Anda di halaman 1dari 6

‫ﭑﭒﭓ‬

Adab-Adab Ketika Akan Menyembelih Hewan


Di tulis oleh : Sayyid Muhammad Amin bin ’Idrus bin Syeikh Abu Bakar

Di antara Adab-Adab Ketika Akan Menyembelih Hewan


1- Niat yang baik tatkala akan menyembelih hewan, seperti :
berniat sebagaimana niatnya Nabi Muhammad  tatkala
menyembelih hewan.
2- Menghadapkan hewan sembelihan ke arah kiblat, dan orang
yang menyembelih hewan juga dianjurkan untuk menghadap
kiblat.
3- Menyebut nama Allah  dan memperbanyak takbir sebelum
menyembelih.
4- Meletakkan telapak kaki penyembelih (pemotong) hewan di
leher hewan tersebut.
5- Tidak menyembelih hewan di hadapan hewan lain yang akan
disembelih juga.
Dalam kitab : " Mirqõtul Mafãtĩh " dijelaskan :

.} ‫مرقاة الـمفاتيح رشح مشكاة املصابيح‬..‫هــ‬.‫{ ا‬.‫َبُف ُْق ُه‬


ِ ِ
ٍ َ ‫اُلـ َخ‬ ِ ُ ُ ‫َو ُك ِر َهُ َذ ْب‬
ُ ‫حُ ُأ ْخ َرىُُ ُق َبا َُلـت ََف‬

Artinya: "Dan dimakruhkan untuk menyembelih hewan di


hadapan hewan lain yang akan disembelih juga, karena
terdapat riwayat (dalam hadits) yang melarang hal tersebut".
6- Tidak menyembelih hewan di hadapan induknya (ibunya),
karena hukumnya makruh.

1
►Dikisahkan bahwa sebab Allah  memisahkan Nabi
Ya‘qub  dari putra kecintaannya yaitu Nabi Yusuf 
dikarenakan beliau menyembelih hewan di hadapan induknya
dan tidak mengasihaninya.
Dalam kitab : " Mirqõtul Mafãtĩh " dijelaskan :

ُ‫ْي ُ َيدَ ْي ُ ُأ ِّم ِه َُو ِه َي‬


َ ْ ‫ُع َج ًَل ُ َب‬ َ َ ُ ُ َ ‫ب ُا ْبتِ ََل ِء ُ َي ْع ُؼ ُْو‬
ِ ‫ ُ َأ َّكه ُ َذبح‬ُ ‫ب‬ َُ ‫َو ُر ِو‬
َ َ‫ ُ َأ َّن َُسب‬:ُ ‫ي‬
ُُ ‫َُتـ ُخ ُْو‬
.} ‫تفسري البغوي‬..‫هــ‬.‫{ ا‬.‫ر‬

Artinya: "Dan diriwayatkan bahwasanya sebab diujinya Nabi


Ya’qub adalah karena beliau menyembelih seekor anak sapi di
hadapan induknya sehingga induk sapi tersebut melenguh".
7- Memberi makan dan minum kepada hewan yang akan
disembelih sebelum menyembelihnya.
8- Membaringkan hewan yang akan disembelih dengan cara
lemah lembut.
Berdasarkan hadits berikut ini :

ُ‫اُر ُس ُْو َل‬


َ ‫ُ َي‬:ُ ‫ال‬ َُ ِ ‫ُ َُر‬-ُ‫ُع ْن ُ َأبِ ُْق ُِه‬،
ُ َ ‫ُ َأ َّن َُر ُج ًَل ُ َق‬-ُ‫ض ُال َُّؾـ ُُه ُ َُعـُْ ُُف َُؿـا‬ ِ ‫َع ْن ُ ُم َع‬
َ ُ ‫او َي َة ُ ْب ِن ُ ُق َّر َُة‬
َّ ‫ُإِ ِّّن َََُ ْر َح ُم‬:ُ‫ال‬
ُ‫ُالَّاةَُ َأ ْنُ َأ ْذ َب َح َفا‬ ُ َ ‫ُ َأ ْوُ َق‬-ُ‫حـ ُؿ َفا‬ َُ ‫ُو َأكَاُ َأ ْر‬، َّ ‫ّن َََُ ْذ َب ُح‬
َ ُ‫ُالَّا َُة‬ ُ ِّ ِ‫ُإ‬،ُ‫ال َُّؾـ ُِه‬
.} ‫{ رواه أحـمد‬.))‫كُال َُّؾـ ُُه‬ َ ‫حـ َؿ‬ ُِ ‫ُ َر‬...ُ‫حـ ْؿت ََفا‬ ُِ ‫الَّا ُةُإِ ْن َُر‬َّ ‫ُ(( َو‬:ُ‫ال‬ ُ َ ‫–ُ َف َؼ‬

Artinya: "(Diriwayatkan) dari Muawiyah bin Qurroh, (dia


meriwayatkan) dari ayahnya, sesungguhnya terdapat seorang
laki-laki yang berkata kepada Rasulullah : "Wahai Rasulullah,
sesungguhnya aku akan menyembelih seekor kambing,
sedangkan aku menyayanginya", kemudian beliau menjawab :

2
" jika kamu menyayangi kambing tersebut, maka (aku doakan)
semoga Allah menyayangimu".{ HR. Ahmad }.
9- Menggiring hewan ke tempat penyembelihan dengan baik dan
lembut.
Berdasarkan hadits berikut ini :

ُ:ُُُ‫الُ َُلـ َُفاُال ُـَّ ُبِي‬


ُ َ ‫ُ َُف َُؼ‬،ُ‫ُ َُفا َُّت ُبِ َُع َُفا‬ُ‫ي‬ َُّ ِ‫تُال ُـَّ ُب‬ُ ِ ‫جا َُء‬
َُ ُُ‫ح َُّتى‬
َُ ُ‫ار‬ ٍُ ‫ج َُّز‬ ُْ ‫تُ ُِم‬
َُ ُ ‫ن‬ ُ ْ َُ‫شا ًُةُُاُِْك َُػ َُؾـت‬ُ َ ُ‫َُأ َُّن‬
ِ ُ ‫س ُو ًُق‬
‫{ رواه عبد‬.‫اُر ُف ُْق ًُؼا‬ ُ ِ ‫اُل ِ ُْؾ َُؿ ُْو‬
ُ ‫س ُْؼ َُف‬
ُُ ‫ُ َُف‬،ُ‫ار‬ ُ َ ‫ُ َُو َُأ ُْك‬،ُ))‫يََُ ُْم ُِرُال َُّؾـ ُِه‬
ُ ِ ‫َب‬ ُِ ِ ‫ص‬ُ ْ ِ‫((ُا‬
َ ْ ُ َ ُ‫ت‬ ُُ ‫اُج َُّز‬
َُ ‫تُ َُي‬
.} ‫الر ّزاق‬

Artinya: "Sesungguhnya terdapat seekor kambing yang kabur


(melarikan diri) dari penyembelih hewan, sehingga kambing
tersebut mendatangi Nabi  (dan mengadu kepada Nabi 
atas perlakuan kasar dari tukang penyembelih tersebut), maka
Nabi  berkata kepada kambing tersebut : "Sabarlah demi
perintah Allah", kemudian Nabi  berkata kepada
penyembelih kambing tersebut : "Dan kamu wahai tukang
jagal, giringlah kambing ini kepada kematian (sembelihlah)
dengan lemah lembut".{ HR. ‘Abdur Rozzãq }.
10- Menajamkan pisau yang akan digunakan untuk menyembelih.
Berdasarkan sabda Rasulullah  berikut ini :

ُ‫ ُ َف ُإِ َذا ُ َق َت ْؾ ُت ْم‬،ُ ‫َُش ٍء‬


ْ َ ‫ى ُ ُك ِّل‬ ُ َ ‫ُع‬
َ ‫ان‬ ُِ ‫َب‬
َ ‫ُال ْح َس‬ َ ‫ ُ َكت‬-ُ ‫ال‬ ُ َ ‫ار َك َُو َت َع‬ َُ ‫ ُ َت َب‬-ُ ‫((إِ َّن ُال َُّؾـ َُه‬
ُ‫ُ َو ْل ُ ُِي ْح‬،ُ‫ُ َو ْل ُق ِحدَّ ُ َأ َحدُ ُك ْم َُش ْػ َر َت ُه‬،ُ‫اُالذ ْب َح‬
َّ ‫ُ َوإِ َذاُ َذ َب ْح ُت ْمُ َف َل ْح ِسـُ ُْو‬،ُ‫َف َل ْح ِسـُ ُْواُال ِؼ ْت َؾ َة‬

َ ‫َذبِ ُْق‬
.} ‫{ رواه مسلم‬.))‫ح َت ُُه‬

3
Artinya: "Sesungguhnya Allah Tabãroka wa Ta‘ãlã
menetapkan (mewajibkan) untuk berbuat baik atas segala
sesuatu, jika kalian membunuh (mengqishosh seseorang) maka
bunuhlah dengan cara yang baik, dan jika kalian menyembelih
(hewan), maka sembelihlah dengan cara yang baik, dan
tajamkanlah pisau kalian terlebih dahulu, dan senangkanlah
(janganlah kalian menyiksa) hewan sembelihannya".{ HR.
Muslim }.

11- Tidak menajamkan pisau di hadapan hewan yang akan


disembelih.
Dalil di atas yaitu berdasarkan sabda Rasulullah  tatkala
melihat salah seorang sahabat yang menajamkan pisau di
hadapan hewan yang akan disembelihnya :
ِ ‫َكُ َقبْ َلُ َأ ْنُ ُت ْض‬
َ ‫ُحدَ ْد َت َُش ْػ َرت‬ ِ
ُِ ْ ‫)) َأ ُت ِر ُْيدُ ُ َأ ْنُ ُُتـؿ ُْقت ََفاُ َم ْو َتت‬
‫{ رواه‬.((‫ج َع َفاُ؟‬ َ ‫ُ َه ََّل‬،‫َْيُ؟‬
.} ‫الـحاكم يف الـمستدرك‬

Artinya: "Apakah kamu ingin membunuhnya dua kali, apakah


kamu tidak bisa menajamkan pisaumu (tanpa sepengatahuan
hewan tersebut) sebelum kamu membaringkannya".{ HR. Hakim
}.

Dalam kitab : " Mirqõtul Mafãtĩh " dijelaskan :

ُ‫َض َب ُبِالدِّ َّر ِة ُ َم ْن َُرآ ُهُ َي ْػ َع ُل‬ ِ ِ َّ ‫ويؽْره ُحدهاُ ُقبا َل َة‬
َ َ ُ ُ‫ُالذبِ ُْق َحة ُ;ََُ َّن ُ َس ِّقدَ كَاُ ُع َؿ َر‬ َ َ َ َُ َُ
ُ‫َْس ُالدَّ ِّال‬ ِ ْ ‫ ُ(بِالدِّ َّر ُِة) ُبِؽ‬:ُ ‫ َُق ُْو ُُل ُُه‬.} ‫مرقاة الـمفاتيح رشح مشكاة املصابيح‬..‫هــ‬.‫{ ا‬.‫ك‬ ُ َ ِ ‫َذل‬
ُِ ‫ُالر‬
.‫اء‬ ِ ِ
َّ ‫َوت ََّْد ُْيد‬
Artinya: "Dimakruhkan (bagi yang akan menyembelih hewan
untuk) menajamkan pisau di hadapan hewan yang akan

4
disembelih, karena sesungguhnya Sayyiduna ‘Umar apabila
melihat seseorang yang melakukan hal tersebut (menajamkan
pisau di hadapan hewan yang akan disembelih), maka beliau
memukul (memberi isyarat kepada) orang tersebut dengan
tongkat kecilnya".{ Mirqõtul Mafãtĩh }.
12- Tidak menguliti dan memotong-motong anggota badan hewan
sembelihan kecuali sampai benar-benar telah mati.
Dalam kitab : " Mirqõtul Mafãtĩh " dijelaskan :
ٍ ِ ِ
‫مرقاة الـمفاتيح رشح مشكاة‬..‫هــ‬.‫{ ا‬.‫بُبِ ََلُ َفائدَُ ُة‬
ٍ ‫ُ َو ُكلُ َت ْعذ ُْي‬،ُ‫ََب َد‬ َّ ‫َو ُك ِر َه‬
ُ ْ ‫ُالس ْؾ ُخُ َق ْب َلُ َأ ْنُت‬
.} ‫املصابيح‬

Artinya: "Dan dimakruhkan untuk menguliti hewan


sembelihan sebelum hewan tersebut benar-benar telah mati,
dan seluruh perbuatan yang tidak bermanfaat dan dapat
menyakiti hewan (yang disembelih)".{ Mirqõtul Mafãtĩh }.
13- Tidak mewakilkan kepada orang lain untuk menyembelih
hewan kurbannya jika mampu.
14- Disunnahkan bagi yang ingin berkurban agar tidak mencukur
rambut atau kukunya dan juga anggota tubuh lainnya dari hari
pertama dalam bulan Dzulhijjah sampai dia telah selesai
memotong hewan kurbannya.
Berdasarkan sabda Rasulullah  :

ُ‫ْش ِه‬ ُ َ ‫َل ُ َي َؿ َّس ُِم ْن َُش َع ِر ِه َُو‬


ِ َ ‫َ ُ َب‬ ُ َ ‫ُ َف‬...ُ‫ي‬ ُِّ ‫ْش َُو َأ َرا َد ُ َأ َحدُ ُك ْم ُ َأ ْنُ ُي َض‬
َُ ‫ح‬ ِ
ُ ْ ‫((إ َذاُ َد َخ َل ُال َع‬
.} ‫{ رواه مسلم‬.))‫َش ْق ًئا‬

Artinya: "Apabila telah masuk sepuluh hari pertama (dalam


bulan Dzulhijjah), dan kalian ingin berudhiyyah, maka

5
janganlah kalian mencukur rambut kepala dan juga rambut
anggota tubuh lainnya".{ HR. Muslim }.
Faedah :
Diantara hikmah dilarangnya mencukur rambut dan anggota
tubuh lainnya dari hari pertama dalam bulan Dzulhijjah sampai
dia telah selesai memotong hewan kurbannya adalah agar
seluruh anggota tubuh yang berudhiyyah mendapatkan pahala
ampunan dan pembebasan dari adzab neraka.
Dalam kitab : Hãsyiyah Qulyǔbi dijelaskan :
ِِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ ‫ن ُالـ َِّار ُُلـ َجؿ ُْق ِع ُ َأ‬
‫حاشية‬..‫هــ‬.‫{ ا‬.‫ج َزائ ُه‬ َُ ‫َوحؽ َْؿ ُة ُ َذل َك ُ ُش ُؿ ُْو ُل ُالـ َؿ ْغػ َرة َُوالعت ِْق ُم‬
.} ‫القليويب‬

15- Mempelajari hukum-hukum yang berhubungan dengan


penyembelihan hewan sebelum menyembelihnya, supaya
penyembelihan hewannya dihukumi sah (sesuai hukum
syari‘at).

Contoh lafazh niat udhiyyah :

ُ‫ُس ُِّق ُِد َُكاُ ُمـ َح َّؿ ٍد َُو َع َى ُآل ِ ِه َُو َص ْحبِ ِه‬
َُ ‫ى‬ ُ َ ‫ى ُال َُّؾـ ُُه ُ َُع‬
ُ َّ ‫ ُ َو َص‬ُ‫َْب‬ ِ
ْ َ ‫ ُ َوال َُّؾـ ُه ُ َأك‬ُ‫بِ ْس ِم ُال َُّؾـه‬
ِ ِ
ُ‫ َُُال َُّؾـ ُف َُّم‬ُ ُ‫الـح ْؿد‬
َ ُ ‫ ُ َُول َّؾـ ُه‬ُ ‫َْب‬ ْ َ ‫ َُُال َُّؾـ ُه ُ َأك‬ُ ‫َْب‬ ْ َ ‫ َُُال َُّؾـ ُُه ُ َأك‬ُ ‫َْب‬ ْ َ ‫ َُُال َُّؾـ ُُه ُ َأك‬ُ ‫َو َس َُّؾ َُم‬
ُُ ‫ ُ َد ُم َفا ُبِدَ ِم ُِه‬ُ - ‫ ُف اَل ِن ْب ِن ُف اَل ٍن‬-ُ ‫ُهـ ِذ ِه ُ ُأ ْض ِح َّق ُة‬ َُ ‫ َُُال َُّؾـ ُف َّم‬ُ ‫ك‬ ُ َ ْ‫َل َك َُوإِ َلق‬
ُ‫ ُ َو َش ْع ُر َهاُبِ ََّ ْع ِر ُِه‬ُ ‫ ُ َو ِج ْؾدُ َهاُبِ ِج ْؾ ِد ُِه‬ُ‫ ُ َو َع ْظ ُؿ َفاُبِ َع ْظ ِؿ ُِه‬ُ‫َو َُلـ ْح ُؿ َفاُبِ َؾ ْح ِؿ ُِه‬
ُ‫اُم ْن‬ ِ ‫َُُال َُّؾـف ُمُوا ْقب ْؾ ُفاُ ِمـْهُكَؿـاُ َت َؼب ْؾتَف‬- ‫ لِـ ُف اَل ِن ب ِن ُف اَل ٍن‬-ُ‫َُُال َُّؾـفمُاجع ْؾفاُفِدَ ا ُء‬
َ َّ َ ُ َ َ َ َّ ُ ْ ً َ َ ْ َّ ُ
ٍ ِ ِ ِ
ُ.-ُ‫الس ََل ُم‬ َّ ‫ُ َع َؾ ْق ِف َؿ‬-ُ‫ـح َّؿد‬
َّ ‫ـاُالص ََل ُة َُو‬ َ ‫َخؾ ْقؾ َكُإِ ْب َراهقْ َم َُو َحبِ ْقبِ َكُ ُم‬

Anda mungkin juga menyukai