Makalah Belum Jadi
Makalah Belum Jadi
Disusun Oleh :
Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Makassar
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah.......................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................... 1
D. Manfaat......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 13
3.2 Saran.................................................................................................... 13
Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena dengan hidayah
nyalah sehingga kita dapat menyelesaikan makalh ini, tak lupa pual salawat dan
salam kita panjatkan kepada junjungan nabi besar Muhammad SAW yang
memberi penerangan bagi umat manusia.
Penulisan makalah ini, dimasudkan sebagai salah satu tugas individu pada
mata kuliah seminar biologi dijurusan biologi Universitas Negeri Makassar.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, dengan kata
lain masih banyak kekurangan baik dari segi penulisan maupun penyajian materi .
oleh karewna itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca guna
perbaikan makalah ini kedepannya.
Dalam menyelesaikan makalah ini, tak lupa pula kami ucapkan terimah
kasih kepada berbagai pihak atas bantuannya dalam penyusunan makalah ini
Karena makalah ini dapat terselesaikan tepat waktunya.
Dan kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan penulis khususnya. Amin
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gaya belajar
1. Pengertian gaya belajar
Koch dalam M. Nur Ghufron dan Rini Risnawaita, (2014: 41) menegaskan bahwa
mulai tahun 1950an dan 1960an para peneliti mulai mengidentifikasi teoriteori
belajar dan pengajaran yang kemudian mengarahkan para peneliti dan pendidik
untuk lebih memfokuskan pada masing-masing kemampuan individu dalam
belajar beserta kebutuhannya sampai sekitar akhir tahun 1960an dan awal 1970an,
dan gaya belajar individu merupakan satu pergerakan utama di berbagai penelitian
dalam bidang pendidikan.
Gaya belajar dikategorikan menjadi empat kelompok besar : yaitu model pribadi,
model interaksi sosial, model pendekatan instruksional, dan proses
informasimodel. Setiap siswa diyakini memiliki lebih dari satu jenisdari gaya
belajar. Gaya belajar VAK termasuk dalamkategori model pribadi. Gaya belajar
ini hanya melihat siswa dalam hal modalitas dan tidak secara khusus melihat pada
gaya belajar siswa ditinjau dari aspek kognitif (berpikir).gaya atau model
pemrosesan informasi) (Rini, 2020).
Connell dalam Muh. Yaumi (2013: 125) membagi gaya belajar kedalam tiga
bagian, yakni:
(1) Visual learners; (2) Auditory learners; dan (3) Kinesthetik learnes
1. Visual learners
Peserta didik visual adalah mereka yang belajar paling baik melalui penglihatan.
Peserta didik visual memiliki kesulitan menyerap informasi melalui presentase
verbal tanpa disertai dengan gambar-gambar visual. Kekuatan mereka adalah
visual, oleh karena itu perlu ada alat bantu visual atau alat peraga yang dapat
mereka lihat dan saksikan secara langsung. Jika memberikan presentase lebih baik
menggunakan handout, overhead, power point, slide, kartun yang berisi pesan-
pesan pembelajaran yang bersifat humoris termasuk peta konsep di papan tulis
untuk menghubungkan ide-ide penting secara visual. Pesesrta didik visual juga
sangat senang dengan bagan, poster, dan software computer jika ada. Mengingat
mereka belajar dengan mudah jika melalui penglihatan, maka dapat mengingat
bentuk grafik, peta, termasuk penggunaan warna sebagai penanda pesan-pesan
utama dari penyajian.
2. Auditory Learnears
Peserta didik auditori adalah mereka yang belajar sesuatu paling baik
melalui pendengaran. Jenis gaya belajar ini cenderung menyukai penyajian
material lewat ceramah dan diskusi. Bahkan bagi orang dewasa yang bergaya
belajar auditori mampu mengingat informasi yang disajikan melalui ceramah
selama berjam-jam dalam waaktu yang relatif lama. Dari segi memproses
informasi, kekuatan daya penerimaan mereka melalui pendengaran sehingga
mereka dapat menganalisis kata demi kata. Peserta didik auditori biasanya
terfokus pada suatu masalah dalam suatu waktu, mudah kehilangan konsentrasi
ketika ada suara-suara rebut disekitarnya dan mereka tidak senang pada jumlah
kelompok yang terlalu besar dan tugas berbasis proyek. Peserta didik auditori
lebih senang jika belajar atau mengerjakan tugas dengan satu atau dua orang
teman, karna dengan jumlah teman yang sedikit mereka dapat saling memotivasi
untuk berbicara tentang informasi yang berkaitan dengan tugas kemudian
mendengarkan penjelasan kawannya dengan baik, jika memungkinkan,
pembelajaran dengan menggunakan buku-buku, audio, dan merekam kata-kata
atau pesan-pesan penting untuk dikuasai. Kebanyakan peserta didik auditori
memiliki kekuatan mendengar dengan sangat baik disamping mempunyai
kemampuan lisan yang hebat. Dengan demikian, pada saat mereka diberikan tugas
atau ujian final sebaiknya dengan menggunakan lisan atau pendiktean (Muh.
Yaumi, 2013: 126).
3. Kinesthetik learner
Belajar kinestetik atau dikenal juga dengan istilah belajar taktil (berkenaan
dengan perabaan) adalah gaya belajar dimana peserta didik melakukan aktivitas
secara fisik. Dua hal penting yang sangat disenangi oleh mereka yang bergaya
belajar kinestetik adalah sering bergerak atau berpindah selama pembelajaran
berlangsung. secara fisik, mereka menggunakan fisik lebih banyak daripada
melihat dan mendengarkan melalui metode ceramah. Mereka berbicara melalui
gerakan-gerakan anggota tubuh dan memberikan banyak respon ketika
pembelajaran didemonstrasikan. Gaya belajar kinestetik juga gemar menulis
dengan tangan dan yang terpenting bagi mereka adalah menggunakan anggota
tubuh dalam belajar. Ketika belajar berlangsung mereka senang bergerak,
menggoyangkan kaki, tangan, kepala, atau mungkin sesekali memainkan rambut
dengan kepalanya. Pada umumnya, mereka dominan pada mata pelajaran
olahraga, seni ber-acting, atau teater (Muh. Yaumi, 2013: 127).
Ghufron, M. Nur dan Rini Risnawita. 2014. Gaya Belajar Kajian Teoritik.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mardiana. Seni Menulis Ilmiah Keselarasan Metode dan Gaya Belajar. Alauddin
university press. Makassar. 2013.
Cheng, Y. H., Cheng, J. T., & Chen, D. J. (2012). The effect of multimedia computer
assisted instruction and learning style on learning achievement. WSEAS
transactions on information science and applications, 9(1), 24-35.
Rini, D. S., & Adisyahputra, D. V. S. (2020). Boosting Student Critical Thinking Ability
Through Project Based Learning, Motivation and Visual, Auditory, Kinesthetic
Learning Style: A study on Ecosystem Topic. Universal Journal of Educational
Research, 8(4A), 37-44.
Almeida, P. A., & Mendes, R. (2010). Learning Style Preferences across
Disciplines. International Journal of Diversity in Organisations, Communities &
Nations, 10(2).
Zulfiani, Z., Suwarna, I. P., & Miranto, S. (2019, June). ScEd-ALS Project: The use of
pedagogical intervention in developing hypermedia science based on learning
style. In Empowering Science and Mathematics for Global Competitiveness:
Proceedings of the Science and Mathematics International Conference (SMIC
2018), November 2-4, 2018, Jakarta, Indonesia (pp. 223-232). CRC Press.