Oleh :
Kepala Departemen
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2018
KATA PENGANTAR
Karena rahmat dan ijinNya saya bisa menyelesaikan draft Pedoman Kaderisasi ini.
Tak lupa sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan keharibaan Nabi
Besar Muhammad SAW yang telah membimbing kita menuju jalan yang terang.
saya dalam menulis draft kaderisasi ini. Dengan semangat perjuangan yang harus
terus di tularkan kepada seluruh pewaris estafet kepemimpinan Hima BK draft ini
bertujuan untuk membawa bidang keilmuan sebagai dasar kaderisasi yang dinamis.
Serta harapan yang besar kepada pembaca untuk terus memperbaiki dan
menyempurnakan draf ini agar memberi manfaat lebih banyak dalam kemajuan
i
DAFTAR ISI
A. Pengertian Kaderisasi..............................................................1
D. Peran Kaderisasi.......................................................................8
E. Fungsi Kaderisasi....................................................................10
F. Posisi Kaderisasi.....................................................................11
G. Aspek Kaderisasi....................................................................11
H. Bentuk Kaderisasi...................................................................12
K. Pengawas Kaderisasi..............................................................16
L. Instrument Kaderisasi............................................................18
N. Kurikulum Kaderisasi................................................................
O. Loka Karya..................................................................................
P. AD/RT.........................................................................................................
ii
A. Pengertian Kaderisasi
dan kaderisasi, maka logisnya lebih baik kita jelaskan dahulu pengertian dari
dua kata tersebut. baik secara etimologi maupun secara terminologi. Kader
berasal dari Bahasa Yunani yaitu cadre yang artinya adalah bingkai.
dalam sebuah organisasi yang tugasnya adalah untuk mewujudkan visi dan
misi organisasi tersebut. dari pengertian itu anda bisa memahami bagaimana
pengertian kaderisasi, yaitu sebuah proses yang dilakukan oleh para kader
terlihat lebih jelas dan membedakannya dengan sesuatu yang bukan gambar
yaitu pengertian dari bimbingan, menurut Prayitno & Erma Amit (1994:99)
bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang
ahli kepada seseorang atau bebrapa orang individu, baik anak-anak, remaja,
individu dan sarana yang ada dan daapat dikembangkan berdasarkan norma-
1
Akhir dari pengertian kaderisasi paling tepat dan berkenaan dengan
beberapa norma atau kaidah, tentang apa yang harus dan tak boleh dilakukan.
Yang dimana setiap anggota organisasi yang mematuhi dan melanggar norma,
2
suatu organisasi setiap anggotanya bekerja dalam suatu sistem, dalam rangka
struktur. Prinsip umumnya adalah bila sebuah objek yang kecil atau anggota,
adalah objek yang besar. Dan kemungkinan kecilnya adalah subjek yang
Kemungkinan kecil itu akan menjadi besar dan selama subjek yang dimaksud
dedikasi yang sudah dilakukan oleh suatu organisasi, maka hanya akan terbagi
b. Junior adalah anggota atau objek yang harus melewati kaderisasi yang
Dari kaderisasi yang dilakukan oleh senior dan junior tersebut, maka
akan melahirkan tiga jenis anggota organisasi. Yaitu anggota yang memiliki
junior tetapi tidak memiliki senior di atasnya, anggota yang memiliki junior
3
dan memiliki senior di atasnya, dan anggota yang tidak memiliki junior tapi
kader dan bukan kader. Anggota tingkat pertama adalah kader yang terbaik,
bahkan bisa dikatakan sebagai pendiri organisasi. Anggota tingkat yang kedua
menjadi target kaderisasi yang juga termasuk ke dalam bagian dari proses,
yang tepat ini adalah Socrates yang mengkader Plato dan Aristoteles.
Soekarno.
yang diterima dari interaksi antar kader. Penggunaan teori sangatlah relevan
4
lingkungan yang sesuai dengan dasar dan sendi – sendi organisasi
oleh para pengkader yaitu dari ketua umum, wakil ketua umum dan
dianalisis hal apa saja yang akan mendapat fokus penekanan dari
strategi yang paling cocok. 3 hal yang harus diingat dalam prosesnya
menjadi sangat penting agar apa yang sudah dilakukan tidak menjadi
Skiner
5
Efisien. Yaitu sebab yang tugasnya adalah sebagai subjek yang mengadakan
suatu akibat. Contohnya bila roti adalah akibat maka sebab efisiennya adalah
koki.
atau bentuk yang mengadakan suatu akibat. Contohnya bila roti adalah
akibat, maka sebab materilnya adalah tepung terigu, telur, air dan
lainnya.
yaitu :
6
Untuk anggota tingkat pertama, pemikiran dan tindakan mereka
lebih dulu hadir dalam organisasi, tetapi siapa yang berperan dan
Tujuan tidak boleh terlalu tinggi, karena hal itu akan membuat
tujuan juga sering dihubungkan dengan visi dan misi. Visi diserap
7
depan pada apa yang dilihat hari ini. Sedangkan misi juga diserap
dalam mewujudkan misi itu sendiri. Visi dan misi tak pernah lepas
kader apa. Jawaban yang paling logis adalah menjadi kader seperti
adalah siapa yang diteladani oleh para kader terbaik, yang sering
8
penghargaan, baik dari pihak internal organisasi ataupun eksternal
hingga sekarang dan di daerah manapun akan dilakukan oleh manusia yang
universal, dilakukan oleh manusia yang satu pada manusia yang lainnya
D. Peran kaderisasi
9
Proses transfer nilai adalah suatu proses untuk memindahkan
sesuatu (nilai) dari satu orang ke orang lain. Nilai-nilai ini bisa berupa
maupun nilai yang tidak tertulis atau budaya-budaya baik yang terdapat
kenal sebagai Role Model atau panutan dan ada proses meniru di
pengkadernya dalam hal ini akan terlihat sangat cepat hasilnya yang
berarti dalam setiap keberjalanan waktu ada generasi yang pergi dan ada
10
3. Sarana belajar bagi anggota
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam
output yang ingin dicapai, sehingga setiap individu yang terlibat di dalam
individu yang terlibat di dalam tidak berangkat dari nol tetapi sudah
pada skill).
proses mendewasakan. Hal ini sangat terkait erat dengan proses yang
11
yang intelek untuk mendekati kesempurnaan pengubahan sikap dan tata
E. Fungsi kaderisasi
Penanaman awal nilai organisasi agar anggota baru bisa paham dan
anggota sebelumnya)
F. Posisi Kaderisasi
12
1. Strategis
2. Vital
Jika, kaderisasi mati, cepat atau lambat organisasi pun akan mati karena
G. Aspek kaderisasi
1. Fisikal (kesehatan)
13
5. Manajerial (keorganisasian, kepemimpinan)
Dari setiap aspek, harus ada sinergi dan keseimbangan agar tiap aspek bisa
H. Bentuk kaderisasi
1. Kaderisasi pasif
2. Kaderisasi aktif
do’, dan ‘learning to be’ sekaligus. Maka dalam hal ini sangat penting untuk
anggota. Kaderisasi ini sangat baik dalam proses pembinaan, penjagaan, dan
14
Kebutuhan kaderisasi melandaskan keterkaitan terhadap sajian
Piramida Maslow.
Kebutuhan yang paling dasar adalah minum dan makan. Tak heran
jika air menjadi sumber kehidupan. Tanpa air, tak akan ada kehidupan di
muka bumi ini. Secara fisik, manusia akan lebih tahan hidup berhari-hari
makanan. Tak hanya sekadar hidup, tetapi kualitas kesehatan fisik pun terjaga.
15
Ilustrasi di atas merupakan piramida Maslow yang menyajikan
tingkatan kebutuhan mulai dari yang paling rendah hingga paling atas.
aman dan nyaman, maka ia akan berusaha memenuhi kebutuhan akan kasih
1. Kebutuhan fisiologis
16
Dalam hierarki piramida Maslow, kebutuhan fisiologis ditempatkan
pada posisi paling bawah. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan fisiologis
kebutuhan fisiologis tidak terpenuhi dan terpuaskan, maka akan sulit untuk
seseorang merasakan haus, maka ia butuh minum atau saat lapar, ia butuh
makan.
2.
3.
4.
5.
17
Struktur sederhana suatu organisasi hanyalah ada dua kategori yaitu
pemimpin dan yang dipimpin. Organisasi yang sehat akan memiliki sistem
memimpin yang mulai menurun, serta yang paling utama adalah untuk
bisa menjadi pelayan dan bermanfaat bagi banyak orang, bukan hanya
18
bawahannya. Berikut 4 cara untuk mempersiapkan pemimpin dalam suatu
organisasi:
strategis
19
Berikan contoh!. Sorang pemimpin yang baik akan
pelajaran dari apa yang dilakukan oleh pemimpinnya. Bila perlu, beri
4. Seleksi
seleksi ini. Tes seleksi bisa dilakukan dengan cara melakukan 3 poin
akan datang.
J. Pengawasan Kaderisasi
20
Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan
diharapkan.
memiliki komunikasi yang baik kepada seluruh anggota dari departemen yang
pengawasanya, Catatan kecil seprti cek list dari pedoman observasi yang
21
terformat oleh KPPM pengawas juga seperti halnya guru bk atau konselor dari
departemen yang dia awasi, Mendengarkan keluh kesah dan resah dari
anggota atau pun Kadep dan memberikan tindakan awal yaitu merangkul atas
suatu hal yang dianggap dapat memicu persoalan kurang harmonisnya suatu
sudah ditentukan oleh Kadep KPPM, dapat juga melaporkan secara langsung
diluar dari rapat KPPM apabila hal tersebut darurat. Hasil Laporan kaderisasi
akan diolah secara personal oleh kadep, wakadep atau pun didiskusikan
kepada anggota.
dibahas serta juga sebagai evaluasi kinerja seluruh BPH terutama Kadep.
K. Instrumen
22