Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal

Volume 11 Nomor 1, Januari 2021


e-ISSN 2549-8134; p-ISSN 2089-0834
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/PSKM

PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN MASKER


SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYEBARAN COVID-19 PADA PEDAGANG
UMKM
Mushidah*, Ratna Muliawati
Program Studi Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal, Jln Laut 31A Kendal, Jawa Tengah,
Indonesia, 51311
*hidnisa4@gmail.com

ABSTRAK
Masa pandemi COVID-19 masker yang harusnya selalu dipakai para pedagang UMKM di
alun-alun Kutoharjo Kaliwungu, karena timgkat pengetahuan mereka protokol memakai
masker masih diabaikan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap
kepatuhan penggunaan masker para pedagang UMKM di alun-alun Kutoharjo Kaliwungu sebagai
upaya pencegahan penyebaran COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik
dengan pendekatan potong lintang. Sumber data penelitian terdiri dari data primer yang berasal dari
hasil kuesioner pengetahuan dan sikap kepatuhan penggunaan masker dan wawancara, serta data
sekunder berupa data dokumentasi dari Kelurahan Kutoharjo Kaliwungu. Ada hubungan yang
signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap tentang Covid-19 terhadap tingkat kepatuhan
pemakaian masker pedagang UMKM di alun-alun Kutoarjo Kecamatan Kaliwungu (p value = 0,000).
Peningkatan dan sosialisasi pemahaman pengetahuan dan sikap terhadap Covid-19 akan embuat
kepatuhan dalam pemakaian masker.

Kata kunci: covid-19; masker; pengetahuan; sikap

KNOWLEDGE AND ATTITUDE TOWARDS COMPLIANCE WITH THE USE OF


MASKS AS A PREVENTION FOR THE SPREAD OF COVID-19 IN UMKM TRADERS

ABSTRACT
During the COVID-19 pandemic, the masks that should always be worn by UMKM traders in the
Kutoharjo Kaliwungu square, because their level of knowledge, the protocol for wearing masks is still
ignored.The research aimed to determine the relationship between knowledge and compliance with
the use of masks by UMKM traders in the Kutoharjo Kaliwungu square as an effort to prevent the
spread of COVID-19. This study is an analytic observational study with a cross sectional approach.
Sources of research data consisted of primary data derived from questionnaires and interviews, and
secondary data in the form of documentation data from Kutoharjo Kaliwungu Village. There is a
significant relationship between the level of knowledge and attitudes about Covid-19 on the level of
compliance with the use of masks for UMKM traders in the Kutoarjo square, Kaliwungu District (p
value = 0,000). Increasing and disseminating understanding of knowledge and attitudes towards
Covid-19 will lead to compliance with wearing masks.

Keywords: attitudes; covid-19; masks; knowledge

PENDAHULUAN
Virus dengan mahkota merah Coronavirus disease 2019 yang lebih dikenal dengan
Covid-19 merupakan penyakit infeksi pernapasan akut yang disebabkan oleh
coronavirus strain severe acuterespiratory syndromecoronavirus2(SARS-CoV-2) virus
ini yang pertama kali ditemukan dan langsung menyebar luas pada akhir 2019 di
kota Wuhan, Provinsi Hubei Cina.4 Virus Covid-19 mempunyai ciri khusus
menyerang pernapasan denganmudah, yang bisa menimbulkan gejala dari ringan

35
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 35 - 42, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

sampai berat dan beberapa tanpa gejala sama sekali, pada beberapa penelitian, telah
menyimpulkan bahwa sebagian besar tingkat kematianpada wabah ini disebabkan
oleh adanya penyakit penyerta atau komorbid seperti hipertensi diabetes mellitus,
jantung koroner dan penyakit serebrovaskular.(WHO, 2020) (Sheng, 2020).

Upaya untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran dan peningkatan jumlah


penderita Covid-19, perlu melakukan seperti yang sudah ditetapkan oleh WHO pada
bulan Maret 2020 bahwa semua Negara diharuskan untuk melakukan langkah-
langkah efektif dalam rangka untuk mengurangi penularan irus Civid-19.5 Oleh
karena itu, tindakan pencegahan terhadap jenis penyakit menular tersebut wajib
dilakukan secepat mungkin yang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 yaitu
tentang Kekarantinaan Kesehatan, dimana masyarakat perlu membatasi kegiatan sosial.
Penyebaran pada masyarakat pun dapat dikurangi diantaranya dengan menjaga kebersihan
tangan secara rutin dengan cuci tangan menggunakan sabun dan selalu menggunaan masker
ketika ke luar dan berinteraksi dengan menjaga jarak minimal 2 meter.(Tim COVID-19 IDAI,
2020).

Semua hal tersebut perlu dilakukan disebabkan Covid-19 dapat dengan mudah ditularkan
melalui jalur pernapasan (tetesan dari orang yang terinfeksi, melalui batuk atau bersin) dan
melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi. Penggunaan masker sudah
menjadi kewajiban yang harus diterapkan untuk semua masyarakat ketika
berinteraksi.(Shereen et al., 2020). Pedagang UMKM di sekitar alun-alun
Kutoharjo Kaliwungu sebagian kecil sudah menggunakan masker tetapi masih
banyak yang tidak mau menggunakan masker ketika berjualan, sebagian yang
mau menggunakan hanya digunakna sebagai kalung di leher belum seluruhnya
mau melakukan upaya pencegahan penyebaran infeksi Covid-19, masih banyak
dari para pedagang UMKM yang menganggap dan meragukan keberadaan Covid-
19. Dengan beberapa data tersebut dan, dalam menjalankan salahsatu tridarma
perguruan tinggi, yaitu penelitian maka kami melakukan upaya pengambilan data
tentang sikap dan pengetahuan para pedagang UMKM di alun-alun Kutoharjo
dalam menggunakan masker sebagai upaya preventif bagi para pedagang
UMKM terhadap pencegahan kasus infeksiCovid-19 di kalangan antar pedagang
UMKM sendiri, dengan para pembeli maupun dengan keluarganya.(Andika et al.,
2020)(Hanif Muzaqi et al., 2020).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuai hubungan pengetahuan dan sikap terhadap
kepatuhan penggunaan masker sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 pada
pedagang UMKM dimana berdasarkan survey awal yang dilakukan dengan cara observasi dan
wawancara kepada para pedagang UMKM di alun-alun Kutoharjo Kaliwungu tentang sikap
dan pengetahuan mereka dalam memakai masker pada pandemi Covid-19, Observasi yang
dilakukan kepada 5 pedagang UMKM, terdapat 3 pedang yang tidak memakai masker
dengan alasan kalau Covid-19 tidak ada dan tidak menimbulkan sakit , 1 pedagang memakai
masker sebagai kalung di leher, karena beralasan memakai masker itu membuat gerah dan
tidak nyaman dan 1 pedagng memakai masker dengan baik dan benar.(Wawan.,
2012)(Budiman & Riyanto, 2013)

METODE
Penelitian ini dilakukan di Alun-alun desa Kutoharjo Kaliwungu Kabupaten
Kendal.Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross
sectional (potong lintang). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dengan purposive

36
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 35 - 42, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

sampling.Dengan jumlah sampel 52 responden.Alat pengumpulan data yang digunakan dalam


penelitian ini adalah kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas dengan menggunakan
skala Guttma Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat.(Erlina, 2011)

HASIL
Tabel 1. Karakteristik Responden pedagang UMKM
Karakteristik f %

Umur
< 25 10 19,2
25-34 32 61,5
35-44 8 15,4
≥ 45 2 3,8
Jenis Kelamin
Laki-laki 23 44,2
Perempuan 29 55,8
Sikap Tentang Covid-19
negatif 27 51,9
Positif 25 48,1
Tingkat Pendidikan
Tamat SD 4 7,7
Tamat SMP 24 46,2
Tamat SMA 23 44,2
Tamat PT 1 1,9
Tingkat Pengetahuan tentang Covid-19
Kurang 29 55,8
Baik 23 44,2
Tingkat Kepatuhan Pemakain Masker
Tidak patuh 29 55,8
Patuh 23 44,2

Tabel 1 terlihat bahwa sebagian besar responden pedagang UMKM di alun-alun Kutoharjo
Kaliwungu dengan umur < 25-34 sebanyak 32 responden (61,5%). Responden pedagang
UMKM di alun-alun Kutoharjo Kaliwungu dengan jenis kelamin permpuansebanyak 29
responden (55,8%). Responden pedagang UMKM di alun-alun Kutoharjo Kaliwungu dengan
tingkat pendidikan tamat SMP sebanyak 24 responden (46,2%). Responden dengan tingkat
Pengetahuan entang Covid-19 sebanyak 29 responden (55,8%). Sebagian besar responden
pedagang UMKM di alun-alun Kutoharjo Kaliwungu dengan dengan sikap tentang Covid-19
negatif sebanyak 29 responden (55,8%). Sebagian besar responden pedagang UMKM di
alun-alun Kutoharjo Kaliwungu dengan tingkat kepatuhan pemakaian masker tidak patuh
sebanyak 29 responden (55,8%).(Arikunto, 2010)

Tabel 2.

37
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 35 - 42, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap tentang Covid-19 terhadap Tingkat Kepatuhan
Pemakaian Masker Pedagang UMKM
Variabel Tingkat kepatuhan pemakain masker
Tidak patuh Patuh Total
f % f % f %
Tingkat pengetahuan tentang Covid-19
Kurang 22 75,9 7 24,1 29 29
Baik 7 30,4 16 69,6 23 44,2
Sikap tentang Covid-19
Negatif 19 70,4 8 29,6 27 55.8
Positif 10 40 15 60 25 44,2

Hasil penelitian hubungan tingkat pengetahuan tentang Covid-19 terhadap tingkat kepatuhan
pemakaian masker pedagang UMKM di alun-alun Kutoharjo Kecamatan Kaliwungu
didapatkan sebagian besar responden yang kurang pengatahuan tidak patuh pemakaian
masker sebanyak 22 responden (75,9%) sedangkan responden yang pengetahuan tentang
Covid-19 baik dan patuh dalam pemakaian masker sebanyak 16 responden (69,9%) dan
sebagian kecil responden yang baik tingkat pengetahuan tentang covid-19 tidak patuh dalam
pemakaian masker sebanyak 7 responden (30,4%) sedangkan responden yang baik tingkat
pengetahuan tentang covid-19 patuh dalam pemakaian masker sebanyak 16 responden
(69,6%).

Tabel 2 pada variabel sikap didapatkan sebagian besar responden yang mempunyai sikap
negatif tentang covid-19 tidak patuh pemakaian masker sebanyak 19 responden (70,4%)
sedangkan responden bersikap positif tentang Covid-19 baik dan patuh dalam pemakaian
masker sebanyak 15 responden (60,0%) dan sebagian kecil responden yang besikap positif
tentang covid-19 tidak patuh dalam pemakaian masker sebanyak 10 responden (40,0%)
sedangkan responden yang bersikap negatif tentang covid-19 patuh dalam pemakaian
masker sebanyak 8 responden (29,6%).

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan uji chi square dengan
tingkat signifikasi <0,05. Setelah dilakukan perhitungan ternyata uji dari hasil tersebut tidak
memenuhi syarat uji chi square, hal ini ditunjukkan dengan adanya 2 sel nilai harapan yang
berjumlah <5 yaitu 50%, maka menggunakan uji alternatif yaitu Fisher’s Exact Test
didapatkan nilai p – value sebanyak 0,000 (p<0,05) yang berarti bahwa ada hubungan yang
signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap tentang Covid-19 terhadap tingkat kepatuhan
pemakaian masker sebagai upaya pencegahan Covid-19 pada pedagang UMKM di alun-alun
Kutoarjo Kecamatan Kaliwungu Bulan Desember 2020.(Dietmaier & Dietmaier, 2017).

PEMBAHASAN
Hasil penelitian pada pedagang UMKM perempuan lebih banyak dibanding pedagnag laki-
laki, masih terdapat pedanga UMKM yang berusia di atas 45 tahun ini akan mempunyai
resiko lebih besar terhadap covid-19 ketika tingkat pengetahuan kurang ,sikap negatif tentang
covid-19 dan tidak patuh dalam pemakian masker, dari data penelitian yang masuk dalam
kategori tersebut ada 2 responden.(Medika, 2020).

Pedagang UMKM di alun-alun Kutoharjo sebagian besar mempunyai pendidikan tamat


SMP,masih ada yang tamat SD sebanyak 4 responden sementara yang tamat perguruan tinggi
ada 1 responden. Tingkat pengetahuan yang kurang tentang Covid-19 dari responden
mempunyai jumlah lebih tinggi dibanding yang baik tingkat pengetahuannya. Begitu pula

38
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 35 - 42, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

dengan sikap para pedagng UMKM tentang Covid-19 masih lebih banyak yang bersikap
negatif dibanding yang bersikap positif tentang Covid-19.Tingkat kepatuhan pemakaian
masker lebih banyak yang tidak patuh dibanding yang patuh.

Tingkat Pengetahuan tentang Covid-19


Hasil pengamatan menunjukkan bahwa pedagang UMKM di alun-alun Kutoharjo Kaliwungu
lebih banyak yang kurang tingkat pengetahuannya tentang Covid-19. bahwa pengetahuan
merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap suatu
objek tertentu. Pengetahuan tentang berbagai cara dalam mencapai pemeliharaan kesehatan,
cara menghindari penyakit, maka akan meningkatkan pengetahuan masyarakat. 9Pengetahuan
tentang penyakit Covid-19 merupakan hal yang sangat penting agar tidak menimbulkan
peningkatan jumlah kasus penyakit Covid-19. Pengetahuan pasien Covid- 19 dapat diartikan
sebagai hasil tahu dari pasien mengenai penyakitnya, memahami penyakitnya, cara
pencegahan, pengobatan dan komplikasinya.

Sikap tentang Covid-19


Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai sikap yang
negatif tentang Covid-19. Para pedang UMKM menganggap negatif keberadaan Covid-19,
tidak mempercayai kalau Covid -19 benar-banr ada di ssekitar para pedagang.
Pengetahuan memegang peranan penting dalam penentuan perilaku yang utuh karena
pengetahuan akan membentuk kepercayaan yang selanjutnya dalam mempersepsikan
kenyataan, memberikan dasar bagi pengambilan keputusan dan menentukan perilaku terhadap
objek tertentu (Novita dkk, 2018) sehingga akan mempengaruhi seseorang dalam berperilaku.
Terbentuk suatu perilaku baru terutama pada orang dewasa dimulai pada domain kognitif
dalam arti subyek tahu terlebih dahulu terhadap stimulus yang berupa materi atau obyek di
luarnya, sehingga menimbulkan pengetahuan baru dan akan terbentuk dalam sikap maupun
tindakan. Pengetahuan penderita tentang pencegahan Covid-19 dengan kepatuhan penggunaan
masker memiliki peranan penting dal2.1am mengantisipasi kejadian berulang. Penderita harus
mengenal, mempelajari dan memahami segala aspek dari penyakit Covid-19 termasuk tanda
dan gejala, penyebab, pencetus dan penatalaksanaannya. Pengetahuan memiliki kaitan yang
erat dengan keputusan yang akan diambilnya, karena dengan pengetahuan seseorang memiliki
landasan untuk menentukan pilihan.(Rachmawati, 2007).

Tingkat Kepatuhan Pemakaian Masker


Data pada penelitian menunjukkan para pedagng UMKM di alun-alun Kutoharjo Kaliwungu
lebih banyak yang tidak patuh dibanding yang patuh dalam pemakaian masker, hal ini
diantaranya mereka lakukan dengan alasan gerah dan tidak nyaman sehingga sebagian lebih
banyak yang tidak memakai masker atau ada yang memabawa hanya dikalungkan
dileher.(Wawan., 2012).

Kepatuhan adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perilaku masyarakat dalam
menggunakan masker. Kepatuhan adalah perilaku positif yang diperlihatkan masyarakat saat
masyarakat menggunakan masker. Faktor – faktor yang mempengaruhi kepatuhan tergantung
pada banyak faktor, termasuk pengetahuan,motivasi, persepsi, dan keyakinan terhadap upaya
pengontrolan dan pencegahan penyakit, variable lingkungan, kualitas intruksi kesehatan, dan
kemampuan mengakses sumber yang ada.(Purwanti, 2012) Sedangkan, ketidakpatuhan adalah
kondisi ketika individu atau kelompok berkeinginan untuk patuh, tetapi ada sejumlah faktor
yang menghambat kepatuhan terhadap saran tentang kesehatan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan. Ketidakpatuhan adalah sejauh mana perilaku seseorang dan atau pemberi asuhan
sejalan atau tidak sejalan dengan rencana promosi kesehatan atau rencana terapeutik yang

39
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 35 - 42, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

disetujui antara orang tersebut (atau pemberi asuhan) dan professional layanan
kesehatan.(Wawan., 2012)

Tingkat Pengetahuan dan Sikap tentang Covid 19 dan Tingkat Kepatuhan Pemakaian
Masker Pedagang UMKM
Hasil penelitian hubungan tingkat pengetahuan tentang Covid-19 dan tingkat kepatuhan
pemakaian masker pegadang UMKM di alun-alun Kutoharjo Kaliwungu didapatkan lebih
besar responden memiliki tingakt pengetahuan kurang dan tidak patuh dalam pemakaian
masker dibandingkan tingkat pengetahuan kurang tapi patuh dalam pemakaian masker. Begitu
pula halnya dengan para pedangang UMKM yang baik tingkat pengetahuan dan patuh dalm
pemakaian masker mempunyai jumlah lebih banyak dibanding yang kurang pengetahuan dan
tidak patuh dalam pemakaian masker.

Tingkat pengetahuan dibagi menjadi dua yaitu baik dan kuang (Prihanta dkk, 2016).
Pengetahuan baik dan tidak baik memberikan arti akan penilaian perilaku kepatuhan
seseorang, Hasil penelitian masih ditemukannya ketidakpatuhan masyarakat. Ketidakpatuhan
ini disebabkan karena faktor pengetahuan. Sementara dari hasil penelitian memumjukkan
sikap negatif dan tidak patuh dalam pemakaian masker para pedagang UMKM mempunyai
jumlah lebih banyak di banding yang bersikap negatif dan patuh memakai masker.sedangkan
jumlah pedangang UMKM yang bersikap positif tentang covid-19 tidak patuh memaki
masker jumlahnya lebih sedikit dibanding yang bersikap positif patuh memakai masker.

Hasil perhitungan menggunakan uji Fisher’s Exact Test dengan menghubungkan ke dua
variabel antara tingkat pengetahuan dan sikap tentang Covid-19 terhadap tingkat kepatuhan
pemakaian masker pedagang UMKM di alun-alun Kutoarjo Kecamatan Kaliwungu
didapatkan nilai sebanyak 0,000 ( berarti Ha gagal ditolak yang berarti
bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap tentang Covid-19
terhadap tingkat kepatuhan pemakaian masker pedagang UMKM di alun-alun Kutoarjo
Kecamatan Kaliwungu (Rothan & Byrareddy, 2020)(Wawan, A. & M., 2016)

SIMPULAN
Ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap tentang Covid-19
terhadap tingkat kepatuhan pemakaian masker sebagai upaya pencegahan Covid-19 pada
pedagang UMKM di alun-alun Kutoarjo Kecamatan Kaliwungu.

DAFTAR PUSTAKA
Andika, R., Pratiwi, S., Anisa, A., & Putri, S. A. (2020). Dampak Covid-19 Terhadap
Pendapatan Pedagang Mikro Pada Pasar Tradisional. Jurnal Ekonomi Islam Al-Sharf.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Ilmiah. In Rineka cipta, Jakarta.
Budiman, & Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Dalam
Penelitian Kesehatan. In Salemba Medika.
Dietmaier, C., & Dietmaier, C. (2017). Deskriptive Statistik. In Mathematik für
Wirtschaftsingenieure. https://doi.org/10.3139/9783446454477.014
Erlina. (2011). Metodologi Penelitian. In USU Press.
Hanif Muzaqi, A., Amildha Yanuarita, H., Hanum, F., & Kadiri, U. (2020). Pendampingan
Masyarakat Adaptasi Kehidupan Baru dalam Menciptakan Kawasan Tangguh Bencana

40
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 35 - 42, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Covid-19 Studi pada Fasilitas Umum Kota Kediri. Jurnal Abdi Masyarakat.
Medika, J. M. (2020). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Masyarakat Terhadap Covid-19: A
Literature Review. Jurnal Menara Medika
Https://Jurnal.Umsb.Ac.Id/Index.Php/Menaramedika/Index Jmm 2020 P-Issn 2622-
657x, E-Issn 2723-6862.
Purwanti, E. (2012). Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Strategi Pemasaran
Terhadap Perkembangan Umkm Di Desa Dayaan Dan Kalilondo Salatiga. Among
Makarti.
Rachmawati, I. N. (2007). Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif: Wawancara.
Jurnal Keperawatan Indonesia. Https://Doi.Org/10.7454/Jki.V11i1.184
Rothan, H. A., & Byrareddy, S. N. (2020). The Epidemiology And Pathogenesis Of
Coronavirus Disease (Covid-19) Outbreak. In Journal Of Autoimmunity.
Https://Doi.Org/10.1016/J.Jaut.2020.102433
Sheng, W. H. (2020). Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Journal Of Internal Medicine Of
Taiwan. Https://Doi.Org/10.6314/Jimt.202004_31(2).01
Shereen, M. A., Khan, S., Kazmi, A., Bashir, N., & Siddique, R. (2020). Covid-19 Infection:
Origin, Transmission, And Characteristics Of Human Coronaviruses. In Journal Of
Advanced Research. Https://Doi.Org/10.1016/J.Jare.2020.03.005
Tim Covid-19 Idai. (2020). Protokol Tatalaksana Covid-19. 1.
Wawan, A. & M., D. (2016). Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku
Manusia. In Teori Dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, Dan Perilaku Manusia.
Wawan. (2012). Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Manusia. In Syafni.
Who. (2020). Q&A On Coronaviruses (Covid-19). Who.

41
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 11 No 1, Hal 35 - 42, Januari 2021
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

42

Anda mungkin juga menyukai