Anda di halaman 1dari 10

PREPARAT PLANKTONIK

Zainuddin Nukuhaly1, Tiara Nuramalia Jehan2


1
Praktikan Laboratorium Mikropaleontologi, Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Universitas Hasanuddin
2
Asisten Laboratorium Mikropaleontologi, Teknik Geologi, Fakultas Teknik,
Universitas Hasanuddin

ABSTRAK
Mikropaleontologi adalah salah satu cabang dari Paleontologi yang membahas semua sisa
organisme yang mikroskopis atau yang hanya bisa diamati dengan mikroskop. Praktikum
ini bermaksud untuk mempelajari dan mengenal fosil foraminifera planktonik dengan
tujuan agar praktikan dapat mendeskripsi fosil foraminifera planktonik dan mengetahui
nama spesies dari tiap-tiap fosil yang di deskripsi. Dalam praktikum ini, metode yang
digunakan adalah metode pengamatan langsung pada sampel fosil foraminifera
planktonik, kemudian mendeskripsi fosil tersebut dan menggambarnya. Adapun hasil dari
praktikum ini adalah pendeskripsian sampel peraga bentonik dimulai dari taksonomi
dengan menggunakan bantuan Postuma, selanjutnya pendeskripsian bagian-bagian tubuh
fosil seperti susunan kamr, jumlah kamar, bentuk test, bentuk kamar, aperture, ornamen
dan lingkungan pengendapan. Spesies fosil yang telah di deskripsi adalah Orbulina
suturalis, Globorotalia pseudomardii, Orbulina universa, Globigerapsis index,
Cribrohantkenina bermudezi, dan Pulleniatina obliquiloculata.

Kata kunci: Mikropaleontologi, Foraminifera, Planktonik.

I. Pendahuluan kurang dari 5 milimeter sehingga


dalam melakukan kegiatan berupa
Mikropaleontologi adalah ilmu
pengamatan fosil dibutuhkan alat
yang mempelajari adanya jejak–jejak
bantu untuk memudahkan proses
atau sisa organisme masa lampau
penelitian dan pendeskripsian fosil
yang telah menjadi fosil, dan
tersebut.
berukuran relatif kecil atau
Mikrofosil sangat penting bagi
berukuran mikro yang berukuran
seorang geologist untuk dipelajari
karena merupakan sarana penting tersebut akan mengeras menjadi batu
untuk mengetahui umur batuan dan di sekeliling mahluk hidup yang
lingkungan pengendapan suatu terkubur tersebut.
daerah. Dari fosil yang ditemukan,
Praktikum ini bermaksud untuk yang paling banyak jumlahnya
mempelajari dan mengenal fosil adalah yang sangat lembut
foraminifera planktonik dengan ukurannya seperti serbuk sari,
tujuan agar praktikan dapat misalnnya foraminifera, ostracoda
mendeskripsi fosil foraminifera dan radiolarian. Sedangkan, hewan
planktonik. yang besar biasanya hancur bercerai-
cerai dan bagian tertentu yang
II. Tinjauan Pustaka
ditemukan sebagai fosil. Fosil hanya
II.1 Definisi Fosil terdapat padab batuan sedimen dan

Fosil, dari bahasa batuan metamorf. Sedangkan pada

Latin fossa yang berarti "menggali batuan beku, fosil tidak akan

keluar dari dalam tanah”. Fosil dijumpai karena batuan beku

adalah semua sisa, jejak, ataupun merupakan hasil pembekuan magma.

cetakan dari manusia, binatang, dan 2.2 Definisi Foraminifera


tumbuh-tumbuhan yang telah
Foraminifera adalah organisme
terawetkan dalam suatu endapan
satu sel yang memiliki cangkang
batuan dari masa geologi atau
kalsit dan merupakan salah satu
prasejarah yang telah berlalu. Karena
organisme dari kingdom protista
terawetkan berjuta-juta tahun yang
yang sering dikenal dengan
lalu fosil menjadi petunjuk penting
rhizopoda (kaki semu). Foraminifera
mengenai sejarah bumi.
adalah kerabat dekat Amoeba, hanya
Fosil mahluk hidup terbentuk
saja amoeba tidak memiliki
ketika mahluk hidup pada zaman
cangkang untuk melindungi
dahulu (lebih dari 11.000 tahun)
protoplasmanya.
terjebak dalam lumpur atau pasir dan
kemudian jasadnya tertutup oleh
endapan lumpur. Endapan lumpur
2.3 Foraminifera Planktonik • Spironvex : cembung disisi dorsal.
• Umbiliconvex : cembung disisi
Foraminifera planktonik
ventral.
merupakan organisme yang hidup
• Lenticular biambornate : bentuk
dengan cara melayang-layang di laut.
lensa.
Fosil foraminifera planktonik
2. Susunan Kamar
digunakan untuk penentuan umur
a. Planispiral
relatif batuan, untuk eksplorasi
Sifat-sifatnya:
minyak (oil), dan lain-lain.
 Terputar pada satu bidang
1. Bentuk Test  Semua kamar telihat
Bentuk test adalah bentuk Pandangan, serta jumlah kamar
keseluruhan daripada cangkang ventral dan dorsal sama.
foraminifera. Ada beberapa bentuk b. Trochospiral
test pada fosil foraminifera Sifat-sifatnya:
planktonik antara lain :  Terputar tidak dalam satu bidang
• Tabular : bentuk tabung.
 Pandangan serta jumlah kamar
• Bifurcating : bentuk cabang.
ventral dan dorsal berbeda.
• Radiate : bentuk radial.
Sisi Ventral:
• Arborescent : bentuk pohon.
 Jumlah kamar lebih sedikit,
• Irregular : bentuk tak teratur.
karena hanya kamar pada
• Hemispherical : bentuk setengah
putaran terakhir terlihat.
bola.
 Terlihat adanya aperture utama
• Zig-zag : bentuk berkelok-kelok.
 Terlihat adanya umbilicus.
• Spherical : bentuk bola.
Sisi Dorsal:
• Palmate : bentuk daun.
 Jumlah kamar lebih banyak.
• Discoidal : bentuk cakram.
 Semua kamar dan putarannya
• Fusiform : bentuk gabungan.
terlihat.
• Biumblicate : mempunyai dua
 Kelihatannya adanya putaran.
umbilicus.
3. Bentuk Suture
• Biconvex : cembung dikedua sisi.
Suture adalah garis yang
• Flaring : bentuk seperti obor.
terlihat pada dinding luar test dan
b. Dinding silikaan (siliceous).
merupakan perpotongan antara septa
Dinding tipe ini jrang
dan dinding kamar. Macam-macam
ditemukan. Material silikaan dapat
bentuk suture adalah:
dihasilkan oleh organisme itu
 Tertekan (melekuk), rata atau
sendiri atau dapat juga merupakan
muncul dipermukaan test
material sekunder dalam
 Lurus, melekuk lemah, sedang
pembentukannya. Contoh
dan kuat.
foraminifera yang dapat mempunyai
 Suture yang mempunyai hiasan. dinsing silikaan adalah golongan
Ammodiscidae, Hypermminidae,
4. Komposisi Penyusun Test
Silicimidae, dan beberapa spesies
Penelitian pada cangkang
dari golonhan Miliolidae.
foraminifera resen, dinding cangkang
dapat terdiri atas beberapa macam c. Dinding gampingan.
sebagaimana yang dijelaskan berikut Williamson (1958), dalam
ini. pengamatannya pada foraminifera
resen, mengklasifikasikan tipe
a. Dinding Khitin atau Tektin.
dinding gampngan ini menjadi dua,
Dinding khitin atau tektin
yaitu dinding porselen dan hyalin.
merupakan bentuk dinding yang
paling primitif pada foraminifera.  Dinding porselen

Dinding ini terbuat dari zat organik Terbuat dari zat gampingan,

yang menyerupai zat tanduk, tidak berpori, mempunyai

fleksibel dan transparan, biasanya kenampakan seperti porselen,

berwarna kuning dan tidak berpori dengan sinar langsung (episkopik)

(imperforate. berwarna opak (buram) dan putih,

1. Dinding aglutin atau arenaceos. dengan sinar transmisi (diaskopik)

Dinding aglutin atau arenaceous berwarna amber.

adalah dinding test yang terbuat dari  Dinding hyalin (vitrocalcarea)

material asing yang direkatkan satu Hampir kebanyakan foraminifera

sama lain dengan semen. mempunyai dinding tipe ini. Tipe


dinding ini merupakan dinding
gampingan bersifat bening dan interiomarginal yang terletak di
transparan, berpori. Umumnya, yang daerah equatorial.
berpori halus dianggap lebih primitif
6. Ornamen (Hiasan) Foraminifera
daripada yang berpori kasar.
Ornamen adalah aneka struktur
Jumlah Putaran dan Jumlah Kamar
\ mikro yang menghiasi bentuk fisik
5. Aperture cangkang foraminifera. Hiasan ini
Aperture merupakan lubang merupakan cerminan dari upaya
utama pada test foraminifera yang mikroorganisme ini dalam
biasanya terletak pada bagian kamar beradaptasi terhadap lingkungannya.
yang terakhir. Aperture ini berupa Berdasarkan letaknya hiasan dapat
sebuah lubang yang berfungsi untuk dibagi menjadi:
memasukkan makanan dan juga a. Pada Suture, antara lain;
untuk mengeluarkan protoplasma.
 Suture bridge : bentuk suture
Khusus foraminifera golongan
menyerupai jembatan
plankton bentuk maupun variasi
 Suture limbate : bentuk suture
aperturenya lebih sedehana,
yang tebal
kebanyakan golongan ini mempunyai
 Retral processes : bentuk
bentuk aperture utama
suture zig-zag
intreriomarginal. Macam-macam
 Raised bossed : suture yang
aperture utama interiomarginal:
berbentuk benjolan-benjolan.
a. Primary aperture interiomarginal
umbilical adalah aperture utama b. Pada Umbilicus, antara lain;
yang terletak di umbilicus atau pusat  Deeply umbilicus : umbilicus
putaran. yang berlubang dalam
b. Primary aperture interiomarginal  Open umbilicus : umbilicus
umbilical extra umbilical adalah yang terbuka lebar
aperture interiomarginal terletak  Umbilicus plug : umbilicus
pada daerah umbilicus dan melebar yang mermpunyai penutup
sampai peri-peri atau ke tepi.  Ventral umbo : umbilicus
c. Primary aperture interiomarginal yang menonjol di permukaan.
equatorial adalah aperture
c. Pada Peri - peri, antara lain; III. Metodologi
 Keel : lapisan tepi yang tipis 3.1 Tahap Persiapan
dan bening
Sebelum praktikum dimulai,
 Spine : bentuk luar daripada
praktikan mempersiapkan alat dan
cangkang menyerupai duri
bahan yang akan digunakan saat
d. Pada Aperture, antara lain; praktikum.
 Lip atau rim : bibir aperture
3.2 Tahap Praktikum
yang menebal.
 Flap : bibir aperture Setelah menyiapkan alat dan

menyerupai anak lidah. bahan praktikum, maka praktikan


mulai mengamati fosil planktonik
 Tooth : bentuk menyerupai
kemudian menggambarnya.
gigi.
 Bulla dan Tegilla :Bulla 3.3 Tahap Pembuatan Jurnal
berbentuk segi enam teratur,
Setelah praktikum, praktikan
Tegilla berbentuk segi enam
melakukan asistensi jurnal dan
tidak teratur.
lampiran bersama asisten yang telah
e. Pada Permukaan Test, antara
ditunjuk. Satu minggu setelah
lain;
praktikum, jurnal dikumpul sebelum
 Smooth : permukaan yang
melakukan praktikum acara
licin.
selanjutnya.
 Punctate : permukaan yang
Tabel 3.1 Flowchart Tahapan Praktikum
berbintik-bintik.
 Reticulate : permukaan Tahap Pendahuluan

seperti sarang madu.


 Pustucolate : permukaan
dipenuhi oleh tonjolan- Tahap Praktikum
tonjolan bulat.

Tahap Pembuatan Jurnal


IV. Hasil dan Pembahasan 4.2 Sampel 2

4.1 Sampel 1

Foto 4.2 Globorotalia pseudomardii

Foto 4.1 Orbulina suturalis Fosil ini dari ordo Foraminifera,


famili Globoratalianidae, genus
Fosil ini dari ordo Foraminifera,
Globorotalia dan dengan nama
famili Orbulinanidae, genus Orbulina
spesies Globorotalia pseudomardii.
dan dengan nama spesies Orbulina
Sampel 2 merupakan fosil
suturalis
foraminifera planktonik dengan
Sampel 1 merupakan fosil
susunan kamar planispiral, dengan
foraminifera planktonik dengan
jumlah kamar pada ventral berjumlah
susunan kamar planispiral yang
5. Adapun bentuk test fosil ini yaitu
mempunyai jumlah kamar pada
biumbilicate, dengan bentuk kamar
ventral berjumlah 1. Adapun bentuk
globular. Komposisi test fosil ini
test fosil ini yaitu biumbilicate,
yaitu hyaline, dengan aperture PAI
dengan bentuk kamar globular.
Umbilical extra umbilical. Ornamen
Komposisi test fosil ini yaitu hyalin.
pada fosil ini yaitu pada permukaan
Ornamen pada fosil ini yaitu pada
test yaitu smooth.
permukaan test yaitu smooth.
Adapun bagian-bagian tubuh
Adapun bagian-bagian tubuh
fosil yang dapat diamati adalah test
fosil yang dapat diamati adalah test
yaitu keseluruhan tubuh fosil, septa
yaitu keseluruhan tubuh fosil, septa
yaitu kamar pada tubuh fosil, suture
yaitu kamar pada tubuh fosil
yaitu pembatas antar kamar pada
Berdasarkan klasifikasi BLOW
tubuh fosil, aperture yaitu tempat
1969, umur fosil ini adalah N.8-
masuknya makanan pada fosil,
N.23.
proloculum yaitu kamar pertama Berdasarkan klasifikasi BLOW
pada tubuh fosil. 1969, umur fosil ini adalah N.8-
Berdasarkan klasifikasi BLOW N.23.
1969, umur fosil ini adalah N.8. 4.4 Sampel 4
4.3 Sampel 3

Foto 4.4 Globigerapsis index

Foto 4.3 Orbulina universa


Fosil ini dari ordo Foraminifera,
Fosil ini dari ordo Foraminifera, famili Globigerapsisidae, genus
famili Orbulinanidae, genus Orbulina Globigerapsis dan dengan nama
dan dengan nama Orbulina universa. spesies Globigerapsis index.
Sampel 3 merupakan fosil Sampel 4 merupakan fosil
foraminifera planktonik dengan foraminifera planktonik dengan
planispiral, dengan jumlah kamar susunan kamar trochospiral, dengan
pada ventral berjumlah 1. Adapun jumlah kamar pada ventral berjumlah
bentuk test fosil ini yaitu 3. Adapun bentuk test fosil ini yaitu
biumbilicate, dengan bentuk kamar biumbilicate, dengan bentuk kamar
globular. Komposisi test fosil ini globular. Komposisi test fosil ini
yaitu granular. Ornamen pada fosil yaitu granular, dengan aperture PAI
ini yaitu pada permukaan test yaitu Umbilical. Ornamen pada fosil ini
smooth. yaitu pada permukaan test yaitu
Adapun bagian-bagian tubuh smooth.
fosil yang dapat diamati adalah test Adapun bagian-bagian tubuh
yaitu keseluruhan tubuh fosil, dan fosil yang dapat diamati adalah test
septa yaitu kamar pada tubuh fosil. yaitu keseluruhan tubuh fosil, septa
yaitu kamar pada tubuh fosil, suture
yaitu pembatas antar kamar pada
tubuh fosil, proloculum yaitu kamar Adapun bagian-bagian tubuh
pertama pada tubuh fosil dan fosil yang dapat diamati adalah test
aperture yaitu tempat masuknya yaitu keseluruhan tubuh fosil, septa
makanan pada fosil. yaitu kamar pada tubuh fosil, suture
Berdasarkan klasifikasi BLOW yaitu pembatas antar kamar pada
1969, umur fosil ini adalah P.15. tubuh fosil, proloculum yaitu kamar
pertama pada tubuh fosil dan
4.5 Sampel 5
aperture yaitu tempat masuknya
makanan pada fosil.
Berdasarkan klasifikasi BLOW
1969, umur fosil ini adalah P.16.

4.6 Sampel 6

Foto 4.5 Cribro hantkenina bermudezi

Fosil ini dari ordo Foraminifera,


famili Cribrohantkeninanidae, genus
Cribrohantkenina dan dengan nama
spesies Cribrohantkenina bermudezi.
Sampel 5 merupakan fosil Foto 4.6 Pulleniatina obliquiloculata
foraminifera planktonik dengan
Fosil ini dari ordo Foraminifera,
susunan kamar planispiral dengan
famili Pulleniatinanidae, genus
jumlah kamar pada ventral berjumlah
Pulleniatina dan dengan nama
5. Adapun bentuk test fosil ini yaitu
spesies Pulleniatina obliquiloculata.
radiate, dengan bentuk kamar
Sampel 6 merupakan fosil
tubulospinate semicirculer.
foraminifera planktonik dengan
Komposisi test fosil ini yaitu hyalin,
susunan kamar planispiral, denagn
dengan aperture PAI Umbilical.
jumlah kamar pada ventral berjumlah
Ornamen pada fosil ini yaitu pada
2. Adapun bentuk test fosil ini yaitu
permukaan test yaitu smooth, dan
biumbilicate, bentuk kamar globular.
pada peri-peri yaitu spine.
Komposisi test fosil ini yaitu hyalin Globigerapsis index, Cribro
dengan aperture PAI Umbilical. hantkenina bermudezi, dan
Adapun bagian-bagian tubuh Pulleniatina obliquiloculata.
fosil yang dapat diamati adalah test
DAFTAR PUSTAKA
yaitu keseluruhan tubuh fosil, septa
yaitu kamar pada tubuh fosil, suture Lay. 1992. Mikrobiologi. Jakarta:
yaitu pembatas antar kamar pada Rajawali Pers
tubuh fosil, proloculum yaitu kamar Tim Asisten. 2019. Penuntun
pertama pada tubuh fosil dan Praktikum Mikropaleontologi.
aperture yaitu tempat masuknya Makassar: Universitas
makanan pada fosil. Hasanuddin
Berdasarkan klasifikasi BLOW Parjatmo, Widjoyo. 1999. Petunjuk
1969, umur fosil ini adalah N.19- praktikum biologi. Jakarta::
N.21. Universitas Terbuka.

V. Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang


telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa pendeskripsian sampel peraga
planktonik dimulai dari taksonomi
dengan menggunakan bantuan
Postuma, sedangkan untuk peraga
selanjutnya pendeskripsian bagian-
bagian tubuh fosil seperti susunan
kamr, jumlah kamar, bentuk test,
bentuk kamar, aperture, ornamen dan
lingkungan pengendapan.
Adapun spesies fosil yang telah
di deskripsi adalah Orbulina
suturalis, Globorotalia
pseudomardii, Orbulina universa,

Anda mungkin juga menyukai

  • Isometri & Tetragonal
    Isometri & Tetragonal
    Dokumen6 halaman
    Isometri & Tetragonal
    Nurrahmani Parakkasi
    Belum ada peringkat
  • Hexagonal Dan Trigonal
    Hexagonal Dan Trigonal
    Dokumen10 halaman
    Hexagonal Dan Trigonal
    Nurrahmani Parakkasi
    Belum ada peringkat
  • Acara 8
    Acara 8
    Dokumen13 halaman
    Acara 8
    Nurrahmani Parakkasi
    Belum ada peringkat
  • Acara IV
    Acara IV
    Dokumen8 halaman
    Acara IV
    Nurrahmani Parakkasi
    Belum ada peringkat
  • Acara III Mikro
    Acara III Mikro
    Dokumen12 halaman
    Acara III Mikro
    Nurrahmani Parakkasi
    Belum ada peringkat
  • Acara II Mikro
    Acara II Mikro
    Dokumen17 halaman
    Acara II Mikro
    Nurrahmani Parakkasi
    Belum ada peringkat
  • Acara I Mikro
    Acara I Mikro
    Dokumen9 halaman
    Acara I Mikro
    Nurrahmani Parakkasi
    Belum ada peringkat