BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengertian Atribusi
menentukan penyebab atau motif perilaku seseorang. Teori ini diarahkan untuk
tertentu (Robbin, 1996: 172). Pembahasan teori atribusi ini mengarah kepada
terjadinya hal tersebut dibagi menjadi dua golongan yakni faktor internal dan
faktor eksternal. Dalam penelitian ini, suatu kejadian tersebut adalah penghentian
prosedur audit dapat disebabkan oleh faktor internal dan juga faktor eksternal.
Adapun faktor internal dari terjadinya hal tersebut adalah komitmen profesional,
locus of control, dan self esteem. Sedangkan faktor eksternalnya adalah risiko
audit, tekanan waktu, materialitas, dan prosedur review dan kontrol kualitas.
Teori atribusi mendukung penelitian ini karena dengan dasar teori atribusi,
peneliti akan mengetahui seberapa besar pengaruh faktor internal dan faktor
atribusi adalah teori yang mendasari penyebab individu melakukan suatu kejadian.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan suatu kejadian itu adalah praktik
penghentian prematur atas prosedur audit. Sehingga teori atribusi ini dapat
10
prosedur audit.
implikasi untuk memotivasi akademik. Hal ini dapat diartikan bahwa teori ini
peserta didik sangat termotivasi dengan hasil yang menyenangkan untuk dapat
Seperti telah di sebutkan di atas bahwa teori ini menjelaskan tentang sebab-
sebab perilaku manusia. Apakah perilaku ini disebabkan oleh faktor dalam, yang
merupakan disposisi internal, missal sikap, sifat-sifat tertentu atau aspek internal
yang lain, ataukah oleh keadaan eksternal, misalnya situasi. Teori ini
dikemukakan oleh Baron dan Byrne (2003:92) yang mana pada dasarnya perilaku
manusia itu dapat atribusi internal, akan tetapi juga dapat atribusi eksternal.
penyebab perilaku orang lain dan kemudian diketahui tentang sifat-sifat menetap
dan disposisi mereka (Baron dan Byrne), (2003:49) Atribusi juga dapat diartikan
dengan upaya kita untuk memahami penyebab dibalik perilaku orang lain, dan
dalam beberapa kasus juga penyebab perilaku kita sendiri. Untuk mengetahui
tentang orang-orang yang ada disekitar kita dapat melalui beberapa macam cara:
1. Melihat apa yang tampak (fisik). Misalnya cara berpakaian, cara penampilan
diri;
11
3. Dari perilaku yang bersangkutan. Hal ini merupakan sumber yang penting.
bagaimana orang lain bereaksi terhadap stimulus atau situasi yang berbeda-beda
atau apakah ini satu-satunya situasi dimana orang tersebut melakukan hal tersebut.
Bila seseorang memberikan reaksi yang sama terhadap stimulus yang berbeda-
beda, maka dapat dikatakan bahwa orang tersebut mempunyai kejelasan yang
dengan orang lain, terhadap stimulus tertentu atau apakah orang lain melakukan
hal yang sama dalam situasi yang sama. Apabila seseorang berperilaku tertentu,
sedangkan orang lain tidak berbuat demikian, maka dapat dikatakan bahwa
berperilaku atau bereaksi terhadap stimulus yang sama dalam situasi yang berbeda
seperti ini. Jika seseorang memberikan reaksi dengan cara yang sama terhadap
stimulus yang sama pada kesempatan yang berbeda, maka orang tersebut
2. Fraud
Fraud adalah segala macam yang dapat dipikirkan manusia, dan yang dapat
diupayakan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan dari orang lain dengan
saran yang salah atau pemaksaan kebenaran dan mencakup semua cara yang tak
12
perusahaan, pihak yang berperan dalam perusahaan, karyawan atau pihak ketiga
tidak adil atau illegal. Lebih lanjut, Tunggal (2012:189) diartikan sebagai
mengelabui, menipu atau memanipulasi bank, nasabah, atau pihak lain yang
mengakibatkan bank, nasabah, atau pihak lain menderita kerugian dan/atau pelaku
langsung.
Fraud adalah suatu gambaran keliru yang dibuat secara sengaja untuk
yang sengaja dilakukan oleh pihak tertentu yang bertujuan untuk menguntungkan
dirinya sendiri dengan cara tidak jujur seperti mengelabui, menipu, bertindak
curang, dan melakukan tindakan yang tidak sesuai prosedur (bagi pihak internal
bank, berujung pada dideritanya kerugian oleh bank dan pihak-pihak yang terkait
3. Fraud Triangle
Cressey setelah melakukan penelitian untuk tesis doctor-nya pada tahun 1950.
cressey menemukan bahwa orang yang melakukan fraud ketika mereka memiliki
masalah keuangan yang tidak bisa diselesaikan bersama, yakin bahwa masalah
tersebut bisa diselesaikan secara diam-diam dengan jabatan atau pekerjaan yang
mereka miliki dan mengubah pola pikir dari konsep mereka sebagai orang yang
dipercayai memegang aset menjadi konsep mereka sebagai pengguna dari aset
illegal, tetapi mereka berusaha memunculkan pemikiran bahwa apa yang mereka
lakukan adalah merupakan tindakan yang wajar. Dari penjelasan di atas, cressey
dapat dianggap sebagai sumber panas yang dapat menyebabkan api. Akan tetapi,
seseorang melakukan fraud, kecuali adanya faktor lain berupa opportunity atau
peluang untuk melakukan fraud yang diumpakan sebagai bahan bakar dan yang
membuat api tetap menyala dan rasionalisasi dari tindakan pelanggaran yang
a) Pressure
terjadinya fraud adalah kebutuhan atau masalah finansial. Tetapi banyak juga
b) Opportunity
diminimalisir melalui penerapan proses, prosedur dan kontrol dan upaya deteksi
c) Rationalization
dicintainya.
2) Masa kerja pelaku cukup kerja dan dia merasa seharusnya berhak
4. Pengendalian Internal
bawahannya.
terhadap kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Oleh karena itu pimpinan
untuk memberi jaminan yang berhubungan dengan pencapaian tujuan berikut ini:
tujuan yang terdiri dari tindakan dan menyatu dalam infrastruktur lembaga
atau perusahaan;
pengendalian intern adalah suatu proses yang di jalankan oleh dewan komisaris,
memadai tentang pencapaian tiga golongan berikut ini: (a) keandalan laporan
keuangan. (b) kepatuhan terhadap hokum (c) efektivitas dan efisiensi operasi.
proses yang dilakukan oleh dewan komisaris, manajemen dan pimpinan yang
berada di bawah mereka untuk memberikan kepastian yang layak bahwa tujuan
pengendalian tercapai.
5. Komitmen Organisasi
tetap tinggal dan bekerja serta mengabdikan diri bagi perusahaan (Amilin dan
adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan memihak pada suatu organisasi
organisasi itu.
hasil dari identifikasi diri dengan tujuan dan nilai-nilai organisasi yang
komitmen organisasi adalah derajat yang karyawan percaya dan menerima tujuan-
18
tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau akan meninggalkan organisasi.
karyawan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti terlibat dalam
dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan niat-niat organisasi, kemauan untuk
keterlibatannya dalam organisasi terhadap niat dan sasaran yang ingin dicapai
komitmen organisasi merupakan suatu sikap seseorang dalam bekerja yang dapat
sikap yang diambil merupakan suatu asas kepercayaan dan menerima akan tujuan-
Komitmen karyawan pada organisasi tidak terjadi begitu saja, tetapi melalui
proses yang cukup panjang dan bertahap. Komitmen karyawan pada organisasi
mencakup :
komitmen yang tinggi, hanya sedikit alas an untuk keluar dari organisasi
yaitu :
a) Komponen affective
keinginan. Komitmen di pandang sebagai suatu sikap, yaitu suatu usaha individu
ingin menjadi bagian dari organisasi karena adanya ikatan emosional. Jadi karena
b) Komponen normative
kewajiban yang harus ia berikan kepada organisasi. Timbul dari nilai-nilai diri
c) Komponen Continuance
memandang bahwa komitmen sebagai suatu perilaku, yaitu terjadi karena adanya
organisasi pada masa lalu dan hal itu tidak dapat ditinggalkan karena akan
Menurut Ricky W. Griffin dan Ronald J. Ebert dalam hesti (2012) perilaku
etis karyawan adalah perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial yang
baik. Perilaku etis ini dapat menentukan kualitas individu (karyawan) yang
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diperoleh dari luar yang kemudian menjadi
a) Budaya Organisasi
organisasi adalah nilai yang dirasakan bersama oleh anggota organisasi yang
b) Kondisi Politik
Kondisi politik merupakan rangkaian asas atau prinsip, keadaan, jalan, cara
atau alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan. Pencapaian itu dipengaruhi
kewajibannya.
c) Perekonomian Global
fraud dan pengendalian internal yang efektif akan menutup peluang terjadinya
yaitu:
1) Tanggung Jawab
2) Kepentingan Publik
3) Integritas
5) Keseksamaan
bekerja keras meningkatkan komptensi dan mutu jasa yang diberikannya, serta
terbaiknya.
kode perilaku professional dalam menentukan ruang lingkup dan sifat jasa yang
akan disediakan.
hokum dan peraturan yang berlaku, dengan semua perilaku bisnis jauh melebihi
standar minimum yang disyaratkan oleh Undang-Undang. Hal ini dilakukan agar
berlaku.
berkelahi dan menyumpah, jika sedang bekerja. Karyawan yang berperilaku tidak
yang akan terlalu menyita waktu mereka. Hal ini dilakukan agar karyawan
dengan perusahaan.
25
komunikasi yang lengkap, akurat dan tepat waktu yang menyangkut semua
yang hanya diperlukan bagi bisnis organisasi ketika menangani keuangan dan
informasi pribadi tentang pelanggan serta pihak lain yang berhubungan dengan
mereka yang memiliki alasan yang sah untuk mencari informasi itu.
7. Pencegahan Fraud
suatu proses atau upaya untuk menolak atau menahan sesuatu agar tidak terjadi,
yang biasanya sesuatu tidak terjadi, yang biasanya sesuatu tersebut adalah hal
Pencegahan fraud adalah suatu upaya atau usaha untuk menolak atau
menahan segala bentuk fraud atau perbuatan curang yang dilakukan pegawai yang
tercapai dan membuat reputasi perusahaan menjadi lebih baik. (tuanakotta, 2010).
1) Korupsi
atinya menunjukkan keadaan atau perbuatan yang buruk dan disangkutkan pada
2) Konflik kepentingan
terhadap perusahaan.
3) Suap
4) Pemberian Ilegal
Pemberian illegal hampir sama dengan suap, tetapi pemberian illegal ini
Orang yang memiliki pengaruh akan diberikan hadiah yang mahal atas pengaruh
selesai.
5) Pemerasan
Pemerasan dalam hal ini adalah pemerasan secara ekonomi, yang pada
membei suap atau hadiah pada pembeli yang memesan produk dari perusahaan.
6) Penyalahgunaan Aset
secara illegal atau tidak sah dan melawan hukum. Fraud dalm penyalahgunaan
dengan menggunakan uang yang didapat dari hasil tagihan piutang. Uang
berhenti pada satu bank saja. Dana yang dimaksud dalam kecurangan ini
pembukuan.
manajemen dalam bentuk salah saji material laporan keuangan yang merugikan
laporan keuangan yang sengaja dibuat indah untuk mendapatkan sinyal positif
dari investor dan kreditor sehingga tertarik menanamkan modal. Padahal laporan
keuntungan yang diharapkan investor dan kreditor tidak sesuai sehingga dapat
dalam :
a) Timing difference, mencatat waktu transaksi berbeda atau lebih awal dari
e) Improper asset valuation, penilaian yang tidak wajar atau tidak sesuai
8. Penelitian Terdahulu
berikut:
Variabel
No Nama Peneliti Alat Analisis Hasil Penelitian
Penelitian
1 Purwitasari Pengaruh Regresi linier Pengendalian
(2013) pengendalian berganda internal dan
internal dan komitmen organisasi
komitmen berpengaruh
organisasi signifikan terhadap
terhadap pencegahan fraud
pencegahan fraud
2 Adelin dan Variabel Dependen Regresi linear Hasil dari penelitian
Fauzihardani : perilaku tidak etis berganda ini menunjukkan
(2013) Variabel bahwa efektifitas
Independen : penegndalian
efektifitas internal berpengaruh
pengendalian signifikan negative
internal, ketaatan terhadap
pada aturan kecenderungan
akuntansi dan kecurangan
kecenderungan akuntansi. Ketaatan
fraud. aturan akuntansi
berpengaruh
terhadap
kecenderungan
kecurangan
akuntansi
Perilaku tidak etis
30
berpengaruh
signifikan positif
terhadap
kecenderungan
kecurangan
akuntansi.
3 Pramudita Variabel dependen Structural Hasil penelitian
(2013) fraud equation menunjukkan bahwa
Variabel modeling gaya kepemimpinan,
independen : gaya (SEM) budaya etis
kepemimpinan, organisasi,
kefektifan system komitmen
pengendalian organisasi,
internal, kesesuaian
komitemen kompensasi
organisasi, berpengaruh
kesesuaian negative terhadap
kompensasi, fraud di sector
budaya etis pemerintahan.
organisasi Keefektifan system
pengendalian
internal berpengaruh
positif terhadap
frausd disektor
pemerintah.
4 Pradnyani Variabel Partial Least Hasil penelitian
(2014) dependen : Square menunjukkan bahwa
akuntabilitas keefektifan
organisasi pengendalian
Variabel internal, ketaatan
independen: aturan akuntansi dan
keefektifan asimetri informasi
pengendalian berpengaruh
internal, ketaatan terhadap
aturan akuntansi akuntabilitas
dan asimetri organisasi melalui
informasi. kecenderungan
Variabel kecurangan akuntasi.
intervening:
Kecenderungan
kecurangan
akuntansi
5 Nugroho (2015) Variabel dependen; Regresi linier Hasil penelitian
pencegahan fraud berganda whistleblowing dan
perilaku etis
Variabel berpengaruh positif
31