Anda di halaman 1dari 3

Nama:Nur Cahya Ningrum

Kelas:XI IPS 3

No. Absen : 15

Pembentukan Kelompok Sosial


1. KONSEP KELOMPOK SOSIAL

● Menurut Rouceck dan Warren (Veeger, 1992) kelompok sosial adalah suatu kelompok yang
meliputi dua atau lebih manusia, yang diantara mereka terdapat beberapa pola interaksi
yang dapat dipahami oleh para anggotanya atau orang lain secara keseluruhan.
● Menurut Abdulsyani (1990) kelompok adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran
bersama akan keanggotaan dan saling berinteraksi.
Beberapa ahli sosiologi, mempunyai pendapat berbeda, sebagaimana telah dirangkum
Susanto (1979: 46-50) sebagai berikut:
Bierens den Haan (Susanto, 1979: 46) mengatakan bahwa suatu kelompok memperoleh
bentuknya dari kesadaran akan keterikatan yang ada pada anggota�anggotanya.
● Anderson dan Parker (Susanto, 1979: 47) berpendapat bahwa kelompok adalah kesatuan dari
dua atau lebih individu yang mengalami interaksi psikologis satu sama lain.
Park dan Burgess (Susanto, 1979: 48) menyebut bahwa kelompok sebagai “social group”
antara para anggotanya perlu ada interaksi dengan faktor-faktor utama yaitu:
a. An interrelationship (hubungan antara para anggotanya)
b. An interplay of personality (teman bermain)
c. A moving unit of interacting personalites (gerak sosial)

● Laswell dan Kaplan (Susanto, 1979: 49) berpendapat bahwa cooperation (kerjasama) adalah
fase dalam pembentukan kelompok, sedangkan kerjasama ini terjadi karena adanya tugas
yang berbeda- beda.
● Bouman (1961) menjelaskan bahwa kelompok pada umumnya adalah kesatuan�kesatuan
sosial yang dikuasai oleh perasaan persatuan. Perasaan persatuan ini mungkin sifatnya dalam
tetapi mungkin juga dangkal.

kelompok sosial atau social group adalah himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup
bersama oleh karena adanya hubungan antara mereka.Hubungan tersebut antara lain
menyangkut hubungan timbal balik yang saling pengaruh mempengaruhi dan juga suatu
kesadaran untuk saling tolong- menolong.
Robert Mac Iver (Soekanto, 2002: 115) mengemukakan bahwa diperlukan suatu
syarat-syarat untuk mendefinisikan kelompok sosial, yaitu:
a. Setiap anggota kelompok harus sadar bahwa dia merupakan bagian dari kelompok yang
bersangkutan;
b. ada hubungan timbal balik antara anggota yang satu dengan lainnya;
c. ada suatu faktor yang dimiliki bersama yang mempererat hubungan anggota kelompok, seperti
faktor senasib, ideologi, kepentingan, tujuan, dan kepercayaan;
d. berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku;
e. bersistem dan berproses.
2. PROSES TERBENTUKNYA KELOMPOK SOSIAL
Manusia adalah makhluk sosial, yang tiap individu tidak dapat hidup tanpa individul lainnya.

● Ada dua faktor yang mengarahkan seseorang bergabung dalam suatu kelompok
sosial, yaitu kedekatan dan kesamaan. Pertama, pengaruh tingkat kedekatan, atau kedekatan
geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah kelompok.
Kelompok tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi.Semakin dekat jarak
geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling melihat,berbicara, dan
bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan peluang interaksi dan bentuk
kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok sosial. Jadi, kedekatan
menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan penting terhadap terbentuknya
kelompok pertemanan.
● Kedua, pengaruh tingkat kesamaan. Pembentukan kelompok sosial tidak hanya
tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara anggota-anggotanya. Sudah
menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan
dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud
adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelegensi, atau karakter-karakter
personal lain. Kesamaan juga merupakan faktor utama dalam
memilih calon pasangan untuk membentuk kelompok sosial yang disebut keluarga

Pada dasarnya, pembentukan kelompok dapat diawali dengan adanya persepsi,perasaan atau
motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya.Dalam proses selanjutnya
didasarkan adanya hal-hal berikut (Susanto, 1979):
a. Persepsi: Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat
dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau
yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota
yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya.
b. Motivasi: Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota
kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok.Perbedaan
kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat.
Dengan demikian dapat memicu anggota lain
melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri untuk maju.
c. Tujuan: Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan
tugas-tugas kelompok atau individu.
d. Organisasi: Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan
kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efesien dan
efektif.
e. Independensi: Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok.Kebebasan disini
merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide,pendapat, serta ekspresi selama
kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok.
f. Interaksi: Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan
interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas
kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut.

Kelangsungan hidup dari tiap-tiap kelompok sosial tersebut, dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya faktor psikologis dan faktor sosial (Susanto, 1979).
Faktor psikologis meliputi (1) Tiap-tiap anggota takut dicela oleh anggota lainnya; (2)Bahwa
tiap-tiap anggota memerlukan perasaan aman dan membutuhkan perlindungan dari
kelompoknya. Sedangkan faktor-faktor sosial adalah (1) Adanya norma kelompok (group norm);
(2) Jumlah atau banyaknya koordinasi antara anggota kelompok menentukan berlangsungnya
suatu kelompok. (3) Kelompok sebagai tempat perwujudan dari kebutuan.

3. MACAM - MACAM KELOMPOK SOSIAL

Masyarakat terdiri atas macam-macam kesatuan sosial, karena itu dapat dibedakan
(diklasifikasikan) ke dalam beberapa jenis atas dasar berbagai ukuran.Berbagai pengklasifikasian
tentang kelompok sosial telah banyak dilakukan para tokoh sosiologi. Ukuran yang dipakai
bermacam-macam, misalnya :
a. Masyarakat diukur dari besar kecilnya jumlah anggota dari tiap- tiap kelompok kesatuan social
b. Ditinjau dari sudut derajat interaksi sosial dalam kelompok sosial tersebut.
c. Ditinjau dari sudut kepentingan wilayah
d. Ditinjau dari sudut berlangsungnya suatu kepentingan
e. Ditinjau dari sudut derajat organisasinya, dan seterusnya

4. KELOMPOK SOSIAL DALAM MASYARAKAT DI INDONESIA


Kelompok sosial adalah kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama
akan keanggotaan dan saling berinteraksi.kelompok sosial primordial, yaitu kelompok sosial
berdasarkan :
a. Berdasarkan Suku Bangsa
b. Berdasarkan Agama
c. Berdasarkan Ras
d. Berdasarkan antargolongan.

Anda mungkin juga menyukai