1. Ibnu Sina (Avicenna) Abu Ali Al Hussain Ibnu Abdullah Ibnu Sina, adalah seorang dokter Persia terkemuka, yang menjadi filsuf muslim serta perintis Ilmu kedokteran dunia. Lahir pada 980 di Bukhara, di Uzbekistan. Dia menggabungkan pengetahuan ilmiahnya dengan pertanyaan filosofis, yang dirinci dalam studinya, "Al Qanun fil-Tibb" (The Canon of Medicine) dan "Kitab Al Shifa ”(Kitab Penyembuhan). Penyelidikan filosofisnya kompleks, menggabungkan perspektif Aristotelian dan Platonis, dengan teologi Muslim. Status sebagai seorang dokter terkenal kemudian sudah diraihnya saat berusia 18 tahun. Saking berjasanya beliau dijuluki sebagai “Father of Doctor”, kontribusinya di bidang kedokteran tak perlu diragukan lagi. Selain Qanun fi Thib sebagai referensi kedokteran ada pula karya lainnya. Salah satu penemuan dari Ibnu Sina masih dipakai sampai saat ini adalah etanol. Temuan selanjutnya ada teori penularan TBC. 2. Al-Zahrawi Al-Zahrawi (Madinatuz Zahra', 936 - 1013), (Bahasa Arab: )أبو القاسمdikenal di Barat sebagai Abulcasis, adalah salah satu pakar di segi kedokteran pada saat Islam ratus tahun Pertengahan. Karya terkenalnya adalah Al-Tasrif, himpunan praktik kedokteran yang terdiri atas 30 jilid. Sama seperti Ibnu Sina, Al – Zahrawi juga berkutat dibidang media. Dia adalah Bapak ilmu bedah modern. Dia berhasil mengenalkan catgut (benang) sebagai alat untuk menutup luka berasal dari usus kambing dan sapi. Selain itu, dia juga menysusun buku At-Tasrif liman Ajiza an at-Ta’lif yang menjadi rujukan para dokter hingga sekarang. Di dalamnya, Al – Zahrawi menuliskan hal-hal yang terkait tentang bedah, penyakit, dan temuan- temuannya berupa alat kedokteran. Ia menemukan teori mengikat organ tubuh saat dilakukan pembedahan agar tidak terjadi pendarahan. 3. Al Khawarizmi Al-Khawarizmi memiliki nama lengkap Muhammad ibn Musa Al Khwarizmi. Al Khawarizmi lahir sekitar tahun 780 M di Khawarizm jika sekarang tempat kelahirannya dikenal dengan kota Khiva di Uzbekistan. Al Khawarizmi adalah salah satu ilmuwan besar Islam yang membawa banyak perubahan di dunia Islam. Karyanya banyak menginspirasi para ilmuwan dunia di bidang sains, khususnya fisika. Bahkan sejumlah ilmuwan Yunani belajar darinya. Salah satu penemuan Al Khawarizmi paling terkenal dan banyak digunakan bahkan sampai dengan sekarang adalah Aljabar. Karya pertama beliau dipublikasikan dalam buku al- Jabar (Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala), buku tersebut merupakan buku pertama yang menjelaskan solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Cabang ilmu selanjutnya yang jadi penemuan dari Al Khawarizmi adalah trigonometri dan astronomi. penemuan selanjutnya dari Al Khawarizmi adalah algoritma. Salah satu penemuan lain dari Al Khawarizmi adalah angka nol. Banyak orang tidak tahu bahwa beliaulah yang memperkenalkan angka nol dalam dunia perhitungan. 4. Abbas Ibn Firnas Abbas Ibn Firnas adalah seorang penemu, insinyur, penerbang, dokter, penyair Arab dan musisi Andalusia terkenal, yang tinggal di Emirates of Cordova, yang sekarang Spanyol. Ia lahir pada 810 di Izn-Rand Onda, yang merupakan bagian dari Kekhalifahan Al-Andalusia di Cordova. Pada tahun 9 Masehi, Abbas ibn Firnas sudah berhasil mendesain alat yang memiliki sayap untuk terbang layaknya kostum burung. Alat tersebut dibuat dengan perhitungan dan penelitian yang rumit. Pada waktu percobaannya, ia berhasil terbang cukup jauh hingga kemudian jatuh dan mematahkan tulang belakangnya. Abbas Ibn Firnas juga dikenal sebagai ilmuwan serba bisa. Sebab ia memang menguasai berbagai bidang mulai dari kedokteran, keilmuan, bahkan juga kesenian. Beliau amat sangat pintar dalam berpuisi, melantunkan syair dan semacamnya. 5. Ibnu Al Haytham Al-Haytham lahir di Basrah, Irak, pada 965 M dan wafat di Kairo, Mesir, pada 1040 M. Ilmuwan serba bisa ini bernama lengkap Abu Ali al-Hassan ibnu al- Haytham. Ia lebih dikenal sebagai al-Haytham. Dunia Barat menyebutnya sebagai Alhazen. Ia dikenal sebagai Bapak Optik Modern. Karyanya yang terkenal adalah Kitab al-Manazir (Book of Optics) yang hingga kini diakui sebagai rujukan ilmu optik. Al Haytham berhasil menjelaskan bagaimana cara kerja optik mata manusia dalam menangkap gambar secara detail. Karyanya terhimpun dalam Kitab Al- Manazir sudah diterjemahkan dengan judul The Book of Optics. Terdiri dari 7 jilid, di dalamnya ada berbagai pembahasan mulai dari teori cahaya. 6. Ahmad Ibn Tulun Ilmuwan Islam yang berkontribusi di dunia kesehatan ternyata masih banyak, salah satunya adalah Ahmad Ibn Tulun. Berkatnya dunia medis saat ini berkembang pesat, banyak pengobatan mutakhir dan hebat bisa membuat orang sembuh bahkan dari penyakit langka dan keras. Disebutkan dalam buku Faith and Mental Health dalam judul Resources for Healing bahwa inilah rumah sakit pertama yang memberikan fasilitas terbaik bagi para pasiennya. Mulai dari perawatan, pengobatan sampai alat dan tenaga medis yang sudah profesional.