelas : II/A
Prodi : D3 Keperawatan
 Materi ( TRAUMA THORAK )
Trauma Dada adalah abnormalitas rangka dada yang disebabkan oleh
benturan pada dinding dada yang mengenai tulang rangka dada,
pleura, paru-paru, diafragma, baik oleh benda tajam maupun tumpul
yang dapat menyebabkan gangguan pernafasan.
Penyebab penyakit pada saluran pernafasan akibat trauma dada antara lain :
1. Trauma tumpul
Akibat penekanan langsung pada daerah dada,biasanya tertutup sehingga tidak
terdapat hubungan antara ruang dalam dada ,dengan udara atmosfir, disebabkan oleh
benda tumpul .

2. Trauma tajam
Terjadi akibat luka tembak atau luka tusuk .

Adapun jenis trauma thorak :


 Fraktur Iga : Fraktur pada iga (costae) merupakan kelainan tersering yang diakibatkan
trauma tumpul pada dinding dada
 Flail Chest : Fraktur multiple segmental yang menyebabkan terdapat bagian yang terlepas.
 Hematotorak : Terjadi karena robeknya pembuluh darah interkosta atau aserasi
paru-paru. Kegawatan tergantung dari kecepatan perdarahan, dan
dapat menyebabkan syok.
 Pneumothorak : Terjadi hubungan langsung antara lingkungan luar dengan ruang intra pleura
 Tamponade Jantung : Kompresi pada jantung karena terdapat cairan di dalam perikardial
 Tension Pneumothorak : seluruh bagian paru-paru kolaps sehingga menyebabkan penurunan
fungsi jantung dan organ tubuh lain. Tension pneumothorax dapat menyebabkan kematian bila tidak
segera ditangani.

ASUHAN KEPERAWATAN PRIMARY SURVEY MENCAKUP :


 AIRWAY : Kontrol servikal
 BREATHING : Menjaga pernafasan dan ventilasi
 CIRCULATION : Kontrol perdarahan
 DISABILITY : Status Neurologis
 EXPOSURE : Membuka pakaian pasen dan mencegah hipotermi
1) PENGKAJIAN
1. Waktu terjadi cedera, Mekanisme cedera
2. Keluhan pasien: Dispnea, Dysphagia
3. TTV
4. Riwayat penggunaan alkoho dan obat-obatan
5. Tindakan yang sudah dilakukan pra hospital

PENGKAJIAN FISIK
INSPEKSI:
- Keadekuatan nafas, RR, kesimetrisan pergerakan dada
- Tanda trauma leher : hematoma, ekimosis, sumbatan jalan nafas
- Lihat JVP -> Jika ada peningkatan -> tension pneumothorak
- TTV : Penurunan TTV -> Syok hipovolemik

PALPASI:
 Posisi trakhea
 Nyeri tekan
 Krepitasi
 Daerah leher, dada, klavikula adanya nyeri dan hematom

PERKUSI :
1. Dullness -> hematothorak
2. Hiperresonan -> pneumothorak

AUSKULTASI
1. Penurunan suara nafas
2. ruptur diafragma
3. bunyi jantung menjauh/kecil
4. vasculer injury

DIAGNOSA KEPERAWATAN :
 Pola nafas inefektif b.d nyeri, kolaps paru, kerusakan muskuloskeletal,
ketidakstabilan segmen dinding dada
 Defisit volume cairan tubuh b.d kehilangan cairan aktif
 Intoleransi aktivitas b.d sesak nafas
 Materi ( KEGAWATDARURATAN PADA LUKA BAKAR )

LUKA BAKAR adalah Merupakan cedera sebagai akibat kontak langsung atau
terpapar dengan sumber-sumber panas .
1. Luka bakar thermal
Disebabkan karena terpapar atau kontak dengan api dan cairan panas atau objek-
objek panas lainnya .

2. Luka bakar kimia


Disebabkan karena jaringan kulit terpapar atau kontak dengan zat asam atau basa
kuat .

3. Luka bakar elektrik


Disebabkan karena bagian tubuh terpapar atau kontak dengan aliran listrik .

4. Luka bakar radiasi


Disebabkan karena bagian tubuh terpapar atau kontak dengan sumber radiaktif .

Adapun kedaleman luka bakar :


 Derajat 1 : terjadi sedikit kerusakan pada lapisan kulit paling atas saja
( epidermis ) ditandai dengan kemerahan ,bengkak .
 Derajat 2 : terjadi kerusakan pada Sebagian dermis ditandi dengan paling
nyeri ,kulit merah atau putih ,lembab dan rusak .
 Derajat 3 : terjadi kerusakan tidak terbatas bisa sampai tulang dan syaraf
sensorik mati ditandai dengan tidak ada nyeri, kulit kering,pucat atau putih
,namun biasa juga gosong.

Luas luka bakar :


 Rule of nine : luka bakar diukur atas presentasi terhadap luas tubuh
pasien .
 Lund and browder : metode ini memberikan hasil yang paling akurat,
tetapi lebih kompleks perhitungannya dibandingkan dengan rule of
nine.
 Hand palm : Metode permukaan telapak tangan. Area permukaan
tangan pasien (termasuk jari tangan ) adalah sekitar 1% total luas
permukaan tubuh.

Derajat luka bakar :


1. Luka bakar ringan
2. Luka bakar sedang
3. Luka bakar berat

Penanganan luka bakar :


 Padamkan pakaian yang terbakar : stop,drop,roll
 Hilangkan zat kimia luka bakar
 Siram dengan air dingin jangan dengan air es
 Matikan atau buang aliran listrik menggunakan objek kering yg tidak
menghantarkan arus .
 Perhatikan kebutuhan untuk pemberian cairan intravena

Komplikasi luka bakar


 Gg. Fungsi Otak
 Gagal Jantung
 ARDS Gagal Ginjal
 Syok Kegagalan multi organ

BERAT RINGANNYA LUKA BAKAR :


 Persentase area luka bakar
 Kedalaman luka bakar
 Anatomi/lokasi luka bakar
 Umur klien
 Riwayat pengobatan
 Trauma yang menyertai

Fase Luka Bakar :


1. Fase Akut/fase syok/fase awal
ancaman gangguan ABC
Airway + obstruksi saluran nafas 48-72 jam pasca trauma
Breathing
Circulation;keseimbangan cairan dan elektrolit
2.Fase SUB Akut
 Kerusakan/kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber panas
 Mengakibatkan:
1. Proses inflamasi dan infeksi
2. Problem penutupan luka
3. Keadaan hipermetabolisme

3 .Fase LANJUT
 Maturasi parut dan pemulihan organ-organ fungsional
 Problem: parut hipertropik, keloid, gangguan pigmentasi, deformitas dan
Kontraktur .

Diagnosa Keperawatan :
 Nyeri akut berhubungan dengan kerusakan kulit atau jaringan .
 Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan trauma
 Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan
melalui rute abnormal luka.
 Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak
adekuat ; kerusakan perlindungan kulit
 Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan dan ketahanan
 Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status
hipermetabolik
 Ansietas berhubungan dengan krisis situasi : kecacatan .

 Materi ( KEDARURATAN PADA PASIEN DENGAN


KERACUNAN )

Keracunan Suatu kegawatdaruratan medis dimana masuknya zat dan makanan ke dalam
tubuh dalam jumlah tertentu, dapat menimbulkan reaksi yang tidak dikehendaki, kerusakan
jaringan, bahkan kematian.

Cara Racun Masuk ke Dalam Tubuh antara lain :


1. Racun yang tertelan
2. Racun yang terhisap
3. Racun yang terserap
4. Racun suntikan atau gigitan
Cara Penanganan :
1. Pindahkan korban ketempat aman
2. Berikan oksigen murni
3. First aider
Cara penanganan gigitan binatang :
 Efek dari gigitan binatang bisa bervariasi mulai dari rasa gatal hingga yang
mengancam keselamatan jiwa atau kematian.
 Rabies infeksi virus yang menyebabkan iritasi dan peradangan otak dan medulla
spinalis yang disebabkan oleh virus rabies.
 Gigitan ular yang berbisa mempunyai efek dari luka sederhana atau ringan sampai
dengan luka yang mengancam nyawa dan dapat menyebabkan kematian .
Gejalanya : demam,mual dan muntah,pingsan,lemah,nadi cepat,kejang,serta
gangguan pernafasan.
 Gigitan serangga mengakibatkan reaksi yang cukup srius pada orang yang alergi
terhadap binatang tersebut.
Gejalanya: kemerahan pada sekitar luka gigitan, bengkak,nanah keluar dari
luka,sakit yang semakin terasa,panas di sekitar luka,demam.

Cara Pertolongan Gigitan binatang tanpa bisa:


1. Bersihkan luka dengan air yang mengalir dan gunakan sikat yang halus
2. Sabuni dengan segera setelah terjadi gigitan
3. Letakan kain atau perban yang bersih di atas area gigitan untuk menutupi
luka
4. Berikan rabies immunoglobulin

 Materi ( STABILISASI & TRANSPORTASI KORBAN


Gawat Darurat )

- Stabilisasi : Adalah proses untuk menjaga kondisi dan posisi penderita/ pasien agar
tetap stabil selama pertolongan pertama
-Transportasi / Evakuasi : Adalah proses usaha untuk memindahkan dari tempat satu
ke tempat lain tanpa atau mempergunakan alat. Tergantung situasi dan kondisi di
lapangan
TUJUAN : 1. Menjaga korban supaya tidak banyak bergerak
2. Menjaga korban agar pernafasannya tetap stabil
3. Menjaga agar posisi patah tulang yang telah dipasang bidai tidak
Berubah.
4. Menjaga agar perdarahan tidak bertambah.
5. Menjaga agar tingkat k esadaran korban tidak jatuh pada keadaan yang
Lebih buruk lagi.
Alat bantu Evakuasi :
1. Long Spine Board/Tandu Spinal : Untuk penderita yang ditemukan
berbaring atau berdiri dan harus diimobilisasi
2. Tandu skop/ortopedi/trauma : Tidak diperkenankan untuk cedera spinal
3. Tandu Lipat/Portable : Untuk kejadian dengan banyak korban
4. Tandu Fleksible/karet : Digunakan untuk daerah terpencil/sempit
5. Tandu Beroda : Ada pada setiap ambulans
6. Tandu Kursi : Untuk memindahkan pasien pada kondisi tanah kasar

 Materi ( Askep Kegawatdaruratan Trauma Abdomen )


Definisi Trauma Abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma tumpul
dan tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja
Etiologi Trauma Abdomen
Trauma abdomen umumnya banyak diakibatkan oleh trauma tumpul. Pada kecelakaan
bermotor, kecepatan, deselerasi yang tidak terkontrol merupakan kekuatan yang
menyebabkan trauma Ketika tubuh klien terpukul setir mobil atau benda tumpulnya.
Trauma akibat benda tajam umumnya disebabkan oleh luka tembak yang besar didalam
abdomen.
Klasifikasi
Trauma abdomen disebabkan oleh 2 mekanisme yang merusak, yaitu :
1. Trauma tumpul
2. Trauma tembus
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala dari trauma abdomen sangat tergantung pada organ terkena, bila yang
terkena organ-organ solid (hati dan lien) maka akan tampak gejala perdarahan secara
umum seperti pucat, anemis, bahkan sampau dengan tanda-tanda syok hemoragic
Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada trauma abdomen adalah peritonitis. Komplikasi
yang dapat timbul pada trauma abdomen adalah cidera yang terlewatkan, latrogenic,
intraabdomen, sepsis dan abses

 Materi ( Kegawatdaruratan Pada Cedera Kepala & Stroke )


1. Cedera Kepala adalah trauma yang mengenai kulit kepala, tengkorak, dan otak
yang disebabkan oleh trauma tumpul atau trauma tembus.
Etiologi
- Trauma
- Kecelakaan
- Jatuh
- Terkena pukulan
- Benturan
- Tertusuk
- Peluru, dll
Cedera Craniocerebral
Kerusakan Primer: Kerusakan otak yang timbul saat cedera
Kerusakan Sekunder : Kerusakan otak terjadi karena kerusakan primer
KLASIFIKASI
Cedera Kepala Berdasarkan patologi:
 Komosio Serebri
 Kontusio Serebri
 Laserasi
Komosio Serebri
tidak ada jaringan otak yang rusak tp hanya kehilangan fungsi otak sesaat (pingsan < 10
mnt) atau amnesia pascacedera kepala.
Kontusio Serebri
kerusakan jaringan otak tanpa disertai robeknya meningen. Kerusakantersebut berupa
gabungan antara daerahperdarahan (kerusakan pembuluh darah kecil seperti kapiler,
vena, arteri), nekrosis otak, dan infark.
Laserasi
Jika kerusakan disertai dengan kerusakan robeknya meningen
KLASIFIKASI
Cedera Kepala Berdasarkan Fraktur tulang tengkorak:
 Kalvaria dan basila
 Fraktur bisa linearatau depressed
 Terbuka atau tertutup.
Fraktur Basis Cranii
Fraktur pada dasar tulang tengkorak ditandai adanya cairan likour yang keluar dari
hidung (rinorea) atau telinga (otorea) disertai hematoma kacamata (raccoon eye, brill
hematoma, hematoma bilateral periorbital) atau Battle sign yaitu hematomaretroaurikular
KLASIFIKASI
Cedera Kepala Berdasarkan lesi:
 fokal atau difus
 kerusakan aksonal ataupun hematoma, letak hematoma : epidural (EDH),
subdural(SDH), intraserebral (ICH), ataupun perdarahan subaraknoid (SAH).
Epidural Hematoma (EDH)
 Adanya penumpukan darah pada durameter dan tabula interna. Paling sering terjadi
pada frontal dan temporal
 Sumber perdarahan dari arteri meningeal, dapat juga olehvena atau diploe.
 Gejala lain nyeri kepala bisa disertai muntah proyektil, pupil anisokor dengan
midriasis di sisi lesi akibat herniasi unkal,hemiparesis, dan refleks patologis Babinski
positif
Subdural Hematoma (SDH)
 Penumpukan darah diantara durameter dan arachnoid Terjadi karena laserasi arteri-
vena kortikal, atau pada ‘bridgingvein’. Dibagi atas: akut (gejala timbul hari pertama
setelah cedera), subakut (hari ke 4-20), kronik (timbul gejala > 3 minggu).
 Gejala klinis berupa nyeri kepala yang makin berat dan muntahproyektil. Jika SDH
makin besar, bisa menekan jaringan otak, mengganggu ARAS, dan terjadi penurunan
kesadaran.
Subarachnoid Hematoma (SAH)
 Penumpukan darah diantara durameter dan arachnoid Terjadi karena laserasi arteri-
vena kortikal, atau pada ‘bridgingvein’. Dibagi atas: akut (gejala timbul hari pertama
setelah cedera), subakut (hari ke 4-20), kronik (timbul gejala > 3 minggu).
 Gejala klinis berupa nyeri kepala yang makin berat dan muntahproyektil. Jika SDH
makin besar, bisa menekan jaringan otak, mengganggu ARAS, dan terjadi penurunan
kesadaran.
Intracerebral Hematoma (ICH)
 Hematom terjadi pada jaringan otak
 Sering terjadi pada lobus frontal dan temporal
 Gejala klinis berupa penurunan kesadaran, naiknya tekanan darah, deficit neurologis
sesuai daerah perdarahan

2. Stroke merpakan terganggunya aliran darah otak dan mengakibatkan terjadinya


gangguan neurologis
Penyebab
Sekitar 75% kasus stroke diakibatkan oleh obstruksi vascular (thrombus atau emboli)
yang mengakibatkan iskemi dan infark.
25% stroke adalah hemoragi akibat penyakit vaskuler hpertensif, rupture aneurisma atau
malformasi arteriovenosa yang mengakibatkan perdarahan intraserebral
Gejala Klinis
Tanda gejala stroke dapat berupa :
- Kehilangan motoric diantaranya hemiplegia, hemiparesis
- Kehilangan komunikasi, yaitu disartrial (kesulitan berbicara)
- Gangguan perseptual yaitu homonimus hemi anopia (kehilangan setengah dari lapang
pandang)
- Kerusakan aktivitas mental dan efek psikologis
- Disfungsi kandung kemih
Mekanisme Terjadinya Stroke
Berawal dari gangguan sirkulasi darah otak, yang mengakibatkan iskemik. Dan pecahnya
pembuluh darah yang mengakibatkan perdarahan dalam otak dan mengganggu sirkulasi
darah otak

Anda mungkin juga menyukai