Anda di halaman 1dari 25

ASKEP GANGGUAN

SISTEM KARDIOVASKULAR NS. MASYKUR KHAIR


(CAD dan DEKOMPENSATION CORDIS)
Anatomi Jantung

TEACH A COURSE 2
CAD
CORONARY ARTERY DISEASE

TEACH A COURSE 3
Pengertian
CAD (Coronary Artery Disease) adalah penyempitan atau
penyumbatan arteri koroner, arteri yang menyalurkan darah ke
otot jantung. Bila aliran darah melambat, jantung tak mendapat
cukup oksigen dan zat nutrisi. Hal ini biasanya mengakibatkan
nyeri dada yang disebut angina (angina pektoris). Bila satu atau lebih
dari arteri koroner tersumbat sama sekali, akibatnya adalah serangan
jantung dan kerusakan pada otot jantung

TEACH A COURSE 4
Pengertian (2)

CAD juga merupakan kondisi patologis arteri koroner yang


ditandai dengan akumulasi abnormal lipid atau bahan lemak
dan jaringan fibrosa di dinding pembuluh darah.
Menyebabkan penyempitan lumen, mengurangi aliran
darah ke miokardium.

TEACH A COURSE 5
Pengertian (3)

Aterosklerosis adalah
penumpukan lemak, kolesterol
dan zat lain di dalam dan di
dinding arteri. Timbunan plak
menyebabkan penebalan pada
dinding arteri sehingga aliran
darah terhambat.

TEACH A COURSE 6
Etiologi
• Kolestrol darah tinggi • Riwayat keluarga positif
(hiperlipidemia) • Usia (>45 tahun: pria & >55
• Merokok tahun: wanita)
• Hipertensi • Jenis kelamin
• Diabetes Melitus • Ras
• Obesitas
• Inaktifitas fisik

Yg dapat Tidak dpt


DIMODIFIKASI DIMODIFIKASI
TEACH A COURSE 7
Manifestasi Klinis

Sakit Dada
Asimtomatik
(angina)
Iskemia

Gejala atipikal berupa


iskemia miokardium Infark
(sesak napas, Disritmia
mual, & lemah)
miokardium
TEACH A COURSE 8
Patofisiologi
Akumulasi Masuk ke Lemak
lemak dalam menempel
Kolestrol ↑ pembuluh
arteri pada dinding
darah koroner areri koroner

Aliran darah Terjadi


Terjadi
Iskemia miokard penyumbatan
penumpukan
menurun lumen

Infark Gagal
miokardium jantung
TEACH A COURSE 9
Penatalaksanaan
Penanganan utama difokuskan pada:
 Pemberian Nitrat (nitrogliserin) untuk meningkatkan suplai
oksigen
 Antikoagulan (mencegah bekuan darah) dengan pemberian
obat seperti aspirin, klipidogrel, heparin
 Analgesik untuk mengangani nyeri (morfin sulfat)
 Pemberian terapi Oksigen
TEACH A COURSE 10
Pengkajian
Identifikasi faktor resiko untuk penyakit jantung koroner (CAD) biasanya
mencakup pengkajian riwayat secara menyeluruh, termasuk riwayat
keluarga, pemeriksaan fisik pada jantung (ada keluhan nyeri
dada, sesak), cek tekanan darah (identifikasi hipertensi), ukur berat
badan (adanya obesitas)
Pemeriksaan lab (mis. Kadar kolesterol [lipoprotein densitas rendah
(LDL) hingga lipoprotein densitas tinggi (HDL)], glukosa darah),
Pemeriksaan EKG (ST depresi/elevasi→ adanya iskemia atau infark)

TEACH A COURSE 11
Diagnosa Keperawatan
Penurunan curah jantung
Nyeri akut
Resiko perfusi miokard tidak efektif
Resiko perfusi perifer tidak efektif
Resiko penurunan curah jantung
Dll...
TEACH A COURSE 12
DEKOMPENSASI CORDIS

TEACH A COURSE 13
Pengertian
Decompensasi cordis adalah suatu kondisi dimana jantung
mengalami kegagalan dalam memompa darah guna
mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh akan nutrient dan
oksigen secara adekuat.
Decompensasi cordis adalah suatu keadaan dimana terjadi
penurunan kemampuan fungsi kontraktilitas yang
berakibat pada penurunan fungsi pompa jantung

TEACH A COURSE 14
Etiologi
Kemampuan kontraktilitas yang menyebabkan kerusakan serabut otot jantung.

Penurunan volume sekuncup.

Penurunan curah jantung.

Aterosklerosis coroner.

Hipertensi sistemik atau pulmonal.

Peradangan dan penyakit miocardium degeneratif.

Penyakit jantung lain.


TEACH A COURSE 15
Klasifikasi
Menurut NYHA (New York Heart Association) berdasarkan gejala dan aktifitas fisik, antara lain:

Class I : pasien dapat melakukan beraktivitas berat tanpa keluhan.

Class II : pasien tidak dapat melakukan aktivitas lebih berat dari aktivitas
sehari-hari tanpa keluhan.

Class III : pasien tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa


keluhan.

Class IV : pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktivitas apa pun dan
harus tirah baring.
TEACH A COURSE 16
Manifestasi Klinis
Menurut Smeltzer and Bare (2002), tanda gejala gagal jantung kiri
antara lain: dyspnea, Paroksimal Nokturnal Dyspnea (PND)/nafas
tiba-tiba pendek saat tidur, S3 dan S4, batuk, mudah lelah, insomnia,
dan kegelisahan.
Sedangkan tanda gejala gagal jantung kanan antara lain: kongestif
jaringan perifer dan visceral, edema, penambahan berat badan,
anorexia dan mual, hiponatremia, hipokalemia, hipoklorimia dan
gangguan ginjal, albuminuria, kadar ureum meninggi, oliguria,
nokturia
TEACH A COURSE 17
Patofisiologi
Stroke volume kedua ventrikel berkurang karena penekanan
kontraktilitas atau afterload yang meningkat, sehingga volume
akan meningkat, jika kondisi ini berlangsung lama, maka terjadi
dilatasi ventrikel. Cardiac output menurun karena
peningkatan tekanan diastolic yang berlangsung lama atau
kronik yang menjalar ke kedua atrium, sirkulasi pulmoner dan
sirkulasi sistemik. Akhirnya tekanan kapiler meningkat yang
menyebabkan transudasi cairan dan timbul edema paru atau
sistemik.
TEACH A COURSE 18
Patofisiologi (2)
Penurunan cardiac output yang diakibatkan oleh penurunan tekanan
darah arterial pada ginjal yang akan mengaktivasi beberapa sistem
saraf dan sistem hormonal, ginjal akan meresorpsi natrium dan
mensekresi kalium. Peningkatan aktifitas sistem saraf simpatis
memacu kontraksi miocardium, frekuensi denyut jantung, dan
tonus vena (menimbulkan peningkatan preload). Takikardi dan
peningkatan kontraktilitas miocardium memacu terjadinya iskemik
pada pasien dengan penyakit arteri coroner sebelumnya dan
peningkatan preload yang memperburuk kongesti pulmoner.
TEACH A COURSE 19
Patofisiologi (3)
Aktivasi sistem saraf simpatis juga meningkatkan
resistensi perifer, jika aktivasi ini sangat meningkat akan
menurunkan aliran darah ke ginjal dan jaringan, sehingga
suplai oksigen oksigen berkurang. Resistensi vascular
perifer juga merupakan determinan utama afterload
ventrikel sehingga aktifitas simpatis yang berlebihan
dapat menekan fungsi jantung itu sendiri
TEACH A COURSE 20
Pemeriksaan Penunjang

EKG

Foto Thorax

Enchocardiogram

Laboratorium

TEACH A COURSE 21
Penatalaksanaan
Menurut Black and Hawks (2005), penatalaksanaan gagal jantung antara lain:
Pembatasan aktivitas gerak

Pembatasan garam dan terapi diuretic

Pemberian agen vasodilator

Penurunan stress fisik dan emosi

Posisi semifowler

Pemberian oksigen (40-70% liter/menit)

Pembatasan cairan 1000ml/ hari


TEACH A COURSE 22
Pengkajian

Kaji riwayat keluarga serta riwayat penyakit jantung dari pasien.


Kaji adanya faktor resiko (HT, DM).
Pada PEMFIS: Kaji keluahan nyeri dada, kaji adanya
Dispnea/periksa pernapasan pasien, Kaji adanya Edema pada
Ekstremitas. Kaji tanda-tanda kegagalan sirkulasi perifer (akral
dingin, CRT >2 detik)
Cek hasil pemeriksaan Penunjang (EKG, Lab)
TEACH A COURSE 23
Diagnosa Keperawatan
Penurunan curah jantung
Nyeri akut
Hipervolemia
Gangguan pertukaran gas
Intoleransi aktivitas
Resiko perfusi perifer tidak efektif
Dll...
TEACH A COURSE 24
?? ?
Any Question.. Thank You!

Kata siapa sabar itu lelah, susah, berat?


Kita bisa berada diposisi kita saat ini berkat buah dari kesabaran,
kesabaran kita, orang tua, keluarga, atau orang-orang yg
menyayangi kita

Anda mungkin juga menyukai