Anda di halaman 1dari 1

BELAJAR DARI SEMUT

(Amsal 6:6)
Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak.

Semut adalah serangga eusosial, yang berasal dari keluarga Formisidae. Semut dikenal
dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri dari ribuan
semut per koloni. Hewan ini adalah mahluk hidup dengan populasi terpadat di dunia.
Salomo melukiskan kehidupan semut melalui tulisannya dalam firman Tuhan, supaya
kita dapat belajar hal-hal yang baik dari semut tersebut.

Pertama, semut adalah binatang yang bergerak 24 jam sehari. Kecepatan berjalan
semut 0,5 km/jam. Kecepatan semut jika diukurkan kepada manusia adalah 80 km/jam.
Sungguh memperlihatkan kerajinan yang luar biasa. Fakta ini diangkat Salomo dalam
Amsal 6:6, ia meminta kita harus belajar dari semut soal kerajinan. Kita perlu memiliki
kerajinan yang lebih baik lagi dalam pekerjaan dan melayani Tuhan, sebab kerajinan
pasti akan menghasilkan yang baik.

Kedua, semut adalah binatang yang lemah dan tidak tenar, namun ia mampu
mengangkat beban 10 kali lebih besar dari dirinya. Hal ini memberikan gambaran
kepada kita bahwa semut tidak pernah patah semangat dalam menghadapi apapun.
Firman Allah dalam Amsal 17:22 menuliskan, semangat yang patah mengeringkan
tulang. Jadi kita harus tetap bersemangat dan tidak boleh menyerah dalam perjuangan
iman, meski di tengah-tengah tantangan atau menghadapi berbagai halangan.

Ketiga, semut menganggap musim panas sebagai persiapan menghadapi musim dingin.
Semut-semut mengumpulkan makanan untuk musim dingin mereka di pertengahan
msuim panas. Ini adalah cara pandang yang penting. Kita tidak boleh menjadi begitu
naif dengan menganggap musim panas akan berlangsung lama apalagi sepanjang
waktu. Sangat penting bagi kita untuk bersikap realistis, berpikir ke depan dan tidak
tinggal diam dengan yang ada sekarang. Teruslah berupaya, teruslah tingkatkan dan
teruslah persiapkan!

Teladanilah semut! Biarlah kita semakin bijaksana dalam menjalani hidup ini, sehingga
sebagai manusia kita bisa menjadi orang-orang yang berkenan kepada Tuhan. (aa)

Doa: "Tuhan, tolonglah aku untuk menjadi manusia yang bijaksana, sebab Engkau
menciptakanku berakal budi melebihi semut. Amin."

Anda mungkin juga menyukai