2021;9(1):101-106
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/ebm.9.1.2021.31809
KemenRistekdikti RI No. 30/E/KPT/2019 Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebiomedik
101
102 eBiomedik, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hlm. 101-106
kemudian download dengan format SDF 3 selanjutnya simpan ligan dalam format
D. Selanjutnya buka aplikasi open babel PDBQT.
untuk mengubah format SDF menjadi Langkah selanjutnya yaitu memper-
PDB. siapkan tempat dimana ligan akan
Persiapan Reseptor Covid-19 diper- menambat pada reseptor dengan langkah
oleh melalui situs website PDB (Protein sebagai berikut: pilih reseptor format
data bank), kemudian download dengan PDBQT kemudian klik grid box pada
format PDB. Selanjutnya buka aplikasi menu grid, selanjutnya sesuaikan number
Discovery studio visualisasi untuk mem- of point pada sumbuh x (merah), y (hijau),
bersikan reseptor yang masih kotor. z (biru). Buka Discovery studio
Langkah pertama klik menu script visualisasi untuk melihat sisi aktif atau
kemudian pilih selection selanjutnya tempat penambatan area reseptor tersebut
select water molekul dan yang terakhir kemudian klik kanan dan mencari sampai
tekan delete pada keyboard. Langkah area tersebut di temukan. Selanjutnya
kedua yaitu klik menu script kemudian buka Kembali aplikasi Autodock tools
pilih selection selanjunya select ligan dan masukan nilai x,y,z yang ditemukan
kemudian delete. Jika reseptor sudah pada reseptor di Discovery studio
bersih secara keseluruhan, Langkah visualisasi.
terakhir tekan pada menu file kemudian Langkah selanjutnya buka aplikasi
save as reseptor tersebut dalam format Notepad dan masukan data data seperti
PDB. reseptor, ligan, center x, center y, center z,
Proses molekuler docking mengguna- size x, size y, size z dan keakuratan
kan aplikasi Autodock tools dan (Gambar 2).
Autodock vina. Struktur reseptor dan
ligan yang telah di optimasi secara
terpisah disimpan dalam satu folder yang
sama. Untuk molekular docking
menggunakan autodock tools terlebih
dahulu dengan mempersiapkan reseptor
tahapan sebagai berikut : Dibuka aplikasi
autodock tools kemudian klik read
moleculer pada menu file dan pilih
reseptor yang akan di docking. Reseptor
yang sudah ada ditambahkan dengan
hydrogen dan centang pada pilihan all
hydrogen, method no Bond order, yes
renumber atom include new hydrogen,
kemudian klik OK. Setelah reseptor sudah Gambar 2. Format notepad masukan
ketambahan hydrogen, klik grid data-data seperti reseptor, ligan, center x,
macromolekuler kemudian klik choose center y, center z, size x, size y, size z dan
lalu klik reseptor dan terakhir select keakuratan
molekul. Reseptor yang disimpan Kemudian save di folder yang telah
formatnya dalam bentuk PDBQT. dibuat. Selanjutnya masukan aplikasi
Selanjutnya untuk persiapan ligannya, autodock vina yang terdiri dari vina, vina
tahapannya sebagai berikut : klik ligan split dan vina license pada folder yang
kemudian klik input baru klik open dan telah dibuat, kemudian buka aplikasi
pilih ligan yang ada pada folder. Command prompt/terminal dan masukan
Selanjutnya jika ligan sudah keluar pada format (contoh: C:\user\ Costumer> D:\
layer kerja klik torsion tree untuk cd vina..), lalu masukan rumus untuk
mengatur number of torsion pada ligan, perhitungan dalam command prompt :
Config conf.txt – log log.txt maka akan
104 eBiomedik, Volume 9, Nomor 1, Januari-Juni 2021, hlm. 101-106
muncul hasil binding affinity dari ligan rendah dari syarat-syarat yang ada dalam
yang diteliti. Setelah itu gunakan vina aturan lipinski, maka senyawa
split untuk memisahkan hasil dari ligan isoeleutherin dan isoeleutherol dapat
satu per satu dengan menggunakan rumus digunakan menjadi ligan untuk di
D:\vina>vina-split .. input out. pdbqt. tambatkan pada main protease COVID-19
Tahap terakhir yaitu visualisasi dengan (6LU7) dan memperoleh hasil yang dapat
cara drag reseptor dan out ligan 1 di digunakan sebagai calon obat yang baik
Discovery studio visualisasi kemudian karena sesuai dengan aturan.
dilihat hasilnya dalam bentuk 2D dan
3Dnya.
Aturan Lipinski tersebut adalah HASIL PENELITIAN
molekul dapat dilanjutkan simulasi Dalam penelitian ini untuk mendapat-
docking apabila (1) berat molekul kurang kan ligan sebagai calon obat yang akan
dari 500 Da, (2) nilai logP kurang dari 5, dikembangkan maka kriteria obat yang
(3) jumlah donor ikatan hidrogen kurang baik harus mengikuti aturan Lipinski
dari 5, dan (4) jumlah akseptor ikatan (lipinski’s Rule of Five) yang dikembang-
hidrogran kurang dari 10.(9) Tabel 1 kan oleh Christopher A. Lipinski, Sebe-
memperlihatkan sifat ligan berdasarkan lum dilakukan molecular docking perlu
aturan lipinski, Berdasarkan tabel 1 dilakukan pengecekan sifat-sifat dari ligan
senyawa isoeleutherin dan isoeleutherol yang digunakan, apakah memenuhi aturan
memenuhi aturan lipinski karena lebih Lipinski.
hidrogen yang terbentuk pada asam amino Visualisasi hasil molecular docking
residu GLY143, GLU166, juga interaksi senyawa Isoeleutherin dengan reseptor
Alkyl/Pi Alkyl Isoeleutherin pada asam main protease COVID-19(6LU7) dalam
amino residu LEU27, MET165, CYS145, bentuk 3D dan 2D, pada senyawa
untuk senyawa isoeleutherol terdapat Isoeleutherin asam amino residu yang
ikatan hidrogen yang terbentuk pada asam bekerja pada sisi aktif yaitu pada ikatan
amino residu GLY143, GLU166, juga van der Waals MET49, HIS41, THR26,
interaksi Alkyl/Pi Alkyl isoeleutherol LEU141, ASN142, SER144, dan ikatan
pada asam amino residu LEU27, hidrogen bekerja pada sisi aktif GLY143,
MET165, CYS145. GLU166, untuk interaksi Alkyl/Pi Alkyl
bekerja pada LEU27, MET165, CYS145
(Gambar 3, Gambar 4)
Visualisasi hasil molecular docking
senyawa Isoeleutherol dengan reseptor
main protease COVID-19(6LU7) dalam
bentuk 3D dan 2D, pada senyawa
Isoeleutherol asam amino residu yang
bekerja pada sisi aktif yaitu ikatan
hidrogen GLY143, GLU166, pada
interaksi Alkyl/Pi Alkyl bekerja pada sisi
aktif LEU27, MET165, CYS145. Dari
visualisasi di atas kita dapat melihat asam
asam amino yang bekerja pada sisi aktif
main protease SARS-CoV 2, isoeleutherin
Gambar 3. Visualisasi hasil molecular dan isoeleutherol memiliki asam amino
docking senyawa Isoeleutherin dengan yang bekerja pada sisi aktif dari main
reseptor main protease COVID-19(6LU7) protease SARS-CoV 2 (Gambar 5,
dalam bentuk 3D Gambar 6).