Anda di halaman 1dari 2

Ijinkan saya untuk mengucapkan terima kasih.

Dihaturkan kepada senior-senior dan teman-


teman sekalian. Ucapan terima kasih atas kebersamaan untuk membimbing dan komitmen menjaga
organisasi kita, IMKIS, bisa tetap survive hingga sejauh ini.
Tibalah kami, angkatan kami, untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan. Aral ini
adalah simbol penjaga marwah kewibaan organisasi. Sejauh ini, saya secara khusus punya niat baik
menjadi ketua umum dari IMKIS untuk periode ke depan.
Perkenankan saya untuk merajut pandangan jauh ke depan bagaimana IMKIS akan dibawa
mengarungi perkembangan zaman.
Awal mula eksistensi organisasi dibentuk adalah sebagai wadah untuk kebersamaan. Ada
timbul ingin juga seperti mereka. Mereka adalah kelompok-kelompok yang punya identitas bersama
untuk berkumpul dan menunjang keberlangsungan hidup menjadi mahasiswa kedokteran. Niatan itu
dijahit dan disulam hingga jauh sampai saat ini.
Konon, berhimpun tidak hanya terjadi secara makro bermasyarakat. Di tingkat sel, manusia
adalah sekumpulan komitmen organel yang ingin terus hidup bersama untuk membentuk sebuah
kebaikan. Sel lahir kemudian berdiferensiasi dan berspesifikasi hingga menjadi sebuah sistem organ
manusia. Kita adalah kebaikan dan komitmen. Fisik juga harus diisi oleh kebatinan psikologis.
Implikasi dari pikiran organik sel adalah komitmen untuk menjadi pikiran berorganisasi
pada pikiran holistik dan paripurna. Dasarnya adalah mengkombinasikan seluruh energi kita
bersama. Menjaga marwah organisasi agar tercapai kehidupan bersama. Untuk itu, perlu kemauan
bersama untuk menuju jauh ke sana.
IMKIS ke depan adalah sebuah misteri. Tidak ada yang menyangka, satu dua orang
mahasiswa kedokteran beragama Budha bisa membuat wadah sebesar ini. Namanya mentereng
hingga ke mana-mana. Pun, kita tidak pernah melihat dan mendengar bahwa IMKIS mengalami
vakum. Ini artinya adalah kepemimpinan kita masih terus berlangsung.
Tidak pelak ini beban tersendiri. Menjaga eksistensi organisasi. Nama baik akan selalu
menjadi yang pertama. Tentu saja, IMKIS akan hidup dari dua pengaruh, yakni pengaruh internal
organisasi juga eksternal organisasi.
Pkiran holistik dan paripurna meniscayakan tidak ada dikotomi perbedaan antara internal
dan eksternal. Tidak bersifat mekanistik. Organisasi tentu bukan sebuah gear mesin. Kesatuan utuh
kerja mekanik. Di mana jika ada satu gear terganggu maka akan mempengaruhi kinerja organisasi.
Organisasi adalah sebuah jaringan kehidupan. Jaringan (web) yang menyokong. Dia kokoh
dari jiwa leadership pemimpin dan anggotanya. Bisa terus hidup dari terpaan dan cobaan eksternal
yang menantang.
Pembacaan situasi tantangan ke depan, terkhusus bagaimana mengembangkan IMKIS yang
hari ini bisa dikatakan tidak lagi sederhana. Kita dihadapkan dengan melimpahnya sumber daya
manusia, mahasiswa dari semua bidang kesehatan. Jujur, belum ada pakem resmi untuk mengelola
ini.
Perlu ada duduk bersama untuk membahas ini. Tidak elok jika tidak ada kerja-kerja
elaboratif bersama sektor kesehatan. Bagaimana memadukan kesemua disiplin ilmu teman-teman
untuk mencari solusi bersama. Interaksi ini harus dibangun bersama. Implikasi ini kelak bisa
menumbuhkan kepercayaan bahwa sektor kesehatan bisa dileading kembali oleh dokter. Kesehatan
bukan dikelola oleh seorang ahli ekonomi.
Perlu ada ruang ekspresi untuk teman-teman dari disiplin ilmu psikologi. Juga bagaimana
merancang disiplin ilmu fisioterapi bisa berlatih agar tidak canggung jika sudah yudisium. Kerja-
kerja ini tidak bisa diambil sendiri keputusan oleh ketua. Ke depan, kita perlu duduk bersama dan
mendengarkan hingga menemukan formulasi yang tepat. Sia-sia, teman-teman hanya menghabiskan
waktu sebagai penopang berjalannya program kegiatan yang tidak sesuai dengan disiplin ilmu.
Pengembangan internal keanggotaan akan berfokus ke sana. Selain itu, tetap
mempertahankan apa yang sudah dijalankan selama ini. Olahraga bersama, bina akrab, dan
beberapa kegiatan keagamaan akan terus dipertahankan pakemnya.
Terpaan tantangan kita ke depan adalah menjawab tantangan bagaimana membina
keilmiahan kita sebagai seorang yang bergelut dalam dunia saintis. Zaman kita hidup adalah zaman
di mana kita kurang menganggap keabsahan ilmiah.
Banyak kegagapan kita untuk memaparkan dalam bahasa awam bagaimana keilmiahan ilmu
kedokteran. Kita masih dicakup oleh mitos, omongan kata nenek moyang, dan sinisme tafsir mutlak
absolut religius. Untuk itu kita harus hadir di posisi ini. Menjadi penengah suplai informasi antara
santis kedokteran dan masyarakat awam.
Perlu kerja-kerja sistematis. Pertama, membangun budaya ilmiah di dalam ruang organisasi
IMKIS. Kita semua punya potensi kuat. Pun, sebagaian besar dari anggota telah belajar di Badan
khusus ruang lingkung KEMA FK Unhas. Kerja-kerja ini diadopsi. Diteruskan sebagaimana kita
giat tekun melaksanakan program kerja bakti sosial kesehatan.
Ini serangkaian niat baik saya untuk membawa tantangan baru dan melestarikan kerja-kerja
lama kita dalam mengabdikan keilmuwan kita untuk masyarakat. Kerja kita adalah sebuah perkara
kecil. Dari sini perkara kecil yang setia dikerjakan akan mengantar kita lebih tertantang untuk
menyelesaikan perkara besar. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai