DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
VIONI HANERA SAFITRI (19143010)
MIA NISKA INDRIYANA (19143010)
ISMA YUNITA SARI (19143010)
DELVI TRESIA LONA (19143010)
UMMI SALAMAH (1914301017)
AMBAR PUSPITANINGRUM (1914301016)
SALSABILA INDAH (19143010)
SONI ARIFAN JAYA (19143010)
PERNANDO HENDRAWAN (19143010)
SONIA PARAMITA (19143010)
KRISTANTI WULANDARI ( 19143010
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................
1.3 Tujuan ..................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................
2.1 Pengertian resiko bunuh diri................................................................................
2.2 etiologi resiko bunuh diri.....................................................................................
2.3 tanda dan gejala dari resiko bunuh diri................................................................
2.4 jenis jenis dari resiko bunuh diri .........................................................................
2.5 merumuskan asuhan keperawatan resiko bunuh diri........................................................
BAB III PENUTUP ....................................................................................................
3.1 Kesimpulan .........................................................................................................
3.2 Saran....................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kondisi pada keadaan kegawat daruratan psikiatrik meliputi percobaan bunuh
diri, ketergantungan obat, intoksikasi alkohol, depresi akut, adanya delusi,
kekerasan, serangan panik, dan perubahan tingkah laku yang cepat dan
signifikan, serta beberapa kondisi medis lainnya yang mematikan dan muncul
dengan gejala psikiatriks umum. Kegawatdaruratan psikiatrik ada untuk
mengidentifikasi dan menangani kondisi ini. Kemampuan dokter untuk
mengidentifikasi dan menangani kondisi ini sangatlah penting.
Perilaku destruktif diri yang mencakup setiap bentuk aktivitas bunuh diri, niatnya
adalah kematian dan individu menyadari hal ini sebagai sesuatu yang diinginkan. (Stuart
dan Sundeen, 1995. Dikutip Fitria, Nita, 2009. Bunuh diri adalah setiap aktivitas yang
jika tidak dicegah dapat mengarah pada kematian (Gail w. Stuart, 2007. Dikutip Dez,
Delicious, 2009).
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari resiko bunuh diri
2. Untuk mengetahui etiologi dari resiko bunuh diri
3. Untuk mengetahui tanda dan gejala dari resiko bunuh diri
4. Untuk mengetahui jenis jenis bunuh diri
5. Untuk mengetahui perumusan asuhan keperawatan resiko bunuh diri
BAB II
PEMBAHASAN
Bunuh diri adalah suatu keadaan dimana individu mengalami resiko untuk menyakiti
diri sendiri atau melakukan tindakan yang dapat mengancam nyawa. Dalam sumber lain
dikatakan bahwa bunuh diri sebagai perilaku destruktif terhadap diri sendiri yang jika
tidak dicegah dapat mengarah pada kematian. Perilaku destruktif diri yang mencakup
setiap bentuk aktivitas bunuh diri, niatnya adalah kematian dan individu menyadari hal ini
sebagai sesuatu yang diinginkan. (Stuart dan Sundeen, 1995. Dikutip Fitria, Nita, 2009).
Bunuh diri merupakan suatu upaya yang disadari dan bertujuan untuk mengakhiri
kehidupan, individu secara sadar berupaya melaksanakan hasratnya untuk mati. Perilaku
bunuh diri meliputi isyarat-isyarat, percobaan atau ancaman verbal, yang akan
mengakibatkan kematian, luka, atau menyakiti diri sendiri. (Clinton, 1995, hal. 262).
Bunuh diri dan percobaan bunuh diri atau membahayakan diri sendiri dengan sengaja
(DSH = deliberate self-harm), istilah yang terakhir ini, menjadi topik besar dalam
psikiatri. Di dunia, lebih dari 1000 bunuh diri terjadi tiap hari. Percobaan bunuh diri 10
kali lebih sering, sekarang peracunan diri sendiri bertanggung jawab bagi 15% dari pasien
medis yang masuk rumah sakit dan pada pasien dibawah 40 tahun menjadi penyebab
terbanyak.
Bunuh diri cenderung terjadi pada usia diatas 45 tahun, pria, tidak pandang kelas
sosial disertai depresi besar dan telah direncanakan. Percobaan bunuh diri cenderung
dilakukan oleh wanita muda dari kelas sosial bawah, jarang disertai dengan depresi besar
dan bersifat impulsif.
B. Faktor presipitasi
Perilaku destruktif diri dapat ditimbulkan oleh stress berlebihan yang
dialami oleh individu. Pencetusnya sering kali berupa kejadian hidup yang
memalukan.Faktor lain yang dapat menjadi pencetus adalah melihat atau membaca
melalui media mengenai orang yang melakukan bunuh diri ataupun percobaan
bunuh diri. Bagi individu yang emosinya labil, hal tersebut menjadi sangat rentan.
B. ANALISA DATA
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko bunuh diri berhubungan dengan gangguan psikologis mis. Riwayat bunuh
diri sebelumnya
2. Gangguan konsep diri : HDR berhubungan dengan gangguan psikiatri
3. Keputusasaan berhubungan dengan stress jangka panjang
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Bunuh diri adalah suatu keadaan dimana individu mengalami resiko untuk
menyakiti diri sendiri atau melakukan tindakan yang dapat mengancam nyawa.
Dalam sumber lain dikatakan bahwa bunuh diri sebagai perilaku destruktif
terhadap diri sendiri yang jika tidak dicegah dapat mengarah pada kematian.
Perilaku destruktif diri yang mencakup setiap bentuk aktivitas bunuh diri,
niatnya adalah kematian dan individu menyadari hal ini sebagai sesuatu yang
diinginkan. (Stuart dan Sundeen, 1995. Dikutip Fitria, Nita, 2009).
Tanda Dan Gejala Resiko Bunuh Diri yaitu Mempunyai ide untuk bunuh
diri, Mengungkapkan keinginan untuk bunuh diri, Mengungkapkan rasa bersalah
dan keputusasaan, Impulsif, Menunjukkan perilaku yang mencurigakan
(biasanya menjadi sangat patuh), Memiliki riwayat percobaan bunuh diri.
Jenis Jenis Bunuh Diri Menurut Durkheim, bunuh diri dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu : Bunuh diri egoistic (faktor dalam diri seseorang) yaitu Individu
tidak mampu berinteraksi dengan masyarakat, ini disebabkan oleh kondisi
kebudayaan atau karena masyarakat yang menjadikan individu itu seolah-olah
tidak berkepribadian. Bunuh diri altruistic (terkait kehormatan seseorang) yaitu
Individu terkait pada tuntutan tradisi khusus ataupun ia cenderung untuk bunuh
diri karena indentifikasi terlalu kuat dengan suatu kelompok, ia merasa
kelompok tersebut sangat mengharapkannya. Bunuh diri anomik (faktor
lingkungan dan tekanan) Hal ini terjadi bila terdapat gangguan keseimbangan
integrasi antara individu dan masyarakat, sehingga individu tersebut
meninggalkan norma-norma kelakuan yang biasa. Individu kehilangan pegangan
dan tujuan.
3.2 SARAN
Diharapkan pembaca bisa memahami yang disampaikan penulis mengenai konsep
asuhan keperawatan gawat darurat pada bidang psikiatri resiko bunuh diri
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/248799179/ASUHAN-KEPERAWATAN-JIWA-
DENGAN-RESIKO-BUNUH-DIRI-docx
file:///C:/Users/User/Downloads/docdownloader.com-pdf-askep-bunuh-diridoc-
dd_bca5e837a531446498a76b33ec7868ea.pdf
http://repo.stikesperintis.ac.id/965/1/69%20DESI%20DIANA%20SARI.pdf
https://www.scribd.com/doc/134312932/Askep-Bunuh-Diri-doc