Anda di halaman 1dari 14

TUGAS COACHING LIPOSOM

1. Apa yang dimaksud dengan Biokompatibel?(3 literatur)


2. Apa yang dimaksud dengan Biodegradable?(3 literatur)
3. Apa yang dimaksud dengan non imunogenik? (3 literatur)
4. Jenis zat aktif yang seperti apa untuk pembawa liposom untuk meningkatkan
biovabilitas(1 indo,1 ingg)
5. Suatu zat aktif kelarutan rendah dan permeabilitas tinggi dapat dibuat
liposome?(1 indo,1 ingg)
6. Keuntungan dan kerugian 3 metode yang ada pada metode umum dan
khusus(1 indo,1 ingg)
7. Apa yang mempengaruhi 3 bentuk liposom(1 indo,1 ingg)
8. Review jurnal liposome internasional diuraikan mekanisme nya
Jawaban
1. Nmr 1
a) Biokompatibel merupakan kemampuan suatu material untuk berinteraksi
dengan sel-sel jaringan hidup atau sistem metabolisme yang tidak
menyebabkan toksisitas, injuri atau reaksi imun saat berfungsi pada
tempat spesifik. (Bumgardner JD, 2008)
b) Biokompatibel adalah kemampuan material untuk menyesuaikan dengan
kecocokan tubuh penerima (Williams D, 1990)
c) Biokompatibel dalam artian sempit adalah hubungan antara tubuh dan
material dimana dapat terjadi dengan cara tubuh mempengaruhi sifat
material ataupun material mempengaruhi tubuh (Anusavice,2003)

2. Nmr 2
- Biodegradable adalah suatu material polimer yang merubah pada
senyawa yang berat molekul rendah dimana paling sedikit satu tahap
pada proses degradasinya metamolisme organism secara alami. (Aryani
Rizky, 2014)
- Biodegradable dapat diartikan dari tiga kata yaitu bio yang berarti
makhluk hidup, degra yang berarti terurai dan able berarti dapat. Jadi,
Biodegradable adalah film plastik yang dapat terurai oleh
mikroorganisme sebagai bahan pengemas (Mahalik, 2009 )
- Biodegradable adalah suatu bahan dalam komdisi tertentu, waktu tertentu
mengalami perubahan dalam struktur kimianya, yang mempengaruhi
sifat-sifat yang dimilikinya karena pengaruh mikroorganisme (Griffin,
1994 )

3. Apa yang dimaksud dengan non imunogenik? (3 literatur)


Jawaban :
-

4. Jenis zat aktif yang seperti apa untuk pembawal iposom untuk
meningkatkan biovabilitas (1 indo,1 ingg)

5. Suatu zat aktif kelarutan rendah dan permeabilitas tinggi dapat dibuat
liposome? (1 indo,1 ingg)

6. Keuntungan dan kerugian 3 metode yang ada pada metode umum dan
khusus
- Thin film
Advantage thin-film hydration method can be used for all different kinds
of lipid mictures. The main drawbacks of the method are related to low
encapsulation, difficulty of scalling up and the size distribution is
heterogeneous (Srivastava, 2016)
Terjemahan:
Keuntungan metode hidrasi film tipis dapat digunakan untuk semua jenis
campuran lipid yang berbeda. Kelemahan utama dari metode ini terkait
dengan enkapsulasi yang rendah, kesulitan scaling up dan distribusi
ukuran heterogen (Srivastava, 2016)

7. Apa yang mempengaruhi 3 bentuk liposom(1 indo,1 ingg)


Jawaban:
- Penelitian Hamada telah menunjukan bahwa ukuran liposom
mempengaruhi distribusi liposom dan bersihan darah setelah pemberian
secara sistemik. Diameter atau ukuran liposom sangat ditentukan oleh
beberapa hal, antara lain jenis lipid dan kombinasinya, keseimbangan
antara energi untuk membuka membran liposom elastisitas kelengkungan
liposom dan jumlah energy yang tersebar serta cara pembuatan liposom
( Hamada A, et al, 2002)
-

8. Review jurnal liposome internasional diuraikan mekanismenya

TUGAS COACHING TERMOSENSITIVE LIPOSOM


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan termosensitif liposom (5 literatur)
2. Review jurnal mengenai termosensitif liposom (tiap orang beda)
3. Jelaskan evaluasi-evaluasi yang dilakukan untuk liposom termosensitif (3
literatur)
4. Jelaskan hambatan sterik (3 inter, 2 indo)

TUGAS COACHING PATCH TRANSDERMAL


1. Syarat-syarat zat aktif yang dapat dibuat dalam bentuk sediaan patch
2. Keuntungan dan kerugian sediaan patch transdermal
3. Keuntungan masing-masing tipe patch (2 literatur)
4. Contoh sediaan patch di pasaran (min.3 contoh) per kelompok dan per kelas
beda
Jawaban
1. Syarat-syarat zat aktif yang dapat dibuat dalam bentuk sediaan patch
Obat yang mengalami first pass effect serta obat bagi pasien dengan
kondisi khusus merupakan kandidat terbaik untuk dibuat dalam sediaan
patch. Zat aktif dapat ditambahkan sebesar 5-25% w/w dari bobot total
polimer (Yogananda & Rakesh, 2012).

 Sifat kelarutan obat rendah dalam air: obat yang lebih larut lemak akan lebih
mudah melewati stratum korneum.
 Memiliki Log P 1-3: obat yang bersifat terlalu hidrofil ataupun terlalu lipofil
akan sulit untuk mencapai sirkulasi sistemik
 Bobot molekulnya kurang dari 500 Dalton: bobot molekul obat yang lebih
dari 500 Dalton akan sulit menembus stratum korneum. (Patel 2009)
2. Keuntungan dan kerugian sediaan patch transdermal
Jawaban:
Sediaan patch memiliki keuntungan antara lain tidak sakit, mengurangi efek
first pass metabolism, menghindari kontak langsung obat dengan pembuluh
mukosa lambung sehingga mengurangi efek samping obat pada sistem pencernaan,
jumlah obat yang terlepas dapat dikendalikan dan obat dapat dihantarkan dalam
waktu yang lama (Patel et al., 2012).

Keuntungan sistem pemberian obat dengan patch transdermal yaitu:


1) Meningkatkan kepatuhan pasien karena mengurangi frekuensi pemakaian.
2) Menjaga bioavailabilitas obat dalam plasma selama pemakaian dibandingkan
pemberian per oral.
3) Menghindari first-pass effect pada pemberian peroral.
4) Untuk pasien yang tidak dapat menelan obat dapat menggunakan alternatif
patch.
5) Pemakaian mudah dihentikan bila terjadi efek toksik.
(Patel, 2009)

Kerugian sistem pemberian obat dengan patch transdermal yaitu:


1) Jenis obat yang digunakan terbatas (bobot molekul kurang dari 500 Dalton).
2) Sistem transdermal tidak cocok untuk obat yang dapat mengiritasi kulit.
3) Tidak semua bagian tubuh dapat dijadikan tempat aplikasi obat seperti pada
telapak kaki.
(Patel, 2009)

3. Keuntungan masing-masing tipe patch (2 literatur)


Jawaban :
 Keuntungan dari tipe matrix adalah patch akan membentuk suatu sediaan
yang tipis dan elegan sehingga nyaman untuk digunakan serta proses
pembuatan yang mudah, cepat dan murah (Venkatraman et al., 2002), serta
tidak terjadi dose dumping (Kumar et al., 2013). Sedangkan kelemahan tipe
matrix ini yakni tidak terdapatnya membran sehingga tidak ada yang
mengontol pelepasan obat secara konstan (Jhawat et al., 2013).
 Sistem ini memiliki keuntungan yaitu larutan obat dalam reservoir tetap
jenuh, laju pelepasan obat melalui membran tetap konstan (Ansel et al.,
2011), tetapi apabila terjadi kerusakan yang tidak disengaja pada membran
maka dapat menyebabkan terjadinya dose dumping dan pelepasan obat akan
cepat (Kumar et al., 2013).

4. Contoh sediaan patch di pasaran (min.3 contoh) per kelompok dan per kelas beda
Jawaban :

Kel 1
Klonidin
Fentanil
Lidokain

Kel 2
Nikotin
Nitrogloserin
Skopolamin

Kel 3
Estradiol
Testoteron
Oksibutinin

Kel 4
Motion sickness
Vio
Salonpas

Kel 5
Pain relieving large
Counterpain
Selegiline (EMSAM)

Caka (Prausnitz, 2004)

TUGAS COACHING SILVER NANOPARTIKEL


1. Contoh pemanfaatan biosintesis nanopartikel perak dalam bidang farmasi
2. Jelaskan mekanisme biosintesis nanopartikel perak sebagai antioksidan
3. Metode pemanasan apa saja yang digunakan pada proses sintesis
nanopartikel perak dan jelaskan
4. Apa keunggulan dari biosintesis nanopartikel perak dibandingkan
nanopartikel lainnya
5. Karakteristik apa saja yang bisa digunakan untuk nanopartikel perak?
Jelaskan
6. Carilah jurnal internasional dan indo (masing-masing 1 jurnal) mengenai
biosintesis nanopartikel perak dan buatlah skema kerja beserta
karakteristiknya (setiap kelompok beda jurnal)
Jawaban
1. Dalam bidang medis, nanopartikel perak diaplikasikan dalam pembalut luka,
instrument bedah dan prosthesis tulang yang dilapisi dengan nanopartikel
perak. Nanopartikel perak juga ditemukan sebagai aplikasi dalam salep
topical dank rim yang digunakan untuk mencegah infeksi luka bakar dan
luka terbuka. Selain itu, nanopartikel juga ditemukan dalam
aplikasiantibakteri. Kain yang dilapisi dengan nanopartikel perak menjadi
steril dan dapat digunakan di rumah sakit untuk mencegah atau
meminimalkan infeksi dengan bakteri pathogen seperti S.aureus (Elumalai,
et al., 2011)
2. Kandungan antioksidan dalam ekstrak tumbuhan seperti flavonoid, tanin dll
dapat berperan sebagai bioreduktor dan capping agent yang dapat mereduksi
ion Ag+ menjadi nanopartikel perak (Priya et al.,2016)
Nanopartikel perak merupakan salah satu contoh dari antioksidan anorganik.
Nanopartikel perak dapat meredam aktivitas radikal bebas dengan
mendonorkan electron pada radikal bebas, sehingga dapat menghambat
terjadinya reaksi berantai pembentukan radikal bebas (Sayuti dan Yenina,
2015)
Mekanisme biosintesis menurut Bose et al (2015) dan Yusuf et al (2018)
- Senyawa flavonoid kuersetin dapat mereduksi ion Ag+ sedangkan
kuersetin teroksidasi sehingga gugus hidroksinya berubah menjadi gugus
keton akibat dari pelepasan atom hydrogen
- Setelah ion Ag+ tereduksi dan membentuk nanopartikel perak maka akan
terjadi pertumbuhan nanopartikel atau yang disebut dengan kluster.
Pembentukan nanopartikel dengan metode biosintesis yang melibatkan senyaa
antioksidan seperti flavonoid dan vit.C, dapat mereduksi Ag+ dan Ag0 dalam
bentuk nanopartikel perak (Firdaus et al, 2017)
3. Nanopartikel perak dapat dihasilkan dari berbagai versi metode meliputi
fotokimia, sonokimia, radiasi ultrasonic, sintesis solvotermal, poliol dan
reduksi kimia ion perak dengan atau tanpa agen stabilisator (Guznan et al,
2009)
Dalam biosintesis nanopartikel terdapat beberapa metode untuk menontrol
pembentukan NPP (nanopartikel perak). Salah satunya yaitu menggunakan
sinar matahari langsung sebagai stimulus eksternal dalam proses
pertumbuhan NPP (Annadhasan et ak, 2015)
Pemanasannya juga dapat dilakukan dengan alat seperti oven, ultrasonic,
pemanasan langsung dengan pemanasan pada suhu tertentu yang
disesuaikan.
4.
5.
6. JURNAL

TUGAS COACHING SLN


1. Mekanisme 3 tipe SLN dan metode pembuatan
2. Apa peran co-surfaktan pada SLN
3. Review jurnal, buat skema kerja dan karakteristik (tiap kelompok beda)
Jawaban:
1. Di antara metode yang sudah dilakukan ada tiga metode yang paling banyak
dipakai peneliti untuk memproduksi SLN yaitu HSH/ultrasound, HPH dan
SE (Pardeike et.al., 2009). Homogenisasi Kecepatan Tinggi dan
Ultrasonifikasi (High Speed Homo- Genization / HSH and Ultrasound),
Pembuatan SLN dengan metode HSH dan ultrasonifikasi dilakukan dengan
cara mendispersikan partikel pada tabung ultrasound dengan kecepatan
tinggi. Gabungan kedua metode ini sangat sederhana (Pardeike et.al., 2009).
Homogenisasi Tekanan Tinggi (High Pressure Homogenization/
HPH) Ada dua pendekatan untuk menghasilkan SLN dengan HPH yaitu
proses panas dan dingin. Pada proses homogenisasi panas, kondisi suhu
proses diatur diatas titik leleh lemak yang dipergunakan (5 oC hingga 10
oC). Pada proses ini, kualitas pre-emulsi mempengaruhi produk akhir
nanopartikel. Pengaturan suhu dan tekanan sangat diperlukan untuk
menghindari degradasi bahan aktif yang terkandung. Secara umum suhu
tinggi dapat mengecilkan ukuran partikel karena menurunnya viskositas fase
cair. Pada proses ini, lemak yang sudah didinginkan dihancurkan dengan
ball milling untuk menghasilkan mikropartikel (50 µm hingga 100 µm).
Kemudian lemak mikropartikel didispersi, lalu ditambahkan
surfaktan/emulsifier. Setelah itu dihomogenkan didalam reaktor bertekanan
tinggi dengan kondisi suhu dingin untuk menjadikannya pre-suspensi.
Proses HPH diteruskan sampai dihasilkan nanopartikel (Menhnert et.al.,
2001).
Emulsifikasi dengan Pelarut/Evaporasi (Solvent Emulsification
(SE)/Evaporation) Pembuatan SLN dengan cara emulsifikasi adalah dengan
mengendapkan lemak yang sudah dicampurkan ke dalam o/w emulsifier.
Formula yang bersifat lipophilik kemudian dilarutkan didalam air dan
pelarut organik (seperti cyclohexane). Lalu pelarut organik dievaporasi
untuk mendapatkan lemak mikropartikel. Lemak mikropartikel ini
diendapkan lagi sampai dihasilkannya nanopartikel (Sjostrom et.al., 1992).
2. Pemilihan surfaktan dan kosurfaktan pada SLN penting dalam mengurangi
tegangan dan energi permukaan sistem, sehingga mampu memberikan
stabilitas yang baik pada formulasi (Bosedkk.,2013).
3. REVIEW JURNAL MASING MASING KELOMPOK

TUGAS COACHING EMULSI, KRIM DAN SALEP


1. Mengapa pemakaian oral harus emulsi tipe o/w (3 literatur)
2. Macam-macam emulgator alam dan buatan (masing-masing 20)
3. Bagaimana cara kerja penetrasi krim dan salep
4. Review salah satu jurnal tentang krim atau salep (tiap orang beda)
Jawab:
2. Emulgator alami : gom arab, tragachan, agar-agar, chondrus, pectin, metil
selulosa, cmc, gelatin, kuning telur, kasein, adeps lanae, veegum,
magnesium, aluminium silikat, bentonit
Emulgator buatan : sabun, tween (20,40,60,80), span (20,40,80)

TUGAS COACHING SUSPENSI


1. Jelaskan metode pembasahan dengan pengertian sudut kontak (2 literatur)
2. Contoh suspensi kering beserta gambar dan alasan dibuat dalam suspensi
kering, minimal 7 contoh (tiap kelas beda)
3. Review 2 jurnal tentang suspense (beda setiap kelompok)
Jawaban
1. A. Tahap pembasahan adhesional : dimana partikel yang tadinya
memilikikontak dengan udara mulai terbasahi dan terjadi kontak dengan
cairan.
b. Tahap pencelupan : dimana dengan tekanan partikel-partikel tercelupdan
terbasahi semuanya sehingga tidak ada lagi kontak antara partikeldengan
udara.
c. Tahap pembasahan sempurna : terjadinya pembasahan secarasempurna
sehingga cairan menyebar pada seluruh partikel.

Sudut kontak
a. Sudut kontak adalah sudut yang terbentuk dari dua garis, dimana garis
pertama adalah garis batas antara udara dan zat cair yang diteteskan dan
garis kedua merupakan batas yang terbentuk antara zat cair dan zat padat
yang ditetesi. Sudut kontak dapat ditentukan melalui berbagai cara;
penentuan sudut tetesan (sessile drop) melalui teleskop goniometer,
captive bubble method, tilting plate method, wilhelmy balance method,
dan metode pipa kapiler (Yuan dan Lee, 2013).
b. Sudut kontak didefinisikan sebagai sudut yang dibentuk oleh
perpotongan antar muka cair-padat dan antar muka uap-cair (diperoleh
secara geometris dengan menerapkan garis singgung dan titik kontak
sepanjang antar muka uap-cair dalam profil tetesan). Antarmuka dimana
padat, cair, dan uap hidup berdampingan disebut sebagai “garis kontak
fase tiga”
TUGAS COACHING LARUTAN
1. Jelaskan apa yang dimaksud larutan (2 inter)
2. Perbedaan larutan dan kelarutan
3. Mengapa larutan dikatakan sebagai termodinamika yang stabil
4. Uraikan pembagian larutan
Jawaban
4. Kelarutan diartikan sebagai konsentrasi bahan terlarut dalam suatu larutan jenuh pada suatu
suhu tertentu. Larutan sebagai campuran homogen bahan yang berlainan. Untuk dibedakan
antara larutan dari gas, cairan dan bahan padat dalam cairan. Disamping itu terdapat larutan
dalam keadaan padat (misalnya gelas, pembentukan kristal campuran) (Voight, 1994).
Larutan kimia dan fisika merupakan campuran dua atau lebih zat yang homogen. Secara
umum, larutan menunjukkan campuran homogen yang cair meskipun memungkinkan untuk
membuat campuran homogen dari padatan atau gas. Jadi, sangat mungkin membuat larutan
padatan dalam cairan, cairan dalam cairan, gas dalam cairan, gas dalam gas dan padatan-dalam
padatan. Tiga yang pertama ini adalah yang paling penting dalam farmasi (Gennaro, 1990).

DAFTAR PUSTAKA
Anusavice KJ. Phillips’Science of Dental Materials, 8th ed., St. Louis, Missouri, USA:
Saunders Co.; 2003.
Aryani,Riski.2014. Teknik Kimia : Pembuatan Film Biodegradable Menggunakan Pati Dari
Singkong Karet (Manihot Glazovii). Politeknik Negeri Sriwijaya: Palembang.
Bumgardner JD, Vasquez-Lee M, Fulzele K, Smith D, Branch K, Christian SI. Biocompatibility
Testing. In: Williams DL. Encyclopedia of Biomaterials and Biomedical Engineering, 2
nd ed.; 2008. h. 169–178
Hamada A, Kawaguchi T, Nakano M, 2002. Clinical Pharmacokineticsnof Cyarabine
Formulations. Clin Pharmacokinet;41 (10):705-71
Seal, K.J. and Griffin, G.J.L. 1994. Test Methods and Standards for Biodegradable Plastic.
Chemistry and Technology of Biodegradable Polymer. Blackie Academic and
Proffesional. Chapman and Hall.
Mahalik Sari, Permata Diah.2009. Teknik Kimia : Pembuatan Plastik Biodegradable
Menggunakan Pati Dari Umbi Keladi. Politeknik Negeri Sriwijaya: Palembang.
Williams D. Concise Encyclopedia of Medical and Dental Materials. United Kingdom:
Pergamon Press; 1990. h. 87–93.
Srivastava Deepika, et al. 2016. Development of liposomal cosmeceuticals journal of chemical
and pharmaceutical research

Anda mungkin juga menyukai