Edo Pratama
05021381823067
Edo Pratama
05021381823067
i Universitas Sriwijaya
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Oleh :
Edo Pratama
05021381823067
Menyetujui :
Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknologi Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
ii Universitas Sriwijaya
RIWAYAT HIDUP
Universitas Sriwijaya
KATA PENGANTAR
Edo Pratama
Universitas Sriwijaya
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN................................................................... i
RIWAYAT HIDUP............................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................... iii
DAFTAR ISI.......................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................... 1
1.2. Tujuan dan Manfaat....................................................................... 3
1.2.1. Tujuan............................................................................................ 3
1.2.2. Manfaat.......................................................................................... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................ 5
2.1. Crude Palm Oil.............................................................................. 5
2.2. Palm Kernel................................................................................... 5
2.3. Sawit (Elaeis Guineensis Jac.)....................................................... 6
2.3.1. Klasifikasi Kelapa Sawit............................................................... 6
2.3.2. Morfologi Kelapa Sawit................................................................ 6
2.3.3.Tipe Varietas Tanaman Kelapa Sawit............................................ 8
2.3.4. Syarat Tumbuh Kelapa Sawi......................................................... 8
2.4 Tandan Buah Segar (TBS)............................................................. 9
2.5 Proses Pengolahan CPO................................................................. 10
2.5.1. Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Reception Station)..................... 10
2.5.2. Stasiun Perebusan (Sterilizing Station)......................................... 10
2.5.3. Stasiun Pengempaan (Pressing Station)........................................ 11
2.5.4. Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station)....................... 12
2.5.5 Stasiun Pengolahan Inti (Kernel Station)....................................... 13
2.6 Proses pengolahan KPO................................................................. 14
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN.............................................. 16
3.1. Tempat dan Waktu......................................................................... 16
3.2. Metode Pelaksanaan...................................................................... 16
3.2.1. Metode Wawancara....................................................................... 16
3.2.2. Metode Pengamatan Lapangan..................................................... 16
Universitas Sriwijaya
3.2.3 Praktik Kerja Langsung ................................................................ 17
3.2.4. Studi Kepustakaan......................................................................... 17
3.2.5. Konsultasi Penyusunan Laporan dan Penyelesaian Laporan........ 17
BAB 4 SISTEMATIKA PENULISAN................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 20
LAMPIRAN KUISIONER................................................................... 21
Universitas Sriwijaya
BAB 1
LATAR BELAKANG
Universitas Sriwijaya
pangan, produk pangan seperti margarin, coca butter substitute, shortening, lemak
plastis lainnya ( Hasibuan et al., 2012).
Tandan buah sawit (TBS) diolah oleh pabrik kelapa sawit melalui tahapan
yang panjang dengan kecermatan dalam sistem pengontrolan. Setiap tahapan
proses pengolahan TBS akan berdampak terhadap tahapan proses berikutnya yang
pada akhirnya mempengaruhi kualitas produk utama. Produksi pada pengolahan
TBS pada umumnya ditentukan dengan mengetahui rendemen produk yaitu
persentase dari produk akhir dibandingkan dengan total bahan baku yang
digunakan. Kestabilan produksi dapat dijaga dengan mengontrol nilai rendemen
produk akhir melalui cara memantau persentase setiap tahapan proses produksi.
Hasil maksimal dapat dicapai dengan cara pendataan nilai rendemen pada setiap
proses produksi akan meminimalisir terjadinya kerugian (Suandi et al., 2016).
Pabrik kelapa sawit dalam memenuhi kebutuhan produksi selain
memanfaatkan hasil panen dari kebun perusahaan juga menyuplai bahan baku dari
kebun milik masyarakat. Replanting mengakibatkan terjadinya penurunan jumlah
bahan baku untuk proses produksi. Ketidakstabilan rendemen CPO juga
merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi pada industri kelapa sawit.
Tandan buah segar mengalami banyak perubahan pada saat pemanenan,
pengangkutan ke pabrik dan pemrosesan TBS dalam pabrik. Perubahan pada buah
kelapa sawit tersebut akan menyebabkan rendahnya nilai rendemen CPO (Subagia
dan Suwondo, 2018).
Kendala lain yang mempengaruhi jumlah produksi adalah kurang efisiennya
penggunaan alat dan mesin industri kelapa sawit dan manajemen ketenagakerjaan.
Kendala-kendala tersebut akan menghambat tercapainya hasil produksi
maksimum yang berdampak terhadap finansial perusahaan (Heryani, 2015). Peng
kajian proses produksi CPO dan PKO penting dilakukan pada suatu pabrik kelapa
sawit, khususnya oleh PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VI (Persero) Unit
Usaha Bunut Muaro Jambi (Suandi et al., 2016).
Universitas Sriwijaya
1.2. Tujuan dan Manfaat
1.2.1. Tujuan
Tujuan dari praktik lapangan proses produksi Proses Produksi Crude Plam Oil
(CPO) Dan Plam Kernel Oil (PKO) Di PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Suli
Inti, Gunung Megang Kab. Muara Enim Sumatra Selatan adalah sebagai berikut :
1. Untuk Memperoleh pengalaman kerja, berkesempatan mengikuti semua
kegiatan di lapangan dan juga di pabrik, serta dapat meningkatkan
kerjasama antar tim yang nantinya akan digunakan sebagai bekal bagi
mahasiswa ketika turun langsung ke masyarakat setelah memperoleh gelar
sarjana dan memasuki dunia kerja.
2. Untuk mempelajari mekanisme pengolahan tandan buah sawit segar dari
awal pemanenan hingga menjadi produk akhir.
3. Untuk mengetahui berbagai sistem manajerial pada Proses Produksi Crude
Plam Oil (CPO) Dan Plam Kernel Oil (PKO) Di PT. Perkebunan Nusantara
VII Unit Suli Inti, Gunung Megang Kab. Muara Enim Sumatra Selatan.
4. Untuk menambah wawasan dan pengalaman kerja di PT. Perkebunan
Nusantara VII Unit Suli Inti, Gunung Megang Kab. Muara Enim Sumatra
Selatan khususnya yang berkaitan dengan sektor pertanian terutama di
bidang teknik pertanian.
1.2.2. Manfaat
Manfaat dari pelaksanaan kegiatan Praktek Lapangan di PT.
Perkebunan Nusantara VII Unit Suli Inti, Gunung Megang, Muara Enim,
Sumatera Selatan adalah sebagai berikut :
1. Memperoleh pengalaman kerja, berkesempatan mengikuti semua kegiatan di
lapangan dan juga di pabrik, serta dapat meningkatkan kerjasama antar tim
yang nantinya akan digunakan sebagai bekal bagi mahasiswa ketika turun
langsung ke masyarakat setelah memperoleh gelar sarjana dan memasuki
dunia kerja.
2. Menambah wawasan mengenai proses pengolahan tandan buah sawit segar
dari awal pemanenan hingga menjadi produk akhir berupa CPO dan minyak
inti sawit.
3 Universitas Sriwijaya
3. Meningkatkan pengetahuan tentang sistem manajemen yang berlaku di
pabrik kelapa sawit dalam upaya mencapai tujuan perusahaan.
4. Meningkatkan kemampuan pergaulan, menambah jaringan dan wawasan
kerja serta mengaplikasikan ilmu teknik pertanian di lapangan.
4 Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
5 Universitas Sriwijaya
ampas atau bungkilnya yang kaya protein digunakan sebagai bahan
makanan ternak. Kadar minyak dalam inti kering adalah 44 – 53%.
6 Universitas Sriwijaya
b. Batang
Batang kelapa sawit terdiri dari pembuluh-pembuluh yang terikat
secara diskrit dalam jaringan parenkim. Penebalan dan pembesaran batang
terjadi karena aktivitas penebalan meristem primer yang terletak di bawah
meristem pucuk da ketiak daun. Pada tahun pertama atau kedua
pertumbuhan kelapa sawit, pertumbuhan membesar terlihat pada bagian
pangkal, diameter batang bisa mencapai 60 cm.
Tanaman kelapa sawit berbatang lurus, tidak bercabang. Terdapat
pelepah-pelepah daun yang melekat dan sukar terlepas, meskipun daun
telah kering dan mati, dan pelepah tersebut menyelimuti batang hingga
umur 12 tahun. Setelah itu pelepah akan terlepas sehingga mirip dengan
tanaman kelapa. Pada tanaman dewasa diameter batang bisa mencapai 45-
60 cm. bagian bawah batang biasanya lebih besar, disebut bonggol dengan
diameter 60-100 cm. pertambahan tinggi batang kelapa sawit dipengaruhi
oleh jenis tanaman, tanah, iklim, pupuk, kerapatan tanam, dan lain-lain
(Wahyuni, 2007).
c. Daun
Daun kelapa sawit memiliki rumus 1/8. Lingkaran atau spiralnya
ada yang berputar kekiri dan kana tetapi kebanyakan berputar ke kanan.
Produksi pelapah daun tergantung pada umur tanaman. Produksi pelepah
pada tanaman dalam setahun dapat mencapai 20-30, kemudian akan
berkurang sesuai umur menjadi 18-25 atau kurang. Jumlah anak daun pada
tiap bagian isi mencapai 125-200. Panjang anak daun yang ditengah dapat
mencapai 1,2 m. berat satu pelepah dapat mencapai 4,5 kg berat kering.
Biasanya pada pohon dewasa terdapat 40-50 pelepah (Lubis, 2008).
d. Bunga
Tanaman kelapa sawit merupakan tanaman berumah satu
(monoecious), artinya bunga jantan dan bunga betina berada dalam satu
pohon walau bukan dalam tandan yang sama. Tanaman kelapa sawit mulai
mengeluarkan bunga jantan dan bunga betina sejak umur 3 tahun. Bunga 6
Universitas Sriwijaya jantan berbentuk lonjong memanjang, sedangkan
bunga betina agak bulat. Tanaman kelapa sawit mengadakan penyerbukan
7 Universitas Sriwijaya
silang (cross pollination). Artinya, bunga betina dari pohon yang satu
dibuahi oleh bunga jantan dari pohon yang lainnya dengan perantara angin
dan atau serangga penyerbuk. Namun, buah yang terbentuk diawal
pembungaan itu dinamakan buah pasir dan belum diambil produksinya.
e. Buah
Buah kelapa sawit termasuk jenis buah keras (drupe), menempel
dan membrondol pada tandan buah. Panjang buah 2-a5 cm, beratnya
sampai 30 gram. Jumlah buah dalam satu tandan dapat mencapai 2000
buah. Buah kelapa sawit mempunyai warna yang bervariasi dari hitam,
ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Kandungan minyak
dari buah kelapa sawit tergantung dari kematangan buahnya. Bagian
bagian buah terdiri dari atas eksokarp (exocarp) atau kulit buah, mesokarp
(mesocarp) atau sabut, dan biji. Eksokarp dan mesokarp disebut perikarp
(pericarp). Biji terdiri dari endokarp (endocarp) atau cangkang, dan inti
(karnel), sedangkan inti sendiri terdiri atas endosperm atau putih lembaga
dan embrio. Dalam embrio terdapat bakal daun (plumula), haustorium, dan
bakal akar (radicula).
8 Universitas Sriwijaya
hujan tahunan 2.339 mm/tahun, suhu udara 26,4 oC, dan kelembaban
udara 81,2 %. Sifat kimia tanah juga berpengaruh teradap produksi TBS
kelapa sawit meliputi kadar Corganik, kadar nitrogen, kadar P2O5 dan
kadar S-tersedia (Wigena, et all., 2009).
9 Universitas Sriwijaya
dialami oleh TBS dan akan mempercepat kenaikan kadar ALB. Peningkatan kadar
ALB secara cepat disebabkan oleh rusaknya struktur sel yang diakibatkan oleh
kontak fisik. Struktur sel yang rusak berakibat pada pecahnya dinding sel dan
enzim lipase bekerja dalam TBS (Krisdiarto et al., 2017).
10 Universitas Sriwijaya
3. Memudahkan buah untuk lepas dari tandan
4. Melonggarkan inti dari tempurung
Komponen alat pada stasiun perebusan dibagi menjadi sebagai berikut
(Suandi et al., 2016):
A. Alat Penarik (Capstand)
Capstand merupakan alat yang digunakan untuk menarik lori agar dapat
keluar dan masuk sterilizer.
a) Ketel Rebusan (Sterilizer)
Sterilizer merupakan suatu bejana untuk melakukan perebusan TBS dengan
tekanan uap tertentu. Sterilizer memiliki kapsitas yang dapat memuat 8 buah lori
dengan suhu kerja maksimal yang diizinkan adalah 140oC dan tekanan kerja
maksimal 3 kg/cm2. Proses perebusan dilakukan dalam sterilizer horizontal yang
diberikan katup pengaman agar menjaga tekanan dalam rebusan sehingga tidak
melebihi tekanan kerja yang diizinkan.
b) Tippler
TBS dari sterilizer yang telah direbus ditampung kedalam tippler dengan
cara memutar lori sebesar 180o, kemudian TBS tersebut diangkut menuju thresher
menggunakan conveyor.
c) Stasiun Penebahan (Threshing Stasiun)
Stasiun penebahan merupakan stasiun yang digunakan untuk mesisahkan
buah pada tandannya dengan cara rotary drum threshing yaitu membanting dan
memutar TBS dengan kecepatan 23-25 rpm.
11 Universitas Sriwijaya
Pemisahan antara ampas hasil press dengan nuts dilakukan dengan suatu
alat yang tersusun atas pedal-pedal pada suatu poros putar berkecepatan 52 rpm.
Pemecahan gumpalan secara sempurna dapat dilakukan dengan mengatur
kemiringan pedal-pedal.
12 Universitas Sriwijaya
a) Cake Breaker Conveyor
Cake brea.ker conveyor merupakan alat yang berfungsi sebagai
memindahkan ampas dan nuts menuju depericarper serta mengurangi kadar air
ampas untuk memudahkan kerja blower pada depericarper.
b) Depericarper
Depericarper merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan ampas dan
nuts serta membersihkannya dari serabut yang masih melekat.
c) Nuts Polishing Drum
Nuts polishing drum merupakat alat yang berfungsi sebagai pemisah fibre
yang masih melekat pada nuts.
d) Nuts Silo
Nuts silo tempat yang digunakan untuk memeram nuts agar lebih kering
untuk dilakukan pemecahan.
e) Ripple Mill
Ripple mill merupakan alat yang digunakan untuk memecahkan nuts untuk
dijadikan sebagai inti (kernel) dan shell.
f) Light Tenera Separation (LTDS 1)
LTDS 1 dilakukan pemisahan campuran yang pertama , proses tersebut
bekerja berdasarkan berat dan kemampuan hisap blower.
g) Light tenera dust separation (LTDS2)
LTDS 2 memiliki kemiripan dengan LTDS 1 dalam hal bentuk dan cara
kerja yang berfungsi melakukan pembersihan kernel terhadap seluruh shell kasar.
Kernel pecah dengan massa yang lebih ringan akan diteruskan ke shell hopper
sedangkan kernel dengan massa yang lebih berat tidak mampu dipisahkan oleh
pleh blower dan akan masuk dalam kernel transfer conveyor.
h) Claybath
Claybath menggunakan CaCO3 untuk memisahkan kernel dan shell dengan
prinsip kerja sama seperti hydrocyclone. Prinsip pemisahan menggunakan
claybath berdasarkan perbedaan massa jenis, shell karena memiliki massa jenis
yang lebih besar akan tenggelam dengan larutan CaCO 3 dan kernel akan berada
diatas. Shell dan inti pecah diteruskan ke vibrating screen, shell dan inti pecah
dapat terpisah sendiri serta untuk membersihkan CaCO3 digunakan air dingin
13 Universitas Sriwijaya
sebagai pembilas. Shell yang terpisah diteruskan ke shell transfort dengan bantuan
blower. Kernel jatuh diteruskan ke kernel distributing conveyor dan masuk dalam
kernel silo yang ditransfer melalui elevator.
i) Kernel silo
Kernel silo adalah suatu bangunan beberbentuk silinder vertikal berlubang
yang berfungsi untuk menyimpan dan mengeringkan kernel dengan suhu kerja
50o-60oC.
j) Kernel Bin
Kernel disimpan dalam kernel bin sebelum dilakukan pengolahan minyak
inti sawit (KPO).
14 Universitas Sriwijaya
roller bergerak seca berlawanan arah untuk menjepit bahan sehingga bahan
menjadi hancur. Minyak PKO yang didapatkan pada proses tersebut dimurnikan
melalui purifikasi. Hasil produk PKO setelah melaluit palm kernel oil purifier
dipompa menggunakan oil transfer pum menuju storage tank (Larasati et al.,
2016).
15 Universitas Sriwijaya
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Universitas Sriwijaya
3.2.3. Praktik Kerja Langsung
Metode ini dilakukan dengan cara praktik kerja langsung di PT.
Perkebunan Nusantara VII Unit Suli Inti, Gunung Megang Kab. Muara Enim
Sumatra Selatan sesuai dengan topik yang ditetapkan sebelumnya. Praktik kerja
ini dibimbing secara langsung oleh pegawai yang bekerja di bidangnya masing-
masing agar penulis dapat lebih memahami ilmu, pembelajaran serta keadaan
yang ada di lokasi pemanenan padi. Sehingga data-data yang diperlukan untuk
laporan praktik lapangan dapat lebih akurat dan tajam dalam proses analisanya.
17 Universitas Sriwijaya
BAB 4 SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan laporan praktek lapangan yang berjudul “Proses Produksi Crude
Plam Oil (CPO) Dan Plam Kernel Oil (PKO) Di PT. Perkebunan Nusantara VII Unit
Suli Inti, Gunung Megang Kab. Muara Enim Sumatra Selatan” Sebagai Berikut:
SUMMARY
RINGKASAN
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
PERNYATAAN
RIWAYAT HIDUP
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan
1.2.2. Manfaat
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Crude Palm Oil
2.2. Palm Kernel
2.3. Sawit (Elaeis Guineensis Jac.)
2.3.1. Klasifikasi Kelapa Sawit
2.3.2. Morfologi Kelapa Sawit
2.3.3.Tipe Varietas Tanaman Kelapa Sawit
2.3.4. Syarat Tumbuh Kelapa Sawi
2.4 Tandan Buah Segar (TBS)
2.5 Proses Pengolahan CPO
2.5.1. Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Reception Station)
2.5.2. Stasiun Perebusan (Sterilizing Station)
2.5.3. Stasiun Pengempaan (Pressing Station)
18
2.5.4. Stasiun Pemurnian Minyak (Clarification Station)
2.5.5 Stasiun Pengolahan Inti (Kernel Station)
2.6 Proses pengolahan KPO
BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu
3.2. Metode Pelaksanaan
3.2.1. Metode Wawancara
3.2.2. Metode Pengamatan Lapangan
3.2.3 Praktik Kerja Langsung
3.2.4. Studi Kepustakaan
3.2.5. Konsultasi Penyusunan Laporan dan Penyelesaian Laporan
BAB 4 SISTEMATIKA PENULISAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN KUISIONER
19
DAFTAR PUSTAKA
Bindrianes, S., Kemala, N., dan Bus, R. G., 2017. Produktivitas tenaga kerja panen
kelapa sawit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada Unit Usaha
Batanghari di PTPN VI Jambi. Agrica (Jurnal Agribisnis Sumatera Utara), 10(1).
Kashiai, R. Y., dan Widodo, E., 2019. Pengendalian kualitas crude palm oil (CPO)
dengan diagram kontrol multivariat exponatially weighted moving avarage
(MEWMA). Prosiding Seminar Nasional Matematika (hal. 848-853). Semarang:
Jurusan Matematika, Universitas Negeri Semarang.
Murhadi, M., Hidayati, S., dan Kurniawan, R., 2017. Pengaruh jenis asam dan waktu
reaksi pemanasan terhadap karakteristik produk etanolisis PKO (palm kernel oil).
J. Agritech, 37(1): 69-76.
Suandi, A., Supardi, N. I., dan Puspawan, A., 2016. Analisa Pengolahan Kelapa Sawit
dengan Kapasitas Olah 30 ton/jam. J.Teknosia, 2(17): 12-19.
Hermawan, B., Edison, dan Damayanti, Y., 2015. Analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi crude palm oil (CPO) pada PT. Satya Kisma Usaha
Sungai Bengkal Mill Kabupaten Tebo. J. Sosio Ekonomi Bisnis, 18(2): 1-11.
Heryani, R. O., 2015. Optimasi Produksi Crude Palm Oil (Cpo) dan Inti Sawit (Kernel)
Pada PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Rejosari Natar
Lampung Selatan. Skripsi Bandar Lampung: Fakultas Pertanian: Universitas
Negeri Lampung.
Krisdiarto, A. W., Sutiarso, L., dan Widodo, K. H., 2017. Optimasi kualitas tandan buah
segar kelapa sawit dalam proses panen-angkut menggunakan model dinamis. J.
Agritech, 37(1): 101-107.
Larasati, N., Chasanah, S., Machmudah, S., dan Winardi, S., 2016. Studi analisa
ekonomi pabrik CPO (crude palm oil) dan PKO (palm kernel oil) dari buah kelapa
sawit. J. Teknik ITS, 5(2): 212-215.
Suandi, A., Supardi, N. I., dan Puspawan, A., 2016. Analisa pengolahan kelapa sawit
dengan kapasitas olah 30 ton/jam. J.Teknosia, 2(17): 12-19.
Subagia, F., dan Suwondo, E., 2018. Instabilitas rendemen CPO pada industri minyak
sawit. J. Teknologi dan Industri Hasil Pertanian, 23(2): 82-88.
20
LAMPIRAN KUISIONER
Berikut ini merupakan daftar pertanyaan atau kuisioner Pratek Lapangan yang akan
diajukan kepada PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Suli Inti, Gunung Megang Kab.
Muara Enim Sumatra Selatan.
1. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
1.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
1. Kapan PT. Perkebunan Nusantara VII Unit Suli Inti, Gunung Megang Kab. Muara
Enim Sumatra Selatan mulai didirikan dan apa latar belakang pendirian
perusahaan?
2. Bagaimana perkembangan perusahaan sejak didirikan hingga sekarang?
3. Bagaimana tanggapan sosial masyarakat sekitar mengenai perusahaan ini?
4. Apakah dengan adanya perusahaan ini dapat membuka lapangan pekerjaan untuk
masyarakat sekitarnya?
1.2 Lokasi Industri
1. Berapa luas areal produksi secara keseluruhan?
2. Bagaimana kondisi areal produksi?
3. Apakah lokasi perusahaan mengalami perubahan sejak didirikan hingga sekarang?
1.3 Struktur Organisasi
1. Bagaimana Susunan Pengurus dan pembagian tugasnya?
2. Bagaimana Struktur dan sistem organisasinya?
1.4 Tenaga Kerja
1. Berapa jumlah tenaga kerja sejak didirikan hingga sekarang?
2. Bagaimana proses perekrutan dan pelatihan tenaga kerja?
3. Bagaimana pembagian jam kerja yang ada di perusahaan?
4. Bagaimana sistem manajemen yang dipakai?
5. Fasilitas-fasilitas apa saja yang diberikan kepada tenaga kerja?
2. Kondisi Industri Pengolahan Kelapa Sawit
2.1. Proses Pengolahan Kelapa Sawit
21
1. Apakah kelapa sawit hanya di ambil dari perkebunan sekitar pabrik atau membeli
dari konsumen yang memiliki kebun kelapa sawit?
2. Apabila pabrik juga mengambil kelapa sawit dari konsumen, berapa harga untuk
perkg kelapa sawit?
3. Setelah dilakukan proses pengambilan kelapa sawit dari batang , kelapa sawit akan
memasuki proses apa?
4. Berapa banyak dalam sehari pabrik bisa meproduksi kelapa sawit?
5. Bagaimana proses pengolahan kelapa sawit dari proses pemanenan hingga menjadi
CPO?
6. Bagaimana kita mengetahui bahwa kelapa sawit tersebut memenuhi standar
pembuatan CPO
7. Seandainya jika kelapa sawit yang dihasilkan tidak sesuai dengan apa yang
diingikan dan menyebabkan kerugian, langkah awal apa yang diambil oleh
perusahaan?
2.2 Perawatan Alat dan Mesin Pembuatan CPO
1. Bagaimana sistem perawatan alat dan mesin di perusahaan ini?
2. Apakah ada perawatan khusus yang dilakukan perusahaan?
3. Bagaimana proses perawatan dan cara merawat alat dan mesin pembuatan CPO di
perusahaan ini agar tetap baik pada saat digunakan?
4. Berapa kali dalam setahun dilakukan perawatan alat dan mesin?
5. Apa bahan bakar yang dipakai untuk menjalankan alat dan mesin?
6. Apakah ada kesulitan atau kendala dalam proses perawatan alat dan mesin di
perusahaan ini?
2.3 Pengoperasian Alat dan Mesin
1. Jelaskan proses pengoperasian alat dan mesin pembuatan CPO di perusahaan ini ?
2. Berapa banyak bahan bakar yang digunakan dalam 1 hari proses pembuatan CPO di
perusahaan ini?
3. Apakah ada pekerja khusus yang ditugaskan dalam pengoperasian alat dan mesin
pembuatan CPO?
4. Jika ada pekerja khusus, berapa kali pergantian untuk penugasan dalam
pengoperasian alat dan mesin pembuatan CPO di perusahaan ini?
22