Anda di halaman 1dari 13

MINERAL SILIKAT

Nurrahmani Parakkasi1, Zulfadly Hamzah2


1
Praktikan Laboratorium Mineralogi Dan Kristalografi, Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin
2
Asisten Laboratorium Mineralogi Dan Kristalografi, Teknik Geologi,
Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

ABSTRAK

Mineralogi adalah salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari


mengenai mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan,
antara lain mempelajari tentang sifat-sifat fisik sifat-sifat kimia, cara
terdapatnya, cara terjadinya dan kegunaannya. Praktikum ini bermaksud untuk
mempelajari mineral silikat dengan tujuan agar praktikan dapat mengetahui sifat
fisik mineral, diantaranya berupa komposisi kimia, golongan mineral, dan nama
mineral. Dalam praktikum ini, metode yang digunakan adalah metode
pengamatan langsung pada sampel, kemudian mendeskripsi sampel tersebut
dan menggambar mineral yang dideskripsi. Adapun hasil dari praktikum ini
adalah kita mendeskripsi beberapa sampel yang terdiri atas 6 mineral silikat yaitu
biotite (K (Mg, Fe)3 (Al, Fe) Si3O10 (OH, F)2), almandine (Fe3 Al2 (SiO4)3), quartz
(SiO2), enstatite (Mg2 Si2O6), beryl (Be3Al2Si6O18) dan muscovite (KAl2 (AlSi3)O10
(OH)2).

Kata kunci: Mineral, Mineral Silikat, dan Sifat Mineral.

I. Pendahuluan mempunyai atom-atom yang


tersusun teratur.
Mineral adalah suatu benda
Batasan dalam definisi
padat homogen yang terdapat di
mineral adalah suatu bahan
alam terbentuk secara anorganik,
alam, susunan atom yang teratur,
mempunyai komposisi kimia
komposisi kimia dalam batas
pada batas-batas tertentu dan
tertentu, umumnya anorganik, batas-batas tertentu. Sehingga
dan bahan padat homogen. mineral tertentu memiliki sifat-
Praktikum ini bermaksud sifat fisik tertentu pula. Sifat fisik
untuk mempelajari mineral untuk mendeterminasi mineral
oksida, mineral hidroksida, adalah warna, kilap, warna cerat,
mineral sulfat dan mineral fosfat belahan, pecahan, kekerasan,
dengan tujuan agar praktikan berat jenis, tenacity (sifat dalam),
dapat mengetahui sifat fisik magnetisme, dan sifat listriknya.
mineral, diantaranya yaitu Kristalografi adalah Ilmu
pendeskripsian warna berupa yang mempelajari tentang sifat-
warna dalam keadaan lapuk dan sifat geometri dari kristal,
segar, cerat, kilap, belahan, terutama perkembangan,
pecahan, kekerasan, berat jenis, pertumbuhan, kenampakan
sifat dalam, sifat kemagnetan, bentuk luar, struktur dalam
derajat kejernihan, sistem kristal, (internal), dan sifat-sifat fisis
komposisi kimia, golongan lainnya.
mineral, dan nama mineral.
2.2 Proses Terjadi dan

II. Tinjauan Pustaka Keterdapatan Mineral

2.1 Pengertian Mineralogi dan Mineral-mineral umumnya

Kristalografi terbentuk mengikuti empat cara,


yaitu terbentuk melalui larutan,
Mineral menurut pengertian
melalui kristalisasi magma,
umum adalah hasil bentukan
proses sublimasi, maupun proses
alam yang berupa padatan,
metamorfisme.
umumnya berbentuk kristal,
homogen, mempunyai baik sifat
fisik maupun kimia dalam batas-
batas tertentu. Dalam ketentuan
umum mineral telah dinyatakan
2.2.1 Pembentukan Mineral
memiliki sifat fisik-fisik dalam
n dari b Larutan-Larutan
Larutan-larutan air yang Fluor, Sulfur, Borium, CO2, dan
terdapat di kulit bumi berasal dari lain-lain. Adanya bahan-bahan ini
salah satu dari dua kemungkinan: akan menurunkan suhu
1. Air permukaan yang selama penghabluran dan menurunkan
perjalanannya melalui batuan kekentalan atau viskositas
-batuan akan melarutkan magma dan dapat ikut menjadi
mineral-mineral yang mudah persenyawaan yang sedang
larut dan disebut air meteorik. terbentuk karenanya, baik besar
Larutan ini umumnya bersifat maupun susunan mineral. Gas-
cair dan dingin. Mineral- gas yang keluar dapat
mineralnya kelak akan menghasilkan mineral-mineral
diendapkan di dekat atau baru.
pada permukaan tanah. Mineral-mineral yang telah
2. Air yang terdapat di bagian mengkristal dan masih terdapat
lebih dalam disebut air dalam lingkungan magma cair
magmatis, ialah sisa cairan memungkinkan untuk bereaksi
yang berasal dari intrusi- kembali dengan sisa cairan
intrusi batuan yang besar. magma dan menghasilkan
mineral berikutnya seperti terlihat
2.2.2 Pembentukan Mineral
pada Bowen Reaction Series.
nndari Magma
2.2.3 Sublimasi
Mineral primer (utama)
Mineral-mineral yang dapat
merupakan mineral yang
terbentuk dari proses penghablur
terbentuk secara langsung dari
dari uap atau gas, tetapi juga
proses kristalisasi magma.
sebagai hasil interaksi gas yang
Mineral ini sangat berguna dan
lain atau gas dengan batuan.
menjadi penentu dalam
pemberian nama pada batuan.
Banyak bahan-bahan yang
mudah menguap terlarut dalam 2.2.4 Metamorfisme

magma seperti uap air, Chlor,


Metamorfisme terjadi akibat lainnya. Namun paling tidak ada
faktor-faktor tertentu seperti warnawarna yang khas yang
panas uap air, tekanan dan dapat digunakan untuk mengenali
pengaruh kimia larutan maka adanya unsur tertentu
batuan beku maupun batuan didalamnya. Sebagai contoh
endapan akan mengalami warna gelap dipunyai mineral,
perubahan tanpa adanya mengindikasikan terdapatnya
perubahan fase (padat ke padat). unsur besi. Disisi lain mineral
(Tim Asisten, 2018). dengan warna terang,
diindikasikan bahwa mineral
2.3 Sifat fisik mineral
tersebut banyak mengandung
Dengan mempelajari sifat aluminium. (Noor, 2009).
fisis mineral, kita dapat mengerti
2.3.2 Cerat
kegunaan mineral dalam segi
Beberapa jenis mineral
teknik karena pemakaian mineral
mempunyai goresan pada
di dalam dunia industri terutama
bidangnya, seperti pada mineral
bergantung pada sifat fisisnya,
kuarsa dan pirit, yang sangat
misalnya pemakaian intan
jelas dan khas. (Noor, 2009).
sebagai pengasah yang baik,
karena kerasnya yang luar biasa, 2.3.3 Kilap

sedangkan pemakaian kuarsa Kilap adalah kenampakan


pada alat-alat elektronik atau kualitas pantulan cahaya
disebabkan oleh piazo dari permukaan suatu mineral.
elektrisnya. (KEMENDIKBUD, Kilap pada mineral ada 2 (dua)
2014) jenis, yaitu Kilap Logam dan Kilap

2.3.3 Warna NonLogam. Kilap Non-logam


antara lain, yaitu: kilap mutiara,
Warna mineral memang
kilap gelas, kilap sutera, kilap
bukan merupakan penciri utama
resin, dan kilap tanah. (Noor,
untuk dapat membedakan antara
2009).
mineral yang satu dengan
2.3.4 Belahan emas native. (KEMENDIKBUD,
2014)
Mineral-mineral mempunyai
kecenderungan untuk pecah 2.3.6 Kekerasan
melalui suatu bidang yang
Salah satu kegunaan dalam
mempunyai arah tertentu. Arah
mendiagnosa sifat mineral adalah
tersebut ditentukan oleh susunan
dengan mengetahui kekerasan
dalam dari atom-atomnya. Dapat
mineral. Kekerasan adalah sifat
dikatakan bahwa bidang tersebut
resistensi dari suatu mineral
merupakan bidang “lemah” yang
terhadap kemudahan mengalami
dimiliki oleh suatu mineral. (Noor,
abrasi (abrasive) atau mudah
2009).
tergores (scratching). Kekerasan
2.3.5 Pecahan suatu mineral bersifat relatif,
artinya apabila dua mineral saling
Bila tidak membelah secara
digoreskan satu dengan lainnya,
teratur, maka mineral akan pecah
maka mineral yang tergores
dengan arah yang tidak teratur.
adalah mineral yang relatif lebih
Ada beberapa macam pecahan :
lunak dibandingkan dengan
Konkoidal, memperlihatkan
mineral lawannya. Skala
gelombang yang melengkung di
kekerasan mineral mulai dari
permukaan pecahan seperti
yang terlunak (skala 1) hingga
kenampakan kulit kerang atau
yang terkeras (skala 10) diajukan
botol pecah contoh : kuarsa.
oleh Mohs dan dikenal sebagai
Splintery/fibrous, menunjukkan
Skala Kekerasan Mohs. (Noor,
gejala seperti serat contoh :
2009)
asbestos, augit, hipersten.
Uneven/irreguler, permukaan 2.3.7 Berat jenis
kasar tidak teratur contoh :
Setiap mineral mempunyai
garnet, hematit, khalkopirit.
berat jenis tertentu. Besarnya
Hackly, permukaan tidak teratur
ditentukan oleh unsur-unsur
dengan ujung-ujungnya yang
pembentuknya serta kepadatan
runcing contoh : perak native dan
dari ikatan unsur-unsur tersebut
dalam susunan kristalnya. mengiriskannya. Termasuk sifat
Umumnya “mineral pembentuk dalam adalah :
batuan”, mempunyai berat jenis Rapuh, mudah hancur tetapi
sekitar 2.7, meskipun berat jenis dapat dipotong-potong, contoh :
rata-rata unsur metal didalamnya mineral kwarsa, ortoklas, Mudah
berkisar antara 5. Emas murni ditempa, dapat ditempa menjadi
umpamanya, mempunyai berat lapisan yang tipis, seperti pada
jenis 19.3. (Noor, 2009). emas dan tembaga
Dapat diiris atau sectile,
2.3.8 Sifat Kemagnetan
dapat diris dengan pisau, hasil
Kemagnetan adalah sifat irisan rapuh, contoh : mineral
mineral terhadap gaya tarik gipsum
magnet. Dikatakan sebagai Fleksibel, mineral berupa
Ferromagnetik bilamana mineral lapisan tipis dapat dibengkokkan
dengan mudah tertarik gaya tanpa menjadi patah dan
magnetik, seperti mineral sesudah bengkok kembali lagi
Magnetit dan Pyrrotite. Mineral- seperti semula, contoh : mineral
mineral yang menolak gaya talk, selenit.
magnit disebut mineral Elastis, berupa lapisan tipis
Diamagnetik ; dan mineral yang dapat dibengkokkan tanpa
hanya tertarik oleh gaya kuat dari menjadi patah dan kembali
elektromagnetik dikatakan seperti semula bila kita berhenti
sebagai Paramagnetik . menekannya, contoh : mineral
(KEMENDIKBUD, 2014) muskovit.(KEMENDIKBUD, 2014)

2.3.9 Tenacity
2.3.10 Sistem Kristal
Sifat mineral adalah sifat
Apabila suatu mineral
mienral itu bilamana kita
mendapat kesempatan untuk
berusaha untuk mematahkannya,
berkembang tanpa mendapat
menghancurkannya,
hambatan, maka ia akan
membengkokkannya, ataupun
mempunyai bentuk kristalnya
yang khas. Tetapi apabila dalam pembentuk batuan yang umum
perkembangannya ia mendapat adalah dibagi menjadi dua
hambatan, maka bentuk kelompok, yaitu kelompok
kristalnya juga akan terganggu. ferromagnesium dan non-
Setiap mineral akan mempunyai ferromagnesium. Adapun contoh
sifat bentuk kristalnya yang khas, mineral silikat adalah :
yang merupakan perwujudan 1. Kuarsa ( SiO2 ).
kenampakan luar, yang terjadi 2. Felspar Alkali ( KAlSi3O8 ).
sebagai akibat dari susunan 3. Felspar Plagiklas
kristalnya didalam. Bentuk bentuk (Ca,Na)AlSi3O8).
kristal antara lain adalah Triklin, 4. Mika Muskovit (K2Al4
Monoklin, Hexagonal, Tetragonal, (Si6Al2O20) (OH,F)2.
Orthorombik, Kubik, Trigonal dll. 5. Mika Biotit
(Djauhari noor, 2009). K2(Mg,Fe)6Si3O10(OH)2.
6. Amfibol (Na,Ca)2 (Mg,Fe,Al)3
2.4 Mineral Silikat
(Si,Al)8O22 (OH).
Hampir 90 % mineral 7. Piroksen (Mg,Fe,Ca,Na)
pembentuk batuan adalah dari (Mg,Fe,Al) Si2O6.
kelompok ini, yang merupakan 8. Olivin (Mg,Fe)2SiO4. (Noor,
persenyawaan antara silikon dan 2009).
oksigen dengan beberapa unsur
III. Metodologi
metal. Karena jumlahnya yang
besar, maka hampir 90 % dari 3.1 Tahap Persiapan
berat kerak-Bumi terdiri dari Sebelum praktikum dimulai,
mineral silikat, dan hampir 100 % praktikan mempersiapkan alat
dari mantel Bumi (sampai dan bahan yang akan digunakan
kedalaman 2900 Km dari kerak saat praktikum.
Bumi). Silikat merupakan bagian
utama yang membentuk batuan
baik itu sedimen, batuan beku
maupun batuan malihan. Silikat
3.3 Tahap Praktikum
Setelah menyiapkan alat dan
Tahap Pendahuluan
bahan praktikum, maka praktikan
mendeskripsi sampel mineral
sejumlah enam sampel mineral.
Pendeskripsian sampel berupa Tahap Praktikum

sifat fisik mineral, diantaranya


pendeskripsian warna, cerat,
kilap, belahan, pecahan, Tahap Pembuatan Jurnal
kekerasan, berat jenis, sifat
dalam, sifat kemagnetan, derajat IV. Hasil dan Pembahasan
kejernihan, sistem Kristal,
4.1 Sampel 42
komposisi kimia, golongan
mineral, nama mineral serta
penggambaran mineral.

3.3 Tahap Pembuatan Jurnal

Setelah praktikum, praktikan Gambar 4.1 Sampel 42


melakukan asistensi jurnal dan
Mineral dengan nomor
lampiran bersama asisten yang
sampel 42, dalam keadaan lapuk
telah ditunjuk. Satu minggu
berwarna kuning kecokelatan dan
setelah praktikum, jurnal
dalam keadaan segar berwarna
dikumpul sebelum melakukan
hitam, memiliki cerat yang
praktikum acara selanjutnya.
berwarna abu-abu dengan
kenampakan kilap kaca. Mineral
ini memiliki belahan dengan
pecahan concoidal, kekerasan
2.5 Skala Mohs, berat jenis 2.8 –
3.2 g/cm3, dan bersifat
diamagnetik. Mineral ini tidak
Tabel 3.1 Flowchart Tahapan Praktikum dapat mentransmisikan cahaya
(opaq) dan bersifat fleksibel.
Sistem kristal mineral ini adalah 4.2 Sampel 60
Monoklin, dengan komposisi
kimia K (Mg, Fe)3 (Al, Fe) Si3O10
(OH, F)2, dan tergolong mineral
silikat. Berdasarkan ciri-ciri di
atas, maka nama mineral ini
Gambar 4.2 Sampel 60
adalah Biotite.
Mineral dengan nomor
Mineral ini adalah mineral
sampel 60, dalam keadaan lapuk
yang penting dan umum pada
berwarna abu-abu dan dalam
beberapa batuan beku, yaitu
keadaan segar berwarna hitam,
pegmatite, juga lamprophyres,
memiliki cerat yang berwarna
serta beberapa lava, dan batuan
putih dengan kenampakan kilap
metamorf. Tersebar luas sebagai
kaca. Mineral ini memiliki belahan
mineral pada batuan sedimen,
dengan pecahan uneven,
pada batupasir dan kadang-
kekerasan 3 Skala Mohs, berat
kadang pada serpih. Mineral ini
jenis 4.32 g/cm3, dan bersifat
berasosiasi dengan kuarsa,
diamagnetik. Mineral ini tidak
feldspar, apatit, kalsit, dan
dapat mentransmisikan cahaya
hornblende. (Simons &
(opaq) dan bersifat rapuh (brittle).
Schuster’s, 1977).
Sistem kristal mineral ini adalah
Mineral ini dapat digunakan
Isometrik, dengan komposisi
sebagai pengisi dan extender
kimia Fe3 Al2 (SiO4)3, dan
dalam cat, sebagai aditif untuk
tergolong mineral silikat.
pengeboran sehingga diminati
Berdasarkan ciri-ciri di atas,
oleh petrologist dan kolektor.
maka nama mineral ini adalah
(Simons & Schuster’s, 1977)
Almandine.
Mineral ini terbentuk pada
lingkungan metamorfisme tingkat
menengah, stabil dalam kondisi
tertentu, jarang terdapat pada
granit dan pegmatite serta (brittle). Sistem kristal mineral ini
metamorfisme kontak. Mineral ini adalah Hexagonal, dengan
berasosiasi dengan mika, komposisi kimia SiO2, dan
staurolite, kuarsit, dan feldspar. tergolong mineral silikat.
(Simons & Schuster’s, 1977). Berdasarkan ciri-ciri di atas,
Mineral ini digunakan sebagai maka nama mineral ini adalah
barang-barang perhiasan dengan Quartz.
harga yang murah. Banyak Mineral ini terbentuk dari
diminati oleh ilmuwan dan kristalisasi magma pada suhu
kolektor. (Simons & Schuster’s, dan tekanan yang rendah.
1977). Mineral ini mempunyai ukuran
yang kecil dan dengan bentuk
4.3 Sampel 02
anhedral yang menandakan
mineral ini terbentuk paling akhir
pada pembentukan mineral.
Mineral ini hampir terdapat di
semua jenis batuan, dari batuan
Gambar 4.3 Sampel 02 beku asam sampai intermediet,
Mineral dengan nomor batuan sedimen, dan pada
sampel 02, dalam keadaan lapuk batuan metamorf sering dijumpai
berwarna merah muda dan dalam dalam bentuk urat kuarsa.
keadaan segar berwarna bening (Simons & Schuster’s, 1977).
memiliki cerat yang berwarna Mineral ini sangat penting
putih dengan kenampakan kilap dalam dunia industri karena sifat
kaca. Mineral ini memiliki belahan piezoelectric-nya (pengukur
dengan pecahan concoidal, tekanan khsusus, osilator,
kekerasan 6.5 - 7 Skala Mohs, reseptor, dan penstabil
berat jenis 2.65 g/cm3, dan gelombang). Mineral ini
bersifat diamagnetik. Mineral ini digunakan dalam pembuatan cat,
dapat mentransmisikan cahaya kaca, dan sebagai pendukung
(transparan) dan bersifat rapuh batu akik. Varietas yang menarik
digunakan sebagai permata, batu Mineral ini terbentuk pada
hias, dan ukiran. (Simons & batuan basa dan ultrabasa baik
Schuster’s, 1977). itu batuan plutonik maupun
batuan vulkanik. Dapat juga
4.4 Sampel 28
terbentuk pada metamorfisme
tingkat tinggi. Mineral ini
berasosiasi dengan peridotit, dan
piroksen. (Simons & Schuster’s,
1977).
Gambar 4.4 Sampel 28
Mineral ini diminati oleh
Mineral dengan nomor ilmuwan dan kolektor sebagai
sampel 28, dalam keadaan lapuk batu permata. (Simons &
berwarna cokelat kehitaman dan Schuster’s, 1977).
dalam keadaan segar berwarna
4.5 Sampel 31
cokelat memiliki cerat yang
berwarna cokelat dengan
kenampakan kilap kaca. Mineral
ini memiliki belahan dengan
pecahan even, kekerasan 5.5 - 6
Skala Mohs, berat jenis 3.1- 3.2 Gambar 4.5 Sampel 31
3
g/cm , dan bersifat diamagnetik. Mineral dengan nomor
Mineral ini tidak dapat sampel 31, dalam keadaan lapuk
mentransmisikan cahaya namun berwarna kuning kecokelatan dan
tidak begitu baik (translucent) dan dalam keadaan segar berwarna
bersifat fleksibel. Sistem kristal putih kebiru-biruan memiliki cerat
mineral ini adalah Orthorombik, yang berwarna putih dengan
dengan komposisi kimia Mg2 kenampakan kilap kaca. Mineral
Si2O6, dan tergolong mineral ini tidak memiliki belahan dengan
silikat. Berdasarkan ciri-ciri di pecahan uneven, kekerasan 3
atas, maka nama mineral ini Skala Mohs, berat jenis 2.65 –
adalah Enstatite. 2.90 g/cm3, dan bersifat
diamagnetik. Mineral ini tidak
dapat mentransmisikan cahaya
(opaq) dan bersifat rapuh (brittle).
Sistem kristal mineral ini adalah
Hexagonal, dengan komposisi Gambar 4.6 Sampel 01

kimia Be3Al2Si6O18, dan tergolong Mineral dengan nomor


mineral silikat. Berdasarkan ciri- sampel 01, dalam keadaan lapuk
ciri di atas, maka nama mineral berwarna abu-abu dan dalam
ini adalah Beryl. keadaan segar berwarna bening
Mineral ini terdapat pada memiliki cerat yang berwarna
cebakan-cebakan hidrotermal putih dengan kenampakan kilap
dengan suhu yang tinggi, kaca. Mineral ini memiliki belahan
terbentuk sebagai kristal dengan pecahan concoidal,
prismatik berukuran besar di kekerasan 2.5 Skala Mohs, dan
dalam batuan granitic dan bersifat diamagnetik. Mineral ini
pegmatite. Mineral ini berasosiasi dapat mentransmisikan cahaya
dengan kuarsa, spodumen, (transparan) dan bersifat
kasiterit, kolumbit, tantalit, dan fleksibel. Sistem kristal mineral ini
mineral-mineral lainnya. (Simons adalah Monoklin, dengan
& Schuster’s, 1977). komposisi kimia KAl2 (AlSi3)O10
Mineral ini digunakan (OH)2, dan tergolong mineral
dalam dunia industri, digunakan silikat. Berdasarkan ciri-ciri di
dalam industri nuklir dan sebagai atas, maka nama mineral ini
penerangan, sebagai logam yang adalah Muscovite.
kuat dalam insustri pesawat Mineral ini terbentuk pada
terbang. (Simons & Schuster’s, lingkungan batuan beku,
1977). pegmatite, lingkungan metamorfik
berderajat rendah dan menengah
4.6 Sampel 01
(pada sekis dan gneiss), atau
pada lingkungan sedimen.
Mineral ini berasosiasi dengan
kuarsa, feldspar, beryl, Noor, Djauhari. 2009. Pengantar
tourmaline, dan mineral-mineral Geologi. Bogor: Universitas
lainnya. (Simons & Schuster’s, Pakuan.
1977). Simons & Schuster’s. 1977.
Mineral ini digunakan dalam Rocks and Minerals. New
pembuatan alat-alat listrik, York : A fire Side Book.
minyak pelumas, bahan isian, Tim Asisten. 2017. Penuntun
dan sebagai material tahan Praktikum Mineralogi &
panas. (Simons & Schuster’s, Kristalografi. Yogyakarta:
1977). Laboratorium Petrografi,
Teknik Geologi, Fakultas
V. Kesimpulan
Teknologi Mineral, UPN

Berdasarkan praktikum yang Veteran Yogyakarta.

telah dilakukan, dapat Tim Asisten. 2018. Penuntun

disimpulkan bahwa mineral yang Praktikum Geologi Fisik.

telah dideskripsi terdiri atas enam Makassar : Teknik Geologi,

mineral silikat, yaitu biotite (K Fakultas Teknik, Universitas

(Mg, Fe)3 (Al, Fe) Si3O10 (OH, Hasanuddin.

F)2), almandine (Fe3 Al2 (SiO4)3), Tim Asisten. 2019. Penuntun

quartz (SiO2), enstatite (Mg2 Praktikum Mineralogi &

Si2O6), beryl (Be3Al2Si6O18) dan Kristalografi. Makassar :

muscovite (KAl2 (AlSi3)O10 (OH)2). Laboratorium Petrografi,


Teknik Geologi, Fakultas

DAFTAR PUSTAKA Teknik, Universitas


Hasanuddin.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN
DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA.
2014. Batuan. Direktur
Pembinaan smk. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai

  • Hexagonal Dan Trigonal
    Hexagonal Dan Trigonal
    Dokumen10 halaman
    Hexagonal Dan Trigonal
    Nurrahmani Parakkasi
    Belum ada peringkat
  • Isometri & Tetragonal
    Isometri & Tetragonal
    Dokumen6 halaman
    Isometri & Tetragonal
    Nurrahmani Parakkasi
    Belum ada peringkat
  • Acara 8
    Acara 8
    Dokumen13 halaman
    Acara 8
    Nurrahmani Parakkasi
    Belum ada peringkat
  • Acara IV
    Acara IV
    Dokumen8 halaman
    Acara IV
    Nurrahmani Parakkasi
    Belum ada peringkat
  • Acara III Mikro
    Acara III Mikro
    Dokumen12 halaman
    Acara III Mikro
    Nurrahmani Parakkasi
    Belum ada peringkat
  • Acara II Mikro
    Acara II Mikro
    Dokumen17 halaman
    Acara II Mikro
    Nurrahmani Parakkasi
    Belum ada peringkat
  • Acara I Mikro
    Acara I Mikro
    Dokumen9 halaman
    Acara I Mikro
    Nurrahmani Parakkasi
    Belum ada peringkat