Anda di halaman 1dari 4

1.

Tugas Pokok dan Fungsi Gerakan Pramuka


Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 menegaskan bahwa
Gerakan Pramuka bertujuan membentuk anggotanya dengan kepribadian beriman,
bertakwa, berakhlak mulia, dan patriotik, serta keterampilan hidup untuk menjaga dan
membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, dan
melestarikan lingkungan hidup. Tujuan Gerakan Pramuka lebih rinci diuraikan dalam
Anggaran Rumah Tangga (ART) Bab II pasal 4, yang mencakup pembentukan
pramuka sebagai manusia beriman, patriotik, taat hukum, disiplin, dan menjunjung
tinggi nilai-nilai bangsa, serta memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dan
peduli lingkungan.
Tugas pokok Gerakan Pramuka, sesuai AD/ART Gerakan Pramuka Bab II Pasal 5,
adalah menyelenggarakan pendidikan kepramukaan bagi kaum muda guna
menumbuhkan generasi yang lebih baik, bertanggung jawab, dan mampu membina
serta mengisi kemerdekaan nasional.
Fungsi Gerakan Pramuka termasuk menjadi kegiatan menarik bagi generasi muda
untuk penyelenggaraan pendidikan yang menyenangkan, sarana pengabdian bagi
orang dewasa, serta alat untuk organisasi dan masyarakat dengan partisipasi
anggotanya dalam pembangunan dan manfaat lingkungan sekitarnya.

2. Sistem Penyelenggaraan Gerakan Pramuka di Indonesia adalah sistem yang


dikendalikan oleh Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, yang memiliki petunjuk
penyelenggaraan untuk mengatur pendidikan dan pelatihan kepramukaan. Undang-
Undang RI Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka menetapkan Gerakan
Pramuka sebagai organisasi kepanduan yang bertanggung jawab untuk
menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda untuk menumbuhkan tunas bangsa
dan membina dan mengisi kemerdekaan nasional.
Sistem penyelenggaraan ini terdiri dari beberapa komponen, termasuk:
● Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan: Kwartir Nasional Gerakan
Pramuka telah menerbitkan petunjuk penyelenggaraan tentang peraturan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepramukaan. Petunjuk ini
mencakup tentang pendidikan dan pelatihan yang mampu menghasilkan
lulusan yang memiliki kompetensi dan kualifikasi terukur, serta tentang hal-
hal lain yang belum diatur dalam petunjuk penyelenggaraan.
● Tata Aturan dan Petunjuk: Dalam setiap penyelenggaraan program, terdapat
petunjuk yang ditetapkan dengan surat keputusan. Teknis dan panduan juga
ada sebagai acuan serta pedoman.
● Struktur Organisasi: Struktur organisasi Gerakan Pramuka terdiri dari
Majelis Pembimbing, Kwartir, Badan Pemeriksa Keuangan, Kwartir Ranting,
Kwartir Cabang, Kwartir Daerah, Kwartir Nasional, Gugusdepan, dan Satuan
Karya Pramuka. Setiap tingkat memiliki tugas pokok dan tugas yang berbeda-
beda.
● Prinsip Dasar Kepramukaan : Gerakan Pramuka berfungsi sebagai lembaga
pendidikan nonformal dan menyelenggarakan kepramukaan bagi kaum muda,
yang terdiri dari Prinsip Dasar Kepramukaan, Metode Kepramukaan, dan
Motto Gerakan Pramuka.
● Sistem Administrasi: Kwartir Nasional Gerakan Pramuka memiliki sistem
administrasi yang mencakup tata kelola, kewajiban, dan kebijakan.
● Bantuan dan Dukungan: Gerakan Pramuka menerima bantuan moril,
organisatoris, material, dan finansial dari Majelis Pembimbing dan Badan
Kelengkapan Kwartir.
Sistem penyelenggaraan Gerakan Pramuka ini dikendalikan oleh tingkatan nasional,
provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, dan wilayah/pangkalan peserta didik. Seluruh
sistem ini berlaku sejak ditetapkan dan akan diadakan pembetulan sebagaimana
mestinya.

3. Organisasi yang Berkelanjutan dan Inovatif, atau Organisasi Pembelajar


Berkelanjutan, adalah konsep yang menekankan evolusi terus-menerus dan terencana
dalam struktur organisasi. Tujuannya adalah untuk mendukung kelangsungan hidup
dan kemajuan organisasi di tengah perubahan lingkungan yang dinamis, terutama
dalam hal pengetahuan dan teknologi. Organisasi pembelajar berkelanjutan
mengadopsi pendekatan proaktif terhadap perubahan, berupaya untuk mengantisipasi
dan mengelola program-program yang sesuai dengan perubahan tersebut. Dalam
organisasi pembelajar berkelanjutan, pentingnya pembelajaran yang berkelanjutan
ditekankan. Individu-individu di dalam organisasi secara terus-menerus bertanggung
jawab atas pengembangan karir mereka, yang memerlukan pembaruan pengetahuan
dan keterampilan terkini.
Promosi dialog dan pertanyaan merupakan hal penting dalam proses pembelajaran
individu dan tim di organisasi pembelajar berkelanjutan. Pertanyaan membantu dalam
memperoleh solusi terbaik untuk organisasi. Organisasi pembelajar berkelanjutan juga
menyediakan berbagai bentuk dukungan untuk praktik, seperti komunitas formal dan
informal, alokasi anggaran untuk manajemen pengetahuan dan infrastruktur
pembelajaran, serta program pengembangan karyawan.
Pendekatan yang seimbang antara planned (terencana) dan emergent learning
(pembelajaran yang muncul) menjadi ciri khas organisasi pembelajar berkelanjutan.
Pembelajaran yang muncul penting, namun harus diimbangi dengan pendekatan yang
bersifat spekulatif dan oportunistik. Perhatian terhadap kegagalan dan hasil yang tidak
diinginkan merupakan aspek penting dalam organisasi pembelajar berkelanjutan.
Diskusi konstruktif terkait dengan pendekatan baru bertujuan untuk mengidentifikasi
masalah dan mencari solusi baru. Individu yang bekerja dalam organisasi pembelajar
berkelanjutan harus memiliki rasa ingin tahu intelektual terhadap pekerjaan mereka,
aktif merefleksikan pengalaman mereka, dan mengembangkan teori berdasarkan
pengalaman perubahan dan perkembangan.
Pengembangan organisasi yang berkelanjutan dan inovatif adalah langkah penting
untuk membantu organisasi beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang dinamis.
Ini diperlukan untuk mempertahankan daya saing organisasi di industri yang
berkembang pesat saat ini dan di masa depan.
4. Organisasi yang Mendidik dan Membina Kaum Muda, seperti Gerakan Pramuka,
adalah lembaga pendidikan luar sekolah yang bertugas membina generasi muda
Indonesia menjadi kader pembangunan yang bermoral Pancasila serta turut
membangun masyarakat, bangsa, dan negara. Gerakan Pramuka merupakan organisasi
pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan di Indonesia,
dengan "Pramuka" merupakan singkatan dari "Praja Muda Karana", yang berarti
"Orang Muda yang Suka Berkarya". Sistem pendidikan Gerakan Pramuka disesuaikan
dengan keadaan, kepentingan, dan perkembangan masyarakat serta bangsa Indonesia.
Tujuan Gerakan Pramuka adalah mendidik dan membina kaum muda Indonesia agar
mengembangkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga
menjadi individu yang sehat, terampil, berwatak, berkepribadian, dan berakhlak
mulia. Prinsip dasar dan metode pendidikan kepanduan Gerakan Pramuka bertujuan
pada pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur. Selain itu, Gerakan
Pramuka memiliki sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan, dan perkembangan masyarakat serta bangsa Indonesia. Organisasi ini
memiliki tujuan strategis, taktis, dan operasional yang berbeda-beda arahnya. Fungsi
organisasi melibatkan struktur organisasi dengan tim kerja sebagai elemen dasar
pembentuknya.
Pendidikan kepanduan dilaksanakan secara berkelanjutan, dengan mengakui masalah
secara terbuka, mempromosikan keterbukaan, dan menciptakan tim kerja yang efisien.
Berbeda dengan organisasi tradisional yang menganggap ilmu pengetahuan sebagai
kekuasaan pribadi, Gerakan Pramuka menerapkan ilmu sebagai hal yang saling
dibagikan dan didukung oleh hubungan komunikasi yang efisien, sesuai dengan
prinsip organisasi kaizen. Pengembangan disiplin pribadi merupakan sifat alamiah
dan memiliki tiga tujuan strategis, taktis, dan operasional yang berbeda arahnya.
Fungsi organisasi merupakan serangkaian elemen yang membentuk struktur
organisasi, dengan tim kerja sebagai elemen dasar yang membentuknya.

5. Menumbuhkan tunas bangsa menjadi lebih baik merupakan tujuan utama gerakan
Pramuka. Gerakan Pramuka bertujuan menumbuhkan tunas bangsa menjadi generasi
muda yang berkepribadian, berwatak, berbudi pekerti luhur, memiliki kecerdasan dan
keterampilan yang tinggi, sehat jasmaninya, serta bermanfaat bagi masyarakat
sekitarnya. Gerakan Pramuka adalah gerakan pendidikan pada jalur pendidikan
nonformal yang merupakan bagian tak terpisahkan dari sistem pendidikan nasional.
Pendidikan kepramukaan di Gerakan Pramuka adalah proses pembentukan
kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia melalui penghayatan dan
pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Pendidikan karakter di Gerakan Pramuka
dilaksanakan dengan bimbingan anggota dewasa. Sembilan karakter yang berasal dari
nilai-nilai luhur universal, yaitu karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya,
kemandirian dan tanggung jawab, kejujuran, hormat dan santun, dermawan, suka
menolong dan gotongroyong/kerjasama, percaya diri dan pekerja keras,
kepemimpinan dan keadilan, baik dan rendah hati, toleransi, kedamaian, dan
kesatuan.
Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pendidikan kepramukaan, telah dilakukan
berbagai upaya penguatan, seperti Undang-Undang (UU) tentang Gerakan Pramuka.
Dilakukan juga pendidikan mental dan kepribadian, keterampilan dan karya bakti
untuk membantu masyarakat dalam bidang pelestarian lingkungan hidup.

Anda mungkin juga menyukai