Anda di halaman 1dari 2

Mata pelajaran : Manajemen produksi

Kelas : XII

Materi : Proses kreatif dalam membuat video

Jika kita bahas mengenai proses kreatif, maka setiap orang memiliki cara dan pendekatannya
masing masing karena berbicara kreativitas berarti bersangkut pautan dengan ide, dan setiap orang
punya ide yang berbeda – beda. Sebelum menemukan ide, hal yang pertama yang harus dipikiran
adalah Perasaan, perasaan, emosi, atau mood seperti apa yang ingin disampaikan pada pentonon?
Dari mana munculnya perasaan? Bisa datang dari berbagai sumber, contohnya pengalaman pribadi,
musik yang didengar, film yang ditonton, atau buku yang dibaca.

Karya yang ‘berangkat’ dari perasaan (pengalaman ) akan lebih terasa jujur, karena seakan
akan karya tersebut adalah karya personal yang dibuat dari dalam hati, dari perasaan yang ingin
dituangkan kedalam sebuah video. Dan dari perasaan itu, kita ingin penonton merasakan hal yang
sama seperti apa yang kita rasakan. Setelah perasaan didapatkan, maka berikutnya adalah membuat
sebuah treatment, bagaimana car akita menerjemahkan perasaan tersebut kedalam bentuk visual.
Treatment sinematografi, terdiri dari empat aspek. Dan empat aspek ini sangat penting dalam
memengaruhi perasaan penonton saat menonton video yang kita buat. “Bukan bagaimana gambar
tersebut terlihat, tapi bagaimana gambar tersebut dapat dirasakan”

1. Aspek komposisi, kata kunci dari komposisi adalah letak objek, bagaimana car akita
meletakan objek dalam kamera dan membuatnya lebih menonjol dibandingkan objek –
objek yang lain. Tips mudah membuat kompisisi yang ideal adalah gunakan grid rule of third,
dari grid tersebut kita dapat memastikan bahwa garis horizontalnya lurus. Berikutnya
Letakkan objek di dalam garis rule of third. Karena manusia cenderung akan melihat objek
yang ada di dalam garis tersebut.

2. Aspek Warna, warna sangat penting dalam mempengaruhi emosi penonton dan setiap
warna dapat memberikan mood yang berbeda beda pada penonton. Warna dalam video
juga harus dibuat konsisten, dari satu shot ke shot yang lain memiliki tone yang sama yang
membuat video tersebut memiliki karakter tone warna nya sendiri. Untuk menjaga
konsistensi warna, ada yang dinamakan dengan palet warna dengan palet warna dapat
terlihat apakah video tersebut memiliki warna yang konsisten di setiap shot atau tidak.
Dalam membuat color grading, kita harus dapat membedakan antara highlight, midtone,
dan shadow. Highlight adalah bagian terang dari sebuah video, biasanya adalah sebuah
sumber cahaya. Midtone berarti berada di tengah – tengahnya, tidak terlalu terang dan juga
tidak terlalu gelap. Shadow adalah bayangan yang ada di gambar.

3. Pencahayaan/ Lighting, pada dasarnya lighting berfungsi untuk mengendalikan apa yang
harus dilihat oleh penonton, dan apa yang tidak harus dilihat oleh penonton. Gunakan
histogram agar kita dapat mengetahui apakah cahaya yang masuk underexpose, atau
overexpose apabila yang cahaya yang masuk terlalu banyak atau terlalu sedikit, maka kita
akan kehilangan detail dari gambar yang ingin kita tunjukan.
4. Pergerakan kamera/ camera movement

- Still, atau kamera diam dan tidak bergerak. Mengajak penonton untuk tetap focus pada
apa yang terjadi di dalam video.
- Track in, mendekat ke objek digunakan agar penonton dapat focus pada objek yang kita
dekatkan biasanya di gunakan pada ekspressi wajah atau raut wajah. Dibuat agar
penonton lebih memahami dan merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh dalam video
tersebut.
- Track out, menjauh dari objek. Memberi kesan untuk menjauh dari dunia karakter.
- Crabbing, bergerak ke kiri atau ke kanan
- Handheld, kamera yang bergoyang atau shaky dan memberikan kesan natural pada shot.
Agar seakan akan moment yang dibuat dalam video tersebut natural dan tidak dibuat
buat.

Anda mungkin juga menyukai