SISTEM KOMUNIKASI
Kelas : 3 TKJ A Pak Yogas
SATELIT
DIAGNOSA WAN Tanggal : 03 April 2011
1. Pengertian
Satelit adalah benda yang mengorbit benda lain dengan periode revolusi dan rotasi
tertentu. Ada dua jenis satelit, yakni satelit alam dan satelit buatan.
a. Satelit Alami adalah benda-benda luar angkasa bukan buatan manusia yang mengorbit
sebuah planet atau benda lain yang lebih besar daripada dirinya, seperti misalnya, Bulan
adalah satelit alami Bumi.
a. Sebenarnya terminologi ini berlaku juga bagi planet yang mengelilingi sebuah
bintang, atau bahkan sebuah bintang yang mengelilingi pusat galaksi, tetapi jarang
digunakan. Bumi sendiri sebenarnya merupakan satelit alami Matahari.
b. Satelit Buatan adalah benda buatan manusia yang beredar mengelilingi benda lain,
misalnya satelit Palapa yang mengelilingi Bumi.
c. Satelit Komunikasi adalah sebuah satelit buatan yang ditempatkan di angkasa dengan
tujuan telekomunikasi. Satelit komunikasi modern menggunakan orbit geosynchronous,
orbit Molniya atau orbit Bumi rendah.
d. Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi menyediakan sebuah teknologi tambahan bagi
kabel komunikasi kapal selam optik fiber. Untuk aplikasi bergerak, seperti komunikasi ke
kapal laut dan pesawat terbang di mana aplikasi teknologi lain seperti kabel, tidak praktis
atau tidak mungkin digunakan.
2. Sejarah Satelit
Secara garis besar sejarah satelit dunia dari tahun ke tahun diantaranya:
1945 : Athur Clarke menerbitkan essay tentang “Extra Terrestial Relays”
1957 : Diluncurkan pertama kali satelit sputnic
1959 : Satelit cuaca pertama, Vaguard 2
1960 : Diluncurkan satelit komunikasi Refleksi ECHO
1963 : Diluncurkan satelit komunikasi Geostasioner SYNCOM
1965 : Komunikasi satelit Geostasioner komersial pertama di dunia, INTELSAT I
1976 : Satelit marisat untuk komumnikasi maritim dan peluncuran PALAPA
1982 : Sistem telepon dengan satelit mobile , INMARSAT 4
1988 : Sistem satelit dengan komunikasi data dan telepon mobile, INMARSAT C
1993 : Sistem telepon denga digital satelit
1998 : Sistem satelit Global untuk Small Mobile Phones.
1999 : Peluncuran Telkom – 1
Gambar Satelit
Gambar Satelit (Full)
Gambar Antenna
Gambar Antenna
Ground Segment ini di bagi lagi atas Out Door Unit (ODU) dan In Door Unit (IDU):
ODU terdiri atas beberapa perangkat seperti Antenna, FeedHorn, LNA, BUC,
Converter, SSPA, Main Supply, LNB
IDU terdiri atas beberapa perangkat seperti Modem, Inverter, Rectifier, Baterai
Contoh Gambar Konfigurasi Ground Segment :
Pengalokasian frekuensi untuk layanan satelit adalah proses yang sangat kompleks yang
membutuhkan koordinasi dan perencanaan tingkat internasional. Hal ini dilakukan dibawah
pengawasan International Communication Union (ITU). Dalam hal perencanaan frekuensi ini
(frequency planning), dunia dibagi menjadi 3, yaitu:
Para praktisi sering menyebut C band sebagai 6/4 GHz, frekuensi uplink disebutkan
terlebih dahulu. Untuk layanan direct broadcast pada Ku band, subrange yang paling banyak
dipakai adalah 12–14 GHz, yang sering disebut sebagai 14/12 GHz. Walaupun penetapan
frekuensi dibuat sepresisi mungkin, contohnya Ku band adalah 14.030 dan 11.730 MHz,
tetapi pemakaian nilai seperti dikemukakan diatas dalam perhitungan dapat dilakukan dengan
hasil yang cukup baik.
5. Topologi
Wide Area Network (WAN), Jaringan ini mencakup area yang luas dan mampu
menjangkau batas propinsi bahkan sampai negara yang ada dibelahan bumi lain. Jaringan WAN
dapat menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dengan menggunakan satelit atau
kabel bawah laut. Topologi yang digunakan WAN menggunakan topologi tak menentu sesuai
dengan apa yang akan digunakan. Topologi Jaringan (Bentuk Jaringan) Topologi Jaringan adalah
gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi
server, workstation, hub/Switch dan pengkabelannnya.
Satelit Komunikasi adalah perangkat yang diluncurkan ke orbit geostasioner bumi dan
perangkat ini berfungsi untuk menerima gelombang informasi yang telah dimodulasi dengan
gelombang mikro yang dikirimkan oleh stasiun bumi, dan memancarkan kembali ke stasiun
bumi-stasiun bumi lain. Dengan demikian satelit dapat dikatakan sebagai reflektor gelombang
mikro.
1. Satelit cuaca adalah satelit yang digunakan untuk mengamati cuaca dan iklim
Bumi. Satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration)
digunakan untuk memantau keadaan bumi untuk keperluan hidrologi,
oceanografi dan meteorology, termasuk memantau kebakaran hutan. Satelit ini
mempunyai resolusi spatial 1100x1100m dengan liputan sangat luas. Satelit cuaca
NIMBUS mempunyai resolusi spatial 88x88m dengan kemampuan meliput areal
seluas 1600 km. Satelit lainnya adalah Meteosat dan Himawari (resolusi spatial 8
x 8 km).
2. Satelit Televisi adalah sinyal televisi yang dipancarkan dengan cara yang mirip
seperti komunikasi satelit, serta bisa disamakan dengan televisi lokal dan televisi
kabel.
3. Di banyak tempat di bumi ini, layanan televisi satelit menambah sinyal lokal yang
kuno, menghasilkan jangkauan saluran dan layanan yang lebih luas, termasuk
untuk layanan berbayar. Radio satelit atau radio langganan adalah sebuah radio
digital yang menerima sinyal yang disiarkan oleh satelit komunikasi, yang
mencakup wilayah geografis yang lebih luas dari sinyal radio biasa. Radio satelit
berfungsi di tempat di mana ada garis pandang antara antena dengan satelit,
dengan syarat tak ada rintangan besar, seperti terowongan atau gedung. Pendengar
radio ini dapat mengikuti saluran tunggal tanpa melihat lokasi jangkauan. Karena
teknologi ini membutuhkan akses ke satelit komersial untuk penyebaran sinyal,
jasa radio satelit adalah sebuah bisnis komersial, yang menawarkan sebuah paket
saluran sebagai bagian dari jasa mereka, membutuhkan sebuah langganan dari
pengguna akhir untuk mengakses saluran. Sekarang ini, penyedia radio satelit
utama adalah WorldSpace (Intl.), XM Radio & Sirius Satellite Radio (A.S.).
Karena sinyalnya memiliki hak cipta dan tidak cocok satu sama lain, maka
membutuhkan peralatan khusus untuk dekoding dan pemutaran. Mereka
menawarkan saluran berita, cuaca, olah raga, dan musik.
4. Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke
penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan
bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika
Serikat. Selain itu, ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit
dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima
sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan
ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata. Satelit ini berfungsi sebagai alat
penolong apabila kapal-kapal menemui kesukaran untuk menentukan posisinya
karena cuaca yang buruk atau kesukaran penglihatan (dalam daerah yang berkabut
tebal). Navigator yang mengalami kesulitan menghubungi satelit navigasi yang
mengorbit. Satelit juga akan menjawab melalui radio tentang posisi kapal,
sehingga navigator dapat mengetahui posisi kapal secara tepat.
5. Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang
digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata terutama oleh USA dan Rusia.
Contoh satelit ini antara lain Vostok, Cosmos, Soyus, dll.
7. Telekomunikasi
1. Penghubung telepon global (Global tellecommunication connection)
Jaringan telepon global juga dikenal sebagai Jaringan Telepon Switch Publik
(PPSTN adalah singkatan dari Public Switched Telephone Network atau yang biasa
disebut jaringan telpon tetap (dengan kabel). PSTN secara umum diatur oleh standar-
standar teknis yang dibuat oleh ITU-T, dan menggunakan pengalamatan E.163 /
E.164 (secara umum dikenal dengan nomor telepon). Public Switched Telephone
Network, PSTN ).
3. Global Mobile Communication (GSM) (singkatan bahasa Inggris: Global System for
Mobile Communications, GSM) adalah salah satu standar sistem komunikasi nirkabel
(wireless) yang bersifat terbuka. Telepon GSM digunakan oleh lebih dari satu milyar
orang di lebih dari 200 negara. Banyaknya standar GSM ini membuat roaming
internasional sangat umum dengan “persetujuan roaming” antar operator telepon
genggam. GSM berbeda banyak dengan teknologi sebelumnya dalam pensinyalan dan
“channel” pembicaraan adalah digital, yang berarti ia dipandang sebagai sistem
telepon genggam generasi kedua (2G). GSM merupakan sebuah standar terbuka yang
sekarang ini dikembangkan oleh 3GPP.
4. Bagian penting jaringan Global (fiber optic) Internet jaringan yang terjalin bersifat
global tanpa mengenal ruang, waktu, dan birokrasi, dimana akses data dan informasi
melampaui batas-batas negara dan protokoler. Hampir seluruh kebutuhan informasi
tersedia di internet dengan jangkauan global tanpa batas-batas negara. Akses di
internet tidak dibatasi dengan waktu dan kecepatan pencarian informasi dengan
internet jauh lebih cepat dibandingkan dengan pencarian secara manual. Dalam dunia
internet komunikasi dengan pengguna di belahan dunia, dapat anda lakukan tanpa
batas ruang dan waktu.
5. Sistem satelit untuk memperluas sistem telepon seluler
Sekarang ini, hanya 15% dari daratan dunia terlayani oleh selular atau
teresterial telefon, sehingga satelit menjadi satu-satunya alternatif bila kabel atau
selular tidak tersedia.
1. Sistem satelit terdekat Apabila SB penerima memiliki antena dengan pattern receive
yang buruk, artinya gain side-lobenya cukup besar (tinggi), maka sinyal down-link
yang berasal dari satelit lain akan diterima juga oleh SB penerima sebagai sinyal
interferensi.
2. SB pemancar (Up-link) Sinyal interferensi timbul disebabkan oleh SB pemancar dari
satelit lain. Apabila SB pemancar tersebut memiliki antena dengan pattern side-lobe
dengan gain yang cukup besar, maka carrier pada arah side-lobe juga memiliki daya
yang cukup tinggi untuk mengganggu sistem satelit.
3. Intermodulasi kanal terdekat Satu transponder dibebani atau dioperasikan untuk multi
carrier seperti sistem FDMA atau 2T ½, maka carrier-carrier tersebut akan
menimbulkan sinyal termodulasi pada transponder tersebut dan transponder dikanan-
kirinya. Walaupun pada output multiplexer transponder sudah dilengkapi filter yang
akan mem-filter sinyal intermodulasi, tetapi energi yang ditimbulkan akan tetap
melebar ditransponder kanan-kirinya.
4. Interferensi dari sistem terresterial. Sistem terresterial beroperasi pada frekuensi
band yang sarna dengan sistem frekuensi pada Satelit Palapa, yaitu C-band 6/4 Ghz.
5. Cross Polarisasi Antena
Sistem satelit Palapa, alokasi transponder menggunakan sistem polarisasi
ganda (polarisasi ortogonal), yaitu polarisasi Vertikal dan polarisasi Horizontal. Pada
sistem Ku-band, cross-polarisasi lebih banyak disebabkan oleh pengaruh butiran air
hujan yang dapat mengubah polarisasi sinyal. Sedangkan pada C-band terjadinya
cross-polarisasi lebih banyak disebabkan oleh jeleknya isolasi antara polarisasi
Vertikal dan horizontal pada sistem feed-horn antena. Isolasi cross-poll yang
diijinkan adalah >30 dB.
6. Sistem lainnya
Sebagai contoh adalah interferensi dari sinyal liar yang ditimbulkan oleh
sistem pembakaran motor dua tak yang tidak sempurna, yaitu dapat mengganggu
pada sistem digital dimana carriernya kecil. Contoh lainnya adalah
terganggunya/lenyapnya sinyal sinkronisasi pada sistem TDMA yang mengakibatkan
terganggunya sistem secara keseluruhan.
6. Orbit
Dalam fisika, suatu orbit adalah jalan yang dilalui oleh objek, di sekitar objek lainnya, di
dalam pengaruh dari gaya tertentu. Orbit pertama kali dianalisa secara matematis oleh Johannes
Kepler yang merumuskan hasil perhitungannya dalam hukum gerakan planet Kepler. Dia
menemukan bahwa orbit dari planet dalam tata surya kita adalah berbentuk elips dan bukan
lingkaran atau episiklus seperti yang semula dipercaya.
Banyak satelit dikategorikan atas ketinggian orbitnya, meskipun sebuah satelit bisa
mengorbit dengan ketinggian berapa pun.
Orbit Rendah (Low Earth Orbit, LEO): 300 - 1500km di atas permukaan bumi.
Orbit Menengah (Medium Earth Orbit, MEO): 1500 - 36000 km.
Orbit Geostasioner (Geostationary Orbit, GEO): 35790 km di atas permukaan Bumi.
Orbit Tinggi (High Earth Orbit, HEO): di atas 36000 km.
Orbit berikut adalah orbit khusus yang juga digunakan untuk mengkategorikan satelit,
diantaranya:
Orbit Molniya, orbit satelit dengan periode orbit 12 jam dan inklinasi sekitar 63°.
Orbit Sunsynchronous, orbit satelit dengan inklinasi dan tinggi tertentu yang selalu
melintas ekuator pada jam lokal yang sama.
Orbit Polar, orbit satelit yang melintasi kutub.
8. Satelit Geostasioner
Orbit Geostasioner adalah orbit geosinkron yang berada tepat di atas ekuator Bumi (0°
lintang), dengan eksentrisitas orbital sama dengan nol. Dari permukaan Bumi, objek yang berada
di orbit geostasioner akan tampak diam (tidak bergerak) di angkasa karena periode orbit objek
tersebut mengelilingi Bumi sama dengan periode rotasi Bumi. Orbit ini sangat diminati oleh
operator-operator satelit buatan (termasuk satelit komunikasi dan televisi). Karena letaknya
konstan pada lintang 0°, lokasi satelit hanya dibedakan oleh letaknya di bujur Bumi. Orbit
geosinkron (GEO, Geosynchronous Earth Orbit) berada pada ketinggian 36.000 km. Periode
orbitnya 24 jam, sama dengan orbit Bumi mengelilingi Matahari. Satelit telekomunikasi dan
pengamat cuaca umumnya ada di sini. Satelit GEO dengan inklinasi (sudut kemiringan terhadap
bidang ekuator) nol derajat dan dikontrol terus (seperti pada satelit telekomunikasi) bisa berada
pada titik stasioner, sehingga orbitnya disebut geostationer orbit (GSO).
Bandwidth lebar. Satelit yang beroperasi pada frekuensi Ka-band (20-30 GHz) akan dapat
menyalurkan troughput dalam orde giga bit per detik.
Relatif murah. Sistem satelit relatif lebih murah karena tidak ada biaya penggelaran dan
satu satelit dapat mengcover daerah yang luas.
Topologi network sederhana. Dibandingkan dengan model interkoneksi mesh pada
network terestial, satelit GEO memiliki konfigurasi yang lebih sederhana.
Dengan topologi sederhana maka performasi network lebih mudah dikendalikan.
Disamping itu, ada beberapa kerugiannya, yaitu:
Satelit GEO memerlukan power yang lebih besar untuk hand set. Hal ini membuat hand
set menjadi lebih besar dan mengurangi umur baterai.
Delay tetap yang dapat dirasakan oleh user. Biasanya, delaynya ¼ detik, tetapi dapat lebih
lama. Pada telfon selular, delay lebih besar dari ¼ detik tidak dapat diterima. Terjadinya
interferensi dan atau koneksi yang tidak teratur disebabkan adanya salju, hujan, dan bentuk
lain gangguan cuaca.
9. LEO System
Orbit bumi rendah (Low Earth Orbit, LEO) adalah sebuah orbit sekitar Bumi antara
atmosfer dan sabuk radiasi Van Allen, dengan sebuah sudut inklinasi rendah. Batasan ini tidak
didefinisikan secara pasti, tetapi biasanya sekitar 300-1500 km. Orbit ini biasanya berada di
bawah intermediate circular orbit (ICO) dan jauh di bawah orbit geostationary. Orbit lebih
rendah dari sini tidak stabil dan akan turun secara cepat karena gesekan atmosfer. Orbit yang
lebih tinggi dari orbit ini merupakan subyek dari kegagalan elektronik awal karena radiasi yang
kuat dan pengumpulan muatan. Orbit dengan sebuah sudut inklinasi yang lebih tinggi biasanya
disebut orbit polar.
Objek di orbit Bumi rendah bertemu gas atmosfer di thermosphere (sekitar 80-500 km di
atas) atau exosphere (kira-kira 500 km ke atas), tergantung dari ketinggian orbit. Kebanyakan
penerbangan angkasa berawak telah berada di LEO, termasuk seluruh space shuttle dan
bermacam misi stasiun angkasa, satu pengecualian adalah tes penerbangan suborbital seperti
Proyek Mercury awal dan penerbangan SpaceShipOne (yang tidak ditujukan mencapai LEO),
dan misi Proyek Apollo ke Bulan (yang melewati LEO).
Dari segi penggunaannya, sistem-sistem LEO dapat dibagi dalam dua sistem, yaitu:
Sistem yang dapat beroperasi dengan mem”bypass” jaringan telekom yang ada. Dalam
group ini hanya IRIDIUM yang baru dapat digolongkan kedalamnya.
Sistem yang bekerja melalui jaringan telekom yang ada. Sehingga dapat dianggap sebagai
perluasan sistem-sistem Cellular ataupun jaringan telekom yang ada.
Benda yang berada di orbit menengah (MEO, Medium Earth Orbit) berada pada
ketinggian 5.500-36.000 km. Sistem satelit navigasi GPS (global positioning system) milik
Amerika Serikat dan GLONASS (global navigation satellite system) milik Rusia menempati
orbit menengah ini, sekitar 18.000-20.000 km dari Bumi.
Untuk Uplink:
f = 6 GHz
d = 35.900 Km
LFS = 199 dB
Untuk Downlink:
f = 4 GHz
d = 35.900 Km
LFS = 196 dB
- Band allocation
- Signal Routing
- Bandwidth Compaction
- Demodulation/Remodulation
- Channel Compaction (DSI)
1. Satelit
2. Network Management Center (NMC)
3. Gateways and Base Station
4. Advancer User Terminals
Empat Ukuran Kekuatan Penerimaan
1. Kekuatan pengiriman, jika semakin kuat pengiriman, maka penerimaan semakin kuat.
2. Daya Jangkau antena pengirim, Semakin kuat daya jangkau, maka semakin luas daya
penerimaan.
3. Jarak diantara pengirim dan penerima. Semakin jauh, maka jarak penerimaan semakin
kecil.
4. Daya jangkau antena penerima. Daya jangkau antena penerima besar, maka kekuatan
penerima besar.
14. VSAT (Very Small Aperture Terminal)
VSAT kependekan dari Very Small Aperture Terminal, sebuah terminal yang digunakan
dalam komunikasi data satelit, suara dan sinyal video, tidak termasuk broadcast televisi. VSAT
terdiri dari dua bagian, sebuah transceiver yang ditempatkan di luar (out doors) yang dapat
langsung terjangkau oleh satelit dan sebuah alat yang di tempatkan di dalam ruangan yang
menghubungkan transceiver dengan alat komunikasi para pengguna, PC misalnya. Transceiver
menerima dan mengirim sinyal ke transponder satelit di langit. Satelit mengirim dan menerima
sinyal dari sebuah ground station komputer yang berfungsi sebagai hub untuk sistem tersebut.
Masing-masing komputer pengguna terhubungkan oleh hub ke satelit, membentuk sebuah
topologi bintang (star topology). Hub tersebut mengatur keseluruhan operasional network. Agar
sebuah komputer pengguna dapat melakukan komunikasi dengan lainnya, transmisinya harus
terhubung dengan hub yang kemudian mentransmisikan kembali ke satelit, setelah itu baru
dikomunikasikan dengan komputer pengguna VSAT yang lain.
Sistem ini mengadopsi teknologi TDM dan TDMA. Umumnya konfigurasi VSAT adalah
seperti bintang.
1. Forward Error
2. Correction yang menjamin kecilnya kemungkinan pengiriman ulang.
3. Waktu yang dibutuhkan dari satu titik di atas bumi ke titik lainnya melalui satelit adalah
sekitar 700 milisecond, sementara leased line hanya memerlukan waktu sekitar 40
milisecond. Hal ini disebabkan oleh jarak yang harus ditempuh oleh data, yaitu dari bumi
ke satelit dan kembali ke bumi. Satelit geostasioner sendiri berketinggian sekitar 36.000
kilometer di atas permukaan bumi.
4. Curah Hujan yang tinggi, Semakin tinggi frekuensi sinyal yang dipakai, maka akan
semakin tinggi redaman karena curah hujan. Saat ini band frekuensi yang banyak dipakai
untuk aplikasi broadcasting adalah S-band, C-Band dan Ku-Band. Untuk daerah seperti
Indonesia dengan curah hujan yang tinggi penggunaan Ku-band akan sangat mengurangi
availability link satelit yang diharapkan. Sedangkan untuk daerah daerah sub tropis
dengan curah hujan yang rendah, penggunaan Ku-Band akan sangat baik. Pemilihan
frekuensi ini akan berpengaruh terhadap ukuran terminal yang akan dipakai oleh masing
masing pelanggan.
5. Rawan sambaran petir gledek Sun Outage, Sun outage adalah kondisi yang terjadi pada
saat bumi-satelit-matahari berada dalam satu garis lurus. Satelit yang mengorbit bumi
secara geostasioner pada garis orbit geosynchronous berada di garis equator atau
khatulistiwa (di ketinggian 36.000 Km) secara tetap dan mengalami dua kali sun outage
setiap tahunnya. Energi thermal yang dipancarkan matahari pada saat sun outage
mengakibatkan interferensi sesaat pada semua sinyal satelit, sehingga satelit mengalami
kehilangan komunikasi dengan stasiun bumi, baik headend / teleport maupun ground-
segment biasa.
6. Debu Meteroit, Seringkali menembakan gas hydrazine (H2Z) agar rotasi satelit stabil di
orbit, satelit perlu beberapa kali di kalibrasi agar tetap pada orbitnya.
Sumber :
http://www.scribd.com/doc/34050648/Sistem-Komunikasi-Satelit
http://taufik-ciebobotoh.blogspot.com/2010_10_01_archive.html
http://jogie.wordpress.com/hang-tuah/modul-pelajaran/smk-broadcasting/sistem-komunikasi/