Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Hipertensi

Sub Pokok Bahasan : Mengetahui diet Hipertensi

Sasaran : Pasien dengan hipertensi di RS Medika Respati

Hari/Tanggal : Senin,

Waktu Pertemuan : 20 Menit

Tempat : Bangsal melati, Rumah Sakit Medika

A. Tujuan
1. TIU : Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 15
menit diharapkan pasien dan keluarga mampu
memahami tentang hipertensi dan diet hipertensi.
2. TIK : a. Pasien dan keluarga mampu memahami
definisi hipertensi
b. Pasien dan keluarga mampu memahami
etiologi hipertensi
c. Pasien dan keluarga mampu memahami
manifestasi klinis hipertensi
d. Pasien dan keluarga mampu memahami tentang
klasifikasi hipertensi
e. Pasien dan keluarga mampu memahami diet
hipertensi
B. Pokok Materi : a. Definisi hipertensi
b. Etiologi hipertensi
c. Manifestasi klinis hipertensi
d. Klasifikasi hipertensi
e. Diet hipertensi

C. Metode : a. Ceramah
b. Penampilan gambar dengan flipchart
c. Tanya jawab
d. Pembagian liflet
D. Media : a. Flipchart
b. Leflet
E. Kegiatan Penyuluhan :

Tahapan waktu Kegiatan pengajaran Respon Peserta Media dan


Didik Alat
Pengajaran
Pendahulua 1 menit Menjelaskan deskripsi Memperhatika -
n singkat materi n
Menjelaskan maksud dan Memperhatika -
tujuan n
Penyuluhan 15 menit Menjelaskan definisi Memperhatika Flipchart
hipertensi n
Menjelaskan etiologi Memperhatika
hipertensi n
Menjelaskan manifestasi Memperhatika
klinis hipertensi n
Menjelaskan klasifikasi Memperhatika
hipertensi n
Menjelaskan diet Memperhatika
hipertensi n

Memberikan kesempatan Brtanya -


bertanya
Menjawab pertanyaan Memperhatika Flipchart
n
Menyimpulkan memperhatikan -
Penutup 4 menit Mengevaluasi dengan Menjawab Flipchart
mengajukan pertanyaan pertanyaan
secara lisan

F. Evaluasi
Test lisan
1. Menjelaskan definisi dari hipertensi
2. Menjelaskan etiologi dari hipertensi
3. Menjelaskan manifestasi klinis dari hipertensi
4. Menjelaskan klasifikasi dari hipertensi
5. Menjelaskan diet hipertensi

Hasil Jawaban

1. Definisi hipertensi mampu dijawab oleh Ny. R dengan tingkat kebenaran 85%
2. Etiologi hipertensi mampu dijawab oleh Tn. S dengan tingkat kebenaran 90%
3. Manifestasi klinis hipertensi mampu dijawab Tn. S dengan tingkat kebenaran 90%
4. Klasifikasi Hipertensi mampu dijawab Ny. R dengan tingkat kebenaran 80%
5. Diet hipertensi mampu dijawab Tn. S dan Ny. T dengan tingkat kebenaran 85%

Keterangan : Evaluasi dilakukan dengan cara tes lisan, yaitu dengan mengajukan
pertanyaan kepada pasien dan keluarganya.

G. Refrensi
Price, Sylvia Anderson. (2005). Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta : EGC

Smeltzer, S. C., Bare, B.,Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2010). Brunner & Suddarth’s
Textbook of Medical Surgical Nursing. China: Lippincott Williams & Wilkins.

Tambayong, Jun. (2000). Patofisiologi untuk Keperawatan. Jakarta : EGC

H. Materi
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi dapat di definisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg.
Pada populasi manula hipertensi didefinisikan sebagai tekana sistolik 160 mmHg dan
tekanan diastoliknya 90 mmHg. ( Brunner & surdatth , 2001)
Hipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik 140
mmHg atau tekanan darah diastolik 90 mmHg. ( Sylvia A.Price, 2005)

2. Etiologi Hipertensi
a. Usia
Insiden hipertensi makin meningkat dengan meningkatnya usia, hipertensi pada
yang berusia kurang dari 35 tahun dengan jelas menaikkan insiden penyakit arteri
koroner dan kematian prematur.
b. Jenis kelamin
Pada umumnya insiden pada pria lebih tinggi daripada wanita, namun pada usia
pertengahan dan lebih tua, insiden pada wanita mulai meningkat, sehingga pada
usia di atas 65 tahun, insiden pada wanita lebih tinggi.
c. Ras
Hipertensi pada yang berkulit hitam paaling sedikit dua kalinya pada yang berkulit
putih. Akibat penyakit ini umumnya lebih beratpada ras kulit hitam. Misalnya
mortalitas pasien pria hitam dengan diastole 115 atau lebih, 3.3 kali lebih tinggi
daripada pria berkulit putih, dan 5,6 kali bagi wanita putih.
d. Pola Hidup
Faktor seperti pendidikan, penghasilan, dan faktor pola hidup lain telah diteliti,
tanpa hasil yang jelas. Penghasilan rendah, tingkat pendidikan rendah, dan
kehidupan atau pekerjaan yang penuh stres agaknya berhubungan dengan insiden
hipertensi yang lebih tinggi. Obesitas dipandang sebagai faktor resiko utrama. Bila
berat badannya turun, tekanan darahnya sering turun menjadi normal. Merokok
dipandang sebagai faktor resiko tinggi bagi hipertensi dan penyakit arteri koroner.
Hiperkolesterolemia dan hiperglikemi adalah faktor – faktor utama untuk
perkembangan aterosklerosis. Yang berhubungan erat dengan hipertensi.
Lippo protein serum. Ada lima familia lipooprotein :
1. Kilomikron
2. Very-low-density lipoproterin (VLDL)
3. Intermediate-density lippoprotein
4. Low-density lipoprotein ( LDL)
5. High- density lipoprotein ( HDL)

Masing – masing mempunyai fungsi berbeda dalam tubuh. Kilomiklon


mentranspor kebanyakan substansi makanan dan VLDL membawa kebanyakan
trigliserida. Banyak kolesterol plasma diangkut oleh LDL, HDL berfungsi sebagai
reservoar bagi lipoprotein yang terlibat transpor trigilderda dan esrtifikasi dari
kolesterol. HDL biasanya lebih tinggi pada wanita daripada pria. Diduga HDL
melindungi terhadap serangan penyakit arteri koroner.

e. Diabetes melitus
Hubungan antara diabetes melitrus dengan hipertensi kurang jelas, namun secara
statistik nyata ada hubungan antara hipertensi dan penyakit arteri koroner.
Penyebab utama kematian pasien diabetes militus adalah penyakit kardiovaskular ,
terutama yang mulainya dini dan kurang kontrol. Hipertensi dengan diabetes
melitus meningkatkan mortalitas. ( tambayong, 2000)

3. Manifestasi Klinis
Bila timbul gejala, pada hipertensi lanjut. Gejala klasik yaitu : sakit kepala,
epistaksis, pusing dan tinitus yang diduga berhubungan dengan naiknya tekanan
darah, gejala yang ditimbulkan hampir sama dengan tekanan darah rendah. Namun
gejala sakit kepala sewaktu bangun tidur, mata kabur, depresi, dan nuktoria, ternyata
meningkat pada hipertensi yang tidak diobati. Empat penyebab utama akibat
hipertensi adalah, stroke, infark miokard, gagal ginjal dan ensefalopati.(Tambayong,
2000)
Pada pemeriksaan fisik mungkin tidak dijumpai kelainan apapun selain
tekanan darah yang tinggi, tetapi dapat pula ditemukan pada retina, seperti
perdarahan, eksudat ( kumpulan cairan ), penyempitan pembuluh darah dan pada
kasus berat, edema pupil ( edema pada diskus optikus).
Individu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakkan gejala sampai
bertahun – tahun gejala bila ada biasanya menunjukkan adanya kerusakan vaskuler
dengan manifestasi yang khas sesuai sistem organ yang divaskularisasi oleh
pembuluh darah bersangkutan. Penyakit arteri koroner dengan angina adalah gejala
yang paling menyertai hipertensi. Hipertrofi ventrikel kiri terjadi sebagai respon
peningkata beban kerja ventrikel saat dipaksa berkontraksi melawan tekanan sistemik
yang meningkat. Apabila jantung tidak mampu lagi menahan peniungkatan beban
kerja, maka dapat terjadi gagal jantung kiri. Perubahan patologis pada ginjal dapat
bermanifestasi sebagai nokturia ( peningkatan urinasi dimalam hari) dan azotemia
( peningkatan nitrogen urea darah [ BUN ] dan kreatinin). Keterlibatan pembuluh
darah otak dapat menimbulkan stroke atau serangan iskemik transien yang
termanifestasi sebagai paralisis sementara pada satu sisi ( hemiplegia) atau gangguan
tajam penglihatan. Pada penderita stroke, dan pada penderita hipertensi disertai
serangan iskemia, insidens infark otak mencapai 80%. (Brunner & surdatth 2001)

4. Klasifikasi
Klasifikasi tekanan darah tinggi orang dewasa berusia 18 tahun keatas.

Kategori Sistolik (mmHg) Diastolik ( mmHg)


Normal <130 <85
Normal tinggi 130 – 139 85 – 89
Hipertensi
Stadium 1 (ringan ) 140 – 159 90 – 99
Stadium 2 ( sedang ) 160 – 179 100 – 109
Stadium 3 ( berat ) 180 – 209 110 – 119
Stadium 4 ( sangat berat ) ≥210 ≥120

5. Diet Hipertensi
a. Manfaat Diet
1) Menurunkan tekanan darah
2) Mengurangi adanya penimbunan cairan atau pembengkakan
b. Diet rendah Garam
1) Garam digunakan dalam jumlah minimal (tidak lebih dari ½ sendok teh atau 2
gram garam dapur sehari) pada waktu memasak.
2) Di meja makan tidak boleh ditambahkan lagi garam dapur atau pun bahan
penyedap yang mengandung natrium, seperti bumbu masak, kecap, saus tomat
dan lain-lain.
3) Konsumsi susu sapi harus dibatasi dan tidak lebih dari 500 ml per hari. Kalau
mungkin, susu sapi diganti dengan susu nabati (susu kedelai) yang kandungan
natriumnya sangat sedikit.
4) Makanan berikut ini harus dihindari dan dibatasi :
a) Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi : seperti otak, ginjal, minyak
kelapa, gajih
b) Makanan yang diolah dengan garam natrum (makanan kering yang asin,
biskuit, crackers.
c) Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, kornet, soft drink)
d) Makanan yang dimasak dengan santan kental, seperti gudeg, gulai, kare.
5) Untuk mengatasi rasa hambar pada diet rendah garam, dianjurkan penggunaan
bumbu yang tidak mengandung natrium seperti gula, cuka, bawang merah,
bawang putih, jahe, kunyit, laos, salam dan lain-lain. Di toko-toko swalayan
juga tersedia garam khusus diet (Slim and Fit) yang terutama mengandung
kalium klorida).
c. Diet Rendah Kolesterol Lemak Terbatas
1) Penggunaan susu skim atau susu kedelai untuk menggantikan susu fullcream
atau susu penuh (whole milk)
2) Mentega, margarin dan minyak goreng yang lazim dipakai harus dihindari.
Sebaiknya digunakan minyak jagung atau minyak kedelai untuk menumis atau
memasak. Untuk keperluan makan roti dapat digunakan margarin khusus yang
kaya akan asam lemak tak jenuh. Contoh-contoh margarin ini adalah Flora
(Van den Berghs), Golden Corn (Kraft Foods Ltd.), Remia (Remia Ltd,
Holland) yang dapat dibeli ditoko swalayan.
3) Makanan
a) Sedapat mungkin memilih daging yang kurus, seperti daging ayam
kampung dan daging sapi yang kurus, dan gajih yang terlihat harus
dibuang (kulit ayam, brutu, kepala ayam jangan dimakan)
b) Ikan dapat dimakan sebagai sebagai pengganti dagingnya yang putih
memiliki kandungan lemak yang rendah, sedangkan minyak yang banyak
terdapat dalam jaringan ikan yang gemuk atau berdaging gelap sebagian
besar berupa lemak tak jenuh.
c) Kuning atau merah telur, khususnya telur ayam negeri (broiler)
mempunyai kandungan kolesterol dan lemak jenuh yang tinggi. Sebaiknya
memilih telur ayam kampung dan jumlah merah telur yang dimakantidak
melampaui dua butir/minggu. Putih telur dapat diamakan bebas.
d) Keju seharusnya dihindari, terkecuali cottage cheese yang dapat dimakan
tanpa batas.

Anda mungkin juga menyukai