pun secara baik adalah penting untuk halal dan yang dijalankan menurut cara
menunjang kehidupan diri sendiri dan yang halal pula, kepada majikan dan
keluarga, dan ini di mata Tuhan, mem- Tuhan, harus diimbangi oleh majikan,
punyai nilai yang sebanding dengan yang juga bertanggung jawab baik ke-
ditunaikannya kewajiban-kewajiban ke- pada Tuhan maupun pekerjaannya. Ia
agamaan yang diklasifikasikan sebagai harus menepati butir-butir perjanjiannya.
wajib (harus dilakukan). Setiap orang Lebih jauh lagi ia harus memperlihatkan
harus bekerja untuk memenuhi ke- sikap yang baik dan tulus kepada mereka
butuhannya sendiri dan mereka yang ber- yang bekerja untuknya, demikian juga
gantung kepadanya, orang yang biasanya sebuah hadis yang terkenal, ia harus
termasuk kedalam anggota–anggota memberikan kepada perjanjiannya itu gaji
dekatnya, serta sewaktu-waktu laki-laki yang menjadi haknya, sebelum keringat-
dan orang tua yang tidak mampu walau- nya kering dari badannya.
pun mereka berasal dari keluarga yang Komitmen untuk menjaga ke-
cukup jauh. Kewajiban ini biasanya dipikul hormatan, etika kerja yang keras, tang-
oleh laki-laki dalam keluarga, namun gung jawab demi dan pengabdian kepada
wanita juga bertanggung jawab jika ke- kualitas kerja, kebanggaan akan diri
nyataan mengharuskannya bekerja di luar sendiri, kedermawanan kepada orang lain
rumah, seperti yang biasanya dilakukan dan ringan tangan terhadap anggota-
oleh wanita-wanita dalam masyarakat anggota sarikat sesama, serta beberapa
yang bertani. Betapa pentingnya ini bagi aturan etis dan spiritual sehubungan
kelanjutan hidup manusia, menurut ajaran dengan kerja dibangun lewat organisasi-
Islam, sehingga kemestian itu mempunyai organisasi seperti itu. Sarikat-sarikat dan
sangsi-sangsi keagamaan yang khusus. tarikat-tarikat menjadi pelindung-
Dalam perspektif Islam, kerja di- pelindung yang memperhatikan etika
pandang bernilai jauh dilaksanakan untuk kerja, sekaligus berfungsi sebagai sarana-
memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia sarana dengan apa karakter etis dari kerja
dan menciptakan keseimbangan dalam anggota-anggotanya menjadi terjamin.
kehidupan induvidual dan sosial. Tapi Organisasi-organisasi itu menjamin
kewajiban kerja ini, dan perjuangan untuk anggota-anggotanya untuk menjaga
memenuhi kebutuhan-kebutuhan se- mereka dari berbagai tekanan dan pe-
seorang dengan keluarganya, selalu di- nindasan oleh pihak luar (Sayyid Hussein,
jaga dan dijauhkan dari akibat menjadi 1990).
berlebih-lebihan, dengan penegasan al- Dalam kaitan kajian ini, sebuah
Qur’an atas kesementaraan hidup, katagori kerja yang khusus yang dikaitkan
bahaya kelobaan atau kerakusan dan iri dengan pembuatan sesuatu, yaitu seni
hati, serta pentingnya manusia untuk dan keterampilan (yang kenyataannya tak
menjauhkan diri dari akumulasi kekayaan pernah dipandang sebagai bentuk- bentuk
secara berlebihan. kegiatan yang berbeda dalam Islam),
Islam juga melihat, kerja itu sendiri, secara khusus harus ditekankan. Seluruh
jika dilihat dari aspek ekonomisnya, harus pekerjaan yang ada kaitannya dengan
dijalankan menurut perjanjian yang dibuat pembuatan sesuatu, atau seni, memiliki
atas dasar keadilan dan tanggung jawab, signifikansi religius dan spiritual ketika
baik dari pihak pekerja maupun majikan. dilaksanakan menurut kriteria tradisional
Seorang pekerja harus bertanggung yakni dengan tangan sendiri dan dengan
jawab baik kepada majikannya maupun teknik-teknik (Sidigazalba, 1988) yang
kepada Tuhan Untuk menyelesaikan pe- memiliki signifikansi simbolik dan karena
kerjaan yang sudah ditentukan oleh itu bersipat spiritual. Aspek etika dari kerja
kedua belah pihak sejauh kemampuan- dalam kasus ini mencakup aspek estetis,
nya. Hanya dengan begitulah, maka gaji sebab, untuk menghasilkan sebuah karya
yang diperoleh menjadi halal. Kondisi- yang indah dan berkualitas, dibutuhkan
kondisi dan butir-butir tertentu harus rasa cinta dari sipembuat kepada kerja itu
tercakup dalam perjanjian kerja, baik dan mendapatkan nilai kebaikan. Kerja
masalah jam kerja, gaji yang harus semacam itu mensejahterakan jiwa se-
dibayar, kuantitas yang harus dihasilkan, seorang yang membuatnya, dan me-
atau kualitas yang harus dicapai. menuhi kebutuhan relegius dan spiritual
Tanggung jawab seorang pekerja di yanbg mendalam, karena ia mentras-
dalam menjalankan pekerjaannya yang misikan kepada orang yang menyelesai-
515
Sahmiar Pulungan : Etos Kerja dan Etika Profesi Dalam Pandangan Islam .............................
kan pekerjaan itu, tidak saja sebuah objek berapa bentuk industri yang mengasing-
yang memenuhi kebutuhan eksternal ter- kan, habis sama sekali.
tentu, melainkan juga sebuah kebahagian Semua ini terjadi ketika pasar yang
yang membuat jiwa kembali segar dan para pekerja Muslim sangat terkait
memiliki makna keagamaan yang khusus. dengannya didominasi secara lebih kuat
Dalam kesenian Islam, keindahan oleh kekuatan-kekuatan yang buta akan
objek-objek yang disiapkan untuk peng- pertimbangan-pertimbangan etis. Semua
gunaan sehari-hari, mulai dari tekstil dan ini, dan faktor-faktor serta kekuatan-
karpet sampai mangkuk dan lampu- kekuatan lain, secara parsial, telah me-
lampu, memberikan kesaksian tentang rusak tatanan tradisioanal di mana etika
kayanya hasil-hasil karya manusia yang kerja Islami diterapkan dan diperaktekkan.
bekerja dengan cinta, pengabdian, ke- Walaupun demikian, baik etika kerja
bahagiaan, dan kedamaian. Unsur-unsur Islami ini maupun orang-orang yang
ini tak dapat dipisahkan dari masalah masih berpegang teguh kepadanya, tidak
dimensi etis dari kerja dalam Islam Unsur- pernah habis sama sekali. Banyak di
unsur tersebut juga menempatkan antara etika kerja Islami yang tradisional
konsekwensi-konsekwensi moral pem- masih bertahan, sementara itu bahkan di
buatan sesuatu di dalam jiwa pembuat- sektor-sektor masyarakat yang telah ter-
nya, yaitu orang yang dalam membuat modernkan, terdapat nostalgia dikalangan
sesuatu menurut norma-norma seni para pekerja yang tidak tercabut dari
tradisional juga memperlihatkan bagian akar-akar tradisonalnya akan keutuhan
dalam dari kemanusiaan. etika kerja itu, yang mencirikan cara kerja
Jika seseorang ingin mengkaji etika tradisional. Dengan demikian, etika kerja
kerja kaum muslimin dewasa ini, tidak Islami itu patut diketahui dan dipelajari,
akan menemukan seluruh kualitas dari ciri bukan saja karena etika itu masih dapat
yang telah dikemukakan di atas dalam ditemukan di beberapa bagian dan
tindakan dan perbuatan pada pekerja wilayah masyarakat Islam, melainkan juga
yang ada setidak-tidaknya tidak disetiap karena ia tetap merupakan tujuan yang
tempat dan tidak diseluruh jenis–jenis dan baik kaum muslimin laki-laki dan wanita
kelas-kelas pekerja. Bahkan pada ge- harus merealisasikannya dewasa ini.
nerasi belakangan, di berbagai wilayah Terlepas dari berbagai malapetaka di
Islam, beberapa kualitas moral dari para dunia Islam yang diakibatkan oleh me-
pekerja dan dimensi etis kerja telah me- lebarnya modernisme dan reaksi-reaksi
nurun atau bahkan menghilang, khusus- yang muncul atasnya, kaum muslimin
nya di kota-kota besar. Tesis yang di- yang saleh, yang mencakup mereka yang
kemukakan di atas mewakili sudut bekerja dalam suatu atau lain cara di
pandang Islam tradisional tentang etika dalam masyarakat Muslim, tidak akan
kerja yang didasarkan kepada al-Quran melupakan kandungan sebuah hadis
dan hadis serta berabad-abad penge- yang menyebutkan bahwa ”keganjilan
laborasiannya lewat institusi-institusi adalah jalan-jalan orang beriman, sebab
Syari’ah. terdapat kebaikan pada setiap kejadian
Seorang pekerja, dalam kebanyakan yang dikerjakannya” Mereka yang ber-
dunia Islam, khususnya di kota-kota iman mengetahui bahwa, jika mereka
besar, sering kali terlepas dari asal-usul benar-benar beriman, mereka harus
kekeluargaan dan sosial. Hubungan de- menyesuaikan kerja mereka dengan
ngan norma-norma alam terputus. Dalam norma-norma yang telah ditetapkan
banyak kejadian, cara-cara produksi yang Tuhan dan mampu mempersembahkan
didasarkan kepada mesin yang im- kerjanya kepada-Nya dengan melaksana-
personal telah menggantikan cara-cara kan menurut aturan-aturan etis yang
produksi tradisioanal yang didasarkan terkandung di dalam sumber pewahyuan
kepada cinta serta pengabdian kepada Islami.
suatu ketrampilan. Hukum-hukum yang Al-Qur’an mendorong manusia be-
bersifat mengasingkan secara parsial kerja untuk memakmurkan dunia, men-
telah menggantikan hukum Tuhan dan jadikan usaha sebagai asas untuk mem-
menghancurkan homogenitas Syari’ah peroleh rezeki dalam kehidupan, rezeki
yang sekaligus merupakan guru agama tidak akan muncul begitu saja, akan tetapi
dan etika telah langka dan dalam be- datang dengan buah kerja keras. Karena-
nya, kerja itu menuntut adanya pem-
516
Sahmiar Pulungan : Etos Kerja dan Etika Profesi Dalam Pandangan Islam .............................
berdayaan dengan fisik, seperti pertanian, sabaran serta keuletan sehingga meng-
perindustrian dan perdagangan, ataupun hasilkan sesuatu yang optimal. Istiqamah
kerja pikiran dan keilmuan, seperti ke- merupakan hasil dari suatu proses yang
dokteran, guru, insinyur dan cendikiawan dilakukan secara terus menerus. Misalnya
dalam berbagai bidang yang memberikan interaksi yang kuat dengan Allah dalam
manfaat bagi manusia. Semua itu ter- bentuk shalat, zikir, membaca Al-Qur’an,
masuk kepentingan kehidupan, dan dan lain-lain. Proses itu menumbuh kem-
hukumnya termasuk fardhu kifayah, di- bangkan suatu sistem yang memungkin-
mana dunia akan tegak, kebajikan dan kan, kebaikan, kejujuran, keterbukaan,
peradaban dibangun, masyarakat di- teraplikasikan dengan baik. Sebaliknya,
bebaskan dan kemandirian diwujudkan, keburukan dan ketidakjujuran akan
agar tidak bergantung pada pihak lain. tereduksi dan ternafikan secara nyata.
Instrumen kerja adalah tiang ekonomi Orang yang istiqamah dalam kebaikan
bangsa dan ummat yang menginginkan akan mendapatkan ketenangan dan
kemerdekaan, keluhuran dan menuju sekaligus mendapatkan solusi dan jalan
masa depan cemerlang. Oleh karena itu, keluar dari segala persoalan yang ada.
pemerintah perlu menyiapkan infra Allah swt. berfirman dalam kitab suci
struktur kerja dengan segala sarananya, al-Qur’an surat Pushshilat ayat 30-31
menyiapkan peluang produksi dan pasar, yang Artinya:“Sesungguhnya orang-orang
sehingga tidak ada intervensi pihak luar yang mengatakan, ‘Tuhan kami ialah
dalam kehidupan internal ummat Islam. Allah, ’kemudian mereka meneguhkan
Jalan terburuk dalam etos kerja pendirian mereka, maka Malaikat akan
Islam (Wahbah Zuhaili, 1995), adalah turun kepada mereka (dengan mengata-
saat kita bergantung pada usaha orang kan), Janganlah kamu merasa takut dan
lain, meminta tanpa ada kebutuhan yang janganlah kamu merasa sedih dan ber-
sifatnya mendesak (darurat). Sebab me- gembiralah kamu dengan (memperoleh)
minta bantuan seperti itu berarti bangkit surga yang telah dijanjikan Allah kepada-
tanpa usaha. Bagi sipemberi, memiliki mu. Kamilah pelindung-pelindungmu
keunggulan di mata Allah dibanding yang dalam kehidupan dunia dan di akhirat, di
diberi. Setiap orang yang mampu ber- dalamnya kamu memperoleh apa yang
usaha, dituntut untuk bekerja dan ber- kamu inginkan dan memperoleh (pula) di
usaha secara sungguh-sungguh, ber- dalamnya apa yang kamu minta.
usaha di bumi merupakan wahana ibadah Disamping istiqamah juga sifat
dan jihad di jalan Allah, karena yang fathanah yang harus dimilki oleh setiap
maha pemberi rezeki adalah Allah maka orang dalam dunia kerja dalam arti
wajiblah bagi orang mukmin untuk men- memahami dan menghayati secara men-
carinya dengan jiwa yang tinggi penuh ke- dalam segala yang menjadi tugas dan
muliaan. Seseorang tidak boleh merasa kewajibannya. Sifat ini akan menumbuh-
hina, selain dihadapan Allah swt., meski- kan kreatifitas dan kemampuan melaku-
pun dituntut bersikap lemah lembut dan kan berbagai macam inovasi yang ber-
berbuat baik dalam menekuni pekerjaan. manfaat. Kreatif dan inovatif hanya
Implementasi dari bekerja perlu diikat dan mungkin dimiliki manakala seseorang se-
dilandasi oleh ahlak/etika, yang sering lalu selalu berusaha untuk menambah
disebut dengan etika profesi. Etika profesi berbagai ilmu pengetahuan, peraturan,
tercermin dari kata sifat, yaitu , Istiqamah, dan informasi, baik yang berhubungan
Fathanah, Amanah dan Tablig. dengan pekerjaanya maupun perusahaan
Dalam dunia kerja dan usaha, ke- secara umum. Sifat amanah yang mem-
jujuran ditampilkan dalam bentuk ke- punyai arti bertanggung jawab dalam
sungguhan dan ketepatan (mujahadah melaksanakan setiap tugas dan ke-
dan itqan), baik ketepatan waktu, janji, wajiban, Amanah ditampilkan dalam
pelayanan, pelaporan, mengakui ke- keterbukaan, kejujuran, pelayanan yang
lemahan dan kekurangan (tidak ditutup- optimal dan ihsan (berbuat yang terbaik)
tutupi) untuk kemudian diperbaiki secara dalam segala hal. ihsan (berbuat yang
terus-menerus, serta menjauhkan diri dari terbaik) dalam segala hal. Tablig yang
berbuat bohong dan menipu (baik dari artinya mengajak sekaligus memberikan
diri, teman sejawat, perusahaan maupun contoh kepada pihak lain untuk melak-
mitra kerja). Konsisten dalam kebaikan sanakan ketentuan-ketentuan ajaran
ditampilkan dalam keteguhan dan ke- Islam dalam kehidupan sehari-hari.Tabliq
517
Sahmiar Pulungan : Etos Kerja dan Etika Profesi Dalam Pandangan Islam .............................
AL-ghazali, Ihya’ ‘Ulum al-Din, Dar al- M. Quraish Shihab, Secercah Cahaya
Kutub al-‘Arabiyyah Ilahi, (Bandung: Mizan 2003), cet. III,
hal 222.
Drijakara, S.J. Tentang Pendidikan,
Jakarta: Pembangunan, 1966. Moh. Isa Suliaman, Suatu Telaah tentang
Manusia Religi Pendidikan, Jakarta.
Downey, Merieldan Kelly, Moral
Education, Theory and Practise, Mohd ‘Athiah al-Abarsi, Dasar-dasar
London: Harper and Row Pokok Pendidikan Islam, (ter-
Publication. jamahan), Attarbiyatul Islamiyah.