Anda di halaman 1dari 2

1. Jelaskan perbedaan antara S. japonicum, S.haematobium, dan S. mansoni!

Perbedaan ketiganya dapat diamati melalui karakter morfologi yang dimilikinya, pada
Schistosoma japonicum, tidak terdapat benjolan kulit, percabangan secum sepertiga bagian
belakang badan, jumlah testes 6-7, posisi ovarium ditengah badan, uterus berukuran panjang,
berisi telur sebanyak 50-100 telur. Ciri morfologi pada Schistosoma haematobium yaitu, terdapat
benjolan kulit halus, percabangan secum ditengah badan, jumlah testes 4-5, posisi ovarium di
seperdua bagian belakang badan, uterus berukuran panjang, berisi telur sebanyak 20-30 telur.
Ciri morfologi pada Schistosoma mansoni yaitu, terdapat benjolan kulit kasar, percabangan
secum disepertiga depan badan, jumlah testes 6-9, posisi ovarium di seperdua bagian depan
badan, uterus berukuran pendek, berisi telur sebanyak 1-4 telur

2. Mengapa Schistosomiasis merupakan penyakit endemik di daerah Danau Lindu? apa faktor
yang menyebabkan endemisitas tersebut?

Petani yang aktif bekerja di sawah dan di kebun memiliki risiko lebih rentan untuk
tertular schistosomiasis, karena habitat keong yang menjadi sumber penularan dapat ditemukan
di lahan olahan pertanian warga dan sebagian habitat keong menjadi jalan utama warga saat akan
melintas ke areal persawahan dan perkebunan. Potensi tertular schistosomiasis sangat besar,
karena petani selalu melakukan kontak dengan air saat mereka bekerja utamanya di sawah.
Petani di Dataran Tinggi Lindu tidak menggunakan irigasi moderen untuk mengairi sawahnya,
rata-rata air yang masuk di persawahan penduduk pada umumnya berasal dari sumber mata air
fokus keong dari hutan dan pegunungan. Penggunaan air dan melintas di areal yang basah/becek
merupakan sebab utama seseorang tertular schistosomiasis.Masyarakat Lindu sebagian besar
sudah memahami bagaimana cara mencegah schistosomiasis, namun tindakan pencegahan itu
masih kurang di lakukan oleh sebagian orang Lindu. Kurangnya tindakan pencegahan itu
dipengaruhi oleh sikap mereka yang menganggap schistosomiasis penyakit mudah disembuhkan,
obatnya mudah diperoleh, faktor ekonomi, dan ketidaknyamanan dalam menggunakan sepatu bot
saat berada di tengah sawah. Hampir sebagian besar warga yang bekerja di kebun, sawah dan
hutan sangat jarang menggunakan sepatu bot, dengan alasan tidak memiliki sepatu bot, ada yang
mempunyai sepatu namun jarang mereka pakai dengan alasan sering tertanam di dalam lumpur.
Kondisi ini diperparah dengan kebiasaan rata-rata warga yang beraktivitas di persawahan dan
perkebunan, mereka dengan sengaja buang air besar (BAB) di sungai ataupun di air mengalir.
Padahal sebagaian besar pekerja positif terkena parasit (karena kebiasaan tidak memakai
pelindung kaki saat berada di area yang becek).

3. Bagaimana cara mendiagnosis seseorang terkena Paragonomiasis?

Dengan cara melakukan pengamatan pada sputum dan tinja pasien jika positif akan
terdapat telur cacing. Berikutnya dapat dilakukan tes serologi berupa ELISA dan Western blot.
Selain itu penyakit ini juga biasanya menimbulkan gejala-gejala klinik yang khas seperti batuk
dengan sputum bergaris merah disertai nyeri pleura dan sesak napas (dyspnea)

Anda mungkin juga menyukai