Anda di halaman 1dari 2

PERILAKU WIRAUSAHA

Saat ini seluruh masyarakat khususnya wirausahawan, harus memperhatikan dan memiliki yang
dinamakan sikap dan prilaku wirausaha yang baik dalam berbagai lingkungan, misalnya lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat.

Sikap dan perilaku wirausaha harus dijalankan dengan sepenuh hati tanpa ada keterpaksaan dari
manapun, karena apabila kerja ini dilakukan dengan keterpaksaan maka tidak akan membawa atau
mendatangkan hasil yang maksimal dan memuaskan bagi seseorang yang melaksanakannya.

Seperti yang kita lihat banyak sekali wirausahawan yang melupakan cara kerja, sikap dan
perilakunya sehingga mereka tidak dapat atau sangat sulit untuk memajukan usahanya seperti yang
mereka inginkan.

Perilaku Wirausahawan

Sikap dan perilaku merupakan kesatuan sifat seseorang yang terbentuk karena kebiasaan sehari-
hari. Perilaku kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor itu adalah
hak kepemilikan (property right, PR), kemampuan/ kompetensi (competency/ability, C), dan insentif
(incentive), sedangkan faktor eksternalnya meliputi lingkungan (environment, E). Dengan demikian
Sikap dan perilaku dapat dirubah oleh diri sendiri dan atau oleh adanya tekanan/pengaruh
lingkungan. Adanya pengaruh dari dalam diri sendiri dan dari luar lingkungan bergaul maka
tumbuhlah sikap dan perilaku individu yang spesifik.

Permasalahan dalam prilaku wirausaha :

§ Kebiasaan menunda waktu

§ Ketekunan dan ketaqwaannya kurang

§ Kepribadian negatif

§ Kebiasaan boros

§ Kebiasaan hati-hati berlebihan

§ Perasaan takut usahanya disaingi orang lain

§ Perasaan diri sendiri menganggap lebih super dari orang lain

§ Kepribadian bersifat negatif

§ Tidak mempunyai keyakinan untuk sukses dalam usahanya


Perkembangan Bioteknologi

Bioteknologi dalam artian pemanfaatan mikroorganisme untuk mengolah makanan dan minuman,
telah dikenal sejak jaman dahulu sebelum masehi. Orang mesir kuno telah mengenal pemanfaatan
mikroorgansime untuk membuat bir, anggur, vinegar, keju, tuak, yoghurt dsb. Bioteknologi telah
mengalami perkembangan sesuai jamannya untuk memproduksi; alkohol, penisilin, dan akhirnya
antibodi monoklonal.

Prospek ke depan, terdapat indikasi bahwa perkembangan penerapan bioteknologi dalam segala
bidang kehidupan akan semakin meningkat dengan didukung oleh penemuan-penemuan baru dan
penerapan metode-metode baru. Kemajuan yang sangat menggembirakan dalam bioteknologi
adalah penerapan rekayasa genetika dengan menyisipkan gen-gen tertentu yang dikehendaki
kedalam sel yang telah dikultur dengan tujuan untuk memproduksi insulin dan/atau beberapa
hormon pertumbuhan dalam skala besar.

Keanekaragaman hayati merupakan modal utama sumber gen untuk keperluan rekayasa genetik
dalam perkembangan dan perkembangan industri bioteknologi. Baik donor maupun penerima
(resipien) gen dapat terdiri atas virus, bakteri, jamur, lumut, tumbuhan, hewan, juga manusia.
Pemilihan donor / resipien gen bergantung pada jenis produk yang dikehendaki dan nilai ekonomis
suatu produk yang dapat dikembangkan menjadi komoditis bisnis.

Bioteknologi, seperti juga lain, mengandung resiko akan dampak negatif. Timbulnya dampak yang
merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen
ketanaman sekarabat atau kerabat dekat. Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan
produk gen asaing, seperti, gen cry dari Bacillus thuringiensis maupun Bacillus sphaeericus, dapat
menimbulkan reaksi alergi pada tubuh mausia, perlu di cermati pula bahwa insersi ( penyisipan ) gen
asibg ke genom inag dapat menimbulkan interaksi anatar gen asing dan inang produk bahan
pertanian dan kimia yang menggunakan bioteknologi.

Dampak lain yang dapat ditimbulkan oleh bioteknologi adalah persaingan internasional dalam
perdagangan dan pemasaran produk bioteknologi. Persaingan tersebut dapat menimbulkan
ketidakadilan bagi negara berkembang karena belum memiliki teknologi yang maju. Dalam
perkembangannya, bioteknologi telah mencapai tingkat rekayasa yang lebih terarah, sehingga
hasilnya dapat dikendalikan. Dengan teknik yang dikenal sebagai teknik DNA rekombinan, atau
secara popular dikenal sebagai rekayasa genetika. Para ilmuan dapat menyambung molekul-molekul
DNA yang berbeda menjadi suatu molekul DNA rekombinan yang inti prosesnya adalah “kloning
gena”.

Bioteknologi memiliki dampak negative. Dampak negatif diantaranya Timbulnya dampak yang
merugikan terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen
ketanaman sekarabat atau kerabat dekat. Di bidang kesehatan manusia terdapat kemungkinan
produk gen asaing

Anda mungkin juga menyukai