Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar belakang

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam yang dengan sifat Maha Pengasih dan PenyayangNya
telah memberikan kita nikmat hidup yang luar biasa sehingga dengan nikmat tersebut kita dapat
melakukan segala perintahNya. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi terbesar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para tabi’innya yang istiqomah
hingga akhir zaman.

Zaman kian berkembang seiring kemajuan teknologi yang berujung pada peradaban juga
kesejahteraan umat manusia. Begitu pun di negeri ini. Setengah abad lebih di negeri ini kita
tercinta ini lepas dari tirani penjajahan bangsa Barat, yang menyajikan penderitaan yang seakan
membawa bangsa ini ke titik nadir kemanusiaan. Sebab itulah seyogyanya kita mensyukuri
nikmat kemerdekaan ini dan mengisinya dengan perbaikan dan pembangunan. Karena sungguh
ironis memang, ternyata lepas dari agresi kolonialisme tak membuat banngsa ini merasakan
kemerdekaan yang seutuhnya. Lihatlah betapa banyak orang di sekaitar kita yang masih hidup di
bawah garis kemiskinan, padahal di sekitar kita pula banyak berdiri hunian-hunian mewah yang
indah. Sungguh potret kesenjangan sosial yang tidak bisa membuat kita berhenti menegelus
dada.

Padahal setiap warga negara berhak mendapatkan penghidupan yang layak, berhak mengenyam
pendidikan, dan berhak atas segalanya yang menyangkut taraf hidupnya. Setidaknya itulah janji
pemerintah dalam UUD 1945. Hal-hal semacam ini juga senantiasa menjadi janji-janji manis tiap
kali elite politik berkampanye. Tetapi, setelah berkuasa, semua itu hanya ucapan belaka.
Sehingga pergantian rezim bak iklan sesuatu iklan sesaat yang tidak mengubah episode-episode
memilukan kaum dhuafa di negeri ini.

Dari itu kami mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang tergerak dan mencoba
menggerakkan hati kita semua untuk sesaat melihat penderitaan saudara-saudara kita yang masih
hidup jauh dari layak. Sungguh semua keegoisan bila kita terus menerus menutup mata tanpa
pernah berbuat sesuatu untuk mereka. Padahal mereka semua juga saudara kita yang berhak kita
kasihi dengan segenap cinta juga pengorbanan kita. Karena sesungguhnya tiap muslimin itu
bersaudara, selain itu Rasulullah SAW juga bersabda bahwasanya tidak sempurna iman
seseorang sebelum ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.

Dakwah merupakan serangkaian perjuangan keagamaan yang selalu berkaitan dengan aktivitas
managerial  secara professional untuk mempengaruhi, mengajak dan menuntun manusia menuju
kebenaran Islam. Dalam Al-Quran Allah berfirman: “Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah
(manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-
hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17)
Kegiatan dakwah mendorong manusia untuk berbuat lebih baik, merupakan suatu proses
pengamalan terhadap ajaran agama yang di sampaikan dengan tanpa adanya unsur-unsur paksaan
dan dilakukan atas dasar kesadaran akan kewajiban moral setiap individu muslim terhadap
agamanya. Untuk saat ini, situasi dan kondisi atau keadaan merupakan faktor yang sangat
mempengaruhi terbentuknya sikap manusia (amal ma’ruf nahi mungkar).

1.2      Bentuk Kegiatan

Bentuk Kegiatan:      

1. Bersilaturahmi dan mempererat tali persaudaraan


2. Pemberian bantuan terhadap masalah yang dapat diringankan
3. Memberdayakan kepala keluarga dalam mencari nafkah yang lebih baik
4. memberikan pengajaran atau dakwah kepada anggota keluarga dhuafa

1.3     Tujuan

1. Meningkatkan kecerdasan sosial mahasiswa melalui interaksi langsung dan partisipasinya


dalam penyelesaian berbagai masalah sosial.
2. Wadah pembelajaran bagi mahasiswa dan masyarakat untuk berinteraksi dan untuk
secara bersama-sama memberdayakan diri dan menemukan solusi atas masalah-masalah
yang dihadapi.
3. Menjembatani antar kebutuhan kaum dhuafa dengan kepedulian kaum aghniya dalam
sebuah program pemberdayaan.
4. Mahasiswa dapat belajar kearifan dari sejarah dan pengalaman pengelolaan lembaga-
lembaga sosial dalam peran dan partisipasinya memberdayakan masyarakat.
5. Mengembangkan kesadaran dalam diri mahasiswa bahwa ilmu, keahlian, dan
keterampilan yang dimilikinya sangat bermanfaat bagi proses pembangunan dan
pemberdayaan masyarakat jika ditransformasikan dengan pendekatan-pendekatan yang
tepat dan bisa diterima masyarakat.

1.4 Target

1. Dakwah lapangan diikuti oleh seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah
kemuhammadiyahan
2. Kelompok 4 orang
3. Setiap kelompok dapat menghimpun dana untuk di sumbangkan.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori

Da’wah Secara lughawi berasal dari bahasa Arab, da’wah yang artinya seruan, panggilan,
undangan. Secara istilah, kata da’wah berarti menyeru atau mengajak manusia untuk melakukan
kebaikan dan menuruti petunjuk, menyuruh berbuat kebajikan dan melarang perbuatan munkar
yang dilarang oleh Allah Swt. dan rasul-Nya agar manusia mendapatkan kebahagiaan di dunia
dan di akhirat.

Da’wah adalah usaha penyebaran pemerataan ajaran agama di samping amar ma’ruf dan nahi
munkar. Terhadap umat Islam yang telah melaksanakan risalah Nabi lewat tiga macam metode
yang paling pokok yakni da’wah, amar ma’ruf, dan nahi munkar, Allah memberi mereka
predikat sebagai umat yang berbahagia atau umat yang menang .

Dakwah lapangan yang kelompok kami lakukan merupakan  kegiatan pembelajaran bagi
mahasiswa yang dilakukan dalam bentuk pemberdayaan masyarakat, membantu masyarakat
menjadi lebih berdaya dan lebih mandiri dalam menyelesaikan persoalan-persoalan yang
dihadapi.  Kegiatan pembelajaran ini dikelola melalui mata kuliah Kemuhammadiyahan.

Adapun mengenai tujuan da’wah, yaitu :

1. Mengubah pandangan hidup. Dalam QS. Al Anfal: 24 di sana di siratkan bahwa yang
menjadi maksud dari da’wah adalah menyadarkan manusia akan arti hidup yang
sebenarnya. Hidup bukanlah makan, minum dan tidur saja. Manusia dituntut untuk
mampu memaknai hidup yang dijalaninya.
2. Mengeluarkan manusia dari gelap-gulita menuju terang-benderang. Ini diterangkan dalam
firman Allah: “Inilah kitab yang kami turunkan kepadamu untuk mengeluarkan manusia
dari gelap gulita kepada terang-benderang dengan izin Tuhan mereka kepada jalan yang
perkasa, lagi terpuji.” (QS. Ibrahim: 1)

Dalam menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar hendaknya memperhatikan beberapa poin yang
insya Allah bisa diterapkan dalam berbagai bentuk masyarakat:

1. Hendaknya amar ma’ruf nahi munkar dilakukan dengan cara yang ihsan agar tidak
berubah menjadi penelanjangan aib dan menyinggung perasaan orang lain. Ingatlah
ketika Allah berfirman kepada Musa dan Harun agar berbicara dengan lembut kepada
Fir’aun (QS. Thaha: 44).
2. Islam adalah agama yang berdimensi individual dan sosial, maka sebelum memperbaiki
orang lain seorang Muslim dituntut berintrospeksi dan berbenah diri, sebab cara amar
ma’ruf yang baik adalah yang diiringi dengan keteladanan.
3. Menyampaikan amar ma’ruf nahi munkar disandarkan kepada keihklasan karena
mengharap ridla Allah, bukan mencari popularitas dan dukungan politik.
4. Amar ma’ruf nahi munkar dilakukan menurut Al-Qur’an dan Al-Sunnah, serta
diimplementasikan di dalam masyarakat secara berkesinambungan.

2.2 Survei Sasaran

Kita survei di daerah Poris Plawad Utara menumakan target. Kami mendapatkan informasi dari
teman kami, bahwa dia punya teman yatim yang hidup dengan seorang Ibu yang berusia 40 thn
yang hidup di bawah garis kelayakan.

Mereka tinggal di rumah dengan ukuran 5x10 meter minim dari sirkulasi udara yang kurang,
terlihat agak berantak dan kumuh. Ibu Pitri bekerja sebagai serabutan,contoh nya tukang cuci
baji dari rumah ke rumah, pembersih halaman, sering menjadi pengambil botol bekas untuk
mencari tambahan. Akirnya Ibu Pitri yang menjadi tulang punggung. Dengan melihat keadaan
ini, menurut kami memutuskan kaum dhuafa nya ialah Ibu Pitri yang beralamat di Jl. Kh.
Mustofa (Gg. H. Nisin) Kel. Poris Plawad Utara .

2.3 Penggalangan Dana

Kami memulai penggalangan dana dari 16 Januari 2020 dari kita bertemu Ibu Pitri. Kami
mencoba mencari dana dari lingkungan sekitar kita seperti dikampus UMT dengan membuatkan
Proposal untuk menunjukan maksud kami .

berikut perinciannya :

No Tgl Lokasi Penyumbang Dana


1 Kampus UMT Mahasiswa

2 Depan kampus UMT Mahasiswa/masyarakat

3 Keluarga Teman Keluarga Teman

Total :
BAB III

SASARAN DAKWAH

3.1   Sasaran

Profil keluarga

Alamat : Jl. Kh. Mustofa (Gg. H. Nisin) Kel. Poris Plawad Utara

1. Nama Kepala Keluarga : Ibu Pitri

Usia : 40 Tahun

Agama : Islam

Pendidikan :_

Pekerjaan : Serabutan

Pendapatan : Tak tentu

2. Suami : Bapak Soleh (Alm)

Usia :_

Agama : Islam

Pendidikan :_

Pekerjaan :_

Pendapatan :_

Kondisi rumah : Rumah peninggalan suami, atapnya sebagian bocordan


kondisi rumah sudah mengkhawatirkan.

Pakaian : Selayaknya
3.2      Masalah

Rumah :

 Rumah yang ditempati kurang layak.


 Penerangan kurang.
 Ekonomi

3.3      Manfaat

 Menumbuhkan sikap jiwa sosial mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tangerang.


 Menyadarkan sikap saling berbagi kepada sesama di kalangan mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Tangerang dan masyarakat.
 Menyalurkan visi dan misi Muhammadiyah di bidang sosial dan agama.

3.4      Pendekatan

 Mencari target sekitar kampus (Mahasiswa dan masyarakat setempat)

2.4 Penyaluran Bantuan

Sampai akhir pengumpulan dana telah kami lakukan, kami melakukan survei kembali kepada
keluaraga Ibu Pipit untuk melihat  kebutuhan apa saja yang diperlukan Ibu Pipit. Seperti halnya
berupa alat atau sembako yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang ekonomi. penyaluran dana
nya pun kami lakukan pada tanggal 22 Januari 2020 yang penyaluran bantuannya berjalan
dengan lancar.

2.5 Pemberdayaan

Selain kami membantu secara materi kami memberikan pengetahuan dan semacam perbekalan
yang bisa digunakan. Yaitu sedikit ilmu agama dan bagaimana kita bisa menjadi mandiri dan
mampu untuk keluar dari keadaan yang sulit.

Kami memberikan alat bantu serta beberapa sembako yang akan di manfaatkan untuk menopang
ekonomi Ibu Pitri.

 2.6 Alasan Memilih Bantuan

Kami memilih melakukan metode penyaluran dana tersebut dengan menggunakan metode
kualitatif. Alasan kami memilih metode penyaluran bantuan kualitatif tersebut karena walaupun
ibu Pitri masih tergolong masih mudah dan kuat bekerja lebih keras lagi jadi kami memutuskan
untuk memilih metode penyaluran dana kualitatif. Dengan bantuan kualitatif ini semoga bisa
membantu.
Lampiran Kondisi Rumah Keluarga Duafa

Tampak depan Tampak Samping

Tampak dalam

Anda mungkin juga menyukai