3, 2018
Much Solehudin
Manajemen Pendidikan Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto
Solehu41@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru PAI dalam
mengembangkan kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) siswa
SMK Komputama Majenang serta untuk mengetahui faktor yang dapat
mempengaruhi kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ) siswa SMK
Komputama Majenang. Karena melihat banyaknya peran orang tua yang kurang
memadai dalam menghadapi arus globalisasi yang membawa pengaruh negatif
terhadap dunia pendidikan, yang disebabkan karena kurangnya pengetahuan orang
tua terhadap perkembangan teknologi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa peran
guru PAI dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan spiritual siswa di SMK
Komputama Majenang adalah sebagai pembuat program, pelaksana program, dan
sebagai contoh atau suri tauladan. Bentuk perhatian seorang guru terhadap siswa
berupa bimbingan, arahan, nasihat, motivasi belajar serta program-program yang
dapat meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual siswa.
Kata kunci : Peran guru PAI, Kecerdasan Emosional (EQ), Kecerdasan Spiritual (SQ)
ABSTRACT
A. PENDAHULUAN
Guru merupakan pendidik profesional, karenanya secara implisit ia telah
merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan
yang terpikul di pundak orang tua. 1 Di ruang lingkup sekolah, guru memiliki
peran yang sangat penting bagi peserta didik, selain mampu dalam mengajarkan
ilmu yang dikuasai, sosok guru memiliki beban moral yang sangat tinggi,
terutama dalam memberikan motivasi agar siswa semangat untuk belajar dan
memberi contoh perilaku yang baik dalam pergaulan kehidupan sehari-hari.
Apalagi sebagai guru PAI, dengan adanya perkembangan jaman modern dan
semakin banyaknya teknologi-teknologi canggih, maka sebagai guru PAI wajib
mengarahkan, membimbing dan mengembangkan kecerdasan emosional maupun
spiritual peseta didiknya agar lebih berhati- hati dalam menghadapi era
globalisasi.
Syaiful Bahri Djamarah dalam bukunya yang berjudul Psikologi Belajar
mengatakan bahwa guru merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. 2 Secara
keseluruhan guru adalah figur yang menarik perhatian semua orang, baik
keluarga, masyarakat dan sekolah. Hal ini disebabkan karena bermacam-
macamnya figur seorang guru seperti guru mengaji, guru silat, guru mata
pelajaran, guru vak dan sebagainya. Masyarakat melihat figur guru sebagai
manusia yang serba bisa tanpa ada cela dan nista. Kemuliaan seorang guru
tercermin dari kepribadian, sikap, dan perilaku kehidupan sehari- hari. Oleh
karena itu sedikit cela dan nista dari pribadi guru, maka masyarakat akan
mencaci makinya habis- habisan dan hilanglah kewibawaan seorang guru.
Berbicara tentang kecerdasan, menurut Toni Busan kecerdasan berasal
dari kata cerdas yaitu “sempurna perkembangan akal budi untuk berfikir dan
1
Zakiah Daradjat,Il mu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bu mi Aksara, 2011), hlm. 39.
2
Syaifu l Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2011), h lm. 185.
ISSN Jurnal Tawadhu:
2597-7121 (media cetak)
2580-8826 (media online)
305
Much Solehudin Jurnal Tawadhu Vol. 1 no. 3, 2018
3
Maskhuri, Peran Orang Tua Dalam Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak di
Raudlatul Athfal Masyithoh 01 Adimulya Wanareja Cilacap Tahun Pelajaran 2014/2015 , Skripsi
dikutip dari Toni Busan, Kekuatan ESQ Sepuluh Langkah Meningkatkan Emosional, Spiritual ,
Terjemahan Ana Bud i Kuswandi, (Jakarta : Pustaka Delapratosa,2003), hlm. 6.
4
Muchlisin Riadi, Pengertian dan Jenis-jenis Kecerdasan, (http://www.Kajian
Pustaka.com/2013/ 09/pengertian-dan-jenis-jenis-kecerdasan.html?m=1), d i akses pada tanggal 30 Mei
2015 pukul 00.35 WIB.
ISSN Jurnal Tawadhu:
2597-7121 (media cetak)
2580-8826 (media online)
306
Much Solehudin Jurnal Tawadhu Vol. 1 no. 3, 2018
baik dan yang buruk, memberi manusia rasa moral dan memberi kemampuan
untuk menyesuaikan dirinya dengan aturan-aturan yang baru. 5
Upaya membangun kecerdasan emosional dan spiritual siswa berarti
bertujuan membangun kesadaran dan pengetahuan siswa dalam mengembangkan
kemampuan nilai- nilai emosional dan spiritual dalam dirinya. Seseorang yang
tidak memiliki kecerdasan emosional dengan kata lain, emosi yang tidak
terkontrol menimbulkan perilaku brutal yang berujung pada tindakan kriminal,
sedangkan rendahnya emosional menimbulkan perilaku malas, lemah pikir,
lemah penglihatan dan sebagainya. Begitu pula seorang yang tidak memiliki
kecerdasan spiritual akan menimbulkan rasa hampa dalam dirinya, meskipun
banyak prestasi yang telah diraih. Karena kecerdasan spiritual memiliki
kedudukan tertinggi diantara kecerdasan yang lainnya. Kecerdasan spiritual akan
mampu mengatasi semua beban hidup yang super berat menjadi super ringan,
termasuk mampu mengatasi semua kekurangan, stres, dan depresi di manapun ia
berada. Satu hal yang penting harus diupayakan oleh manusia adalah
mengembalikan pembinaan manusia atas dasar prinsip-prinsip Islam yang
sempurna dan akhlak yang mulia karena manusia diciptakan memiliki budi
pekerti yang luhur, seperti firman Allah dalam Surat Al-Qalam ayat 4 yang
berbunyi :
5
Maskhuri, Peran Orang Tua, Skripsi dikutip dari Danah Zahar dan Ian Marshall,
Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berfikir Integralistik dan Holistik Untuk Memaknai
Kehidupan, (Bandung: Mizan, 2000), hlm. 3.
ISSN Jurnal Tawadhu:
2597-7121 (media cetak)
2580-8826 (media online)
307
Much Solehudin Jurnal Tawadhu Vol. 1 no. 3, 2018
Perlu diketahui pada zaman ini banyak pelanggaran yang dilakukan oleh
peserta didik atau siswa, khususnya perbuatan-perbuatan yang melanggar norma
agama, etika, penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan di sekolah misalnya
perkelahian antar siswa, mencuri, melanggar tata tertib di sekolah, mengkonsumsi
narkoba, free seks yang bisa merusak moral siswa, untuk mengatasi hal tersebut
kita harus selalu mengupayakan pembinaan, penjelasan dan pengarahan serta
memberikan pendidikan yang bermanfaat dan relevan.
B. LANDASAN TEORI
6
Departemen Agama RI, Al Quran Perkata, (Jakarta : Kalam Med ia Ilmu, 2014), hlm. 564.
ISSN Jurnal Tawadhu:
2597-7121 (media cetak)
2580-8826 (media online)
308
Much Solehudin Jurnal Tawadhu Vol. 1 no. 3, 2018
Artinya : Dia-lah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta
huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka
ayat-ayat-Nya, mensucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan mereka Kitab
dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya mereka benar-benar dalam
kesesatan yang nyata,8
7
Dedi Supriadi, Mengangkat Citra dan Martabat Guru, (Yogyakarta : Adicita Karya
Nusa, 1999, Cet. 2), hlm. 334
8
Departemen Agama RI, Al Quran, hlm. 553
ISSN Jurnal Tawadhu:
2597-7121 (media cetak)
2580-8826 (media online)
309
Much Solehudin Jurnal Tawadhu Vol. 1 no. 3, 2018
9
Daniel Goleman, Emotional Intelligence, (Jakata : PT Gramed ia Pustaka Utama, 2000),
Cet.10, hlm. 411
ISSN Jurnal Tawadhu:
2597-7121 (media cetak)
2580-8826 (media online)
310
Much Solehudin Jurnal Tawadhu Vol. 1 no. 3, 2018
10
Amalia Sawitri Wahyuningsih, Hubungan Antara Kecerdasan Emosional
Dengan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas Ii Smu Lab School Jakarta Timur,
(Jakarta : 2004), hlm. 32
11
Daniel Goleman, Emotional, hlm. 411
12
Ibid, hlm. 60
ISSN Jurnal Tawadhu:
2597-7121 (media cetak)
2580-8826 (media online)
311
Much Solehudin Jurnal Tawadhu Vol. 1 no. 3, 2018
16
Ibid., hlm. 3-4.
17
Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun ESQ, (Jakarta : A rgawijaya Persada,
2001), hlm. 57.
18
Agus Nggermanto, Quantum Questiont Kecerdasan Quantum, (Bandung : Nuansa, 2001),
hlm. 117.
19
Ibid, Skripsi dikutip dari (www.muthahari.or.id/doc/artikel/sqanak.ht), hlm. 32.
20
Transenden merupakan cara berpikir tentang hal-hal yang melampau i apa yang terlihat,
yang dapat ditemukan di alam semesta. Contohnya, pemikiran yang mempelajari sifat Tuhan yang
dianggap begitu jauh, berjarak dan mustahil dipahami manusia. Lihat di
(https://id.wikipedia.org/wiki/Transenden) pada tanggal 17 Agustus 2015 pukul 19:46 WIB.
ISSN Jurnal Tawadhu:
2597-7121 (media cetak)
2580-8826 (media online)
315
Much Solehudin Jurnal Tawadhu Vol. 1 no. 3, 2018
21
Mas Udik Abdullah, Meledakkan IESQ dengan Langkah Taqwa dan Tawakal , (Jakarta :
Zikrul Hakim,2005), Cet. 1, hlm.181
22
Sukidi, Kecerdasan Spiritual, (Jakarta : Gramed ia Pustaka Utama, 2004), Cet. 2, h lm. 8
ISSN Jurnal Tawadhu:
2597-7121 (media cetak)
2580-8826 (media online)
316
Much Solehudin Jurnal Tawadhu Vol. 1 no. 3, 2018
23
Ary Ginanjar Agustian, Rahasia, hlm. 162.
ISSN Jurnal Tawadhu:
2597-7121 (media cetak)
2580-8826 (media online)
317
Much Solehudin Jurnal Tawadhu Vol. 1 no. 3, 2018
C. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu salah satu penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan atau perilaku orang
yang diamati. Populasi yang diambil adalah seluruh guru PAI yang berjumlah
tiga orang. Sedangkan sampel yang diambil peneliti adalah sampling jenuh atau
disebut sensus yaitu Dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
Sedangkan teknik pengumpulan data yang dibutuhkan diperoleh melalui
Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi.
E. SIMPULAN
Setelah penulis mengadakan penelitian tentang Peran Guru PAI dalam
Mengembangan Kecerdasan Emosional (EQ) dan Kecerdasan Spiritual (SQ)
Siswa di SMK Komputama Majenang, kemudian menganalisa data yang
terkumpul dan penulis dapat memberikan kesimpulan sebagai akhir dari
pembahasan ini yaitu bahwa:
1. Peran guru PAI dalam mengembangkan kecerdasan emosional dan kecerdasan
spiritual siswa SMK Komputama Majenang melalui berbagai cara yaitu :
a. Kegiatan sebelum proses pembelajaran yang meliputi; menanamkan
kedisiplinan dan tepat waktu, ketertiban dan kerapian, senyum sapa dan
salam, melakukan apel pagi dengan menghafal kosakata bahasa asing
kecuali hari Jum’at yaitu tadarus Al-qur’an dengan membaca surat Yasiin,
didampingi oleh wali kelas masing- masing, serta membaca do’a sebelum
mulai belajar.
b. Kegiatan saat proses pembelajaran yang meliputi; memberikan penjelasan
dengan mengambil contoh kisah umat terdahulu, selalu memotivasi siswa
agar semangat belajar meningkat, guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya ketika pembelajaran, memberikan wacana yang
didasari dalil Al-qur’an dan Hadist, serta menumbuhkan hubungan saling
percaya dan kecakapan sosial.
c. Kegiatan di luar proses pembelajaran yang meliputi;
1) Bhakti sosial, merupakan program tahunan yang dilakukan oleh SMK
Komputama Majenang dengan tujuan melatih siswa-siswi akan sadar
dalam mengembangkan kecerdasan emosional siswa seperti mengenali
lingkungan, membina hubungan dengan orang lain, dan memiliki rasa
empati terhadap orang lain. Kegiatan yang dilakukan dalam program
ini adalah : Bedah rumah, bersih-bersih masjid, pembagian sembako
bagi yang membutuhkan.
2) Ekstrakurikuler, merupakan sebuah pelajaran tambahan yang diikuti
oleh siswa siswi SMK Komputama Majenang. Beberapa macam
ektrakurikuler yang terdapat di SMK Koputama Majenang seperti
OSIS, Pramuka, KECC (Komputama English Conversation Club),
BKC (Bandung Karate Club), Merpati Putih, Pecinta Alam, Sepak
Bola, Bola Voli, KIR ( Kajian Ilmiah Remaja), PMR (Palang Merah
Remaja), PKS (Polisi Keamanan Sekolah), BTA (Baca Tulis Al
Qu’an), Keagamaan, Autocat Design, Welding, dan Programing.
Dalam proses kegiatanya program ini dapat dikembangkan dengan
baik meskipun adanya beberapa hambatan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mas Udik. Meledakkan IESQ dengan Langkah Taqwa dan Tawakal,
(Jakarta : Zikrul Hakim,2005, Cet. 1).
Agustian, Ary Ginanjar. Rahasia Sukses Membangun ESQ, (Jakarta : Argawijaya
Persada, 2001).
Agustian, Ary Ginanjar. Rahasia.
Daradjat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2011).
Departemen Agama RI, Al Quran Perkata, (Jakarta : Kalam Media Ilmu, 2014).
Djamarah, Syaiful Bahri. Psikologi Belajar, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2011).
Goleman, Daniel. Emotional Intelligence, (Jakata : PT Gramedia Pustaka Utama,
2000, Cet.10).
Maskhuri, Peran Orang Tua Dalam Mengembangkan Kecerdasan Spiritual Anak di
Raudlatul Athfal Masyithoh 01 Adimulya Wanareja Cilacap Tahun Pelajaran
2014/2015, Skripsi dikutip dari Toni Busan, Kekuatan ESQ Sepuluh Langkah
Meningkatkan Emosional, Spiritual, Terjemahan Ana Budi Kuswandi,
(Jakarta : Pustaka Delapratosa,2003).
Maskhuri, Peran Orang Tua, Skripsi dikutip dari Danah Zahar dan Ian Marshall,
Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual dalam Berfikir Integralistik dan Holistik
Untuk Memaknai Kehidupan, (Bandung: Mizan, 2000).
Nggermanto, Agus. Quantum Questiont Kecerdasan Quantum, (Bandung : Nuansa,
2001).
Riadi, Muchlisin. Pengertian dan Jenis-jenis Kecerdasan, (http://www.Kajian
Pustaka.com/2013/09/pengertian-dan-jenis-jenis-kecerdasan.html?m=1),
diakses pada tanggal 30 Mei 2015 pukul 00.35 WIB.
Sukidi, Kecerdasan Spiritual, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2004, Cet. 2).
Supriadi, Dedi. Mengangkat Citra dan Martabat Guru, (Yogyakarta : Adicita Karya
Nusa, 1999, Cet. 2).
Wahyuningsih, Amalia Sawitri. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional Dengan
Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas Ii Smu Lab School Jakarta Timur, (Jakarta
: 2004).
Zohar, Danah. SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berpikir Integralistik
dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan, (Bandung: Mizan, 2002).