KAJIAN PUSTAKA
oleh lembaga ini akan selalu berkaitan dengan bidang keuangan, apakah
Menkeu RI No. 792 tahun 1990, lembaga keuangan adalah suatu badan
8
Bustan Muchtar, Rose Rahmidani, Menik Kurnia Siwi, Bank dan Lembaga Keuangan
lain, (Jakarta: Kencana, 2016) hal. 22
9
Burhanuddin S, Hukum Bisnis Syariah, (Yogyakarta: UII Press, 2011) hal. 107
10
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010) hal.
27-28
14
15
Islam atau yang lazim disebut dengan prinsip syariah. Atau lembaga
Hukum Islam
dan di akhirat. Oleh karena itu, setiap kegiatan lembaga keuangan yang di
11
Muhammad Abdul Karim, Kamus Bank Syariah….., hal. 32
16
yang berinteraksi satu dengan yang lain. Konsep tentang sistem organisasi
Qur’an pada sural al-Baqarah ayat 275 tentang sistem menjauhkan siri dari
وم اْلا ِذى يَتَ َخباطُهُ الشايَطَ ُن ِم َن اْملس ُ ومو َن إِاالَ َك َمايَ ُق
ِ
ُ الّذيْ َن يَأ ُكلُ ْو َن اْ ِّلربَواْ الَيَ ُق
ا
,َُح َل اْهللُ اْلبَ ْي ُع َو َحارَم اْ ِّلربَواْ فَ َمن َجآءَه ِّ ك بِأَنَ ُه ْم قَالُْواإِاّنَا البَ ْي ُع ِم ْش ُل ِ
َ الربَ َواْ َوأ َ َذل
ب اْلناا ِر ُه ْم
ُ َص َح َ ِإَل اهلل َوَم ْن َع َادفَأ ُْولئ,
ْ كأ َ ُف َوأ َْم ُره ِ ِ ِ
َ َ َما َسل,َُم ْوعظَةٌ من اربِّه فَلَه
دو َنِ فِي
ْ هاخل
َ ْ
Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah
disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba (QS. Al-Baqarah: 275)12
12
Kementrian Agama RI, Al-Qur’an Terjemah dan Tafsir untuk Wanita ,(Bandung: Jabal,
2010), hal. 47
17
dan undang-undang No. 3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia dan untuk
atau nilai guna suatu barang, atau bahkan per modalan awal bagi seseorang
13
M Nur Rianto al-arif, Lembaga Keuangan Syariah Suatu Kajian Teoretis dan Praktis,
(Bandung: Pustaka Setia, 2012, hal. 81
18
b) Transaksi (transaction)
dan jasa.
c) Likuiditas (liquidity)
d) Efisiensi (efficiency)
14
Mardani, Aspek Hukum dan Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, (Jakarta:
Kencana, 2017) hal. 5
19
Dalam redaksi lain, fungsi dan peran lembaga keuangan syariah sebagai
berikut:15
keislaman.
15
Ibid, hal. 5
16
Ibid, hal. 6
20
syariah, yaitu kegiatan usaha yang tidak mengandung unsur seperti yang
a) Riba, yaitu penambahan pendapatan secara tidak sah (batil), antara lain
c) Gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki, tidak
17
Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia Edisi Pertama…..
hal 5
21
lainnya.
lain melalui:
lembaga keuangan.
18
Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Ekonisia,2012) hal 16
22
harfiyah/lughowi baitul maal berarti rumah dana dan baitul tamwil berarti
bisnis yang bermotif laba, secara harfiah bait baitul tamwil adalah rumah
dan at-tamwil adalah pengembangan harta. Jadi baitul tamwil adalah rumah
hasil, sistem balas jasa, sistem sistem profit, akad berserikat, dan produk
dan al-musaqah.
19
Buchari Alhma dan Donni Juni Priansa, Manajemen Bisnis Syariah, (Bandung:
Alfabeta, 2014) hal 23
23
Sistem ini merupakan suatu tata cara jual beli yang dalam pelaksanaanya
Mark up. Keuntungan BMT nantinya akan dibagi kepada penyedia dana.
Sistem balas jasa yang di pakai antara lain bersifat bai’ al-murabahah,
c) Sistem Profit
d) Akad berserikat
Akad berserikat adalah kerjasama antara dua pihak atau lebih dan
e) Produk pembiayaan
pembayaran ditunda.
kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk satu usaha tertentu
20
Abdul Mujib, “Manajemen Strategi Promosi Produk Pembiayaan Perbankan Syariah”,
Journal Perbankan Syariah Vol. No. 1 Meni 2016
21
Muammar Arafah Yusmad, Aspek Perbankan dari Teori kePraktik, (Yogyakarta: CV.
Budi Utama, 2018) hal. 52
25
dana masing-masing.22
Karena ketiadaan paying hukum bagi BMT, saat ini BMTada yang
telah berbadan hukum dan ada pula yang belum berbadan hukum. BMT
dan koperasi. Seangkan BMT yang belum berbadan hukum pada umumnya
22
Imron Rosyadi, Jaminan Kebendaan Berdasarkan Akad Syariah (Aspek Perikatan
Prosedur Pembebanan dan Eksekusi), (Jakarta: Kencana, 2017) hal. 57
23
Neni Sri Imaniyati, Aspek-Aspek Hukum BMT, (Bandung: Ctra Adtya Bakti, 2010)
hal.99-101
26
dikeluarkan Pinbuk.
berakhlak mulia.
kepentingan pribadi
24
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Mal waTamwil (BMT). (Yogyakarta: Press,
2004), hal. 130.
27
semua elemen.
keimanan.
sekitarnya.
bukan milik perorangan atau dari luar masyarakat, atas dasarnya ini BMT
25
Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Mal Wa Tamwil (BMT)…, hal 132
28
pasar.
syariah.
Dalam rangka mencapai tujuan, BMT mempunysi fungsi dan peranan yaitu
sebagai berikut:
26
Ibid, hal. 134.
29
produktif.27
ekonomi Islam. Hal ini bisa dilakukan dengan pelatihan mengenai cara-
27
Muhammad, Sistem dan Prosedur Pendirian Baitul Maal Wat Tamwil (BMT),
(Yogyakarta: Citra Media, 2006), hal 8-9
30
dalam hal ini, berperan sebagai lembaga pembiayaan atau investasi kepada
masyarakat.29
C. Keuangan Inklusif
memiliki akses dan layanan penuh dari lembaga keuangan secara tepat
28
Mardani, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia Edisi Pertama…..
hal 318
29
Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin, Islamic Banking, (Jakarta: Bumi Aksara, 2010) hal.
221
31
di Indonesia.
berikut :31
31
Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM Bank Indonesia, Booklet
Keuangan Inklusif....., hal. 7
32
yang menyeluruh.
jasa keuangan.
keuangan.
risikonya.32
hampir miskin) dan tiga lintas kategori (pekerja migrant, perempuan, dan
32
Ibid hal.3
34
2) Miskin bekerja
3) Bukan miskin
TKI umumnya berasal dari rumah tangga petani yang miskin, yang
5) Perempuan
memilih asuransi jiwa, dan pada taraf tertentu juga memiliki asuransi
harta benda.
bank dan kementerian atau lembaga lain yang menaruh perhatian pada
inklusif.
37
Gambar 2.1
Enam Pilar Strategi Keuangan Inklusi
sebagai berikut:33
33
Ibid, hal. 11-13
38
Pilar 2: Fasilitas Keuangan Publik. Strategi pada pilar ini mengacu pada
ini meliputi:
d) edukasi konsumen.
34
Ibid hal. 13
35
M. Kwaryono Adi, Analisis Usaha Kecil Menengah (Yogyakarta: CV. Adi Offset, 2007)
hal 12.
41
tentang usaha mikro, kecil dan menengah maka pengertian UMKM adalah
sebagai berikut:36
a) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan
usaha perorangan.
b) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
36
Achmad Rifa’i,” Peran Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dalam Mengimplementasikan
Keuangan Inklusif Melalui Pembiayaan UMKM”, Journal Human Falah: Volume 4. No. 2 Juli-
Desember 2017
37
Singgih Muherantohadi,”Peran Lembaga Keunagan Syariah dalam Pemberdayaan
UMKM di Indonesia”, Jurnal Muqtasid Vol 8 (1) 2017, hal 101
38
Yuli Rahmini Suci, “Perkembangan UMKM (Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah) di
Indonesia” Journal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017
42
juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha atau
ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,
atau
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
kota besar.
e. Pola kerja sering kali part time atau sebagai usaha sampingan
pribadi.
39
Alia Pramiyanti, Studi Kelayakan Bisnis untuk UMK (Yogyakarta: Media Persindi,
2008) hal 5
44
Peran penting usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tidak hanya
b) Krisis moneter 1998 -> Krisis 2008-2009 -> 96% usaha mikro kecil dan
usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM) juga banyak tercipta unit-
yang didukung oleh informasi akurat, agar terjadi link bisnis yang
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Abd Elrahman Elzahi Saaid Ali41,
pada semua kalangan, dan didukung dengan adanya sadaqah, waqaf, dan zakat
40
Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, Profil Bisnis Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM), (Jakarta: Bank Indonesia,2015) hal 16.
41
Abd Elrahman Elzahi Saaid Ali,” Islamic Microfinance: Moving Beyond Financial
Inclusion” Journal European Scrientific Vol. 11 No. 10 ISSN: 1857-7881, 2015
46
dimaka akan diberikan kepada yang miskin atau yang berhak menerimanya
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang berupa
analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil dari penelitian ini adalah model
permodalan dalam bentuk kredit bunga rendah dan KUR. Untuk meningkatkan
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Agung Nur Fajar43, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui peran koperasi dalam program inklusi
metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah koperasi telah terbukti
42
Irmawati Setyani,’’Model Inklusi Keuangan pada UMKM Berbasis Pedesaan’’,
Journal of Economics and Policy Vol. 6 (2) No. 103- 213 ,2013
43
Agung Nur Fajar, “Peran Koperasi dalam program inklusi keuangan”, Journal Infokop
Volume 20- juni 2012:56-73 hal 18
47
formal secara nasional. Perbedaan dengan penelitian yang sekarang yaitu, pada
keuangan di BMT Syariah Riyal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini strategi inklusi keuangan
wilayah sasaran: ketua RT, ketua RW, majelis taklim, sekolah konstituen
44
Husnul Khotimah, “Analisis Efektivitas Inklusi Keuangan di BMT Syariah Riyal”,
Journal Ilmiah Ekonomi Manajemen dan Kewirausahaan “optimal”, Vol.10, No. 2, September
2016
48
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi inklusi keuangan lembaga
kantor pusat dan kantor cabang lainnya, sehingga pada saat ada anggota atau
dikarenakan masalah internal dan pihak KJKS juga tidak bisa memberikan
oleh internal lembaga. Perbedaan dengan penelitian yang sekarang adalah pada
tujuan dari penelitian ini adah untuk mengetahui peran koperasi wanita dalam
kualitatif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa KSPPS “Sinar Sakinah
tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi inklusi keuangan
45
Haqiqi Rafsanjani & Rukhul Amin, “Peran Koperasi Wanita dalam Membangun
Keuangan Inklusif Syariah (Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan
Syariah“ Sinar Sakinah Mandiri”)”, Journal Masyarif al-Syariah: Jurnal Ekonomi dan Perbankan
Syariah Vol 2, No. 2, 2017
46
Harianto Wijaya M, Fungsi Inklusi Keuangan Lembaga Keuangan Mikro Syariah
dalam Perberdayaan Masyarakat, (Studi Pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Satmakura Halal
Cabang Curup, Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu). (Tesis. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2016)
50
pusat dan kantor cabang yang lainnya, sehingga pada saat ada dana
permintaan tersebut karena tidak tersedianya kas. Ini artinya bahwa KJKS
dikarenakan masalah internal dan pihak KJKS juga tidak bisa memberikan
F. Kerangka Konseptual
Gambar 2.2
Kerangka Konseptual
kerangka konseptual diatas bahwa lembaga keuangan syariah atau Baitul Maal
bagi usaha mikro kecil dan menengah. Pada dasarnya BMT menerapkan
keuangan inklusif bagi usaha mikro kecil dan menengah berupa penghimpunan
dana atau tabungan dan pembiayaan bagi masyarakat yang kekurangan dana
atau modal dalam melakukan usaha khususnya bagi usaha mikro kecil dan
menengah.