Anda di halaman 1dari 10

Berdasarkan kajian pustaka yang dibahas di atas, pengungkapan setidaknya harus mencakup

informasi material tentang :


1. Hasil keuangan dan operasi perusahaan
Sejak resmi Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia, yaitu Februari 2011,
Garuda Indonesia telah melaporkan hasil keuangan dan operasionalnya. Di website
www.garuda-indonesia.com Garuda telah menyediakan laporan keuangan per kuartal dari
tahun 2010 hingga sampai 2019 dan laporan tahunan dari tahun 2005 hingga 2017. Hasil
kegiatan operasional Garuda Indonesia juga secara rinci dijelaskan di laporan tahunan, seperti
utilisasi armada, jumlah armada, tingkat ketepatan waktu, jumlah penumpang, bahan bakar
yang digunakan, jumlah kargo, dan sebagainya.
Untuk laporan tahun 2018 yang sempat menjadi permasalahan, Garuda Indonesia melakukan
penyesuaian terhadap pendapatan (beban) lain-lain, keuntungan selisih kurs, manfaat (beban)
pajak, piutang usaha lain-lain, aset pajak tangguhan, utang pajak, liabilitas pinjaman jangka
pendek dan jangka panjang, dan saldo laba-rugi yang belum dicadangkan. Hal ini disebabkan
akibat Garuda Indonesia yang telah mengakui pendapatan atas sewa dengan PT Mahata Aero
Teknologi, sehingga dapat membukukan laba bersih sebesar USD 809,85 ribu atau setara Rp
11,33 miliar (asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS). Angka ini melonjak tajam dibanding 2017
yang menderita rugi USD 216,5 juta. Menurut IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia),
perlakuan akuntansi atas transaksi GIAA dengan Mahata sebagai pendapatan 2018 terlalu
dini, tidak tepat karena kontrak GIAA dengan Mahata untuk jangka waktu 15 tahun. Oleh
karena itu, hasil keuangan Garuda Indonesia pada laporan tahunan 2018 tidak akurat dan
tidak transparan

karena hasil tersebut tidak sesuai dengan kondisi keuangan Garuda Indonesia saat itu.

2. Kebijakan remunerasi bagi anggota dewan dan eksekutif, dan informasi tentang
anggota dewan, termasuk kualifikasi mereka, proses seleksi, direktur perusahaan lain dan
apakah mereka dianggap independen oleh dewan
Remunerasi adalah imbalan yang ditetapkan dan diberikan kepada anggota Direksi, anggota
Dewan Komisaris dan/atau Pegawai baik yang bersifat tetap maupun variabel dalam bentuk
tunai maupun tidak tunai sesuai dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya (POJK
Nomor 45 Tahun 2015). Pengelolaan remunerasi Garuda Indonesia mencakup komponen
Compensation dan Benefits & Perk. Perusahaan menggunakan prinsip MMC (Meritocracy,
Market, Company Capability) dalam menetapkan transactional reward ini. Rancangan gaji
(salary) ditetapkan berdasarkan posisi, kompetensi dan akuntabilitas dengan menciptakan
internal equity yang didasarkan pada kriteria yang bersifat obyektif serta memperhatikan
external competitiveness (harga pasar) sesuai dengan kemampuan Perusahaan. Gaji di
Perusahaan dikelompokan berdasarkan profesi penerbang, awak kabin dan pegawai Head
Office – Branch Office (HO-BO) yang komponennya terbagi atas fixed pay dan variable pay.
Perseroan juga menyediakan program kompensasi dan manfaat yang kompetitif mencakup
fasilitas kesehatan yang komprehensif, baik preventif maupun kuratif, antara lain fasilitas
rawat inap, rawat jalan, persalinan, kacamata, perawatan gigi, pemeriksaan laboratorium
hingga medical check up dan lain sebagainya, dengan menggunakan pihak ketiga. Khusus
pengawasan kesehatan kru pesawat (baik Penerbang maupun Awak Kabin), Perseroan
menyediakan dokter khusus penerbangan agar kesehatan kru pesawat dapat dikelola dengan
baik.

Namun, pada kenyataanya, Garuda Indonesia belum menindaklanjuti struktur pemberian


upah yang jelas kepada karyawannya. Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI)
menuntut untuk memperbarui Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang salah satunya membahas
tentang struktur pemberian upah. IKAGI merasa tidak adil dengan pemberian upah karyawan
yang hanya terdiri dari gaji pokok sesuai upah minimum provinsi
Oleh karena itu, informasi yang diberikan Garuda Indonesia mengenai remunerasi dengan
kenyataannya tidak sesuai, sehingga informasi yang di disclose Garuda tidak akurat.

3. Transaksi dengan pihak terkait


Berdasarkan PSAK 7, pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan
entitas tertentu dalam menyiapkan laporan keuangannya. Suatu entitas terkait dengan entitas
pelapor, salah satunya jika entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk
imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
Garuda Indonesia mencatatkan ikatan kerja samanya dengan pihak-pihak terkait di laporan
tahunannya di bagian Catatan Atas Laporan Keuangan. Contohnya, Garuda Indonesia bekerja
sama dengan Rolls Royce untuk melakukan perawatan engine, bekerja sama dengan General
Electric (GE) terkait dengan suku cadang, peralatan, publikasi dan pelatihan mesin pesawat
GE90-115B dan CF34- 8C, bekerja sama dengan PT Mahata Aero Teknologi terkait dengan
jaringan wifi yang dipasangkan di pesawat.
Pada kenyataannya, Garuda Indonesia memang terikat kerja sama dengan pihak-pihak diatas
yang telah saya sebutkan. Oleh karena itu, informasi transaksi dengan pihak yang terkait dari
Garuda sudah akurat.

4. Faktor risiko mendatang


Laporan Tahunan Garuda Indonesia di bagian Kinerja terdapat subbagian “Tantangan dan
Kebijakan Strategis di Tahun XXXX”. Di subbagian ini, Garuda Indonesia menjelaskan
mengenai tantangan yang akan dihadapi dalam tahun yang berjalan. Contohnya, pada tahun
2018, kenaikan harga bahan bakar yang dipicu kenaikan harga minyak mentah dan
pelemahan nilai tukar rupiah menjadi tantangan yang dihadapi oleh Garuda Indonesia.
Informasi yang disampaikan sudah akurat karena sudah sesuai dengan kondisi yang terjadi.
Perbankan korporasi menghadapi tahun 2019 dengan tantangan baik dari sisi kondisi perekonomian
nasional maupun global karena peristiwa politik nasional dengan adanya Pemilu 2019 dan Amerika
Serikat - Tiongkok Trade War serta ketatnya likuiditas. Perbankan Korporasi senantiasa tetap
menjaga momentum pertumbuhan dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian

Kondisi eksternal, terutama perang dagang AS dan Tiongkok adalah tantangan utama yang dihadapi
oleh CIMB Niaga dan perusahaan lainnya di industri perbankan. Hal ini tercermin dari pertumbuhan
kredit dan simpanan industri yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Persaingan antar
bank dalam memperoleh likuiditas juga menjadi lebih ketat. Sebagai pemimpin dalam layanan
perbankan digital, kami akan berusaha untuk menghadapi para pesaing kami dengan menawarkan
inovasi mutakhir dan melalui kolaborasi dan kemitraan dengan perusahaan Fintech, baik secara
langsung maupun tidak langsung. CIMB Niaga telah membangun core technology platform yang kuat
yang mampu dengan cepat menawarkan produk-produk baru, dengan lebih baik dan lebih inovatif
untuk meningkatkan pengalaman perbankan nasabah. Kami juga berpartisipasi dalam sejumlah
proyek infrastruktur pemerintah dan sindikasi kredit sebagai langkah untuk memperkuat portofolio
kredit dan meningkatkan fee based income. Sejalan dengan kebijakan BI untuk menurunkan suku
bunga acuan, CIMB Niaga melakukan strategi re-pricing untuk merespons dengan cepat kondisi
pasar dan mempertahankan rasio margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) berada pada
tingkat yang ditargetkan.

5. Tujuan perusahaan
Menjadi perusahaan Asean yang terkemuka merupakan visi PT CIMB Niaga dengan misi
perusahaan Menyediakan layanan perbankan universal di Indonesia secara terpadu sebagai
perusahaan dengan kinerja unggul di kawasan ASEAN dan kawasan utama lainnya, serta
mendukung percepatan integrasi ASEAN dan menghubungkannya dengan kawasan lain.
Menjadi “tuan rumah” di dalam negeri (penerbangan domestik) dan mampu berkompetisi
setara dengan perusahaan penerbangan internasional lainnya. Menjadi “leading carrier”
dalam penerbangan dalam negeri dan “flag carrier” dalam penerbangan internasional.
Menjadi usaha yang bergerak di bidang “consumer service”. Dengan visi Garuda menjadi
perusahaan penerbangan pilihan utama di Indonesia yang berdaya saing internasional, juga
misi perusahaan memberikan layanan dan jasa angkutan udara yang memberikan kepuasan
kepada pengguna jasa secara terpadu dan profesional dan didukung oleh sumber daya
manusia yang kompeten. Untuk menggapai tujuan dan cita cita garuda tersebut, Garuda
memulai melebarkan sayap dengan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia,
yaitu Februari 2011, Garuda Indonesia perlu melaporkan hasil keuangan dan operasionalnya.
Di website www.garuda-indonesia.com Garuda telah menyediakan laporan keuangan per
kuartal dari tahun 2010 hingga sampai 2019 dan laporan tahunan dari tahun 2005 hingga
2017.
.

6. Kepemilikan saham mayoritas dan hak suara


Mayoritas saham Garuda dimiliki oleh pemerintah, yaitu sebesar 60,536 persen
(15.670.777.621 lembar saham). PT Trans Airway juga memiliki saham sebesar 25,615
persen (6.630.958.172 lembar). Kemudian sebanyak 13,849 persen (3.584.840.461 lembar)
saham Garuda Indonesia lainnya dimiliki oleh masyarakat. Namun, komisaris dan direksi
Garuda Indonesia juga tercatat sebagai pemilik saham Garuda. Seperti Komisaris Utama
Garuda Indonesia Sahala Lumban Gaol memiliki sebanyak saham 0,005 persen ( 1.360.974
lembar saham), Direktur Keuangan Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah memiliki
89.318 lembar saham, juga mantan Direktur Operasi Bambang Adi Surya memiliki 20.335
lembar saham.

Informasi kepemilikan saham mengungkapkan identitas pemegang saham akhir, pemegang


saham yang memiliki 5% atau lebih saham perusahaan. Perusahaan juga mengungkapkan
pemegang saham utama dan/atau mayoritas baik secara langsung maupun tidak langsung.
Mayoritas saham PT CIMB Niaga dimiliki oleh CIMB GROUP SDN BHD yaitu sebesar 91.48
persen (22.991.336.581 lembar). Kemudian sebanyak 1.73 persen (433.773.147 lembar)
dimiliki oleh kelompok pemegang saham individu. Selain itu, Perusahaan mengungkapkan
kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi baik secara langsung maupun tidak
langsung. Seperti Presiden Direktur, Tigor M. Siahaan memiliki sebanyak 6.471.356 lembar
saham (<1%) pada CIMB Niaga dan 72.189 lembar saham (<5%) pada CIMB Group, juga
mantan Presiden Komisaris, Tengku Dato’ Sri Zafrul Tengku Abdul Aziz memiliki 60.031
lembar saham (<1%) pada CIMB Niaga dan 60.924 lembar saham (<5%) pada CIMB Group.
.

Perusahaan mengungkapkan kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi baik secara

7. Struktur dan kebijakan tata kelola, khususnya isi kebijakan tata kelola
perusahaan dan proses yang diimplementasikan.
Perseroan telah menetapkan dan mengesahkan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang
merupakan pedoman kebijakan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan; Board Manual yang
merupakan pedoman bagi Direksi dan Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya; Etika Kerja & Etika Bisnis yang merupakan pedoman perilaku kerja bagi
Insan Perseroan dan pedoman bagi Insan Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha
Perseroan dengan pihak pemangku kepentingan. Manual KTKP Kebijakan Tata Kelola
Perusahaan (KTKP) wajib menjadi acuan bagi Dewan Komisaris, Direksi dan setiap unit
kerja di bawahnya dalam melaksanakan kegiatan di Perseroan, sekaligus menjadi pedoman
penerapan GCG bagi Perseroan.
1. Transparansi tentang Struktur Kepemilikan

Informasi kepemilikan saham mengungkapkan identitas pemegang saham akhir, pemegang


saham yang memiliki 5% atau lebih saham perusahaan.

Perusahaan mengungkapkan pemegang saham utama dan/atau mayoritas baik secara


langsung maupun tidak langsung.

Perusahaan mengungkapkan kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Perusahaan mengungkapkan kepemilikan saham oleh manajemen senior baik secara langsung
maupun tidak langsung.

Perusahaan mengungkapkan struktur grup korporasi, termasuk entitas induk, entitas anak,
entitas asosiasi, perusahaan patungan (joint ventures) dan perusahaan dengan tujuan khusus
(SPE/SPV).

2. Kualitas Laporan Tahunan

Apakah Laporan Tahunan Perusahaan mengungkapkan hal-hal yang dibawah ini:

Target perusahaan

Indikator-indikator kinerja keuangan

Indikator-indikator kinerja non-keuangan

Kebijakan Dividen

Biografi lengkap (minimum umur, pendidikan, tanggal pengangkatan pertama kali,


pengalaman dan rangkap jabatan di perusahaan terbuka lainnya) dari seluruh anggota
Direksi/Dewan Komisaris.

Informasi kehadiran setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam seluruh rapat
Direksi dan Dewan Komisaris yang diadakan sepanjang tahun.

Perusahaan mengungkapkan total remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris.

Pernyataan penerapan tata kelola:

Laporan Tahunan memuat pernyataan pemenuhan perusahaan terhadap penerapan prinsip tata
kelola dan mengdidentifikasi serta memberikan alasan jika terjadi pelanggaran

3. Pengungkapan Transaksi dengan Pihak Terkait


Perusahaan mengungkapkan kebijakan terkait dengan mekanisme reviu dan
persetujuan atas transaksi dengan pihak terkait yang material
Perusahaan mengungkapkan nama, hubungan dan sifat serta nilai setiap
transaksi dengan pihak terkait yang material

4. Direktur dan Komisaris melakukan transaksi saham Perusahaan


Perusahaan mengungkapkan perdagangan saham oleh orang dalam
5. Auditor Eksternal dan Laporan Auditor
Jika perusahaan menunjuk Kantor Akuntan Publik yang sama untuk jasa audit
dan jasa non-audit:
Biaya audit dan non-audit diungkapkan.
Biaya non-audit melebihi biaya audit.
6. Media Komunikasi
Perusahaan menggunakan media di bawah ini untuk berkomunikasi:
Laporan Triwulan
Situs web perusahaan
Analyst meeting
Media briefings / konferensi pers
7. Penyampaian Laporan Tahunan yang Tepat Waktu
Laporan Keuangan Tahunan yang diaudit diterbitkan dalam waktu 120 hari
dari akhir tahun buku.
Laporan Tahunan diterbitkan dalam waktu 120 hari dari akhir tahun buku.
Pernyataan bahwan Laporan Keuangan Tahunan telah disajikan secara benar
dan wajar yang ditanda tangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi dan/atau
pejabat terkait dari perusahaan.
8. Situs Web Perusahaan
Perusahaan memiliki situs web yang mengungkapkan informasi terkini
mengenai hal-hal di bawah ini:
Laporan keuangan (triwulan terakhir)
Materi analysts dan media briefing
Laporan Tahunan yang bisa diunduh
Panggilan RUPST dan/atau RUPSLB
Risalah RUPST dan/atau RUPSLB
Konstitusi perusahaan (undang - undang, akta pendirian dan anggaran dasar
perusahaan)
9. Hubungan Investor
Perusahaan mengungkapkan informasi rinci tentang kontak perusahaan
(telepon, fax, dan email) dari bagian/petugas bertanggung jawab terhadap
kegiatan hubungan investor

Prinsip D: Pengungkapan dan Transparansi


D.1 Transparansi tentang Struktur Kepemilikan
D.1.1 Informasi kepemilikan saham mengungkapkan identitas pemegang saham 129-
akhir, pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham perusahaan. 131
&
138
D.1.2 Perusahaan mengungkapkan pemegang saham utama dan/atau mayoritas 138
baik secara langsung maupun tidak langsung.
D.1.3 Perusahaan mengungkapkan kepemilikan saham Dewan Komisaris dan 131-
Direksi baik secara langsung maupun tidak langsung. 132

Prinsip D: Pengungkapan dan Transparansi


D.1 Transparansi tentang Struktur Kepemilikan
129-
Informasi kepemilikan saham mengungkapkan identitas pemegang saham 131
akhir, pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham perusahaan. &
D.1.1 138
Perusahaan mengungkapkan pemegang saham utama dan/atau mayoritas
D.1.2 baik secara langsung maupun tidak langsung. 138
Perusahaan mengungkapkan kepemilikan saham Dewan Komisaris dan 131-
D.1.3 Direksi baik secara langsung maupun tidak langsung. 132
131-
132
Perusahaan mengungkapkan kepemilikan saham oleh manajemen senior &
baik secara langsung maupun tidak langsung. situs
web
D.1.4 Bank
Perusahaan mengungkapkan struktur grup korporasi, termasuk entitas
induk, entitas anak, entitas asosiasi, perusahaan patungan (joint ventures) 138-
D.1.5 dan perusahaan dengan tujuan khusus (SPE/SPV). 140
D.2 Kualitas Laporan Tahunan
Apakah Laporan Tahunan Perusahaan mengungkapkan hal-hal yang dibawah
ini:
138-
Target perusahaan
D.2.1 140
D.2.2 Indikator-indikator kinerja keuangan
D.2.3 Indikator-indikator kinerja non-keuangan
D.2.4 Kebijakan Dividen
Biografi lengkap (minimum umur, pendidikan, tanggal pengangkatan
pertama kali, pengalaman dan rangkap jabatan di perusahaan terbuka
lainnya) dari seluruh anggota Direksi/Dewan Komisaris.
D.2.5
Informasi kehadiran setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam
seluruh rapat Direksi dan Dewan Komisaris yang diadakan sepanjang tahun.
D.2.6

D.2.7 Perusahaan mengungkapkan total remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris.

D.1 Transparansi tentang Struktur Kepemilikan


D.1.1 Informasi kepemilikan saham mengungkapkan identitas pemegang 129-131 & 138
saham akhir, pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham
perusahaan.
D.1.2 Perusahaan mengungkapkan pemegang saham utama dan/atau 138
mayoritas baik secara langsung maupun tidak langsung.
D.1.3 Perusahaan mengungkapkan kepemilikan saham Dewan Komisaris 131-132
dan Direksi baik secara langsung maupun tidak langsung.
D.1.4 Perusahaan mengungkapkan kepemilikan saham oleh manajemen 131-132 &
senior baik secara langsung maupun tidak langsung. situs web Bank

D.1.5 Perusahaan mengungkapkan struktur grup korporasi, termasuk 138-140


entitas induk, entitas anak, entitas asosiasi, perusahaan patungan
(joint ventures) dan perusahaan dengan tujuan khusus (SPE/SPV).
Prinsip D: Pengungkapan dan Transparansi
D.1 Transparansi tentang Struktur Kepemilikan
D.1.1 Informasi kepemilikan saham mengungkapkan identitas pemegang saham 129-131
akhir, pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham perusahaan. & 138

D.1.2 Perusahaan mengungkapkan pemegang saham utama dan/atau mayoritas 138


baik secara langsung maupun tidak langsung.
D.1.3 Perusahaan mengungkapkan kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi 131-132
baik secara langsung maupun tidak langsung.
D.1.4 Perusahaan mengungkapkan kepemilikan saham oleh manajemen senior baik 131-132
secara langsung maupun tidak langsung. & situs
web
Bank
D.1.5 Perusahaan mengungkapkan struktur grup korporasi, termasuk entitas induk, 138-140
entitas anak, entitas asosiasi, perusahaan patungan (joint ventures) dan
perusahaan dengan tujuan khusus (SPE/SPV).

Prinsip D: Pengungkapan dan Transparansi


No Kriteria Halaman
D.1 Transparansi tentang Struktur Kepemilikan
Informasi kepemilikan saham mengungkapkan identitas pemegang saham akhir, pemegang
D.1.1 saham yang memiliki 5% atau lebih saham perusahaan.
129-131 & 138

Perusahaan mengungkapkan pemegang saham utama dan/atau mayoritas baik secara


D.1.2 langsung maupun tidak langsung.
138

Perusahaan mengungkapkan kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi baik secara
D.1.3 131-132
langsung maupun tidak langsung.
Perusahaan mengungkapkan kepemilikan saham oleh manajemen senior baik secara 131-132 & situs web
D.1.4 langsung maupun tidak langsung. Bank
Perusahaan mengungkapkan struktur grup korporasi, termasuk entitas induk, entitas anak,
D.1.5 entitas asosiasi, perusahaan patungan (joint ventures) dan perusahaan dengan tujuan 138-140
khusus (SPE/SPV).

D.2 Kualitas Laporan Tahunan


Apakah Laporan Tahunan Perusahaan mengungkapkan hal-hal yang dibawah ini:
D.2.1 Target perusahaan 92 & 265-266
10-13, 16-23 & 217-
D.2.2 Indikator-indikator kinerja keuangan
253
D.2.3 Indikator-indikator kinerja non-keuangan 11, 30-45 & 174-216
D.2.4 Kebijakan Dividen 267
Biografi lengkap (minimum umur, pendidikan, tanggal pengangkatan pertama kali,
D.2.5 pengalaman dan rangkap jabatan di perusahaan terbuka lainnya) dari seluruh anggota 96-109
Direksi/Dewan Komisaris.
Informasi kehadiran setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam seluruh rapat
D.2.6 531-542
Direksi dan Dewan Komisaris yang diadakan sepanjang tahun.
D.2.7 Perusahaan mengungkapkan total remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris. 523-530
Penyataan Penerapan Tata Kelola:
Laporan Tahunan memuat pernyataan pemenuhan perusahaan terhadap penerapan
D.2.8 prinsip tata kelola dan mengdidentifikasi serta memberikan alasan jika terjadi 665
pelanggaran.
D.3 Pengungkapan Transaksi dengan Pihak Terkait
Perusahaan mengungkapkan kebijakan terkait dengan mekanisme reviu dan
D.3.1 271 & 627
persetujuan atas transaksi dengan pihak terkait yang material
Perusahaan mengungkapkan nama, hubungan dan sifat serta nilai setiap transaksi
D.3.2 271 & 627
dengan pihak terkait yang material
D.4 Direktur dan Komisaris melakukan transaksi saham Perusahaan
D.4.1 Perusahaan mengungkapkan perdagangan saham oleh orang dalam 131-132 & 630
D.5 Auditor Eksternal dan Laporan Auditor
Jika perusahaan menunjuk Kantor Akuntan Publik yang sama untuk jasa audit dan jasa
non-audit:
D.5.1 Biaya audit dan non-audit diungkapkan. 600-601
D.5.2 Biaya non-audit melebihi biaya audit. 600-601

D.6 Media Komunikasi


Perusahaan menggunakan media di bawah ini untuk berkomunikasi:
D.6.1 Laporan Triwulan 613-614 & 625
D.6.2 Situs web perusahaan 146-148 & 625
D.6.3 Analyst meeting 613-614 & 625
D.6.4 Media briefings / konferensi pers 614-617
D.7 Penyampaian Laporan Tahunan yang Tepat Waktu
Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Tahunan yang diaudit diterbitkan dalam waktu 120 hari dari akhir
D.7.1 Konsolidasian hal. 2-
tahun buku.
4
D.7.2 Laporan Tahunan diterbitkan dalam waktu 120 hari dari akhir tahun buku. 74-75
Pernyataan bahwan Laporan Keuangan Tahunan telah disajikan secara benar dan Laporan Keuangan
D.7.3 wajar yang ditanda tangani oleh Dewan Komisaris dan Direksi dan/atau pejabat Konsolidasian hal. 2-
terkait dari perusahaan. 4

D.8 Situs Web Perusahaan


Perusahaan memiliki situs web yang mengungkapkan informasi terkini mengenai hal-
hal di bawah ini:
D.8.1 Laporan keuangan (triwulan terakhir) 146-148
D.8.2 Materi analysts dan media briefing 146-148
D.8.3 Laporan Tahunan yang bisa diunduh 146-148
D.8.4 Panggilan RUPST dan/atau RUPSLB 146-148
D.8.5 Risalah RUPST dan/atau RUPSLB 146-148
Konstitusi perusahaan (undang - undang, akta pendirian dan anggaran dasar
D.8.6 146-148
perusahaan)
D.9 Hubungan Investor
Perusahaan mengungkapkan informasi rinci tentang kontak perusahaan (telepon, fax,
D.9.1 dan email) dari bagian/petugas bertanggung jawab terhadap kegiatan hubungan 80, 145 & 613-614
investor.

Anda mungkin juga menyukai