Anda di halaman 1dari 11

Air

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Langsung ke: navigasi, cari

Air, zat yang penting bagi kehidupan.

Air dalam tiga wujudnya, cairan di laut, es yang mengambang, dan awan di udara yang
merupakan uap air.

Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat
ini di bumi,[1][2][3] tetapi tidak di planet lain.[4] Air menutupi hampir 71% permukaan bumi.
Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil³) tersedia di bumi.[5] Air sebagian besar
terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung),
akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan
lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui
penguapan, hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai,
muara) menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia
terjadi kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan
terdapat pada kutub utara dan selatan planet Mars, serta pada bulan-bulan Europa dan
Enceladus. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan
satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya
tersebut.[6] Pengelolaan sumber daya air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air,
monopolisasi serta privatisasi dan bahkan menyulut konflik. [7] Indonesia telah memiliki
undang-undang yang mengatur sumber daya air sejak tahun 2004, yakni Undang Undang
nomor 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air

http://id.wikipedia.org/wiki/Air
PERPINDAHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT TUBUH

Posted on July 12, 2011 by

PERPINDAHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT TUBUH


Pembatas utama perpindahan zat terlarut dalam tubuh adalah membran sel yang hanya bisa
dilewati zat tertentu dengan ukuran molekul kecil seperti air, ion dan glukosa, tapi molekul
besar tidak bisa dengan mudah melewati.
Sebagian besar zat terlarut berpindah melalui mekanisme transport pasif disebut difusi akibat
perbedaan konsentrasi. Dan sebagian kecil dengan cara melawan perbedaan konsenrasi atau
muatan listrik disebut perpindahan aktif.
Perpindahan air di antara berbagai bagian tubuh dikendalikan oleh dua kekuatan :
a. Tekanan osmotik yaitu daya dorong air yang dihasilkan oleh adanya partikel-partikel zat
yang ada di dalamnya.
b. Tekanan hidrostatik yaitu daya dorong cairan yang menahan difusi air ke arahnya.

Difusi air yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi cairan disebut Osmosis. Jadi tekanan
osmotik sebuah larutan tergantung pada jumlah partikel-partikel zat didalamnya. Partikel ini
dapat berupa kristaloid ( zat yang membentuk larutan sejati, contoh NaCl) atau koloid ( zat
yang tidak mudah terurai menjadi larutan sejati, contoh asam amino.
Perpindahan air antara plasma(CIV) dan CIT diatur oleh tekanan hodrostatik darah kapiler
yang dihasilkan terutama oleh pompa jantung dan tekanan osmotik koloid (tekanan onkotik)
yang dihasilkan oleh protein serum. Pada ujung arteri kapiler, tekanan hidristatik darah
mendorong cairan keluar melebihi tekanan osmotik koloid sehingga terjadi perpindahan dari
IV ke IT. Pada ujung vena kapiler, cairan berpindah dari ruang IT ke ruang IV karena tekanan
osmotik koloid melebihi tekanan hidrostatik. Proses ini melepaskan oksigen dan zat gizi ke
sel dan mengangkut sisa metabolisme dan CO2. Bagian IT juga mempunyai tekanan osmotik
dan hidrostatik tapi sangat kecil sehingga dapat diabaikan pada proses ini. Namun pada
keadaan abnormal yang mengakibatkan bocornya protein plasma ke dalan ruang IT, tekanan
osmotik koloid jaringan akan meningkat cukup tinggi.

http://www.klikpdf.info/?p=326
FUNGSI ELEKTROLIT DALAM TUBUH

Beberapa hari ini di surat kabar nasional, diberitakan tentang Ramdan Aldil Saputra, bocah
yang menderita atresia bilier. Proses cangkok hati dari ibunya yang dilakukan tim dokter dari
RSUD dr Soetomo dibantu tim dokter dari Cina telah berhasil melakukan operasi ganti hati
ini. Tapi perjuangan Putra (nama baru Ramdan)) belum berakhir, beberapa kali Putra
mengalami berbagai masalah, mulai perdarahan otak, perdarahan usus dan terakhir kejang.
Yang kita bahas kali ini adalah tentang keseimbangan elektrolit yang dikatakan oleh tim
dokter sebagai penyebab munculnya kejang pada Putra. Tubuh kita ini adalah ibarat suatu
jaringan listrik yang begitu kompleks, didalamnya terdapat beberapa ‘pembangkit’ lokal
seperti jantung, otak dan ginjal. Juga ada ‘rumah-rumah’ pelanggan berupa sel-sel otot.
Untuk bisa mengalirkan listrik ini diperlukan ion-ion yang akan mengantarkan ‘perintah’ dari
pembangkit ke rumah-rumah pelanggan. Ion-ion ini disebut sebagai elektrolit. Ada dua tipe
elektrolit yang ada dalam tubuh, yaitu kation (elektrolit yang bermuatan positif) dan anion
(elektrolit yang bermuatan negatif). Masing-masing tipe elektrolit ini saling bekerja sama
mengantarkan impuls sesuai dengan yang diinginkan atau dibutuhkan tubuh. Beberapa
contoh kation dalam tubuh adalah Natrium (Na+), Kaalium (K+), Kalsium (Ca2+), Magnesium
(Mg2+). Sedangkan anion adalah Klorida (Cl-), HCO3-, HPO4-, SO4-. Dalam keadaan normal,
kadar kation dan anion ini sama besar sehingga potensial listrik cairan tubuh bersifat netral.
Pada cairan ektrasel (cairan diluar sel), kation utama adalah Na+ sedangkan anion utamanya
adalah Cl-.. Sedangkan di intrasel (di dalam sel) kation utamanya adalah kalium (K+).
Disamping sebagai pengantar aliran listrik, elektrolit juga mempunyai banyak manfaat,
tergantung dari jenisnya. Contohnya : Natrium : fungsinya sebagai penentu utama
osmolaritas dalam darah dan pengaturan volume ekstra sel. Kalium : fungsinya
mempertahankan membran potensial elektrik dalam tubuh. Klorida : fungsinya
mempertahankan tekanan osmotik, distribusi air pada berbagai cairan tubuh dan
keseimbangan anion dan kation dalam cairan ekstrasel. Kalsium : fungsi utama kalsium
adalah sebagai penggerak dari otot-otot, deposit utamanya berada di tulang dan gigi,
apabila diperlukan, kalsium ini dapat berpindah ke dalam darah. Magnesium : Berperan
penting dalam aktivitas elektrik jaringan, mengatur pergerakan Ca2+ ke dalam otot serta
memelihara kekuatan kontraksi jantung dan kekuatan pembuluh darah tubuh. Tidak semua
elektrolit akan kita bahas, hanya kalium dan natrium yang akan kita bahas. Ada dua macam
kelainan elektrolit yang terjadi ; kadarnya terlalu tinggi (hiper) dan kadarnya terlalu rendah
(hipo). Peningkatan kadar konsentrasi Natrium dalam plasma darah atau disebut
hipernatremia akan mengakibatkan kondisi tubuh terganggu seperti kejang akibat dari
gangguan listrik di saraf dan otot tubuh. Natrium yang juga berfungsi mengikat air juga
mengakibatkan meningkatnya tekanan darah yang akan berbahaya bagi penderita yang
sudah menderita tekanan darah tinggi. Sumber natrium berada dalam konsumsi makanan
sehari-hari kita; garam, sayur-sayuran dan buah-buahan banyak mengandung elektrolit
termasuk natrium. Banyak kondisi yang mengakibatkan meningkatnya kadar natrium dalam
plasma darah. Kondisi dehidrasi akibat kurang minum air, diare, muntah-muntah, olahraga
berat, sauna menyebabkan tubuh kehilangan banyak air sehingga darah menjadi lebih pekat
dan kadar natrium secara relatif juga meningkat. Adanya gangguan ginjal seperti pada
penderita Diabetes dan Hipertensi juga menyebabkan tubuh tidak bisa membuang natrium
yang berlebihan dalam darah. Makan garam berlebihan serta penyakit yang menyebabkan
peningkatan berkemih (kencing) juga meningkatkan kadar natrium dalam darah. Sedangkan
hiponatremia atau menurunnya kadar natrium dalam darah dapat disebabkan oleh
kurangnya diet makanan yang mengandung natrium, sedang menjalankan terapi dengan
obat diuretik (mengeluarkan air kencing dan elektrolit), terapi ini biasanya diberikan dokter
kepada penderita hipertensi dan jantung, terutama yang disertai bengkak akibat
tertimbunnya cairan. Muntah-muntah yang lama dan hebat juga dapat menurunkan kadar
natrium darah, diare apabila akut memang dapat menyebabkan hipernatremia tapi apabila
berlangsung lama dapat mengakibatkan hiponatremia, kondisi darah yang terlalu asam
(asidosis) baik karena gangguan ginjal maupun kondisi lain misalnya diabetes juga dapat
menjadi penyebab hiponatremia. Akibat dari hiponatremia sendiri relatif sama dengan
kondisi hipernatremia, seperti kejang, gangguan otot dan gangguan syaraf. Disamping
natrium, elektrolit lain yang penting adalah kalium. Fungsi kalium sendiri mirip dengan
natrium, karena kedua elektrolit ini ibarat kunci dan anak kunci yang saling bekerja sama
baik dalam mengatur keseimbangan osmosis sel, aktivitas saraf dan otot serta
keseimbangan asam – basa. Kondisi hiperkalemia atau meningkatnya kadar kalium dalam
darah menyebabkan gangguan irama jantung hingga berhentinya denyut jantung, Kondisi ini
merupakan kegawatdaruratan yang harus segera diatasi karena mengancam jiwa. Beberapa
hal yang menjadi penyebab meningkatnya kadar kalium adalah pemberian infus yang
mengandung kalium, dehidrasi, luka bakar berat, kenjang, meningkatnya kadar leukosit
darah, gagal ginjal, serangan jantung dan meningkatnya keasaman darah karena diabetes.
Keadaan hiperkalemia ini biasanya diketahui dari keluhan berdebar akibat detak jantung
yang tidak teratur, yang apabila dilakukan pemeriksaan rekam jantung menunjukkan
gambaran yang khas. Kondisi yang berkebalikan terjadi pada hipokalemia, penderita
biasanya mengeluhkan badannya lemas dan tak bertenaga. Hal ini terjadi mengingat fungsi
kalium dalam menghantarkan aliran saraf di otot maupun tempat lain. Penyebab
hipokalemia lebih bervariasi, penurunan konsumsi kalium akibat kelaparan yang lama dan
pasca operasi yang tidak mendapatkan cairan mengandung kalium secara cukup adalah
penyebab hipokalemia. Terapi insulin pada diabet dengan hiperglikemia, pengambilan
glukosa darah ke dalam sel serta kondisi darah yang basa (alkalosis) menyebabkan kalim
berpindah dari luar sel (darah) ke dalam sel-sel tubuh.Akibatnya kalium dalam darah
menjadi menurun. Kehilangan cairan tubuh yang mengandung kalium seperti muntah
berlebih, diare, terapi diuretik, obat-obatan, dan beberapa penyakit seperti gangguan ginjal
dan sindroma Cushing (penyakit akibat gangguan hormon) ju7ga menyebabkan penurunan
kalium dalam darah. Penanganan kondisi hipokalemia adalah dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung kalium tinggi seperti buah-buahan, mengobati penyakit
penyebabnya dan apabila kadar kalium darah rendah sekali dapat dikoreksi dengan
memasukkan kalium melalui infus. Apabila anda menginginkan tes untuk mengetahui kadar
elektrolit dan gas darah, saat ini laboratorium RS Semen Gresik telah memperbarui alat
pemeriksa kadar elektrolit dan gas darah dengan teknologi mutakhir, akurasi dan kecepatan
yang semakin bagus untuk melayani kebutuhan konsumen. Semoga membantu.

http://www.rssemengresik.co.id/index.php?
option=com_content&task=view&id=30&Itemid=25

Cairan tubuh
( bahasa Inggris: interstitial fluid, tissue fluid, interstitium ) adalahcairansuspensiseldi
dalamtubuh makhluk multiselular sepertimanusiaatauhewanyang memiliki fungsi
fisiologistertentu. Cairan tubuh merupakan komponen penting bagifluida ekstraselular ,
termasuk  plasma darahdanfluida transelular . Cairan tubuh dapat ditemukan padaspasi
jaringan  ( bahasa Inggris: tissue space, interstitial space).Rata-rata seseorang memerlukan
sekitar 11 liter cairan tubuh untuk nutrisi sel dan pembuanganresidu jaringan tubuh.
Kelebihan cairan tubuh dikeluarkan melaluiair seni. Kekurangan cairantubuh menyebabkan
seseorangkehausandan akhirnyadehidrasi. Contoh cairan tubuh adalah:
 Darahdan plasma darah 
Sitosol 
Cairan serebrospinal 
Korpus vitreummaupunhumor vitreous 
Serumen 
Humor aqueous 
Cairanlimfa 
Cairan pleura 
Cairan amnion 

Distribusi Cairan Tubuh

Cairan Intracellular (dalam sel)= 40 %


Cairan Extracellular (luar sel)= 20 %
Cairan Interstitial (diantara & sekeliling sel)= 15 %
Plasma Darah = 5 %
Plasma darah pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung :
 
1- Mengatur suhu tubuhBila kekurangan air, suhu tubuh akan menjadi panas dan naik.
 
2- Melancarkan peredaran darahJika tubuh kita kurang cairan, maka darah akan mengental.
hal ini disebabkan cairandalam darah tersedot untuk kebutuhan dalam tubuh.
Proses tersebut akan berpengaruh pada kinerja otak dan jantung.
y
 
3- Membuang racun dan sisa makananTersedianya cairan tubuh yang cukup dapat membantu
mengeluarkan racun dalam tubuh.
A
ir membersihkan racun dalam tubuh melalui keringat, air seni, dan pernafasan.
y
 
4- Kulit
A
ir sangat penting untuk mengatur struktur dan fungsi kulit. Kecukupan air dalam
tubuh berguna untuk menjaga kelembaban, kelembutan, dan elastisitas kulit akibat
pengaruhsuhu udara dari luar tubuh.
y
 
5-
P
encernaan
P
eran air dalam proses pencernaan untuk mengangkut nutrisi dan oksigen melalui darahuntuk
segera dikirim ke sel-sel tubuh. Konsumsi air yang cukup akan membantu kerjasistem
pencernaan di dalam usus besar karena gerakan usus menjadi lebih lancar,sehingga feses pun
keluar dengan lancar.
y
 
6-
P
ernafasan
P
aru-paru memerlukan air untuk pernafasan karena paru-paru harus basah dalam
bekerjamemasukkan oksigen ke sel tubuh dan memompa karbondioksida keluar tubuh.
H
al inidapat dilihat apabila kita menghembuskan nafas ke kaca, maka akan terlihat
cairan berupa embun dari nafas yang dihembuskan pada kaca.
y
 
7
-
S
endi dan ototCairan tubuh melindungi dan melumasi gerakan pada sendi dan otot. Otot tubuh
akanmengempis apabila tubuh kekurangan cairan. Oleh sebab itu, perlu minum air
dengancukup selama beraktivitas untuk meminimalisir resiko kejang otot dan kelelahan.
y
 
8-
P
emulihan penyakit
A
ir mendukung proses pemulihan ketika sakit karena asupan air yang memadai berfungsiuntuk
menggantikan cairan tubuh yang terbuang.
y
 
B.
H
ilangnya Cairan Tubuh Manusia
y
 
Kehilangan cairan tubuh dapat bersifat :
y
 
a. Normal
H
al tersebut terjadi akibat pemaakaian energi tubuh. Kehilangan cairan sebesar 1 mlterjadi
pada pemakaian kalori sebesar 1 kal.
y
 
 b.
A
 bnormalTerjadi karena berbagai penyakit atau keadaan lingkungan seperti suhu lingkungan
yangterlalu tinggi atau rendah.
y
 
P
engeluaran cairan yang banyak dari dalam tubuh tanpa diimbangi pemasukkan cairanyang
memadai dapat berakibat dehidrasi.
y
 
D
ehidrasi adalah keadaan dimana tubuh kehilangan cairan elektrolit yang sangatdibutuhkan
organ-organ tubuh untuk bisa menjalankan fungsinya dengan baik.
y
 
S
aat dehidrasi, tubuh dengan terpaksa menyedot cairan baik dari darah maupun organ-organ
tubuh lainnya.
y
 
C. Gejala
D
ehidrasi
y
 
Berikut ini adalah berbagai gejala dehidrasi sesuai tingkatannya :
 
y
 
-
D
ehidrasi ringanMuka memerahRasa sangat hausKulit kering dan pecah-pecahVolume urine
berkurang dengan warna lebih gelap dari biasanya
P
using dan lemahKram otot terutama pada kaki dan tanganKelenjar air mata berkurang
kelembabannya
S
ering mengantuk Mulut dan lidah kering dan air liur berkurang
y
 
-
D
ehidrasi sedangTekanan darah menurun
P
ingsanKontraksi kuat pada otot lengan, kaki, perut, dan punggungKejang
P
erut kembungGagal jantungUbun-ubun cekung
D
enyut nadi cepat dan lemah
y
 
-
D
ehidrasi BeratKesadaran berkurangTidak buang air kecilTangan dan kaki menjadi dingin dan
lembab
D
enyut nadi semakin cepat dan lemah hingga tidak terabaTekanan darah menurun drastis
hingga tidak dapat diukur Ujung kuku, mulut, dan lidah berwarna kebiruan
y
 
D
. Mengembalikan Cairan Tubuh Yang
H
ilang
y
 
Untuk mengembalikan cairan tubuh yang hilang, kita harus banyak minum minimal 8gelas (±
2 liter 
)
air setiap hari yang bisa didapat dari :
y
 
-
A
ir putih yang higienis/air mineral
A
ir putih mengandung beberapa zat penting untuk tubuh seperti oksigen, magnesium,sulfur,
dan klorida.
y
 
-
A
ir berion
A
ir berion tidak hanya menghilangkan dahaga melainkan juga berfungsi sebagai sumber energi
seperti halnya karbohidrat, lipid, dan protein.
A
ir berion bekerja sebagai perantaradalam reaksi-reaksi biokimia dan berperan dalam proses
metabolisme tubuh sehinggadapat mengembalikan kesegaran otot tubuh setelah beraktivitas
mengeluarkan keringatdengan cepat.
y
 
- Jus buah
S
elain rasanya nikmat dan segar, jus buah mengandung beragam vitamin dan mineralyang
menyehatkan. Menurut penelitian, jus jambu biji mengandung vitamin C sebanyak 3-6 kali
lebih tinggi dibandingkan jus jeruk, 10 kali lebih tinggi dibandingkan pepaya,dan 10-30 kali
lebih tinggi dibanding pisang. Namun, atlet kurang disarankan meminum jus buah saat
berolahraga karena cairan padatnya tidak mudah terserap tubuh.
y
 
Jadi, sebelum
A
nda bermasalah dengan cairan tubuh, jagalah kadar air dalam tubuh
A
nda.
 
Kebutuhan cairan dan elektrolit adalah suatu proses dinamik karena metabolisme
tubuhmembutuhkan perubahan yang tetap dalam berespons terhadap stressor fisiologis
danlingkungan. Keseimbangan cairan adalah esensial bagi kesehatan.
D
engankemampuannya yang sangat besar untuk menyesuaikan diri, tubuh
mempertahankankeseimbangan, biasanya dengan proses-proses faal (fisiologis
)
yang terintegrasi yangmengakibatkan adanya lingkungan sel yang relatif konstan tapi
dinamis. Kemampuantubuh untuk mempertahankan keseimbangan cairan ini dinamakan
³homeostasis´.
A
. KOM
PA
RTEMEN C
A
IR 
A
 N
S
eluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu :
cairanintraselular (CI
S)
dan cairan ekstra selular (CE
S)
.
P
ada orang normal dengan berat
7
0 kg,Total cairan tubuh (TBF
)
rata-ratanya sekitar 60% berat badan atau sekitar 42 L. persentase ini dapat berubah,
bergantung pada umur, jenis kelamin dan derajat obesitas (Guyton &
H
all, 199
7)
 1. Cairan Intraselular (CI
S)
= 40% dari BB total
 U
 
A
dalah cairan yang terkandung di dalam sel.
P
ada orang dewasa kira-kira 2/3 daricairan tubuh adalah intraselular, sama kira-kira 25 L pada
rata-rata pria dewasa (
7
0 kg
)
.
S
ebaliknya, hanya ½ dari cairan tubuh bayi adalah cairan intraselular.2. Cairan Ekstraselular
(CE
S)
= 20% dari BB total
 U
 
A
dalah cairan diluar sel. Ukuran relatif dari (CES) menurun dengan peningkatan usia.
Pada bayi baru lahir, kira-kir ½ cairan tubuh terkandung didalam (CES) .
Setelah 1 tahun,volume relatif dari (CES)
menurun sampai kira-kira 1/3 dari volume total. Ini hampir sebanding dengan 15 L dalam
rata-rata pria dewasa ( 70 kg ) .
Lebih jauh (CES) dibagimenjadi :
(a )
Cairan interstisial (CIT): Cairan disekitar sel, sama dengan kira-kira 8 L pada orangdewasa.
Cairan limfe termasuk dalam volume interstisial. Relatif terhadap ukuran tubuh,volume (CIT)
kira-kira sebesar 2 kali lebih besar pada bayi baru lahir dibanding orangdewasa.
(b )
Cairan intravaskular (CIV): Cairan yang terkandung di dalam pembuluh darah.Volume relatif
dari (CIV) sama pada orang dewasa dan anak-anak. Rata-rata volumedarah orang dewasa
kira-kira 5-6 L (8% dari BB ) , 3 L (60%)dari jumlah tersebut adalah
PLASMA.
Sisanya 2-3 L (40% )terdiri dari sel darah merah (SDM, atau eritrosit) yangmentranspor oksigen
dan bekerja sebagai bufer tubuh yang penting; sel darah putih (SDP,atau leukosit); dan
trombosit. Tapi nilai tersebut diatas dapat bervariasi pada orang yang berbeda-beda,
bergantung pada jenis kelamin, berat badan dan faktor-faktor lain.
Adapunfungsi dari darah adalah mencakup :- pengiriman nutrien (mis ; glokusa dan oksigen)
ke jaringan- transpor produk sisa ke ginjal dan paru-paru- pengiriman antibodi dan SDP
ke tempat infeksi- transpor hormon ke tempat aksinya- sirkulasi panas tubuh3. Cairan
Transelular (CTS):U
 
Adalah cairan yang terkandung di dalam rongga khusus dari tubuh. Contoh (CTS) meliputi
cairan serebrospinal, perikardial, pleural, sinovial, dan cairan intraokular sertasekresi
lambung.
Pada waktu tertentu (CTS) mendekati jumlah 1 L. Namun, sejumlah besar cairan dapat saja
bergerak kedalam dan keluar ruang transelular setiap harinya.
Sebagai contoh, saluran gastro-intestinal (GI) secara normal mensekresi dan mereabsorbsi
sampai 6-8 L per-hari.

Anda mungkin juga menyukai