MODUL Anstruk II-4 Isu Kontemporer Cpns
MODUL Anstruk II-4 Isu Kontemporer Cpns
Bila ditinjau dari elemen struktur, maka dapat juga dibedakan menjadi tiga jenis
elemen struktur, yaitu :
1. Elemen Batang, yaitu elemen struktur yang hanya mampu dibebani gaya aksial
2. Elemen Balok, yaitu elemen struktur yang mampu dibebani beban geser dan momen
lentur.
3. Elemen Gabungan , yaitu elemen struktur yang mampu dibebani gabungan beban
aksial dan momen lentur (elemen gabungan balok dan rangka batang).
Apabila struktur rangka terdiri lebih dari satu jenis elemen struktur maka struktur
tersebut disebut STRUKTUR KOMPOSIT.
Analisis Struktur II 58
C
D
D
B A B
A
C
P
(a)
(b)
P
C D
A
B
(c)
Pada elemen batang dalam struktur komposit, yang ditinjau biasanya deformasi aksial,
sedangkan pada elemen gabungan, tergantung dari jenis analisisnya apakah meninjau
seluruh deformasi aksial atau ada yang dibaikan.
Analisis Struktur II 59
5.2.1. Struktur Komposit Gabungan Elemen Batang dan Elemen Balok.
P P
E
A
B C D
L L L L
Gambar 5.1 Struktur Komposit Gabungan Elemen Batang dan Elemen Balok
Pada gambar 5.1 ditunjukkan balok sederhana (AE) 2 tumpuan yang digabungkan
dengan elemen batang (kabel) CD. Struktur ini termasuk dalam statis tak tentu dengan
kelebihan yang dapat kita tentukan sendiri.
Misalnya kelebihan (redundant) nya berupa elemen kabel CD, maka untuk
menganalisisnya kita dapat mnenggunakan metode gaya :
D D
T 0
P T P P 0 P
E E
A A
B C D C1
(a) (b)
T
1
C2
E E
A A
CC
(c)
(d)
Gambar 5.2 Analisis Struktur Komposit Gabungan Elemen Batang dan Elemen Balok
dx F .u C .L
C1 M .mC (5.1)
AE
EI EA
dimana :
C1 : Defleksi pada titik C akibat kondisi 1 yang disebabkan oleh beban luar
Analisis Struktur II 60
F : Gaya batang CD akibat beban luar (N)
C 2 = T. CC (5.2)
dx u 2 .L
dan CC mC
2
C (5.3)
AE EI EA
dimana :
Syarat Batas
Berdasarkan syarat batas pada struktur komposit ini bahwa tidak akan perubahan
panjang pada batang CD atau lendutan pada tiik C, sehingga syarat batas yang dapat
digunakan
C = 0 (5.4)
Untuk memenuhi syarat batas tersebut maka defleksi yang diakibatkan oleh kondisi
1 (ΔC1) yang berlawanan kondisi 2 (ΔC2) harus bernilai SAMA :
Analisis Struktur II 61
Gaya Batang atau reaksi struktur Komposit.
F’ = F – T. uC (5.6)
Dimana :
Gambar c : Struktur statis tertentu, buang semua beban luar, pasang gaya
kelebihan T sebagai batang tarik dengan arah yang dapat menyebabkan ΔC2
berlawanan dengan arah defleksi ΔC1 . (lendutan ke atas atau batang memendek)
Catatan : Buat arah beban satuan searah dengan pemisalan defleksi akibat beban
luar ΔC1.
2. Hitung Momen akibat beban luar (M) dengan menggunakan gambar (b)
3. Hitung Momen akibat beban satuan (mC) dengan menggunakan gambar (d)
Analisis Struktur II 62
7. Hitung gaya kelebihan T dengan persamaan syarat batas , pers. (5.5)
8. Hitung semua reaksi pada balok pada struktur komposit tersebut dengan persamaan
(5.6).
Latihan 5.1.
Hitung berapa besar reaksi dan gaya batang yang ada pada struktur komposit berikut !
EA L
q
E
A
C EI D
L/3 2L/3
Analisis Struktur II 63
5.2.2. Struktur Komposit Gabungan Elemen Batang dan Elemen Gabungan.
EA
Lm
B
A C
EI
P kN
Lm Lm
Gambar 5.3 Struktur Komposit Gabungan Elemen Batang dan Elemen Gabungan
Pada gambar 5.3 ditunjukkan balok kantilever (AC) sebagai elemen gabungan yang
digabungkan dengan elemen batang (kabel) AD. Struktur ini termasuk dalam statis tak
tentu dengan kelebihan yang dapat kita tentukan sendiri.
Misalnya kelebihan (redundant) nya berupa elemen kabel AD, maka untuk
menganalisisnya kita dapat mnenggunakan metode gaya :
D
T
EA
Lm T
T A2H2V
B
A C A C
EI
P kN
(c)
Lm Lm
(a) T sin
D
0
T cos
A C
0
(d)
B 1 A
A C C
P kN AAHAAV
1
A1HV (b) (e)
Gambar 5.4 Analisis Struktur Komposit Gabungan Elemen Batang dan Elemen
Gabungan
Analisis Struktur II 64
Akibat Kondisi 1 : Akibat Beban Luar
dx F .u AH .L
HA1 M .m A
H
(5.7)
AC
EI EA
dx F .u VA .L
VA1 M .m A
V
(5.8)
AC EI EA
dimana :
A1H : Defleksi pada titik A arah horisontal akibat kondisi 1 yang disebabkan oleh
beban luar (mm)
A1V : Defleksi pada titik A arah vertikal akibat kondisi 1 yang disebabkan oleh
beban luar (mm)
MAH : Momen sepanjang balok beban satuan arah horisontal pada titik A
MAV : Momen sepanjang balok beban satuan arah vertikal pada titik A
UAH : Gaya batang AD akibat beban satuan arah horisontal pada titik A
uAV : Gaya batang AD akibat beban satuan arah vertikal pada titik A
A 2 = T. AA (5.9)
Karena gaya kelebihan T diurai ke arah koordinat x dan y maka persamaan (5.9)
dapat ditulis menjadi :
Analisis Struktur II 65
2
dx u H .L
H
AA m
H2
A A (5.12)
AC EI EA
2
dx u V .L
V
AA m
V2
A A (5.13)
AC EI EA
dimana :
A 2V : Defleksi pada titik A arah vertikal akibat kondisi 2 yang disebabkan gaya
kelebihan T (mm)
AAH : Defleksi pada titik A akibat beban satuan arah horisontal pada titik A
AAV : Defleksi pada titik A akibat beban satuan arah vertikal pada titik A
Syarat Batas
Berdasarkan syarat batas pada struktur komposit ini bahwa tidak akan perubahan
panjang pada batang AD atau lendutan pada titik A, sehingga syarat batas yang
dapat digunakan
A = 0 (5.14)
Untuk memenuhi syarat batas tersebut maka defleksi yang diakibatkan oleh
kondisi 1 (ΔA1) yang berlawanan kondisi 2 (ΔA2) harus bernilai SAMA :
Persamaan (5.15) adalah syarat batas pada arah batang AD (T), sehingga defleksi
yang tadi diurai ke arah x dan y dikembalikan lagi menjadi ke arah batang AD.
F’ = F – T. uA (5.17)
Analisis Struktur II 66
Dimana :
Gambar c : Struktur statis tertentu, buang semua beban luar, pasang gaya
kelebihan T sebagai batang tarik dengan arah yang dapat menyebabkan ΔA2
berlawanan dengan arah defleksi ΔA1 . (lendutan ke atas atau batang memendek)
Catatan : Buat arah beban satuan searah dengan pemisalan defleksi akibat beban
luar ΔA1H dan ΔA1H.
2. Hitung Momen akibat beban luar (M) dengan menggunakan gambar (b)
Analisis Struktur II 67
3. Hitung Momen akibat beban satuan (mAH dan mAV) dengan menggunakan gambar
(e)
7. Hitung gaya kelebihan T dengan persamaan syarat batas , pers. (5.15) dan (5.16)
8. Hitung semua reaksi pada balok pada struktur komposit tersebut dengan persamaan
(5.17).
Latihan 5.2
Hitung berapa besar reaksi dan gaya batang yang ada pada struktur komposit pada
gambar 5.4 diatas !
Analisis Struktur II 68
5.2.3. Struktur Komposit Gabungan Rangka batang dan Elemen Balok.
qN
B
A
2L m
Lm
D
C
Gambar 5.5 Struktur Komposit Gabungan Rangka batang dan Elemen Balok
Gambar diatas menunjukkan gabungan Rangka batang ABD dan elemen balok AB,
untuk menyelesaikan struktur komposit ini anggap BD sebagai kelebihan.
qN
B
A A
BD2
T B
2L m
T
T T
D
D
C C
(a) (c)
qN
B
A A BD-BD
BD1
1
B
0
1
0
D D
C C
(b) (d)
dimana :
BD : Defleksi pada arah BD akibat kondisi 1 yang disebabkan oleh beban luar
(mm)
Analisis Struktur II 69
M : Momen sepanjang balok AB akibat beban luar (Nm)
F : Gaya batang pada rangka batang BCD akibat beban luar (N)
UBD : Gaya batang pada rangka batang BCD akibat beban satuan arah BD
dx u 2 .L
BD BD m BD
2
BD (5.20)
AB EI EA
dimana :
BD2 : Defleksi pada titik A arah horisontal akibat kondisi 2 yang disebabkan
gaya kelebihan T (mm)
BD-BD : Defleksi pada titik B akibat beban satuan arah horisontal pada titik B
Syarat Batas
Berdasarkan syarat batas pada struktur komposit ini bahwa tidak akan perubahan
panjang pada batang AD atau lendutan pada titik A, sehingga syarat batas yang
dapat digunakan
BD = 0 (5.21)
Untuk memenuhi syarat batas tersebut maka defleksi yang diakibatkan oleh
SEMUA KONDISI harus bernilai SAMA :
Analisis Struktur II 70
Gaya Batang atau reaksi struktur Komposit.
F’ = F – T. uBD (5.23)
Dimana :
Gambar c : Struktur statis tertentu, buang semua beban luar, pasang gaya
kelebihan T sebagai batang tarik dengan arah yang dapat menyebabkan
Catatan : Buat arah beban satuan searah dengan pemisalan defleksi akibat beban
luar ΔBD1 .
2. Hitung Momen sepanjang balok AB akibat beban luar (M) dengan menggunakan
gambar (b)
Analisis Struktur II 71
3. Hitung Momen sepanjang balok AB akibat beban satuan (mBD) dengan
menggunakan gambar (d)
8. Hitung semua reaksi pada balok pada struktur komposit tersebut dengan persamaan
(5.23).
Latihan 5.3
Hitung berapa besar reaksi dan gaya batang yang ada pada struktur komposit I gambar
5.5 !
Analisis Struktur II 72