sebuah organisasi, karena merupakan inti dari kelanjutan perjuangan organisasi ke depan. Fungsi dari kaderisasi adalah mempersiapkan calon-calon (embrio) yang siap melanjutkan tongkat estafet perjuangan sebuah organisasi. Kader suatu organisasi adalah orang yang telah dilatih dan dipersiapkan dengan berbagai keterampilan dan disiplin ilmu. Bung Hatta pernah menyatakan kaderisasi dalam kerangka kebangsaan, “Bahwa kaderisasi sama artinya dengan menanam bibit. Untuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan, pemimpin pada masanya harus menanam.” Sukses atau tidaknya sebuah institusi organisasi dapat diukur dari kesuksesannya dalam proses kaderisasi internal yang di kembangkannya. Peran kaderisasi: 1. Pewarisan nilai-nilai organisasi yang baik Aturan dan budaya organisasi 2. Penjamin keberlangsungan organisasi keberlangsungan organisasi dapat dijamin dengan adanya sumber daya manusia yang menggerakan, jika sumber daya manusia tersebut hilang maka dapat dipastikan bahwa organisasinya pun akan mati. Regenerasi berarti proses pergantian dari generasi lama ke generasi baru, yang termasuk di dalamnya adanya pembaruan semangat.
3. Sarana belajar bagi anggota
Pendidikan di sini mencakup dua hal yaitu pembentukan dan pengembangan.
Funbgsi kaderisasi: 1. Melakukan rekrutmen anggota baru 2. Menjalankan proses pembinaan, penjagaan, dan pengembangan anggota 3. Menyediakan sarana untuk pemberdayaan potensi anggota sekaligus sebagai pembinaan dan pengembangan aktif 4. Mengevaluasi dan melakukan mekanisme kontrol organisasi Aspek kaderisasi: Kaderisasi haruslah holistik. Banyak aspek yang harus tersentuh oleh kaderisasi untuk menghasilkan kader yang ideal. Aspek tersebut adalah 1. Fisikal (kesehatan) 2. Spiritual (keyakinan, agama, nilai) 3. Mental (moral dan etika, softskill, kepedulian) 4. Intelektual (wawasan, keilmuan, keprofesian) 5. Manajerial (keorganisasian, kepemimpinan) Dari setiap aspek, harus ada sinergi dan keseimbangan agar tiap aspek bisa menunjang aspek yang lainnya sehingga potensi si kader teroptimalisasi.
Lalu, bagaimana pendapat saya terkait
kaderisasi di tengah pandemic? Sseperti yang kita ketahui, kasus corona terus meningkat tiap harinya. Kasus poisitifmnya bahkan mencapai 4000 kalus lebih per hari. Oleh karena itu, tak hanya new normal, ada beberapa daerah yang bahkan menerapkan Kembali psbb untuk menertibkan masyarakat dan menekan kasus corona yang semakin tak terkendali. Karena adanya pandemic ini, protocol Kesehatan terus diperketat. Tak hanya aturan dari pemrintah dan pendisiplinan dari apparat, tetapi juga kesadaran dari masyarakat itu sendiri. Selain itu, pembatasan aktivitas pun otomatis perlu dilakukan, terurama dalam mengurangi frekuensi kegiatan di luar ruamh, termasuk dalam hal pendididkan. Anak sekolah, mahasiswa, hingga para guru dan dosen melakukan kegiatan belajar mengajar dari rumah. Begitu juga dengan organisasi. Padahal, di awal tahun pembelajaran ini sedang ramai-ramainya kegiatan perkenalan dan kaderisasi dari berbagai organisasi. Oleh karena itu, mau tak mau perlu adanya adaptasi dan solusi agar kegiatan kaderisasi ini tetap berjalan, yaitu dengan menggunakan media online. Menurut saya, kaderisasi secara online ini memiliki beberapa dampak negative. Tidak semua calon anggota yang dikader memiliki koneksi memadai untuk mengikuti rangkaian acara. Kaderisasi online berlangsung cukup lama di tiap hari pelaksanaannya berjam- jamt. Kuota internet habis dengan cepat, pundi-pundi uang cepat mengalir untuk membeli tambahan. Terlalu lama menatap layar, mata kelelahan. Selain kitu, banyak calon kader yang mungkin akan merasa kurang puas dari proses kaderisasi yang rasaya “kurang mantap, kurang greget, dan sebagainya.” Namun di sisi lain, jika melihat dampak positifnya, kaderisasi ini merupakan mentuk ketahanan kita di masa pandemic. Bagaimana cara akita berusaha survive dengan menyelenggarakan kegiatan positif yang mengisi wakti produktif kita. Kaderisasi merupakan ajang mencari pemimpin. Nah, kondisi panemi ini bisa dijadikan kesempatan berpikir inovatif, bagaimana kita tetap bisa melaksanakan kegiatan organisasi, dengan cara yang berbeda, yang mungkin tak akan pernah terpikirkan sebelumnya, saat di mana semua pertemuan dan kegiatan jarak jauh hanya bisa dihubungkan dengan media virtual. Jadi, walaupun suasana kaderisasi di tengah pandemic ini mungkin akan berbeda, bukan berarti kegiatan tersebut redup. Semua tergantung panitia dan peserta yang mengikuti. Keep spirit, stay save, and enjoy your procces.