Anda di halaman 1dari 24

TEKNIK REAKTOR

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM


Dept. Teknik Kimia
USU Medan
Buku Pegangan
 Levenspiel, O., Chemical Reaction Engineering, Edisi ke-
3, Wiley: Delhi, 1999.
 Missen, R.W., Mims, C.A. & Saville, B.A., Introduction to
Chemical Reaction Engineering and Kinetics, John Wiley
& Sons: New York, 1999.
 Fogler, H.S., Elements of Chemical Reaction
Engineering, Edisi ke-3, PTR-PH: New Jersey, 1999.
 Trambouze, P., Van Landeghem, H. & Wauquier, J-P.,
Chemical Reactors, Gulf Pub. Company: Houston,1988.

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 2


Materi

 Jenis-jenis reaktor
 Pengenalan perancangan reaktor
 Reaktor-reaktor ideal untuk reaksi tunggal
 Perancangan untuk reaksi-reaksi tunggal
 Perancangan untuk reaksi-reaksi paralel
 Rangkaian reaksi jamak
 Efek temperatur
 Memilih reaktor yang sesuai
 Aliran non-ideal

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 3


REAKTOR KIMIA

 Peralatan yang berfungsi untuk


melaksanakan suatu reaksi kimia;
mengubah senyawa-senyawa
molekul menjadi senyawa-senyawa
molekul lain.
 Jantung dari fasilitas pembuatan
kimia.
 rancangan reaktor adalah langkah
penting dalam keseluruhan proses
perancangan

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 4


Rancangan reaktor harus memenuhi
syarat:
 Faktor-faktor kimia yaitu kinetika reaksi.
Rancangan harus memberikan waktu tinggal yang
cukup untuk reaksi yang diinginkan berlangsung
sehingga dapat mencapai tingkat konversi yang
diperlukan.
 Faktor-faktor perpindahan massa: reaksi-reaksi
heterogen biasanya dikendalikan oleh laju difusi
dari reaktan dan bukan oleh reaksi kimianya.
 Faktor-faktor perpindahan panas: pemindahan
atau penambahan panas reaksi.
 Faktor-faktor keselamatan: pengisolasian reaktan
dan produk yang berbahaya, pengendalian reaksi
dan kondisi proses.
Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 5
Rancangan reaktor harus memenuhi
syarat (2):
 Keperluan untuk memenuhi faktor-faktor di
atas menyebabkan perancangan reaktor
menjadi suatu tugas yang rumit dan sukar.
 Dalam banyak kasus, salah satu faktor lebih
dominan dari lainnya sehingga menjadi
penentu tipe reaktor dan metoda
perancangannya.

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 6


Jenis-jenis Reaktor
Ciri-ciri berikut biasanya digunakan
untuk mengelompokkan rancangan-
rancangan reaktor:
◼ Cara operasi: batch, semibatch, kontinu,
◼ Fasa-fasa yang ada: homogen atau heterogen
◼ Geometri reaktor: pola aliran dan cara
mengontakkan fasa-fasa
 Reaktor tangki berpengaduk
 Reaktor pipa
 Unggun isian: tetap atau bergerak
 Unggun terfluidisasi

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 7


Cara Operasi:
1. Batch → keadaan tak mantap (unsteady)

Reaktan

Sistem ditutup dan Produk


konversi kimia
berlangsung

Reaksi Reaksi
dimulai selesai
Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 8
Operasi Batch

 Dalam proses batch semua zat ditambahkan


pada permulaan; reaksi berlangsung, komposisi
berubah terhadap waktu, dan ketika konversi
yang diperlukan telah tercapai, reaksi
dihentikan dan produk dikeluarkan.
 Sesuai untuk produksi skala kecil dan proses-
proses yang mana sejumlah produk yang
berbeda akan dihasilkan dalam peralatan yang
sama, misalnya pigmen, zat warna dan polimer.

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 9


Cara Operasi (2):
2. Kontinu → keadaan mantap (steady)

reaktor aliran reaktor tangki


sumbat (RAS) berpengaduk

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 10


Operasi Kontinu

 Dalam proses kontinu reaktan diumpankan ke


reaktor dan produk diambil secara terus-
menerus; reaktor dioperasikan pada kondisi
mantap (steady).
 Produksi kontinu memerlukan biaya produksi
yang lebih rendah daripada produksi batch,
tetapi kurang fleksibel dibandingkan dengan
produksi batch.
 Reaktor kontinu biasanya dipilih untuk produksi
skala besar.

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 11


Cara Operasi (3):
3. Semi-kontinu
Reaktan
Reaktan lain

Reaksi berlangsung produk


sementara reaktan
lain ditambahkan

Reaksi Reaksi
dimulai selesai

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 12


Operasi Semikontinu

 Dalam reaktor semi-batch (semi kontinu)


beberapa reaktan ditambahkan atau beberapa
produk diambil ketika reaksi berlangsung.
 Proses semi-kontinu mungkin saja berupa
proses dimana ia diganggu secara periodik
untuk sesuatu tujuan, misalnya untuk
regenerasi katalis.

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 13


Berdasarkan jenis fasa
 Sistem fasa tunggal/homogen
 Sistem multi-fasa/heterogen, contoh:
gas + cair
cair + cair
gas + padat
cair + padat
gas + cair + padat

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 14


Fasa Homogen

 Reaksi yang mana reaktan, produk dan


katalis yang digunakan membentuk satu
fasa kontinu, misal: gas atau cairan.
 Reaktor fasa gas yang homogen selalu
dioperasikan secara kontinu; sementara
fasa cair dapat dioperasikan secara
batch atau kontinu.

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 15


Fasa Heterogen

 Terdapat dua atau lebih fasa, dan


 Masalah dalam perancangan reaktor
jenis ini adalah bagaimana mening-
katkan perpindahan massa diantara
fasa-fasa tersebut

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 16


Reaktor Fasa Tunggal (Homogen) (1)

Pipa umpan Fluida


perpindahan
panas

Campuran
reaksi

Pengaduk
Jaket

Coil
Fluida perpin-
dahan panas
Pipa keluar
reaktor

Reaktor dengan jaket Reaktor dengan jaket dan


coil internal
Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 17
Reaktor Fasa Tunggal (Homogen) (2)
Pipa masuk
Uap

Kondenser

Cairan

Penukar Jaket
panas
pipa

Pompa
daur
ulang
Katup
buang

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 18


Reaktor Multifasa (1)

 Reaktor yang banyak digunakan di industri.


 Ciri-ciri reaktor multi-fasa:
◼ Tahap perpindahan massa selalu menyertai tahap
reaksi. Tahap perpindahan massa seringkali
mengendalikan kecepatan reaksi menyeluruh,
◼ Persamaan neraca massa dan energi harus ditulis
dan diselesaikan untuk tiap zat di tiap fasa,
◼ Gravitasi penting dalam mengendalikan pola aliran;
fasa yang ringan naik ke atas, dan fasa yang lebih
berat turun ke bawah.

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 19


Reaktor Multifasa (2)
 Pencampuran di dalam dan diantara fasa-
fasa (phases) merupakan efek yang dominan.
 Kelarutan dan distribusi fasa zat diantara
fasa-fasa memerlukan penggunaan prinsip-
prinsip termodinamika kesetimbangan fasa.

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 20


Reaktor Multifasa (3)

 Alasan penggunaan reaktor multifasa:


◼ Untuk mendapatkan konversi yang lebih
tinggi daripada menggunakan reaktor satu
fasa,
◼ Untuk meningkatkan pencampuran di dalam
reaktor dengan membiarkan adanya aliran
fasa-fasa relatif satu sama lainnya akibat
gravitasi.

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 21


Reaktor Multifasa (4)
gas

Keluaran
reaktor
Fasa I

separator
cairan

cairan
Fasa II

gas Fasa I Fasa II

Gas/cair Cair/cair
Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 22
Reaktor Multifasa (5)

(Tempat
cairan berat
turun)

Reaksi Cair/Cair

Sieve tray tower dengan fasa


ringan yang terdispersi Spray tower

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 23


Reaktor Multifasa (6)

Jenis menara untuk reaksi gas/cair: (a) packed tower (b) plate tower
(c) spray tower (d) falling-film tower (e) bubble tower

Dr. Ir. Taslim, M.Si, IPM: Pengantar Teknik Reaktor 24

Anda mungkin juga menyukai