Terminologi Skenario II
Terminologi Skenario II
1. Cairan semen
Cairan semen: cairan yang dikeluarkan sewaktu ejakulasi (pengeluaran semen dari
arena pria) pada laki-laki, tersusun dari sekret kelenjar-kelenjar terkait pada saluran
urogenital (genitourinary: berhubungan dengan genital/reproduksi dan sistem
perkemihan) dan mengandung spermatozoa. (Dorland)
Semen atau ejakulat disebut juga mani, cairan putih, air mani, atau pejuh adalah
cairan yang membawa sel-sel sperma yang dikeluarkan oleh organ seksual jantan.
Fungsi utama semen adalah untuk mengantarkan sel-sel sperma untuk membuahi
sel telur yang dihasilkan oleh individu betina.
Cairan semen yang utama terdiri dari cairan vesica seminalis (60%). Cairan pertama
kali yang keluar dari ejakulat adalah dari kelenjar bulbourethalis di mana cairan ini
mensekresikan larutan yang bersifat alkali bersama glycoprotein untuk melumasi
serta membersihkan saluran sperma ketika keluar dari ductus ejakulatorius dan
uretra. Cairan kedua adalah cairan dari epididimis, ductus deferens berkontraksi
bersama mengeluarkan spermatozoa dan cairan prostat.
2. Ereksi
Ereksi: keadaan menjadi kaku dan tegak seperti jaringan erektil ketika terisi darah.
(Dorland).
Ereksi: menegangnya penis atau klitoris (daging atau gumpal jaringan kecil yang
terdapat pada ujung atas lubang kemaluan perempuan) ketika timbul nafsu berahi
karena terisi darah pada jaringan yang mengandung banyak pembuluh darah.
(KBBI).
Ereksi merupakan efek pertama perangsangan seksual pada pria; rangsangan
diterima oleh sistem saraf parasimpatis dan menstimulasi aliran darah arteri yang
menuju ke penis, di mana jaringan erektil terisi oleh darah dan penis menjadi keras
dan memanjang. (Windhu, 2009)
3. Penis
Penis: organ kopulasi (penyatuan seksual; penyaluran sperma dari pria ke wanita)
dan ekskresi kemih pada laki-laki. (Dorland)
Penis merupakan genitalia eksterna pada laki-laki yang berisi saluran keluar
bersama untuk urin dan cairan sperma.
4. Reproduksi
Reproduksi: penghasilan keturunan oleh badan-badan yang terorganisasi (sexual r. :
reproduksi dengan penyatuan gamet betina dan gamet jantan). (Dorland)
Reproduksi berasal dari kata “re” yang artinya “kembali” dan kata “produksi” artinya
“membuat” atau “menghasilkan”. Jadi, istilah reproduksi mempunyai arti suatu
proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian
hidupnya.
Reproduksi menggambarkan pembuatan telur, sperma, dan proses-proses yang
menyertainya, sampai pembuahan (fertilisasi). Sistem reproduksi terdiri dari organ
seks primer atau gonad (testis pada pria dan ovarium pada wanita yang
mensekresikan hormon dan menghasilkan gamet sperma dan telur) dan organ
seks sekunder berupa kelenjar dan saluran-saluran). (Pack: 2007)
6. Spermatozoa
Spermatozoa: sel benih jantan matur yang membuahi oosit sewaktu reproduksi
seksual dan mengandung informasi genetik induk jantan yang diturunkan kepada
zigot. Spermatozoa, yang dibentuk di tubulus seminiferus, berasal dari
spermatogonia, yang mula-mula berkembang menjadi spermatosit; selanjutnya,
spermatosit, melalui meiosis, menghasilkan spermatid yang kemudian
berdiferensiasi menjadi spermatozoa. (Dorland)
7. Spermatogenesis
Spermatogenis: proses pembentukan spermatozoa, meliputi spermatositogenesis
(tahap pertama pembentukan spermatozoa: spermatogonium berkembang menjadi
spermatosit, kemudian menjadi spermatid) dan spermiogenesis (tahap kedua
pembentukan spermatozoa: ketika spermatid berubah menjadi spermatozoa).
(Dorland)
Proses pembentukan dan pematangan spermatozoa dimulai dengan pertumbuhan
spermatogonium menjadi sel spermatosit primer. Sel-sel ini membelah secara
mitosis menjadi dua spermatosit sekunder yang sama besar, kemudian mengalami
pembelahan meiosis menjadi empat spermatid yang sama besar. Spermatid adalah
sebuah sel bundar dengan sejumlah protoplasma dan merupakan gamet dewasa
dengan sejumlah kromosom haploid. Proses spermatogenesis sangat tergantung
pada hormonal tubuh. Proses ini berlangsung dalam testis dan lamanya sekitar 65
sampai 72 hari dan terjadi bersamaan pada waktu yang berbeda di berbagai wilayah
testis untuk produksi dan ketersediaan sperma dewasa (Irina Szmelskyj, 2015)
RUMUSAN MASALAH